Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MENARI dan MENATA TARI”

PENDIDIKAN SENI TARI dan DRAMA

DOSEN PENGAMPU: IDRIS,

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. DISA PARHANI MILA SARI (200102250)

2. DZUNNURAENI (200102252)

3. ERLINA SOFIANA (200102253)

4. FAIZAH (200102254)

5. HAYATUL RAFKIYANI (200102255)

KELAS 6G

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak dosen

Idris, M.Pd pada bidang studi Pendidikan Seni Tari dan Drama. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Menari dan Menata Tari” bagi para pembaca

dan bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu yang telah

memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami

juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Alhamdulillah. Kami

menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pancor, 15 Maret 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Menari dan Menata Tari........................................................................


B. Tema dan Prinsip Bentuk Tari.................................................................................
C. Proses Garapan Tari.................................................................................................
D. Karakteritik Tari......................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari.
Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya
masing-masing.perjalanan Dan bentuk seni tari Indonesia sangat terikat dengan
bentuk perkembangan kehidupan masyarakat di Indonesia,baik di tinjau dari segi
struktur dan etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan jika di tinjau sekilas
perkembangan Indonesia dari segi kesatuan maka perkembangan tersebut tidak lepas
dari latar belakang masyarakat Indonesia.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam tarian yang ada di Indonesia
seni tari membuat akan adat kaya kebudayaan kesenian.dengan mengenal lebih
banyak tarian adat di seluruh provinsi yang ada di Indonesia membuat kita lebih
mencintai negara kita ini .trian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keberagaman
suku bangsa dan budaya . terdapat lebih dari 700 suku bangsa Indonesia dapat terlihat
dari akar budaya Bangsa.
Tari merupakan salah satu cabang seni ,dimana media ungkap yang di
gunakan adalah tubuh .tari merupakan bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia
sebagai media komunikasi yang universal dan dapat di nikmati oleh siapa saja dan
dalam waktu kapan saja . sebagai seorang guru SD /MI di harapkan bisa menguasai
seni tari yang sesui dengan perkembangan anak.peranan tari Sangat penting di
kehidupan manusia berbagai cara dalam kehidupan manusia memanfaatkan tarian
untuk mendukung prosesi acara sesui kepentingan bukan saja sebagi simbol estetis
tapi juga sebagai acara agama.
Menari adalah expresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak
ritmis yang indah (Soerdasono, 1998). Orang yang sedang menari disebut Penari.
Menari berbeda dengan bermain, berpantomim atau bersenam. Seorang akan dapat
dikatakan menari apabila anak menyadari bahwa ia sedang menari, bukan sedang
bermain, bukan sedang bersenam. Seseorang disebut menari ketia ia menyadari bahwa
sedang mengungkapkan sesuatu melalui tarian yang sedang ditarikan. Sesuatu itu
dapat berupa gagasan, perasaan, pengalaman, pikiran dan tidak bergerak spontan,
karena seseorang yang sedang menari bergerak berdasarkan gerak yang telah disusun
dan ditata. Keberhasilan ketika menari adalah ketika seseorang mampu berekpresi dan
berekplorasi secara total dalam sebuah tarian (gerakan).
Oleh karena itu hal hal yang penulis uraikan di makalah memparkan tentang
seni tema ,imenari dan menta tari , karakteristik seni tari ,proses garapan tari agar
memahami tarian kreasi di Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu menari dan menata tari ?
2. Apa saja prinsip bentuk tari ?
3. Bagaimana proses garapan tari ?
4. Apa saja karakteritik tari ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian menari dan menata tari
2. Mengetahui prinsip bentuk tari
3. Mengetahui proses dari garapan tari
4. Mengetahui karakteristik tari
C.Manfaat mencipta tarian
1. Siswa
Bagi anak, manfaat tarian ini adalah untuh menambah sarana pengetahuan dan rasa
cintaterhadap budaya daerah, dan untuk melatih koordinasi gerak beberapa anggota
badan
2. Bagi Guru
Bagi guru penata seni tari, tarian ini sebagai sarana mengembangkan
pengetahuan,keterampilan, imajinasi dan kreatifitas anak. Harapan yang hendak
dicapai adalah tarian inidapat dimanfaatkan oleh para guru TK yang dapat
merangsang aktifitas anak
3. Masyarakat dapat dimanfaatkan dan merangsang terciptanya tari kreasi berikunya
yangberfanfaat bagi anak didik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menari dan Manata Tari


