Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

OLAH MUSIK DAN PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Seni di SD
(PDGK 4207)

Kelompok 3

Puji Astuti (837749718)


Rahman Readi (838535388)
Siti Mulyani (837751413)
Windhu Prasojo (837751176)
Wulan Istiyana (838535094)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)


Program Studi S1 PGSD
Universitas Terbuka
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena den
gan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pendidikan Seni di SD
serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia khususnya Olah
seni dan Penciptaan karya musik anak SD.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik di


indonesia. Manusia hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan yang
namanya seni. Sehingga seni akan terus ada sepanjang manusia di dunia ini ada.

Dengan seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan


perasaan kita untuk peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang
dimasyarakat.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapka
n. Demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pringsewu, 11 April 2019

Penyusun
Daftar Isi

Cover...................................................................................................................

Kata Pengantar....................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................

BAB I

A. Pendahuluan.........................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................

BAB II Pembahasan

Modul 5

A. Bernyanyi.............................................................................................
B. Meendireksi.........................................................................................
C. Bermusik.............................................................................................

Modul 6

A. Penciptaan Nyanyian Untuk Anak SD................................................


B. Penciptaan Iringan Lagu Anak SD.....................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran .................................................................................................

Daftar pustaka ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Mata kuliah pendidikan seni di SD akan mngkaji tantang hal – hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran terpadu seni di SD,
diharuskan memepelajari materi subtansi seni ( music, tari, dan seni rupa)
seperti wawasan seni, pengetahuan dasar seni, apresiasi seni, pengalaman
mengelola dan menciptakan karya seni untuk anak SD.Selain itu anda perlu
menguasai seluk beluk pemebelajaran terpadu seni seperti konsep dasar
pendidikan seni di SD kemampuan dan karakterisstik seni anak di SD anak di
SD, serta desain pembelajaran terpadu seni di SD.

Disamping pengalaman belajar Anda yang diperoleh melalu bahan Materi


Pokok berupa Modul , juga Anda perlumendalami materi yang disajkan dalam
media non cetak lainnya( kaset audio, video, foto) serta jmlah latihan praktik
yang harus dilakukan dalam bentuk tutorial tatap muka yang dirancang
khusus.

B. Tujuan
a. Mengetahui tentang bernyanyi, Mendireksi, Bermusik.
b. Mengetahui tentang Penciptaan Nyanyian Untuk Anak SD
BAB II
PEMBAHASAN

Modul 5
Olah Musik

A. Bernyanyi

Penguasaan teknik vokal yang baik dan benar bermanfaat bagi kesehatan serta
pencapaian rasa keindahan bernyanyi yang diinginkan. Teknik-teknik
pengembangan kemampuan bernyanyi yaitu sebagai berikut:

1. Pernafasan

Pernafasan yang baik sangat diperlukan saat bernyanyi karena bernyanyi


merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udaralah
yang menggetarkan pita suara.
Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu:

a. Pernafasan Perut

Cara bernafas inilah yang dilakukan setiap hari, seperti kita berbicara.
Cara bernafas ini baik, hanya saja dalam bernyanyi kurang kuat saat
menyanyikan nada-nada yang panjang dan membutuhkan kekuatan penuh.
b. Pernafasan Dada

Ciri pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya pundak


saat menghirup udara. Walaupun pernafasan ini dapat digunakan dalam
benyanyi namun kurang baik karena akan terjadi ketegangan pada otot-otot
bagian atas.
c. Pernafasan Diafragma

Pernafasan ini baik sewaktu bernyanyi. Bernafas dengan cara ini, badan
terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup
untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi.
2. Teknik Bernyanyi

Jenis suara wanita dan pria dewasa masih dibedakan menurut register atau
ambitusnya. Dalam paduan suara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Suara Wanita
- Tinggi (Sopran)
- Sedang (Mezzo Sopran)
- Rendah ( Alto)

 Suara Pria
- Tinggi (Tenor)
- Sedang (Bariton)
- Rendah (Bas)

