Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH TUGAS

SENI BUDAYA
Nama anggota kelompok:

1. Angel Kusuma Dewi (8C/04)


2. Anggraeni Ayu Puspita (8C/05)
3. Cendana Izha Mahara (8C/08)
4. Cinta Dewi Nurjannah (8C/09)
5. Dita Krisdiyanti (8C/12)
6. Sheila Rahmah Lailia (8C/31)
7. Zuhaira Shafnahriyah (8C/36)

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tugas seni budaya ini

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah tugas
seni budaya ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tugas seni budaya ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Sidoarjo, Mei 2018

Penyusun

I
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR...................................................................................................... I
DAFTAR ISI .................................................................................................................. II
BAB 1 TEKNIK BERNYANYI.................................................................................... 1
BAB 2 PROSES PEMENTASAN CAMPURSARI, PATROL DAN BANJARI ......... 7
BAB 3 PENAMPILAN KARYA.................................................................................... 9
BAB 4 IRINGAN DARI KETIGA-TIGANYA.............................................................. 18
LAMPIRAN................................................................................................................... 37
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................... 48
PENUTUP ................................................................................................................... 50

II
BAB 1
TEKNIK BERNYANYI
Teknik Bernyanyi adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Selain
ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan pembentukannya, suara manusia
juga didukung oleh beberapa unsur-unsur teknik vokal, diantaranya sebagai
berikut.

 Unsur-Unsur Teknik Vokal


1. Artikulasi
Artikulasi merupakan cara pengucapan kata demi kata maupun huruf
demi hurup dengan jelas dan benar. Faktor yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain:
 Sikap badan yang baik dan benar dalam menyanyikan lagu,
 Posisi mulut yang baik dan benar pada waktu menyanyi,
 Latihan vokalisis,
 Teknik pembentukan bunyi vokal, dan
 Teknik pembentukan bunyi konsonan.
Kemampuan artikulasi yang baik dapat dicapai dengan berlatih terus
menerus. Latihan dimulai dengan berlatih pelafalan huruf-huruf vokal, yaitu a, i,
u, e, o dengan jelas. Untuk menghasilkan bunyi vokal yang baik, hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
 Mulut dibuka lebar, kira-kira selebar tiga jari yang tersusun secara
vertikal.
 Rahang diturunkan serendah mungkin ketika membuka mulut.
 Gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas.
 Bibir bawah menekan gigi seri bawah.
 Aliran udara dialirkan kelangit-langit rongga mulut.
 Lidah tidak terlalu ditarik kebelakang untuk menghindari suara
kerongkongan.

1
 Bibir tidak terlalu melebar kesamping.

2. Pernapasan
Pernapasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya
yang kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan
keperluan. Udara yang digunakan saat bernyanyi lebih banyak daripada pada
saat bernafas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak
mungkin saat menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi
tiga, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma:
1) Pernafasan perut
Dalam pernafasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut.
Jenis pernafasan ini dapat menghasilkan suara yang sangat keras, tetapi tidak
begitu baik digunakan dalam bernyanyi.
2) Pernafasan dada
Bagian yang mengembang dalam pernafasan ini adalah dada. Fungsi dari
pernafasan dada adalah dapat menghasilkan nada-nada rendah. Namun
kelemahannya adalah mudah kehabisan nafas.
3) Pernafasan diafragma
Teknik yang dilakukan adalah dengan cara menekan diafragma yang
melintang antara rongga dada dan rongga perut sehingga posisi menjadi datar.
Dalam keadaan seperti ini, posisi rongga dada membesar dan berakibat udara
dengan leluasa akan mengisi paru-paru sebanyak-banyaknya. Teknik ini sangat
membantu dalam bernyanyi dan tidak menggangu bagian leher, bahu, dan dada
sehingga fungsi organ-organ yang lain dapat optimal. Pernafasan ini akan
menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang. Jenis pernafasan ini
sangat sesuai digunakan dalam bernyanyi.

3. Phrasering

2
Phrasering adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga
mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk
mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti
sebuah kalimat, memahami tujuan/ pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa
susunan nada dan syair lagu adalah satu keatuan yang utuh.
Dalam menyanyikan kalimat lagu secara utuh, tidaklah sesederhana
"membaca kalimat" karena disamping harus memahami kalimat yang
diucapkan dengan sejelas mungkin, seorang penyanyi juga harus
memahami tanda-tanda dinamika, tekanan nada, susunan nada, dan lain-lain
yang harus dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat.

