Anda di halaman 1dari 11

MEREVIEW BUKU PENDIDIKAN SENI DI SD

(PDGK4207)

OLEH : EVELYN PATRECIA SIAGIAN_856061392

DOSEN : RIKA RESTELLA, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PGSD-S1

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ MEDAN

POKJAR TOBA

2022.2
MODUL 01 WAWASAN SENI

●Kegiatan Belajar 1 (Hakikat Seni)

Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan,
pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133).
Tapi ada juga yang mengatakan bahwa seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius.
Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata
benda), kemudian berkembang menjadi clipacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil
keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17 ). Dalam perkembangan selanjutnya
dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of
art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda/karya seni adalah bahwa seni atau keindahan yaitu sesuatu
yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai
unsur transcendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam
membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh
rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tosloy dikatakan
bahwa seni merupakan kegiatan sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu untuk
menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka
kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat symbol-simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, music dengan bunyi dan suara manusia, teater dengan
ungkapan ekspresi gerak dan vocal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya memiliki
gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan
symbol.
Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan terapan.
Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau bentuknya,
sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu diluar
fungsi sebenarnya.
Menurut Ki Hadjar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul
dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat K. Miharja yang menyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang
merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai
daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Dalam aktivitasnya sehari-hari sebenarnya aktivas berkesenian selalu dialami manusia.
Hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan
bagian dari ekspresi seni yang dialami.

●Kegiatan Belajar 2 (Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat)


A. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL

Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan. Konotasi inilah yang
harus kita
perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks. Dapat
diartikan sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana (kraton). Soedarsono
mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yakni : 1) untuk kepentingan acara spiritual, 2)
sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis atau tontonan.
Secara umum fungsi kesenian dalam masyarakat tradisional ada 3, yakni:
1. Pemujaan / Ritual
Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih
sangat
terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik, busana,
dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini.
Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik atau
bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana,
baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak maupun penggunaan dekorasi
sebagai setting pertunjukan.
2. Tuntunan
Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni
dalam
hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang
sebagai contoh, harus mampu memerankan semua tokoh yang ada di dalam kotak wayangnya.
3. Tontonan / Hiburan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni
untuk
hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi
kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.
B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN

Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
modern
yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen dan situasi
kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak
tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern , silahkan simak paparan
berikut ini.
1. Ekspresi / Aktualisasi
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan
perwujudan
dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu
gugat ekspresi seni dalam penampilannya. Kebebasan disini lebih menekankan pada pencapaian
tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal
ini karena
esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang
dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan
membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau kepentingan tertentu untuk
mendukung suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi
daya tarik pada produk yang ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi digunakan secara khusus untuk memberi ketenangan batin seseorang
yang
sedang menderita secara psikis dengan berolah seni seseorang yang memiliki permasalahan atau
tertekan jiwanya, akan terobati.
5. Komersial / Instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan (entertainment) ini bisa
dibuat
menurut keperluan dan keinginan si penanggap. Apapun bentuk dan wujud kesenian itu asal
mampu memenuhi keinginan pembeli tidak masalah, walaupun kadang-kadang harus menimpa
pada norma estetis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjadi karena permintaan yang paling
banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.
●Kegiatan Belajar 3 (Jenis-jensi Seni)

ᴥ Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :


1. Seni pertunjukan ; dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati
oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai setelah pertunjukan berakhir.
2. Seni rupa ; merupakan seni yang awet karena hasil karya seni rupa dapat disajikan
dihadapan penonton dan dihayati sepanjang masa.
3. Seni sastra ; seperti prosa dan puisi

ᴥ Pada saat ini seni yang dianut di negeri ini adalah “seni rupa dengan gramatikal barat”
dikatakan
demikian karena materi, teknik, dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab barat yang naturlis-
perspektif-momenopname(NPM): “gambar yang diambil hanya dari satu arah, satu tempat, satu
waktu, seperti memotret sebuah objek pada satu titik waktu, dibekukan/dihentikan sehingga
menjadi still picture dalam sebuah bingkai.
ᴥ Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena
memiliki unsur waktu selain unsur ruang dan datar.
ᴥ Dalam sistem RWD bidang datar bermakna tiga: panjang-lebar-waktu

ᴥ Secara garis besar seni rupa memiliki 3 cabang yakni:


