Anda di halaman 1dari 13

Rangkuman Materi Seni Musik

JENIS DAN KARYA MUSIK

Seni adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan perasaan seseorang karena kehalusannya
dan keindahannya. Sesuai dengan fitrahnya, manusia selalu mencintai keindahan (Sudjono,1986 :
11). Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa seni merupakan suatu bentuk ungkapan, keinginan
serta cita-cita seseorang yang diwujudkan dalam sebuah karya yang di dalamnya mengandung
unsur estetis yang bisa dirasakan seseorang melalui hasil tindakan seorang pencipta karya seni
serta dapat dinikmati dan ditangkap oleh indera. Dengan demikian seseorang akan merasakan
keindahan atas keindahan yang dihasilkan oleh karya seni. Ada beberapa cabang dari pembagian
seni, diantaranya seni Rupa yang cara penyajiannya dengan media lukisan dsb, Seni Tari yang cara
penyajiannya dalam bentuk keindahan Gerak tubuh, dan seni musik yang cara penyajiannya
menggunakan audio dan visual dan di pagelarkan di depan khalayak umum.
Seni musik merupakan salah satu cabang dari kesenian yang saat ini keberadaanya sangat
diminati setiap orang, di Indonesia sendiri perkembangan musik sangat begitu pesat telah
membawa seorang seniman musik menjadikannya sebagai sarana ekspresi diri dan bahkan juga
digunakan sebagai kritik sosial di masyarakat, mulai dari keperluan tradisi, adat istiadat, hiburan,
maupun pendidikan. Dalam hal ini kaitannya erat dengan bentuk karya musik itu sendiri, yang
dimana banyak karya musik diciptakan untuk kepentingan sosial. Para musisi membuat karya
musik atau lagu untuk menyampaikan aspirasinya dan pesan-pesan yang ingin disampaikan, maka
tidak jarang bahwa fungsi musik juga sebagai sarana pendidikan dalam lingkup kehidupan sosial.
Dengan adanya fakta-fakta dalam karya musik tersebut pada dasarnya musik juga merupakan
sebuah media atau alat untuk menyampaikan suatu pesan atau pelajaran kepada para
pendengarnya.

Dalam sebuah karya musik terdapat nilai Estetika yang artinya Keindahan ,dari nilai Estetika
tersebut seorang pendengar akan bisa menilai apa yang menjadi musik itu indah untuk dinikmati.

Terdapat beberapa karya musik yang saat ini cukup popular, seperti halnya karya musik yang
dihasilkan dari alat-alat musik yang biasa disebut karya Instrumental, Karya musik yang dihasilkan
dari suara manusia yang biasa disebut Vocal.

Dari karya-karya musik yang diciptakan tersebut tidak lepas dari seseorang yang
mnciptakannya, seseorang yang menciptakan karya musik biasa disebut dengan COMPOSER.
Selain composer, musik biasanya dibuat dengan variasi yang unik sehingga dapat memunculkan
nilai estetika yang tinggi. Dan seseorang yang menggubah musik biasa disebut ARRANGER. Dan
biasanya seorang Arranger mengaransemen lagu dengan singkat dan tidak ditulis, yang biasa
disebut dengan IMPROVISASI

Dari beberapa penjelasan Seni Diatas, Sebagai Wujud dari kegiatan final dari hasil berolah seni
yang disuguhkan kepada orang lain, Seorang pencipta karya biasanya mengadakan pagelaran
karya dengan Tujuan karyanya dapat di apresiasi oleh orang lain.

APRESIASI MUSIK

Apresiasi Merupakan kegiatan menilai atau menghargai terhadap karya Seni, mulai dari Seni
Musik, Seni Rupa, maupun Seni Tari. Kegiatan apresiasi ini biasanya dilakukan oleh orang2 yang
menyaksikan secara langsung pertunjukan seni dan seseorang tersebut biasa disebut
APRESIATOR. Beberapa hal yang bisa menjadi acuan seorang apresiator dalam mengapresiasi
pertunjukan musik diantaranya Aransemen musik, komposisi musik, jenis alat musik, sajian
pertunjukan.
TEORI MUSIK

1. TANGGA NADA

Seperti yang sudah saya jelaskan pada pembelajaran di kelas bahwa Tangga Nada merupakan
susunan nada yang memiliki jarak atau INTERVAL. Secara umum tangga Nada Dibagi menjadi
2, Tangga Nada Mayor dan Tangga Nada minor. Dalam konsep teorinya, kedua jenis tangga nada
tersebut memiliki rumus atau Interval.

a. Rumus Jarak tangga nada mayor yaitu 1 – 1 - ½ - 1 – 1 – 1 - ½


b. Rumus Jarak tangga Nada Minor Yaitu 1 – ½ - 1 – 1 – ½ – 1 – 1

2. LAGU

Lagu merupakan salah satu karya musik yang di dalamnya terdapat susunan nada yang
membentuk MELODI lagu ,Seperti halnya lagu-lagu yang sering kita dengarkan sehari-hari
merupakan susunan tangga nada yang membentuk HARMONI, Harmoni sendiri bisa diartikan
sebagai susunan nada yang ada dalam suatu karya musik. Selain harmoni yang tersusun di dalam
karya musik, Ritmis merupakan salah satu unsur yang membangun dalam suatu karya musik atau
lagu. Ritmis bisa diartikan Berulangnya suatu ketukan atau tekanan secara tetap dalam sebuah
lagu.

Untuk memperindah karya lagu biasanya di dalam lagu memiliki tanda ekspresi, atau
Perubahan bunyi yang terdengar keras menjadi lembut atau bunyi yang terdengar lembut menjadi
keras yang biasa disebut dengan DINAMIKA dan TEMPO yang mengatur cepat lambatnya karya
musik atau lagu. Serta tanda ekspresi pendukung. dalam istiah musik disebut CRESCENDO yang
artinya Rangkaian bunyi yang awalnya terdengar lembut lalu terdengar semakin keras dalam
musik.

a. Selain unsur-unsur diatas, dalam lagu juga memiliki yang namanya birama, birama dalam
musik bermacam-macam, Sebagai contoh seperti biara 3⁄4, 2⁄4 , 6⁄8 , 4⁄4 dan masih banyak lagi
macam-macam birama, namun sering digunakan pada lagu-lagu pop atau lagu wajib nasional
yaitu birama 4⁄4 dan 3⁄4, seperti Contoh Lagu Indonesia Raya yang memiliki

birama 4⁄4

Selain lagu-lagu barat, di Indonesia sendiri kaya akan karya musik seperti lagu daerah, sebagai
contoh lagu daerah jawa tengah seperti Gambang Suling dan masih banyak yang lainnya
VOCAL

Paduan suara merupakan ansambel vocal atau kelompok bernyanyi secara bersama-sama.
Biasanya dalam bernyanyi paduan suara tidak hanya sekedar satu suara.. dalam paduan suara
dapat dibagi menjadi beberapa jenis suara diantaranya suara dewasa wanita yaitu Sopran, Mezzo
sopran, dan Alto, dan suara dewasa laki-laki yaitu Tenor, Bariton, Bass.

Formasi tampilan bermacam-macam ada yang hanya 4 orang saja atau biasa disebut dengan
Quartet Vocal, Bernyanyi tanpa diiringi instrument musik atau biasa disebut dengan ACAPELA
hingga format besar yang disebut dengan Ansambel VOCAL. Secara teknis dalam bernyanyi
paduan suara yaitu menyatukan suara yang berbeda-beda sehingga membentuk harmoni yang
selaras, dalam hal ini disebut dengan HOMOGEN

CIRI-CIRI VOKAL GRUP


1. Beranggotakan 3 – 8 orang
2. Pembagian suara vokalnya dibagi menjadi suara Alto, Mezzo–sopran, Sopran, Tenor,
Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing–masing.
3. Tidak ada dirigen
4. Memiliki aransemen lagu yang lebih bebas dan tidak terikat pada aturan
5. Dapat diiringi musik atau tidak
6. Menggunakan improvisasi yang dominan
7. Menampilkan gerakan-gerakan yang menunjang makna lagu
MENGIDENTIFIKASI ALAT MUSIK TRADISIONAL BERDASAR BAHAN,WARNA
SUARA, TANGGA NADA DAN FUNGSI PADA MASYARAKATPENDUKUNGNYA

A. Tujuan Pembelajaran
Secara Teori Siswa mampu menganalisis alat musik tradisional dengan mengidentifikasi alat
musik tradisional berdasarkan bahan, warna suara, tangga nada dan fungsinya pada masyarakat.
Secara sosial, selain memahami jenis ragam musiknya siswa diharapkan mampu belajar untuk
mengerti ragam suku dan budaya bangsa.
Ciri-Ciri musik atau lagu daerah biasanya memiliki
a. Bentuk komposisi sangat sederhana
b. Mengisahkan budaya setempat
c. Alat musiknya sederhana
d. Kalimat lagu ditulis dengan Bahasa daerah