Menari adalah expresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak
ritmis yang indah (Soerdasono, 1998). Orang yang sedang menari disebut Penari.
Menari berbeda dengan bermain, berpantomim atau bersenam. Seorang akan dapat
dikatakan menari apabila anak menyadari bahwa ia sedang menari, bukan sedang
bermain, bukan sedang bersenam. Seseorang disebut menari ketia ia menyadari bahwa
sedang mengungkapkan sesuatu melalui tarian yang sedang ditarikan. Sesuatu itu
dapat berupa gagasan, perasaan, pengalaman, pikiran dan tidak bergerak spontan,
karena seseorang yang sedang menari bergerak berdasarkan gerak yang telah disusun
dan ditata. Keberhasilan ketika menari adalah ketika seseorang mampu berekpresi dan
berekplorasi secara total dalam sebuah tarian (gerakan).
Komponen dalam menari sangat banyak, ini didasari dari maksud dan tujuan
seseorang itu ingin menyampaikan apa. Dalam sebuah tarian pun terdapat komponen
inti yaitu penari,tarian,mimik,musik dan kostum (pakaian). Jika komponen inti ini
berjalan selaras dan matching (sesuai) maka akan di dapatkan sebuah tarian yang
sempurna dan penyampaian makna yang optimal. Penari, tarian, dan kostum akan
membawa estetika saat menari, namun musik yang selaras dan mimic yang sesuai
akan sangat berpengaruh dalam membuat penjiwaan siapapun ketika menari.(Karyati
dkk, 2006, hlm 59).
Menata adalah sebuah koreografi kelompok seperti membuat atau
menciptakan satu bentuk yang bersifat utuh, yaitu pengalaman- pengalaman estetis
dirasakan sebagai bentuk gestalt, yaitu elemen-elemen yang tak terpisahkan dari yang
satu dengan yang lain-lainnya. Masing-masing penari tidak pernah dapat bekerja
dalam aspek-aspek yang terisolir dari aktivitas kreatif produk secara keseluruhan.
Semua penari dalam koreografi kelompok terlibat pada aksi total atau tindakan yang
menyeluruh, sehingga memberi keteraturan dan keutuhan terhadap bentuk tari atau
koreografi (Hadi,2011 : 82). Aktivitas menari tidak dapat dilakukan tanpa adanya
tarian, dan untuk menghadirkan sebuah tarian diawali dengan adanya tahapan menata
tari. Menata tari adalah tahapan proses untuk melahirkan satu bentuk tari, sebagai
hasil dari pengkomposisian elemen tari yang berupa gerak, ruang, dan waktu.
Seseorang yang mahir menari belum tentu menguasai ilmu menata tari,
seseorang yang pintar menari tidak harus menata tari juga, tetapi untuk menemukan,
menyadari, serta mengalami saling keterhubungan energi transenden atau Kebenaran
Tertinggi, maka aktivitas menari dan menata tari harus menjadi satu kesatuan di
dalam diri.
B. Tema dan Prinsip Bentuk Seni Tari
Prinsip bentuk tari untuk seorang koereografer dapat diartikan menjadi dua
yaitu:Kriteria dalam menentukan bahan yang digunakan dalam penciptaan tari dan
dasar penilaian estetis dalam hasil akhir komposisi yang ada secara objektif
1. Kesatuan ( Utnity )
Dalam sebuah karya rangkaian gerakan tari, perlu diperhatikan akan adanya
kesatuan atau unity yang merupakan unsur terpenting dalam sebuah koreografi.
Walaupun dalam sebuah tarian terdiri dari banyak gerakan namun semuanya
haruslah dapat membentuk suatu kesatuan yang selaras. Karya tari bukan
merupakan dua fase yang berbeda namun harus menyatu seghingga menghasilkan
efek artistic terhadap karya seni tersebut.
2. Keragaman ( Variasi )
Walaupun disebutkan bahwa koreografi harus memiliki unsrur kesatuan namun
tak lepas juga dari unsur yang kedua ini. Variasi sangat dibutuhkan untuk
menyajikan karya seni yang tidak monoton bagi yang melihatnya. Namun, dalam
penyusunannya keragaman yang ada harus saling berhubungan seghingga tidak
merubah makna dari gerakan yang ada.
3. Pengulangan (Repetisi)
Apabila dalam suatu rangkaian tari diberi pengulangan atau repetisi akan terlihat
bagus jika pengulangan tersebut ditempatkan secara tepat. Penempatan secara
tepat itu membantu dalam memperkuat unsur dramatic dalam karya tari. Selain
itu, juga menguatkan arti dan menekankan ritmis yang ada.
4. Transisi
Transisi merupakan cara bagaimana gerakan lain tumbuh dari gerakan awal yang
telah ada dan digabungkan dengan harmonis sehingga menjadi bagian tari yang
lebih besar.
5. Urutan (Sequence)
Transisi memiliki hubungan yang erat dengan urutan atau sequence. Inilah yang
menjadi permasalahan dalam menyusun atau meletakkan transisi karena transisi
haruslah ditempatkan secara logis. Sehingga dapat menciptakan urutan yang
memiliki makna.
6. Klimaks
Klimaks haruslah diperhatikan kapan memunculkannya karena klimaks harus
lebih ditonjolkan dibandingkan gerakan yang lain. Dalam menampilkan klimaks
harus memperhatikan beberapa cara seperti : tempo, jangkauan gerak, jumlah
penari, menahan gerak atau juga dinamikanya. Tarian yang gagal dalama
menampilkan klimaks termasuk dalam dua kriteria tarian berikut :
a) Tarian yang seolah-olah tidak berkembang sama sekali karena semua
komposisinya tetap pada tingkatan yang sama.
b) Tarian yang terdiri dari serangkaian klimaks kecil yang sama pentingnya.
Maka kedua klimaks tadi justru bersifat monoton.
7. Keseimbangan Atau Balance
Keseimbangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peyusuanan
gerak tari. Selain sebagai alat pengontrol gerak, keseimbangan merupakan
pengatur pola lantai dan pengaturan kelompok-kelpmpok penari dalam
hubungannya satu sama lain.
8. Harmoni
Harmoni adalah pengaturan kekuartan yang saling mempengaruhi diantara
berbagai macam bagian dari sebuah komposisi.
C. Proses Garapan Tari
Proses garap gerak tari banyak teknik dan cara yang dapat ditempuh pada saat
melakukan proses pengembangan gerak tari. Proses garap gerak tari kreasi meliputi 4
tahap yaitu proses eksplorasi gerak, proses stilisasi dan seleksi gerak serta proses
penggabungan gerak.
1. Proses Eksplorasi
Eksplorasi adalah proses penjajahan dan pencarian motif-motif gerak
melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak
tari. Pada langkah ekplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal
yang ditangkap oleh pancaindera. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan
gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses
kreatif gerak yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat secara
sederhana. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat
digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus
tersebut diantaranya berupa rangsangan auditif, visual, ideasional (gagasan) dan
rangsang kinestetik. Jenis – jenis rangsangan tersebut antara lain :
a. Rangsangan Dengar (Auditif) adalah salah satu tahapan pengembangan
gagasan gerak yang dilihat oleh suara atau bunyi suatu benda atau perbuatan
sendiri. Contoh rangsang dengar antara lain suara instrumen musik
(gendang, seruling, gamelan dan lain-lain), suara manusia (nyanyian, puisi,
tangisan, dan lain-lain), suara alam (gemuruh ombak, angin, kicauan burung
dan lain-lain).
b. Rangsangan visual dapat muncul karena panca indera, rangsangan ini dapat
timbul dari objek gambar, warna, wujud, patung, melihat orang menari atau
bergerak, dan lain sejenisnya. Seorang penata tari melalui gambaran visual
tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik hasil
penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak
tarian yang diinginkan.
c. Rangsangan Kinestetik dalam tahap ini dapat dilakukan seperti pada saat
mengolah gerak berdasarkan pola hitungan
d. Rangsangan Gagasan (idesional) adalah rangsangan yang seringkali
digunakan peñata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan
gagasan atau cerita yang akan disajikan biasanya gerak dirangsang dan
dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari.
Proses penemuan motif gerak juga dapat dapat melalui beberapa kegiatan
eksplorasi lainya:
a. Eksplorasi kemampuan dasar teknik gerak untuk menemukan sebuah motif
gerak, kemudian divariasi kembangkan dari berbagai segi (aksi, kualitas,
ruang, dan tata hubungan), dan dimanipulasikan dengan tujuh cara
(pengulangan sebagai elemen konstruksi) untuk menemukan gerak yang
diinginkan
b. Eksplorasi alam sebagai sumber untuk menemukan konsep tema gerak,
kemudian melakukan improvisasi, eksplorasi, evaluasi, seleksi,
komposisi/pengorganisasian, selanjutnya di variasikan dari berbagai segi.
c. Mengikuti kata hati, mengalami, dengan menerapkan prinsip laku telu
(membuka diri, sabar menanti) ; gerak meruang (pelan, lembut, tanpa
tekanan, dan berkesinambungan) baru meruang (atensi, makna)
Proses eksplorasi sangat berguna bagi pengalaman tari, termasuk berpikir,
berimajinasi untuk merasakan dan merespon.
2. Stilasi Gerak Tari
Stilisasi adalah proses penghalusan, memberikan kesan indah dari suatu
gerak. Dalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk-bentuk baru dari suatu
gerak. Stilasi dilakukan pada hasil eksplorasi gerak untuk diubah/diperhalus
dengan proses pengembangan. Proses pengembangan gerak ini dapat dilakukan
dengan cara mengubah volume gerak, level, kesan, ragam gerak, struktur dan
elemen lainnya.
Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan
gerak yang sesuai dengan ide. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah
gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide
garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya dapat digunakan seefektif mungkin,
sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat.
Tahapan akhir dari proses eksplorasi adalah tahapan penggabungan
dengan unsur-unsur pendukung lainnya, baik dengan musik iringan tari,
penggunaan properti tari, atau dengan penggunaan artistik lainnya, termasuk
penggunaan busana dan asesoris tari.
3. Improvisasi Gerak Tari
Improvisasi merupakan pengalaman secara spontanitas mencoba-
coba/mencari-cari kemungkinan ragam gerak yang telah diperoleh waktu
improvisasi. Inti dari gerak improvisasi adalah bentuk-bentuk gerak yang
dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda tetapi masih
disesuaikan dengan maksud pengadegan dari gerak itu sendiri.
Gerak improvisasi dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang
disengaja dan tidak disengaja. Adegan yang tidak disengaja oleh salah satu
penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi oleh si penari.
Akan tetapi, pada pelaksanaanya juga gerak improvisasi dalam tari dapat
dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap.
Improvisasi dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi
imajinasi dan menciptakan eksplorasi. Karena itu, di dalam improvisasi akan
timbul suatu kepuasan rasa yang benar-benar sulit untuk diungkapkan dengan
kata-kata. Improvisasi memberikan pengalaman yang dapat mendorong
ingatan-ingatan tentang pengalaman hidup. Menyampaikan kesan-kesan dapat
dijadikan sebagai acuan dalam merespon imajinasi baru dan mengembangkan
ide-ide gerak. Sehingga, lahirlah kesadaran baru dalam bergerak.
4. Komposisi Tari
Membuat penataan tari atau mengkomposisikan tari memerlukan
kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berpikir menyangkut sikap
dan perasaan seseorang. Kreativitas memerlukan kelancaran, keluwesan
(fleksibilitas), orisinalitas berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suati gagasan. Dengan
demikian, orang kreatif ialah orang yang menggunakan imajinasinya untuk
memecahkan persoalan. Temuan gerakan dan cara penyusunan ke dalam tarian
secara bertahap telah dilambangkan melalui improvisasi dan eksplorasi.
Dalam komposisi tari diperlukan unsur-unsur gerak dan komposisi
kelompok. Unsur gerak mencangkup disain atas, yaitu gerak simetris dan
asimetris, gerak lengkung, garis lurus, atau horisontal. Unsur komposisi
kelompok mencangkup disain lantai, yaitu musik, pentas, tata rias, busana,
properti, dan alat.
D. Karakteristik Tari
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memberikan tari yang
sesuai dengan karakteristik anak yaitu ada beberapa butir yang harus diketahui antara
lain :
1. Tema
Bahwa pada umumnya anak-anak selalu menyenangi apa yang pernah dia
lihat. Dari apa yang dilihatnya secara tidak disadari atau disadari dengan spontan.
Anak akan menirukan gerak-gerak yang sesuai dengan apa yang pernah
dilihatnya.
Dari gerak-gerak yang pernah dilihat dan diamati oleh anak maka dapat
dijadikan suatu tema. Tema-tema yang pada umumnya disenangi oleh anak-anak
TK diantaranya adalah tingkah laku binatang seperti : kucing, anjing, burung,
kupu-kupu, bebek dan lain-lain. Anak juga menirukan tingkah laku manusia
seperti : ayah, ibu, dokter, insinyur dan lain-lain. Contohnya tingkah laku binatang
seperti : kucing,anjing,burung ,dll serta tingkah laku manusia seperti :
ayah,ibu,dokter dll
2. Bentuk Gerak
Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak, pada umumnya
gerak-gerak yang dilakukannya tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali.
Mengingat pada dasarnya imajinasi anak TK tinggi dan mempunyai daya
kreativitas yang tinggi pula. Dan bentuk-bentuk gerak yang biasa dilakukan
adalah bentuk gerak-gerak yang lincah, cepat dan seakan menggambarkan
kegembiraannya. Misalkan : bentuk gerak jalan ditempat dengan tepuk-teuk
tangan
3. Bentuk Iringan
Dilihat dari karakteristik anak yang senang bergerak dengan gembira, anak
TK biasanya menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan dan
kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak yang mudah diingat, misalnya : lagu
kelinciku, kebunku, kupu-kupuku dan lainlain. Misalnya : lagu
keleinciku,kebunku,kupuku,dll
4. Jenis Tari
Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan tari
anak, maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai
dengan karakteristik dan sifat anak TK yang memiliki sifat kegembiraan atau
kesenangan, geraknya yang lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun
mudah dipahami oleh anak. Misalkan tari gembira, tari kupu-kupu,tari kelinci, dll

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tari merupakan salah satu cabang seni ,dimana media ungkap yang di
gunakan adalah tubuh .tari merupakan bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia
sebagai media komunikasi yang universal dan dapat di nikmati oleh siapa saja dan
dalam waktu kapan saja.Menari adalah expresi jiwa manusia yang diungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah (Soerdasono, 1998). Orang yang sedang menari
disebut Penari. Menari berbeda dengan bermain, berpantomim atau bersenam.
Seorang akan dapat dikatakan menari apabila anak menyadari bahwa ia sedang
menari, bukan sedang bermain, bukan sedang bersenam..ada beberapa karateristk
tari : tema,bentuk gerak,bentuk iringan, dan jenis tari.tema dan prinsip bentuk
tari:Kesatuan,keberagaman,pengulangan,transisi,urutan,klimaks
,keseimbangan/belance,harmoni.proses garapan tari antara lain: proses eksprolasi
stilasi gerak tari,improvisasi gerak tari ,komposisi tari .
B. Saran
Penulisan maklah ini masih membutuhkan kritikankan yang membangun untuk
mengevaluasi makalah ini .

DAFTAR PUSTAKA

Miswanto, Kakawin Nitiuastra Teks, terjemaha dan komentar, Surabaya: Paramit, 2015.

Rama, Swami., alih bahasa Ahmad Kahfi. Spiritual Transformasi Ke Dalan Dan Ke Luar
Diri.

Seriati, Ni Nyoman. 2011. Prinsip Bentuk Seni.


http://internet-jendela-ilmu-blogspot.com/2011/03/prinsip-bbentuk-seni.html?m-1.
Diakses pada 15 March 2023

Paramita, Suamba, I. B. Putu., dalam Ida Bagus Gede Yudha Triguna. Estetika Hindu dan
Pembangunan Bali. Denpaar: PT. MABHAKTI, 2003.
Yudabakti, I Made., dan I Wayan Watra. Filsafat Seni Sakral dalam Kebudayaan Bali,
Surabaya: Paramita, 2007.

Anda mungkin juga menyukai