~ Seni lukis, seni patung, seni kriya (Seni Murni)
~ Seni terapan meliputi semua desain
~ Gambar termasuk seni lukis

I. JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI

α Apresiasi: upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.
α Apresiasi secara pasif: dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukan atau melihat
pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukan maupun pameran yang
dilihat.
α Apresiasi secara aktif: melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu.
Misal: seorang ikut menari
α Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan 3 hal :
1. Seni dengan alam
Mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni.
2. Seni dengan ekspresi
Seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung.
Seni di dalamnya adalah ekspresi sebaliknya dalam membicarakan ekspresi tidak akan
lepas dari cabang seni tertentu.
3. Seni dengan lingkungan
Memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.

A. TARI
1. Tari tunggal: koreografi yang dibuat atau dirancang untuk dibawakan oleh seorang penari
dipentaskan lebih dari 1 orang penari.
Contoh : Tari Golek, Ponggawa
2. Tari pasangan (beksan) : tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema
bermacam-macam.
Contoh : Tari Srikandi Mustokoweni
3. Tari kelompok : ini dirancang secara khusus memang untuk dibawakan lebih dari 2 orang
penari.
Contoh : Tari Kelompok Bedaya

B. SENI DRAMA
1. Pengertian Dramaturgi
α Dramaturgi : ajaran tentang masalah, hukum dan konvensi drama.
α Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak
dan sebagainya.
α Drama berarti perbuatan atau tindakan.
α Formula dramaturi menganut 4 prinsip M :
~Mengkhayalkan : untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah
yang bersumber dari inspirasi.
~Menuliskan : pengarang menyusun kisah yang sama dengan ide yang sama ke dalam
tulisan.
~Memainkan : pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya.
~Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung.

2. Sejarah Teater Indonesia


α Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas
α Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat, tidak menggunakan naskah namun
pentas panggungnya berbingkai.
α Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yang digunakan oleh pementasan
amatir.
α Pada masa Jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan
penampilan drama menggunakan naskah.
α Perkembangan masa kini yang terjadi rombongan profesional membuang kembali
naskah.
α Organisasi amatir tetap setia dengan naskah, hanya sayang sering mengubahkan
pengarang, penyadur atau penyalinnya.

3. Istilah Drama
a. Teater
α Sebagian orang mengartikan sebagai gedung pertunjukan ada pula yang mengartikan
sebagai panggung.
α Secara etimologi : gedung pertunjukan
α Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak (wayang
orang, ketoprak, ludruk, lenong)
α Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas
dan disaksikan oleh orang banyak.
b. Drama/Sandiwara/Toneel
α Istilah sandiwara diketemukan oleh KGPA Mangunegoro VII sebagai pengganti istilah
toneel yang dipakai orang Belanda.
α Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi, situasi, dan acting.

4. Musik
α Apresiasi musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk
mendengarkan musik dengan penuh pengertian.
ᴥ Unsur seni musik:
1. Composer (pabrikan)
2. Pemain (para pekerja)
3. Pendengar (consumer)
ᴥ Unsur mekanis :
1. Medium yakni segala musik dipergelarkan melalui unsur mekanik atau unsur fisik.
2. Publikasi yakni langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik.
MODUL 08 PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA ANAK SD

●Kegiatan Belajar 1 (Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra)

Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra


Karya seni rupa dwimatra atau dua dimensi adalah jenis karya seni rupa yang ditandai
dengan ukuran (dimensi) luas,yaitu Panjang dan lebar oleh karenanya bentuk karya ini berupa
bidang datar. Karya seni rupa dwimatra ialah menggambar, seni lukis dan mencetak dengan
berbagai medium, seni ilustrasi, seni grafis, desain reklame, serta yang lain yang bercirikan
ukuran luas.
Menggambar adalah memindahkan objek dengan media dua dimensi dengan mengambil
objek yang berupa benda benda di sekelilingnya dan digambarkan langsung berbentuk realistis.
Posisi benda elips yang diletakkan tepat pada titik cakrawala akan kelihatan persegi
empat, benda elipsnya diletakkan pada titik cakrawala akan kelihatan elipsnya bagian atas
sedangkan apabila benda elipsnya diletakkan berada diatas cakrawala maka akan kelihatan
elipsnya bagian bawah.
Ilustrasi merupakan jenis gambar yang mempunyai tujuan membantu memperjelas
sebuah naskah. Tetapi ada juga ilustrasi yang berdiri sendiri karena tanpa naskah sudah dapat
bercerita.
Menggambar Teknik adalah menggambar dengan bantuan peralatan mistar yang
mempunyai tujuan menkotruksi objek yang memilki nilai proyeksi dan perspektif.
Menggambar ornament memilki tujuan menghias pada benda lain sehingga menambah
keindahan. Adapun motif motif yang dipakai adalah bentuk tumbuh tumbuhan, hewan, manusia
yang digayakan (deformasi) menjadi hiasan dan bentuk geometris.
Finger painting merupakan bentuk cara melukis dengan mengunakan jari jemari langsung
tanpa mengunakan alat kuas, palet dan lain lain.