 Suara Anak-Anak
- Tinggi
- Rendah

Hal yang penting dalam latihan yaitu :


a. Artikulasi
Artikulasi adalah Pengucapan kata-kata dan kalimat musik secara nyata
dan jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan
rongga mulut. Artikulasi yang baik adalah dengan membuka mulut lebar-
lebar kebawah bukan kesamping.
b. Pembentukan Suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik, yaitu :
1. Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin.
2. Mulut dibuka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup.
c. Resonansi
Resonansi adalah Pemanfaatan rongga-rongga kepala, leher, dan dada.
Ruang resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini
apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak
kebaikan pada suara yang dihasilkan.
Latihan-Latihan untuk membentuk resonator yang baik, yaitu:
1. Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak
ditekan.
2. Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku.
3. Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm dan setebal jari telunjuk.
4. Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar. Pangkalnya
dalam keadaan rileks tidak ditekan.
5. Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas
mungkin.

d. Interprestasi & Ekspresi (Penghayatan & Pembawaan Lagu)


Pembawaan lagu adalah tujuan akhir belajar vokal atau bernyanyi.
Interpretasi lagu berkenaan dengan penafsiran lagu; sedangkan ekspresi
berhubungan dengan pembawaan atau penyampaian isi pesan lagu.

3. Penampilan
Gerakan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan musik
yang hendak disampaikan kepada pendengar. Gerakan tangan dan kaki
dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal
(audio) dibandingkan dengan unsur gerak (visual)

Busana juga perlu diperhatikan tetapi yang dikenakan jangan berlebihan,


sehingga menggangu produksi suara. Perkembangan mteknik audio saat ini
memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone. Masing-masing
microphone memiliki karakter sendiri, namun secara umum terdiri dari jenis
kondensor dan dinamik.
B. Mendireksi

Mendireksi adalah kemampuan seorang konduktor untuk dapat


mengomunikasikan sebuah karya dalam bahasa musik secara non-verbal
selama pertunjukan.
Dalam permainan musik, pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa
disebut dirigen atau konduktor (Conducter). Dalam musik kita mengenal
beberapa jenis aba-aba
1. Jenis Aba-Aba
a. Aba-aba 1 Pukulan
b. Aba-aba 2 Pukulan
c. Aba-aba 3 Pukulan
d. Aba-aba 4 Pukulan
e. Aba-aba 6 Pukulan

2. Sikap Badan

Mulailah berlatih dengan sikap berdiri pada kedua kaki anda. Posisi kaki
kiri sedikit lebih maju dari pada kaki kanan. Pandangan lurus dan
menyeluruh kedepan. Kemudian angkat kedua tangan sehingga sejajar
dengan mata, lalu turunkan. Ulangi beberapa kali hingga anda melakukan
semuanya dalam keadaan tanpa ketegangan dan dengan sadar semua
gerakan tersebut sudah berada dalam kontrol anda.

3. Teknik Aba-aba
a. Permulaan
Dalam aba-aba ini termasuk
1) Sikap Siap
2) Gerakan Pendahuluan
3) Saat memulai (insetting)
b. Sikap Siap

Aba-aba itu biasanya berupa gerakan tangan yang diperlukan untuk


berikut ini diuraikan dalam beberapa gerakan tangan sebagai berikut:
1. Untuk aba-aba yang sedang atau biasa, tangan kiri diangkat lebih
tinggi dari tangan kanan dengan telapak tangan menghadap keatas.
2. Untuk aba-aba yang lembut, kedua tangan diangkat setinggi dada
dengan telapak tangan kanan telungkup dengan jari sedikit terbuka
dan telapak tangan kiri menghadap keatas.
3. Untuk aba-aba tegas, dilakukan mengangkat tangan kiri lebih tinggi
dari tangan kanan dengan jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan;
sedangkan jari-jari lain agak terbuka sedikit.
4. Untuk insetting kuat, telapak tangan saling berhadapan , tangan kiri
lebih tinggi dan sedikit maju dibandingkan tangan kanan dengan jari-
jari yang merapat.
5. Untuk insetting yang sangat lembut, telapak tangan menghadap
kedepan, dan jari-jari agak terbuka.

c. Gerakan Pendahuluan

Perhatikan perbedaan masing-masing gerakan pendahuluan berikut ini.

