Anda di halaman 1dari 18

Nama : Pitria Usman

Nim. : 856058212

Review. : Modul 1, 8, dan 10

Mata Pelajaran : PDGK 4207 KESENIAN DI SD

MODUL 1 WAWASAN SENI

Kegiatan Belajar 1

Hakekat Seni

Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya
memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa
seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu untuk
menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga
mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.

Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya
memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat
dengan simbol.

Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau
bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan
tertentu diluar fungsi sebenarnya.

Menurut Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang
merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai
daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia. Hanya
saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian
dari ekspresi seni yang alami.dengan simbol.

Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa
seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu untuk
menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga
mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.

Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya
memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat
dengan simbol.

Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau
bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan
tertentu diluar fungsi sebenarnya.

Menurut Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang
merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai
daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.

Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia.


Hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan
bagian dari ekspresi seni yang alami.

Kegiatan Belajar 2

Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat

1. FUNGSI DALAM MASYARAKAT TRADISONAL

Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan. Konotasi inilah yang
harus kta perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih
kompeks. Dapat diartikan sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada didalam istana
(kraton). Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk kepentingan
acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis atau tontonan.
Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada delapan, yaitu:
1. Pemujaan / Ritual

Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih
sangat terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik,
busana, dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini.

Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik
atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat
sederhana, baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun
penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan.

2. Tuntunan

Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni
dalam hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang
dalang sebagai contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada didalam kotak
wayangnya.

3. Tontonan / Hiburan

Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni
untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu
memberi kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.

2. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN

Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyrakat
modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen
dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini
namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan
simak paparan berikut.

1. Ekspresi / Aktualisasi Diri

Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan
perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat
mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya. Kebebasan disini lebih menekankan
pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan
sejenisnya.

2. Pendidikan

Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena
esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang
dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk
membentuk budi pekerti seseorang.

3. Industri

Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan aatau kepentingan tertentu untk
mendukung suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi
daya tarik pada produk yang ditawarkan.

4. Seni Terapi

Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin seseorang yang
sedang men derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan memiliki permasalahan atau
tertekan jiwanya, akan terobati.

5. Komersial/Instant

Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke untungan (entertainment) ini bisa di buat
menurut keperluan dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal
mampu memenuhi keinginan pembeli tidak yang masalah, walaupun kadang-kadang harus
menimpa pada norna estestis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena permintaan yang
paling banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan
kemasan.

Kegiatan Belajar 3

Jenis – jenis Seni

• Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :

1. Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati
oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan berakhir.

2. Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan
dihadapan penonton dan di hayati sepanjang masa.

3. Seni sastra : seperti prosa dan puisi

Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal barat” dikatakan
demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab barat yang naturlis-
perspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang diambil hanya dari satu arah,satu tempat,satu
waktu,seperti memotret sebuah objek pada satu titik waktu,dibekukan/dihentikan sehingga
mejadi still picture dalam sebuah bingkai.

• Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena
memiliki unsure waktu selain unsure ruang dan datar.

• Dalam system RWD bidang datar bermakna tiga:panjang-lebar-waktu

• Secara garis besar seni rupa memiliki 3 cabang yakni:

v Seni lukis,seni patung,seni kriya(sni murni0

v Seni terapan meliputi semua desain.

v Gambar termasuk seni lukis

• JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI:

- Apresiasi : upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.

- Apresiasi secara pasif : dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau melihatt
pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan maupun pameran yang
dilihat.

-Apresiasi secara aktif : melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu.

Missal : seorang ikut menari.

1. seni dengan alam

- mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni.

2. seni dengan ekspresi

- seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung.

-Seni di dalamnya adalah ekspresi sebaliknya dalam membicrakan ekspresi tidak akan lepas
dari cabang seni tertentu.

3. seni dengan lingkungan

-memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.

4 jenis seni :

a. Tari:

1. Tari tunggal :koreografi yang di buat atau dirancang untuk di bawakan oleh seorang
penari.dipentaskan lebih dari 1 orang penari.

Contoh : tari golek,ponggawa.

2. Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema
bermacam-macam.