Kegiatan Belajar 2 (Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra)

Menciptakan Karya Seni Rupa Trimatra


Bentuk karya seni rupa trimatra memiliki tiga ukuran yaitu panjang, lebar dan volume/isi.
Sehingga karya trimatra dapat dilihat dari segala arah. Contoh: patung, maket, taman, dan
bangunan.
Membuat karya seni rupa tiga dimensi membentuk dengan media tanah liat. Langkah
awalnya membuat bentuk global kemudian dikeruk sedikit demi sedikit mengunakan sudip
kemudian ditekan agar sesuai dengan keinginan mengunakan butsir.
Membentuk dengan mengunakan media keras (batu,kayu,tembaga) mengunakan teknik
pahat dan ukir.
Membentuk dengan media lunak tetapi tidak memilki daya rekat
/lunak(semen,gips,plastic,tembaga) mengunakan Teknik cor.

Kegiatan Belajar 3 (Menyusun Tugas Mencipta Karya Seni Rupa Anak SD)

Model pengembangan materi berkarya rupa untuk anak sd no aspek yang dikembangkan
materi bentuk pelatihan
1. Ungkapan jiwa melukis, menggambar objek pilihan menceritakan kejadian yang pernah
dialami. Membebaskan memilih objek dan modelnya.
Melukis komik menggambar situasi dikelasku menyusun potongan gambar dan foto diselesaikan
dengan pewarnaan sesuai dengan selera anak finger painting memilih berbagai media yang
cocok, baik dari kertas, karton maupun gerabah membentuk membuat patung dari kertas
remasan, merakit benda-benda limbah membentuk dengan benda liat menempel bebas membuat
karya patung kelompok
2. Pembentukan karakter melukis dan menggambar keadaan rumah tematis untuk keluarga
menggambar kelompok menggambar sosok temanku yang kucintai
Baik menggambar maupun membentuk bagi anak mempunyai kedudukan yang sama, oleh
karenanya dapat digunakan secara kolaboratif (menjadi satu tugas) atau pun sendiri-sendiri
sesuai dengan aspek yang dikembangkan.
Untuk mengembangkan materi pelajaran, seorang guru sebaiknya memahami kebutuhan dasar
berdasarkan aspek terlebih dahulu serta dikaitkan dengan kompetensi yang akan dicapai.
Teknik dan bahan berkarya sangat luwes, dapat diperoleh dari bahan serta medium standar
maupun kreasi.

MODUL 10 APRESIASI SENI RUPA ANAK


Kegiatan Belajar 1 (Manfaat Belajar Seni Bagi Anak Usia SD)

