Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN SENI TARI

Dosen : Regaria Tindarika, M.Pd

DiSusun Oleh :

Emeliana Isa Gagas Patalas (F1082191028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, serta
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan paper makalah tentang Seni Tari dalam Pembelajaran ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu
Regaria Tindarika, M.Pd selaku dosen pengampu Pendidikan Seni Tari yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap paper makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Seni Tari. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga paper makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di
pahami isi dari paper makalah tersebut. Saya minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan
paper makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca saya minta maaf.

Pontianak, 4 September 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... ........................

DAFTAR ISI............................................................................................ .........................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ .

1. Latar Belakang………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... ......................

1. Pengertian Seni Tari…………………………………………………


2. Unsur Unsur Yang Terdapat Pada Tari..........................................
3. Pola Garap Koreografi……………………………………………….
4. Macam-Macam Seni Tari………………………………………….…
5. Unsur Komposisi Tari

BAB III PENUTUP..........................................................................................................

1. Kesimpulan..................................................................................... ....................
2. Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. .....................


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan
masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika
ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut
tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh
Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan
peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni
pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar
dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni
pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing
dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup
negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda
bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat
pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat
indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di
seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita
ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya
bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di
Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli
Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari
tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan,
dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap
dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki
dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang
atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi
unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-
maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan,
baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Kompetensi dasar dalam mempelajari
seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional
maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep
koreografi kelompok.
Kemampuan memahami dan berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus
berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami
aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad
modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari
adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi.
Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi
patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia.
Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak,
dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya.
B. Unsur Unsur Yang Terdapat Pada Tari

1. Gerak

Gerak merupakan medium pokok dalam seni tari. Karena merupakan media yang
pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Agar gerak tersebut
dapat mewakili maksud yang hendak diungkapkan, maka perlu adanya penataan/penggarapan
yang tepat. Melalui penggarapan itulah, suatu gerakan akan mempunyai kualitas atau bobot yang
ditentukan sesuai dengan maksud penggarapannya.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang kualitas atau bobot tarian tersebut di atas,
bahwa secara tehnis ditinjau dari tata gerak tari, kualitas/bobot bisa terwujud karena adanya
kemampuan memanfaatkan unsur:

 Tenaga

Tenaga merupakan suatu kekuatan atau muatan stamina yang dibangun dalam gerakan.
Tanpa adanya pengaturan tenaga yang jelas, maka gerak tari bagaikan sebuah benda yang
bergerak melintas begitu saja. Sekecil apapun penggunaan tenaga yang diperlukan dalam gerak
tari, perlu dipahami dan dapat disalurkan dalam tubuh. Karena dengan penggunaan tenaga yang
berbeda akan menghasilkan kesan dinamika yang berbeda pula.

Misalnya saja untuk gerakan yang keras memerlukan tenaga yang lebih banyak daripada
gerakan yang lembut. Ada pula gerakan yang sangat pelan tetapi memerlukan tenaga yang kuat,
karena ingin menghadirkan pengungkapan yang mencekam. Bagaimana awal tenaga tersebut
harus disalurkan dan pada saat kapan tenaga harus dilepas, seringkali menentukan kesan sebuah
gerak tari.
 Ruang

Adalah tempat di sekitar obyek bergerak. Atau dengan kata lain, ruang adalah keseluruhan arena
yang nampak di udara. Bagaimana bentuk gerak tari dan bagaimana kedudukan penari dalam
suatu panggung agar bisa sesuai dengan gerakannya, juga merupakan masalah ruang.

Kesan ruang bisa hadir dari posisi gerak tubuh, volume gerak tubuh, kedudukan/penempatan
penari di atas panggung. Kesan ruang dalam tubuh akan nampak dari posisi anggota badan dalam
membentuk suatu gerakan. Kemudian nampaklah kesan-kesan gerakan seperti berikut: luas-
sempit, kuat-lemah, jauh-dekat, diagonal, vertikal, melengkung, horizontal.

 Waktu

Perjalanan setiap gerak tari akan menghadirkan kesan tertentu. Bagaimana gerak itu dibuat dan
dilakukan untuk memperoleh kesan tersebut, tergantung pada pola waktu atau penataan unsur
waktu, yaitu tentang penggarapan cepat-lambat maupun panjang-pendeknya suatu gerak tari.

Banyak sedikitnya pola gerak tari yang tersusun dalam suatu komposisi tari akan menentukan
panjang pendeknya sebuah tari. Untuk itu berapa lama sebuah tari dilakukan juga tergantung dari
kebutuhan penciptaan/penataan tari. Dengan demikian aspek waktu merupakan permasalahan
tentang panjang-pendeknya maupun cepat-lambatnya suatu perjalanan gerak tari.

2. Iringan

Gerak dan musik merupakan suatu kesatuan dalam tari. Namun demikian bukan berarti
setiap gerakan atau tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi bisa berupa
kesan musikal saja. Kesan musik tersebut bisa dilihat/dirasakan pada unsur ritme atau irama.
Dari pemahaman irama tersebut terjalinlah nafas kehidupan, sehingga dapat menghasilkan
suasana tertentu dalam penghayatan.

