PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas
unsur-unsur seni rupa yaitu: garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Unsur-unsur seni rupa tersebut
tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan
unsur- unsur seni rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.
Unsur-unsur seni rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak
bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak
ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat unsur itu
sendiri. Dengan kata lain, kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-
bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa
tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni yang hanya memiliki dimensi panjang
dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Karya seni rupa tiga
dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi atau karya yang
B.Rumusan Masalah
1
6.Apa tipe-tipe gambar anak di sd
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni
1.Orang sering mengemukakan definisi seni yang dilontarkan secara umum bahwa seni ialah
segala macam keindahan yang diciptakan manusia.orang memandang bahwa seni merupakan
rohani,yang muncul setelah terjadi respon kepuasan dalam jiwa manusia, baik sebagai (kreator)
ataupun penikmat(apresiator).
2.Definisi seni dalam Everyman Encyclopedia, yaitu bahwa seni merupakan segala sesuatu yang
dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan apa saja yang
spiritual.Sendok dibuat untuk memenuhi kebutuhan pokok, sebagai alat makan. Maka sendok
bukanlah karya seni menurut definisi tersebut. Yang termasuk seni yaitu alat music gamelan,
ukiran kayu, dan lain-lain sejenisnya. Pakaian kita sebagai penutup aurat yang dibuat bukan
hanya sebagai penutup atau pelindung fisik,tetapi si perancang (pembuat pakaian) berusaha
memperindah motif serta modelnya dengan tujuan untuk menghias pakaian tersebut,tentu saja
3.Tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara membuat definisi seni sebagai berikut:
“Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang menikmati karya seni tersebut” ( Ki
3
4.Defenisi tersebut sejalan dengan pemikiran Leo Tolstoy yang mengatakan bahwa seni memiliki
proses ‘transfer of feeling’, atau pemindahan perasaan dari si pencipta ke penikmat seni.Dalam
hal ini seni merupakan suatu sarana komunikasi perasaan manusia(Tolstoy, 1960:51).
kegiatan psikis(rohani) manusia yang merefleksi kenyatan(realitas). Karena bentuk dan isi karya
tersebut memiliki daya untuk membangkitkan atau menggugah pengalaman tertentu dalam alam
6.Thomas Munro, ahli seni dan filsuf berkebangsaan Amerika,mendefinisikan seni sebagai alat
buatan manusia yang menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.Efek
pendobrak tradisi seni lukis pemandangan alam,juga menyatakan bahwa seni adalah produk
ekspresi jiwa.Seni tanpa jiwa ibarat masakan tanpa garam. Isi karya seni yang hidup tercemin
8.Popo Iskandar,seorang pelukis yang juga pendidik seni rupa, “menyatakan bahwa seni
bermasyarakat”.
9.Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,seni diartikan sebagai keahlian membuat karya
4
10.Prof.Dr.Sudjoko dalam Seminar Internasional Pendidikan Seni(2006), menyampaikan bahwa
seni adalah sandal(sambil mengacungkan sandal yang ia pakai). Seni itu topi,seni itu baju.
Selanjutnya ia mengatakan seni itu craft (kerajinan), seni itu desain, seni itu art. Pendidikan seni
kerukunan berbangsa.(Sudjoko,2006).
B.Konsep Seni di SD
Pembinaan kreativitas manusia sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Kondisi lingkungan
yang kreatif dan tersedianya kesempatan melakukan berbagai kegiatan kreatif bagi anak-anak
awal kehidupan anak dan tampil untuk pertama kalinya dalam bentuk permainan anak-anak
(Hurlock, 1985:328).
Masa keemasan berekspresi kreatif adalah pandangan Pierre Duquette yang menyediakan
makalah untuk seminar Pendidikan Seni Rupa Internasional yang diselenggarakan di Bristol. Ia
juga menegaskan bahwa pada anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun merupakan the golden
age of creative expression. Ekspresi artistik merupakan salah satu kebutuhan anak-anak, oleh
5
karena itu kebebasan berkarya dengan berbagai media dan metode pada kegiatan seni anak-anak
Ruang lingkup bahan pengajaran Pendidikan Seni Rupa bagi anak-anak TK dan SD
meliputi kegiatan berkarya dua dimensional dan tiga dimensional. Kegiatan menggambar,
mencetak, menempel, dan kegiatan berkarya seni rupa dua dimensional lainnya yang
menyenangkan anak dengan media dan cara-cara yang sederhana dapat dikembangkan dalam
berbagai media dan dengan cara-cara yang menyenangkan anak dan membantu perkembangan
kreativitasnya.
Pendidikan seni rupa merupakan wahana dan cara yang paling tepat untuk
mengembangkan kreativitas sejak dini. Pendidikan seni rupa lebih mengacu pada fitrah. Lebih
dini artinya bukan sesuatu yang lumrah,tetapi harus diartikan “mesti” dilakukan sejak dini, dan
disadari oleh orang dewasa. Alasannya,bila dilaksanakan terlambat dimana anak sudah melewati
masa kanak-kanaknya,pembinaan hanya akan dapat disampaikan kepada kelompok kecil anak
Seni atau karya seni dihubungkan dengan karakteristik kejiwaan manusia. Manusia
dihadapkan dengan perasaan suka, senang, sedih, sakit, duka gembira, ceria, suka cita, dan
sebagainya adalah contoh perilaku manusia yang sering tampak,ataupun bisa saja tidak tampak,
kecuali manusia pelakunya saja yang merasakan. Perilaku kejiwaan tersebut sering muncul
dalam bentuk ekspresi yang nyata. Sebagai contoh seseorang karena kesedihannya yang sangat
mendalam ia menangis sambil menjambak rambutnya sendiri. Lain halnya dengan Benyamin S,
6
ia merasakan sakit dipatil ikan sembilang, kemudian beliau menciptakan lagu dan
menyanyikannya sendiri, dan akhirnya lagu itu disajikan untuk para penggemarnya.
Seni memang selalu dihubungkan dengan ekspresi pribadi,sebab seni lahir dari ungkapan
merumuskan tentang kedudukan ekspresi dalam proses penciptaan seni, sebagai berikut:
- Ketiga, pemanfaatan susunan itu untuk mengekspresikan emosi atau perasaan yang
dirasakan sebelumnya.
Herbert Read juga menyatakan bahwa desain yang estetis sudah cukup dengan dua tahap
terdahulu saja, tetapi untuk membuat desain yang estetis itu menjadi karya seni,haruslah
ditambah dengan ekspresi. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seni adalah susunan yang
estetis yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu perasaan atau emosi tertentu.
Pentingnya pendidikan emosi telah diungkapkan para ahli pendidikan sejak lama. Fransesco
(1958), seorang ahli pendidikan seni rupa mengemukakan tugas pendidik seni rupa antara lain
sebagai penghalus rasa dan pendidikan emosi. Dalam seni, emosi disalurkan ke dalam wujud
yang memiliki nilai ekspresi-komunikasi. Kegiatan penguasaan dan penyaluran ekspresi tadi
Pembinaan bakat hanya upaya khusus yang hanya dapat dilaksanakan oleh lembaga-
lembaga khusus. Pelaksanaan pembinaan bakat hanya diberikan kepada sekelompok kecil
7
manusia/anak berpembawaan. Guru harus menyadari betul bahwa anak perpembawaan
dikelasnya jumlahnya sangat kecil. Untuk itu guru harus menyadari betul keberadaan ini. Siswa
berpembawaan dibina dan tidak terpenggal kreativitasnya, paling tidak memantau sejak awal
tentang keberadaan bakat seninya, mengarahkannya sehingga pada saatnya dapat dipertajam
kemampuannya atau mengarahkan siswa sesuai bakatnya kedalam jenjang yang lebih tinggi.
Sementara siswa yang pada umumnya harus mendapat perhatian khusus pula, yang diawali oleh
pemahaman yang mendalam bahwa kelompok siswa itu tidak atau kurang berpembawaan dalam
Definisi seni yng sering kita dengar, bahkan orang secara umum juga tidak jarang yang
masih mengatakan bahwa seni adalah segala keindahan yang diciptakan manusia. Definisi
tersebut secara universal dilontarkan orang, karena karya seni di setiap bangsa di dunia ini,dari
zaman prasejarah hingga zaman kini mempunyai ciri keindahan. Hubungan seni dan keindahan
Ada pertanyaan yang muncul dari kalangan mahasiswa tentang bagaimanakah kita
menemukan keindahan pada karya seni instalasi. Sebenarnya kita akan sulit menjawab
pertanyaan itu, namun secara sementara barangkali kita menjelaskannya bahwa seni itu tidak
selalu indah,sebab yang tidak indah pun dinamakan seni. Pada dasarnya seni itu lahir dari
curahan emosi seseorang yang berupaya berkomunikasi dengan public seni,jadi apapun
hasilnya,yang penting di dalamnya terdapat proses berekspresi seni dan komunikasi emosi
8
Jika kita mempersoalkan keindahan, ada dua kategori yang saling bertentangan. Yang
satu bersifat subyektif, yang memandang bahwa indah itu terletak pada diri yang melihat.(beauty
is in the eye of the beholder). Sedangkan yang satu lagi bersifat obyektif, yang menempatkan
keindahan pada barang seni yang kita lihat.Socrates mengatakan bahwa keindahan adalah segala
sesuatu yang menyenangkan dan memenuhi keinginan terakhir. Pendapat ini termasuk kategori
subyektif. Yang indah adalah yang mendatangkan rasa senang tanpa pamrih, dan tanpa adanya
konsep-konsep tertentu.
