Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEMBENTUK SUARA, RESONANSI, DAN INTONASI

DI SUSUN OLEH :
MELDAWATI : 2086206001
POPPY CATUR WULANDARI : 2086206222
RINA SOLEKAH : 2086206225
SITI SIYAMI NUR AMALIA : 2086206131

DOSEN PENGAMPU :
DWILITA ASTUTI, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Membentuk Suara, Resonansi dan Intonasi” ini dengan tepat waktu guna memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Seni Musik di Semester 3 ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada kedua
orang tua karena selalu mendo’akan dan pihak-pihak yang telah memberikan semangat sehingga
kami dapat menyelesaikan. Penuls meminta maaf apabila dalam penulisan makalah masih
terdapat banyak kesalahan, sehingga kritik dan saran sangat membantu demi kemajuan kami.

Punggur, 22 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Membentuk Suara..........................................................................................................3


2.2 Resonansi.......................................................................................................................4
2.3 Intonasi..........................................................................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran .............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan psikologi
manusia karena bernyanyi dapat mengaplikasikan perasaan yang sedang dialami. Selain
untuk menghibur diri, bernyanyi juga berdampak positif untuk kesehatan seperti menjadikan
pernafasan lebih baik, mengoksidasi darah, merangsang aktifitas otak, melepaskan hormon
bahagia, mengurangi stres, membangun kepercayaaan diri, meningkatkan kreatifitas,
menciptakan suara yang bertenaga dan membuat seseorang merasa fantastis. Menyanyi
bukanlah sesuatu yang asing pada gaya hidup zaman sekarang, lagu yang dinyanyikan
identik dengan vokal yang memiliki nada dan lirik. Dalam bernyanyi terdapat beberapa
teknik vokal yang harus dipahami diantaranya, teknik olah vokal, teknik pernapasan,
intonasi, dan artikulasi dimana tahapan tersebut tidak semua orang memahaminya. Untuk
dapat bernyanyi dengan baik dan benar dibutuhkan suatu sarana pelatihan seperti sekolah
vokal atau tempat pelatihan vokal. Sekolah vokal secara umum mempelajari teknik-teknik
olah vokal yang secara universal biasa dipakai diberbagai sekolah vokal, salah satunya
adalah Purwacaraka Music Sutdio yang merupakan tempat pelatihan vokal didalamnya
mempelajari beberapa standar teknik vokal.
Pada pengalaman di Purwa Caraka Music Studio, dalam penilaian pelatihan vokal
menggunakan beberapa standar vokal seperti penilaian teknik pernapasan, resonansi, vokal
konsonan, intonasi, artikulasi, dan frasering. Dimana standar vokal tersebut hanya dapat
dinilai dengan memanfaatkan pendengaran pelatih vokal untuk menentukan benar atau
tidaknya siswa dalam bernyanyi dengan teknik vokal yang dipelajarinya. Dari hasil
wawancara yang dilakukan dengan bapak Agam selaku pelatih vokal suara pada Purwa
Caraka Music Studio yang beralamat di Jln. SMP No17 Karangmekar, Cimahi. Bahwa cara
yang dijelaskan tersebut masih kurang efektif dikarenakan siswa hanya mengetahui letak
salah dalam pelatihan vokal suara pada saat berlatih bersama pelatih, sedangkan waktu dalam
berlatih vocal hanya satu kali dalam satu minggu dan maksimal durasi waktu hanya satu jam.
Minimnya pengetahuan, pengalaman serta waktu berlatih menyulitkan siswa dalam
mengetahui benar atau tidaknya teknik vokal yang dinyanyikan pada saat berlatih mandiri
diluar jam pelatihan dikelas.
Untuk menyelesaikan masalah pada teknik vokal suara terutama pada bagian teknik
pernapasan dan teknik intonasi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Salah
satunya adalah dengan menggunakan metode melody extraction dengan beberapa proses
pengolahan dari audio file yaitu pitch shifting dan phase vocoder, metode ini dapat
mempercepat atau memperlambat waktu putar sinyal suara. Metode ini mampu merubah
panjang sinyal suara menjadi lebih panjang atau lebih pendek dari sinyal aslinya tanpa
merubah pitch (nada). Sehingga dengan metode tersebut dapat memberikan solusi untuk
permasalahan teknik pernapasan dan intonasi dalam berlatih vokal suara. Berdasarkan
wawancara bahwa siswa masih banyak kesalahan dalam berlatih vokal terkhusus pada latihan
teknik pernapasan dan teknik intonasi, dimana siswa masih kesulitan dan membutuhkan
pelatihan lebih di luar jam pelatihan. Dengan adanya sistem ini dapat membantu siswa dalam
berlatih vokal secara mandiri serta memberikan alokasi waktu berlatih yang cukup. Aplikasi
smartphone ini berbasis aplikasi mobile, karena dari hasil observasi dikelas pelatihan PCMS
media informasi yang banyak digunakan oleh siswa adalah teknologi smartphone android.

1
Dari permasalahan ini, muncul ide untuk membuat sebuah media pelatihan vokal bernyanyi
dengan pemanfaatan metode melody extraction, dimana metode ini dapat menentukan letak
kesalahan dalam bernyanyi sehingga dapat terdeteksi dengan adanya grafik penilaian, dengan
harapan dapat membantu siswa dalam belajar dan berlatih vokal secara mandiri dengan baik
dan benar, serta menambah efektifitas pelatihan vokal secara mandiri diluar jam kursus.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Bagaimana cara membentuk suara dengan baik ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan resonansi ?
1.2.3 Jelaskan pengertian intonasi ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui cara membentuk suara dengan baik
1.3.2 Mengetahui pengertian resonansi
1.3.3 Mengetahui pengertian intonasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Membentuk Suara


Vokal manusia seperti halnya instrumen musik pada umumnya memiliki empat
elemen pokok penghasil bunyi, yaitu:
 Paru-paru, sebagai sumber tenaga
 Larynx, sebagai penggetar
 Pharynx, sebagai ruang pemantul tenggorokan, rongga mulut, dan rongga
hidung, sebagai ruang resonator.
Tubuh kita dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan suara yang
baik. Pada saat kita bernyanyi, sumber tenaga yang befungsi untuk menggetarkan
vibrator adalah udara. Udara tersebut kita hirup dan keluarkan melalui teknik
pernafasan diafragma dan bukannya dada, bahu ataupun perut. Bila bunyi pada gitar
dan biola dihasilkan oleh dawai yang bergetar, maka pada vokal manusia yang
menjadi instrumen getarnya adalah pita suara. Pita suara berada di dalam kotak suara
yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang terletak pada bagian atas batang
tenggorokan (larynx). Larynx memiliki panjang lima belas sentimeter dan lebar
empat sentimeter. Pita suara merupakan selaput lentur dengan panjang berkisar di
antara dua sentimeter (pria) hingga satu seperempat sentimeter (wanita). Suara yang
baik hanya akan dihasilkan apabila selaput suara tadi bergerak merapat hingga
membentuk celah sempit yang bergetar yang disebut dengan glottis. Alat pemantul
yang terdapat dalam tubuh kita lazim disebut pharynx. Pharynx merupakan ruangan
di balik anak tekak yang dapat diperbesar/ diperkecil secara elastis. Pharynx
berfungsi memberikan warna suara dan huruf vokal yang beraneka ragam. Berkaitan
dengan tiga resonator vokal yang memberikan kontribusi paling signifikan, yakni:
tenggorokan, mulut dan hidung, maka ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:
 Suara gelap, seakan-seakan “ditelan” dan berkesan jauh diakibatkan oleh
konsentrasi suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator tenggorokan.
 Suara terang, lebar dan memiliki fokus ke depan diakibatkan oleh konsentrasi
suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator mulut
 Suara sengau, diakibatkan konsentrasi suara yang terlalu terfokus pada
resonator hidung.
Jadi dengan kata lain menggunakan kombinasi ketiga resonator tersebut secara
proporsional merupakan suatu keputusan yang bijak. Posisi lidah yang baik pada saat
bernyanyi sebaiknya datar dan berada di belakang lengkung gigi bawah.
Cara melatih vokal dan pernapasan bisa dilakukan di rumah. Terdapat berbagai cara
meningkatkan kualitas suara menjadi lebih merdu an indah. Ya, suara juga perlu
untuk dilatih dan dibentuk. Tujuannya tentu agar suara kalian menjadi lebih merdu.
Salah satu cara melatih vokal dan pernapasan di rumah yang pertama adalah
bernapas dengan irama berbeda. Caranya cukup mudah untuk dilakukan. Mulailah
berlatih dengan bernapas pendek-pendek. Selain itu, kalian juga bisa berlatih dengan
napas cepat selama kurang lebih 30 detik. Setelah itu kalian bisa berlatih bernapas
sedikit lebih panjang dengan irama lambat. Seperti sebelumnya, lakukan hal tersebut
selama sekitar 30 detik. Kemudian akhiri latihan kalian dengan bernapas dalam-
dalam secara tenang dan teratur selama 30 detik. Berikutnya luruskan lengan ke