 Aba-aba pendahuluan pada insetting ketukan berat.

Gerakan pendahuluan pada insetting ini jatuh pada pukulan ringan.

 Aba-aba pendahuluan pada insetting ketukan ringan.

Gerakan pendahuluan pada insetting ini jatuh pada pukulan berat.

 Aba-aba pendahuluan pada insetting ditengah ketukan.

Gerakan pendahuluan pada insetting ini jatuh pada pukulan penuh


sebelum lagu dimulai.

d. Aba-Aba Penutup

Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi
pemusik, maka, aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada
terakhir sudah selesai.Baru pada hitungan yang berikutnya aba-aba
tersebut dihentikan.
C. Bermusik
1. Instrumen Gitar

Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara


dipetik (pluck). Ditijau dari fungsinya, maka gitar dapat digolongkan
sebagai alat musik tunggal (solo), maupun sebagai alat musik pengiring.
a. Bagian-bagian gitar

b. Sikap Bermain

Hal yang harus diperhatikan dalam sikap bermain gitar, adalah:

 Gunakan kursi tanpa sandaran samping, dan tinggi kursi disesuaikan


dengan tinggi pemain.
 Letakan foot stool di depan sebelah kiri pemain, sehingga jika kaki
kiri diletakan di atasnya maka paha kiri akan naik. Pada posisi ini,
tubuh pemain akan ditopang oleh :
1) Telapak kaki kanan diatas lantai
2) Telapak kaki kiri diatas foot stool
3) Tubuh di atas kursi.
c. Sistem Penalaran Gitar
Sistem penalaan pada gitar ada beberapa cara, yaitu:
- Dengan suling kunci nada (stempluit)
- Dengan Garputala.

d. Penjarian

Telunjuk 1

TANGAN Tengah 2

KIRI Manis 3

Kelingking

Tangan Kanan :

Ibu Jari : p (pulgar)

Telunjuk : i (indicio)

Tengah : m (medio)

Manis : a (anular)

e. Tehnik Petikan Pada Gitar

Ada cara petikan pada gitar:


1) Apayando ( petikan bersandar)
Tehnik petiak ini di lakukan dengan memetik dan meneyelesaiannya degan
menyandarkan jari pada dawai diatas/dbawah dawai yan dipetik . Tehnik ini
biasanya digunkan untuk memainkan melodi atau pun bas pada permainan
gitar tunggal. Perhatikan keempat gambar dibawah ini dari dua sudut
pandang yang berbeda.
2) Tirando (Petikan Bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai dan
penyelesaiannya tidak menyentuh( lepas) dawai yang berada dibawah/atas
dawai yang dipetik. Tehnik ini biasanya digunakan untuk memainkan
iringan atau harmoni( arpeggio) pada permainan gitar tunggal. Perhatikan
dua gambar berikut ini dan gambar lain notasi Tirado.
3) Strumming
Tehnnik petikan ini lebih bnyak dijumpai pada permainan kelompok atau
lebih bersifat iringan. Akan tetapi, tahnik ini juga dapat digunakan pada
permainan gitar tunggal terlebih pada bagian nada – nada yang bersifat
akor, untuk lebih memeberikan tekaanan- tekanan atau ritmis yang tegas.

f. Gitar Solo

Untuk menjadi seorang pemain solo yang profesional, perlu mempelajari


teknik-teknik keterampilan jari, sehingga mampu bermain secara baik
dan benar.
g. Gitar Iringan

Berbeda dengan gitar solo, gitar iringan berfungsi mengiringi vokal


maupun alat musik yang lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah
sebatas mengiringi.