memberikan tiga syarat untuk bisa disebut indah, ialah : (1) adanya integritsa atau perfeksi,(2)
proporsi tang tepat atau harmonis, dan (3) adanya klaritas atau kejelasan. Sedangkan Herbert
Alam yang digambarkan dalam karya seni tidak sesuai dengan penangkapan mata
Patung-patung Budha bukan gambaran orang (ataupun dewa) yang sedang bersemadi, melainkan
gambaran ketenangan,keluhuran, atau kesempurnaan sang Budha. Patung Budha tidak realistis,
Apalagi jika kita mengamati karya wayang kulit, motif hias Toraja, patung Asmat,dan
lain-lain. Karya- karya seni rupa tersebut cenderung merupakan pengolahan bentuk dari bentuk
alam menjadi karya seni dengan proses stilasi, distorsi, abstraksi, ataupun deformasi.
Bentuk-bentuk abstraksi dan abstrak banyak terdapat pada ornament (motif hias) karya
kerajinan (kriya),misalnya pada keramik, batik, ukiran kayu, perhiasan, anyaman, dan lain-lain.
9
Berdasarkan penelitian, ornamen yang abstrak itupun pada dasarnya mengacu pada bentuk yang
ada di alam.
C.Fungsi Seni di SD
Kegiatan ekspresi telah dimulai anak sejak lahir. Mula-mula mengekspresikan keinginan-
keinginan nalurinya untuk diketahui ibunya dengan tangisan atau isyarat – isyarat lainnya.
Ekspresi yang ditunjukan oleh anak merupakan ekspresi keinginan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu misalnya memuaskan rasa lapar, dapat pula mengekspresikan sesuatu yang tak mengarah
pada satu objek melainkan hanya menyatakan perasaan seperti gembira, cemas, marah dan
sebagainya. Kedua macam ekspresi tersebut saling berhubungan, pemuasan rasa lapar misalnya
mengakibatkan rasa gembira yang dinyatakan dengan senyuman dan rasa lapar yang tak
Seringkali anak kurang mampu megeluarkan isi hatinya lewat bahasa lisan. Dan bagi
anak, bahasa tulisan lebih sulit untuk digunakan mengungkapkan isi hatinya. Dalam keadaan
seperti itu, seni dapat membantu mengekspresikan idenya. Ekspresi adalah salah satu kebutukan
rohaniah / batiniah individu untuk berhubungan dengan orang lain. Dalam hal ini pikiran,
Ekpresi anak berbeda dengan ekspresi orang dewasa karena kebutuhannya berlainan.
Ekspresi ini perlu mendapat perhatian dan guru perlu mengembangkannya. Wujud ekspresi
dalam seni rupa dapat berupa gambar, patung, cetakan dan karya lainnya. Terjadinya ekspresi
secara spontan tanpa perintah dari luar. Pengembangan daya ekspresi ini akan terkait dengan
pengembangan kreativitas. Sebab ada 2 macam ekspresi yang terjadi dari anak yaitu ekspresi
10
Ekspresi kreatif ialah ekspresi yang mengandung kreativitas, terutama yang dijumpai
dalam kegiatan berolah seni. Artinya segala hasil ungkapan anak baik berupa gambar, patung
atau lainnya yang menampakkan keunikan, lain daripada yang lain. Sebaliknya, ekspresi yang
tidak kreatif adalah ekspresi yang tidak menghasilkan nilai-nilai kreatif atau merupakan hasil
Ekspresi kreatif inilah yang harus dikembangkan oleh guru SD dalam setiap
pembelajaran kesenian.
Mengapa anak berhasrat melahirkan sesuatu yang ada pada perasaannya? Mengapa ia
tidak puas dengan menyatakan dalam hati saja? Mengapa ia ingin berkomunikasi?
Komunikasi mengandung arti keinginan untuk menyampaikan sesuatu pada orang lain.
Keinginan berkomunikasi dapat melalui berbagai media seperti suara, tulis, gerak, dan gambar.
Melalui suara komunikasi dapat diwujudkan dalam bentuk nyanyian atau musik.
Contoh: dalam seni suara, banyak lagu yang berisikan pesan yang ingin disampaikan
pada pihak lain. Karya sastra atau puisi merupakan media komunikasi yang ingin disampaikan
penciptanya pada orang lain melalui tulisan. Drama atau bermain peran merupakan media
komunikasi yang diwujudkan dalam gerak dan ucapan. Gambar merupakanmedia komunikasi
yang dibentuk dengan bahasa rupa yang cenderung paling banyak dilakukan oleh anak.
11
Ekspresi bebas meliputi banyak kegiatan fisik dan proses mental. Bermain merupakan
ekspresi bebas yang paling jelas yang ada pada anak-anak, merupakan sesuatu yang dihasilkan
oleh anak-anak yang paling murni. Permainan adalah ekspresi tentang hubungan si anak dengan
seluruh kehidupan. Sifatnya spontan dan timbul dengan sendirinya. Segala bentuk permainan,
kegiatan jasmani, pengulangan pengalaman, fantasi, permainan dalam kelompok dan lainnya
merupakan gerakan – gerakan yang berusaha mencari perpaduan antara proses mental dan gerak
fisik.
Permainan menyangkut juga kegiatan seni. Permainan bisa dikembangkan menjadi empat
a. Dari segi perasaan, permainan dapat dikembangkan dengan latihan-latihan penjiwaan
kearah drama.
b. Dari segi intuisi, dikembangkan dengan latihan – latihan ritmis kearah tari dan musik.
c. Dari segi sensasi, dapat dikembangkan dengan cara mengekspresikan diri kearah
keahlian.
fungsi mental berkembang secara bersama-sama. Hal ini jarang terjadi. Yang umum adalah tiga
fungsi mental berkembang bersama dengan satu fungsi lain yang lebih dominan. Dalam kegiatan
bermain, anak menyatakan dan mengusahakan segala kecenderungan batinnya untuk menjadi
harmonis. Akan hilanglah kesempatan untuk perkembangan mental anak jika ia tidak dapat
bermain.
12
Dengan demikian maka kegiatan bermain bagi anak sangatlah penting. Kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan dalam pelajaran kesenian. Baik secara disadari maupun tidak, dalam kegiatan
ini, anak dapat bermain sesuai pembawaannya. Karena kegiatan kesenian cenderung kea rah
artistic, maka kegiatan bermain juga cenderung pada permainan artistik. Misalnya kegiatan anak
untuk memukul, memijat, meremas dengan tanah liat, akan menghasilkan suatu bentuk yang
Pada umumnya orang berpendapat bahwa bakat dibawa anak sejak lahir. Namun bakat
yang terpupuk sejak awal akan lebih baik perkembangannya, sebaliknya, meskipun berbakat
tetapi tidak dipupuk maka akan pudarlah bakat tersebut. Pendidikan seni rupa yang ideal
memberikan kesempatan kepada anak yang berbakat untuk memelihara dan mengembangkan
Kegiatan seni dapat melibatkan berbagai alat/bahan permainan yang secara langsung
Sebagai contoh: bermain di bak pasir akan menantang anak untuk bertanya/berpikir
mengapa pasir tidak dapat disusun meninggi tanpa diberi air, tetapi tanah liat dapat dibentuk
dengan mudah jika kandungan airnya tepat. Balok permainan tidak dapat disusun seenaknya
13
Penemuan tentang sifat, kemungkinan, teknik serta prosedur pada saat anak melakukan
kegiatan seni, memotivasi anak untuk berpikir dan mengambil kesimpulan. Bahkan Aristoteles
mengatakan, bahwa dalam seni harus ada keselarasan antara rasio dan emosi. Penciptaan seni
Istilah estetis di sini identik dengan keindahan. Semua cita rasa keindahan terpusat pada
kesenangan dan merupakan pengalaman subyektif. Subyektif dalam arti sulit untuk ditentukan
tolak ukurnya. Oleh sebab itu, perlu untuk mengembangkan cita rasa keindahan dalam rangka
membuat utuh perkembangan pribadinya dan meningkatkan pengalaman serta kepekaan akan
rasa keindahan.
dimulai dengan mengamati hasil karya seni yang mengandung nilai estetis, kemudian diajak
untuk membahas dan mengusahakan agar anak mendapat kesenangan dengan pengamatan karya
tersebut. Dari kegiatan pengamatan yang berulang kali dilakukan, kemudian anak diajak untuk
Setiap anak memiliki naluri dorongan citarasa keindahan. Jika naluri ini tidak ditumbuh
Hal-hal yang menyenangkan yang diperoleh anak dari mengamati obyek yang indah akan
berkembang menjadi kesenangan anak untuk berkarya yang indah. Atau sikap serta cara
Semakin mendalam sikap serta pengalaman citarasa keindahan, semakin pekalah citarasa
keindahan itu.
14
Kepekaan inilah yang dikembangkan dalam Pendidikan Kesenian, sebab kepekaan
tersebut menjadi dasar dalam mengapresiasi seni, berolah seni dan menghargai karya hasil
Fungsi didik senirupa hakekatnya adalah sebagai sarana untuk membentuk kepribadian
(cipta, rasa, karsa) secara utuh dan bermakna, melalui kegiatan praktek berolah senirupa sesuai
dengan potensi maupun kompetensi pribadinya dan kepekaan daya apresiasinya. Menurut Sofyan
Salam (2001) manfaat pendidikan senirupa bagi anak SD adalah: (1) memberikan kesempatan
bagi anak untuk mengekspresikan dirinya sendiri, (2) mengembangkan potensi kreatif anak, (3)
mempertajam kepekaan anak akan nilai-nilai keindahan, (4) memberikan kesempatan bagi anak
untuk mengenal bahan, alat serta tehnik berkarya senirupa, (5) untuk menghasilkan sesuatu yang
baru. Dengan demikian dapat diperoleh dampak instruksional dan dampak pengiring (nurturant
effect) yaitu berani mengemukakan pendapat, punya rasa kesetiakawanan sosial dan toleransi,
bersikap menghargai budaya bangsa, mampu berpikir secara integral serta mempunyai wawasan
tentang seni yang dapat dimanfaatkan untuk mempelajari bidang lainnya (Ida Siti
Herawati.1996).
D.Pembagian Seni di SD
Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu berhubungan dengan media yang
dipilih, teknik yang dipergunakan, serta cara menikmatinya. Berdasarkan hal tersebut, seni dapat
dibagi menjadi :
15
1. Seni Audio (Auditory Art)
Seni audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran (telinga). Contoh seni
a. Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada. Misalnya, pertunjukan gamelan atau
piano.
b. Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui kata. Misalnya, pembacaan puisi atau
drama.
c. Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata. Misalnya, pertunjukan
band.
Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan (mata).
a. Seni dua dimensi yang meliputi garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak.Misalnya, seni lukis,
b. Seni tiga dimensi yang meliputi ruang dan wujud yang bisa dicoba. Misalnya,
Seni audiovisual yaitu seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan penglihatan.
16
a. Seni tari merupakan perpaduan gerak dan nada.
Pembagian seni secara umum berdasarkan penikmatannya dibagi menjadi lima cabang, yaitu
sebagai berikut.
1. Seni Rupa
Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra penglihatan (visual) dan peraba. Seni rupa
biasanya memanfaatkan unsur garis, bidang, warna, tekstur, dan volume. Contoh hasil karya seni
rupa adalah lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk, patung, diorama, kursi, meja, seni grafis,
2. Seni Musik
Karya seni musik dapat dinikmati dengan indra pendengaran (audio) yang dibentuk dari unsur
nada dan bunyi dalam alat musik, suara manusia (vokal), atau gabungan keduanya.
3. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang diwujudkan melalui gerak, ruang, waktu, irama, wirasa,wiraga, dan
susunan unsur gerakan anggota tubuh secara teratur dan menurut pola-pola tertentu sehingga
menimbulkan gerakan yang indah dan memesona. Karya seni ini dapat dinikmati dengan indra
4. Seni Teater
17
Seni teater adalah seni yang memadukan unsur gerakan dan kata. Biasanya dalam teater terdapat
naskah, penokohan, latar tempat, dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati dengan indra
penglihatan dan pendengaran (audiovisual). Contoh teater terkenal adalah Teater Koma.
5. Seni Sastra
Seni sastra adalah seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa dan perasaan dalam bentuk
bahasa, tulisan, dan kalimat yang mengandung nilai estetis untuk mendapatkan kepuasan
rohaniah. Bentuk karya sastra dapat berupa prosa (struktur bahasanya bebas), puisi (struktur
bahasanya terikat/berima), dan drama (struktur bahanya disusun dalam bentuk lakon atau cerita).
Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai dua ukuran, yakni panjang dan
lebar. Karya seni rupa ini hanya dapat dihayati ataupun dilihat dari satu arah yaitu dari depan.
Contohnya: seni lukis, seni ilustrasi, seni batik seni grafik, sketsa dan lain-lain.
Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran panjang, lebar dan
tinggi atau tebal (mempunyai volume). Karya seni rupa ini dapat dinikmati atau dihayati dari
beberapa arah pandang. Contohnya: seni patung, seni kriya, seni bangunan, seni dekorasi, seni
Tema dapat dikatakan sebagai pokok pikiran atau persoalan yang mendasari kegiatan (dalam hal
ini kegiatan berkesenian). Dalam penciptaan seni rupa misalnya, dikenal tema “perjuangan”,
18
tema-tema itu dapat diuraikan menjadi judul-judul, misalnya “ibu dan anak”, “pengemis”,
“bunga mawar”, dll. Adapun yang dimaksud dengan ”gaya” dalam karya seni rupa, adalah model
1. Gaya dekoratif, yaitu penampilan karya yang lebih mengutamakan keindahan garis, bidang
warna. Warna pada bidang tidak memiliki kesan terang gelap, tetapi rata/datar saja. Garis
diusahakan lancar, rapi. Bentuk tidak menuruti benda aslinya, tetapi direkayasa demi keindahan.
