Anda di halaman 1dari 8

JENIS MUSIK

MUSIK ANSAMBEL
Ansambel berasal dari kata ensemble (prancis) yang berarti bersama-sama sehingga musik
ansambel dapat diartikan yaitu sebuah pertunjukan musik yang dilakukan secara bersama-sama
dengan menggunakan lebih dari satu alat musik baik yang sejenis maupun yang campuran.
Dalam musik asambel dituntut kekompakan kelompok, keharmonisan nada serta penghayatan.
dalam membawakannya kita harus kereatif baik dengan memainkan nada maupun
mengkreasikannya sesuai dengan yang diinginkan agar lebih menarik.
Klasifikasi musik ansambel :
1. Berdasarkan jumlah pemain ansambel dibedakan menjadi 3 yaitu :
Ans kecil
Ans sedang
Ans besar
2. Berdasarkan bentuk penyajiannya musik ansambel dibedakan menjadi 2 yaitu :
Ansambel sejenis
Yaitu bentuk penyajian yang menggunakan alat music sejenis,contoh : ansambel recorder
(semuanya memainkan alat music recorder).
Ansambel campuran
Yaitu bentuk penyajian music ansambel yang menggunakan beberapa jenis alat musik (beraneka
ragam), contoh : recorder, pianika, gitar, castagnet, tamborin, harmonica akord, dan lain-lain.
3. Alat musik menurut fungsinya dikelompokan menjadi 3 yaitu :
Alat musik melodis
Berfungsi untuk memainkan / membawakan susunan nada-nada (melodi) sebuah lagu. Contoh :
recorder, biola, pianika, harmonica, bellyra, vibraphone, gloken-spiel,flute,dan lain-lain.
Alat musik ritmis
Berfungsi untuk menentukan / memberikan irama (ritme) tertentu dalam pergelaran musik juga
berhubungan dengan ketukan dan birama. Contoh : triangle, castagnet, ketipung, kendang, symbal,
tamborin, rebana, snare drum, bass drum, tifa, dan lain-lain.
Alat musik harmonis
Berfungsi mengiring melodi (membawa / memainkan akor) biasanya para ahli menyebut nama
soliter (berfungsi ganda dapat untuk melodi tapi juga dapat sebagai pengiring melodi). Contoh :gitar,
pianika, harmonica akor, ukulele, dan lain-lain. alat music soliter tradisional misalnya gender,
gambang, talempong, siter, kecapi sunda.
4. Contoh ansambel
Duet / duo
Trio
Paduan suara
Vocal grup
Ansambel musik sekolah

1.

B.

Orkestra
Keroncong
Band
Dll
Pada zaman dahulu, orang menciptakan musik semata-mata untuk kepentingan upacara ritual, yaitu
sebagai pengantar doa kepada dewa atau sesuatu yang mereka percayai. Musik yang mereka
ciptakan, belum menggunakan alat-alat musik sebagaimana kita ketahui saat ini.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, alat musik mengalami perubahan. Sebelumnya,
orang yang hanya memanfaatkan tubuh sebagai alat musik dan hanya bersifat ritmis.
Musik merupakan napas bagi kehidupan semua orang. Musik mampu menyatukan berbagai
perbedaan yang ada di antara manusia. Bahkan, musik mampu menjadi media komunikasi di antara
semua lapisan masyarakat tanpa memperdulikan perbedaan harkat dan martabat.
Perkembangan yang terjadi pada musik saat ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
tatanan kehidupan manusia. Musik saat ini tidak lagi dijadikan sarana peribadatan, tetapi sudah
menjadi sarana hiburan dan pendidikan. Musik saat ini telah menjadi sesuatu yang universal dan
dapat dinikmati semua orang.
A. MEDIA KOMUNIKASI MELALUI MUSIK
Musik sebagai sarana peribadatan
Di beberapa daerah di Indonesia, musik sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat.
Masyarakat suatu daerah sangat menjungjung tinggi, memelihara, dan menghormati nilai-nilai yang
terkandung di dalam musik. Dengan demikian, musik suatu daerah dapat lestari hingga saat ini.
Masyarakat Sunda, khususnya dalam tradisi bercocok tanam padi, melakukan ritus-ritus untuk
memuliakan dan menghormati Dewi Padi atau Dewi Sri. Angklung merupakan salah satu alat bunyibunyian yang kadang-kadang disertai dengan nyanyian merupakan salah satu sarana untuk
menghormati
Nyi
Pohaci
Sangyang
Sri.
Angklung sebagai ritus dari penanaman padi masih digunakan oleh orang sunda yang berdiam di
pedal aman, seperti di ciptarasa (tergabung dalam kesatuan Banten Kidul), Kabupaten Sukabumi,
Cipining (bogor), cijulang (Ciamis), Sanding (garut), dan Arjasari (Bandung).
2. Musik sebagai sarana pendidikan
Awalnya, musik hidup dan berkembang di lingkungan nonformal. Masyarakat luas yang memiliki
kepedulian dan kepentingan tertentu berusaha melestarikan musik. Untuk lebih melestarikannya
masyarakat menjadikan musik sebagai bagian dari bidang pendidikan. Dengan begitu para generasi
penerus memiliki wawasan budaya dan sikap kreatif untuk menghargai karya-karya musik, baik dari
para seniman lama atau baru. Alat-alat musik yang kerap diajarkan cara memainkannya disekolahsekolah formal, antara lain recorder, suling, calung, pianika, keyboard, kecapi, gendang, gitar,
angklung, serta gandelan.
3. Musik sebagai sarana hiburan
Musik sebagai sarana hiburan biasanya kita temukan pada perayaan pesta pernikahan, khitanan,
pesta rakyat, dan sebagainya. Musik tersebut sipatnya menghibur para penonton. Karena itu
kadang-kadang kualitas musiknya kurang baik. Misalnya kualitas tidak penting, yang penting musik
dapat mengikuti selera penonton. Dan akhirnya, penonton puas melihat pagelaran musik. Sebagai
contoh kesenian angklung, menjadi salah satu hiburan masyarakat yang digelar disanggar seni
Saung Angklung Udjo yang dahulu dipimpin oleh Bapak Udjo Ngalagena.
BENTUK SAJIAN

Dalam suatu pagelaran musik, penonoton akan melihat penyajian alat musik.
Permainan tunggal atau konser tunggal ialah bentuk permainan musik yang disajikan seorang
pemain dengan satu/beberapa alat musik.
2. Permainan bersama atau ansambel ialah bentuk permanian musik yang disajikan beberapa orang
atau sekelompok orang dengan sejumlah alat musik, baik alat musik sejenis maupun alat musik
berbeda.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kedua bentuk penyajian musik ialah:
1. Jumlah pemain musik (musisi)
2. Jumlah alat musik
3. Luas gedung (tempat pertunjukan)
4. Konteks pagelaran
1.

C. JENIS SUMBER BUNYI ALAT MUSIK


Ada beberapa cara seseorang dapat memainkan alat musik agar alat musik mengeluarkan suara
yang bagus. Cara memainkan alat musik, antara lain dengan ditiup, digesek, dipetik, dan dipukul.
1. Alat musik tiup, misalnya recorder, terompet, dan harmonica.
2. Alat musik gesek, misalnya biola, selo, dan rebab.
3. Alat musik petik, misalnya gitar, mandolin, dan kecapi.
4. Alat musik pukul, misalnya untuk alat musik pukul bernada yaitu gamelan, calung, dan
kolintang. Sedangkan untuk alat musik pukul tidak bernada seperti tamborin, rebana, dan gendang.
D. FUNGSI ALAT MUSIK
Alat musik juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik bernada yang dapat difungsikan sebagai pembawa alur melodi
atau rangkaian melodi. Contoh alat musik ini adalah flute, harmonica, dan seksofon.
2. Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada, alat ini difungsikan sebagai pembawa
irama sehingga karya musik yang dimainkan dapat stabil. Contoh alat musik ini adalah gendang,
tamborin, dan triangle.
3. Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang dapat menghasilkan paduan akor secara harmoni.
Contoh alat musik ini adalah gitar, piano, dan akor deon. Alat musik ini difungsikan untuk mengiringi
lagu.
E. MEMAINKAN ALAT MUSIK
Memainkan alat musik hendaknya dilaksanakan sebaik mungkin. Pelatihan yang baik bukan berarti
jumlah pelatihannya sering, melainkan pelatihan yang teratur dan berkualitas. Kualitas permainan
ialah apabila kita melakukan kesalahan, kita menganalisis masalah tersebut dan langsung
memperbaikinya. Selanjutnya, kita mengulangi terus pelatihan kita sampai benar-benar tidak ada
kesalahan.
F. BERLATIH MUSIK DENGAN ALAT MUSIK RITMIS
Alat musik ritmis ialah alat musik yang dapat memberikan atau mengeluarkan irama tertentu ketika

dimainkan bersama-sama. Untuk memainkan alat musik ini, kita memerlukan notasi ritmis.
Notasi ritmis adalah notasi yang digunakan dalam pagelaran musik ansambel. Notasi ritmis dapat
berupa notasi blok, notasi gambaran, atau berupa tanda-tanda tertentu. Pemakainan notasi
bergantung pada komposer dalam menuliskan notasi sehingga notasi dapat mempermudah para
musisi dalam memainkan suatu karya musik.

Lagu Perjuangan
Lagu Perjuangan Indonesia disebut dengan istilah musik fungsional yang diciptakan untuk tujuan
nasional. Dalam sejarah musik dikenal bahwa musik berfungsi mengiringi peribadatan agama
(ritual), musik mengiringi tari berfungsi sebagai sarana hiburan. Fungsi primer lagu-lagu perjuangan
Indonesia adalah sebagai sarana upacara, dimana kedudukan para pemain dan peserta didalam
seni pertunjukan harus dilibatkan, hingga seni pertunjukan jenis ini bisa disebut the Art of
Participation. Fungsi sekunder lagu-lagu perjuangan sebagai media agitasi politik berguna untuk
membangkitkan semangat perjuangan melawan penindasan, dan keberadaan jenis lagu-lagu ini di
Indonesia pada masa perang kemerdekaan jumlahnya cukup banyak. Sebagai seni pertunjukan
dalam lagu-lagu perjuangan, idiom musik barat dikemas berdasarkan kemampuan musikalitas
masyarakat pendukungnya. Unsur teknis bernyanyi tidak begitu penting, diutamakan makna serta isi
teks lagu bersifat agitasi disampaikan dan dihayati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Secara umum pengertian lagu-lagu perjuangan adalah kemapuan daya upaya yang muncul melalui
media kesenian di dalam peranannya pada peristiwa sejarah kemerdekaan di Indonesia. Upaya ini
disebut sebagai sikap patriotis didalam konteks sejarah sebelum dan sesudah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Dalam pengertian yang luas sebagai perasaan
nasional lagu-lagu perjuangan disebut sebagai lagu wajib, diajarkan mulai pada tingkat pendidikan
dasar, hingga perguruan tinggi dan wajib diketahui seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan
peraturan pemerintah melalui Intruksi Menteri Muda Pendidikan dan Pengajaran dan Kebudayaan
Nomor. 1 tanggal 17 Agustus 1959, diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1963, telah ditetapkan 7
buah lagu-lagu perjuangan sebagai lagu wajib yaitu (1) lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan
W.R. Supratman. (2) lagu Bagimu Negri ciptaan Kusbini. (3) lagu Maju tak Gentar ciptaan Cornel
Simanjuntak. (4) lagu Hallo-hallo Bandung ciptaan Ismail Marzuki. (5) lagu Rayuan Pulau Kelapa
ciptaan Ismail Marzuki. (6) lagu Berkibarlah benderaku ciptaan Bintang Sudibyo, dan (7) lagu Satu
Nusa satu Bangsa ciptaan L. Manik.
Pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, komponis pejuang Indonesia turut berperan dalam
perjuangan kemerdekaan dengan menciptakan komposisi lagu yang disebut dengan lagu-lagu
perjuangan. Lagu-lagu perjuangan dapat membangkitkan semangat juang untuk membela tanah air,
misalanya lagu-lagu yang sudah ditetapkan sebagai lagu-lagu wajib Nasional.
Ciri-Ciri lagu perjuangan:

kebanyakan diciptakan pada masa perjuangan sekitar tahun 1945 1950

Syair lagu biasanya dapat membangkitkan semangat perjuangan.


Bentuk komposisi lagu perjuangan ada dua macam, yakni lagu perjuangan dengan semangat
berkobar (bentuk Mars), dan lagu-lagu yang menyentuh perasaan (bentuk Hymne).
Musik Seriosa
Seriosa berasal dari kata Serious sebagai lawan kata dari entertaintment, musik seriosa bersifat
serius sehingga pemain atau penyanyinya memerlukan banyak latihan dan kosentrasi untuk
membawakan musik seriosa. lagu seriosa indonesia beberapa contoh :
Melati Suci
Mekar Melati

SEJARAH PERKEMBANGAN LAGU SERIOSA INDONESIA


Lied German adalah komposisi musik vokal German, memiliki tiga bentuk lagu: strophic, throughcomposed dan song cycle. Masuk ke Indonesia, dibawa oleh Bangsa Belanda pada abad16.
Keberadaannya memberi inspirasi bagi para pencipta lagu bangsa Indonesia, sehingga
berpengaruh terhadap lahirnya lagu seriosa. Lagu seriosa adalah komposisi musik vokal Indonesia,
sebagai adaptasi lied German. Lahir di Indonesia tahun 1930-an, dipelopori oleh Cornel
Simanjuntak. Lagu seriosa mengandung nuansa musik Nusantara, dan idiom musik Indonesia.
Sarat dengan muatan budaya, historis, dan nilai nasionalisme Indonesia. Karenanya menjadi lagu
khas Indonesia, dan sebuah genre musik di Indonesia. Pasang surut sejarah perkembangan lagu
seriosa, sangat dipengaruhi oleh perkembangan situasi politik, sosial dan teknologi di Indonesia.
Dalam hal ini kebijakan pemerintah pada masa-masa tertentu, kondisi pendidikan musik,
perkembangan application music technology dan media elektronik berpengaruh terhadapnya.
Lagu seriosa hingga kini masih menjadi media pembelajaran musik vokal yang efektif di pendidikan
tinggi maupun sekolah musik negeri dan suasta. Dikarenakan kandungan nilai artistik yang khas
Indonesia dan teknik produksi suaranya menggunakan dua gaya bernyanyi Jerman dan Itali. Hingga
kini masih eksis pada pergelaran musik klasik, walaupun tidak menjadi sajian utama.
Lagu seriosa merupakan jenis musik seni untuk seni, yang diutamakan adalah nilai artistik bukan
nilai finansial. Jenis kesenian seperti ini, kelastarian dan pengembangannya menjadi tanggung
jawab pemerintah. Berbeda dengan jenis lagu hiburan, yang diutamakan adalah selera masyarakat
dan nilai finansial. Kelestarian dan pengembangannya, bisa ditopang oleh masyarakat.
Lieder Jerman
Setelah pascakemerdekaan lagu-lagu perjuangan berkembang menjadi lagu seriosa diilhami dari
lieder Jerman, seni Romantik abad ke-19 yang mencapai puncaknya di tangan komponis besar
Franz Schubert. Dalam sebuah Lieder, alur melodi, tema syair dan iringan pianonya harus menyatu
dan senyawa. Ciri itu juga nampak pada lagu seriosa Indonesia melalui kisah kasih asmara yang
dikemas dalam tema kepahlawanan. Sementara itu, ilmu pengetahuan musik juga mengalami
perkembangan yang pesat dengan berdirinya berbagai lembaga pendidikan formal pada berbagai
strata. Ilmu pengetahuan musik telah membuka peluang bagi masyarakat untuk memilih bidang
sebagai profesi yang sesuai dengan karier di lapangan baik sebagai pencipta musik, penyaji musik,
pendidik musik, peneliti musik dan pengelola kegiatan musik.

Jika kita melihat suatu pertunjukan konser sebenarnya reportoar hasil ciptaan itu memberikan
gambaran sesuatu kesan berasal dari luar penciptanya atau lingkungan hidupnya. Jikalau ditelaha
lebih dalam tampak bahwa lingkungan hidup sipencipta berfungsi sebagai sumber inspirasi. Proses
terjadinya penciptaan merupakan suatu ilham yang ajaib menghasilkan kematangan musikal, hal ini
memerlukan pekerjaan yang teliti. Salah satu contoh pada karya F. Schubert karyanya yang terkenal
berjudul Lieder telah menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya untuk menyelesaikan
pernyataan musiknya. Sebaliknya karya yang dibuat secara tergesa-gesa tanpa perhitungan ilmu
musik akan menghasilkan karya yang kurang memuaskan.
Musik Indonesia
Menyebutkan kata istilah musik Indonesia memang memiliki pengertian yang beraneka ragam dan
kadang-kadang menimbulkan pengertian yang kotroversial. Tetapi dengan adanya jenis musik yang
tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat masa kini, dapat kita sebut seni musik
Indonesia tetapi seni musik Indonesia yang bagaimana inilah permasalahannya. Pada permulaan
kemerdekaan Indonesia masih memiliki kompois-komponis yang memenuhi syarat. Komponis
Indonesia yang dapat diandalkan yaitu Amir Pasaribu, Cornel Simanjuntak dan Liberty Manik
ketiganya berasal dari Sumatera Utara yang sangat dipengaruhi musik misionaris Jerman. Salah
seorang diantaranya nama komponis Amir Pasaribu, adalah pemikir musik yang handal terlihat dari
tulisan dan pengamatannya yang tajam menilai musik.1 Sedang musik seni yang mengutamakan
nilai estetika baik dari melodi dan syairnya disebut lagu seriosa terkenal para penyanyinya ialah
Pranajaya, Prananingrum, Aning Katamsi, Siti Chairani Proehoeman.
Siti
Chairani
Proehoeman
Penyanyi
Opera
&
Seriosa
(Foto
Dok:Wisnu.M)
Persoalannya sekarang bahwa lagu seriosa sejak lahir hingga kini tidak mengalami perkembangan
apa-apa kecuali dalam ajang festival bintang radio dan televisi yang diselenggarakan setiap tahun
oleh pemerintah, diminati para penyanyi seriosa yang menjadi pelajaran mayor vokal di sekolah
musik dan perguruan tinggi seni, atau kursus-kursus vokal. Kejayaan lagu seriosa di Indonesia
berhenti semenjak wafatnya tokoh-tokoh pencipta dan beberapa penyanyinya. Kehadiran para tokoh
ini telah memberikan andil corak perkembangan musik di Indonesia dan dari merekalah karya lagu
seriosa berkumandang tanpa melahirkan generasi penerus.
Teknik menyanyi seriosa karena suara partikel udara melalui pita suara menyebabkan getaran pada
kedua pita suara menghasilkan bunyi dan kemudian diterima oleh alat pendengar (telinga). Suara
adalah produksi terakhir dari suatu proses mekanikal yang terjadi dipangkal tenggorokan (larynx)
dan hulu keronkongan (pharynx). Suara tidak terbentuk tanpa aparat vokal yang fungsional karena
kegiatan fisiologi ini yang menjadi fondasi seni menyanyi (The art of Singing) dengan dasar ilmiah.

Sejarah Lagu Anak

Mungkin anda masih teringat tentang lagu-lagu anak jaman dahulu, seperti Bintang Kecil,
Pelangi, Naik-naik Ke Puncak Gunung, Burung Kakak Tua, dan lain-lain. Lagu anak-anak
tersebut sangat sering kita nyanyikan pada saat kita masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak.

Dan mungkin hingga saat ini, lagu-lagu tersebut masih sering di nyanyikan di sekolah-sekolah
Taman Kanak-kanak dan yang setaraf dengan TK (Paud, Taman Bermain, dan lain-lain).
Padahal pada Era Tahun 1900an, banyak sekali beredar dan diluncurkan album lagu-lagu anak
yang nge-top, dengan banyak sekali penyanyi cilik seperti Bondan Prakosa dengan albumnya
Lumba-lumba, Enno Lerian dengan Malas Bersih-bersih, Trio Kwek-kwek dengan Si Jago
Mogok, Pandu Papra dengan "Laura Dacosta", Mellisa dan Kak Seto (Si Komo) dengan Si Komo
Lewat, Joshua dengan Diobok-obok. Lagu-lagu tersebut sangat banyak dikenal dikalangan anakanak TK dan SD, karena memang lagunya sangat bagus dan beberapa diantaranya (tidak semua)
mengandung nilai pendidikan dan nilai moral. Dari sisi promosi pun, banyak perusahaan rekaman
lagu anak-anak bersedia mengeluarkan biaya yang tidak kecil.
Lagu-lagu anak yang pernah muncul dikalangan anak-anak tersebut, memang sempat naik daun.
Namun entah mengapa, pada tahun 2000an lagu-lagu anak seakan-anak lenyap dari peredaran dan
lama kelamaan anak-anak cenderung lebih memilih lagu-lagu Pop Dewasa sebagai lagu favorit
mereka. Anak-anak yang dulu dengan mudah hafal lagu-lagu anak, hingga saat ini lebih hafal lagulagu
Pop
Dewasa
yang
kebanyakan
bertemakan
Cinta.
Para pencipta lagu anak, yang pernah terkenal seperti Ibu Kasur, Papa T-Bob, dan lain-lain, seakanakan menghilang dan tidak pernah muncul kembali. Selain itu, tidak ada lagi pencipta-pencipta lagu
yang terkenal. Generasi penerus para pencipta lagu dan penyanyi cilik yang nge-top pun tidak ada
lagi. Mungkin pada zaman ini, ada banyak pula muncul pencipta lagu-lagu anak, namun nama
mereka tidak sebesar Ibu Kasur dan Papa T-Bob. Beberapa penyanyi cilik juga mulai bermunculan,
namun eksistensi mereka kurang banyak mendapat tanggapan yang baik dari anak-anak. Soal
selera terhadap lagu-lagu anak, anak-anak lebih cenderung memilih dan mengenal lagu anak dari
luar negeri (berbahasa Inggris), seperti Old Mac Donald atau Twinkle-twinkle Little Star.
Kualitas dari lagu pendidikan anak-anak
Lagu anak adalah lagu yang pantas didengarkan dan dinyanyikan untuk anak-anak, dan selalin
mengandung unsure hiburan, akan lebih baik jika mengandung unsur pendidikan juga.

1.

Kualitas dari sebuah lagu anak-anak bisa dilihat dari segi:


Nada/bit

Fun (menyenangkan dan lucu), tidak terlalu keras dan Bit yang terlalu cepat (seperti music rock,
apalagi underground)
2. Lirik:
Mudah dipahami : Menggunakan kata-kata yang sederhana dan tidak terlalu panjang (Terutama lagu
yang mengandung nilai pendidikan dan moral), boleh panjang asalkan mengandung sebuah cerita
yang menarik dan mudah dipahami anak-anak, dan memiliki kata-kata yang berbobot .
3. Tema lagu:
_ Mengandung pesan moral yang berguna bagi anak-anak (kebaikan, persahabatan, kerajinan, dll),
dan tidak mengandung hal-hal yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang dewasa (cinta,
selingkuh,
pertengkaran).

_Mengandung nilai pendidikan (sarana mempermudah anak-anak untuk belajar tentang sebuah
materi
mata
pelajaran
tertentu
(misalnya,
lagu
balonku:
tentang
warna).
4. Atraktif:
Bisa mengajak anak-anak untuk bergerak (menari, olah raga, bertepuk tangan dan menggerakkan
bagian tubuh mereka).
5. Dewasa tapi tidak cengeng.
Dewasa: Mengajarkan hal-hal yang baik, yang biasa diberikan orang dewasa kepada anak-anak.
Tidak Cengeng: karena bisa membuat anak-anak kehilangan semangat di masa kecilnya dan
melemahkan mental anak-anak. Karena dunia anak-anak adalah dunia yang seharusnya penuh
keceriaan.
6. Tidak menimbulkan kerancuan saat diinterpretasi.

Seperti yang pernah terjadi pada lagu anak-anak jaman dahulu. Kadang mengandung kerancuan
makna.
7. Disukai anak-anak (nada, lirik, gerakan, penyanyi, dll)

Anda mungkin juga menyukai