2. Instrumen Ritme

Alat musik yang tergolong dalam alat musik perkusi (pukul), dengan
sumber bunyi membran dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokan
menjadi :
a. Perkusi tak bernada
1) Castagnet
2) Wood block
3) Triangle
4) Guiro
5) Maracas
6) Cabassa
7) Tamborine
8) Bas Drum,side drum, tom-tom,flor tom-tom, cymbal dan hi-hat,
termasuk dalam drum set.
b. Perkusi Bernada, Antara lain
1) Piano
2) Glockenspiel
3) Xylophone
4) Vibraphone
5) Marimba
6) Chimas
7) Timponi

3. Instrumen Suling

Suling atau (recorder) termasuk dalam keluarga alat musik tiup. Alat musik
ini mempunyai mouthpiece dan beberapa lobang untuk menghasilkan nada-
nada yang berbeda. Alat musik recorder ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu
sopranino, sopran,alto,tenor,dan bariton.
Modul 6

Penciptaan Karya Musik Anak Sd

A. Penciptaan Nyanyian untuk anak SD


1. Karakteristik Lagu Anak
a. Melodi
Melodi untuk orang dewasamemiliki jangkauan nada (ambitus) yang
lebih luas dibandingkan dengan jangkauan suara anak-anak sd.
Jangkauan suara anak-anak sd dapat dibedakan berdasarkan jenis suara
anak yaitu suara tinggi dan suara rendah, bukan berdasarkan jenis
kelamin.

b. Ritme
Ritme nyanyian untuk anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan. Ritme
melodi yang memiliki nilai not yang hampir sama akan lebih mudah
dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai-nilai not yang
hampir sama akan lebih mudah dinyanyikan dibandingkan dengan ritme
yang nilai-nilai not nya berbeda jauh (kompleks).
Ada beberapa Aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan
nyanyian untuk anak
- Pembuatan Tema Lagu
Tema lagu yang dapat dikatakn sebagai ide dasar yang menguasai
seluruh jiwa lagu. Tema ini yang membedakan antara nyanyian yang
satu dengan lainnya.
- Pengembangan Tema Lagu
Dalam ilmu bentuk dan Struktur musik kitta mengetahui, bahwa
suatu motif minimal terdiri dari satu ritme dan 2 nada. Panjang motif
yang sedang terdiri dari 8 nada; sedangkan paling panjang 12 nada
atau birama.
c. Repetisi (Pengulangan)
Pengembangan motif dengan cara repetisi adalah memuat motif baru
dengan mengulang motif sebelumnya persis sama.Pengulangan dapat
saja secara langsung setelah motif asli dan dapat juga beberapa birama
berikutnya.
d. Sekuens (Pengulangan pada tingkat yang berbeda)
Yang dimaksud dengan sekuens disini adalah pengulangan suatu motif
pada tingkat yang lebih tinggi (naik) atau lebih rendah(turun). Sekuens
naik maupun turun akan mengakibatkan terjadinya perubahan interval.
e. Augmentasi (Pembesaran)
1) Interval

Motif yang terdiri dari beberapa nada daoat dikembangkan juga


dengan cara memperbesar intervalnya. Dalam hal ini tidak semua
interval motif diperbesar.
2) Nilai

Selain dari pembesaran terhadap interval, cara lain yang dapat


dikembangkan adalah dengan memperbesar nilai nada, yaitu dengan
merubah irama dari suatu motif. Dan dengan cara memperlebar
tempo/memperlambat tempo, namun motifnya tetap atau tidak
berubah.

f. Diminusi (Pengecilan Interval)


1) Interval

Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga


dengan cara memperkecil intervalnya. Ada kemungkinan juga bahwa
tidak semua interval suatu motif diperkecil.
2) Nilai

Selain dari pengecilan terhadap interval, ada cara lain yang dapat
dikembangkan adalah dengan memperkecil nilai nada. Caranya
adalah merubah “Irama Motif”.
g. Inversi (Pembalikan)

Cara lain untuk mengembangkan suatu motif adalah dengan cara


pembalikan. Motif asli menunjukan alur melodi naik, maka untuk
mengembangkannya dapat dibuat dengan merubah alur melodi menjadi
turun. Pembalikan alur melodi pada pengembangan motif dapat
merupakan pembalikan murni dari interval. Dengan demikian, maka
irama dari motif asli tidak berubah.

h. Penentuan Teks Lagu

Teks Lagu disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak


diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal
yang berhubungan dengan dunia anak dengan bahasa yang realistis dan
kongkrit. Dengan kata lain jarang menggunakan bahasa simbolik.

