Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENDIDIKAN SENI DI SD

DIBUAT OLEH
KELOMPOK 3
AISYAH ISMAEL (856239016)
EZA GUSRIANTI (856242189)
NOLA DESMA SAFITRI (856238734)

SEMESTER 3
TUTOR: YELMAWATI, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (PGSD-BI)


POKJAR PESISIR SELATAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan,
kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang
terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan : “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar
tentang seni.” Peranan ini tidak bisa diberikan oleh mata pelajaran lain.
Untuk dapat menguasai dan melaksanakan pelaksanaan pembelajaran terpadu seni di
sekolah dasar, di haruskan mempelajari materi subtasi seni ( Musik, Tari, dan Seni rupa )
seperti wawasan seni, pengetahuan dasar seni, apresiasi seni, pengalaman mengelolah dan
mencipta karya seni untuk anak SD. Selain itu perlu perlu menguasai seluk beluk
pembelajaran terpadu seni seperti konsep dasar pendidikan seni di SD, kemampaun dan
karakteristik seni anak SD, serta desain pembelajaran terpadu seni di SD.
Musik merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan
adalah tubuh. Musik ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media
komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja pada waktu kapan saja. Dalam
menciptakan karya musik harus mempunyai konsep dasar/garapan musik yang akan dibuat.
Untuk menciptakan musik yang akan diberikan kepada anak setingkat SD, perlu menyusun
konsep-konsep garapan dengan mempertimbangkan berbagai unsur konsep dasar/garapan
musik.

2.    Tujuan
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu anak
dapat menyatakan ungkapan perasaan prilakunya dengan ekspresi diri baik malalui olah
musik, beberapa hal tersebut dapat di temukan dalam uraian makalah ini dengan susunan
pembahasan yang terdapat pada daftar isi.

 Adapaun manfaat yang dapat di temukan antara lain di harapkan :


1. Dapat mempraktekkan olah musik dengan benar, yakni :
a.  Bernyanyi dengan teknik yang benar
b.  Mendireksi dengan teknik yang benar
c. Bermusik ( bermain musik ) dengan teknik yang benar

2. Mampu menciptakan karya musik untuk anak SD dengan benar, yaitu :


a. Menciptakan nyanyian untuk anak SD
b. Menciptakan lagu instrumentalia sederhana untuk anak SD
3.        Rumusan Masalah
Dalam menjalankan suatu pembelajaran dalam kelas, terdapat berbagai permasalahan
permasalahan yang terkadang membuat kita sulit dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ingin kita capai, tapi semua itu adalah hal yang wajar dalam melakukan pembelajaran, dalam
menyikapi hal – hal tersebut maka sebagai seorang pendidik memang perlu membekali diri
dengan pengetahuan dan keterampialan. Terlepas dari dua hal tersebut juga perlu dukungan
dari berbagai aspek misalnya sarana dan prasarana pendukung materi itu sendiri, adapun
beberapa kesulitan atau permasalahan yang sering di temui dalam pembelajaran pendidikan
seni, antara lain :

- Tingkat kecerdasan siswa


- Rata – rata guru masih kurang menguasai seni ( olah vocal, dan seni bermusik)
- Sarana, media dan alat seni di sekolah masih sangat minim bahkan tidak tersedia
- Kurangnya perhatian akan bidang pendidkan seni.
BAB I1
PEMBAHASAN
OLAH MUSIK
MODUL 5
KEGIATAN BELAJAR 1

A.  BERNYANYI
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang
baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan
penguasaan lagu serta penampilan.

1.    Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi
merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang
menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam
bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut.
b. Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan
terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c. Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi
bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki
daya yang cukup untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat
bernyanyi.

Cara bernafas diafragma :


1. Berdiri dengan rileks
2. Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
3.  Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
      4. Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
5.  Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi),
menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.

2. Teknik Bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara
anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua
suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register
atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran,
alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara
wanita rendah (alto). Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah
(bas). Suara anak-anak tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiri

a. Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan
jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan
cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.

b.      Pembentukan suara


Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1.  Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2.  Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup

c.       Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan  dada. Ruang
resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan
dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan.

Latihan-latihan untuk membentuk resonator yang baik.


1.      Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2.      Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3.      Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4.      Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5.      Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin
d.      Interpretasi dan ekspresi (penghayatan & pembawaan lagu)
Pembawaan lagu adalah tujuan akhir belajar vokal atau bernyanyi. Interpretasi lagu
berkenaan dengan penafsiran lagu sedangkan ekspresi berhubungan dengan pembawaan atau
penyampaian isi pesan lagu.

Agar dapat membawakan lagu dengan baik, sebaiknya:

 Pahami terlebih dahulu isi atau maksud lagu melalui lirik dan melodi serta musik
iringannya jika ada.
 Pelajari juga biografi komponisnya serta latar belakang penciptaan lagu tersebut.
 Pusatkan perhatian pada nyanyian yang dibawakan, bukan pada diri sendiri.
 Bernyanyilah dengan teknik yang baik dan benar, seperti pernafasan, artikulasi,
resonansi yang tepat.
 Bernyanyilah dengan hati, penuh penjiwaan bukan hanya secara teknis.
 Bawakan nyanyian sesuai dengan jenis dan tempatnya.
 Gerakkan bagian-bagian tubuh lainnya yang membantu ekspresi, seperti: tangan,
wajah dan badan.
 Nyanyikan lagu dengan dinamik yang sesuai. Secara umum, klimaks lagu dimulai
dari crescendo dan akhiri dengan decrescendo.

3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi
yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya.
Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak
disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena
bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau
visual. Busana sopan dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone.
Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli
audio tentang microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak
bernyanyi.
KEGIATAN BELAJAR 2

MENDIREKSI

A.  MENDIREKSI

Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara
Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga
memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang
pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat
tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-
aba perlu dipelajari lebih mendalam.

1.      Jenis Aba-Aba
a) Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi
kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar
sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal.
Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah :
·         Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
·         Apuse (Papua)
·         Helarotan (Maluku)
·         Potong Bebek Angsa

b) Aba-aba dua pukulan


Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai
dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar
keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.
c) Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita
lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam
irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan
berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah dalam
memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas.

d) Aba-aba empat pukulan


Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua
atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua
pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua
dan empat.

e)Aba-aba enam pukulan


Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun.
Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh
pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya
ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan
ketukan lainnya.

2.      Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih
maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat
kedua tangan hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun
penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.

3.      Teknik Aba-aba
Teknik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri
a.    Aba-aba permulaan
·         Sikap siap
·         Gerakan pendahuluan
·         Saat memulai atau insetting

b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain
musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka
berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan
di antara aba-aba persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik
maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada
hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan
menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir
selesai.
KEGIATAN BELAJAR 3

BERMUSIK

A.     BERMUSIK

1.    Instrumen Gitar


Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik (pluck).

a. Bagian-bagian gitar

b. Sikap bermain

-Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sikap bermain gitar, adalah:

 Tinggi kursi disesuaikan dengan tinggi pemain.


 Letakan foot stool di depan sebelah kiri pemain, sehingga jika kai kiri diletakkan di
atasnya maka paha kiri akan naik. 

Pada posisi ini tubuh pemain akan ditopang oleh:

1. Telapak kaki kanan, di atas lantai


2. Telapak kai kiri di atas foot stool
3. Tubuh di atas kursi

c. Sistem penalaan gitar

   Sistem penalaan pada gitar ada beberapa cara, yaitu:

1. Dengan suling kunci nada (stempluit) yaitu dengan cara membunyikan masing-
masing nada sesuai dengan nada-nada pada dawai dalam posisi terbuka (open string).
2. Dengan garputala, yaitu dengan cara memukulkan garputala tersebut dan meletakan
pangkal garputala pada badan gitar atau permukaan kayu, sehingga akan terdengar
nada a’, yang kemudian disesuaikan dengan nada dan dawai 5 posisi terbuka (open
string).

d. Penjarian

Tangan kiri Tangan kanan

Telunjuk:1 Ibu jari: p (pulgar)

Tengah: 2 Telunjuk: i (indico)

Manis: 3 Tengah: m (medio)

Kelingking: 4 Manis: a (anular)

e. Teknik petikan pada gitar

1. Apoyando (petikan bersandar)


Teknik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, Biasanya
digunakan untuk memainkan melodi atau pun bas pada permainan gitar tunggal.

2. Tirando (petikan bebas)


Teknik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan
penyelesaiannya tidak menyentuh (lepas) dawai yang berada di bawah/atas dawai
yang dipetik.

3. Strumming
Teknik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau lebih
bersifat iringan.

f. Gitar solo

Alat musik gitar dapat berfungsi sebagai alat musik tunggal, maka pemain
dituntut mempunyai kemampuan teknis yang lebih, karena peran dari beberapa pemain
akan digantikan dengan seorang pemain. Maksudnya adalah bahwa dalam permainan
gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan) dan bas dalam
satu kesatuan.

Adapun latihan-latihan yang perlu dilakukan, antara lain: latihan petikan


apoyando dan tirando, dan latihan tangga nada untuk meninggalkan skill permainan.

Dengan 3 (tiga) jenis aransemen dengan tingkat keterampilan yang berbeda.


Aransemen pertama ditujukan bagi pemula, sehingga aransemen masih dibuat sangat
sederhana, dengan harapan dapat dikuasai sesudah melatih petikan dasar apoyando dan
tirando.
Aransemen kedua menggunakan nada-nada seperdelapan. Dalam aransemen ini,
dituntut keterampilan setingkat lebih tinggi dari aransemen pertama, karena secara
bersamaan nada-nada yang dimainkan berfungsi sebagai melodi, ritme dan bas.
Aransemen ketiga dibuat dengan bentuk triol. Dituntut keterampilan yang lebih karena
petikan tangan kanan dapat membedakan melodi, iringan dan bas.

g. Gitar iringan
Dalam permainan gitar iringan tidak dituntut adanya teknik keterampilan yang
baik. Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang
lain. Peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi.

Berikut beberapa teknik petikan untuk gitar iringan antara lain:

 Iringan dengan pola akor untuk lagu.


 Iringan dengan pola arpeggio
 Iringan dengan pola strumming

2.    Instrumen Ritme

Alat musik yang tergolong dalam alat musik perkusi (pukul), dengan sumber bunyi
membran dan idiom (alat/bendahara), dapat dikelompokkan menjadi:

a.    Perkusi tak bernada, antara lain:

1. Castagnet (baca: kastanyet) adalah alat musik terbuat dari kayu, terdiri dari sepasang
kayu pipih, dimainkan dengan cara diletakan di telapak tangan kiri, kemudian jari-jari
tangan kanan memukul/mengetuk.
2. Wood block, alat musik terbuat dari kayu berbentuk panjang, dengan rongga di bagian
tengah, dimainkan dengan cara tangan kiri memegang alat, sementara tangan kanan
memukul dengan menggunakan stick/tongkat pemukul yang terbuat dari kayu.
3. Triangle, adalah alat musik berbentuk segitiga, terbuat dari logam, cara
memainkannya digantungkan pada jari tengah tangan kiri, tangan kanan memukul
dengan menggunakan stick/tongat pemukul, yang terbuat dari logam.
4. Guiro, adalah alat musik terbuat dari kayu, berbentuk bulat panjang cara
memainkannya dipegang dengan tangan kiri dan tangan kanan menggesek/menggaruk
dengan tongkat.
5. Maracas, adalah alat musik terbuat dari tempurung kelapa, terdiri dari sepasang (2
buah), masing-masing dipegang tangan kanan dan tangan kiri, dimainkan dengan cara
digoyang.
6. Cabassa, alat musik berbentuk bulat, terdapat butir-butir logam yang dililitkan di
seluruh badan alat, cara memainkannya dipegang oleh tangan kanan, lalu digesekkan
pada telapak tangan kiri.
7. Tambourine, pada alat musik ini terdapat membran dan lempengan-lempengan logam
tipis yang diletakan di pinggir alat tersebut, cara memainkannya tangan kanan
memegang alat tersebut, dan dipukulkan pda telapak tangan kiri.
8. Bass drum, side dram, tom-tom, floor tom-tom, cymbal dan hit-hat, termasuk dalam
drum set, yang biasanya dimainkan dalam satu kesatuan. Cara memainkannya dipukul
dengan sepasang stick/tongkat yang terbuat dari kayu. Untuk menghasilkan efek suara
yang berbeda, digunakan stick yang menyerupai sebuah kuas (brush stick).

b.Persekusi bernada antara lain:

1. Piano, termasuk alat musik keyboard, akan tetapi cara memainkannya adalah
dengan dipukul, sehingga dikelompokkan juga sebagai instrumen perkusi. Piano
merupakan alat musik terbesar/terluas jangkauan suaranya biasanya 7 oktaf.
2. Glockenspiel, alat musik ini terbuat dari logam, berbentuk bilah-bilah yang
menyerupai alat musik keyboard. Cara memainkannya dipukul dengan sebuah
stick pemukul dengan ujung stick berbentuk bulat dan keras.
3. Xylogphone, alat musik ini terbuat dari kayu, berbentuk bilah-bilah yang
menyerupai alat musik keyboard/kolintang, dilengkapi dengan tabung-tabung
resonansi.
4. Vibraphone, alat musik ini terbuat dari logam, berbentuk bilah-bilah yang
menyerupai alat musik keyboard, dilengkapi dengan tabung-tabung resonansi dan
pedal yang berfungsi untuk memperpanjang nada.
5. Marimba, alat musik ini terbuat dari kayu, berbentuk bilah-bilah yang menyerupai
alat musik keyboard, mempunyai ukuran lebih besar dari xylophone dan
dilengkapi dengan tabung-tabung resonansi.
6. Chimes, adalah alat musik ini terdiri dari bilah- bilah logam panjang yang berjejer
memanjang dari atas kebawah cara memainkannya dipukul dengan sebuah stick
atau mallet.
7. Timpani, adalah alat musik membran, berbentuk besar menyerupai ketel,
dilengkapi dengan pedal yang berfungsi untuk menaik-turunkan nada, dan
memberikan efek glisando.
3.    Instrumen Suling

Suling atau rekorder (recorder) termasuk dalam keluarga alat musik tiup. Alat
musik ini mempunyai mouthpiece dan beberapa lobang untuk menghasilkan nada-nada
yang berbeda. Untuk beberapa jenis yaitu sopranino, sopran, alto, tenor dan bariton.

Sikap bermain

Posisi duduk:

1. Pemain duduk di ujung bagian dengan kursi


2. Badan tegap dan rileks
3. Pandangan lurus ke depan

Posisi berdiri:

1. Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki


2. Kaki agak terbuka (tidak rapat)
3. Badan tegap, tetapi relaks
4. Pandangan lurus ke depan

a.      Cara Bernafas


Gunakanlah cara bernafas diafragma.

b.      Cara Meniup

1. Meletakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian
atas diletakkan dengan wajar di atasnya.
2. Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuuu”
3. Melakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup recorder.
c.Cara Memegang

1.    Posisi tangan


Tangan kiri memegang bagian atas recorder dan tangan kanan memegang
bagian bawah recorder. Posisi kedua tangan relaks, tidak tegang dan tidak kaku dan
usahakan tidak terlalu dekat dengan badan, tetapi juga tidak terlalu jauh.

2.    Posisi jari


Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-
lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang
recorder, telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada lubang kedua, dan jari
manis pada lubang ketiga.

3.    Bentuk jari


Jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak kaku/tegang.

4.    Cara menekan


Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian
tengah dari ujung jari.

d.      Cara Menala


Sebelum kita memainkan sebuah alat music,maka hal pertama yang perlu dilakukan
adalah menyamakan nada atau menalah dengan sebuah patokan standard concert pitch /
diapason normal, yaitu a’=440 Hz.
Untuk mendapatkan concert pitch /diapason normal dapat dilakukan dengan menggunakan
piano, peluit tala, atau garputala. Untuk menaikkan atau menurunkan nada maka yang
dilakukan adalah dengan merapatkan atau meregangkan jarak antara bagian kepala dan badan
recorder.
MODUL 6

KEGIATAN BELAJAR 1

PENCIPTAAN NYANYIAN UNTUK ANAK SD

A. PENCIPTAAN NYANYIAN UNTUK ANAK SD

Adapun karakteristiknya sebagai berikut:

1. Melodi

Jangkauan suara anak SD dibedakan menjadi suara tinggi dan suara rendah. Anak-
anak yang bersuara tinggi memiliki jangkauan antara nada c - f, sedangkan suara rendah anak
berkisar antara nada a - d.

Berdasarkan intervalnya, nada yang dapat dijangkau anak usia SD secara umum
berkisar antara c c, dengan melodi dapat dinyanyikan oleh anak dalam jarak 1 oktaf. Dalam
penciptaan nyanyian untuk anak SD yang perlu diperhatikan yaitu penggolongan berdasarkan
kelas, diantaranya:

Anak usia rendah, yaitu kelas( I – II) dan sebagian kelas III luas wilayahnya hanya
sekitar 5- 6 nada. Anak-anak kelas tinggi (IV - VI) sudah dapat menyanyikan melodi hingga
8 nada atau lebih.

Interval augmented (lebih besar dari mayor) seperti sekon augmented sebaiknya
dihindari karena sulit dinyanyikan. Interval yang umumnya dapat dinyanyikan oleh anak SD
adalah interval diatonis. Gerakan melodi dapat dibuat berupa gerakan naik-turun secara
melangkah, melompat dan atau tetap ditahan.

2. Ritme

Ritme nyanyian untuk anak SD sebaiknya memiliki ritme melodi dengan nilai not
yang hampir sama sehingga lebih mudah dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai
notnya berbeda jauh (kompleks).
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan nyanyian untuk
anak, diantaranya:

a. Pembuatan tema lagu

Kesatuan antara ritme dan nada/melodi termasuk harmoni yang terdapat pada
beberapa birama awal dapat dikatakan sebagai tema. Melodi awal memiliki kesatuan
dengan bagian melodi lainnya walau telah mengalami pengembangan atau
pengolahan.Tema lagu anak umumnya bersifat gembira. Urutan proses cara
menemukan ide dasar musikal atau tema untuk pembuatan nyanyian anak SD sebagai
berikut:
 Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung)
 Jadikan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri sendiri
 Ubah dalam bentuk ungkapan muusikal
 Catat ide dasar tersebut

b. Pengembangan tema lagu

Sebagai melodi.Suatu motif minimal terdiri dari satu ritme dan 2 anada.
Panjang motif yang sedang terdiri dari 8 nada, sedangkan yang paling panjang 12
nada atau 2 birama. Kemudian dikembangkan menjadi suatu kalimat-kalimat lagu.

c. Repetisi (pengulangan)

Pengembangan motif dengan cara repetisi adalah membuat motif baru dengan
mengulang motif sebelumnya persis sama. Pengulangan dapat secara langsung setelah
motif asli atau dapat juga beberapa birama berikutnya.

Contoh repetisi pada lagu Garuda Pancasila

d. Sekuens (pengulangan pada tingkat yang berbeda)


Sekuens adalah pengulangan suatu motif pada tingkat yang lebih tinggi (naik)
atau lebih rendah (turun) dari motif asli. Sekuens naik maupun turun akan
mengakibatkan terjadinya perubahan interval.

Contoh sekuen pada lagu Satu Nusa dan Indonesia Raya

e. Augmentasi (pembesaran)

1. Interval

Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan dengan cara
memperbesar intervalnya. Pada umumnya, augmentasi digunakan untuk peningkatan
ketegangan hingga pada akhir kalimat, yaitu pada kalimat pertanyaan atau pada
bagian pengulangan suatu bagian lagu.

Contoh augmentasi interval pada lagu Hari Merdeka

2. Nilai

Memperbesar nilai nada yaitu dengan merubah irama dari suatu motif.
Misalnya nilai-nilai nada digandakan dengan cara memperlebar atau memperlambat
tempo namun motifnya tetap atau tidak berubah.

f. Diminusi (pengecilan interval)

1. Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan dengan
memperkecil intervalnya. Pada umumnya, diminusi digunakan untuk mengurangi
ketegangan hingga pada akhir kalimat lagu, yaitu kalimat jawaban.

2. Nilai
Cara memperkecil nilai nada adalah dengan merubah irama motif. Sebagai
contoh masing- masing nilai nada dapat dibagi dua,sehingga tempo terkesan lebih
cepat, atau dengan cara yang yang lain dimana nada –nada dari suatu motif tidak
dirubah tetapi dengan cara mempercepat tempo.

g. Inversi (pembalikan)

Motif asli menunjukkan alur melodi naik maka untuk mengembangkannya


dapat dibuat dengan merubah alur melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi pada
pengembangan motif dapat merupakan pembalikan murni dari interval.

Contoh inversi pada lagu Indonesia Bersatulah

h. Penentuan teks lagu

Teks lagu disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak


diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang
berhubungan dengan dunia anak dengan bahasa yang realistis dan konkrit.
Berpedoman pada lirik-irik yang ada, dalam menyusun lirik perlu memperhatikan
aksen, sedapat mungkin aksen melodi sama dengan aksen lirik.
KEGIATAN BELAJAR 2

Penciptaan Iringan Lagu Anak SD

1. Pembuatan Pola Ritmik 

Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan perbedaan dengan music


vocal kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain. Secara umum persamaannya
sama-sama bermula dari suatu gagasan atau ide. Adapun perbedaannya terletak pada medium
yang digunakan, yaitu vokal menggunakan suara manusia sedangkan instrumentalia
menggunakan bunyi dari alat music buatan manusia.

Dalam penyusunan music instrumental, kit perlu mempertimbangkan beberapa hal,


antara lain :

  

1) Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument

2) Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut

3) Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrument yang digunakan

4) Instrumen natural atau transpose

2. Pengembangan pola ritmik 

 
Mengmbangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai macam variasi dan
inilah yang menjadikan music tetap  berkembang. Namun, dalam mengembangkan pola
irama untuk anak SD, pertimbangkan faktor-faktor teknis terutama keterampilan anak untuk
memainkan pola irama tersebut.

3. Pemilihan Instrumen

Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument bernada instrument


tidak bernada.

 
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil

1. Mendireksi merupakan salah satu kegiatan dalam berolah musik

2. Aba-aba dasar mendireksi berupa 1, 2, 3, 4 dan 6

3. Gitar adalah lalat musik yang sudah dikenal secara turun temurun , yang dapat digunakan
untuk instrumen tunggal amupun ringan

4. Instrumen msuik lainya adalah suling atau recorder

5. Penciptaan nyanyian untuk anak SD dapat dilakukan apabila kepekaan terhadap dunia
anak serta penguasaan teknik komposisi dikuasai dengan baik

6. Anak SD dekatd engan dunia bermaind an yang peka terhadap rasa ritmik perlu
dikembangkan terus agar memiliki kepekaan yang semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai