Anda di halaman 1dari 17

MODUL 1

WAWASAN SENI

Kegiatan Belajar 1

Hakikat Seni

Istilah seni berasal dari “sani” dalam bahasa sansekerta yang berarti
pemujaan,pelayanan, donasi, permintaan, atau pencarian dengan hormat
dan jujur(Sugriwa, 1957 :219 -133). Dalam perkembangan selanjutnya dari
asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya
seni work of art (b) seni sebagai kemahiran skill (c) seni sebagai kegiatan
manusia human activity .

Pengertian seni sebagai benda karya seni adalah bahwa seni atau
keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapu berbeda
dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transcendental atau
spiritual.(pendapat Jonathan).

Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah


kemampuan dalam membuat sesuatu dengan hubungannya dengan upaya
mencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio atau gagasan tertentu
(pendapat Aristoteles).

Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo


Tolstoy dikatakan bahwa senimerupakan kegiatan sadar manusia dengan
perantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan
perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka
kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.

Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang berbagai bentuk


karya seni. Didalam seni terdapat simbul-simbul kehidupan yang memiliki
makna mendalam tentang hakikat hidup, tari dngan ekspresi gerak, musik
dengan bunyi dan suara manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak
dan vocal. Seni rupa dengan berbagai media visual - semuanya memiliki
gaya dan aliran yang beragam – merupakan ungkapan ekspresi yang
didalamnya syarat dengan symbol.

Seni secara teori dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu serni
murni dan seni terapan. Seni murni adalah penyiptaan seni yang hanya
mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah
penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu di luar fungsi
sebenarnya.
Seni murni merupakan seni yang dasar penciptaannya hanya untuk
fungsi tertentu sesuai dengan karakteristik bentuknya, contohpot tanaman
atau tempat tanaman dari tanah liat dibuat apa adanya apa adanya sesuai
dengan manfaat pembuatannya.

Kesenian secara universal dapat dipahami dan dimaknai sebagai


refleksi kehidupan manusia yang dituangkan kedalam berbagai ekspresi.
Kesenian seharusnya mendapat penanganan khusus agar di kenal dan tidak
hanya untuk menyalurkan hobi saja melainkan juga dijadikan sarana untuk
membentuk perilaku yang kita adopsi dari nilai-nilai edukatif yang
terakumilasi didalam kesenian dalam arti yang umum.

Pemahaman secara menyeluruh ini perlu ditekankan kepada pendidik


seni agar dalam memberikan materi pelajaran kesenian dapat secara
kontestual sampai ke akar objek seni yang dikuasainya.

Perkembangan kesenian diera global saat ini menuntut sikap


antisipatif terhadap situasi yang terjadi. Pengaruh bedaya global tak dapat
dipungkiri lagi akan berpengaruh pada eksitensi kesenian. Seni sebagai
bagian dari kebudayaan memang selalu berkembang mengikuti arus
perubahan zaman.

Mempertahankan substansi seni dalam menghadapi era global menjadi


sesuatu yang penting. Mengingat “roh” kesenian berasal dari tradisi budaya
setempat, baik seni rupa, music maupun teater. Dari sumber tradisi itulah
berbagai ekspresi seni bisa dikembangkan kedalam bentuk-bentuk lain yang
bersifat kreasi atau modern.

Menurut Soedarso, Sp., sejarah lahirnya seni secara umum sudah tua
usianya, namun gambaran orang terhadapnya biasanya tidak jelas dan
sering kali terlampau sempit (partial). Kondisi demikian karena luasnya
daerah jelajah seni, juga karena pesatnya perkembangan zaman, sehingga
tidak lagi terjangkau oleh orang-orang di luar komunitasnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seni yaitu segala perbuatan manusia


yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat
menggerakkan jiwa perasaan manusia (1962, p.330). Definisi lain
dikemukakan Akhdiat K. Miharja yang menyebutkan bahwa seni adalah
kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitas (kenyataan)bahkan suatu
karya berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya (1961, p:17).

