DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
XI MIPA 6
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan Rahmat, dan KaruniaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya oleh pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki dalam menyusun dan mengumpulkan data terbilang sangat kurang.
Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran, yang tentunya bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................1
ii
BAB I
Pendahuluan
1
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari Tari Kreasi Baru?
b) Apa saja konsep, tekhnik, dan prosedur tari
c) Apa saja perbedaan tari tradisional dengan tari kreasi baru
1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam menyusun makalah ini yakni metode
literasi, dan juga wawancara, yaitu dengan cara menelaah dari berbagai
sumber publikasi ilmiah, buku cetak, serta wawancara dengan pegiat tari. Dari
hasil pencarian kemudian diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan sebuah
pembahasan dan kesimpulan dari topik yang ditetapkan.
Adapun data yang digunakan pada kajian ini bersumber dari data yang di
dapatkan dengan menggunakan GoogleScholar, Buku Paket Kementrian Seni
Budaya Kelas 11, e-book, jurnal dan artikel ilmiah, internet, serta wawancara
langsung dengan narasumber, yakni I Putu Gede Bagus Restu Pratama
Wiwaha (pendiri Sanggar Tari Pekandelan Agung)
2
BAB II
Pembahasan
3
d) Gerak
Gerak Tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur
estetis dan seni. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media
untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari
koreografer, keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan,
kebahagiaan, baik dalam koreografer, peraga dan penikmat atau
penonton.
e) Pola lantai/Komposisi
Pola lantai tarian adalah sebuah barisan, formasi, pola, atau
garis yang dibentuk atau digunakan sebagai cara berjalan oleh
para penari atau dengan kata lain sebagai cara bagi para penari
untuk melakukan rotasi serta perpindahan dari tempat satu ke
tempat yang lainnya, bergerak ke berbagai posisi sebagai
bentuk dari penguasaan panggung dan juga untuk
menyelesaikan koreografi.
f) Properti
Properti tari adalah segala hal eksternal baik yang dikenakan
maupun tidak oleh para penari sebagai bahan pendukung,
pelengkap, penambah nilai estetika dan penyempurna dalam
menyampaikan pesan pada sebuah tarian.
g) Tata Busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari
saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas sesuai
peran yang ditampilkan.
h) Tata Rias
Tata rias dalam seni tari adalah kegiatan yang berfungsi untuk
mengubah penampilan dan menonjolkan ekspresi penari
dengan menggunakan make-up ke bagian wajah dan tubuh
4
2.2.2 Tekhnik Tari
Sebelum melakukan gerakan tari, tentunya kita harus mengenal
terlebih dahulu mengenai tekhnik tari. Di dalam tekhnik tersebut
terdapat tiga bagian yaitu Tandang, Tangkep, dan Tangkis. Selain itu
juga terdapat wirasa, wirama, wiraga, dan wirupa.
a) Tandang
Tandang adalah gerakan pokok/ dasar dalam tari. Contoh
daripada tandang adalah gerakan agem, ngileg, angsel, dan
piles.
b) Tangkep
Tangkep adalah mimik wajah atau ekspresi penghayatan yang
dapat mendukung karakter tari.
c) Tangkis
Tangkis adalah cara memindahkan suatu gerakan pokok ke
gerakan pokok yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan gerak
yang berkesinambungan.
d) Wirasa
Wirasa adalah kemampuan dalam memadukan rasa dengan tari,
mengekspresikan,dan dan menggambarkan tarian yang
dibawakan.
e) Wirama
Wirama merupakan pengaturan jenis serta tempo gerakan tari
dengan musik.
f) Wiraga
Wiraga merupakan olah tubuh atau keterampilan gerak fisik
tubuh penari
g) Wirupa
Wirupa merupakan unsur pendukung untuk memperdalam
makna atau penokohan dari tarian yang akan ditampilkan
5
2.2.3 Prosedur Tari
1. Eksplorasi
Langkah pertama adalah eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan
penjajakan gerak untuk menghasilkan teknik gerak. Pada tahap ini
penari bisa berimajinasi dan menafsirkan gerak terhadap apa yang
telah dilihat dan didengar. Penari juga dapat bebas bergerak mengikuti
kata hati, imajinasi atau daya khayal, dan menafsirkannya ke dalam
bentuk gerak.
2. Improvisasi
Kemudian langkah improvisasi, yaitu pengalaman untuk mencoba atau
mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada langkah
eksplorasi secara spontan. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan
pada waktu eksplorasi, selanjutnya dikembangkan berdasarkan aspek
tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang
sangat banyak.
3. Evaluasi
Langkah evaluasi, yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi
teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam
kegiatan ini, penari mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik
gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan
gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap pada tahap komposisi.
4. Komposisi
Tahap terakhir ini bertujuan untuk mencari gerak dan selanjutnya
membentuk tari dari gerak yang ditemukan.
6
Sedangkan tari kreasi baru, muncul dari pengembangan tari tradisional, dan
gerakan, pakaian, hingga tata rias pada tari kreasi baru merupakan hasil karya
atau kreativitas dari suatu kelompok maupun individu tertentu.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah
dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan
demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan
alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya
dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan
sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia
dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari
ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari
sebagai sarana pertunjukkan
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari
perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik.
Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain
bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil
modifikasi tari tradisi. Adapun pembagian konsep dalam tari yaitu tema,
judul, music, gerak, pola lantai/komposisi, property, tata busana, dan tata
rias. Sedangkan tekhnik utama dalam tari ada tiga, yaitu tandang, tangkep,
dan tangkis, dengan beberapa pendukung seperti wirasa, wirama, wiraga,
dan wirupa. Prosedur tari dapat dibagi menjadi 4, yakni Eksplorasi,
Improvisasi, Evaluasi, dan Komposisi. Tentunya tari kreasi memiliki
perbedaan dengan tari tradisional, mulai dari asal usul, sifat, gerakan,
pakaian, hingga tata rias
3.2 Saran
Penulis dalam hal ini menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini banyak sekali terdapat kesalahan, baik dalam penyampaian data
maupun tata cara penulisan. Maka dari itu kami minta kritik, dan saran
7
dari pembaca, supaya kedepannya kami dapat membuat makalah yang
lebih baik.
Gambar 1
Sumber: Dok. Pribadi
Kelompok kami mencari informasi sebanyak banyaknya mengenai materi dengan
metode wawancara langsung dengan salah satu narasumber, yaitu I Putu Gede
Bagus Restu Pratama Wiwaha (pendiri Sanggar Tari Pekandelan Agung).
8
DAFTAR PUSTAKA