2. Gaya naturalis, yaitu penampilan karya yang memperlihatkan ketelitian seniman dalam
menggambarkan objek secara rinci, sesuai dengan bentuk aslinya (haslinya menyerupai hasil
pemotretan).
bentuk atau objek yang ada di alam. Yang tampak pada lukisan misalnya hanya komposisi
warna-warna atau bidang; pada patung hanya tampak sebongkah bentuk bebas tiga dimensi.
4. Gaya stilasi, yaitu penampilan objek dengan menggayakan atau membuat indah, dengan
garis meliuk-liuk, melingkar-lingkar agar tampak indah (dalam hal ini, stilasi dapat dipandang
bagian dari dekorasi). Gaya stilasi lazim dibuat pada hiasan atau ornamen seni hias Indonesia
klasik (perhatikan motif batik, hiasan pinggir bingkai Al- Qur’an, ukiran pada mebel)
Hasil suatu karya seni sesungguhnya sangat dipengaruhi dan bahkan ditentukan oleh
pelaku seni itu sendiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa karya seni anak bersifat ekspresif
karena karya rupa mereka umumnya merupakan suatu ungkapan yang kuat, jujur, langsung
berangkat dari hati dan dari dalam dirinya. Bersifat dinamis yaitu artinya karya mereka
19
umumnya mengesankan sesuatu yang bergerak terus. Pada pemilihan warna misalnya anak lebih
Tipologi seni rupa anak terdiri atas 3 tipe. Yakni,tipe visual, tipe haptik, dan tipe
campuran (visual-haptik). Sebenarnya pada kenyataannya jarang tipe-tipe ini muncul secara
rekaman objek nyata,memerhatikan proporsi dan perbandingan rekaman objek nyata, dan
Dalam In Education Through Art, Read (1958) mengklasifikasikan gambar anak-anak menjadi
12 ,yaitu:
1. Organic
Berkaitan serta bersimpati dengan objek-objek nyata, anak-anak lebih suka objek dalam
kelompok daripada yang sendiri. Tipe ini juga mengenal proporsi yang wajar dan hubungan
organis yang wajar pula, misalnya pohon yang menjulang di atas tanah,gambar manusia dan
20
2. Lyrical
Penggambaran objek bersifat realistis,tetapi tidak bergerak seperti organic. Objek yang
digambarkan statis dengan warna-warna yang tidak mencolok. Biasanya digambarkan oleh anak
perempuan.
3.Impresionist
4.Rhytmical Pattern
Gambar memperlihatkan benda-benda yang dilihat, contohnya gambar anak yang melepar
bola, kemudian mengulang gambar tersebut sampai bidang gambar terisi seluruhnya. Sifatnya
5. Struktur Form
Tipe ini jarang ditemui pada gambar anak. Objeknya mengikuti rumus ilmu bangunan yang
diperkecil menjadi satu rumusan geometris dimana rumus yang aslinya diambil dari pengamatan.
6. Shematic
Penggambar menggunakan rumus ilmu bangunan tanpa ada hubungan yang jelas dengan
susunan organic. Skema dari objek semula disempurnakan menjadi satu desain yang ada
7. Haptic
21
Gambar yang dibuat mewakili image-image hasil rabaan dan sensasi fisik dari dalam. Gambar-
gambar yang dibuat tidak berdasarkan pengamatan visual suatu objek, tapi bukan skematik
8. Ekspresionist
Berhubungan dengan dunia dalam dirinya. Tidak hanya mengekspresikan sensasi egosentrik
tetapi juga objek dunia dari luar seperti hutan, gerombolan orang, dan lain-lain.
9.Enumeratif
Penggambaran pada tipe ini dikuasai oleh objek dan tidak dapat menghubungkan dengan
sensasi keutuhan sehingga semua bagian-bagian kecil yang dapat dilihatnya pada bidang gambar
tanpa ada yang dilebih-lebihkan. Persepsi gambar bukan merupakan persepsi seniman melainkan
persepsi arsitek.
10. Decorative
sehingga timbul perasaan senang, melankolis, dan sebagainya. Dengan demikian anak yang
yang riang.
11.Romantic
Pada tipe ini tema diambil dari kehidupan yang dipertajam dengan fantasi. Gambar merupakan
gabungan antara ingatan dengan image eidetic sehingga menyangkut sesuatu yang baru.
12. Literary
22
Tema yang ditampilkan semata-mata khayal yang berasal dari rasa yang disarankan gurunya
atau imajinasi sendiri. Tema ini merupakan gabungan antara ingatan dan imajinasi untuk
1. Masa coreng-moreng
Kesenangan membuat goresan telah muncul pada anak-anak usia dua tahun atau bahkan
sebelum dua tahun, sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jari anak yang masih
menggunakan motorik kasar. Hal ini dapat kita temukan pada anak yang kerap melubangi atau
Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum menggambarkan suatu bentuk
objek. Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap
pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal
ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih menggunakan motorik
kasar. Kemudian, pada perkembangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan
arah yang bervariasi pula. Selain itu, mereka sudah mampu membuat garis melingkar.
23
Pada periode ini terbagi atas tiga tahap, yakni 1) corengan tidak beraturan, 2) corengan
Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tidak beraturan adalah bentuk
gambar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan
terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara
koordinasi perkembangan visual dengan perkembangan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya
pengulangan coretan garis baik yang horizontal, vertikal, lengkung, bahkan lingkaran.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi
menjelang usia 3-4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya, anak mulai mengontrol
goresannya bahkan telah memberinya nama, misalnya “rumah”, “mobil”, “bola”. Hal ini dapat
digunakan oleh orangtua atau guru pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam
membangkitkan keberanian anak untuk mengemukakan kata-kata tertentu atau pendapat tertentu
Anak-anak memiliki jiwa bebas dan ceria. Mereka sangat menyenangi warna-warna cerah,
misalnya pada crayon. Kesenangan menggunakan warna biasanya setelah ia bisa memberikan
judul terhadap karya yang dibuatnya. Penggunaan warna pada masa ini lebih menekankan pada
Pada masa mencoreng, bila anak difasilitasi oleh orang tua, maka akan memiliki peluang
untuk melakukan kreasi dalam hal garis dan bentuk, mengembangkan koordinasi gerak, dan
mulai menyadari ada hubungan antara gambar dengan lingkungannya. Hal yang paling penting
24
yang harus dilakukan oleh orangtua dan guru pada masa ini adalah dengan memberi perhatian
terhadap karya yang sedang dibuat anak, sehingga tercipta kemampuan komunikasi anak dengan
2. Masa pra-bagan
Usia anak pada tahap ini biasanya berada pada jenjang PAUD dan Sekolah Dasar (SD)
kelas awal. Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambar anak biasanya berupa
gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala, kemudian pada bagian
Ciri-ciri yang menarik lainnya, pada tahap ini anak telah menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris untuk memberi kesan obyek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih
berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan obyek, orang bisa saja berwarna
Penempatan dan ukuran objek bersifat subyektif, didasarkan kepada kepentingannya. Jika
obyek gambar lebih dikenalinya, seperti ayah dan ibu, maka gambar dibuat lebih besar dari yang
lainnya. Hal ini dinamakan dengan perspektif batin. Penempatan objek dan penguasaan ruang
25
3. Masa bagan
Konsep bentuk mulai tampak jelas pada tahap ini. Anak cenderung mengulang bentuk.
Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah. Pada perkembangan selanjutnya
Penafsiran ruang bersifat subyektif, tampak pada gambar tembus pandang. Gejala ini
disebut dengan idioplastis (gambar terawang, tembus pandang). Misalnya gambar sebuah rumah
yang seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan
jelas.
Kenyataan tersebut diperkuat oleh pandangan Max Verworm (dalam Zulkifli, 2002, hlm.
45) bahwa “anak menggambar benda-benda menurut apa yang dilihatnya. Hasil karya anak-anak
itu disebut gambar fisioplastik”. Anak yang belum berumur 8 tahun belum mampu menggambar
apa yang dilihatnya tetapi mereka menggambar menurut apa yang sedang di pikirannya. Hasil
Pada masa ini juga terkadang dalam satu bidang gambar dilukiskan berbagai peristiwa
yang berlainan waktu. Hal ini dalam tinjauan budaya dinamakan continous narrative, anak sudah
26
4. Masa realisme awal
Pada masa periode awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif
mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam
lingkungan. Selain itu, kesadaran untuk berkelompok dengan teman sebaya dialami pada masa
ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek,
Pemahaman warna mulai disadari.Warna biru langit berbeda dengan biru air laut.
Penguasaan konsep ruang mulai dikenal, sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis
dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya
warna dan ruang, penguasaan unsur desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada
periode ini.
Terdapat pula perbedaan kesenangan umum, misalnya anak laki-laki lebih senang
menggambar kendaraan, sedangkan anak perempuan lebih senang menggambar boneka atau
bunga.
27
Pada masa ini, kemampuan berpikir abstrak serta kesadaran sosial semakin berkembang.
Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek
lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak bertipe haptic dengan tipe visual. Tipe visual
memperlihatkan kesadaran rasa ruang, rasa jarak, dan lingkungan dengan fokus pada hal-hal
Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh obyek lebih meningkat. Tipe
haptic memperlihatkan tanggapan keruangan dan obyek secara subyektif, lebih banyak
Ada sesuatu yang unik pada masa ini, di mana pada satu sisi anak, ekspresi kreatifnya
sedang muncul sementara kemampuan intelektualnya berkembang dengan sangat pesat. Sebagai
akibatnya, rasio anak seakan-akan menjadi penghambat dalam proses berkarya. Anak ingin
6. Periode penentuan
28
Pada periode ini tumbuh kesadaran akan
melanjutkan kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan
meninggalkan kegiatan seni rupa, terlebih apabila tanpa bimbingan. Di dalam hal ini peran guru
banyak menentukan, terutama dalam meyakinkan bahwa keterlibatan manusia dengan seni akan
berlangsung terus-menerus dalam kehidupan. Seni bukan urusan seniman saja, tetapi urusan
semua orang dan siapa pun tidak akan terhindar dari sentuhan seni dalam kehidupan sehari-hari.
Unsur-Unsur Seni Rupa - Seni rupa dibangun dari beberapa unsur yang saling membentuk suatu
kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur seni rupa merupakan unsur
yang digunakan untukmewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai
berikut :
1. Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau
gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan
kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik. Berdasarkan
jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung, pendek, vertikal, horizontal,
diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus-putus dan lain-lain. Macam-macam garis tersebut
29
akan menimbulkan kesan-kesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis patah-
patah terkesan kaku, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur.
Selain itu, garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat digunakan sebagai perlambaan
misalnya :
Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada bidang, warna
atau ruang.
3. Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi panjang, dan lebar dengan
memiliki ukuran.
4. Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dikelompokkan dalam
b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti hewan, manusia dan
tumbuhan.
30
5. Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua dimensi, ruang besifat
semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. Ruang juga digolongkan
menjadi dua yaitu Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan
dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.
6. Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada mata.
Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer
Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari campuran dua warna primer dalam takaran
tertentu.
Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran warna sekunder
Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan dalam satu lingkaran warna
Warna Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya bersebrangan yang dibentuk
dalam satu lingkaran warna, misalnya warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna
ungu.
7. Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah
karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dapat dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan teksur semu adalah kesan yang tidak sama antara penglihatan
dan perabaan.
31
8. Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya. Semakin besar
intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil intensitas cahaya, maka
akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat menurut
1. Prinsip Keseimbangan/Balance
Prinsip keseimbangan adalah berkenaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu
karya. Keseimbangan dapat dibuat secara formal atau dengan istilah yang lazim disebut
setangkep (jawa) atau simetris. Keseimbangan dapat di buat pula secara informal atau asimetris
2. Prinsip Kesatuan/Unity
Prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi,
dan keselarasan. Teori-teori Psikologi Gestalt tentang kedekatan, ketertutupan dan kesamaan
3. Prinsip Irama
Prinsip ini di timbulkan dari kesan gerak dari unsur yang melekat pada karyanya yang dapat
4. Centre of Interst
32
Di sebut juga prinsip dominasi, atau pusat perhatian, atau klimak adalah upaya penampilan pada
bagaian tertentu dari karya Seni Rupa yang menarik perhatian dengan cara pengaturan posisi,
perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur-unsur.
Prinsip proporsi adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu
dengan bagian lainnya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah
persoaalan Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan
perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip
perbandingan lebih menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan
6. Prinsip Keselarasan
Lazim disebut dengan prinsip Harmoni atau Keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan,
kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam Seni Rupa prinsip Keselarasan dapat dibuat
dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara
mencolok.
33
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Seni ialah segala macam keindahan yang diciptakan manusia.orang memandang bahwa
aspek kepuasan jasmani-rohani,yang muncul setelah terjadi respon kepuasan dalam jiwa
Pada dasarnya pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa
estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiasif dan kreatif pada diri siswa
secara menyeluruh. Sikap ini akan tumbuh, apabila dilakukan serangkaian proses
kegiatan pada siswa yang meliputi kegiatan pengamatan, penilaian, dan pertumbuhan rasa
memiliki melalui keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni di dalam kelas dan atau di
luar kelas. Dengan demikian pendidikan seni melibatkan semua bentuk kegiatan berupa
aktivitas fisik dan cita rasa keindahan yang tertuang dalam kegiatan berekspresi,
bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan
peran (seni rupa,musik, tari, dan teater). Masing-masing mencakup materi sesuai dengan
bidang seni dan aktivitas dalam gagasan-gagasan seni, keterampilan berkarya seni serta
B. Saran
34
Setelah menguraikan permasalahan tersebut semoga makalah yang berjudul “Seni
Rupa” dapat berguna bagi semua pihak. Tidak hanya berguna bagi saya selaku pembuat
makalah tetapi juga berguna bagi pembaca. Pembaca dapat mempergunakannya untuk
menambah wawasan dan pengetahuan.
35
36