B. Materi
Betapa bangganya kita tinggal di Indonesia sebagai bangsa dengan keragaman dan kekayaan
seni budaya yang tak terhitung jumlahnya. Hal ini menjadi kekuatan dan identitas bangsa kita.
Masih ingat lirik lagu dari Sabang sampai Marauke ciptaan R.Serarjo ? mari kita nyanyikan :
“Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah
Indonesia”,
Setiap pulau dan daerah memiliki alat musik tradisional yang berbeda beda baik dari bahannya,
warna suaranya, tangga nada dan juga fungsinya. Mari kita bahas satu persatu untuk bisa
mengidentifikasi alat musik tradisional berdasar karakter tersebut:
1. Bahan Yang Digunakan Pada Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional pada umumnya dibuat dari bahan bahan yang ada di daerahnya, Contoh
di daerah Jawa Barat yang memiliki begitu banyak rumpun bambu, memiliki beragam alat musik
yang menggunakan bahan Bambu, seperti Angklung, Calung, Calempung dan Suling.
Berbagai jenis kayu, membran dari kulit binatang, besi, perunggu, kuningan, tembaga, daun
lontar, dan begitu banyak bahan lainnya. Dapat menjadi bahan untuk membuat alat musik,
khususnya alat musik tradisional.
2. Warna Suara Yang Dihasilkan
Warna suara sebuah alat musik sangat ditentukan dari bahan yang digunakan. Setiap bahan
tentu memiliki karakter suara yang berbeda beda. Untuk mendapatkan warna suara tertentu
pembuat alat musik melakukan proses panjang, mencoba berbagai ukuran, bentuk, ketebalan,
rongga yang diperlukan untuk menghasilkan bunyi yang khas.
Bahan dari logam akan menghasilkan bunyi yang nyaring, semakin kecil ukurannya bunyi
yang dihasilkan akan memiliki frekwensi yang lebih tinggi. Bahan dari kayu dan bambu
menghasilkan suara yang lembut dan nyaman di telinga. Nada rendah dihasilkan dari alat musik
dengan ukuran rongga dan badan alat yang besar/panjang, sedangkan nada yang lebih tinggi
dihasilkan dari alat musik dengan ukuran rongga dan alat musik yang lebih kecil/pendek.
Bahan yang digunakan juga sering menjadi dasar analisa sebuah penelitian tentang periode
lahirnya sebuah alat musik. Semakin tua alat musik maka biasanya bahan yang digunakan semakin
sederhana. Begitu pula dengan bentuk dan teknik pembuatannya, semakin tua alat musik maka
bentuk dan teknik pembuatannya semakin sederhana.
Alat musik tradisional juga bermacam-macam ada yang cara memainkannya di gesek yaitu alat
musik REBAB.
3. Tangga Nada Pada Musik Tradisonal
Alat musik tradisioanal mempunyai susunan penalaan yang berbeda dengan alat musik
moderen atau barat. Namun ada beberapa alat musik tradisional sistem nadanya sudah diadaptasi
atau disesuaikan dengan alat musik moderen. Tangga nada yang digunakan pada alat musik
tradisional tentu disesuaikan sistem nada pada alat musik tradisional. Tangga nada merupakan
aspek musikal pendukung yang mempekuat karakter suara alat musik tradisional ketika dimainkan.
Tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu. Seperti sebuah
tangga pada kehidupan nyata, maka tangga nada juga memiliki fungsi yang serupa dengan tangga
pada kehidupan sehari-hari. Bila kita perhatikan sebuah tangga memiliki fungsi untuk naik atau
turun. Begitu juga nada nada pada sebuah karya musik, ada saatnya nada itu naik semakin tinggi,
ada saatnya nada itu turun semakin rendah, variasi rangkaian nada yang naik dan turun membentuk
alunan bunyi yang indah. Secara umum tangga nada dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pentatonis,
diatonis dan kromatis. Dalam musik tradisional jawa pada umumnya menggunakan tangga nada
PENTATONIS .Kita bisa membaca lebih lanjut tiga jenis tangga nada itu di bawah ini.

Dalam teori musik, skala diatonik adalah komponen dasar teori musik dunia Barat. Skala
diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada
piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si". (Kadang-
kadang, 'Si' direpresentasikan dengan 'Ti' agar huruf pertama setiap not berbeda). Tangga nada
diatonis memiliki dua jarak nada, yaitu jarak 1 dan jarak ½ dan memiliki tujuh nada pokok.
Terdapat 2 jenis tangga nada diatonik, yaitu diatonis mayor dan minor.
Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang jarak antara masing masing nadanya adalah ½.
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas 5 nada pokok dengan jarak yang
berbeda beda. Tangga nada ini disusun bukan berdasarkan jarak antar nada, melainkan berdasarkan
urutan nada. Tangga nada pentatonis biasanya digunakan pada musik tradisional, diantaranya
musik tradisonal Jepang, Cina, dan Indonesia, seperti yang terdapat pada gamelan Jawa dan Bali.
a. Pelog
Tangga nada ini tersusun atas nada 1-2-3-4-5-6-7. Memang memiliki 7 nada, namun dominan yang
dipakai hanya 5. Jika disamakan dengan pentatonis, nada re dan la, sangat jarang dipakai.
Pentatonis Pelog bersifat tenang, khidmat, dan hormat.
b. Slendro
Tangga nada tersusun atas nada 1-2-3-5-6. Pentatonis Slendro bersifat gembira dan semangat.
GAMELAN JAWA
Sebagai masyarakat Indonesia yang hidup di jawa tentunya kita sering melihat atau mengenal
dengan alat musik yang namanya gamelan, alat musik gamelan merupakan orchestranya orang
jawa. Dalam musik gamelan terdapat beberapa macam jenis alatnya seperti SARON, DEMUNG,
KENDANG, GONG dan REBAB Yang cara memainkannya di Gesek

Macam-macam Perangkat Alat Musik Gamelan


Gamelan sendiri merupakan ansambel multi-timbre. Gamelan terdiri dari metalofon, idiofon,
xilofon, aerofon, kordofon, suara vokal, siter yang dipetik dan membranofon. Beberapa instrumen
yang membentuk alat musik Gamelan saat ini adalah sebagai berikut.

No Macam-macam Perangkat Alat Musik Gamelan

1 Alat Musik Kendhang

2 Alat Musik Saron

3 Alat Musik Demung

4 Alat Musik Bonang

5 Alat Musik Kenong

6 Alat Musik Gong

7 Alat Musik Kempul

8 Alat Musik Gambang

9 Alat Musik Slenthem

10 Alat Musik Gender

11 Alat Musik Siter

12 Alat Musik Rebab

13 Alat Musik Suling

14 Alat Musik Kemanak

15 Alat Musik Gendrum


4. Fungsi Musik Tradisional Pada Masyarakat Pendukungnya
Alat musik tradisional adalah media ekspresi masyarakat pendukungnya. Dalam kehidupan
bermasyarakat alat musik tradisional hadir dan memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Religius
Alat musik tradisional digunakan pada kegiatan religius.
contoh :
Tabuhan bedug yang dimainkan dengan penuh semangat dan gembira di masjid
pada saat menyambut hari raya Idul Fitri. Alat musik tiup dari bambu yang digunakan
untuk iringan lagu pada ibadah di gereja. Gamelan Bali yang dinamis pada saat upacara
Galungan dan lain sebagainya.
b. Pelengkap Upacara Adat
Upacara adat daerah menjadi semakin semarak dengan adanya permainan musik tradisional.
Contoh:
Tabuhan kebogiro pada gamelan jawa yang digunakan untuk mengiringi upacara
panggih pengantin pada saat iring iringan pengantin masuk ke pelaminan.
c. Iringan Tari
Selain alat musik tradisional setiap daerah di Indonesia juga memiliki tarian tradisional. Pada saat
pementasan tarian tradisional, iringan tari menggunakan alat musik tradisional daerah setempat.
Iringan tari menjadi satu kesatuan yang utuh pada penyajian tari.
d. Media komunikasi dan hiburan
Bermain musik tradisional bersama keluarga, warga desa, teman sekolah dapat memunculkan
rasa gembira dan menjadi sarana berkomunikasi antar masyarakat. Musik dapat menjadi media
hiburan bagi masyarakat untuk mengusir kejenuhan setelah seharian bekerja mencari nafkah.
Pasti saat ini kalian bisa menambahkan contoh fungsi alat musik tradisional dari daerahmu bukan
? Mari kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dengan ikut menjaga dan memainkan alat musik
tradisional.

PERAN MUSIK TRADISIONAL


1. Sebagai kebanggaan nusantara.
2. kebanggaan bagi daerah tersebut yang mencerminkan kekayaan budaya dengan karakter dan
ciri khas yang berbeda dengan daerah lain.
3. Sebagai media ekspresi dan komunikasi sosial budaya dalam masyarakat tersebut.
4. Sebagai motifasi untuk melestarikan dan mencintai budaya daerah sebagai bagian dari budaya
nasional.
NOT BALOK

1. Tanda kunci G (G clef) Tanda kunci G bentuknya sudah ditentukan dan baku. Tanda kunci
G menunjukan nada g' pada garis kedua paranada.

Kemudian berpangkal pada nada g' dengan cara naik atau turun nada-nada, kita dapat
membuat rangkaian nada sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai