Anda di halaman 1dari 21

RESUME

CIPTA SENI DAN GERAK


Tentang
Hakikat Konsep Seni

Disusun Oleh :

Indah Fajri Hilmi

Nim :

22124024

Dosen Pengampu:

Dr. Farida Mayar,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. PENGERTIAN SENI
Seni adalah fenomena organis serta dapat diukur.  Seperti pernapasan, seni memiliki unsur-
unsur irama. Senipun mempunyai unsur ekspresif seperti bahasa. Seni mrnyangkut proses
persepsi, pikiran dan fisik. Seni adalah suatu mekanisme yang apabila kita baikan kita sendiri
yang akan celaka. Tanpa mekanisme tersebut manusia kehilangan keseimbangan, bahkan
masyarakat dan nilai spiritualnya akan berantakan. Hal ini akan menimbulkan tekanan emosional
pada manusia, yang pada akhirnya dapat meledak kearah yang negatif.
Seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk
gerak, indra, nada, syair, yang mengandung unsure-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi
perasaan orang lain.Seni budaya adalah kreasi seni, baik dalam bentuk music, rupa, drama,
maupun tarian yang lahir dan berkembang serta dipelihara secara turun temurun oleh masyarakat
disuatu daerah dan menjadi cirri khas daerah tersebut.
Seni berasal dari bahasa sansekerta (sani) yang berarti ‘pemuaian, persembahan, dan
pelayanan’. Jadi, kata tersebut punya kaitan yang erat dengan upacara keagamaan yang disebut
juga dengan ‘kesenian’. Padmapuspita berpendapat bahwa, seni itu berasal dari kata ‘genie’
(bahasa Belanda) yang dalam bahasa latin berarti ‘genius’, dalam arti seni adalah kemampuan
luar yang dibawa sejak lahir. Sedangkan jika menurut kajian yang terdapat dalam ilmu eropa
disebut dengan ‘art’ yang bisa diartikan sebagai artivisual dari suatu benda yang melakukan suatu
kegiatan tertentu.Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan.
Definisi seni oleh beberapa tokoh antara lain :
1. Eugene Veron berpendapat Seni adalah ekspresi emosional dari kepribadian manusia.
2. Ki Hajar Dewantara berpendapat Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.
3. Aristoteles berpendapat Seni adalah intuisi. Suatu penciptaan keindahan yang pada
hakekatnya adalah proses kejiwaan.
4. Alexander Baumgarten berpendapat Seni adalah suatu perwujudan yang memberikan suatu
rasa hidmat tehadap orang lain atas keindahan dan wujud karya tersebut.
5. Plato berpendapat Seni adalah peniruan dari tiruan atau imitasi dari imitasi.
6. Thomas Muro berpendapat Seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek
psikologis dari manusia lain yang melihatnya.
7. Popo Iskandar berpendapat Seni adalah alat pengutaraan suara batin si Pencipta dalam
kesadaran hidup berkelompok.
8. Alexander Baum Garton 
Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa
dalam kebahagiaan.
9. Aristoteles 
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang
dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
10. Immanuel Kant 
Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
11. Ki Hajar Dewantara 
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang
melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat
menimbulkan perasaan indah itu seni.
12. Leo Tolstoy 
Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka
dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
13. Sudarmaji 
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
14. Leo Tolstoy
Seni merupakan ungkapan perasaan pencipta yang kemudian diungkapkan pada orang lain
dengan harapan agar mereka bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penciptanya.
15. Plato dan Rousseau.
Seni merupakan hasil peniruan dari alam dengan segala seginya.
16. Akhdiat Karta Miharja.
Seni merupakan perbuatan manusia yang mencoba untuk merefleksikan kenyataan dalam
sebuah karya atau bentuk yang isinya memiliki daya tarik untuk membangkitkan suatu
pengalaman tertentu dalam alam rohani.
17. Prof. Drs. Suwaji Bastomi.
Seni merupakan aktifitas batin yang melibatkan pengalaman estetis yang diungkapkan dalam
sebuah bentuk agung, yang kemudian mampu membangkitkan rasa haru dan takjub.
Dari pengertian tersebut diatas dapat dibuat batasan seni yang mencakup semua aspek,
yaitu :
Seni adalah segala kegiatan manusia untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya pada
orang lain. Pengalaman batin ini divisualisaikan dalam tata susunan yang indah dan menarik,
sehingga dapat memancing timbulnya rasa senang atau puas bagi siapa yang menghayatinya.
Visualisasi ini dapat ditangkap oleh :