Kegiatan Belajar 2

Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat


A. Fungsi seni dalam masyarakat tradisional.

Menurut Soedarsono fungsi utama seni ada 3 yaitu : 1) untuk


kepentingan upacara ritual 2) sebagai hiburan pribadi dan, 3) sebagai
penyajian estetis atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini
ada delapan yaitu :

1. Pemujaan atau Ritual


Seni yang berperan sebagai media ritual atau pemujaan, misalnya tari
barong untuk pemujaan di bali.
2. Tuntutan
Fungsi tuntutan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal
diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini di tuntut untuk menyampaikan
pesan moral yang akan dicapai. Contoh pertunjukan wayang kulit
3. Tontonan atau Hiburan
Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi kesenangan
pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di sekitar
pertunjukan. Contoh tari sarampang dua belas dari Sumatra barat
4. Dll.

B. Fungsi Seni Dalam Masyarakat Modern

Fungsi seni dalam masyarakat modern yaitu :

1. Ekspresi
Ekspresi merupakan perwujudan dari semboyan seni , kebebasan seni
lebih menekankan kepada pencapaian tujuan tertentu yang di
perjuangkan,
2. Pendidikan
Seni sebagai media Pendidikan merupakan elemen mendasar yang
perlu dipahami yang tidak lepas dari sarana edukatif. Untuk
mewujudkan tujuan membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Seni sebagai industri merupakan sesuatu yang mampu memberi daya
tarik pada produk yang ditawarkan.
4. Seni Terapi
Seni untuk terapi digunakan secara khusus untuk memberi ketenangan
batin seseorang yang sedang menderita secara psikis
5. Komersial
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan
(entertainment) ini bisa di buat menurut keperluan si penanggap.

Kegiatan Belajar 3
Jenis-Jenis Seni

Saat ini seni dapat dibedakan kedalam tiga kelompok yaitu seni
pertunjukan, seni rupa dan, seni sastra. Seni pertunjukan disajikan di depan
penonton memerlukan ruang dan waktu, seni rupa merupakan seni yang
“awet” karya hasil karya seni rupa dapat disajikan dihadapan penonton dan
dihayati sepanjang masa.

Secara garis besar seni rupa memiliki 3(tiga) cabang yakni seni lukis,
seni patung dan seni kriya yang berada kelompok seni murni; sedangkan
seni terapan meliputi semua desain.

1. Jenis dan Ruang Lingkup Seni


Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan tiga hal :
a. Seni dengan alam
b. Seni dengan ekspresi
c. Seni dengan lingkungan

A. TARI

Secara koreografi bentuk tari dapat dikategorikan menjadi tiga bagian.

1. Tari Tunggal
Adalah koreografi yang dibuat atau dirancang untuk dibawakan oleh
satu orang penari.contoh tari golek, tari ponggawa, dll.
2. Tari Pasangan
Adalah tarian berpasangan (berdua) dalam bentuk tari ini bisa memiliki
tema bermacam-macam.
3. Tari Kelompok
Tari kelompok dibawakan oleh lebih dari dua orang

1. Pengertian Dramaturgi

Dramaturgi adalah ajaranajaran tentang masalah hokum dan konvensi


drama. Sementara orang menganggap bahwa drama adalah sebagai lakon
yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan sebagai
sandiwara tragedi, Formula Dramaturi menganut prinsip 4 M yaitu:

a. Mengkhayalkan
b. Menuliskan
c. Memainkan
d. Menyaksikan

2. Sejarah Teater di Indonesia


Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas, perkembangan berikut
pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yang di gunakan oleh
pementasan amatir.

3. Istilah Drama

a. Teater

Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang


banyak, misalnya wayang orang, ketuprak ,ludruk, lenong dan sejenisnya.

b. Drama

Drama adalah kualitas komunikasi, situasi dan acting (duka cerita)

C. MUSIK

1. Unsur-unsur Musik

i. Komposer

ii. Pemain

iii.Pendengar

2. Unsur-unsur Mekanis

i. Medium adalah segala music yang dipergelarkan melalui unsur mekanik


atau unsur fisik.

ii. Publikasin adalah langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi music.

MODUL 2
Pengetahun Dasar Seni
Kegiatan Pembelajaran 1
Unsur-unsur Musik

Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur
tersebut.

A.  BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA


Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada
pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain dengan
mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna suara, dan durasi.

1.    Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-
hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak
akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi
dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat
frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per detik. Pada piano, nada
dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik.
Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih tinggi
dari pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan
nada. Dua nad akan berbunyi berbeda jika mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara
dua nada disebut interval. jika dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak
antara nada tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan
pitch range

2.    Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi.
Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa
instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada instrumen –
instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara
mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras
dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik).
Sebagai elemen musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat .
sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara
terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh
orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat
dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.
3.      Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara menciptakan
keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian
dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena
setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan
kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu
dalam sebuah lagu. Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus
yang ada dalam pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah
instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.
4.        Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di
dalm tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika
berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan. Dalam
pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu
dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak
sebagaimana berlalunya kecepatan dan intensitasnya.
Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara
dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut
penjelasan dari ketiganya.
a.       Ketukan (beat)
Beat (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam
unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap detik. Kadang-kadang terdengar
begitu kuat dan mudah untk mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan
seolah mengambang atau tanpa tujuan.Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang
berbeda-beda. Kadang beat diketukkan secara jelas dengan bass drum seperti marching band.
Kadang-kadang beat tidak begitu nyata terdengar, misalnya pada alunan melodipermainan
biola.Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam
menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu
dimana semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau
lebih dari satu beat.

b.    Birama
Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu
atau lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur
dinamakan birama.
Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika
sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung 1-2,1-2,1-2, dan
seterusnya.
Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan
seterusnya.irama waltz mempunyai birama triple.
Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada setiap
biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga
pada ketukan ketiga hanya saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-
4, 1-2-3-4, dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai birama quadruple.
Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan demikian
sextuple meter merupakan kombonasi dari duple meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple
meter sering membuat rasa aliran yang halus.Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap
birama dan septuple meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut
menggabungkan duple meter dan triple meter.
c.       Aksen dan Sinkop (syncope)
Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada
lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul
jika sebuah nada off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika
tekanan muncul diantara dua ketukan. Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan
mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d.      Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik.
Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat
pada suasana tenang.tan da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti
juga dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa itali.
LARGO sangat lambat, melebar
Grave sangat lambat, khidmat
Adagio lambat
Andante agak lambat
Moderato sedang
Allgreto cepat sedang
Allegro cepat
Vivace dengan hidup
Presto sangat cepat
Prestissimo secepat mungkin

Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo untuk
membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak) dan
non0molto (tidak terlalu banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan
allegro non- molto (tidak terlalu cepat).
5.        Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi adalah serangkaian nada-nada
tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam
interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar
dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang
berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke
nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan
lompatan. Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa
(phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan
melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama
merupakan melodi pembuka yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan
melodi penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai
pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.
Pada frasa ada bagian pengulangan yang dapat divariasikan, di gunakan pengulangan
huruf sebelumnya dengan penambahan aksen : a a’. contohnya terdapat pada lagu Hidup Yang
Sepi (Koes plus) yang telah dilakukan didepan.
a. Kunci Nada
b. Tanda Kunci
c. Tangga Nada
d. Nada Kromatik
e. Modulasi
6. Harmoni
Ketika seorang penyanyi mengiringi lagu dengan sebuah giar, berarti dia mendukung,
mengiringi, dan memperkaya melodinya, kita sebut ini sebagai harmonisasi.
Ada suatu kecenderungan untuk melakukan pendekatan dimana melodi disusun lebih
dahulu dan baru kemudian di tambahkan akornya. Pada kenyataannya hal ini malah terjadi
sebaliknya. Music dikendalikan bersama oleh latar belakang akoryang teratur, dengan
pengaturan harmoni.
a. Konsonan dan Disonan
b. Triad
c. Akor Urai (ArpeggiO)
7. Notasi Musik
Dengan notasi musik, kita dapat menunjukkan dengan tepat tinggi nada dengan simbul-
simbul yang ditempatkan ke atas atau kebawah pada staff (para nada).

KEGIATAN BEALAJAR 2
Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari
A. UNSUR - UNSUR DASAR TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam
sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1.        Gerak
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah
gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak
murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat
dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak
maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami
sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses
stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak
wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi
adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.
2. Unsur Tenaga
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3.Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan
oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang yang diciptakan
penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat
dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat. Ruang pentas adalah arena
yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman
terbuka.
4. Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu
ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan
ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau
lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
B.   Elemen Komposisi Tari
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk
membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut:
Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti,
komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari adalah
gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak
dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak
maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka
gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak
feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih
kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak
feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang
gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada
tari putra keras.
Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan
oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang
lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan
distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat
menggetarkan jiwa yang melihatnya.
2.    Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema
dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan
semua pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat
3.    Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang
yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan istilah
pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak
apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang
berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan
masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut
sebagai berikut.
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain
datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.