Contoh : tari srikandi mustokoweni

3. Tari kelompok :ini dirancang secara khusus memang untk dibawakan oleh lebih dari 2
orang penari.

Contoh : tari kelompok bedaya.

b. Seni drama

1. pengertian dramaturgi

v dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.

v Kata DRAMA berasal dari kata yunani draomai yang berarti berbuat,berlaku,bertindak,dsby.

v Drama berarti perbuatan atau tindakan.

v Formula dramaturi menganut 4 prinsip M:

• Mengkhayalkan:untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yg


bersumber dari inspirasi.

• Menuliskan : pengarang menyusun kisah yg sama dg ide yg sama ke dalam tulisan.

• Memainkan : pelaku memainkan kisah yg sama untuk ketiga kalinya.

• Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung.

• SEJARAH TEATER INDONESIA

o Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas

o Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun pentas
panggungnya berbingkai.

o Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan amatir.

o Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan penampilan
drama menggunakan naskah.
o Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali naskah

o Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan


pengarang,penyadur atau penyalinnya.

• ISTILAH DRAMA

Teater

• Sebagian orang mengartikan sbg gedung pertunjukkan ada pula yg mengartikan sbg panggung.

• Secara etimologi ; gedung pertunjukkan.

• Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak ( wayang
orang,ketoprak,ludruk,lenong )

• Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yg diceritakan di atas pentas dan di
saksikan oleh orang banyak.

Drama/sandiwara/toneel

• Istilah sandiwara diketemukam oleh KGPA Mangunegoro VII sbg pengganti istilah toneel yg
dipakai orang belanda.

• Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi ,situasi,dan acting.

MUSIK

• Apresiasi musik dpt di definisikan : sbg dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik
dg penuh pengertian.

• Unsure seni musik :

1. composer (pabrikan )

2. pemain (para pekerja )

3. pendengar (consumer )

• Unsur mekanis :

Medium : segala musik dipergelarkan melalui unsure mekanik atau unsure fisik

Publikasi : langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik


MODUL 8
Penciptaan Karya Seni Rupa Anak SD

KEGIATAN BELAJAR 1
Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra

Karya seni rupa Dwimatra atau dua dimensi adalah janis karya seni rupa yang ditandai dengan
ukuran ( dimensi ) luas, yaitu panjang dan lebar, oleh karenanya bentuk karya ini berupa bidang
datar. Karya seni rupa Dwimatra ini contohnya menggambar, seni lukis, dan mencetak dengan
berbagai medium, seni ilustrasi, seni grafis, desain reklam serta yang bercirikan satuan luas.

1. Menggambar

1)   Menggambar Alam Benda


    Biasa disebut dengan still life drawing yaitu menggambar objek berupa
benda-benda di sekililing. Keberhasilan menggambar alam benda dilihat dari: sekolah
a. Proporsi atau ketepatan ukuran dan bentuk sesuai dengan benda sesungguhnya.
b. Warna, yaitu kesesuaian sifat hasil gambar dengan warna benda-benda yang digambar.
c. Komposisi, adalah susunan benda-benda yang disusun sebagai objek yang dilihat.
d. Posisi, gambar ini bisa diamati dari berbagai posisi, di atas akrawala pandang  atau dibawah
akrawala pandang.

2)   Menggambar Model                
Istilah ini digunakan untuk menggambar manusia, baik dalam posisi diam
maupun bergerak, ontohnya gambar foto atau lukis potret. Ukuran dasar
dalam menggambar model disebut kanon tubuh manusia.

3) Menggambar Binatang
Pada prinsipnya sebaiknya memulai dengan membuat sket global seperti alam gambar
benda.selanjutnya satu persatu diamati tumpuan sendi bintang , mulai bagian kepala turun
menuju kaki , kelengkapan gambar sesuai dengan teknik.

 4)      Menggambar Ilustrasi
    Kata ini berasal dari kata ilustraie, yang berarti menerangkan atau menjelaskan,
menggambar ilustrasi termasuk dalam menggambar tematik yang artinya gambar yang
mempunyai tema dan erita yang penuh. Ma am-ma am dari menggambar ilustrasi :
a. Ilustrasi Komik yaitu menggambar ilustrasi yang berfungsi menjelaskan erita, baik
fiksi maupun realistis

b. Ilustrasi Vignette, yaitu gambar pengisi ruang kosong di antara tulisan satu dengan
yang lain
c. Ilustrasi Grafis, yaitu gambar yang dibuat untuk menyertakan maupun menjelaskan
ide atau isi karangan, seperti majalah, kulit buku ( over ) dan gambar ilustrasi penjelas poster
d. Ilustrasi Karikatur, merupakan gambar sindiran terhadap peristiwa kini yang sedang ngetop.
e. Ilustrasi Kartun ( Cartoon ) merupakan gambar sindiran yang bernuansa kelucuan.

5)  Menggambar Pemandangan
Istilah menggambar pemandangan digunakan untuk mengidentifikasi
gambar yang mengungkapkan atau berobjek pemandangan.

6) Menggambar Teknik
Menggambar teknik menggunakan bantuan mistar, tujuan menggambar
teknik adalah untuk merekonstruksi objek.

 7)   Menggambar Ornamen atau Hias


Seni menggambar ornamen digolongkan dalam seni minor. Seni minor
merupakan jenis karya seni rupa yang berfungsi memperindah,
memper antik karya seni rupa yang lain, ontohnya kursi ukir, kalung   7)   Menggambar Ornamen
atau Hias Seni menggambar ornamen digolongkan dalam seni minor. Seni minor
merupakan jenis karya seni rupa yang berfungsi memperindah,
memper antik karya seni rupa yang lain, ontohnya kursi ukir, kalung, dekorasi pelaminan
pengantin dan masih banyak lagi.

Karya seni ornamen dapat dibagi :


a. Ornamen primitif, merupakan ornamen geometris karena mendapat inspirasi dari benrtuk-
bentuk bumi.
b. Ornamen tradisional, merupakan ornamen hasil peninggalan dari suku atau bangsa yang
melembaga membentuk kelompok masyarakat
c. Ornamen modern, yaitu ornamen yang menggunakan dasar penciptaannya tidak mengikuti
pola tradisi melainkan berdasarkan atas rasional kemanfaatannya

FUNGSI ORNAMEN

Dilihat dari segi kemanfaatannya :


1) Fungsi Hiasan, maksudnya gambar ornamen tersebut untuk memperindah benda, objek atau
yang lain
2) Funsi Simbolik, biasanya berkaitan dengan adat da keper ayaan
3) Fungsi Kontuksi, untuk memperindah konturksi bangunan, furnitur,maupun senjata
Ornamen dapat mengambil ide dasarnya dari beberapa hal, diantaranya :

a) Tumbuh-tumbuhan ( motif vegetal )


b) Hewani ( animal )
c) Alam ( natural )
d) Buatan ( artifi ial ), ontohnya benda-benda bautan manusia seperti kursi, meja, rumah, rumbai,
tali dst.
e) Geometris, motif ini diambil dari tiruan alam, seperti berbentuk segitiga, awan bergerumbul,
sungai berkelok, dst

2. MELUKIS

Melukis mempunyai sifat lebih bebas daripada menggambar. Melukis mempunyai berbagai
gaya dan aliran, gaya ditunjukkan oleh teknik dalam penampilannya misanya, realis, dekoratif,
dan naturalis.Aliran ditunjukkan dengan akhiran isme atau art, misal: realisme,
dadaisme,naturalisme, abstraksionisme, dan pop art, opti al art, happening art, dan masih
banyak lagi. Sedangkan jika diihat dari bentuk yang dijadikan materi ( subjek ) lukisan berupa
figuratif dan non-figuratif.

MANFAAT MELUKIS
a. Finger painting, yaitu teknik melukis se ara langsung tanpa menggunakan bantuan alat
b. Teknik tutup, merupakan teknik basah dengan teknik kering. Teknik basah karena
menggunakan medium at air dan teknik kering jika menggunakan medium krayon
c. Teknik gores atau biasa disebut teknik tumpang, karena awalnya menggunakan krayon
kemudian ditunggu agak mengeras dan selanjutnya digores dengan benda run ing
d. Teknik campur warna kering dan warna basah
e. Teknik gesek benang
f. Melipat atau Folder Print
g. Menempel
h. Menera ( mencetak ), contohnya :
1) Cetak tinggi dengan menggunakan klise berelief
2) Cetak sablon dengan menggunakan klise tembus
3) Cetak klise hilang, yaitu memindahkan gambar etak kertas yang sudah ada dengan bahan
pelarut tinta cetak
KEGIATAN BELAJAR 2

Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra Karya yang mempunyai nilai ruang dan isi; karya ini ditandai
oleh ukuran Panjang x lebar x tinggi.Bentuknya bervariasi (teratur atau tidak beraturan) sesuai
dengan rancangannya