A. Seni rupa sebagai bahasa visual.


Berseni merupakan kebutuhan anak dalam ; mengutarakan pendapat,
berkhayal-berimajinasi, bermain, belajar, memahami bentuk yang ada di
sekitar, merasakan kegembiraan, bersedih, dan rasa keagamaan. Dalam prose
berkarya seni, pikiran anak aktif bahkan pikiran anak bercampur dengan perasaan.
Anak usia dini belum bisa membedakan makna berpikir dan merasakan. Berikut
adalah manfaat belajar seni bagi anak :
1.Alam pikir dan perasaan anak terungkap dalam karya rupa anak
2.Mengembangkan rasa kasih sayang
3.Mengajarkan toleransi dan cinta damai
4.Alat komunikasi kepada orang lain lewat imajinasinya
5.Seni membantu pertumbuhan mental
Usia anak sekitar 7 sampai 8 tahun merupakan perkembangan penalaran anak, pikiran dan
peras aan anak pun mulai berkembang memis ah. A nak yang kuat peras aanya
menunujukan kuat blok-blok warna dan memberi tekanan kepada satu figur. Sedangkan tipe
anak yang kuat penalarannya cenderung dominan nuansa garis serta figur atau objek lukisan
ditampilkan lebih realistis daripada anak bertipe perasaan. Dalam perkembangan psikologi
humanistic, perkembangan anak dipengaruhi oleh factor lingkungan dan factor internal.
Teori psikoanalisis menjelaskan bahwa internal factor sebagai modal awal seperti
pikiran perasaan. Faktor ini biasanya berjalan saling mempengaruhi. Psikoanalisis sendiri
menyatakan bahwa dalam jiwa manusai berkembang kognisi, afeksi, dan psikomotorik.
Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional,maupun persepsi dapat dikategorikan
sebagai perkembangan mental. Jika selanjutnya dikaitkan dengan kebutuhan penciptaan
karya seni rupa maka respons seseorang dipengaruhi oleh faktor internal, maupun eksternal
sehingga anak ingin memvisualisasikan atau mengaktualisasikan dirinya dalam konteks
tanggapan terhadap lingkungan atau objek. Dalam proses berkarya kecerdasan
visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam
menanggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya untuk memahami
sekeliling melalui latihan daya ingat.
B. Seni rupa membantu belajar bidang yang lain
Secara kontekstual seni rupa kepada anak adalah suatu proses berlatih mempelajari
ide, gagasan, memahami suatu yang diwujudkan dalam gambar.
D a l a m p r o s e s pembelajaran siswa belajar memindahkan hakiki bentuk,
peristiwa atau disebut dengan nilai objek yang diubah kedalam gambar, kegiatan
mengamati objek disekelilingnya juga mencakup pengamatan terhadap perilaku
manusia. Selanjutnya kegiatan belajar seni rupa sebenarnya merupakan pelatihan,
pembimbingan, pemahaman serta pembinaan semangat mencipta, berproduksi
karya akan menghasilkan sosok pribadi yang utuh.

Kegiatan belajar 2 (Karakteristik Seni Rupa Anak)

Me lukis ba gi anak mer upa ka n ke giata n ber imaji nasi yang dituangkan pa da
bi da ng datar teta tpi me nggambar ba gi anak ham pir sam a de nga n melukis s eba b agak
s ulit dibedaka n ant ara menggambar dan mel uki s pada kar ya se ni rupa ana k. Na mun
bagi or ang de wa sa menggambar ada lah mer ekain benda alam ata u ya ng lai n ke bidang
datar dan di nya takan se suai denga n apa a da nya, s eda ngka n melukis me nge ks pre sikan
obje k yang kem udian di olah pikira n pa da bidang est etis nya kem udian diungka pkan
kebi da ng datar.

Ciri um um luki san a na k; her oism e, luki san yang selal u menggambarkan
kepa hla wa na n, kepatriotan; de kor atif, dita nda i de ngan muncul nya be ntuk- bentuk
konstruktif ya ng ber upa gari s yaitu ba nya k me ngguna ka n ga ris a pa bila mengguna ka n
war na ce nderung dengan war na bl ok yang memiliki nua nsa s edi kit ga ya komik, ga ya
lukis an anak dengan mem anf aat ka n cinta le bih dahulu at au anak sam bil as yik
me nggam bar sambi l be rceri ta s ehi ngga gambar ini suda h miri p de ngan cerit a; gaya
patut, yaitu s uka me nggam bar ka n waj ah se se ora ng ya ng me rupakan tokoh idol anya
at au tokoh yang s ering bergaul dal am ke hi dupan se hari- hari.

Kegiatan Belajar 3 (Periodisasi Gambar Anak)

1. Berseni bagi anak merupkan perilaku yang wajar oleh anak setiap hari
dalam kapasitas yang variatif. Seni bermanfaat ganda bagi anak:
a. Seni sebagai Bahasa visual
b. Senimembantu pertumbuhan mental
c. Seni membantu bidang study lain
d. Seni sebagai media bermain

2. Seni rupa anak mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang


dewasa; anak melukis merupakan kebutuhan kedua setelah makan dan
minum. Melukis sama dengan menggambar karena proses berkarya anak
belum stabil. Sedangkan tema lukisan anak bermacam macam mulai dari
tema dilingkungan sekitar anak tema peristiwa yang pernah dialami anak.

Anda mungkin juga menyukai