1. Indera raba menjadi Seni Rupa
2. Indera mata menjadi Seni Tari dan Seni Sastra
3. Indera dengar menjadi Seni Musik/Suara dan Drama
Syarat suatu seni  oleh suatu pengamat seni  dianggap baik apabila bentuk/hasil seni itu
memuaskan. Persyaratan seni dianggap baik oleh pengamat yang satu berbeda dengan pengamat
yang lain. Karena adanya faktor perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh pengamat,
perbedaan kepekaan rasa dan selera serta perbedaan pengalaman.
Salah satu kriteria seni yang baik yaitu jika karya/hasil/bentuk seni itu persis dengan alam. 
Marilah kita bandingkan bentuk alam dengan bentuk seni, terlepas dari bentuk seni yang
meniru bentuk alam seperti patung manusia, binatang dan lain-lain. Contoh yang sederhana
adalah bentuk kendi. Walaupun sangat banyak macamnya tetapi bentuk/struktur yang umum
adalah serupa dengan buh jambu  atau tetesan air. Kendi yang berbentuk demikian dianggap
indah karena menyerupai bentuk alam. Sehingga pengamat melihat kendi tidak canggung lagi
dan memutuskan bahwa bentuk kendi itu indah. Tetapi begitu bentuk tersebut
diubah/dimodifikasi maka sebagian pengamat mengatakan indah, tetapi sebagian lain
mengatakan tidak indah. Jadi ukuran keindahan yang digunakan oleh pengamat adalah ukuran
alam, dimana bentuk alam sering dilihat oleh manusia. Pada kenytaannya, bentuk yang tidak
sama dengan alam tidak selalu tak indah. Bisa juga menjadi indah. Dari  uraian tersebut
memberikan gambaran bahwa sulit untuk membedakan yang indah dan tidak indah dalam seni.
Oleh karena itu, perlu disepakati bahwa hasil ini tidak selalu identik dengan indah. Berawal dari
perbedaan keindahan, lahirlah teori obyektif dan subjektif.
1. Teori  Obyektif
Menurut teori ini, keindahan terdapat pada hasil seni benda itu sendiri, artinya suatu
hasil seni yang indah memiliki ciri-ciri, sifat atau kualitas keindahan yang dihasilkan oleh
kesatuan dan pertimbangan antara bagian-bagiannya. Bentuknya dapat mirip dengan alam,
tetapi dapat pula berbeda sama sekali dengan bentuk yang ada di alam. Teori obyektif ini
dianut oleh Plato dan Hegel.
2. Teori subyektif
Teori ini beranggapan bahwa suatu benda ynag dikatakan indah, sebenarnya tidak
memiliki ciri-ciri atau sifat yang menciptakan keindahannya, artinya keindahan itu tidak
melekat pada bendanya. Keindahan yang sebenarnyabterletak pada pencermatan
pengamatan. Jadi keindahan ditentukan oleh pengamat itu sendiri.
B. Konsep pendidikan seni di SD
Keindahan budaya manusia bersifat dinamik, terus berkembang dan berubah untuk
pencapaian kesempurnaan kehidupan.  Sebagai komponen kebudayaan, baik seni maupun
pendidikn mengalami pula perubahan yang sejalan dengan perkembangan/ perubahan pandangan
hidup masyarakat. Perubahan di bidang seni dan pendidikan terjadi terutama sejak lahirnya
konsep baru di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat. Dari sejarah pendidikan seni dapat kita
jumpai periode-periode dimana status dan tujuan seni mengalami perubahan-perubahan tertentu,
namun pada dasarnya akan tampak ada dua macam konsep yaitu :
1. Dikaitkan dengan aspek ekspresi artistik
2. Dikaitkan dengan tujuan pendidikan
Beberapa konsep pendidikan seni antara lain :
1. Gerakan Reform
Gerakan reform adalah usaha pembaharuan di bidang konsep pendidikan seni, yang
mengutamakan kebebasan ekspresi sebagai cara untuk memberi peluang kepada anak didik
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Gerakan ini bermaksud untuk
mendewasakan anak didik bukan hanya pada segi intelektualnya saja, akan tetapi
menghendaki “supaya anak-anak belajar dari perbuatan aktif” melalui kegiatan seni
sekaligus untuk melatih kedua tangannya supaya syaraf otak kanan dan otak kiri ikut terlatih
dalam menjalankan fungsinya.
2. Konsep Pendidikan Seni untuk Apresiasi
Konsep pendidikan seni untuk apresiasi dipelopori oleh Alfred Lichtwart dan Konrad
Lange dengan pemikiran bahwa “persepsi” anak-anak terhadap seni dan keindahan
perludikembangkan melalui penghayatan langsung, baik melalui kegiatan menggambar dan
observasi, denganobjek-objek seni seperti museum, sanggar seniman, pameran dan
sebagainya.
Karena objek seni terbatas, lahirlah kemudian “picture study”, yaitu kegiatan
apresiasiyang menggunakan gambar-gambar reproduksi. Tujuannya adalah mengembangkan
kepekaan apresiasi yang menggunakan gambar-gambar reproduksi. Tujuannya adalah
mengembangkan kepekaan apresiasi pada anak-anak terhadap karya seni agar cita rasa anak