4. Sikap Badan
Sikap badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang bernyanyi, bisa
dengan duduk atau berdiri yang terpenting saluran pernapasan tidak terganggu.
Sikap badan sangat mempengaruhi produksi suara seseorang saat
menyanyi, baik penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Sikap tubuh pada
saat menyanyi yang benar, baik pada saat bernyanyi dengan posisi duduk
maupun posisi berdiri, antara lain.
A. Bernyanyi pada sikap duduk

 Posisi duduk yang tegap, rileks, dada ke depan.


 Posisi kedua kaki di depan dan menempel pada lantai.
 Busungkan dada agar tulang rusuk berkembang dan rongga dada
bertambah besar.
B. Bernyanyi pada sikap berdiri

 Posisi kedua kaki harus siap menjadi tumpuan saat berdiri, rilekskan
badan dan jangan tegang karena dapat mempengaruhi produksi suara.
 Posisi kedua bahu datar dan busungkan dada agak ke depan agar suara yg
keluar lebih maksimal, dan rilekskan kedua lengan.

3
 Renggangkan kedua kaki dengan santai, lalu salah satu kaki agak sedikit
maju kedepan.
 Kedua lutut harus rileks dan mudah digerakkan.

5. Resonansi
Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan
rongga-rongga udara yang ikut bervibrasi/ bergetar di sekitar mulut dan
tenggorokan. Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan resonansi akan
membedakan warna suara satu instrumen dengan instrumen lainnya. Sebagai
contoh, Violin menghasilkan suara tipis dan tinggi, berbeda dengan contra bass
yang menghasilkan suara tebal dan besar. Warna suara dari kedua instrumen
jelas berbeda karena secara fisik keduanya memiliki ruang resonansi yang
berbeda jauh. Demikian pula pada setiap manusia pasti memiliki perbedaan,
baik bentuk, ukuran , maupun kualitasnya. Namun, pada saat bernyanyi semua
memiliki fungsi yang sama yaitu rongga resonan menguatkan dan memperbesar
getaran suara dari sumbernya (pita suara).
 Terdapat 3 rongga resonansi pada manusia yaitu:
 Resonan atas (nasal cavities/ langit langit keras) yaitu semua rongga di
atas mulut dan tenggorokan pada kepala manusia.
 Resonan tengah yakni mulut dan bagian belakang mulut (pharink).
 Resonan bawah (dada).

6. Vibrato
Vibrato adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara
memberi gelombang atau suara yang bergetar teratur, biasanya diterapkan
diakhir sebuah syair lagu. Tidak semua syair lagu menggunakan vibrato,
adakalanya syair lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat
mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat dapat memberi
kesan seperti kedinginan.

4
7. Improvisasi
Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah sebagian
melodi lagu secara profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. Beberapa
penyanyi sering membuat variasi pada lagu yang dibawakan secara spontanitas
tanpa persiapan terlebih dahulu, hal ini dinamakan improvisasi vokal. Adapun
syair lagu yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah di improvisasi.
Yang berubah adalah panjang pendeknya nilai not dan aksen setiap suku kata.

8. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau secara
tepat. Ketepatan intonasi dalam setiap lagu merupakan dambaan setiap
penyanyi. Untuk menguasai intonasi yang tepat, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
 Percaya diri, rileks, tidak tegang dan tidak takut mencapai nada-nada
tinggi dalam menyanyi,
 Konsentrasi dan hilangkan keraguan dalam mengambil nada sehingga
tinggi nada tidak turun,
 Latihan pernafasan dengan diafragma agar nafas lebih panjang,
 Selaraskan pita suara, terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang
ditahan,
 Peka terhadap suara lain terutama iringan,
 Latihan interval untuk membidik lompatan-lompatan nada dengan tepat,
 Latihan nada-nada peralihan register suara, untuk menyanyikan lagu yang
berpindah kunci,
 Latihan nada-nada pada batas wilayah suara, baik itu suara tinggi maupun
rendah,
 Pengucapan huruf-huruf hidup dengan jelas agar tinggi nada tidak
berubah,

5
 Tidak terpengaruh tangga nada lain, seperti terbawa kebiasaan
menyanyikan tangga nada lagu-lagu daerah asal.

9. Interpretasi (Pembawaan Lagu)


Seorang penyanyi yang baik hendaknya menampilkan luapan perasaan
pencipta lagu yang dinyanyikan. Dalam hal ini, seorang penyanyi dituntut agar
dapat menterjemahkan maksud dan isi yang terkandung dalam lagu dengan
bentuk penterjemahan sesuai yang diharapkan oleh komposer.
Seorang penyanyi hendaknya bisa mampu meleburkan perasaannya
kedalam lagu yang dibawakan. Dengan demikian, luapan perasaan dari
komposer yang menciptakan lagu tersebut dapat dirasakan juga oleh seorang
penyanyi.dan akhirnya dapat membawakan lagu tersebut dengan baik.
Lebih jauhnya, kemampuan penyanyi dalam menginterpretasikan lagu
akan menghantarkan para pendengarnya untuk turut merasakan perasaan dan
keindahan lagu yang dibawakan. Bila hal ini tercapai, misi seorang penyanyi
untuk menghibur sekaligus menyampaikan pesan melalui lagu dapat dikatakan
sudah berhasil dengan baik.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pagelaran musik adalah sebagai


berikut:
1. Menentukan penyanyi
2. Menentukan iringan
3. Menentukan jadwal latihan
4. Mempersiapkan kostum

