Seni Budaya
Seni Budaya
KELOMPOK:
ANDIN OKTAVIA
CAMELIA SABRINA
CINDY AULIA
GRACE INDRIYANI RONAULI SIANTURI
JENEVA CALISTA BUDIMAN
KARISAH PARAMITHA
X AKL 1
SMKN 10 KABUPATEN TANGERANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
banyak kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat makalah yang bertajuk
“Konsep Seni Tari dan Berkreasi Tari Dengan Karya Seni”.
Kami sadar betul dalam penggarapan makalah ini tak lepas dari bantuan
banyak pihak, termasuk Ibu Guru Ika Aditia Candra Buana M.Pd. yang sudah
membimbing kelompok kami dari mulai penggarapan sampai rampungnya
makalah.
Selain itu, makalah yang kami garap masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Kiranya, kami berharap
adanya saran dan kritik untuk makalah yang baru kami buat. Terakhir, kami
berharap semoga makalah bisa memberi manfaat yang banyak bagi pembaca.
Tertanda,
Penyusun.
DAFTAR ISI
Namun seni juga dapat menjadi sesederhana peniruan alam dengan segala
seginya seperti apa yang diungkapkan oleh Plato. Artinya apa yang
dilakukan seni hanyalah melukis pemandangan, menari menirukan gerakan
binatang yang elok, bernyanyi mengikuti nada yang disusun melalui rasio
alam (fibonaci).
Tari Tunggal
Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya
adalah tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatot kaca,
tari bondan, tari gambyong, dan tari kukilo.
Tari Berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-
laki dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan
perempuan.
(Neliti.com)
Tari Kelompok atau Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan
banyak penari.
Sebagai Pertunjukan
Fungsi tari yang pertama adalah untuk sebuah pertunjukan atau pentas.
Tarian untuk fungsi ini lebih kepada menonjolkan sisi koreografis yang
indah serta terkonsep. Dengan begitu, penonton yang melihatnya akan
tertarik dan merasa terhibur.
Sebagai Hiburan
Tidak jauh berbeda dengan fungsi tarian sebagai pertunjukkan.
Bedanya, pada fungsi pertunjukkan, tarian dilakukan dengan
memikirkan konsep tarian atau koreografis yang menarik. Sementara
untuk hiburan, tujuan dan fungsinya hanya untuk menghibur saja.
Gerakan dan pola tariannya lebih bebas.
Sebagai Pergaulan dan Kesenian
Fungsi yang lainnya adalah sebagai bentuk pergaulan dan kesenian.
Jika untuk pergaulan, tarian bisa dimainkan sebagai bentuk interaksi
antar sesama dan lebih komunikatif.
Unsur Utama
a. Wiraga (Raga)
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya
adalah wiraga atau raga. Sebuah tarian harus bisa menampakkan
gerakan badan dalam posisi apapun.
b. Wirama (Irama)
Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian
harus punya irama yang bisa memadukan musik pengiring dengan
gerakan badan yang dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun
harus mempunyai tempo yang sesuai.
c. Wirasa (Rasa)
Selain raga dan irama, seni tari harus mempunyai unsur rasa.Sebuah
tarian harus menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa
seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat
sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.
Unsur Pendukung
a. Ragam Gerak
Sebuah tarian tertentu akan terlihat lebih indah jika mampu
melakukan kolaborasi seluruh anggota badan. Tak hanya
mengandalkan tangan dan kaki saja, melainkan juga turut
mengombinasikan raut wajah hingga lirikan mata. Hal tersebut
tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika melakukan sebuah
tarian.
b. Ragam Iringan
Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan
adanya pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini harus
disesuaikan dengan gerakan badan yang membentuk sebuah tarian.
Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari
atau bahkan orang lain larut dalam ekspresi dan tarian.
Seni tari adalah melakukan gerakkan tubuh secara berirama dan diiringi
denganalunan musik. Gerakannya bisa dinikmati sendiri dan merupakan
ekspresi gagasan,emosi atau kisah . Sejak dahulu, seni tari telah memainkan
peranan penting dalam upacara kerajaan dan upacara masyarakat maupun
pribadi. Dilihat dari perkembangan seni tari yang dimulai dari zaman
prasejarah, zaman indonesia-hindu, zaman indonesia islam, zaman
penjajahan, zaman setelah merdeka, hingga s a a t i n i m e m i l i k i b e r b a g a i
jenis tari yang berbeda-beda bentuk serta wujud tariannya .
Zaman Prasejarah
Zaman Penjajahan
Pada zaman penjajahan ini, tari-tarian mengalami kesuraman sebab berada
dalam suasana peperangan dan penjajahan.
a.) Wiraga, yaitu peragaan sikap dan gerak dari seluruh tubuh yang
dilakukan oleh seorang penari.
b.) Wirama, yaitu ketukan dan dinamika perpindahan sikap yang selaras
dengan karakter.
c.) Wirasa, yaitu ekspresi raut muka seorang penari yang membawakan
gerak tari.
d.) Wirupa, yaitu perupaan yang memberikan kejelasan karakter.
Adapun jenis-jenis seni tari tunggal nusantara antara lain:
a.) Tari Gatotkaca Gaya Priangan
Tokoh gatotkaca dikenal sebagai seorang kesatria tangguh, jujur, amat
setia, dan berani berkorban jiwa dan raga demi negara dan bangsanya.
Tarian gatotkaca termasuk tarian tunggal yang menggambarkan
seseorang yang sedang memeriksa keadaan negara amarta.
Ragam gerak tari yang didukung oleh para pekerja atau buruh biasanya
berirama cepat,dinamis,dan romantis karena dilakukan ditempat
terbuka. Ragam gerak yang muncul adalah gerak saling merespon dan
mengisi ruangan sehingga para penarinya berpasang- pasangan
membentuk formasi melingkar,menyudut,dan banjar.
Ragam gerak yang muncul dikalangan para bangsawan berirama lembut
mengalun sehingga muncullah gerak dengan garis lengkung dengan
tumpuan dari yang kuat (balet). Kaum bangsawan pun mengembangkan
gerak tari ballroom dance yang tetap bergaya lembut,romantis,dan
saling memeluk berdekatan.
b. Ciri Khas Ringan,Tata Rias, dan Tata Busana Tari Mancanegara
Bentuk musik pengiring tari mancanegara, biasanya berupa alat-alat
tradisional khas negara tempat tarian itu lahir ataupun alat musik modern
untuk jenis-jenis tarian yang baru. Tata rias dan busananya pun di
sesuaikan dengan ciri khas negaranya masing-masing.
Tahap Deskripsi
Deskripsi bisa diartikan sebagai petunjuk. Dalam tahap deskripsi,
proses yang dilakukan di antaranya mengamati atau mendengar atau
menyentuh hasil karya seni untuk kemudian dicatat. Tidak hanya itu,
dalam tahap ini juga harus diungkapkan perasaan atau pemikiran yang
mungkin muncul saat melihat atau mendengar karya seni tersebut.
Contohnya, saat melihat seni teater yang mengisahkan persahabatan
terasa menyenangkan.
Agar bisa melakukan tahap deskripsi dengan baik, ada beberapa hal
yang harus dilakukan. Berikut penjelasannya: Melakukan pencatatan
tentang karya seni budaya tersebut. Pencatatan disini berarti menulis
temuan tentang informasi karya seni tersebut. Contohnya, siapa pelukis
atau pencipta karya seni tersebut, sejarah atau latar belakang
singkatnya, kapan diproduksi, dan lain sebagainya. Melakukan
pencatatan tengang perasaan yang timbul saat melihat atau mendengar
atau menyentuh karya seni Perasaan yang timbul ini lebih mengarah ke
sisi subyektif dari orang yang melakukan analisis. Tidak ada perasaan
yang salah, karena hal ini merupakan kesan pertama yang timbul saat
menyaksikan karya seni tersebut.
Tahap Analisis
Analisis merupakan upaya mengkritik sebuah karya seni budaya.
Analisis merupakan proses untuk mencari tahu lebih dalam tentang
karya seni tersebut. Contohnya dari segi musik, kenapa menggunakan
alat musik gitar sebagai alat musik utama atau mengapa menggunakan
alunan musik ini sebagai musik pengiring tari, dan lain sebagainya. Hal
yang harus dilakukan dalam tahap analisis ialah mencari informasi
lebih dalam dan belum diketahui oleh orang banyak. Analisis sangat
penting karena akan berpengaruh pada tahap berikutnya. Tahapan ini
harus dilakukan secara obyektif tanpa menggabungkan unsur subyektif.
Misalnya, dengan mengesampingkan kesan atau perasaan pertama
yang timbul pada tahap deskriptif.
Tahap Interpretasi
Intepretasi merupakan tahapan di mana proses penggabungan temuan
deskriptif dan analisis. Artinya orang yang akan menganalisis harus
mencari keterkaitan antarkedua temuan tersebut. Contohnya "seni
teater tersebut mengisahkan tentang persahabatan (tahap deskriptif),
tetapi alunan musik menyedihkan yang digunakan ialah untuk
menggambarkan perpisahan antarsahabat tersebut (tahap analisis)."
Pada tahap intepretasi, hal yang harus dilakukan ialah
mengintepretasikan serta menggabungkan berbagai temuan dari
tahapan sebelumnya. Untuk kemudian dijadikan gagasan atau
informasi baru mengenai sebuah karya seni.
Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap penarikan kesimpulan atas sebuah karya
seni. Evaluasi juga dapat dikatakan sebagai penilaian terhadap mutu
atau kualitas karya seni. Pada tahap ini, hal yang harus dilakukan ialah
menarik kesimpulan dan menentukan bagaimana kualitas karya seni
tersebut. Contohnya "karya seni teater ini memiliki kualitas baik karena
berhasil membuat penonton terpukau dengan bagian akhir kisahnya."
Penilaian atau evaluasi harus dilakukan setelah tiga tahapan
sebelumnya. Prosesnya dilakukan dengan menelaah kembali hasil
temuan deskripsi, analisis dan intepretasi. Tidak hanya itu, evaluasi
juga bisa dilakukan dengan membandingkan karya seni serupa dengan
karya seni lainnya. Misalnya antara seni teater bertemakan
persahabatan dengan seni teater dengan tema serupa.
2. Langkah – langkah evaluasi karya seni budaya nusantara. Seni budaya
perlu kita evaluasi untuk mengukur nilai seni yang tercipta lalu memberi
kritik membangun pada karya yang sedang diobservasi. Adapun langkah -
langkah mengevaluasi karya seni budaya sebagai berikut:
a.) Kritik jurnalistikTipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar
dan maalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai
peristiwa dalam dunia kesenian.
b.) Kritik pedagogikDiterapkan dalam kegiatan proses belaar mengajar di
lembaga pendidikan kesenian. Tujuannya mengembangkan bakat dan
potensi artistik estetik.
c.) Kritik ilmiahPengkajian nilai seni secara meluas, mendalam, dan
sistematis baik dalam menganalisis maupun kaji banding kesejarahan
critical judgment.
d.) Kritik polpulerDi tulis oleh sebagian besar penulis tidak menuntut
keahlian kritis.
Ø Penciptanya / koreografernya
Ø Sinopsis
Ø Jumlah penarinya
Ø Tata pencahayaan
Ø Lamanya pementasan
Tari adalah seni yang merupakan perpaduan gerakan tubuh yang indah dan
sesuai dengan ritme irama yang mengiringinya. Dalam seni tari ada yang
disebut dengan tema tari. Tema tari adalah gagasan, pokok pikiran, dan
juga ide dasar penciptaan suatu tarian.
Tema tari akan menentukan isi dari tarian, bagaimana keseluruhan gerak
tarinya, busana yang dikenakannya, dan jenis musik yang mengiringinya.
Tema tari akan dikomunikasikan kepada penonton melalui keseluruhan
tarian.
1. Tari Dramatik
Tari dramatik atau sendratari adalah tema tari yang tariannya
mengandung cerita. Tema tari dramatik gerakannya menceritakan
suatu kisah dengan alur yang teratur. Sehingga tari dramatik sering
juga disebut tari bercerita. Contoh tari dramatik adalah Tari
Jayaprana, Tari Batu Benawa, Tari Rajapala, Wayang Orang, dan
Tari Kebo Iwa.
Eksplorasi
Langkah pertama adalah eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan
penjajakan gerak untuk menghasilkan teknik gerak. Pada tahap ini
penari bisa berimajinasi dan menafsirkan gerak terhadap apa yang
telah dilihat dan didengar.
Penari juga dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, imajinasi atau
daya khayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak.
Improvisasi
Kemudian langkah improvisasi, yaitu pengalaman untuk mencoba
atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada
langkah eksplorasi secara spontan. Dari setiap teknik gerak yang
dihasilkan pada waktu eksplorasi, selanjutnya dikembangkan
berdasarkan aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan
teknik gerak yang sangat banyak.
Evaluasi
Langkah evaluasi, yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi
teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam
kegiatan ini, penari mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik
gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai
dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap pada tahap
komposisi.
Komposisi
Tahap terakhir ini bertujuan untuk mencari gerak dan selanjutnya
membentuk tari dari gerak yang ditemukan.