terpengaruh oleh unsur-unsur isi dari karya tersebut dan menyenangi hasil seni.
3. Konsep Pendidikan Seni Rupa
Konsep ini bermula dari pemikiran bahwa “menggambar adalah untuk
mengungkapkan pikiran”. Gambar adalah bahasa, suatu cara untuk melahirkan dan
mengembangkan ide”. Menggambar  suatu obyek berarti menerjemahkan persepsi ke dalam
bahasa visual. Kegiatan menggambar  adalah menggambarkan sensasi indrawi sehingga
menghasilkan impresi yang tidak dapat diinterprestasikan. Menggambar merupakan kegiatan
mental dan pikir yang dapat membentuk konsep. Konsep ini memandang seni pada proses
kegiatan mental dan pikir yang dapat membentuk konsep. Konsep ini memandang seni pada
proses kegiatannya yang terkait dengan kemampuan kognitif. Pencetus konsep ini adalah
Walter Sargent.
4. Konsep Pendidikan Seni untuk Pertumbuhan Mental dan Kreatif
Pada dasarnya, konsep Lowenfeld ini bermaksud menjelaskan terjadinya pertumbuhan
mental dan kreatif diri anak didik, di mana  kegiatan seni merupakan sarana bagi
“processing-nya”. Baginya, anak adalah idealnya, sedangkan seni adalah saranaya. Selain itu
ada beberapa pandangan tentang konsep seni yang berkembang  di masyarakat  antara lain:
5. Konsep Seni sebagai Keindahan
Konsep keindahan dikembangkan dari peniruan obyek-obyek yang terseleksi. Kriteria
dari obyek yang akan ditiruadalah keindahan. Yang seni adalah yang indah, dan yang indah
adalah yang seni . Seni dikatakan sebagai identik dengan keindahan. Konsep ini berasal dari
Yunani yang bersumber dari filsafat antropomorfis, yaitu filsafat hidup yang memuja segala
macam nilai-nilai kemanusiaan. Menurut konsep ini manusia diidealisasikan sebagai
kulminasi dari proses alamiah.
6. Konsep Seni sebagai Imitasi
Berasal dari estetika Plato “memisis” yang artinya meniru. Kegiatan seni adalah
kegiatan meniru alam, dan setiap hasil seni haruslah bentuk tiruan dari alam. Sebuah lukisan
dapat diatagorikan sebagai seni apabila menduplikat dari alam.
7. Konsep Seni Sebagai Hiburan yang Menyenangkan
Konsep ini berpendapat bahwa hasil seni haruslah bias menghibur dan menyenangkan
pengamat, jika tidak demikian maka hasil tersebut bukan karya seni.kesenangan dari
pengamat menjadi tuntutan seni, dengan cara pengamat dapat menangkap pesan atau ide dari
penciptanya. Dalam pendidikan seni di Sekolah Dasar, konsep pendidikan ini diarahkan pada
pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan
irasional, akal pikiran dan kepeaan emosi. Konsep ini menempatkan seni sebagai sarana
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pernyataan tersebut mengacu pada pengertian
seni dipandang sebagai materi, alat atau media, dan metode yang digunakan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Pada anak usia Sekolah Dasar, ungkapan perasaan anak yang masih polos memungkinkan
mereka untuk berekspresi secara wajar dan penuh spontan sehingga proses tersebut memiliki
kebermaknaan bagi perkembangan mereka. Masa anak-anak merupakan masa berkembangnya
kreativitas. Kreativitas tampak di awal kehidupan anak dan tampil dalam bentuk permainan.
Kehidupan anak Sekolah Dasar kebanyakan bermain. Kegiatan yang disenangi anak inilah
diarahkan untuk mengembangkan kreativitas.
Dengan demikian, berekspresi secara kreatif dimanfaatkan untuk membina dan
mengembangkan kreativitas anak pada usia dini.
Pendidikan merupakan usaha untuk membantu anak mencapai kedewasaannya, demikian
pula pendidikan seni. Karena itu semua cabang seni juga dapat digunakan sebagai media untuk
pendidikan. Seni sebagai cara dan sebagai sarana. Seni sebagai sarana/media pendidikan adalah
konsep pendidikan yang sesuai bagi anak-anak Sekolah Dasar. Sedangkan seni sebagai tujuan
sering diselenggarakan di sekolah seni atau sanggar.
Oleh sebab itu, untuk pendidikan seni di Sekolah Dasar, guru tidak mengajarkan
bagaimana cara menggambarkan orang atau bagaimana menari Jaipong atau bagaimana menjadi
seorang pemain music yang professional. Tetapi lebih mengarah kepada pembinaan dan
pengembangan segala potensi yang ada pada anak. Banyak guru di Sekolah Dasar yang
berpendapat bahwa mengajar pelajaran kesenian harus trampil menggambar, melukis, menari,
menyanyi/dan bermain music. Dengan demikian banyak guru yang merasa kesulitan dan tidak
melaksanakan pelajarwn tersebut karena merasa tidak terampil menggamabr, menari, atau
menyanyi. Pada dasarnya guru Sekolah Dasar sebagai fasilitator, motivator, dinamisator dalam
proses pembelajarannya.1

C. Sifat Dasar Seni


Seni mempunya sifat-sifat dasar diantaranya sebagai berikut:
1. Kreatif, Karyanya belum pernah diciptakan sebelumnya (merupakan hal baru)
2. Individualistis, Karya yang diciptakan menunjukan ciri khas penciptanya (jati diri pencipta)
3. Ekspresif, Karyanya memiliki emosi yang terpancar saat orang lain melihatnya
4. Abadi, Karya yang telah diciptakan bersifat abadi meskipun penciptanya telah meninggal
5. Semesta (Universal), Karyanya didedikasikan untuk masyarakat sepanjang zaman.

D. Fungsi Seni
Fungsi seni dapat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi individual dan fungsi social
1
1. Fungsi Individual Seni
Fungsi individual seni terbagi menjadi dua, yaitu sebagai alat pemenuhan kebutuhan
fisik dan emosional
a. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
Seni yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai sebagai pemakai
seni. Misalnya, pada saat membeli pakaian, maka manusia mengutamakan model, warna,
dan bahan, maka dari itu seni digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
b. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional
Seni merupakan tempat mengungkapkan emosi si penciptanya, yang kemudian
terpancar dan dapat dirasakan pula bagi penikmat seni, sehingga apa yang dirasakan
pencipta dirasakan pula oleh penikmat.
2. Fungsi Sosial Seni
Fungi sosial seni dibagi menjadi empat, yaitu sebagai media penerangan, pendidikan,
agama, dan hiburan.
a. Seni sebagai media penerangan
Seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan pemahaman seseorang kepada
orang lain, karena sifatnya yang menyenangkan, sehingga mudah untuk dipahami oleh
orang lain.
b. Seni sebagai media pendidikan
Seni digunakan pula dalam metode pembelajaran, oleh karena itu banyak instansi
pendidikan yang menggunakan seni dalam penyampaian materinya
c. Seni sebagai media agama
Dalam dakwah seni juga digunakan guna mempermudah proses penyampaiannya,
seperti irama membaca Al-Quran yang berguna untuk mempermudah menghafalnya,
atau nasyid yang berguna menyampaikan ajaran agama lewat syair yang tentu lebih
meyenangkan dibanding mendengarkan ceramah.
d. Seni sebagai media hiburan
Fungsi paling mendasar pada seni adalah sebagai media hiburan. Dimana
penikmatnya akan merasa senang dan bahagia.

E. Cabang – Cabang Seni


Seiring dengan bertambahnya waktu, kebutuhan, dan pemahaman manusia, seni juga makin
berkembang. Hal ini diikuti dengan lahirnya seni-seni baru di masyarakat. Oswald Kulpe
membagi cabang – cabang seni menjadi,
1. Seni penglihatan / visual art
Pada seni ini digunakan indra penglihat untuk menikmati seni. Seni penglihatan terbagi
menjadi tiga, yaitu seni dua dimensi, seni tiga dimensi, dan seni integral
a. Seni dua dimensi
1) Seni dua dimensi tanpa gerak : seni rupa (lukis, gambar)
2) Seni dua dimensi dengan gerak : seni perfilman
b. Seni tiga dimensi
1) Seni tiga dimensi tanpa gerak : seni ukir dan pahat
2) Seni tiga dimensi dengan gerak : seni tari dan pantomim
c. Seni integral
Seni yang memadukan untuk permukaan dan bentuk. Misalnya arsitektur
2. Seni Pendengaran / Auditory Art
Pada seni ini digunakan indra pendengar untuk menikmati seni. Seni pendengaran
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu seni nada, seni kata, dan seni interal
a. Seni nada
1) Musik instrumental dari alat tunggal : piano dan biola
2) Musik instrumental dari gabungan beberapa alat musik : band dan orkestra
b. Seni kata
1) Puisi berirama : sajak
2) Puisi tidak berirama : novel dan cerpen
c. Seni integral
Seni yang memadukan nada dan kata, misalnya lagu, muikalisasi puisi, dan
tembang
3. Seni penglihatan dan pendengaran / Audiotory-visual Art
Pada seni ini digunakan indra penglihat dan pendengar untuk menikmati seni. Seni
pendengaran dibagi menjadi tiga jenis yaitu,
a. Seni gerak dan nada : Tarian
b. Seni gerak, kata, dan pemandangan : Drama
c. Seni gerak, kata, pemandangan, dan nada : Opera
Namun cabang-cabang seni yang sering kita kenal terdiri dari lima cabang yaitu, seni rupa,
seni tari/gerak, seni suara/vocal/musik, seni sastra, dan seni teater/drama.
1. Seni rupa
Seni rupa merupakan seni dua dimensi / tiga dimensi yang berdasarkan fungsinya
terbagi mendai dua jenis yaitu, seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni hanya
bertujuan untuk dilihat kenindahannya, misalnya lukisan dan patung, sedangkan seni rupa
terapan selain keindahan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya meja ukir.
Unsur - unsur seni rupa diantanyanya adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna,
tekstur, dan gelap terang. Dalam pembuatannya, seni rupa memiliki beberapa prinsip
diantaranya kesatuan, keselarasana, penekanan, irama, gradasi, proporsi, keserasian,
komposisi, keseimbangan, dan aksentuasi.
2. Seni tari / gerak
Seni tari merupakan seni tiga dimensi yang berdasarkan pada gerak tubuh manusia.
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh
yang diperhalus melalui estetika. Seni tari dibagi menjadi seni tari klasik, kreasi baru,
tradisional, dan modern. Kini banyak lahir seni tari kreasi baru seperti break dance, capoera,
shuffle, dll.
Unsur – unsur tari dibagi menjadi dua yaitu, pertama unsur keindahan tari diantaranya
gerak, iringan internal-eksternal, tata rias dan busana, tema, tempat dan panggung. Kedua
unsur penilaian tari diantanya wiraga, wieama, dan wirasa.
3. Seni suara / vocal / musik
Seni musik merupakan cabang seni yang menggunakan media bunyi sebagai sarana
pengungkapan ekspresi senimannya. Kata musik dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan
dari Bahasa Inggris music atau Bahasa Belanda muziek. Menurut para ahli sejarah, kata
musik berasal dari sekumpulan nama dewi kesenian bangsa Yunani Purba, yaitu musae.
Musik pula terbagi menjadi banyak jenis, diantanya musik klasik, tradisional, kasidah, blues,
jazz, rock, pop, dan R&B.
Unsur - unsur dalam seni musik terdiri dari dua unsur, yaitu vocal dan instrumen.
Vokal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia sendankan instrumen adalah
nada-nada yang keluara dari alat musik yang digunakan.
4. Seni sastra
Seni sastra merupak seni yang lahir dari gagasan / ide manusia yang ditunagkan dalam
bentuk tulisan. Dalam kamus besar berbahasa Indonesia, Sastra berarti mengarahkan,
mengajar, memberikan petunjuk, atau instruksi. Sedangkan Fananie mengatakan bahwa
sastra adalah karya seni yang merupakan ekspresi kehidupan. Macam-macam seni sastra
diantaranya adalah puisi, cerpen, pantun, prosa, sajak, novel, dll.
Unsur-unsur sastra terdiri dari pikiran, perasaan, pengalaman, ide-de, semangat,
kepercayaan, dan ekspresi. Seni sastra menonjolkan pemilihan bahasa yang digunakan untuk
mengungkapkan maksud si penulis.
5. Seni teater / drama
Seni teater merupakan seni yang paling kompleks, karena dalam visualisasinya ia
menggabungkan cabang seni lainnya. Macam-macam teater diantaranya teater lama, komedi,
baru, dan sendratasik (seni darama dan musik).
Unsur-unsur teater diantaranya adalah naskah/skenario, pemain, sutradara, properti,
penataan, dan penonton.2

F. Pembinaan Kreativitas Melalui Seni


Pada umumnya kreativitas diartikan sebagai daya atau kemampuan untuk mencipta, tetapi
sebenarnya istilah ini mempunyai arti yang lebih yaitu meliputi :
1. Kelancaran menganggapi suatu masalah,ide,atau materi
2. Mudah menyesuaikan diri terhadap situasi
3. Memiliki keaslian, selalu dapat membuat tanggapan yang lain daripada yang lain
4. Mampu berpikir secara integral, bias menghubungkan yang satu dengan yang lain, serta
dapat membuat analisis dengan tepat
Kreativitas dalam pendidikan seni akan berperan dalam mengembangkan kemampuan
kognitif. Seni dapat memancing tumbuhnya kemampuan kreatif, bila kreativitas itu elah
berkembang dan meningkat, maka kemampuan kreatif akan berguna untukbidang ilmu yang lain.
Jelaslah bahwa kreativitas tidak hanya diperlukan dalam kesenian saja, tetapi juga
diperlukan dalam bidang lain gunamembentuk kepribadian anak seutuhnya. Dalam segala
kehidupan anak sehari-hari diperlukan kreativitas. Harus berpikir cepat dan tepat, menyesuaikan
diri, menentukan sikap dan sebagainya. Kemampuan-kemampuan inilah yang harus
dikembangkan pada anak.
Kreativitas menurut S.C Utami Munandar dapat dibedakan menjadi tiga pengertian :
Pertama, diartikan sebagai kemampuan untuk membuat kondisi baru, dan unsure-unsur
yang ada. Biasanya diartikan sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal
baru sama sekali. Sebenarnya yang diciptakan itu tidak perlu yang baru sama sekali, tetapi cukup
merupakan gabungan dari hal-hal yang sedah ada sebelumnya. Gagasan-gagasan yang kreatif
tidak muncul begitu saja, tetapi membutuhkan persiapan. Pengalaman memungkinkan seseorang
mencipta dengan cara menata, menyusun, atau membaurkan unsure-unsur menjadi sesuatu yang
baru.
Kedua, diartikan sebagai kemampuan menggunakan data atau informasi yang tersedia,
yaitu menemukan jawaban terhadap suatu masalah, yang penekananny pada kualitas
2
ketepatgunaan dan keragaman jawaban, makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat
diberikan terhadap suatu masalah, makin kreatiflah seseorang.
Ketiga, diartikan sebagai kemampuan yang mencermiinkan kelancaran, keluwesan,
kemurnian (orisinil) dalam mengembangkan dan memperkaya gagasan. Banyak kegiatan yang
dapat disiapkan/direncanakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan anak.
1. Pembinaan Kreativitas Melalui Pendidikan Kesenian di SD
Anak usia SD merupakan masa “keemasan berekspresi kreatif”. Kadar kreativitas anak
masih sangat tinggi. Anak dapat melakukan kegiatan berolah seni rupa secara wajar dan
spontan, karena daya nalar anak belum samapi membatasi keleluasan untuk berkarya secara
murni dan lugu.
Kreativitas, menurut S.C Utami Munandar (dalam Muharam, hal 27) dapat dibedakan
menjadi tiga pengertian, yaitu :
Pertama, diartikan sebagai kemampuan untuk membuat kondisi baru, dan unsur-unsur
yang ada. Biasanya diartikan sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-
hal baru sama sekali. Sebenarnya yang diciptakan itu tidak perlu baru sama sekali, tetapi
cukup merupakan gabungan dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Gagasan-gagasan yang
kreatif tidak muncul begitu saja, tetapi membutuhkan persiapan. Pengalaman memungkinkan
seseorang mencipta dengan cara menata, menyusun, atau membaurkan unsur-unsur menjadi
sesuatu yang baru.
Kedua, diartikan sebagai kemampuan menggunakan data atau informasi yang tersedia,
yaitu menemukan jawaban terhadap suatu masalah, yang penekanannya pada kualitas
ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat
diberikan terhadap suatu masalah, makin kreatiflah seseorang.
Ketiga, diartikan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, kemurnian
(orisinil) dalam mengembangkan dan memperkaya gagasan. Banyak kegiatan yang dapat
disiapkan/direncanakan oleh guru untuk meningkatkan anak.
2. Pembinaan Kreativitas Melalui Pendidikan Kesenian di SD
Anak usia SD merupakan masa “keemasan berekspresi kreatif”. Kadar kreativitas anak
masih sangat tinggi. Anak dapat melakukan kegiatan berolah seni rupa secara wajar dan
spontan, karena daya nalar anak belum sampai membatasi keleluasaan untuk berkarya secra
murni dan lugu.
Berbagai bahan dan teknik dapat dicobakan pada anak. Pengolahan bahan sederhana
seperti limbah dan bahan alam merupakan media yang memberi banyak kemungkinan dalam
upaya membina dan mengembangkan kreativitas. Anak memiliki banyak alternatif mengolah
bahan. Teknik di dalam menghasilkan karya dua dimensi sangat memungkinkan anak untuk
berkreasi dan menemukan sendiri. Seperti kegiatan membutsir dengan tanah liat atau
plastisin, menggunting kertas dan kain, mencetak bahan alam perlu untuk diperkenalkan pada
anak SD.
Dalam dunia anak dikenal dua macam berpikir kreatif.
Pertama adalah berpikir konvergen dan kedua berpikir divergen.
Berpikir divergen biasanya adalah hasil pertanyaan dengan satu jawaban atau
kesimpulan dari satu masalah. Contohnya jika anak bertanya beberapa jumlah ikan di dalam
satu aquarium, hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan berpikir konvergen adalah
beberapa jawaban dari satu masalah. Contohnya anak menanyakan banyak hal tentang
aquarium, maka akan ada beberapa kemungkinan jawaban.
Dalam pendidikan seni, anak diarahkan untuk cenderung pada berpikir konvergen.
Dengan berpikir konvergen anak dilatih untuk menunjukkan diri, memamerkan idenya, dan
menunujukkan eksperimennya. Mereka mendapat banyak keuntungan dari kreativitas ini,
antara lain :
a. Belajar menghargai diri sendiri
b. Belajar memecahkan masalah dengan berbgai alternatif jawaban
c. Mengembangkan kemampuan berpikir
d. Mengembangkan kepribadian
e. Mengembangkan ketrampilan
Dengan memberi dorongan berkreatif, guru juga memperoleh keuntungan, antara lain :
a. Mengembangkan dan meningkatkan pembelajarannya
b. Belajar mengorganisasikan ketrampilan spesifik dari anak
c. Meningkatkan hubungan yang lebih akrab dengan anak
d. Tidak menjumpai banyak problem tingkah laku anak
Untuk mengidentifikasi kreativitas diri anak, perlu dicatat beberapa hal-hal sebagai
berikut :
a. Semua anak memiliki kreativitas yang berbeda tingkatannya
b. Sebagian anal lebih kreatif dari yang lain
c. Kreativitas anak lebih nampak disatu bidang dibandingkan dengan bidang lain yang
dimiliknya. Contohnya seseorang anak lebih kreatif menggambar dibandingkan dengan
membuat patung.
d. Guru yang tidak mengenal kreativitas justru akan menghancurkan kreativitas anak.
UNSUR-UNSUR SENI

1) Unsur-Unsur Seni Rupa


1. Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau
gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi
dari berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik. Berdasarkan jenisnya,
garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung, pendek, vertikal, horizontal, diagonal,
berombak, patah-patah, siral, putus-putus dan lain-lain. Macam-macam garis tersebut akan
menimbulkan kesan-kesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis patah-patah
terkesan kaku, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur. Selain itu,
garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat digunakan sebagai perlambaan misalnya.. 

 Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan. 


 Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan kewanitaan. 
 Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil. 
 Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan kekuasaan.

Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya yaitu sebagai berikut..

 Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. 
 Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada bidang, warna atau
ruang. 

3. Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi panjang, dan lebar dengan memiliki
ukuran.
4. Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dikelompokkan dalam 2
macam yaitu sebagai berikut..
a. Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti

 Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok 


 Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut. 
b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti hewan, manusia dan
tumbuhan.
5. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua dimensi, ruang besifat semu
sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua
yaitu Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan dalam bentuk
khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.

6. Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada mata. Warna
dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu sebagai berikut..

 Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari campuran warna lain. Warna
primer terdiri dari warna merah, kuning dan biru.
 Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari campuran dua warna primer dalam
takaran tertentu.
 Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran warna sekunder
 Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan dalam satu lingkaran
warna atau berdekatan, seperti deretan warna hijau ke warna kuning.
 Warna  Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya bersebrangan yang dibentuk
dalam satu lingkaran warna, misalnya warna merah dengan hijau, warna kuning dengan
warna ungu.

7. Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dapat dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan
dan rabaan. Sedangkan teksur semu adalah kesan yang tidak sama antara penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya. Semakin besar
intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil intensitas cahaya, maka akan
semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat menurut gradiensi dan
pemilihan warna yang ada.

2) Unsur-Unsur Seni Musik

1.Tangga nada
    Yaitu: Urutan nada yang disusun secara berjenjang,dibagi menjadi 2 :
·       -  Tangga nada mayor : Tangga nada yang berjarak 1 1 ½ 1 1 1 ½
·         -Tangga nada minor
Minor Diatonis
1. Tangga nada minor asli : Tangga nada yang belummengalamiperubahan
2. Tangga nada minor harmonis : Setiapurutan nada ke-7 dinaikkan ½ nada/laras
3. Tangga nada minor melodis : Setiapurutan nada ke-6 dan ke-7 dinaikkan ½ nada/laras
 Tangga nada Pentatonis : Susunan nada yang terdiridari 5 nada
2.Irama / ritme
   : Gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen-aksen secara tetap.
3.Birama
      Adalah Suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam 1 birama.Antara birama satu dengan
yang birama lainnya dipisahkan oleh garis vertikal yang disebut garis birama.
            Ada 2 jenisbirama utama yaitu birama perduaan dan pertigaan yang dapat diperinci menjadi :

 Biramaperduaanbersahaja : Birama 2/4 1dan 2/8 


 Biramaperduaanbertingkat : Birama 4/4,8/4,4/8,8/8
 Biramapertigaanbersahaja : Birama ¾ dan 3/8
 Biramapertigaanbertingkat : Birama 6/4,6/8,9/4,9/8

4.Melodi
    Adalah rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik
turunnya.
5.Ekspresi
   Merupakan  sifat/jiwa sebuah lagu, diantaranya :

 Marcia : iramaberbaris
 Maestozo : mulia /agung
 Dolorosa :sedih
 Briliante : gemilang
 Assai : denganramai
 Amabile : mesra
 Con Brio : denganhidup
 Conspirito: dengan semangat
 Dolce : merdu
 Religioso : hidmat/hormat

6.Tanda Dinamika
   : Perubahan keras-lembutnya bunyi dalam sebuah lagu. Dibagi atas :
a      Kelompok dinamika lembut

 p =piano                      : lembut
 pp=pianissimo              : sangat lembut
 ppp=pianissimo assai    : amat sangat lembut
 mp=mezzo piano         : agak lembut
 pf=piano forte             : dimulai dengan lembut kemudian mengeras

        Kelompok Dinamika Keras :

 f=Forte                      : keras
 ff=Fortissimo              : sangat keras
 fff=Fortissimo assai     : amat sangat keras
 mf=Mezzo forte          : agak keras
  pf=Forte piano           : dimulai dengan keras kemudian melembut

c    Tanda perubahan dinamika

 Crescendo (cresc)                 : makin keras


 Decrescendo (decresc)          : makin lembut
 Mezza di voce                      : mengeras kemudian melembut
 Diminuendo (dim)                 : makin lembut

7.Tempo
    Adalah cepat/lambatnya suatu lagu dinyanyikan. Istilah tempo biasanya ditulis dalam bahasa
Italia.Istilah tempo utama ada5 :

 largo/lento                        : Tempo lambat sekali


 Adagio                              : Tempo lambat
 Andante/ModLerato            : Tempo sedang
 Allegro                              : Tempo cepat
 Vivace/Presto                    : Tempo cepat sekali

Selain istilah tempo utama, kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau
penambahan dengan istilah lain dengan akhiran tertentu. Caranya:
·         Menambah istilah lain, contoh:
-……… con maestoso   : dengan agung
-……… con amore        : dengan penuh cinta
·         Menambah akhiran “etto” yang berarti agak dan “issimo” yang berarti sangat. Contoh:
allegro=cepat, allegretto=agak cepat, allegrissimo= sangat cepat.

3) Unsur-unsur Seni Teater


1. Naskah/skenario, berisi kisah, nama tokoh dan dialog.
Menurut Henning Nelms, fungsi naskah adalah : mengilhami para interpretative artista dan
mensuplay kata-kata pada pemeran. Unsur-unsur pokok naskah :
–     T e m a  adalah pokok pikiran  yang ada dalam suatu drama disebut tema. Tema ini suatu
dasar dimana kesatuan (unity) drama itu tiletakkan.
–     Plot.  Menurut Hudson, garis lakon (dramatic line) yaitu : suatu insiden-insiden permulaan,
terjadi penanjakan laku (Rising Action), sebagai tindak lanjut dari insiden permulaan,
klimaks/kritis, yaitu tangga yang menunjukkan laku yang menanjak ke titik baik, penurunan
laku, penyelesaian atau denoument.
Kelima : Keputusan / katastrope, seluruh konflik-konflik itu diakhiri.
–     Setting  adalah penempatan ruang dan waktu yang kita sebut setting, ini
sudah termasuk di dalamnya latar belakang pentas.
–     Dialog adalah merupakan tuntunan dalam seni teater. Dialog-dialog yang dilakukan
pemain haruslah mendukung karakter dan melaksanakan plot dari lakon/cerita.
–     Tokoh cerita . Tokoh cerita yang terdapat dalam naskah dapat dibagi sebagai berikut : 
protagonist ( peran utama, yang merupakan pusat/sentral dari cerita), antagonis (peran
melawan, dimana dia sering kali menjadi musuh yang menyebabkan konflik terjadi), tritagonis
(peran penengah, bertugas menjadi pendamai atau pengantara protagonis dengan antagonis),
dan peran pembantu (peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi,
tetapi ia diperlukan dalam menyelesaikan cerita)
2.        Pentas. Pentas tidak saja berupa panggung yang terdapat dalam sebuah gedung
melainkan keseluruhan dari gedung, itulah pentas (baik panggung maupun tempat penonton).
Penata dan penataan pentas adalah seorang yang bergerak di bidang seni visual yang
mempunyai kepekaan cita rasa teater.
Komposisi pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistic atas bahan-bahan perlengkapan
yang ada pada pentas. Antara lain : tampak wajar, menceritakan suatu kisah, menggambarkan
suatu emosi, memberikan Indikasi hubungan tokoh perwatakan yang satu dengan lainnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mencapai aspek teknik komposisi, yaitu :
–     Komposisi hendaknya disesuaikan dengan daerah permainan.
–     Ciptakan tata letak bahan-bahannya guna memperoleh gambar yang indah, berarti dan
artistic.
–     Cara pengaturan yang ditampilkan harus sanggup menguasai perhatian para penonton.
–     Dalam pengaturan lokasi permainan, hendaknya memperhatikan : prinsip garis pandang
mata, prinsi dinding khayal dan prinsip gambar berbingkai .
Perlengkapan Pentas (Propertis)
–     Tata Bunyi, bertujuan untuk menghidupkan suasana cerita secara kreatifitas.
–     Tata Lampu, bertujuan untuk mengatur cahaya dalam pentas.
–     Tata dekorasi adalah pemandangan yang menjadi latar belakang dari sebuah tempat yang
digunakan untuk memainkan lakon.
Klasifikasi dekorasi yaitu :
1. Ditinjau secara mekanikalnya yaitu draperies : dekorasi dari bahan yang tak tertulis, yang
masih mempertahankan warna-warna aslinya, dekorasi terlukis : dekorasi ini sering kita lihat dalam
pertunjukan-pertunjukan pentas tradisional.
2. Ditinjau dari sudut konstruksi dekorasi terlukis yaitu flats (dekorasi berbingkai), drops
(dekorasi yang juga terlukis tetapi tidak diberi bingkai, yang biasa di pentas bagian belakang), plasic
pieces (dekorasi ini dibuat sedemikian rupa, yang berbentuk tiga dimensional).
3. Ditinjau dari sudut struktur setting yaitu drps dan wing (tepi sisi pentas terbuka), box (sisi
tepi pentas tertutup).
4. Ditinjau dari sudut lokasi perwujudannya yaitu omterrior set (dekorasi memiliki tujuan yang
menggambarkan keadaan dalam ruangan) dan eksterrior set ( dekorasi memiliki tujuan yang
menggambarkan kedaan di luar ruangan).
5. Ditinjau dari watak desaign (perencanaannya) yaitu naturalistis (dekorasi nya menirukan
objek asli) dan konvensional (dekorasi yang menirukan konvensi).
3.        Sutradara adalah pimpinan artistik yang tinggi yang menafsirkan naskah untuk
diterjemahkan menjadi pertunjukan di pentas.
Fungsi Sutradara yaitu memilih naskah, menentukan pokok penafsiran, memilih pemain, bekerja
dengan staf, melatih pemain dan mengkoordinasi setiap bagian, memilih naskah, Menentukan pokok
penafsiran, Memilih pemain, Bekerja dengan staf, Melatih pemain, Mengkoordinasi setiap bagian.
Persyaratan sutradara adalah memilik pengetahuan tentang aspek cultural (wawasan masalah
kebudayaan), aspek artistik ( wawasan masalah kesenian),  aspek teatral (pengetahuan tentang
pentas), dan aspek literer (menguasai masalah sastra).

4.        Pakaian adalah perlengkapan dalam pentas..


Bagian-bagian kostum pentas  yaitu pakaian dasar, kaki, tubuh, kepala dan perlengkapan
pakaia/accessories. Pakain yang dipakai harus memiliki tujuan membantu menghidupkan perwatakan
pelaku, mengindividualisasikan peranan, memberikan fasilitas dan membantu gerak.
5.        Kerabat Produksi
–     Produser
–     Sutradara
–     Pengarang
–     Pemain
–     Penata pakaian, dekorasi, rias, lampu dan music
–     Petugas publikasi
–     Stage manager
–     Penjual karcis dan pengatur penonton
–     Penonton
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Abdul. (2015). Pengertian, Fungsi, Unsur Dan Cabang - Cabang Seni. Soft Ilmu,
http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Unsur-Cabang-Macam-Seni-
Adalah.html,
Herawati, Ida Siti Dan Iriaji. (1998). Pendidikan Seni Rupa, Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Republik Indonesia. 2014. Seni budaya untuk SMP/MTs

semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Tri Hanafi, Puji. (2013). Konsep Seni, http://threenafathy.blogspot.co.id/2013/05/konseo-seni.html,

Anda mungkin juga menyukai