3
depan dan arahkan jari telunjuk ke atas. Tarik napas dalam-dalam dan bayangkan jari
telunjuk kalian adalah api lilin yang hendak dimatikan. Buang napas sebanyak 5 kali.
Pastikan kalian mengeluarkan embusan yang sama panjang dan memiliki kekuatan
yang sama. Untuk diketahui, latihan ini mampu membuat napas kalian menjadi lebih
bertenaga. Sehingga, suara yang dihasilkan nantinya tidak membosankan atau
terdengar datar. Baik saat berbicara maupun bernyanyi. Cara melatih vokal dan
pernapasan berikutnya yakni dengan melakukan lip trill. Bagi yang belum tahu, lip
trill dilakukan dengan cara menggetarkan bibir. Tujuan melakukan lip trill adalah
agar suara yang dikeluarkan tidak cempreng. Jangan salah, pita suara yang terlalu
sering digunakan untuk berbicara atau bernyanyi justru bisa rusak. Jika sudah rusak,
biasanya suara yang dikeluarkan akan cempreng. Untuk itu, alih-alih mengeluarkan
suara rendah yang parau atau kasar dari tenggorokan bagian bawah, lebih baik
belajar produksi suara dari bagian depan rongga mulut. Cara melakukan lip trill
memang gampang-gampang susah. Pertama tarik napas panjang sembari rapatkan
bibir, lalu lakukan lip trill. Caranya dengan mengalirkan udara melalui celah bibir
hingga bibir bergetar dengan cepat. Jika sudah bisa, kalian bisa melakukan lip trill
sembari bernyanyi semua nada naik turun sesuai rentang vokal. Kalian juga
diperbolehkan bersenandung jika kesulitan melakukan lip trill. Cara ini berguna
untuk memindahkan sumber suara dari tenggorokan ke mulut. Lakukan vokalisasi
dengan berdiri lah tegak dengan merenggangkan kedua telapak kaki. Bahu juga harus
ditarik lebih ke belakang. Kemudian, tarik napas panjang dan gunakan suara tebal
untuk bernyanyi. Kalian juga bisa melakukannya dengan mengucapkan kata-kata
seperti, 'Maaa, meee, miii, mooo, muuu". Latihan ini akan membantu memproduksi
suara yang lebih lantang dan dalam kondisi rileks. Akan tetapi, pastikan kalian bisa
merasakan otot perut yang mengencang ya. Khususnya saat menyanyikan atau
mengucapkan kata-kata. Cara melatih vokal dan pernapasan selanjutnya adalah
bernyanyi sesuai dengan tangga nada. Ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
bernyanyi tiap not dengan nada yang tepat. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni
dengan menyanyikan tangga nada naik turun dengan iringan piano. Mulailah dengan
berlatih menyembunyikan tangga nada mayor kunci C sembari menyanyikan 'do, re,
mi, fa, sol, la, si, do'. Kemudian turun lagi ke 'do' dan lakukan secara berulang
dengan nada dasar yang semakin tinggi. Menyanyikan tangga nada seperti itu akan
membuat telinga kita berlatih mendengar dan menyesuaikan nada dasar. Terakhir
buatlah program latihan pemanasan vokal dan pernapasan yang praktis. Jika
memungkinkan, kalian bisa meminta tolong pada pelatih vokal untuk membuat
program latihan khusus. Kalian sebenarnya juga dibolehkan menyusun sendiri latihan
pemanasan selama 10-15 menit dengan gerakan ringan dan nyaman. Lakukan latihan
pemanasan vokal dan pernapasan seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain dengan
pelatih, cara melatih vokal juga bisa dilakukan sendiri di rumah. Kalian juga bisa loh
melatih pernapasan di rumah.

2.2 Resonansi
Resonansi adalah suatu upaya untuk membuat suara bergema / bergaung indah, bukan
hanya sekedar kuat atau keras seperti berteriak. Atau dengan kata lain, bagaimana
memperluas wilayah bunyi yang ditimbulkan getaran. Dalam pengertian lain
Resonansi adalah fenomena yang ada berkaitan dengan banyaknya rongga dalam

4
tubuh manusia. Setiap orang yang bernyanyi, resonansi akan muncul dari suara yang
dihasilkan. Oleh karena itu resonansi bertugas membantu memperbesar luas suara dan
menguatkan daya tahan suara. Ruang resonansi utama terdapat di dalam kepala,
dengan banyak bilik udara yang besar atau kecil, dan berpengaruh terhadap
pembentukan suara. Getaran pita suara berjalan dalam bilik-bilik yang meresonansi
suara.
1. Ruang Resonansi
Ruang resonansi terdiri dari semua rongga dalam tubuh manusia terutama
rongga di atas pita suara. Ruang resonansi dapat dibagi menjadi 2 macam
yaitu:
 Rongga resonansi yang bentuknya tak dapat diubah
 Rongga resonansi yang bentuknya dapat diubah.
Fungsi dari semua rongga terutama rongga yang dapat berubah adalah untuk
menimbulkan perbedaan warna suara dan huruf hidup. Semakin banyak udara
terdapat dalam rongga resonansi, maka semakin bulat suara yang
ditimbulkan, karena udara turut bergetar.
2. Latihan pemanfaatan rongga-rongga resonansi
Dalam hal gema suara, yang perlu diperhatikan oleh vokalis adalah:
 Mengenal adanya rongga resonansi
 Memperkeras dinding-dinding resonansi
 Memperbesar rongga resonansi
Ketiga hal diatas penting untuk mewujudkan agar suara menjadi berbobot dan
cemerlang. Mengenal adanya rongga resonansi, cara untuk menyadari dan
merasakan bahwa dalam tubuh vokalis adalah gema suara, dapat ditempuh
dengan jalan bersenandung dengan posisi rahang membuka.
Contoh-contoh kejadian sehari-hari di atas merupakan peristiwa resonansi bunyi.
Ketika garputala bergetar, getaran tersebut mampu mengusik udara di sekelilingnya
sehingga menimbulkan bunyi. Getaran ini diteruskan oleh partikel-partikel udara
sehingga garputala lain yang mempunyai frekuensi sama dan jaraknya berdekatan
akan bergetar dan menimbulkan gelombang bunyi pula. Garputala yang mempunyai
frekuensi berbeda tidak akan terpengaruh oleh getaran gelombang bunyi ini. Oleh
karena itu garputala yang mempunyai frekuensi berbeda tidak akan bergetar.
Jadi, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jika sebuah benda bergetar, benda lain
yang mempunyai frekuensi sama dan berada dalam daerah rambatan getaran benda
tersebut akan bergetar. Peristiwa ini disebut sebagai resonansi. Sebagian alat musik
seperti gitar memanfaatkan peristiwa resonansi ini untuk menghasilkan suara yang
lebih nyaring. Gitar biasanya mempunyai sebuah kotak udara. Partikel-partikel udara
di dalam kotak udara ini akan ikut bergetar ketika senar gitar dipetik. Udara di dalam
kotak gitar beresonansi dengan kawat yang bergetar. Hal ini dapat diamati jika senar
gitar dibentangkan dan dipetik jauh dari lubang gitar, suara senar ini tidak akan
nyaring seperti ketika dipetik di dekat kotak udara.
Resonansi, selain membawa manfaat juga menimbulkan kerugian. Kerugian akibat
resonansi antara lain adalah ketika terjadi gempa, bumi bergetar dan getaran ini
diteruskan ke segala arah. Getaran bumi dapat diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa
yang terjadi di perut bumi, misalnya terjadinya dislokasi di dalam perut bumi
sehingga bumi bergetar yang dapat kita rasakan sebagai gempa. Jika getaran gempa

5
ini sampai ke permukaan dan sampai di pemukiman, gedung-gedung yang ada di
permukaan bumi akan bergetar. Jika frekuensi getaran gempa sangat besar dan
getaran gedung-gedung ini melebihi frekuensi alamiahnya, gedung-gedung ini akan
roboh. Selain gempa bumi, angin juga dapat membuat sebuah jembatan bergetar dan
jika getarannya melebihi frekuensi alamiahnya, jembatan tersebut akan roboh.

2.3 Intonasi
Intonasi adalah salah satu hal mendasar bagi seseorang yang memiliki profesi
menjadi penyanyi, pembaca berita, pembicara, dan masih banyak lagi. Hal ini
berguna untuk memberikan penekanaan pada sebuah kata agar menghasilkan nada
yang dapat tersampaikan kepada si penerima pesan. Dengan begitu, intonasi adalah
tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan dalam kata-
kata tertentu di suatu kalimat. Intonasi merupakan gabungan beberapa faktor yang
berpengaruh pada pengucapan suatu kalimat, yaitu tekanan nada, jeda, dan tempo.
Intonasi kalimat ini terdiri atas tinggi dan rendahnya lagu dan lemah atau kerasnya
intonasi. Intonasi adalah lagu kalimat yang akan mempengaruhi proses
berkomunikasi dengan orang lain. Intonasi yang kurang sesuai akan menyebabkan
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Hal ini karena pola intonasi suatu kalimat
disesuaikan dengan maksud atau tujuan penyampaian kalimat tersebut oleh si
penyampai kalimat. Arti intonasi adalah memiliki pengertian yang berbeda jika
sekiranya digunakan dalam bahasa dan jika seandainya dipakai pada seni vokal.
Banyak suku kata yang mempunyai teknik pengucapan tersendiri, berbeda dengan
pengucapan kata-kata lain dikarenakan berbeda tekanan atau jumlah suku kata.
Dalam seni vokal ada komponen-komponen tertentu yang mempunyai kekuatan
sehingga dapat menciptakan suara yang khas, lembut, tinggi maupun rendah pada
intonasi. Untuk itu, intonasi ini sangat penting bagi seni vokal, pembaca berita
maupun pembicara agar dapat menyelaraskan intonasi suara dengan pesan yang
hendak kita sampaikan supaya audiens juga tidak sampai bosan ataupun salah
pengertian.
Intonasi yaitu tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan
dalam kata-kata tertentu di suatu kalimat. Intonasi memiliki 3 macam, yaitu :
1. Tekanan Dinamik (keras lemah) Ucapkanlah kalimat dengan melakukan
penekanan pada setiap kata yang memerlukan penekanan. Misalnya, saya pada
kalimat “Saya membeli pensil ini” Perhatikan bahwa setiap tekanan memiliki arti
yang berbeda. SAYA membeli pensil ini. (Saya, bukan orang lain). Saya
MEMBELI pensil ini. (Membeli, bukan, menjual), Saya membeli PENSIL ini.
(Pensil, bukan buku tulis)
2. Tekanan Nada (tinggi) Cobalah mengucapkan kalimat dengan memakai
nada/aksen, artinya tidak mengucapkan seperti biasanya. Yang dimaksud di sini
adalah membaca/mengucapkan kalimat dengan suara yang naik turun dan berubah
ubah. Jadi yang dimaksud dengan tekanan nada ialah tentang tinggi rendahnya
suatu kata.
3. Tekanan Tempo Tekanan tempo adalah membuat lambat atau membuat cepat
pengucapan. Tekanan ini sering dipergunakan untuk lebih mempertegas apa yang
kita maksudkan. Untuk cara latihannya cobalah membaca Naskah dengan tempo
yang berbeda beda. Lambat atau cepat silih berganti.

6
Meskipun terdengar sepele, tetapi intonasi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari
maupun orang yang berprofesi sebagai pembaca berita, penyanyi, dan juga pembicara.
Setelah mengetahui intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada, kali ini akan
membahas tentang apa fungsi dari intonasi itu sendiri. Di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Membentuk makna
Fungsi intonasi dalam kehidupan sehari-hari yang pertama adalah untuk
membentuk makna dalam kalimat. Hal ini dapat memberikan kesan atau makna
tertentu dari informasi yang disampaikan.
2. Mementingkan suatu bagian dalam kalimat
Fungsi selanjutnya adalah untuk mementingkan suatu bagian dalam kalimat,
biasanya hal ini ditandai dengan adanya penekanan pada kata tertentu. Penekanan
ini memengaruhi pengertian dan makna dalam sebuah kalimat.
3. Menimbulkan kesan tertentu
Fungsi intonasi yang ketiga adalah untuk menimbulkan kesan tertentu seperti
sedih, gembira, dan lain sebagainya.
4. Menarik Perhatian
Fungsi yang terakhir adalah untuk menarik perhatian penerima pesan. Dengan
adanya variasi nada dalam penekanan suatu kata tersebut membuat penerima
pesan akan senang untuk mendengarkannya.  
Teknik-teknik Latihan Intonasi. Untuk mendapatkan hasil yang bagus dalam
menjalankan latihan intonasi seharusnya dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
 Tahap pertama 
Seharusnya dilaksanakan dengan tempo yang lambat dan meningkat ke tempo
yang lebih cepat.
 Tahap kedua
Seharusnya dijalankan dengan tempo yang bervariasi.
 Tahap ketiga
Interval yang dipergunakan dalam menjalankan latihan sebaiknya diawali dari
interval dekat dan meningkat ke interval jauh.
 Tahap keempat
Setelah melakukan latihan dengan nada-nada natural dan dapat berjalan dengan
baik, barulah latihan ditingkatkan dengan menggunakan nada kromatis.
 Tahap kelima
Jumlah nada yang digunakan harus dimulai dengan nada-nada yang lainnya,
semakin lama maka akan semakin kecil serta jumlahnya akan meningkat.
 Tahap keenam
Mencoba lagu-lagu yang sesuai dengan tahap-tahap latihan yang sedang
dilakukan saat itu.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tubuh kita dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan suara yang baik. Pada
saat kita bernyanyi, sumber tenaga yang befungsi untuk menggetarkan vibrator adalah udara.
. Setiap orang yang bernyanyi, resonansi akan muncul dari suara yang dihasilkan. Oleh
karena itu resonansi bertugas membantu memperbesar luas suara dan menguatkan daya
tahan suara. salah satu hal mendasar bagi seseorang yang memiliki profesi menjadi
penyanyi, pembaca berita, pembicara, dan masih banyak lagi. Hal ini berguna untuk
memberikan penekanaan pada sebuah kata agar menghasilkan nada yang dapat tersampaikan
kepada si penerima pesan. Dengan begitu, intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada pada
kalimat yang memberikan penekanan dalam kata-kata tertentu di suatu kalimat.

3.2 Saran
Setiap individu mempunyai suara yang bangus pada dasarnya, hanya saja mereka belum
mencoba untuk mengolahnya. Selian ada minat maka juga ada bakat. Jika kalian merasa
memiliki suara merdu, teruslah untuk mengasahnya karena layaknya sebuaah pisau semakin
lama usia pisau tersebut maka pasti akan berkarat, untuk itu agar selalu tajam kita harus
terus mengasahnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://hot.liputan6.com/read/4509392/intonasi-adalah-tinggi-rendah-suatu-nada-pahami-jenis-
fungsi-dan-tekniknya
https://id.wikipedia.org/wiki/Intonasi
https://www.kompasiana.com/lisnasari/555474f5b67e616714ba54ce/teknik-dasar-belajar-vokal-
untuk-pemula
https://www.ruangguru.com/blog/resonansi-bunyi
https://www.slideshare.net/risdawatihtb/resonansi-bunyi

Anda mungkin juga menyukai