b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke
belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.
c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan
menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke
garis horisontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau
garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak
menggunakan garis kontras.
g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan
walaupun bagian badan yang lain bergerak.
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti
tungkai, torso, dan lenga
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan
garis lengkung.
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-
sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada
anggota badan.

l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai
pinggang penari.
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari
sampai lantai.
o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota
badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.
p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang
ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup
menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.
q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok
panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan kanan
dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan
yang kiri berlainan dengan yang kanan.

4.    Desain Lantai


Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau
garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis
menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di
atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat. .Secara garis besar
garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung.
a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.
Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya
banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.
b. Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki
arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius
karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.
c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran
Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika
seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang koreografer sudah
mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal.
Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol
misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat

5.    Desain Musik


Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari.
Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara
musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik
adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-
ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa
nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik
internal dan
musik eksternal.
a.    Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki,
nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.
b.    Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh
alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah
alat musik yang menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan
atau disebut juga musik tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik
eksternal kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan
sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi

6. Desain Dramatik
Ada dua jenis desain dramatic yaitu yang berbentuk kerucut tunggal dan kerucut ganda.
a. Desain Kerucut tunggal. Menurut La Meri desain kerucut tunggal ini dipergunakan
sebagai pola untuk menggarap tarian kelompok yang dramatic atau dramatari.
b. Desain Kerucut Ganda. Menurut La Meri, desain kerucut ganda ini sangat cocok untuk
menggarap koreografi tari tunggal serta kelompok yang murni.

7.    Desain Kelompok


Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari
satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan
kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-
seling, terpecah.
1)Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari dengan
pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis
lurus maupungaris lengkung.
2) Berimbang (balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama
atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama
bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang
berbeda.
3) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian. Misalnya
gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat
hitungan.
4) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan penari
dengan pengolahan level.
5) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk
heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya
8.    Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan
/mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.
9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana untuk tari hendaknya didisain dengan mempertimbangkan
beberapa aspek yaitu tema, ciri khas daerah.

10. Tata Rias


Tata rias dalam tari mempertimbangkan tema, karakter, cerita dan sebagainya.jenis rias
ada beberapa macam, yaitu : rias panggung, rias karakter, rias usia, rias usia dan sebagainya.
  .  11. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan
berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.
12. Tata Cahaya
Tata cahaya dalam tari memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Menciptakan ruang
2. Menciptakan jarak antara penonton dan pentas
3. Menciptakan efek tertentu
4. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu yang sama
5. Menciptakan waktu yang berbeda secara bersamaan dan,
6. Menciptakan focus.
C.Jenis Tari
1. Tari Upacara
2. Tari Sosial
3. Tari Pertunjukan
4.dll

KEGIATAN BELAJAR 3
Unsur dan Prinsip Seni Rupa

A. Unsur-unsur Seni Rupa


Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga
karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan
tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku,
dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
-       Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
-       Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
-       Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
-       Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:


- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau
ruang

2. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna
merah, kuning, dan biru.

Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.


Contoh:
·         merah + kuning : jingga
·         biru + kuning     : hijau
·         merah + biru      : ungu

Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
·         kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan
·         biru + ungu        : ungu kebiruan
·         jingga + merah   : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

3. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur
dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama
antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.
4. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya
ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
5. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan
lebar, serta memiliki ukuran.

B. Prinsip Seni Rupa


Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:

·     1.Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain
dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur
tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi
susunan yang memiliki kesatuan.

       2.Keseimbangan (balance)


Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

      3.Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan
bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan
terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

·     4.Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan
yang tidak monoton.
·     
5.Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran
objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat
maupun yang jauh letaknya.

6. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun
warna untuk menciptakan keselarasan.

C.Karakteristik Estetik Anak Sekolah Dasar

Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan


keindahan, baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan karya seni.
Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah dibawa sejak
lahir.

Secara apresiasi anak Sekolah Dasar sudah mampu merasakan dan


menilai suatu objek (alam atau karya seni) yang bersifat indah.

Anda mungkin juga menyukai