1. Membentuk
            Bahan yang digunakan untuk membentuk seni ini seperti tanah liat,
plastisin, was lilin, semen dst. Untuk membentuk karya rupa dengan medium tanah liat dapat
dilakukan dengan tiga ara yaitu :
a) membuat lempengan benda liat kemudian dibentuk menjadi karya
b) membuat bentuk global kemudian di butsir ( keruk )
c ) membuat pilin atau bentuk ukiran tali kemudian dibentuk menjadi utuh

2. Memahat Relief dan Ukir


          Membuat karya rupa trimatra dapat memanfaatkan teknik pahat.
Medium yang digunakan antara lain: kayu, batu, dll

4. Melipat dan Menempel


Membentuk benda dasar, seperti kotak, keru ut, maupun silindris yang
dikembangkan dengan teknik kolase. Medium yang digunakan adalah menempel dalam rangka
membentuk.

KEGIATAN BELAJAR 3
Menyusun Tugas Mencipta Karya Seni Rupa untuk Anak SD

Menurut L. De C Busher ( 1853 ), pembelajaran seni kepada anak hendaknya


memperhatikan beberapa aspek, diantaranya:
1) Ungkapan Jiwa (Psychological Cathartic)
2) Pelatihan Pembentukan Karakter Anak (Practical and Character Forming)
3) Pengembangan Intelektual dan Mengandung Pendidikan
4) Multi Fungsi (Intellectual and Educative)
5) Pendidikan Harkat Manusia (Humanistic and Educative)
6) Pembinaan Rasa Sosial dan Kebersamaan Termasuk Rasa Sosial yang
Toleransi (Social and Idealistic)
MODUL 10 APRESIASI SENI RUPA ANAK

Kegiatan belajar 1
Manfaat Belajar Seni Rupa Bagi Anak Usia SD

Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut:
1. Seni rupa sebagai bahasa visual
Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar sebenarnya adalah komunikasi
intrapersonal dimana semua kejadian ingin disatukan dalam gambar anak. Komunikasi ini
sebagai bahasa rupa (visual), dimana angan dan pkiran diungkapkan lewat bentuk-bentuk.
Dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan bahwa prilaku anak dekat dengan kegiatan
berkesenian, tiada hari tanpa gambar atau seni. Berseni merupakan kebutuhan anak dalam:
Mengutarakan pendapat, Berkhayal-berimajinasi, Bermain, Belajar, Memahami bentuk yang ada
disekitar anak, Merasakan: Kegembiraan, Kesedihan, dan Rasa Keagamaan. Kecerdasan visual
yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menanggapi
lingkungan. Berarti pelajaran seni adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya
ingat segabai habasa visual.

2. Seni rupa membantu pertumbuhan mental


Sebagaimana contoh di atas seni rupa sebagai bahasa visual merupakan perkembangan simbol
rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang dipikirkan, dirasakan atau
dibayangkan melalui karya seni rupanya. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan
perkembangan usia mental anak.
Pada dasarnya perkembangan emosi anak usia dini ditandai oleh perkembangan keseniannya.
Dari hasil karya seni seorang anak kita mampu melihat pertumbuhan mentalnya secara abstrak.
Sekitar usia 7 sd 8 tahun (antara kelas 1 dan 2) merupakan usia perkembangan penalaran anak,
maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya, terdapat anak yang
kuat penalarannya atau kuat perasaannya. Biasanya tipe anak yang kuat penalarannya
cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan, maka figur atau obyek lukisan
ditampilkan lebih relaistik. Sedangkan, anak bertipe perasaan (emosional), ditunjukkan dalam
gambar berupa blok-blok warna yang kuat, dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih
menyolok dari pada yang lain.
Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (teori behavioral) seperti teman-teman disekelilingnya, guru kelas, atau pun orang
tua saja, melainkan juga berasal dari faktor instink sebagai internal faktor (teori psikoanalisis).
Biasanya, kedua faktor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang. Misalnya:
fisik, intelektual, emosional, dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor, yang
mempengaruhi belajar dan motivasi belajar. Psikoanalisis sendiri menyatakan bahwa dalam
jiwa manusia berkembang kognisi, afeksi dan psikomotorik. Barangkali perkembangan ketiga
ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan mental dan selanjutnya berpengaruh
terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi humanistik sendiri merupakan cabang Psikologi yang
memfokuskan pandangannya tentang teori persepsi, respon terhadap kebutuhan internal
individu, dan dorongan aktualisasi diri, atau menjadi apapun yang di inginkan (Maslow, dalam
Eggen & Kauchak, 1997).
Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional maupun persepsi dapat dikategorikan
sebagai perkembangan mental. Proses ini bisa dianalisa, bahwa dalam proses berkarya, kinerja
anak dikoordinasi oleh otak dan otak sendiri akan bekerja karena skema dari mata. Mata
mencari bentuk yang mungkin bisa diserahkan kepada otak untuk diubah, dari bentuk menuju
memori dan diungkapkan menjadi gambar. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional
kinerja tangan lebih terampil dan tanpa takut mengembangkan ke dalam bentuk tugas sehari-
hari yang rutin. Dengan demikian proses menggambar merupakan kinerja bersama dari otak
kanan maupun kiri. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya
dibutuhkan oleh anak dalam menganggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya
untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat. Proses memahami lingkungan yang
berkaitan dengan otak melalui citra-citra asosiatif dilakukan komunikasi secara metaforis-
simbolis. Sebab, di dalam otak terdapat beberapa pikiran yang dikelilingi asosiasi.

3. Seni rupa membantu dibidang yang lain


Kemampuan anak dalam mengaktualisasikan apa yang dilihat menjadi sebuah karya seni, akan
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak pada bidang yang lain. Dalam mendidik dan
membimbing anak diperlukan pengembangan kecerdasan, yang berupa: lingusitik (bahasa),
matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal maupun
intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian
mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik mengembangkan kenberanian tampil
mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun
relatif tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan.
Kemampuan seni rupa yang dimiliki seorang anak akan membantu melatih bidang-bidang yang
lain, sebagai contoh. Anak yang mampu mengatualisasikan karya seninya dengan baik, sudah
tentu akan mampu mengungkapkan perasaaannya berupa linguistik (bahasa) yang baik. Dari
karya seni rupa yang dihasilkan secara tidak langsung juga akan melatih kemampuan
matematika anak agar dapat menghasilkan karya yang baik.

Kegiatan belajar 2
Karakteristik Seni Rupa Anak

1. Istilah Menggambar dan Melukis


Pengertian menggambar atau melukis tidaklah memiliki arti yang sama. Melukis ialah kegiatan
menggambar dengan lebih mengutamakan pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang
pelukis dengan daya kreasinya sendiri atau tidak memiliki media yang sudah ada. Seorang
pelukis dalam berkarya seni lukis tidak hanya meniru kepada karya yang sudah ada atau jadi
atau obyek yang sudah ada, tetapi muncul spontan dari gagasan dan coretannya sendiri. Ide
atau gagasan tersebut telah diungkapkan melalui media kertas atau kanvas.
Melukis bisa dilakukan oleh siapa saja, yang mempunyai bakat sejak dini sampai pelukis atau
seniman ulung sekalipun dan di dalam melukis seniman biasanya diwarnai oleh karakter masing
-atau ciri khas masing seniman. Dengan demikian setiap seniman mempunyai ciri watak
kepribadian dalam pengungkapan idenya secara kreatif.
Menggambar ialah sederhana yang bisa meniru suatu benda di dalam bentuk dua dimensi tanpa
banyak melibatkan emosi atau ekspresi dari penciptanya secara berlebihan. Dengan kata lain
pengungkapan ekspresi pencipta yang dibatasi. Sebuah gambar yang lebih mengutamakan
tema, cerita, atau gagasan penciptanya, sedangkan di dalam melukis pembuat bisa
mengekspresikan obyek lukis sesuai daya kreatifnya.
Praktek melukis tidak sulit, karena di dalam melukis yang paling penting terdapat pada
keberanian dan kemauan di dalam mencoretkan atau memulaskan garis dengan memakai
berbagai media yang telah ada, media yang dipakai dalam melukis antaranya sebagai berikut :
pena, pensil, kuas, pastel, tinta, krayon, cat minyak, cat air, cat poster dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam bidang menggambar yang dipakai bisa berupa kertas, kanvas atau yang lain.

2. Tema Karya Seni Rupa Anak


Istilah tema berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut
demikian karena tema merupakan Inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok
atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Menurut Keraf, tema merupakan suatu
amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya. Secara
garis besar tema seni rupa dapat dibedakan menjadi enam jenis yaitu:
a. Manusia dan dirinya sendiri
Dirinya sendiri dapat dijadikan objek perwujudan ungkapan cita rasa keindahan. Contoh : Pelukis
Ekspresionis nusantara Affandi menjadikan dirinya sebagai objek lukisan dengan judul “Potret
Diri”.

b. Hubungan manusia dengan manusia lain.


Manusia dalam mengekspresikan cita rasa keindahan orang-orang sekitar sebagai objek
lukisan. Misal : Istrinya, anak, orang tua, saudara.
c. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Alam yang ada disekitar kita dapat juga dijadikan objek karya seni rupa

d. Hubungan Manusia dengan Kegiatannya


Manusia dalam kehidupan sehari - hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya
e. Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dijadikan obyek karya seni rupa bermacam-macam, seperti bentuk silindris,
kubistis, atau bentuk bebas.
f. Manusia dengan alam khayal
Dialam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi atau khayalan. Bahkan
khayalan yang ada dalam benak kita sering muncul dalam mimpi. Untuk mewujudkan khayalan
itu manusia mengekspresikan melalui karya seni rupa. Sehingga sering kita melihat karya seni
rupa yang menampilkan alam yang tidak kita jumpai.

3. Ciri Umum Lukisan Anak terdiri dari:


a. Gaya wiracerita (heroisme)
Yaitu lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan. Pada kesempatan ini
anaka akan mengungkapkan jiwa patriot misalnya: penokohan seseorang yang ditandai dengan
tema perkelahiaan.
b. Gaya dekoratif
Yaitu lukisan yang ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konturistik (berupa garis) dan jka
warna yang dipilih berupa blok warna dengan sedikit nuansa (teknik menguraikan warna).
c. Gaya komik
Gaya komik adalah ilustrasi gambar yang bersambung dari satu panel ke panel berikutnya.
Dengan kata lain ilustrasi yang penuh gambar.

d. Gaya potret
Gaya potret adalah ciri lukisan yang menggambarkan wajah seseorang, baik tokoh idola
maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari. Gaya potret mengangkat objek
dalam posisi bentuk wajah ¾ badan, kepala saja, dan utuh seluruh tubuh.

4. Komposisi karya seni rupa anak


a. Posisi tumpang tindih
Gambar Tumpang Tindih antara satu objek dengan objek-objek yang lainnya. Ada objek berada
didepan yang menghalangi keberadaan objek-objek yang berada dibelakangnya atau sebaliknya.
Pada tahap ini anak mulai ada pemahaman terhadap adanya unsur ruang dalam gambar.
b. Bertumpu pada garis dasar
Unsur visual garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah yang pertama dan paling
serbaguna dari elemen-elemen visual. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dalam
berbagai cara. Hal ini dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan,
kedalaman, jarak, irama, gerakan dan berbagai emosi dalam komposisi dalam seni rupa.
Sebagai contoh garis vertikal menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Garis horizontal dapat
memberitahu Anda tentang jarak dan ketenangan. Garis diagonal biasanya berarti tindakan dan
yang akan akan terjadi.
c. Rebahan
Sifat ini merupakan peristiwa yang lucu namun logis buat anak-anak. Disebut juga sifat
tegak lurus atau sifat rabatemen. Benda apa saja yang berdiri tegak pada suatu garis dasar
akan dilukis tegak lurus pada garis dasar tersebut meskipun garis dasar itu berbelok atau
miring arahnya. Akibatnya semua benda tampak rebah atau malah terjungkir
d. Stereo type
Komposisi Stereo type disebut juga komposisi ritmis adalah susunan elemen bentuk yang
diulang-ulang, sebagai contoh gambar padi pada kotak sawah.
e. X-Ray atau transparent
X-Ray (transparan), misalnya ditunjukkan dengan gambar bunga dan pohon yang
seharusnya akar-akarnya berada di dalam tanah atau tidak terlihat, tetapi pada gambar ini
tetap diperlihatkan

5. Tipe gambar anak


a. Haptic
Gambar anak yang memiliki tipe haptik menunjukkan kecenderungan ke arah kebentukan
yang lebih visual-emosional atau upaya penggambaran secara subyektif yang berisi
tentang ekspresi pribadi dalam merespon lingkungannya. Benda yang digambarkam
merupakan reaksi emosional melalui perabaan dan penghayatannya di luar pengamatan
visual. Biasanya benda yang dianggap penting digambarkan lebih penting dibuat dengan
ukuran lebih besar dibandingkan dengan benda yang kurang penting. Dalam gaya lukisan,
gambar anak yang bertipe haptik dapat disamakan dengan lukisan bergaya
ekspresionisme. Lukisan ekspresionisme adalah karya lukis yang memperlihatkan ungkapan
rasa secara spontan, dan sebagai pernyataan obyektif dari dalam diri pelukisnya ( inner
states) . Lukisan yang bersifat ekspresionistis nampak berkesan sangat subyektif dari
kebebasan pribadi masing-masing pelukisnya.
b. Non-haptic
Non-haptic disebut juga tipe visual yaitu gambar yang mudah diidentifikasi oleh orang lain
dan bentuk disusun sesuai dengan cerita/hanya sekedar menyusun bentuk sederhana.

Kegiatan Belajar 3
Periodisasi Gambar Anak

1. Periode gambar anak berdasarkan usia


a. Masa coreng menyoreng (usia 1-4 tahun)
Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap
pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal.
Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan
motorik kasar. Kemudian, pada perekembangan berikutnya penggambaran garis mulai
beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat
garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu:
1) Corengan Tak Beraturan,
Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk gembar
yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat corengan
berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi.
2) Corengan Terkendali, dan
Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya
terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara
koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti
dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan
lingkaran.
3) Corengan Bernama.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi
menjelang usia 3-4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya anak mulai
mengontrol goresannya bahkan telah memberinya nama, misalnya: “rumah”, “mobil”, “kuda”.
Hal ini dapat digunakan oleh orang tua atau guru pada jenjang pendidikan usia dini (TK)
dalam membangkitkan keberanianan anak untuk mengemukakan kata-kata tertentu atau
pendapat tertentu berdasarkan hal yang digambarkannya.

b. Masa prabagan (preschematik) usia 4-7 tahun


Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa
gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada
bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya
pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi
kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna
belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat
atau warna lain yang disenanginya. Penempatan dan ukuran objek bersifat subjektif,
didasarkan kepada kepentingannya. Ini dinamakan dengan “perspektif batin”. Penempatan
objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini.

c. Masa bagan (schematic) usia 7-9 tahun


Pada tahap ini konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk.
Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah (tampak pada
penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan, bagian kiri
rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan). Pada perkembangan selanjutnya kesadaran
ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line). Penafsiran ruang bersifat subjektif,
tampak pada gambar “tembus pandang” (contoh: digambarkan orang makan di ruangan,
seakan-akan dinding terbuat dari kaca). Gejala ini disebut dengan idioplastis (gambar
terawang, tembus pandang). Misalnya gambar sebuah rumahyang seolah-olah terbuat dari
kaca bening, hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas.

d. Masa realisme awal (drawing realism)


Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif
mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam
lingkungan. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam
menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya.
Pemahaman warna sudah mulai disadari. Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya
sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar
sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan
unsur desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini.
Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada
menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga.
e. Masa realisme semu (pseudo Realism) usia 11-14 tahun
Pada masa ini, gambar yang dibuat sesuai dengan obyek yang dilihatnya, sehingga timbul minat
terhadap naturalisme, terutama pada anak yang bertipe visual. Anak menjadi kritis terhadap
karyanya sendiri. Ia mulai memperhitungkan kualitas tiga dimensi (perspektif). Mereka mampu
menyerap apa yang mereka lihat, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti dari
buku-buku komik, kalender, bahkan dari media visual lainnya (televisi, majalah, Koran dan lain-
lain). Oleh karenanya, alangkah lebih baiknya apabila sebagai orang tua kita mau mengambil
langkah pertama, membuat suatu perubahan dalam membebaskan kreatifitas anak
“Membebaskan” anak menggambar sama dengan membebaskan anak dalam menuangkan
imajinasi dan mengungkapkan dirinya melalui gambar. Melalui menggambar, secara tanpa
disadari anak dapat belajar memecahkan persoalan yang dihadapi. Dengan menggambar anak
dapat bermain dan berekspresi dengan sepuas-puasnya. Jadi, tugas guru dan orang tua
sebaiknya tidak mengajarkan konsep pendidikan seperti di masa lalu, dimana anak dianggap
sebagai mahluk yang lemah, serba tidak tahu. Tugas orang dewasa hanyalah
mengembangkannya secara alami.

Anda mungkin juga menyukai