B. Penciptaan Iringan Lagu Anak SD


1. Pembuatan Pola Ritmik
Penciptaan music instrumental memilikipersamaan dan perbedaan dengan
music vokasl. Secara umum secara umum persamaan nya sama – sama
bermula dari suatu gagasan atau ide. Ide musical tersebut dituangkan
dalam nada, irama, dan unsur music lainnya . Adapun perbedaannya
terletak pada medium yang digunakan , yaitu satu menggunakan suara
manusai sedangkan yang instrumentalia menggunakan bunyi dari ala
music buatan manusia.

Dalam penyususnan music instrumental kita yang memepertimbangkan


beberapa hal, antara lain adalah:
1. Karakteristik bunyi dan register masing – masing instrument.
2. Tingkat kesulitan tehnik pemeainan instrument tersebut.
3. Hasil perpaduan bunyi sebagian ataukeseluruhan instrument yang
digunakan.
4. Instrument natural atau transpose.
Walau hal- hal tersebut sebagian dipertimbangkan dalam penciptaan music
vocal, namun dalam music instrumental sedikit lebih konfleks dalam
music sekolah, beberapa hal lain perlu dipertimbangkan adalah
ketersediaan alat music di sekolah.Selain itu, tingkat keterampilan anak
didik memainkan alat music juga perlu dipertimbangkan tentu saja hal
tersebut dapat dipelajari.

Pola irama dapat diterapkan untuk mengirinmgi sebagian atau seluruh


lagu. Lagu – lagu daerah, popular, atau music tarian dan lagu anak- anak
biasanya mengunakan pola irama untuk mengiringinya.

Dalam pembuatan pola irama perlu kita perhatikan beberapa hal,


antara lain:

1. Tanda Birama ( time signature)


2. Tempo
3. Melodi
4. Harmoni

2. Pengembangan Pola Ritmik


Pola dasar yang telah dibiicarakan terdahulu dapat juga dikembangkan
dalam hal ini sudah menempatkan bagian – bagian dari pola ritmik ke
dalaam masing – masing ketukan berat dan ringan, kita ambil satu contoh
pola irama yang sudah dikenal, yaitu Waitzmengembangkan pola irama
dapat dilakukan dengan berbagai macam variasi yang menjadikan music
tetap berkembang namun demikian, dalam mengembangkan pola irama
untuk anak SD, pertimbangkan factor – factor teknis terutama
keterampilan anak untuk memainkan pola irama tersebut.

3. Pemelihan Intrumen
Musik yang kita kenal hingga saat ini memiliki ciri khas intrumen music
yang dgunakan dalam memainkan pola iramnya . sebagai contoh pola
irama music keroncong dimainkan dengan laat music : cak, cuk, cello
(cello) dan bas.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari materi tersebut adalah
1. Mendireksi merupakan salah satu kegiatan dalam berolah musik.
2. Aba-aba dasar mendireksi berupa 1,2,3,4 dan 6.
3. Gitar adalah alat musik yang sudah dikenal secara turun menurun,
yang dapat digunakan untuk instrumen tunggal maupun iringan.
4. Instrumen musik lainnya adalah suling atau recorder.
5. Penciptaan nyanyian untuk anak SD dapat dilakukan apabila kepekaan
terhadap dunia anak serta penguasaan teknik komposisi dikuasai
dengan baik.
6. Anak SD dekat dengan dunia bermain dan yang peka terhadap rasa
ritmik perlu dikembangkan terus agar memiliki kepekaan yang
semakin meningkat.

B. Saran
Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang
dapat dicantumkan disini. Dalam Olah seni hendaknya disisipkan nilai –
nilai moral, sehingga secara otomatis terdapat pembelajaran yang bernilai
positif bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya
Daftar Pustaka

Pamatik hadjar dkk(2012). Pendidikan Seni di SD.Tangerang selatan.


Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai