NIM : 19.271
Mata Kuliah : Teknik Vocal
Dosen Pengampu : St. Drs. Nurdin Doloksaribu, M.Si
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH MUSIK
Sejarah musik sesungguhnya sama seperti sejarah-sejarah pada umumnya, namun sedikit berbeda
karena yang dipaparkan adalah ‘musik’ yang mengandung aspek bunyi (audible). Sejarah yang
mencatat semua peristiwa dan fenomena penting terkait dengan adanya musik sejak zaman kuna
hingga kini yang meliputi periode-periode secara kronologis: Yunani Kuna (6000 SM hingga 500
SM); abad pertengehan (500 SM hingga 1200 M); Renesan (abad ke-13 hingga abad ke – 16); barok
(abad ke-17); klasik (abad ke-18); romantik (abad ke-19); dan modern (abad ke-20 hingga sekarang.
defenisi atas sejarah musik sudah sangat jelas seperti disebutkan diatas, sedangkan ruang lingkungnya
juga demikian jelas. Ciri khas sejarah musik selain benar-benar historis namun juga memiliki notasi
musik yang bisa direkontruksi dengan cara dimainkan lagi. Sejarah musik sangat terkait dengan
sejarah arsitektur dan seni rupa di Barat sejak periode kuno hingga modern.
B. UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
Berikut ini akan dijelaskan teknik atau cara yang benar yaitu, antara lain:
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan,
dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
- Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
- Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan
cepat lelah.
REPORT THIS AD
- Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan
stabilitas vocal yang baik.
3. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau
berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara
yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/
suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu
dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik: Pendengaran yang baik, Kontrol pernafasan dan
Rasa musical.
Rendah.
D. JENIS-JENIS TANGGA NADA
Berikut dibwah ini akan dijelaskan pembagian tangga nada :
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang
mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu)
dan ½ (setengah).
1. Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
a. Bersifat riang gembira
b. Bersemangat
c. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
d. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
2. Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
a. Kurang bersemangat.
b. Bersifat sedih
c. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
d. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-
halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya
hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan
letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
1. Diafragma dalam posisi rileks adalah otot yang berbentuk menyerupai kubah yang terletak
memanjang pada bagian bawah tulang rusuk. Ketika paru-paru dipenuhi dengan udara,
diafragma memipihkan dirinya sehingga memungkinkan tersedianya ruang tambahan untuk
pengambilan udara. Karena diafragma melekat pada bagian bawah tulang rusuk manusia, maka
otot-otot intercostal (otot-otot diantara tulang¬tulang rusuk) juga turut mengembang. Pada saat
pengambilan udara diafragma berubah memipih dan bergerak turun ke bawah sehingga
mendorong organ-organ tubuh yang berada di bawahnya mengembang keluar. Karena itulah
para penyanyi disarankan untuk menghindari makan besar sebelum bernyanyi
2. Pada saat mengambil nafas rongga perut bergerak mengembang ke segala arah terutama ke
samping dan ke belakang. Pengambilan nafas dapat dilakukan dengan menggunakan mulut dan
hidung secara bersamaan seakan-akan membayangkan sedang mencium harumnya bunga.
Namun pada bagian-bagian lagu yang tidak memberikan jeda yang cukup, maka kita hanya
dapat mengambil nafas dengan menggunakan mulut. Sedangkan pada bagian lagu yang
memberikan jeda yang cukup panjang, disarankan menggunakan hidung (lebih higienis) dan
mulut secara bersamaan
3. Pada waktu menghirup udara, posisi dada tetap dalam keadaan rata dan terasa bergerak melebar
ke samping. Perhatikan bukan membusung atau bergerak ke atas!
4. Pada waktu sedang menghirup nafas, perhatikan bahwa bahu samasekali tidak bergerak naik,
ke depan ataupun ke belakang
5. Otot tulang belakang dan tulang belakang berfungsi menahan agar rongga perut yang
mengembang tersebut tidak segera mengendur. Dalam menahan agar perut tetap kencang,
jangan sekali-kali menggunakan otot-otot bahu
6. Pangkal tulang belakang (daerah ekor) bergerak ke bawah sedalam-dalamnya dan tetap
dipertahankan demikian selama proses menahan udara
7. Pada waktu mengambil nafas dalam-dalam maka secara otomatis langit-langit lunak akan
bergerak ke atas dan sebaliknya jakun bergerak ke bawah. Posisi terbuka seperti ini merupakan
posisi bernyanyi yang benar
8. Pada saat sedang bernyanyi, udara yang telah diambil tadi dikeluarkan kembali secara teratur
dengan senantiasa mempertahankan kondisi rongga perut yang tetap kencang dan bukan tegang
9. Empat hal yang perlu diingat baik-baik dalam melatih pernafasan adalah : (1) postur tubuh
yang terkoordinasi dengan baik perlu tetap dipertahankan, (2) pengambilan nafas yang benar
tidaklah berbunyi, (3) pada saat mengeluarkan udara posisi dada harus tetap dijaga, (4) pada
setiap pengambilan nafas tulang-tulang rusuk di bagian bawah haruslah mengembang
1. Mencari posisi berdiri yang paling nyaman dengan berat tubuh bertumpu rata pada kedua kaki,
2. Sedapat mungkin membentuk garis lurus dari titik tengah kedua tumit hingga kepala
3. Jangan mengencangkan otot-otot betis atau bertumpu pada kedua tumit
4. Kedua lutut harus terasa longgar dan dapat bergerak dengan bebas
5. Perut bagian bawah (di bawah pinggang hingga pinggul) harus sedikit ditarik ke dalam tanpa
dipaksakan. Bilamana perut bagian bawah bergerak terlalu ke depan maka menyebabkan badan
menjadi melengkung
6. Perut bagian atas (pinggang hingga tulang rusuk) sangat penting untuk pernafasan, karena itu
perut bagian atas harus terasa bergerak bebas. Perut bagian atas yang terlalu ditarik ke dalam
atau didorong keluar secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan. Ketegangan ini pada
akhirnya akan mengganggu proses pernafasan yang kita takukan
7. Posisi punggung haruslah lurus sehingga tulang belakang akan terangkat
8. Dada harus dalam posisi tegap tanpa dipaksakan dengan catatan bahwa dada tidak boleh
bergerak naik dan turun pada waktu kita mengambil dan mengeluarkan nafas
9. Bahu harus ditarik sedikit ke belakang, dan selama bernafas atau bernyanyi bahu tidak boleh
bergerak. Posisi bahu yang tidak bergerak akan membantu banyak dalam mempertahankan
sikap dada yang lapang serta tulang belakang yang terangkat
10. Kedua lengan harus dapat bergerak dengan bebas dan tidak terasa kaku
11. Hindari gerakan-gerakan yang mencerminkan rasa gugup seperti menggosok¬-gosokkan ibu
jari, mengepalkan tangan, meraba-raba pakaian, mengusap-usap rambut dan sebagainya
12. Hindari kebiasaan mengangkat dagu saat membidik nada tinggi.
1. Artikulasi
Artikulasi merupakan salah satu jenis teknik vokal yang berkaitan dengan jelas atau tidaknya suara
yang dihasilkan. Dalam hal ini artikulasi sangat berpengaruh dengan terjadinya perubahan saluran di
dalam ruang dan rongga saluran suara sehingga pelafalan lirik yang diucapkan akan terlihat lebih jelas
dan benar. Selain itu ketika seorang penyanyi memiliki artikulasi yang bagus, dia akan mengerti cara
melakukan peralihan nada yang baik dan saling berkesinambungan antar not satu dengan yang lainnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi artikulasi diantaranya:
Posisi Badan: Caranya dengan menegakkan posisi kepala dengan pandangan lurus ke depan,
membusungkan dada dan sedikit merenggangkan kaki.
Posisi Mulut: Posisi mulut terbuka dengan jelas tanpa paksaan sehingga suara dapat keluar
dengan jelas.
Latihan Dasar Vokal: Latihan ini dilakukan untuk menghasilkan bunyi huruf vokal dan
konsonan menjadi hidup, jelas, merdu dan sempurna.
Teknik Bunyi Vokal: Teknik ini dilakukan untuk melatih bunyi yang keluar tanpa ada halangan
apapun seperti posisi bibir, maju mundur serta tinggi rendahnya lidah.
Teknik Bunyi Konsonan: Teknik ini dilakukan untuk melatih bunyi yang keluar dengan adanya
halangan seperti posisi lidah.
2. Intonasi
Intonasi merupakan salah satu teknik vokal yang berkaitan dengan ketepatan bunyi di setiap nada
dimana setiap jumlah suku kata memiliki penekanan yang berbeda-beda. Intonasi yang baik akan
membuat seorang penyanyi memiliki suara yang nyaring, jernih, tepat dan nyaman untuk didengarkan.
Ada 3 cara untuk melatih intonasi diantaranya:
Teknik Pernafasan Dada: Teknik pernafasan yang menggunakan otot-otot tulang rusuk.
Teknik Pernafasan Perut / Diafragma: Teknik pernafasan yang menggunakan otot-otot
diafragma yaitu diantara rongga dada dan rongga perut.
5. Resonansi
Resonansi merupakan pantulan yang muncul akibat benturan suara dengan suatu ruangan yang
tertutup. Pada teknik vokal, resonansi sangat berperan penting untuk membuat suara menjadi lebih
nyaring dan indah. Ini dikarenakan suara yang dihasilkan oleh pita suara hanya berukuran 1,5 hingga 2
cm saja sehingga sangat lemah. Karenanya, perlu dilakukan latihan untuk membentuk resonansi suara
secara alami. Ada 3 rongga resonansi yang dapat dilatih antara lain:
Resonansi Bagian Atas: Resonansi ini terdiri dari rongga di langit-langit mulut serta
tenggorokan.
Resonansi Bagian Tengah: Resonansi ini terdiri dari bagian mulut dan faring.
Resonansi Bagian Bawah: Resonansi ini terdapat pada bagian dada
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bernyanyi dengan baik dapat dipelajari oleh setiap orang bahkan seseorang yang merasa tidak
mampu sekalipun. Menyanyi hendaknya selalu dilakukan dalam keadaan atau situasi yang
menyenangkan agar nantinya seseorang yang latihan vokal tersebut dapat berkonsentrasi penuh
mengeluarkan kemampuan vokalnya. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tenang agar tidak
mengganggu keseriusan dalam membentuk vokal yang baik dan benar. Akibatnya jika tidak dalam
keadaan tenang para penyanyi tersebut pada saat bernyanyi menjadi tidak rilex, yakni suasana menjadi
tegang, kurang mampu dlm berkonsentrasi. Untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi dengan teknik
vokal yang baik dan benar dibutuhkan latihan rutin sehingga akan membuat pita suara menjadi lentur,
suara lebih stabil dan suara akan menjadi lebih indah untuk di dengar.
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian yang mencerminkan kebudayaan
masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian
dari proses ekulturasi budaya, baik dalam bnetuk formal maupun informal. Seni adalah cetusan
ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bnetuk bunyi. Musik termasuk
seni manusia yang paling tua. Musik vokal merupakan salah satu bagian penting yang di pelajari
semua orang. Musik vokal adalah musik yang bersumber dari suara manusia, bisa dimainkan oleh
seorang penyanyi atau sekelompok orang. Jika dinyanyikan perorangan disebut solo, sedangkan secara
bersama-sama disebut paduan suara.
Musik adalah suatu seni yang dihasilkan manuisa dan juga yang dibutuhkan oleh manusia yang
dapat mengembangkan pemikiran dan sekaligus berfungsi untuk mengekspresikan hati dan pikirannya
kepada Tuhan. Musik menghasilkan keindahan dan peribadahan manusia semakin hidup, musik dapat
dinikmati dan juga sebagai sarana untuk mengutarakan ekspresi jiwa terlebih digunakan dalam musik
gerejawi, yaitu untuk membantu jemaat mengeskpresikan dan memfokuskan pikiran dan jiwa saat
beribadah kepada Tuhan.
Kualitas bernyanyi sangat penting sekali diperhatikan pada saat pelaksaan ibadah di Gereja.
Peran seorang pelayan atau guru jemaat tersebut dangatlag dibutuhkan dalam membina semua anggota
jemaat bernyanyi dengan baik dan benar. Hal ini perlu diperhatikan setiap orang bahwa betapa
nyanyian sangat di perhatikan. Bahwa setelah seluruh anggota jemaat mendapat pembeniaan saat ingin
bernyanyi maka dengan musik seluruh anggota jemaat dapat merasa sangat dekat dengan Tuhan
memalui kata-kata pujian yang dinyanyikan mereka. Unsur yang tidak terpisahkan terpisahkan dari
ibadah adalah musik, baik Instrument maupun vokal.