6
BAB 2
PROSES PEMENTASAN CAMPURCARI,
PATROL, DAN BANJARI.
1. Membentuk panitia
Ketika kamu membentuk kepanitiaan yang harus diperhatikan adalah
menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat
pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Pementasan harus terlaksana
sebagai sebuah pertunjukan yang memberikan pembelajaran berharga bagi
semua pendukung dan penonton. Kepanitiaan bekerja dengan baik sehingga
berhasil mendatangkan penonton yang banyak yang bisa menghargai
pementasan kita. Kesuksesan yang diraih memotivasi kita untuk mementaskan
kembali pertunjukan yang baru dengan lebih baik lagi ke depannya.
Jika panitia sudah terbentuk maka menyusun tugas, fungsi, dan tanggung
jawab setiap unit sehingga lebih mudah dalam melakukan organisasi kerja.
Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap
keberhasilan pelaksanaan pementasan. Setiap anggota panitia akan mengetahui
kepada siapa memberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan.
Ketua panita merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua
bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia
memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban
kerja terbagi rata.
Setelah panitia sudah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah
membagi tugas masing-masing anggota panitia.

2. Membuat Rancangan Pentas


Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal
bagaimana kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah

7
tempat pementasan dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran
untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.
Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung yang sudah
resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Kamu bisa menggunakan ruang
kelas, aula sekolah, bahkan lapangan sekolah bisa dijadikan panggung tempat
pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa
terwujud.

3. Melakukan Latihan
Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan. Tidak ada
keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan biasanya dipimpin oleh
pelatih atau koordinator latihan. Latihan yang mengarah pada pementasan
biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani
pementasan.
Latihan yang baik diawali dengan latihan rutin berupa latihan (campucari,
patrol, banjari) minggu sekali, mengompakkan grup agar seralas (akan
menghasilkan kekompakan tim yang baik), atau olah suara yang berguna untuk
kesiapan peralatan suara penyanyi. Waktu latihan yang teratur dan mencukupi
dalam setiap minggunya, maka pementasan yang baik bisa terwujud.

8
BAB 3
PEMENTASAN KARYA
 Pengertian Pertunjukkan Musik
Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang
disajikan dalam bentuk musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan
dinikmati oleh manusia. Karena musik memiliki jiwa, hati, pikiran, dan
kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang manusia, pertunjukan
musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan dan hasil
ungkapan yang berbentuk ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang
menyenangkan sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik.
Penyajian pertunjukan musik dalam waktu yang tepat dapat menimbulkan daya
tarik terhadap musik sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin yang luar
biasa, perasaan senang, dan gembira.

 Bentuk-Bentuk Penyajian Musik


Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat
dengan tujuan serta jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-
bentuk penyajian musik tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok seperti berikut ini :
1. Penyajian musik tunggal
Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian musik yang
menampilkan seorang sirkus dalam memainkan alat musik tertentu. Misal
penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ
tunggal, penampilan biola tunggal, dan sebagainya.
2. Penyajian kelompok musik terbatas
Yang dimaksud penyajian musik terbatas adalah penyajian
kelompok musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk
trio, kuartet, atau kuintet alat musik sampai dengan bentuk ensambel

9
terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari
penyajian musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus
benar-benar disiplin.
3. Penyajian musik orkestra yang dihadiri oleh penikmat yang jumlahnya
jauh lebih besar
Penyajian musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat
formal dan disiplin tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton yang
jauh lebih besar daridapa penyajian musik lainnya. Bentuk-bentuk
orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni, dan sejenisnya.
Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang
yang cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.
4. Penyajian Musik Elektrik
Penyajian musik elektrik, yakni penyajian kelompok musik dengan
menggunakan perlengkapan atau alat-alat musik elektrik berkekuatan
tinggi. Penyajian musik elektrik berkekuatan tinggi ini sangat berbeda
dari penyajian musik sebelumnya yang ditampilkan di dalam ruang
tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakukan di udara terbuka dengan
jumlah penonton yang bisa mencapai ribuan orang. Penyajian dan
kelompok-kelompok band ternama pada umumnya menggunakan bentuk
penyajian musik seperti ini. Sifat dari penyajian musik ini tidak formal
dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama
penyanyi yang sedang tampil di atas pentas.

 Persiapan Pertunjukan Musik


Proses akhir dari pembelajaran seni adalah penyajian karya seni, baik
secara perseorangan ataupun kelompok. Setelah anda mengikuti rangkaian
pembelajaran teori dan apresiasi seni musik, anda diharuska menampilkan karya
musik. Proses penampilan karya musik ini tentu saja harus melalui rangkaian
kegiatan yang terorganisasi sehingga proses penampilan musik bisa baik dan

10
terarah. Kegiatan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan sebuah
pementasan musik meliputi kegiatan pengorganisasian pertunjukan, pemilihan
dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan, latihan-latihan memainkan
musik secara bersama, melaksanakan pertunjukan musik, dan akhirnya evaluasi
kegiatan pertunjukan.
Menyajikan karya musik merupakan hal yang pada umumnya ditunggu
setelah melaksanakan proses belajar. Sebagian besar orang ingin menampilkan
hasil belajarnya tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain yang berkaitan
dengan pementasan. Dalam pikiran mereka biasanya terbanyang penampilan
seperti layaknya penyanyi atau pemusik terkenal ketika beraksi di hadapan
publiknya. Hal tersebut tidak dapat sepenuhnya disalahkan karena selayaknya
seperti itulah proses penampilan musik. Hal-hal yang menentukan keberhasilan
sebuah pementasan musik diantaranya kemampuan teknis, seorang pemusik
dituntut pula untuk mampu berkomunikasi dengan publiknya, baik secara verbal
(dengan ucapan dan kalimat-kalimat biasa) maupun secara nonverbal melalui
karya musik yang dimainkannya. Kemampuan berkomunikasi ini tidak lantas
muncul begitu saja dalam diri pemusik, ia harus mempersiapkan dirinya terlebih
dahulu dari berbagai aspek, seperti bagaimana ia bersikap pada saat memaikan
atau penampilan karya musik, bepakaian, memasuki pentas, berjalan di atas
pentas, memperlakukan alat-alat musik, mengatasi rasa gugup ketika
berhadapan dengan publik, dan sebagainya. Hal-hal tersebut sudah seharusnya
dilatih secara cermat oleh setiap pemusik dan penyanyi.

 Proses Pesiapan Pertunjukan Musik Berdasarkan Jenis Lagu, Urutan,


dan Durasi Waktu
Suatu pertujukan seni musik biasanya kompleks, banyak resiko, penuh
ketidakpastian. Semakin besar kegiatan, semakin kompleks, dan semakin besar
ketidakpastianya. Agar harapan atau sasaran suatu pertunjukan musik tercapai,
maka mau tidak mau harus melakukan persiapan atau perencanaan.

11
Apabila pertunjukan musik bertujuan meningkatkan apresiasi penonton
terhadap musik, maka sasaran mutu dan kualitas lagu harus dapat membuat
sejumlah penonton ingin menonton kembali.

 Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun lagu adalah


sebagi berikut:
1. Memahami tema acara pertunjukan musik.
2. Memahami maksud dan tujuan tema acara pertunjukan musik.
3. Memahami sasaran penonton/penikmat musik.
4. Pemilihan lagu-lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik.
5. Memperhitungkan durasi per lagu (± 4-5 menit)
6. Struktur urutan lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik
(intensitas rendah, sedang, tinggi).

Mempertunjukkan karya seni musik merupakan salah satu tahap kegiatan


seni. Tanpa penikmat seni, karya seni tidak mempunyai nilai. Di samping itu
apresiasi dan kritik seni akan meningkatkan kualitas karya bagi seniman.

 Pengertian Pergelaran.
Pergelaran merupakan kegiatan pertunjukkan sesuatu kepada orang lain
(masyarakat umum) agar mendapatkan tanggapan dan penilaian.

 Fungsi Pergelaran
Kegiatan pergelaran mempunyai fungsi atau manfaat baik secara langsung
maupun tak langsung. Manfaat langsungnya adalah:
1. Media ekspresi diri
2. Media Komunikasi
3. Media pengembangan bakat
4. Media apresiasi

12
Adapun manfaat tak langsungnya antara lain dapat mengembangkan
kepekaan dan menambah kehalusan budi pekerti.
Penampilan musik akan mencapai kesuksesan jika berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan penampilan bagi kamu yang
merupakan suatu kegiatan dalam rangka membentuk pengalaman dari
kreativitas, kemampuan musikal, tanggung jawab, pengenalan diri terutama
dalam hal karya seni. Penampilan dapat berhasil dengan baik apabila mendapat
persiapan yang matang. Untuk dapat mencapai keberhasilan yang optimal maka
diperlukan adanya suatu persiapan yang meliputi:
1. Pembentukan panitia
Panitia adalah suatu kelompok dalam pengelolaan dan pelaksanaan
terhadap bentuk kegiatan. Tujuan pembentukan panitia adalah agar dalam
kegiatan dalam organisasi dapat terkoordinasikan agar penampilan pergelaran
musik berjalan dengan efektif dan efisien. Kepanitiaan dibagi menjadi dua:
(1) Steering Comitee (panitia pengarah) yang berfungsi sebagai
pengarah,penasihat, dan pemberi petunjuk kepada kelompok dibawahnya
dalam menjalankan tugas. Dalam hal ini panitia pengarah dapat kepala
sekolah, kesiswaan/pembina osis, maupun guru seni music.
(2) Organizing Comitee (panitia pelaksana) mempunyai tugas melaksanakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan secara langsung di
lapangan.
Susunan dalam panitia penampilan meliputi kamu-siswi yang memiliki
tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan sstruktur kepanitiaan yang akan
dibentuk. Struktur kepanitian penampilan secara sederhana adalah sebagai
berikut:
A. Ketua Panitia: Tugasnya adalah mengurus segala sesuatu yang
berhubungan dengan acara penampilan karya musik.
B. Wakil Ketua: Tugasnya adalah membantu mengurus segala sesuatu yang
berhubungan dengan acara penampilan karya musik.
C. Bendahara: Tugasnya adalah mengelola keuangan dalam kepanitiaan.

13
D. Sekretaris: Sekretaris bertugas mengurusi surat-surat baik formal maupun
non formal yang dibutuhkan dalam penampilan, mencatat hasil dari setiap
rapat dalam rangka persiapan penampilan sampai dengan pembuatan
proposal.
E. Seksi-seksi:
a. Seksi Publikasi, bertugas menyebarkan pemberitaan penampilan
yang akab berlangsung. Pemberitaan dapat berupa brosur, spanduk,
pengumuman secara lisan, dan lain sebagainya. Seksi ini juga
membuat surat izin dalam mengadakan acara penampilan.
b. Seksi Usaha (dana), bertugas mencari sumber dana maupun sponsor
yang diperlukan untuk kegiatan penampilan dan dengan
menyebarkan proposal.
c. Seksi Perlengkapan dan dekorasi, bertugas dalam persiapan
panggung dengan penyusunan baik dari segi tata panggung,
menghias panggung, sampai dari alat musik maupun kebutuhan
materiil dari penampilan.
d. Seksi Acara, bertugas menyusun acara yang akan berlangsung
dalam penampilan dengan penjadwalan yang jelas (rundown), dan
dapat juga merangkap sebagai (Master of Ceremony).
e. Seksi Dokumentasi, bertugas mengabadikan acara penampilan baik
dengan menggunakan media foto maupun video dari setiap
penampilan dalam penampilan.
f. Seksi Konsumsi, bertugas untuk menyusun daftar menu dengan
menghitung jumlah yang akan mendapatkan konsumsi, baik untuk
tamu undangan, peserta penampilan maupun panitia penampilan itu
sendiri.

2. Menentukan Tema
Sebelum menyusun kegiatan penampilan, terlebih dahulu adalah
menentukan tema. Penentuan tema biasanya didasarkan pada jenis peristiwa

14
atau monumental seperti, ulang tahun sekolah, perpisahan sekolah, dan lain
sebagainya. Penentuan tema adalah ide dasar pokok penampilan.
Tema yang dipilih didasarkan pada aspek-aspek tertentu yang berkaitan
dengan pelaksanaan penampilan karya musik, antara lain menarik perhatian
pemirsa, aktual, disesuaikan dengan penyajian. Setelah tema terbentuk,
kemudian menyusun proposal yang memiliki banyak fungsi seperti, sumber
pencarian dana/sponsor, pemahaman program dan rencana pelaksanaan.
Proposal itu sendiri memiliki arti sebagai rencana yang dituliskan dalam
bentuk rencangan kerja. Bentuk isi proposal terdiri dari:
a. Nama kegiatan.
b. Latar belakang, berisi dasar yang digunakan sehingga ide penampilan
muncul.
c. Pelaksanaan, memuat waktu pelaksanaan kegiatan meliputi hari,
tanggal, waktu dan tempat.
d. Pelaksana, yaitu susunan kepanitiaan.
e. Anggaran, berisi rencana anggaran yang akan digunakan selama
penampilan berlangsung.
f. Acara, memuat susunan acara yang akan ditampilkan.
g. Lain-lain, surat-surat yang mendukung pelaksanaan.
h. Penutup, berisi kata penutupan. Diakhir proposal tertulis tanda tangan
ketua panitia, sekretaris dan disetujui oleh steering comitee.

3. Menentukan Waktu dan Tempat Penampilan Dilaksanakan


Dalam menggelar sebuah karya musik diperlukan persiapan yang baik,
maka dibutuhkan adanya suatu penjadwalan. Susunan penjadwalan kegiatan
penampilan, meliputi:
a. Mempersiapkan jenis musik dan lagu yang akan ditampilkan.
b. Mengadakan general repletion atau gladi bersih.
c. Melakukan checking akhir terhadap kesiapan penampilan.
d. Membuat draft penampilan atau susunan acara.

4. Pergelaran Musik di Kelas

15
1) Menyusun Acara
Apabila penjadwalan penampilan telah selesai dibuat, langkah
selanjutnya adalah menyusun acara penampilan. Untuk membuat susunan acara
penampilan, harus diketahui dengan jelas tentang :
(1) Waktu pelaksanaan
(2) Para pemain beserta jenis lagu yang akan dibawakan
(3) Urutan acara dengan penampilan waktu (menit) yang digunakan

2) Tata Ruang
Setelah acara telah selesai disusun, kemudian yang diperlukan sebelum
waktu penampilan adalah menata tempat yang akan digunakan. Penataan ruang
melibatkan seksi perlengkapan dan dekorasi bekerja sama dengan anggota-
anggota yang lain. Penataan ruang harus memiliki kaidah-kaidah, antara lain
sebagai berikut.
 Keindahan dan Kerapian tempat. Keindahan dalam hal ini meliputi kerapian,
teratur dan bersih.
 Kenyamanan dan keamanan, baik untuk peserta, panitia, maupun penonton.
Hal ini agar semua pihak yang ada dalam penampilan merasa nyaman salah
satunya adalah perlu adanya ruang ventilasi yang cukup, AC sehingga semua
pihak yang ada di dalamnya mampu menikmati musik yang disajikan dengan
senang hati tanpa ada kendala.
 Nilai Artistik yang tinggi, ruang yang ditata tersebut selain rapi, bersih dan
cukup ventilasi udara juga perlu adanya nilai estetika. Oleh karena itu
ruangan perlu didekorasi sedemikian rupa sehingga mampu menimbulkan
kesan yang estetik. Tempat penampilan dapat dilakukan di dalam ruangan
(indoor) maupun di luar ruangan (out door). Kebutuhan tempat dapat
disesuaikan dengan bentuk penampilan. Jika memang tempat penampilan
direncanakan untuk menampung penonton yang secara misal (bentuk
konser), dapat dilakukan di luar ruangan.

16
17
BAB 4
IRINGAN DARI KETIGA-TIGANYA
a) Iringan dari Campursari
1. Kendang Ciblon

Kendang ciblon adalah instrumen dalam campursari yang salah satu


fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan,
tanpa alatbantu.Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan
profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan
di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang
dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya Pada musyik campursari
kendang ini digunakan untuk mengiringi langgam & larangan.

2. Kendang Jaipong

18
Pengertian kendang jaipong ini sama halnya dengan kendang ciblon,
namun berbeda jenis lagu yang akan diiringinya. Dalam sebuah musyik
campursari biasanya kendang jaipong ini untuk mengiringi lagu-lagu
campursari yang agak cepat sedikit temponya dibandingkan dengan kendang
ciblon, misalnya lagu bajing loncat,walang kekek .Namun dalam
perkembangannya saat ini kendang jaipong ini sangat identik dengan lagu-lagu
yang berasal dari jawa tengah Terutama daerah sragen yang terkenal dengan
lagu- lagunya yang diberi nama “SRAGENAN” contoh judul lagu-lagu
sragenan janjiku, ojo ngalamun, imbangono katresnanku ,jangan koro dan
masihbanyak lagi.

3. Demung

Dalam satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya


memiliki versi pelog dan slendro. Namun dalam sebuah campursari kebanyak
hanyamenggunakan 1 saja ,tetapi masih ditambahi dengan sorok. fungsinya jika
untuk memainkan gending pelog/slendro tinggal mengganti beberapa
wilahan saja Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga
balungan, dengan ukuran fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan
yang relatif lebih tipis namun lebih lebar daripada wilahan saron, sehingga
nada yang dihasilkannya lebihrendah. Tabuh demung biasanya terbuat dari
kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh
saron. Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal,
menghasilkan jalinan nada yang bervariasi namun mengikuti pola tertentu.

19
Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada
komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran
yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, demung ditabuh dengan
keras dan cepat. Padagendhing Gati yang bernuansa militer, demung ditabuh
lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan. Ketika sedang
dalam kondisi imbal, maka ditabuh cepat dan keras. Dalam memainkan
demung, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu
tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan
dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini
disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)

4. Saron

Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan yang
termasuk keluarga balungan. Dalam sebuah campursari biasanya terdapat 2
buahsaron dan memiliki sorok yang fungsinya untuk memainkan gending /
langgam bernada pelog atau slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf
lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron
biasanya terbuat dari kayu,dengan bentuk seperti palu. Cara memainkan saron
sama halnya dengan caramemainkan depok/demung

20
5. Gong Gede

Gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi
keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Dalam
sebuah campursari biasanya hanya terdapat 1 buah gong besar saja . cara
memainkannya dipukul dengan menggunakan sebuah tabuh yang terbuat
dari kayu dan diselimuti sebuah kain pada ujung kayu tersebut.

6. Gender

Gender merupakan salah satu kelompok alat music idiophone,yaitu alat


music yang sumber suaranya adalah badan dari alat music itu
sendiri(bilahlogam).adapun cara membunyikan ricikan gender adalah dengan

21
dipukul pada bagian tengahpermukaan bilah bilahnya menggunakan dua
tabuh yang dipegang dengan tangan kanan dan tangan kiri
.
7. Gitar Cak

Cak adalah jenis gitar berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan
E; dalam sebuah campursari biasanya berfungsi untuk membuat lagu jenis
langgam agarsemakin penuh suaranya .

8. Gitar bass

Bass adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk


memperbesar suaranya Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi
ia memiliki tubuh yanglebih besar, leher yang lebih panjang, dan
biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).

22
Fungsinya dalam campursari sangat dibutuhkan untuk menggntikan
posisi gong yang biasanya digunakan untuk memainkan gending atau
ladrang didalam sebuah gamelan.
Namun dalam campursari gitar bass ini selalu dimainkan dalam segala
jenis lagu dari ladrangan , langgam ,keroncong , sragenan dan dangdut.

9. Gitar melody

Gitar melody adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan


jari jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan
dari senar-senar yg bergetar.
Dalam sebuah campursari ,alat musyik ini hanya dimainkan pada lagu dangdut
saja.

23
10. Keyboard

Keyboard berbeda dengan Grand Piano. Keyboard terlihat lebih kecil dan
lebih ringan, sehingga sangat mudah untuk dipindahkan atau dibawa. Suara
yangdihasilkanpun agak berbeda dibandingkan dengan grand piano. Alat musik
Keyboard mendapatkan suaranya dari manipulasi kunci-kunci.
Susunan Keyboard arahnya mengikuti logika, dari kiri nada- nada rendah, ke
kanan nada-nada tinggi. Susunan kiri-kanan bass ke treble juga berlaku
demikian . Dalam sebuah campursarikeybord inilah yang sangat dominan dan
paling dibutuhkan , keyboard ini sama halnya dengan gitar bass .selalu
dimainkan dalam segala jenis lagu yang ada dicampursari .

11. Ketipung dangdut

Ketipung dangdut adalah alat musyik yang terbuat dari kayu ,bisa juga
dari pipa paralon. namun alangkah enak dan pantasnya pasti dengan
kayu . biasanya kayu yang digunakan adalah kayu nangka. ketipung terdapat 2
sisi berbentuk tabung yang satu kecil ukurannya ,dan yang kedua lebih besar

24
.biasanya orang-orang menyebutnya dengan dut dan tak karena suaranya
berbunyi dut untuk yang besardan tak untuk yang kecil .
Cara memainkannya adalah dipukuldengan tangan ,namun untuk
memainkanpada bagian dut harus menggunakan jari jadi untuk memainkan
alatmusyik jenis ini harus mempunyai ketrampilan yang khusus ,karena yang
dipakai adalah kekeuatan tenaga jari. angel banget lho nek gakiso , jadi
ojo nyepelekne tukang ketipung cak. Pada perkembangan campursari alat
musyik ini mulai ditambahkan digunakan untuk mengiringi lagu-lagu dangdut.
Bisa dangdut campursari , koplo SRAGENAN , pop yang didangdutin maupun
lagu dangdutyang bener-bener dangdut

12. Drum

Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yg
direntangkan dan dipukul dengan tanganatau sebuah batang.Selain kulit, drum
juga digunakan dari bahan lain,misalnya plastik . Drum terdapat di seluruh
dunia dan memiliki banyak jenis,misalnya kendang , timpani , Bodhrán , Ashiko
, snare drum, bass drum, tom-tom , beduk , dan lain-lain . Pada sebuah

25
campursari sebenarnya drumini hanya berfungsi sebagai pelengkap saja. namun
dalam perkembangannya alat ini selalu dimainkan dalam semua lagu-lagu
campursari ,darilanggam ,sragenan ,sampaai dangdutan . Yang sering dipukul
biasanya pada bagian hi-hatnya saja.

A. Iringan dari Patrol


Ada sekitar macam alat music dalam kesenian Patrol ini, antara lain:
1. Remo

2. Ballera

3. Kentongan

26
4. Kempul

5. Tamborin

6. Simbal

27
7. Gong

8. Kulintang

C. Iringan dari Banjari


1. Rebana

28
Rebana yakni sebuah alat yang terbuat dari kulit lembu menyerupai
bedug pada masjid , namun berukuran kecil , sehingga cara memainkannya pun
dengan di bawa oleh tangan kiri , dan di mainkan dengan tangan kanan.

2. Bass Hadroh

Mirip seperti bass drum tapi berbeda di bentuk belakangnya, biasanya


disebut bass Habib Syech.

29
3. Ketipung

Alat musik pukul yang menghasil suara khas, ketipung juga sering
dipergunakan untuk mengiringi hadroh.

4. Tamborin

Tamborin adalah alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara ditabuh
dan digoyangkan. Tamborin menghasilkan suara gemerincing yang dapat
dipadukan dengan suara tabuhan dari bagian membrannya.

30
5. Marawis

6. Tumbuk Batu Marawis

31
7. Tumbuk Pinggang Marawis

8. Cymbal dan Tamborin

9. Tabla

32
Alat Musik dari india, biasanya digunakan oleh orkes gambus.
 Gendang

Alat musik pendukung untuk orkes gambus dll.


 Gambus

33
Adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah.
Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar.
Gambus dimainkan sambil diiringi gendang.

 Bedug
Adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen
musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki
fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual
keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk
pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari
sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau
lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung
batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi
sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara
berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup
jauh.

 Jenis Kelompok Alat Musik Islami


1. Qosidah Rebana

34
Adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak
mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai
ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh
kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan
diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat
dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di
tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-
bulunya.
2. Alat Musik Marwis

Adalah salah satu jenis “band tepuk” dengan perkusi sebagai alat music
utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan
Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai
lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang
Pencipta.

3. Alat Musik Hadroh

35
Dari segi bahasa Hadroh berarti kehadiran yang berasal dari kosa kata
bahasa arab hadhoro – yahdhuru- hadhrotan (Hadhroh), sedangkan menurut
istilah atau pada prakteknya menurut sebagian orang hadlroh merupakan irama
yang diperdengarkan yang berasal dari alat musik rebana.

36
LAMPIRAN
1. Campursari Dan Tari
A. Campursari

37
38
39
40
B. Tari

41
42
43
2. PATROL

44
45
3. BANJARI

46
47
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
Teknik Bernyanyi adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
Selain ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan pembentukannya,
suara manusia juga didukung oleh beberapa unsur-unsur teknik vocal.
 Campursari adalah sejenis orkes keroncong yang nama dan alat
musiknya di padukan dengan alat music gamelan dan alat music dangdut
(elektrik).
 Patrol merupakan jenis seni bermain musik secara bersama-sama
layaknya gamelan. Namun bedanya alat yang digunakan merupakan alat
tradisional berupa tabung kayu
 Banjari adalah julukan dari seni musik rebana. Yang di mainkan minimal
oleh 2 orang. Menggunakan teknik memukul rabban dengan tangan, dan
menghasilkan irama yang nyaman untuk di nikmati bersama alunan
sholawat nabi.
 Pergelaran atau Pementasan merupakan kegiatan pertunjukkan sesuatu
kepada orang lain (masyarakat umum) agar mendapatkan tanggapan
dan penilaian.
 Iringan adalah alat alat musik yang dimainkan secara bersamaan untuk
mengiringi suatu pergelaran maupun pementasan

Saran:
Saran saya, sebaiknya kita harus lebih mengenal kesenian musik yang
sudah mulai hilang di era globalisasi seperti ini. Kesenian musik seperti
campurcari, patrol, ataupun banjari yang sudah mulai memudar pada pelajar-
pelajar atau remaja remaja Indonesia saat ini. Dengan adanya pelaksanaan uprak
seni budaya di sekolah sekolah, para siswa dapat menyalurkan bakatnya
sekaligus melestarikan kesenian musik tersebut. Jadi, pelaksanaan ujian praktik
seni budaya ini memang sangat tepat untuk melestarikan kesenian musik

48
campurcari, patrol, dan banjari, tetapi ada beberapa juga yang menampilkan
tarian daerah, itu juga menjadi salah satu contoh melestarikan daerah di era
globalisasi saat ini.

49
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

50

Anda mungkin juga menyukai