Secara ringkas peranan (fungsi) musik iringan dalam tari dapat dikategorikan sebagai
berikut:

 Membantu menguatkan suasana dan adegan


 Memperjelas dinamika
 Menuntun rasa/perasaan/pengungkapan
 Memperjelas irama
 Harmonisasi
 Memperjelas daya emosional
 Memperjelas intensitas (tekanan) gerak

3. Unsur pendukung

 Tempo

Adalah istilah untuk ukuran kecepatan, misalnya tempo cepat-lambat-sedang. Tempo dibentuk
dengan cara mengatur berat, yaitu ketukan dasar dalam ukuran antara nada yang satu dengan
nada yang lain.

 Dinamika

Dinamika dapat didefinisikan sebagai volume bunyi yang kuat/ lembut dan perubahan yang
berangsur-angsur dari kuat ke lemah dan sebaliknya.

Dinamika dan tempo sangat mendukung ekspresi musik, karena mampu memberikan daya hidup
pada performa (penampilan) musik dan lagu.

 Gaya

Merupakan suatu cara menyampaikan melodi atau lagu, tersambung dengan halus atau terputus-
putus, feminin atau sigrak, halus atau keras dsb. Setiap penggarapan musik tentu mempunyai
pendekatan karakteristik tersendiri sesuai dengan latar belakang penggarapan dan hasil yang
hendak dicapai.

 Kualitas nada/warna nada

Setiap sumber suara akan menghasilkan warna suara (timbre) sebagai ukuran kualitas suara yang
diharapkan. Disamping tergantung oleh jenis sumber suara yang dipilih, kualitas nada ataupun
warna suara juga sangat tergantung dari jumlah sumber suara maupun alat musik dan cara
menggarapnya.

 Bentuk komposisi atau form.


Adalah bentuk komposisi sebagai suatu karya musik. Misalnya adanya beberapa hal yang
menyebabkan lagu tersebut terbagi dalam bagian-bagian yang sama, hampir sama, atau berbeda
sekali antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.

4.Unsur-unsur pendukung lainnya :

 Tema

Dalam suatu karya tari, tema merupakan salah satu unsur yang menentukan. Agar karya tari
dapat ditangkap oleh penonton, maka tema perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum geraknya
dieksplorasi. Karena pengembangan ide penggarapan tetap perlu berpijak pada tema pokoknya.

 Tata rias busana

Tata rias adalah segala upaya mengubah wajah dengan menggunakan alat-alat tertentu sesuai
dengan peran atau karakter yang ditentukan. Berbagai upaya mengubah wajah tersebut antara
lain dengan menggunakan pewarna, goresan/coretan, dan lain sebagainya.

Tata busana adalah segala perlengkapan yang dikenakan pada artis/penari saat ia
memperagakan peran tertentu di atas pentas. Tata busana dapat berupa pakaian yang berfungsi
sebagai penutup (pelindung) badan termasuk perhiasan (asesoris) ataupun tanda pengenal
(atribut) yang membedakan peran yang satu dengan yang lainnya, dan juga peralatan untuk
kelengkapan menari (property).

 Ruang pentas

Ruang pentas adalah keseluruhan arena yang nampak dengan pembatasannya yang jelas
terutama adanya lantai.

C. Pola Garap Koreografi

Koreografi adalah melatih daya kreatif seseorang untuk diungkapkan dalam penyusunan tari. Sal
Murgianto mengemukakan tentang pemahaman kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau ide-ide baru yang sebelumnya tidak
dikenal oleh penyusunnya sendiri. Komposisi atau composition berasal dari kata to composeyang
artinya, mengatur atau menata bagian-bagian sedemikian rupa sehingga satu sama lain saling
berhubungan dan secara bersama membentuk kesatuan yang utuh. Istilah koreografiberbeda
dengan komposisi, komposisi lebih luas dan umum penerapannya.Koreografi adalah proses
pemilihan dan pengaturan gerakan-gerakan menjadi sebuah tarian, dan di dalamnya terdapat laku
kreatif.

Dari pemahaman di atas, koreografi dan komposisi merupakan kerja kreatif dalam mewujudkan
karya tari, dan untuk keberhasilannya dibutuhkan acuan ilmu/pengetahuan sebagai bahan
pertimbangan, berupa prinsip-prinsip tari agar mendapatkan hasil karya tari yang baik.
Kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas ini bergantung pada pendidikan, pengalaman,
selera, perkembangan artistik, pembawaan pribadi, kemampuan kreatif, dan keterampilan
teknisnya. Kemampuan membuat keputusan atau kemampuan memilih ide, bahan dan cara-cara
pelaksanaan yang sesuai dan menolak yang tidak sesuai dengan kebutuhan kreatif seseorang,
biasanya dianggap bersifat intuitif (gerak hati).

Berdasarkan pola garapannya, tari di Indonesia dapat dibagi menjadi dua yakni tari
tradisional dan tari kreasi baru. Tari tradisional adalah tarian yang mengalami masa yang cukup
lama dan selalu berpola pada kaidah-kaidah (tradisi) yang telah ada. Tari kreasi baru adalah
tarian yang tidak berpijak pada kaidah kaidah yang telah ada, tetapi sudah mengarah kepada
kebebasan dalam pengungkapannya. Tari tradisional berdasarkan nilai artistik garapannya dibagi
menjadi 3 yakni tari primitif, tari rakyat dan tari klasik. Sedangkan tari kreasi baru dibagi
menjadi 2 yakni tari kreasi baru yang bersumber pada pola tradisi, dan tari kreasi baru yang tidak
berpijak pada pola tradisi yang ada.

D. Macam-macam Seni Tari

1.Macam-macam seni tari yang ada di Indonesia :

 Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan
secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis
dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini
tidak banyak berubah

 Tari Tradisional Klasik


Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan
tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung
mewah. Fungsi : sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari
Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan
pajaga (Sulawesi Selatan)

 Tari Tradisional Kerakyatan

Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga
iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari
pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat)

 Tari Kreasi Baru

Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata
tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik
sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan
iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis besarnya tari
kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

 Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi

Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam
koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada
pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.

 Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)

Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal
koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak
menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari
tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya.
Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti
baru saja.

 Tari Kontemporer
Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan
penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. iringan yang
dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu dari yang sederhana hingga menggunakan
program musik komputer seperti Flutyloops.

E. Unsur Komposisi Tari

Pengetahuan komposisi tari adalah pengetahuan yang berhubungan dengan bagaimana


memilih dan menata gerakan menjadi sebuah karya tari. Pengetahuan komposisi tari mempelajari
tentang desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana,
tata pentas, tata lampu dan tata suara.

Desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana, tata
pentas, tata lampu dan tata suara disebut sebagai unsur komposisi tari.

 Desain lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis yang
dibuat oleh formasi penari.
 Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan yang berada di atas lantai.
 Desain musik adalah pola ritmik dalam tari.
 Desain dramatik adalah tahap-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah
tari.
 Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam
tari.
 Tema adalah ide persoalan dalam tari.
 Tata rias dan busana adalah rias wajah dan pakaian untuk mendukung penampilan penari
di atas pentas.
 Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari.

Seperangkat benda yang berada di atas pentas untuk mendukung pergelaran tari disebut
dengan setting. Tata lampu adalah penataan seperangkat lampu di pentas untuk mendukung
pergelaran tari. Tata suara adalah penataan seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan
pengaturan musik iringan tari, pada waktu pergelaran tari berlangsung.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi,
tingkatan, dan jangkauan. Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak,
tenaga dan waktu.

koreografi dan komposisi merupakan kerja kreatif dalam mewujudkan karya tari, dan untuk
keberhasilannya dibutuhkan acuan ilmu/pengetahuan sebagai bahan pertimbangan, berupa
prinsip-prinsip tari agar mendapatkan hasil karya tari yang baik.
Kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas ini bergantung pada pendidikan, pengalaman,
selera, perkembangan artistik, pembawaan pribadi, kemampuan kreatif, dan keterampilan
teknisnya

B. Saran

Dengan mengenal lebih banyak tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita sendiri.

Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia
dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/10/unsur-unsur-seni-tari.html

http://www.kamusjenius.com/2015/06/pengertian-seni-tari-jenis-dan- macam.html

http://goobloggua.blogspot.com/2014/06/makalah-seni-budaya-seni-tari.html

https://belajargiat.id/seni-tari/
Soal Pilihan Ganda
1. Mengapa dalam tari tata rias harus tebal?
a. Supaya terlihat oleh penonton yang jaraknya jauh
b. Supaya lebih cantik
c. Supaya lebih tampan
d. Supaya mempertegas karakter.

Jawabannya : A

2. Membentuk atau melukis muka agar sesuai dengan tema atau karakter yang dibawakan
merupakan pengertian dari ?
a. Tata panggung
b. Tata rias
c. Tata seni
d. Tata pakaian

Jawabannya : B

3. Segala sandang aksesoris yang digunakan penari pada waktu pementasan tari disebut ?
a. Peoperti
b. Tata rias
c. Tata busana
d. Tata panggung

Jawabannya : C

4. Tarian yang mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius merupakan jenis tarian ?
a. Tari kreasi baru
b. Tari tradisional
c. Tari tradisional kerakyatan
d. Tari kontemporer

Jawabannya : B

5. Tahap-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari disebut ?


a. Desain Lantai
b. Desain Atas
c. Desain Musik
d. Desain Dramatik
Jawabannya : D
 BIODATA DIRI

NAMA : EMELIANA ISA GAGAS PATALAS


NIM : F1082191028
TEMPAT/TANGGAL/LAHIR : MENJALIN, 11 JUNI 2001
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : KATOLIK
TINGGI BADAN : 168 CM
BERAT BADAN : 56 KG
ALAMAT SAAT KULIAH : SUNGAI RAYA DALAM
RIWAYAT PENDIDIKAN
 SDN 01 MENJALIN, KABUPATEN LANDAK
 SMPN 01 MENJALIN, KABUPATEN LANDAK
 SMAN 01 MENJALIN, KABUPATEN LANDAK
NOMOR HP : 081255503862
ALAMAT EMAIL : isa.gagas17@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai