Anda di halaman 1dari 30

KBM ONLINE

MATERI SENI MUSIK (Selasa, 21 April 2020)


KELAS XI MIPA 1-4

Bacalah materi di bawah materi ini ! Blok BERI WARNA pada kalimat yang
menurut kalian penting!
CONTOH :

Musik modal

Musik modal adalah  karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan masing-
masing not tangga nadanya tidak memiliki hubungan khusus kecuali nada dasar yang merupakan pusat (finalis). 

Ciri ciri musik modal yaitu : memiliki pusat nada yaitu nada dasar, bersifat monofon, masing-masing not tangga
nadanya tidak memiliki hubungan khusus, menggunakan tangga nada pentatonic dan bersifat horizontal.

Musik Modal memiliki 7 Tangga nada : Ionian, Dorian, Frigia, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan mode Locrian.
Masing-masing tujuh skala modal terdiri dari pengaturan tertentu dari nada diatonis dari satu oktaf.

## Contoh musik modal : Iringan gereja, Musik monofon abad ke-7 yang namanya "Lagu Gregorian",  Karya
Claude Debussy yang berjudul "Epigraphes Antique", Karya Franz Schubert yang berjudul "Fruhlingstraum".

2. Musik Tonal

Musik Tonal merupakan sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, memiliki pusat nada
yang di dengar atau dirasakan. Hal ini berarti suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan secara horizontal
saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis minor. Karakteristik
musik : Polifonik/banyak suara, Vertikal dan horizontal, Ada iringan, Harmonis, tidak memiliki nada dasar, sistem
12 nada.

## Contoh Musik Tonal : Musik klasik (Fur Elise karya Beethoven, Don Giovanni karya mozart), musik jazz

3. Musik Atonal

Musik atonal merupakan musik yang ditulis dan dimainkan tanpa memperhatikan setiap kunci tertentu. Musik yang
tidak memiliki nada spesifik, tidak dalam kunci spesifik dan karena itu tidak memilki not induk atau kord
spesifik. Karakteristik Musik :tidak memiliki nada dan kunci spesifik, tidak memiliki akor, tidak enak didengar jika
dimainkan oleh orang yang bukan ahlinya

Penggolongan alat musik


Penggolongan alat musik dibedakan menjadi beberapa  macam yaitu,
1.      Menurut fungsinya
Penggolongan alat musik menurut fungsinya terbagi menjadi tiga yaitu
a.       Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi pada suatu lagu, pada umumnya alat
musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Contoh alat musik melodis adalah biola, trupet, recorder,
flute.
b.      Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang dimankan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Karena
alatmusik ini biasa memainkan harmoni maka cir-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih secara
bersamaan. Contoh alat musik harmonis adalah guitar, keyboar, piano, harpha, kentrung, siter.
c.       Ritmis
Alat musik ritmis dimainkan sebagai pengiring sekaligus pengatur tempo pada lagu. Biasanya alat musik ritmis
bernada tetap atau tidak bernada. Contoh alat musik ritmis adalah drum, triangele, tamborine, gendang, cymbal.
2.      Cara memainkanya
Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :
a.       Alat musik gesek
Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek. Yang tergolong alat musik
gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll
b.      Alat musik petik
Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara  dipetik, contoh alat musik petik adalah
guitar, kecapi, siter, dll
c.       Alat musik pukul
Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang termasuk alat musik pukul adalah
drum, tamborine, silofone, timpani, dll
d.      Alat musik tiup
Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip. Contoh alat musik tiup adalah flute,
trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll
e.       Alat musik getar
Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan. Cotoh alat musik getar adalah
angklung, bolero, marakas.
f.        Alat musik keyboard
Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan yang kusus dan dimainkan   dengan
ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik keyboard adalah organ, piano, akordeon.
3.      Berdasarkan sumber bunyinya.
a.       Membranofone
Membranofone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari membran. Contoh alat musik membranofon adalah
drum, gendang, rebana, dll
b.      Aerofon
Aerofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari udara. Contoh alat musik aerofon adalah flute, seruling,
saxophone, dll
c.       Elektrofon
Elektofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari elektrik atau listri. Sebagai contohnya adalah keyboard,
elekton, organ, dll
d.      Idiopfon
Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dari alat musik itu sendiri. Contoh alat musik idiofon adalah  gong,
angklung, gambang, saron, dll
e.       Chordophon
Chordophone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari chord atau dawai. Contoh alat musik chordophone
adalah gitar, cello, contra bass, dll
Yang termasuk alat musik yang terbuat dari logam adalah trumpet, saxophone

I. Musik Tradisional

Pengertian Musik Tradisional


      Musik pada hakikatnya adalah seni yang menggunakan media penciptaan bunyi. Namun, tidak semua bunyi
dapat disebut musik karena sebuah musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut  juga
ditopang oleh berbagai komponen, seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan
bentuk. Seni musik adalah seni pengorganisasian bunyi dilakukan dengan teknik tertentu, yang mempunyai arti dan
makna estetis di dalamnya

   Hoffer (1985 : 22) dalam Sumaryanto menegaskan ada dua ciri utama bagi suatu bunyi dapat disebut musik, yaitu
pengorganisasian bunyi dan artinya. Musik adalah pengorganisasian bunyi dan memiliki arti terjadi dalam rntang
waktu tertentu dan biasanya mempunyai pitch.

     Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki karakter atau gaya yang menjadi
ciri khas daerah tersebut. Keberlangsungan musik tradisional melalui upaya pewarisan secara turun temurun pada
masyarakat pemiliknya.

Fungsi dan Jenis Musik Tradisional


Fungsi musik tradisional antara lain sebagai berikut.

1. Sarana Upacara Budaya (Ritual)


     Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.
Oleh karena itu,instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan upacara adat masyarakat.

2. Sarana Hiburan
     Musik tradisional berfungsi sebagai hiburan atau menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai
sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.

3. Sarana Ekspresi Diri


    Musik bagi seniman sebagai media mengekspresikan diri serta mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan
cita-cita tentang diri , masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4. Sarana Komunikasi
     Alat musik digunakan sebagai sarana komunikasi yang memiliki tanda bagi maysarakatnya, sebagaimana
kenuntungan dalam masyarakat yang tiap bunyinya memiliki pesan tertentu.

5. Pengiring Tarian
     Di berbagai daerah Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian-
tarian daerah.

6. Sarana Ekonomi
     Pemain musik tradisional dalam mempertunjukan permainan musiknya bertujuan sebagai sarana penghidupan
ekonomi mereka.

     Musik tradisional dapat digolongkan menjadi beberpa jenis, yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik, dan gesek.
1. Instrumen musik perkusi yaitu dimainkan dengan cara dipukuli dengan tangan atau stik, misalnya gamelan,
talempong (Minangkabau), kolintang (Minahasa), arumba (Jawa Barat), gendang, tifa (Papua dan Maluku), dan lain-
lain.
2. Instrumen musik petik, misalnya kecapi (Jawa Barat), siter (Jawa Tengah), sasando (NTT), sampek
(Kalimantan), hapetan (Tapanuli), dan junggaa (Sulawesi Selatan).
3. Instrumen musik gesek, misalnya rebab yang dijumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta, serta
oyahan yang ada di Bali dan Kalimantan.
4. Instrumen musik tiup, misalnya sejenis seruling, seperti saluang (Sumatera Barat), seruni (Sumatera Barat
dan Kalimantan), dan seruling lembang (Tana Toraja).
sumber: http://wartadetik6.blogspot.com/2017/08/musik-tradisional-pengertian-fungsi.html

 Konsep Dalam Pertunjukan Musik Tradisional 

Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun dan melekat sebagai
sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak
hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau
musik tradisional masing-masing yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.

Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan
daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita
mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal
dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.

Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata musik berasal dari bahasa Yunani
mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu.
Sedangkan Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun
temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan ciri
khas dari kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun.

Ciri Khas Seni Musik Tradisional 

Dipelajari Secara Lisan


Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan secara turun temurun,
oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah
mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para
generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut, begitupun ketika generasi muda harus mewariskannya kembali
kepada generasi mendatang, yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.
Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu dikenal sebagai ciri
khas masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal secara lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja
prosesnya tidak mudah dan tidak sebentar, setiap daerah memiliki budaya masing-masing dan pastinya proses
pembelajarannya dilakukan secara berkesinambungan atau terus-menerus.

Tidak Memiliki Notasi


Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat para pelakunya tidak
memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari
kedua poin di atas kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa mempertahankan
kesenian tradisional tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang pembelajaran dari satu generasi ke
generasi lain.
Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak mempau mengajarkan ayau
mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa
ke masa itu bisa punah seketika. Solusinya adalah mulai dibenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni
musik tradisional sehingga kelak siapapun (terlepas dari daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut
melestarikannya.

Bersifat Informal
Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak begitu serius atau
formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku.
Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya disebuah daerah yang menciptakan sebuah musik khas
diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.

Permainannya tidak Terspesialisasi


Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah orang-orang yang
berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup kemungkinan orang lainpun dapat
memainkannya. Dan biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu
jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik. Misalkan seorang sinden
biasanya memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll.

Syair Lagu Berbahasa Daerah


Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada umumnya menggunakan bahasa
daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik Tradisional biasanya turut menghadirkan melodi
atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa memiliki alunan musik yang
mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan nuansa
kedaerahan.
Lebih Melibatkan Alat Musik daerah
Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau dimainkan dengan alat-
alat musik tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda dimana penyanyinya membawakan lagu
‘bubuy bulan’ akan diiringi oleh alat musik khas sunda seperti karinding, degung, dll.

Merupakan bagian dari budaya Masyarakat


Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa
saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal daerah musik tradisional tersebut. 

Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional 

1. Penyajian musik tunggal menampilkan seseorang dalam memainkan alat musik tertentu. Misalnya penampilan
piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal dan lainnya. 

2. Penyajian kelompok music terbatas. Penyajian musik terbatas adalah


penyajian kelompok musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-
bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musick sampai dengan bentuk ensemble
terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian
musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar
disiplin. 

3. Penyajian musik orchestra. Meskipun masih memiliki sifat formal dan


disiplin tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar
daripada penyajian musik lainnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang
cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik. 

4. Penyajian musik elektrik. Berbeda dari pertunjukkan musik lainnya yang ditampilkan di dalam ruang tertutup,
penyajian jenis musik dapat dilakuakn di uadar
terbuka dengan jumlah penonton yang bias mencapai
tujuan ribuan orang. Sifat dari penyajian musik ini
tidak bersifat formal dan penonton boleh saja
berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama penyanyi
yang sedang tampil diatas pentas. 

Jenis Pertunjukan Musik Tradisional 

1. Musik Gambang Kromong 

Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu


musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu
Gambang Kromong. 

Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik betawi dengan
Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China. 

Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut. 

Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa pada masa
penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu
yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan
perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran. 

Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya menggunakan
gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan dengan menggunakan alat musik
modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang
menyebutnya “gambang kromong kombinasi”. 

2. Musik Keroncong 

Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana.
Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa
instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan. 

Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele,
biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang, orang yang juga berjasa
mengembangkan musik keroncong. 

3. Musik Gong Luang 

Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari kerajaan majapahit
di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan. 
Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang”
yang berarti kurang, karena memang alat -alat gong
yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik
diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong,
Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang
berbeda tergantung daerahnya masing-masing. 

Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki


7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong,
ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan. 

Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan
untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya. 

4. Musik Santi Swara dan Laras Madya 

Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini
sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V. 

Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu,
sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan
bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi
Swara Laras Madya yang berarti doa yang
dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang
bersahaja. 

Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang


bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik
utama yaitu kendang, bogem dan kemanak. 

Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk


segi iramanya, namun yang membedakannya
hanyalah 

Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat


sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya 

5. Musik Karang Dodou 

Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya
menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara memandikan dan
memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera
mantera berisi doa-doa. 

6. Musik Tabuh Salimpat 

Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang


sampai sekarang masih ada dan dimainkan di
kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah
kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat
musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti
rebana dan alaat musik petik seperti gitar. 

7.Musik Tradisional Kombi 

Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang


berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik
atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang
Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto. 

Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua
ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian
bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul. 

Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan, upacara adat dan
upacara keagamaan. 

8. Musik Senandung Jolo 

Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo
memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini
membawakan lagu yang berbentuk pantun. 
Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada
strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun
spontan – pantun penutup. 

Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk


pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama yaitu
Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu
terbuat dari kayu Marelang. 

Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo


ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti
Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk.
Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan
sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan. 

9. Musik Krumpyung 

Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut
angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan
dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu
lainnya. 

10. Musik Goong Renteng 

Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari


Sunda yang memakai gamelan untuk instrumen
musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua,
karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng
memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan
renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda.
Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab 

Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat


musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat
musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini
digunakan untuk penyambutan tamu dan acara maulid
nabi. 
11. Musik Syair Telima 

Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam. Syairnya lumayan
terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan untuk acara resmi
dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam. 

12. Musik Sasando Gong 

Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah sasando gong yang terbuat
dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong
digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana. 

13. Musik Painting 

Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan.


Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena
memang alat musiknya berupa senar yang
disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa
digunakan diantaranya painting, babaun, agung,
marakas dan talinting. 

14. Musik Gaghahanggase 

Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah


Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan berkembang di
sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat
musik yang bersifat diatonis dan non diatonis. 

Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel,
tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta
dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan. 

15. Musik Tradisional Huda 

Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional nusantara yang berasal dari
Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan
merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan. 

Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah
musik asli minang yang masih tahan dan utuh. 
sumber: http://coldhandswarmheart30.blogspot.com/2018/04/pertunjukkan-musik-tradisional.html

II. Musik Barat 


Pengertian Musik Barat

      Musik Barat adalah musik yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi
bangsa kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering dijadikan media untuk
berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan, politik, agama, kesehatan, dsb. Menyebabkan
musik Barat sering mendapat perlakuan/kedudukan yang sangat strategis, bahkan dianggap salah satu
media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai pesan secara rasional (walaupun
tidak selamanya benar). Selain itu pengaruh musik Barat telah banyak mempengaruhi dan mewarnai
berbagai musik di Indonesia, baik musik popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut
cenderung telah menyatu dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat kita yang lebih
tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap landasan
teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt kita lebih banyak melibatkan aspek afektif
saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh sebab itu
agar kesadaran terhadap penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran akan
pentingnya berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan
landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik, baik untuk
pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap musik-musik yang bermutu.
Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis
dimana terdapat batasan TDM sebagai salah satu landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat
berhubungan dengan musik –”esensinya”- selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya
teoritis, melainkan harus diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang
didasarkan pada seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu apresiasi. Bahkan
dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya sendiri baik secara tiruan untuk latihan
salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan individual.

B. Jenis-jenis Musik Barat

1. Musik Klasik  
       Musik Klasik memiliki tiga penafsiran sebagai berikut.
Pertama, musik Klasik merupakan jenis musik yang lahir atau diciptakan oleh komponis-komponis pada
masa Klasik, sekitar tahun 1750 sampai sekitar tahun 1800. Pada masa tersebut, di Eropa ada dua tokoh
komponis yang sangat menonjol, yaitu Joseph Haydn (1732–1809) dan W.A. Mozart (1756–1791). Karya
tokoh ini sangat terkenal sampai sekarang. Bukan saja karena kualitasnya, melainkan juga karena
kuantitasnya.
Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan jauh di masa lalu, tetapi tetap
diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang masa. Sehingga, orang sering menyebutnya sebagai
musik abadi. Dalam pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah dipertahankannya sifat keaslian
dalam penyajiannya. Hal-hal baru ataupun cara-cara baru dalam penyajiannya pun akan dapat mengurangi
makna Klasik musik jenis ini.
ketiga, musik Klasik adalah jenis musik yang dibuat masa sekarang, tetapi mengambil gaya, corak,
ataupun teknik yang terdapat pada musik Klasik dari pengertian pertama dan kedua. Lagu seriosa adalah
jenis musik yang didasari oleh gaya, corak, dan teknik musik Klasik.
    Untuk mengenal sifat musik masa Klasik, sebaiknya membandingkan dengan masa sebelum dan
sesudahnya. Sebelum masa Klasik adalah masa Barok, yang musiknya juga disebut musik Barok. Pada
masa ini, terdapat sejumlah tokoh musik di antaranya J.S. Bach (1685–1750) dan G.F. Handel (1685–
1759). 

         Musik pada masa Barok banyak menampilkan kelincahan melodi dengan berbagai ornamennya
yang dijalin secara poliponik. Adapun di masa Klasik, nadanada melodi lebih banyak paduan secara
homoponik, ditunjang pemanfaatan tempo dan dinamik paduansederhana. Namun, kehadirannya sudah
cukup sebagai penunjang kelahiran karya-karya simponi.
Sesudah masa Klasik adalah masa Romantik. Pada masa ini, Ludwig van Beethoven sebagai tokoh
pengantar karena awal dari kehidupan karyanya lebih banyak mengikuti masa Klasik. Musik di masa
Romantik ditandai, antara lain oleh berkembangnya paduan nada yang lebih disonan dan makin
meluasnya penggunaan nada-nada kromatik. Di samping itu, juga berkembang penciptaan lagu-lagu kecil
jenis lied yang sekaligus merupakan perwujudan kerja sama antarmusik dan sastra serta bidang-bidang
lainnya. Beberapa tokoh komponis pada masa Romantik, antara lain Franz Schubert, Frederic Chopin,
Robert Sh=Chumann, dan Franz Lizt.
2. Musik Latin
      Musik Latin adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di
negaranegara Amerika Latin, terutama Kuba. Keunikan musik Latin adalah
pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di dalamnya. Vokal dan instrumen
musiknya berasal dari upacara religius Afrika, namun saat ini cenderung
dipandang sebagai musik tarian, karakteristik sangat kuat pada ritmenya terlihat
saat satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing ritem lainnya untuk
saling berpadu. Secara tradisional, musik latin dimainkan oleh perkusi
tradisional Kuba yang berdawai 9. Sepanjang waktu, piano telah menggantikan
gitar sebagai instrumen choral (pengisi), sedangkan bass, woodwin, trompet
dan tromboneditambahkan untuk memainkan melodi dan reff (pengulangan bagian lagu). Kebanyakan
musik latin adalah berdasarkan pola ritmik Kuba dan berpola ritem 3–2 (kadang 2–3).Clave juga
merupakan nama untuk dua stik yang memainkan pola 3–2. 

 Karakteristik musik Latin yang penting adalah sebagai berikut.


a. Clave: pola ritmik gabungan yang dimainkan dengan dua stik, sepanjang saat bandbermain.
b. Call and Response inspiraciones: pertukaran musikal antara 2 inspirasi suara, menjadi frase
improvisasi oleh vokalis dan instrumentalisnya.
c. Bajo–tumbao–bass: pola ritmik berulang untuk bassa atau konga yang berdasarkan pada clave.
    Kini, musik Latin telah banyak menduduki puncak musik dunia dan diakui keuniversalannya. Musik
yang mengundang tema keceriaan, pesta, dan dansa
ini kian digemari. Bintang-bintang seperti Enrique Iglesias, Christina Aguilera, Shakira atau Carlos
Santana yang gemar berkolaborasi kinipun makin menanjak membawakan musik latin mereka, sekaligus
membuktikan bahwa musik Latin benar-benar salah satustyle musik yang besar.
3. Musik Jazz

Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika Serikat. Pada awal abad ini,
kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan peralatan musik Eropa, khususnya Prancis, dengan
irama bangsa Negro asal Afrika Barat. Di perkebunan-perkebunan kapas New Orleans Selatan gaya
permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik jazz, 
Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam irama maupun melodi, kelompok
ataupun musiknya. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopisasi. Sebagai gaya bermain,
musik jazz tidak tertentu susunan alat musiknya. Kita dapat melakukannya baik secara tunggal, trio,
kuintet, atau group bentuk lainnya; baik jenis akustik maupun elektrik. Namun, secara garis besar, musik
jazz menggunakan alat musik gitar, trombon, trompet, keyboard/piano, drum, dan vokal. Dalam lagunya,
musik jazz tidak memiliki ataupun menentukan bentuk khusus. Banyak lagu dapat dimainkan secara jazz,
di awal kehadirannya digunakan lagu-lagu dengan bentuk khusus, sepertiblues dan boggie woogie.

   Beberapa gaya dalam musik jazz, antara lain


gaya New Orleans, di Xielands, gaya Chicago, boogie-woogie,swing, bebob, hard pop, coll jazz, dan free
jazz. Orkes jazz yang sangat terkenal pada zamannya adalah Original Dixieland jazz band dan New
Orleans Rhythm Kings.Gambar disampingadalah Tokoh-tokoh musik jazz di masa lalu, antara lain
Charlie Parker (saksofon), Duke Ellington (komponis), Benny Goodman (klarinet), dan Louis Amstrong
(trompet).

4. Musik Rock And Roll


    Rock and roll sering
disingkat rock’n’roll. Musik ini
berkembang di Amerika Serikat akhir
tahun 1940-an dan mencapai
kepopulerannya di awal tahun 1950-
an. Rock and roll melahirkan berbagai
macam aliran yang secara keseluruhan
dikenal sebagai musik rock.
Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan lirik. Rock and
roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah
aksen backbeat yang selalu diisi pukulan snar drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua
gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set.

 Perangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat


musik tambahan.
 Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang
dimainkan untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang
memainkan ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering
dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun
1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofonPerangkat alat
musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.
    Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang
dimainkan untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang
memainkan ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and
roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofon diganti peranannya oleh gitar listrik. Salah satu
cikal bakal rock and roll adalah musik boogie-woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik
berbagai kelompok big-band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade 1940-an. Kepopuleran musik rock
and roll secara mendunia menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja memengaruhi
gaya bermusik, tetapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses di dunia musik,
bintangbintang pada periode awal rock and roll juga sukses di dunia film dan televisi, misalnya Elvis Prisley. Selain
Elvis Presley, muncul juga group musik rock and roll dari Inggris, yaitu The Beatles; dari Britania Raya, seperti
Black Sabbath, Led Zepllelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd, dan Queen.
sumber: http://rizkasfr.blogspot.com/2017/03/musik-barat.html
Konsep Musik Barat
Musik Modal Adalah  karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada
hubungannya khusus antara masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat
(finalis)  (Dieter Mack, 1994)

Musik Tonal Adalah Sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya pusat nada yang
di dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan secara horizontal saja setiap
not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis minor
Musik Atonal adalah garapan musik yang mengabaikan Membaikan kunci atau tonal center (harmoni tonal), 
Musik Modal
         Musik Modal Adalah  karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak
ada hubungannya khusus antara masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat
(finalis)  (Dieter Mack, 1994).Prinsip modal berasal dari musik "monofon", yaitu satu lagu saja atau satu melodi line
yang dinyanyikan oleh satu atau beberapa orang. Dalam hal ini prinsip modal mirip dengan salah satu prinsip dalam
musik karawitan yaitu sistem pelog/salendro, karena tangga nada pelog/salendro lebih berhubungan dengan karakter
melodi yang monofon (horizontal) dan terdapat nada dasar juga sebagai "pusat". Perbedaan dengan prinsip modal di
Eropa dapat ditemukan dalam rangka ketentuan interval, karena di Indonesia tidak ada standardisasi jarak interval.
Kenyataan ini bukan merupakan kekurangan melainkan perbedaan yang berdasaran estetika musik (sejarah, tradisi
budaya) yang berbeda.Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui ciri ciri music modal yaitu : Memiliki pusat
nada yaitu nada dasar,Berifat monofon, tidak ada hubungan khusus antara masing masing tangga nada,
menggunakan tangga nada pentatonic dan bersifat horizontal. Ternyata, terdapat beberapa budaya musik yang tetap
mengembangkan prinsip pentatonis seperti Indonesia misalnya. Sedangkan di Eropa, unsur-unsur pentatonis diubah
melalui sistem tangga nada modal. Padahal, karakter pentatonis masih sering muncul pada beberapa karya-karya
musik Barat sebagai simbol "paling alami".
Contoh karya music di eropa dengan unsur unsur pentatonis
 1. Musik monofon abad ke-7 yang namanya "Lagu Gregorian"
2. Karya Claude Debussy yang berjudul "Epigraphes Antique"
3. Karya Franz Schubert yang berjudul "Fruhlingstraum"

Musik tonal
         Tonal merupakan sitilah musik berarti “menyatakan bunyi atau warna suara” sedang kan tone berarti “bunyi
nada” itu sendiri. Musik TonalAdalah Sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya
pusat nada yang di dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan secara
horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis
minor.Adapaun pengertian lain menurut para ahli yaitu "Musik Tonal adalah musik yang terpadu dan dimensi Musik
disatukan jika mendalam merujuk ke sistem precompositional dihasilkan oleh prinsip konstruktif tunggal yang
berasal dari skala tipe dasar;. Itu adalah dimensi jika dapat tetap dibedakan dari yang memesan precompositional
"(Pitt 1995, 299).dari definisi tersebut dapat kita cirikan bahwa music Tonal itu memandang bunyi secara horizontal
dan vertical,memiliki pusat nada,Menggunakan tangga nada diatonic mayor dan diatonic minor
Musik Atonal
         Pastinya telinga kita belum terbiasa mendengar kata musik Atonal bukan? bahkan majalah musik saja tidak
banyak yang mampu membahas salah satu genre musik ini. Namun, menurut desas desus yang beredar mayoritas
musisi tidak mengakui atonal sebagai genre musik dan menganggapnya sebagai kebisingan acak. Atonal sendiri
adalah jenis musik tanpa nada dan disonansi yang mungkin memiliki kesamaan tetapi sebenarnya tidak sama.
Sebenarnya, jika menganggap atonal bukan bagian dari musik agak kurang tepat. Sebab musik tanpa nada
sebenarnya sudah familiar digunakan terutama dalam sejarah musik dan dipahami sebagai sebuah gerakan yang
berbeda dimulai sekitar awal abad 20. Atonal sendiri saat itu muncul karena adanya keakraban manusia terhadap
nada namun tanpa dibumbui dengan perasaan.
        Atonal mengajarkan kita untuk membuat musik berbumbu. Atonal juga ditengarai sebagai awal munculnya
musik klasik yang sudah terlihat geliatnya sejak abad 20. Saat itu musik-musik tanpa nada banyak digunakan untuk
acara peribadatan diberbagai gereja. Musik tanpa nada menjadi fenomena besar selama awal abad 20 karena
dipandang sebagai musik alternatif yang lebih harmonis.
        Musik tanpa nada sebenarnya ditandai dengan sistem dan teori yang cukup mudah, yang nadanya hanya berupa
"tonal". awalnya banyak yang mencecar musik atonal karena dipandang tidak jelas, namun seiring dengan
banyaknya musisi atonal yang lahir lambat laun orang-orang pun mulai menyukai musik ini. Ingin mengenal lebih
jauh tentang musik ini? Pergilah ke Eropa karena di Indonesia belum banyak musisi yang mengetahui musik
ini. Musik atonal tidak mengikuti aturan baku atau tanpa memperhatikan Tonal nada menggunakan tanggga nada
kromatif.bisa kita katakana music Atonal ini music yang bersifat spontanitas.
sumber: http://agendapikrstarku.blogspot.com/2017/01/konsep-musik-barat-modaltonalatonal.html

SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK BARAT


1.Musik Jaman Kuno (Sebelum Masehi - Tahun 1000 M)
Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang
lalu.Tiada siapa tahu bila manusia mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi
seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi
dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang
lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar.Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih
jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara
mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan
beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk sesorang.

Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering
hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi.Ada juga yang
mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan
bunyi.Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadisuling purba.

Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara.Bermain-main dengan suara
mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung.Kayu-kayu dan
batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan.Mungkin secara tidak sengaja
mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi
kuat.Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut
besar menjadi gendang.

Prasejarah

Prasejarah musik hanya dapat berteori berdasarkan temuan dari situs arkeologi paleolitik.Seruling Merupakan
alatmusik yang seing ditumakan pada jaman pra sejarah dan bentuknya seperti shakuhachi yang berasal dari
Jepang.Seruling Divje Babe yang terbuat dari tulang paha berunag gua, yang diperkirakan sudah dipakai sekitar
40.000 tahun yang lalu.Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak jaman
Peradaban Lembah Sungai Indus , India memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab
Weda . Pengumpulan paling awal dan terbesar alat musik prasejarah ditemukan di Cina dan tanggal kembali ke
antara 7000 dan 6600 SM. Lagu-lagu Hurrian / Hurrian songs adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno
yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkiarakan telah ada sekitar 1400 SM (sumber : wikipedia.org)

Bangsa Mesir kuno mulai pada 3500 SM telah menggunakan instrumen-instrumen musik yang hingga sekarang
masih digunakan, yaitu Harpa, lyra, mandolin dan seruling.
Jauh sebelum masehi berlangsung bangsa Yunani sudah memahami tentang dunia filsafat dan kesenian.Pada jaman
ini mulai dikenal adanya musik liturgi atau doa-doa dalam nyanyian. Salah seorang seniman besar yang
menciptakan musik liturgi adalah ST. Ambrosius.
Perubahan yang sangat besar terjadi ketika Paus Gregorius Agung I Menciptakan karya musik dengan menggunakan
melodi, tetapi tanpa iringan. Musi yang demikian disebut dengan Gregorian

Ciri-ciri musik jaman Kuno : 


1. Musiknya sama sekali belum berbentuk, jenis musik masih sangat primitif. Lebih banyak digunakan untuk
upacara yang bersifat religius 
2. Penggunaan unsur ritmis masih sangat dominan dan penggunaan istrumen musik yang masih sangat
sederhana
2. Musik Jaman  pertengahan ( 1000 – 1500 )
Abad pertengahan adalah jaman antara hilangnya kebudayaan antik (kuno serta primitif) dan timbulnya kebudayaan
baru (renaissance)  Pada periode musik jaman ini seorang bangsa prancis bernama Guido Aretinius d'arrezo
menemukan sistem membaca notasi.  Musik pada jaman ini mengalami perkembangan yang pesat.Pusat kebudayaan
pada abad ini ada pada gereja.pada jaman ini musik liturgi berkembang pesat.
Ciri-ciri musik abad pertengahan :
1. Peranan paduan suara yang menyanyikan lebih dari satu suara semakain berkembang
2. Ditemukannya notasi dan pencatatan nada
3. Masuknya musik keduniawian bersuara satu
4. Berkembangnya musik polyphoni (Lagu bersuara banyak)
5. Berkembangnya nyanyian keagamaan dan untuk pertama kalinya nama-nama komponis muncul dalam
sejarah.
Tokoh musik :
Guido d' arezo, (1050), Willem Guilaume Dufay (1400), Adam de la halle (1287), Hanz Sachs (1471)
3. Musik Jaman renaisans ( 1500 – 1600 )
Musik Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar tahun 1450 sampai dengan
1600.Penentuan batas awal zaman musik ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik
pada abad ke-15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri "Renaisans" secara
bertahap.Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan dan sebelum Zaman Barok.

 Beberapa komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, Orlande de Lassus, dan William Byrd.
Giovani Gabrieli, Galilei, Jean Baptiste Lully, Giovanni Pierluigi da Palestrina, Josquin des pres, Martin Luther
King .
Ciri-ciri musik :
1. Berkembangnya musik romantis, nyanyian keperwiraan dan musik A capella.
2. Musik gereja mengalami kemunduran
3. Banyak perubahan tempo dan dinamik yang tajam, melodi lagunya masih pendek.
4. Bentuk lagunay Motet, missa dan fantasia
5. Mulai dikenalnya alat musik Orgel dan piano.
6. Sifat keberssamaan menurun dan sifat egoisme menonjol.
7. Munculnya musik instrumentalia.
3 . Musik Barok (1600 – 1750 )
Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan
1750.Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu
berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini;
kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu.

Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe
Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.

Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord.Partitur musik di zaman
Barok ditandai dengan tidak adanyairingan atau polifoni.Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua
melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik,
musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat
memainkan musik Barok. (sumber : wikipedia.org)
Ciri-ciri musik:
1.     Pemakaian nada hiasan dan penggunaan tanda dinamik yang dominan.
2.     Orang lebih suka pada kelincahan dalam gerak-gerik
3.     Musik opera mulai berkembang, munculnya musik oratorio.
4 . Zaman Klasik( 1750 -1820 )
Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai
dengan awal abad ke-19.Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik
dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi
tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat
tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.

Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik.

Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea
Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari
zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.
Ciri Musik Pada Zaman Klasik:
1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi
lembut(decrssendo).
2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
4. Pemakaian akord 3 nada.
5.Zaman Romantik ( 1820 – 1900 )
Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan dekade pertama
abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.

Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, walaupun pembatasan
zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain
(yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).

Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr., Felix Mendelssohn, Frédéric Chopin,
Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.
Ciri ciri Musik:
1.     Menitik beratkan pada emosi yangberlebihan
2.     Musiknya menggambarkan rasa ke akuan yang sangat menonjol.
3.     Perasaan mulai melepaskan diri dari rasio akal.
6. Zaman Improsionisme / Modern (1900 – sekarang)
Musik pada zaman modern tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan karena kemajuan IPTEK
yang semakin pesat, dan berkembangnya globalisasi dunia yang juga berimbas di perkembangan musik dunia.

Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000.Sedangkan music kontemporer dimulai pada
tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975 hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer
berjalan berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya impresionis. Para
composer benua Amerika memulai karirnya dibidang music dan berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter,
dan George Gershwin.Masih ada juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan
teknik 12 nada.Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga sekarang.
Komponis zaman modern antara lain :
1. Edward Benyamin Britten dari Inggris
2. Bella Bartok dari Hongaria.
3. Maurice Ravel dari Perancis.
4. Igor fedorovinsky dari Rusia.
5. Claude Archille Debussy dari Perancis

Perkembangan lagu pada zaman modern ini kebanyakan lagu-lagu dari zaman Yunani hingga zaman peralihan
berorientasi klasik atau berbentuk seriosa dengan iringan musik orkestra.

Pada era musik kontemporer, banyak sekali festival musik yang diselenggarakan untuk menghargai music.Sebut saja
Ars Musica di Belgia, Bang on a Can marathon, Cabrillo Festival of Contemporary Music, Darmstadter Ferienkurse,
dan Donaueschingen Festival.Selain itu, masih ada Gaudeamus Foundation music week di Amsterdam, Huddersfield
Contemporary Music Festival, Peninsula Arts Contemporary Music Festival, dan Warsaw Autumn di Polandia.

Tokoh terkenal dari aliran kesederhanaan kontemporer adalah Wolfgang Rihm.Karya-karya dari Rihm sangat
dihargai di Jerman. Karya-karya dari composer lain yang cukup dihargai adalah symphony no. 3 yang berjudul
Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga Cantus in memoriam Benjamin Britten dari Part. Selain itu,
masih ada karya berjudul The Veil of the Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.Jenis
musik seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah berkembang pesat.Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang
berkualitas.

Musik kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music lain. Contohnya adalah gamelan
dari Indonesia, instrumen tradisional dari Cina, dan juga ragas dari musik klasik India.Jenis music seperti rock, jazz,
dan juga pop sangatlah berkembang pesat.Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang berkualitas.
sumber: http://gilanyamusik.blogspot.com/2014/10/sejarah-musik.html

Bentuk Penyajian Musik Barat

1)      Pergelaran in door (pergelaran yang diadakan di dalam ruangan)

Contoh :

 Orkestra/ symphonyadalah penyajian music secara lengkap


(petik, gesek, tiup, pukul), berasal dari Eropa, dan alat-alat
musiknya bersifat internasional.
 Musik keroncong adalah suatu jenis musik atau aliran musik
yang lahir di Indonesia yang dipengaruhi oleh musik barat
(diatonis) sehingga bukan termasuk sebagai musik tradisional
melainkan salah satu jenis musik diatonis (world musik) yang
banyak berkembang pada saat ini. Adapun pada perkembangan
selanjutnya akan berkolaborasi dengan jenis musik tradisional.
 Paduan suara adalah penyajian music vocal oleh sekelompok
vokalis dengan satu atau beberapa suara yang dipimpin oleh
seorang dirigent/konduktor.
 Vokal Group adalah kumpulan orang bernyanyi bersama.

2)      Pergelaran out door  (pergelaran yang diadakan di luar ruangan)

Contoh :
 Band adalah sekelompok orang yang satu aliran musik yang mempunyai satu cita – cita untuk berkarya
dengan membentuk kelompok musik / band itu sendiri.
  Dangdut adalah salah satu musik Indonesia
yang sudah merakyat di wilayah Nusantara, yang dipadu
dari unsur musik Melayu, India, dan juga musik tradisional
Indonesia. Dinamakan Dangdut karena suara musik
yang terdengar adalah suara ‘dang’ dan ‘dut’ dan musik
Dangdut lebih dikuasai oleh suara gendang dan suling.

 Musik rock adalah salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh
vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer.
Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh jenis-jenis gitar, baik elektrik maupun akustik.

v  Jenis-jenis pergelaran menurut bentuk penyajiannya :

1)      Solo (penyajian tunggal)

2)      Duet (penyajian 2 orang)


3)      Trio (penyajian 3 orang)

4)      Kwartet (penyajian  4 orang)

5)      Kwinted (penyajian 5 orang)

1)      Orkestra/symphony  (penyajian music secara lengkap (petik, gesek, tiup,

pukul) 

 sumber: https://ghofarudin.wordpress.com/tag/musik-barat/

III. Musik Kontemporer

Pengertian Musik Kontemporer


Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan kreatif yang dalam
konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik kontemporer, atau, lebih tepatnya, musik seni
kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling digemari di tahun1990-an. Tetapi kesepakatan dalam penggunaan
istilah ini membangkitkan pertanyaan tentang apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk dalam musik
kontemporer. Ini menjadi sebuah inti dari perdebatan hangat dikalangan musisi dan pemikir yang biasanya
mempunyai persepsi yang berbeda.
Keanekaragaman Musik kontemporer secara resmi diakui dan dilembagakan dan dalam hal ini ditetapkan
sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu Pekan Komponis, sebuah pertemuan tahunan untuk para komposer
dari berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan ini biasanya dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dari
pertemuan yang pertama di tahun 1979, komposer yang terlibat kebanyakan berasal dari yang berbasis tradisional.
Bahkan, komposer berbasis tradisional adalah yang terbaik mewakili delapan iterasi awal, yang memberikan
kontribusi lebih dari tiga kali lebih banyak dari karya-karya itu dibanding rekan mereka yang berorientasi Barat.

KONSEP MUSIK KONTEMPORER

Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer tidak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang tradisi
budayanya walaupun sumber-sumber tradisi itu masih terasa lekat. Akan tetapi sikap serta pemikiran individual-lah
yang paling penting, sebagai landasan dalam proses kreatifitas musik kontemporer. Musik ini cendrung mengubah
cara pandang, cita rasa, dan kriteria estetik yang sebelumnya telah dikurung oleh sesuatu yang terpola, ada
standarisasi, seragam, global, dan bersifat sentral. Konsep musik kontemporer menjadi sangat personal (individual),
sehingga perkembangannyapun beragam. Paham inilah yang ditawarkan oleh musik kontemporer, sehingga dalam
karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan aturan tradisi yang telah mapan ke dalam wujud
yang baru, terkesan aneh, nakal, bahkan urakan.
secara kompositoris karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori. Pertama adalah karya
musik yang bersifat “musik iringan”. Konsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu
melodi (bentuk lagu/intrumental), kemudian elemen-elemen lainnya berfungsi mengiringi melodi tersebut. Kedua
adalah karya musik yang bersifat “illustratif”. Konsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah
cerita, puisi dan lain-lain. Dengan demikian orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang
berdasar pada interpretasi komponisnya. Ketiga adalah karya musik yang bersifat otonom. Karya musik seperti ini
biasanya sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya pun
sangat berbeda jika dibandingkan dengan karya-karya tradisi. Kadang-kadang karya-karya musik seperti ini sering
menimbulkan hal yang kontroversial. Seperti yang “anti tradisi”, padahal secara sadar atau tidak, semua tatanan
konsepnya bersumber dari tradisi. Kategori yang seperti ini lebih dekat atau lebih cocok dengan fenomena musik
kontemporer Barat (Eropa-Amerika).
Satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap berbeda digarap kolaboratif oleh dua seniman I
Wayan Dibia dan Keith Terry yaitu ”Body Tjak”. Karya ini merupakan seni pertunjukan multikultural hasil kerja
sama atau kolaborasi internasional yang memadukan unsur-unsur seni dan budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali-
Indonesia). ”Body Tjak” digarap dengan penggabungan unsur-unsur seni Kecak Bali dengan Body Music, sebuah
jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai sumber bunyi. Garapan bernuansa seni budaya global
ini, lahir dengan dua produksinya yaitu Body Tjak 1990 (BT90) dan Body Tjak 1999 (BT99) (Dibia, 2000:10).
Kedua karya ini memang murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan jiwanya yang telah tergugah
oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan berbekal pengalaman estetis masing-masing, dan diilhami oleh
obsesi aktualitas kekinian, kedua seniman sepakat melakukan eksperimen dalam bentuk workshop-workshop
sehingga lahirlah musik kontemporer Body Tjak.

Dari segi alat musik sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara instrumen tradisional dan modern
sehingga menambah variasi suara yang dihasilkan. dari segi sikap penyaji bergerak sesuai alur cerita, seperti jalan,
berdiri, dan duduk.
sumber: http://putraeinst.blogspot.com/2018/10/musik-kontemporer-konsep-sejarah-tokoh.html

Teknik Musik Kontemporer

 Menggunakan idiom tradisi barat


Dalam membuat musik kontemporer, beberapa komponis seperti Amir Pasaribu, Dua Srikandi Piano ; Trisutji
Kamal dan Marusya Nainggolan Abdullah membuat materi garapan musiknya berupa musik tradisional. Meski
berupa msuik tradisional, tetapi teknik pembuatan atau prinsip-prinsip pembuatannya sendiri menggunakan teknik
yang lazim digunakan pada musik barat. Contohnya adalah, suara gendhing gamelan jawa ditansripkan ke dalam
piano.

 Tata gramatika musik tradisi


Berbeda dengan teknik sebelumnya, teknik menciptakan musik kontemporer dengan cara ini adalah dengan
memberikan nuansa baru pada musik tradisional yang sudah ada. Contohnya, cara memtik kecapi tidak hanya
dilakukan dengan memetik namun juga dapat dilakukan dengan menggesekkan kuku jari. Hal ini bisa saja disebut
dengan merubah fungsi tiap instrumen untuk menciptakan nada atau suara/bunyi baru.

https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/teknik-musik-kontemporer

CIRI – CIRI MUSIK KONTEMPORER 

Musik kontemporer memiliki ciri-ciri umum, antara lain:


1. Warna bunyi bisa sejenis atau bisa berbagai jenis.
2. Notasi musik hanya dapat dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis dengan simbol atau tanda.
3. Memiliki improfisasi yang bervariasi mengikuti keinginan dari pemusik.
4. Bunyi dapat berasal dari sumber yang beragam,bukan hanya dari instrumen musik.
5. Jenis tangga nada yang dipakai bervariasi.
6. Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.
7. Dinamik dan tempo bervariasi.
8. Banyak menggunakan modulasi (perubahan nada dasar)
9.Ada perubahan komposisi instrument.
10.Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim.
11.Harmoni lepas diri dari system tonal (pengelompokan tingkat akor)

FUNGSI MUSIK KONTEMPORER

1. Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak
2. Aktualisasi gaya bermusik para kompossi
3. Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika musik
4. Suatu fenomena bahwa sumber bunyi bisa menjadi  musik
Aspek Kontemporer di Indonesia
Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia
Antara modern dan kontemporer secara umum tidak dapat dipilah berdasarkan waktu. Hal ini
mengakibatkan tidak jelasnya pemisah antara kedua istilah tersebut. Istilah modern dan kontemporer dalam konteks
seni rupa dijelaskan oleh Kramer dalam Dharsono sebagai berikut: Pengertian “kontemporer” dibandingkan dengan
istilah modern hanya sekedar sebagai sekat munculnya perkembangan seni rupa sekitar tahun 70-an dengan
menempatkan seniman-seniman Amerika seperti David Smith dan Jackson Pollock sebagai tanda peralihan
(Dharsono, 2004: 223). Pengertian kontemporer dalam bidang arsitektur memiliki pengertian lain, hal ini
diungkapkan oleh Kultermann seorang pemikir asal Jerman, “Berdasarkan teori Udo, pengertian kontemporer dekat
dengan paham post-modern menjelang tahun 1970. Paham baru ini menentang kerasionalan paham modern yang
dingin dan berpihak pada simbolisme instink” (Dharsono, 2004: 223). Dalam istilah seni pengertian ini ditafsirkan
lebih lajut oleh Douglas Davis, bahwa kontemporer sebagai kembalinya upaya mencari dan mengangkat nilai-nilai
budaya dan kemasyarakatan atau dalam istilah seni kembali ke konteks. Seperti telah kita ketahui, seni kontemporer
dalam bahasa Indonesia padanannya adalah “seni masa kini” atau juga “seni mutakhir”. Dalam khazanah seni
modern yang telah berusia ratusan tahun, kehadiran seni kontemporer cukup rumit dan menimbulkan kontroversi
yang berkepanjangan. Istilah seni kontemporer justru banyak menimbulkan kebingungan. Istilah seni kontemporer
dalam arti seni masa kini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 50-an. Pada waktu itu, karya seni masa kini hanya
menyangkut nama-nama Picasso, Matisse, Braque dan lain-lain. Periode berikutnya adalah pendobrakan yang
lengkap terhadap asas-asas seni rupa tradisi Barat. Bahkan, akhirnya pendobrakan ini semakin beraneka ragam.
Dipengaruhi oleh semangat individualisme dengan jumlah pelukis yang semakin banyak maka seni kontemporer ini
semakin dipadati oleh seni individual di mana setiap seniman berusaha untuk saling berbeda satu sama lain (Popo
Iskandar, 2000:30).Ditinjau dari sudut ini seni kontemporer bukanlah konsep tetap. Seni kontemporer adalah
dimensi waktu yang terus bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan zamannya. Kiranya hanya satu
indikasi yang bisa dijadikan titik terang istilah seni kontemporer, yakni lahir dan berkembang dalam khazanah dan
ruang lingkup seni modern. Hal ini di pertegas dalam buku AWAS! Recent art from Indonesia: Seni rupa
kontemporer muncul setelah seni rupa modern. Berlangsungnya perayaan ‘Boom seni lukis’ di akhir tahun 80-an
dan awal akhir 90-an seniman bergerak cepat menembus, melintas batas-batas tradisional negara yang membatasi
identitasnya. Kelangsungan seni rupa kontemporer tidak lagi mengusung semangat hebat, pemberontakan dan
penyangkalan seperti pendahulunya di tahun 70-an (seni modern) tetapi melangsungkan negosiasi dengan berbagai
senimanan baru, perubahan-perubahan yang serba cepat, peluang dan tentunya juga gemerlapnya pasar (Rizki A
Zaelani, 1999:92). Setiawan Sabana, tokoh pendidik, perupa, yang juga seorang dekan FSRD (Fakultas Seni Rupa
dan Desain) ITB mengungkapkan, sesuai dengan hasil penelitiannya mengenai “Seni Rupa Kontemporer Asia
Tenggara” yang dilakukannya selama 4 tahun, bahwa yang membedakan antara seni rupa modern dan kontemporer
adalah sebagai berikut:
 Seni Rupa Modern :
1. Memutuskan rantai dengan tradisi masa lalu, pada masa ini tradisi tidak menjadi perhatian yang signifikan dan itu
dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu diotak-atik lagi tapi cukup dalam musium saja.
2. Adanya high art dan low art ( kesenian dianggap adiluhung).
3. Tema-tema sosial cenderung ditolak.
4. Kurang memperhatikan budaya lokal.
 Seni Rupa Kontemporer :
1. Tradisi diangkat kembali, misalnya tema lebih bebas dan media lebih bebas.
2. Tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya seni.
3. Berbaurnya karya seni adiluhung/ high art dan low art.
4. Masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian dianggap kesementaraan.
5. Dulu ada istilah menara gading sekarang kesenian merakyat, jadi tidak lagi sesuatu yang perlu/ harus bertahan.
6. Budaya lokal mulai bahkan menjadi perhatian.
Selanjutnya ia menyimpulkannya bahwa fenomena seni rupa kontemporer Indonesia merupakan suatu refleksi,
pencerminan evaluasi kembali, sikap evaluatif dan pencarian akan potensi-potensi kultural yang baru di negeri ini
dan merupakan bentuk kesadaran baru dalam era global. Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul
awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada
waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada
konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap
usang. Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di
bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang
bersifat upacara atau seremonial saja.
E. Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia
Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni
rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan
kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi
jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai
karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-
karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah
kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya
seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis.
Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah
dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna
tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:


1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti
suka atau tidak suka.
2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti
ada perasaan kagum atau terharu.
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan,
teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:


1. Deskriptif  (paparan secara obyektif)
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)
sumber: http://apriantirahmadani.blogspot.com/2016/05/seni-musik-kontemporer.html

 Beberapa Tokoh Musik Kontemporer Indonesia diantaranya :

1.    Harry Roesli


Profesor psikologi ini bukanlah musisi biasa. Dia melahirkan fenomena budaya musik kontemporer
yang berbeda, komunikatif, dan konsisten memancarkan kritik sosial. Dia mampu secara kreatif melahirkan dan
menyajikan kesenian secara komunikatif. Karya-karyanya konsisten memunculkan kritik sosial secara lugasdalam
watak musik teater lenong.
Beberapa karya musiknya yang terkenal di antaranya : “Musik Rumah Sakit” ( 1979 dan 1980 di 
Jakarta), “Parenthese”, “Musik Sikat Gigi” (1982 di Jakarta),  Opera Ikan Asin,  dan Opera Kecoa.
Harry Roesli bukan musisi biasa. Kehidupan yang sesungguhnya baginya adalah seni musik. Kehidupannya
adalah kegiatan musik. Alat yang digunakan untuk musik kontemporernya yakni  perkusi, band, rekaman musik, dan
lain-lain.

2.    Slamet Abdul Sjukur


Slamet berpendapat kalau ada penonton yang bingungmendengarkan musik kontemperer , ya lumrah saja.
Hal ini disebabkan oleh jarak  tafsir antara pemusik dengan penonton yang ada. Slamet mengaitkan karya musik
kontemporer dengan zaman sekarang.
Salah satu ciri khasnya yaitu adanya sifat mendrobrak. Tetapi saat berbicara mengenai perlunya
suatupembaruan, Slamet tidak terbatas pada permasalahansosial atau politik. Di dalam musik itu sendiri banyak hal-
hal yang perlu dikembangkan. Misalnya yang mempunyai suara uwek-uwek,  yang belum pernah ada sebelumnya
dalam dunia musik. Hal seperti itu tentu merupakan tanda kreatifitas yang bisa mengembangkan seni musik itu
sendiri. Dalam pertunjukannya, ada pula tari yang ditampilkan sendirian dan musik yang ditampilkan sendirian.

3.    Djaduk Ferianto


Djaduk Ferianto memadukan antara elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat
musik yang digunakan sudah sering kita lihat, hanya saja perpaduan yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya
kendang dipadu dengan flute. Djaduk banyak bereksperimen bersama grup musiknya yang berbasis diYogya, Sinten
Remen.

4.    I Nyoman Winda


Musik tradisional Bali selama ini didominasi alat-alat pukul (perkusi) sehingga karakteristik
musiknya cendrung keras, bersemangat dan lincah. Inilah yang sering dianggap sebagai ciri khas musik Bali.  I
Nyoman Winda Mengarap musik kontemporer dengan komposisi baru, yaitusimfoni bambu yang dipadu dengan
musik vokal.

5.    Al Suwardi
Gamelan Genta sudah lama dianggap ‘mati’ di Kerajaan Solo. Suara yang indah itu, tampak tampaknya
terus terngiang di telinga dan menggugat pikiran dan perasaan Al Suwardi yang akhirnya bersusah payah membuat
peralatan gamelan genta baru, yang orientasi baru dan tangga nada baru pula. Swara Genta, begitulah judul yang
akan menggema dari musik kontemporer Al Suwardi.

6.    Royke (Media Perkusi)    


            Royke merupakan seorang musisi yang secara khusus mengeksplorasikan musik-musik kontemprorer
Royke jauh dari nuansa futuristik. Dia menampilkan komposisi dengan kendang, kemudian drum
akustik serta petikan gitar dengan komposisi yang terkesan klasikal.
Menurut Royke, musik itu sebenarnya tidak ada yang jelek. Semua musik lahir dari pengolahan ide atau
gagasan, apabila di eksplorasi tidak akan habis, khususnya untuk mendapatkan bentuk baru dan taste yang
lain. Musik adalah suatu yang universal khususnya untuk menyampaikan pesan dari pembuat musik kepada
masyarakat. Yang penting, bermusik haruslah kreatif, karena kreativitas adalah suatu awal yang tidak akan pernah
terputus.
Royke mengungkapkan, kehadiran musik kontemporer bukan untuk menyaingi musikkonvensional saat ini,
melainkan lebih ditujukan pada balancing position.

7.    Jomped
Musik kontemporer Jomped, secara khusus menampilkan komposisi musik dari proses kreatifitasnya, dan
proses pencariannya dalam mengeksplorasi media komputer. Musik yang terkesan tidak lazim ini, lebih mengarah
pada bentukan musik elektronis dengan perpaduan efek cahaya yang menimbulkan suasana futuristik.
Untuk menghidupkan musiknya, Jomped menambahkan beberapa perangkat software yang sacara khusus dibuat
denagn menggabungkan berbagai elemen yang dianggap bisa menciptakan bunyi sesuai dengan keinginan.
Menurutnya, musik komputer memang terkesan susah dicerna, tetapi sebenarnya di dalam musik ini
terkandung sebuah nilai rasa bunyi yang bisa dikatakan berbeda. Musik ini memang terkesan meleneh, tapi kalau
mau dirasakan, terdapat muatan rasa yang lain.

Dasar -dasar Notasi Balok ( Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam)

Dasar -dasar Notasi Balok ( Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam) - Selamat Siang para pecinta musik
indonesia, sy ucapkan terima kasih  telah berkunjung ke blog ini, semoga dapat manfaat yang besar bagi kamu, dan
juga sy bisa mendapat pahala untuk membagi ilmu (kata ustad bgtu :D wkwkwk) . saya akan melanjutkan postingan
kemarin tentang Dasar-dasar Notasi balok, kemarin kan tentang Paranada dan Tanda Kunci, pada postingan kali ini
sy akan mencoba berbagi ilmu tentang Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam.

            Berikut adalah gambar yang akan menjadi pembahasan kali ini :

1. Not Penuh.
           Not Penuh yang mempunyai  Bentuk seperti Kue Donat (Mulai Lapar ahahahha).
          Not penuh bernilai 4 ketuk. Jadi 1 Not sudah mewakili 4 ketukan atau 4 hitungan. Artinya Not ini berbunyi
selama 4 ketuk. jika anda menemukan simbol ini dalam satu bar berarti anda harus membunyikan suatu nada selama
4 ketuk lamanya dalam 1 bar. berikut contohnya :

 
itu tadi bentuk dan nilai not penuh, sekarang kita akan berkenalan dengan tanda istirahat dari not penuh tersebut
(ciee yg lg mau kenalan, jgn grogi yah..haha). tanda istirahat ini juga bernilai 4 ketuk, jadi jika menemukan tanda ini
dalam 1 bar maka anda harus diam atau istirahat tanpa membunyikan nada apapun selama 4 ketuk, nih gw kenalin
ama gambarnya :

2. Not Seperdua ( Not 1/2)


           setelah membahas tentang Not Penuh, kita beralih ke Not Seperdua. Not ini mempunyai bentuk seperti Kue
Donat tp mempunyai tiang d atasnya. Not ini mempunyai nilai 2 ketuk jadi jika kamu melihat not ini dalam 1 bar
maka kamu harus membunyikan nada selama 2 ketuk lamanya, seperti gambar di bawah :

Tanda istirahatnya pun begitu, jika kamu menemukan tanda istirahat not seperdua berarti kamupun harus istirahat
atau diam selama 2 ketuk lamanya. ini bentuk tanda diamnya :

3. Not Seperempat (1/4)


           Not Seperempat mempunyai bentuk seperti telur tapi mempunyai batang d atasnya ( husss jangan Fiktor), not
ini mempunyai nilai 1 satu ketuk. anda membunyikan nada selama 1 ketuk lamanya.

 
tanda diamnya pun bernilai 1 ketuk jadi jika menemukan tanda diam not ini maka anda harus istirahat selama 1
ketuk lamanya.

4. Not Seperdelapan (1/8)


           Not ini mempunyai bentuk seperti di atas hanya saja pada tiangnya ditambah 1 bendera, not ini bernilai 1/2
ketuk. jadi anda membunyikan nada selama 1/2 ketuk lamanya.

tuh kan bentuknya kayak logo pramuka..haha tp jika ada dua not yg bernilai sama yaitu not 1/8 maka bentuk not ini
pun berubah seperti gambar yg d atas sebelah kanan yg tertulis "Beam", ini contohnya :

 tanda istirahatnya pun sama, bernilai 1/2 ketuk . jadi jika anda menemukan simbol ini maka anda harus istirahat
selama 1/2 ketuk lamanya. ini bentuknya :
5. Not Seperenam belas ( Not 1/16)
           Not ini hampir sama bentuknya dengan Not 1/8 hanya saja not ini mempunyai 2 bendera, nilai notnya adalah
1/4 Ketuk, anda membunyikan nada selama 1/4 ketuk lamanya. contoh gambar :

not ini juga dapat berubah bentuk, seperti not seperdelapan. hanya saja perubahannya dengan menambahkan 2 garis
horisontal untuk menyambung tiang antara nada yg 1 dengan yg lain selama mempunyai nilai ketuk yang sama yaitu
1/4 ketuk, contohnya begini :

 
jika menemukan tanda diam not ini maka kamu harus berhenti selama 1/4 ketuk, ni gw kenalin tanda istirahatnya :

6. Not sepertiga puluhdua ( Not 1/32)


            Not ini mempunyai 3 tiang bendera hampir sama seperti not d atas tp nilainya beda loh, nilai not ini adalah
1/8 Ketuk, anda membunyikan nada selama 1/8 ketuk lamanya, agak susah sih menghitungnya...hehe, contohnya
begini : 

 bentuknya pun dapat berubah seperti ini :

 
tanda diamnya, anda harus istirahat atau diam selama 1/8 ketuk jika menemukan tanda diam seperti ini :
           Para pecinta Musik, inilah sedikit penjelasan sy tentan Bentuk not, Nilai Not serta Tanda diam pada notasi
balok, semoga mudah dimengerti.
sumber: http://fauzanmrzz.blogspot.com/2013/12/dasar-dasar-notasi-balok-bentuk-not.html
Dasar - dasar Notasi Balok (Paranada dan Tanda Kunci)
Dasar - dasar Notasi Balok (Paranada dan Tanda Kunci) - Selamat malam Penikmat maupun Musisi Indonesia,
Khususnya Makassar. postingan kali ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan tentang teori musik dasar mengenai
Dasar - dasar notasi balok...penasaran?? yuk kt liat...

1. Dasar - Dasar Notasi Balok.


           Ada 7 huruf yang membentuk abjad musikal: A B C D E F G Musik ditulis pada suatu Paranada, yang terdiri
dari 5 garis sejajar. Ada 4 ruang di antara 5 garis sejajar itu.

             paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis. Not dapat diletakkan di garisatau di antara garis
(spasi) paranada. Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan
garis paling atas disebut garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada
lebih tinggi.
Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah
kanan.
               Dalam Teori Musik juga terdapat 4 Kunci yg ditempatkan setiap awal paranada, nih sy liatin contohnya :

1). Kunci C

Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada sedang (misal pada biola
alto). Letak nada di garis paranada dengan menggunakan kunci C:
> Kunci C ada 5 macam yang ditulis pada masing-masing garis para nada, yang mempunyai fungsi masing-masing.
Jika ditulis pada :
a. garis 1 = untuk menuliskan suara Sopran
b. garis 2 = untuk menuliskan suara Mezzo Sopran
c. garis 3 = untuk menuliskan suara Tenor
d. garis 4 = untuk menuliskan suara Bariton
e. garis 5 = untuk menuliskan suara Bass
> Nada yang sejajar dengan Tanda Kunci adalah nada c1
2) Kunci F
           Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga
kunci Bass. Letak kunci F pada garis paranada ada di garis keempat, maka menunjukkan nada F di garis keempat.
Letak nada di garis paranada dengan kunci F
> Kunci F untuk menuliskan nada rendah ( Alto, Tenor, Bariton)
> Nada yang terletak pada garis ke 4 adalah nada f

3) Kunci G
                       Kunci G adalah kunci yang bentuknya seperti kepala biola. Kunci G disebut juga kunci biola karena
kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi. Kunci G digunakan untuk menunjukkan letak nada G pada
garis kedua. Letak nada di garis paranada dengan kunci G
> Kunci G untuk menuliskan suara tinggi ( Sopran, Mezzo Sopran, Alto )
> Nada yang terletak pada garis ke 2 adalah nada g'

 Pada Piano Kunci G (Treble Clef) biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kanan.
Sedangkan kunci F (Bass Clef) biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kiri. Penggunaan
kunci G dan kunci F secara bersamaan disebut juga grand staff.
Gambar grand staff : 

 Perbedaan kunci G dengan kunci F adalah pada letak-letak nadanya di garis paranada. Gambar berikut akan
menjelaskan perbedaannya.
cukup sekian pembahasan tentang Dasar - dasar Notasi Balok (Paranada dan Tanda Kunci). semoga tulisan ini bisa
bermanfaat yah bagi kalian, supaya gw jg dapat pahala...kwwkwkwkkwk sy akan tetap berbagi ilmu dipostingan
selanjutnya jd terus ikuti perkembangan blog sy yah..:D...
Ditulis oleh Cupliks, Jumat, 06 Desember 2013 - Rating: 4.5

Tangganada Mayor, Kromatik, dan Minor

Tangganada Mayor, Kromatik, dan Minor - Apa itu tangganada? Ada ciri-cirinya.

Pertama, suatu tangganada adalah serangkaian not yang disusun mengikuti urutan abjad. Urutan abjad ini lazimnya
ditulis dengan memakai huruf besar, bisa dimulai dari huruf A sebagai not pertama dan yang paling rendah dan
berakhir dengan A juga, not ke delapan atau not terakhir dan paling tinggi. Not ke delapan ini disebut oktaf.

Urutannya demikian: A B C D E F G A. Kalau dibunyikan dengan memakai not, urutan abjad ini demikian: la, si,
do, re, mi, fa, sol, la.

Kedua, suatu tangganada bertolak dari not apa pun sejauh satu oktaf dan berdasarkan suatu bentuk pola yang sudah
ditetapkan. Dari urutan not mengikuti abjad tadi, Anda melihat bahwa bentuk pola tangganada itu sudah ditetapkan.
Ia mulai dari A lalu mengikuti urutan abjad sampai dengan G kemudian balik ke A, kali ini delapan nada lebih tinggi
dari A pertama. Karena satu tangganada dibentuk oleh delapan nada, maka huruf terjauh yang berbeda dengan A
haruslah huruf ketujuh dan itulah huruf G. Sesudah G, Anda harus mengulangi A. Karena A bisa dipakai untuk
membentuk suatu tangganada, maka setiap abjad yang lain pun bisa dipakai untuk membentuk tangganada yang lain.
Tangganada lain bisa mulai dari B,C, D, E, F, atau G dan berakhir satu oktaf lebih tinggi juga dengan B, C, D, E, F,
atau G.

Ketiga, pola yang mendasari kebanyakan tangganada melibatkan seperangkat urutan nada dan setengahnada. Pada
gitar enam senar, suatu nada dimainkan pada dua fret yang berdekatan sementara suatu setengahnada dimainkan
pada satu fret.

Untuk maksud praktis, kita memakai tangganada yang mulai dengan C. Urutannya menurut abjad demikian: C D E
F G A B C. Kalau dinyanyikan, urutan huruf ini berbunyi do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

Dari bentuk polanya, ada dua pasang not yang masing-masing membentuk setengahnada (satu fret). Pertama,
pasangan E-F; dan, kedua, pasangan B-C. Pasangan lain (C-D, D-E, F-G, G-A, dan A-B) masing-masing
membentuk satunada.

Dalam bahasa Inggris, satunada disebut tone sementara setengahnada disebut semitone. Untuk mempermudah


ingatan Anda, aturan tentang pasangan not manakah yang membentuk satunada atau setengahnada dringkaskan
melalui urutan T (singkatan untuk tone, satunada) dan S (singkatan untuk semitone, setengahnada). Ringkasannya
demikian:

C–T–D–T–E–S–F–T–G–T–A–B–S–C

Tiga Jenis Tanggnada


Ada tiga jenis tangganada utama dalam ilmu musik Barat. Pertama, tangganada mayor; kedua, tangganada kromatik;
dan, ketiga, tangganada minor.

Tangganada mayor adalah yang paling lazim dipakai untuk menciptakan jutaan lagu, termasuk lagu-lagu pop hit dan
lagu-lagu gereja yang bertahan selama ratusan tahun. Karena itu, sebagian besar pelajaran pada tingkat awal akan
memakai jenis tangganada ini.

Tangganada diatonik mayor

Sistem nada yang memakai dua macam jarak antar nada, yaitu satunada (tone) dan setengahnada (semitone)
membentuk tangganada diatonik mayor. Contoh tadi menjelaskan tangganada jenis ini. Ia lazimnya dipakai untuk
menciptakan lagu-lagu yang bersuasana optimistik: ceria, cerah, manis, merdu. Alat-alat musik Barat yang dibuat
untuk memainkan tangganada diatonik mayor mencakup gitar, piano, organ, dan alat-alat lain. Tapi nada-nada
gamelan tidak bisa menghasilkan nada-nada diatonik karena setelannya berbeda. Setelan gamelan berdasarkan
sejenis tangganada lima nada bernama pelog dalam musik tradisional Jawa – seperti do, mi, fa, sol, si – punya aturan
tersendiri tentang jarak antara setiap not. Misalnya, not mi dan sol dalam pelog sebenarnya sama nadanya dengan fa
dan la dalam musik diatonik mayor.

Urutan not tangganada diatonik mayor yang akan kita pakai berkali-kali untuk mempelajari dan menguasai berbagai
akord dan progresi akord adalah C-D-E-F-G-A-B-C. Tangganada ini dibatasi atau dikendalikan oleh suatu kunci.
Karena urutan ini mulai dan berakhir dengan C, maka tangganada diatonik mayor ini dikendalikan oleh kunci C.

Dalam notasi balok, tangganada C mayor tidak dberi tanda kres atau mol. Tangganada ini karena itu bersifat naturel:
tanpa kres atau mol.

Karena sifatnya yang naturel, tangganada C mayor dipakai sebagai acuan utama untuk membentuk tangganada
lainnya. Tangganada diatonik mayor lain itu dimulai dari huruf-huruf lain – D, E, F, G, A, atau B – dan berakhir
setinggi satu oktaf dengan huruf yang sama. Akan tetapi, tangganada diatonik mayor D, E, F, G, A, atau B akan
dibahas kemudian.

Berbagai lagu nasional dan daerah di Indonesia diciptakan berdasarkan tangganada diatonik mayor. Lagu-lagu
nasional yang terkenal mencakup Indonesia Raya, Halo-Halo Bandung, Maju Tak Gentar, dan Bangun Pemudi
Pemuda diciptakan berdasarkan tangganada ini. Di samping itu, lagu-lagu daerah yang memakai tangganada
diatonik mayor mencakup Lisoi-Lisoi(Tapanuli), Ayo Mama (Maluku), dan Apuse (Biak, Papua).

Tangganada kromatik
Karena relevan dengan pembicaraan nanti tentang interval, jenis tangganada ini layak dijelaskan. Ia dibentuk dari
tanggnada diatonik mayor.

Seperti yang sudah dijelaskan, tangganada diatonik mayor dibentuk oleh satunada dan setengahnada. Secara
aritmatik, satunada bisa dibagi menjadi dua, masing-masing menjadi dua setengahnada. Pada gitar, setiap pecahan
dari satunada sekarang dimainkan hanya pada satu fret. Karena satunada dibagi menjadi dua setengahnada,
tangganada baru yang dibentuk sekarang punya jarak antar nada yang sama. Setiap pasangan nada sekarang berjarak
setengahnada. Jumlah nada dari satu oktaf bertambah menjadi 13 nada.Tangganada ini disebut tangganada kromatik.

Ia cocok sebagai pewarna lagu. Ia juga memberi kelenturan pada jalur melodi bas, seperti yang dipetik pemain gitar
bas.

Perbandingan antara tangganada diatonik mayor C yang melandasi pembentukan tangganada kromatik dipengaruhi
arah gerak yang ditempuhnya dan pola notnya. Pola not dalam posisi naik atau meninggi berbeda penulisannya
dengan pola not dalam posisi turun atau merendah.

Posisi naik:

C--------D--------E –F--------G---------A-----------B –C
C--#C---D--#D--E – F--#F---G--#G---A----#A----B – C
Posisi turun:

C–B--------A-------G-------F–E--------D---------C
C–B-bB----A-bA---G-bG---F–E --bE--D--bD----C
Barangkali, tidak ada ciptaan lagu nasional dan daerah di Indonesia yang memakai tangganada kromatik. Tapi not-
not kromatik – not-not setengahnada – sering dipakai dalam melodi utama atau dalam aransemen duet, trio, kuartet,
atau paduan suara. Not-not kromatik ini sebenarnya dipinjam dari tangganada di luar tangganada yang berlaku.
Sering, not-not setengahnada bersifat sementara; artinya, ia dipakai sebentar saja lalu lagu kembali ke kunci aslinya.

Beberapa lagu nasional memakai not-not kromatik yang bersifat sementara. Indonesia Pusakaciptaan Ismail
Marzuki, misalnya, memakai not kromatik b7 (sa) sekali pada suku kata –lu dari kata dulu dalam frasa frasa bait
pertamanya: Indonesia sejak dulu ... Dia juga memakai not setengahnada #4 (fis) dua kali dalam karya ini. Pertama,
pada suku kata –ja dari kata pujadalam frasa bait pertama: tetap dipuja .... Kedua, pada suku kata me- dari
kata menutup dari frasa bait pertama menjelang akhir lagu: tempat akhir menutup mata. Lagu Bungong Jeumpadari
Aceh adalah salah satu contoh lagu-lagu daerah di Indonesia yang juga memakai setengahnada. Not #5 (se) dipakai
sebanyak 5 kali dalam lagu ini. Not kromatik ini muncul, misalnya, dua kali pada suku kata – pa dari kata jeumpa di
awal lagu tempat orang menyanyikan frasa bait pertama lagu ini: Bungong jeumpa, bungong jeumpa.
Not-not kromatik muncul sering sekali dalam lagu-lagu pop, gereja, dan jazz. Dalam lagu-lagu pop dan gereja, not-
not ini bisa bersifat sementara. Kalau bersifat sementara, not kromatik itu dipinjam dari tangganada lain, dipakai
sebentar lalu lagu kembali ke tangganada semula. Lagu-lagu jazz modern sering memakai not-not kromatik yang
bersifat tetap. Lagu, misalnya, dimulai dengan kunci C lalu beralih ke kunci C# tanpa ada “tanda peringatan” bahwa
akan terjadi perpindahan kunci dari C ke C# dan secara tiba-tiba juga pindah ke D, D#, dan berakhir dengan E.
Perpindahan kunci jelas secara kromatik. Tapi setiap melodi atau potongan melodi yang dimainkan dalam batas
setiap kunci bisa juga berisi berbagai not kromatik.

(Catatan: Dalam tulisan ini dan tulisan mendatang, penulisan #C , #D, #F dan seterusnya berbeda arti dengan C#,
D#, F# dan seterusnya. Bentuk pertama mengacu pada not kromatik – di, ri, fis dan seterusnya – sementara bentuk
kedua merujuk pada kunci tangganada. Pembedaan ini tidak standar; sayalah yang membuatnya untuk tulisanku!)

Tangganada minor
Karena tangganada minor relevan juga dengan pelajaran tentang interval, ia pun layak untuk dibicarakan sekarang.
Tangganada ini umumnya dipakai untuk menciptakan lagu yang bersuasana introspektif: sedih, muram, berduka,
sayu, murung, gelisah.
Tangganada ini pun dibentuk dari tangganada diatonik mayor C. Ia dibentuk dengan mulai dari not A dalam
tangganada diatonik mayor C. Dari sejarah perkembangannya, tangganada minor menjadi tiga macam: tangganada
minor naturel, harmonik, dan melodik. Yang disebut terakhir berbeda bentuk polanya pada posisi naik dan turun.

Tangganada minor naturel:

A–B–C–D–E–F–G–A

Tangganada minor harmonik:

A – B – C – D – E – F – #G – A

Tangganada minor melodik pada posisi naik:

A – B – C – D – E – #F – #G – A
Tangganada minor melodik pada posisi turun:

A–G–F–E–D–C–B–A

Kata “minor” dalam istilah tangganada ini diperoleh dari mana? Dari pengurangan interval-interval tertentu dalam
tangganada diatonik mayor C. Perubahan “mayor” menjadi “minor” dari tangganada diatonik mayor C lebih
gampang dijelaskan melalui perbandingan tangganada mayor C dengan tangganada minor naturel. Supaya cermat,
setengahnada ditambahkan.

Mayor: C – #C–D–#D – E – F – #F – G –#G – A – #A – B – C


Minor: A--------B – C-------D---------E – F---------G-------A
Notasi: do------re – ri-------fa--------sol–se--------li-------do

Pasangan setengahnada B-C dan E-F pada tangganada mayor berbeda urutannya dengan yang ada pada tangganada
minor. Pasangan B-C minor tidak sama jaraknya dengan pasangan mayor D-E. Pasangan setengahnada B-C minor
(dimainkan pada satu fret gitar) sama bunyinya dengan D-#D dalam pasangan D-E mayor, pasangan satunada
(dimainkan pada dua fret yang saling berdekatan di gitar). Dengan kata lain, pasangan setengahnada B-C minor
merupakan penurunan setengahnada dari pasangan D-E mayor. Sesuai aturan baku (akan dibicarakan lebih jauh
dalam pelajaran tentang interval), satu pasangan not mayor menjadi minor kalau salah satu not diturunkan atau
dinaikkan menjadi setengahnada. Jadi, pasangan not satunada C-D mayor menjadi minor kalau not di kiri dinaikkan
setengahnada – #C-D (di-re) – atau not di kanan diturunkan setengahnada – C-bD (do-ru). Perubahan pasangan not
satunada G-A mayor menjadi E-F minor mengikuti aturan yang sama. G-A mayor menjadi G-#G minor yang sama
bunyinya dengan E-F minor. Atau G-A mayor menjadi #G-G minor sama bunyinya dengan E-F minor.
            selamat mencoba gan...harapan saya, dengan ini anda bisa dengan mudah mengerti tentang musik dan lebih
berminat untuk bermain musik 

Triad mayor dan minor

Selanjutnya, ada dua macam triad yang sangat lazim: triad mayor dan triad minor. Apa persamaan dan
perbedaannya? Kedua-duanya dibentuk oleh not dasar, not ketiga, dan not kelima, tapi kedua-duanya berbeda dalam
kualitas atau sifat intervalnya. Interval pertama yang dibentuk oleh not dasar dan not ketiga dari suatu triad mayor
menghasilkan suatu interval ketiga mayor: ada lima setengahnada dalam interval ini. Interval pertama yang dibentuk
oleh not dasar dan not ketiga dari suatu triad minor menghasilkan suatu interval ketiga minor: ada empat
setengahnada dalam interval ini. Tapi not dasar kedua jenis triad membentuk interval kelima murni, seperti do-sol.
           caranya untuk membuat akord Major, Minor, Dim, Aug dengan cepat begini, ini rumusnya :
Major : dibentuk oleh nada (1), (3), (5) dengan jarak dari nada 1 ke 3 itu berjarak 2 not dan nada ketiga dan kelima
berjarak satu setengah nada dengan kata lain interval Major 3rd dengan Minor 3rd akan membentuk Akor Major.
Minor : dibentuk oleh nada 1, 3 dan 5 dengan jarak dari nada 1 ke 3 itu berjarak satu setengah nada dan nada ketiga
ke nada kelima berjarak 2 not (kebalikannya Major) brarti d sini interval Minor 3rd dengan Major 3rd akan
membentuk akord Minor.
Diminished : di susun oleh interval Minor dengan minor ( 1 setengah dan 1 setengah) istilahnya Minor yang di
Minorkan dengan menurunkan nada kelima sebanyak stengah nada.
Augmented : disusun oleh interval Major dengan Major (1 ke 3 "2 not" dan 3 ke 5 "2 not") dengan kata lain Major
yg dimajorkan "menaikkan nada kelima sebanyak setengah nada.

Peta akord

Peta akord (chord charts) adalah suatu cara lazim untuk menandakan triad mayor dan minor. Tanda itu berbentuk
nama huruf untuk triad mayor dan minor. Triad mayor dalam tangganada diatonik mayor C, misalnya, ditandai
sebagai C: suatu lambang untuk C mayor. Triad minor dalam tangganada yang sama ditandai sebagai Cmin, Cmi,
Cm, atau C-.

Susunan not untuk kedua jenis triad ini dan lambang akordnya – dalam kunci trebel dan bas – demikian:
Dalam suatu peta akord, notasi ini tampak demikian:
 

Tujuh triad
Agar Anda memahami triad lebih baik, pelajarilah ketujuh triad berikut dalam tangganada diatonik mayor C. Ini
suatu penyempitan dari akord yang biasanya disusun dari empat not atau lebih. Kalau Anda lupa atau kurang ingat
apa itu interval mayor (besar), minor (kecil), murni(perfect), lebih (augmented), atau kurang (diminished),
segarkanlah ingatanmu dengan mempelajari kembali kualitas atau sifat-sifat interval.

Suatu tambahan tentang ciri interval murni keempat dan kelima. Sudah dijelaskan bahwa interval murni keempat
dan kelima tidak bisa menjadi besar atau kecil dan sebaliknya. Tapi kedua-duanya bisa menjadi kurang atau lebih.

Bagaimana dengan lambang akord Fm dan Gm yang lumrah dalam musik pop? Sesuai aturan, interval keempat dan
kelima murni tidak bisa dikurangi menjadi minor. Tapi interval keempat murni F dan kelima murni G malah punya
bentuk minor. Mengapa begitu?

Kedua-duanya bukan bagian dari tangganada mayor C tapi dipinjam dari tangganada lain dan dipakai dalam
tangganada ini. Fm ada, misalnya, dalam tangganada diatonik mayor Ab sebagai triad keenam dalam tangganada ini.
Sementara itu, Gm ada, misalnya, sebagai triad kedua dalam tangganada diatonik mayor F. Ketika dipinjam dan
dipakai dalam tangganada mayor C, akord Fm dan Gm memberi sifat-sifat tertentu, seperti sifat sedih, pada suatu
lagu. (Pokok tentang peminjaman triad atau akord dari luar suatu tangganada akan dibicarakan pada pelajaran lain.)

Anda memerhatikan bahwa dalam tangganada diatonik mayor C ada tiga triad mayor (C,F,G); tiga triad minor (Dm,
Em, Am); dan satu triad (diminished Bo). Setiap triad bisa diperbesar atau diperkecil.

Triad mayor C bisa diperluas dengan menaikkan not kelima (dihitung dari not dasar) setinggi setengahnada menjadi
triad lebih, diperkecil dengan menurunkan not ketiganya serendah setengahnada menjadi triad minor, atau diperkecil
lagi dengan menurunkan not ketiganya serendah setengahnada juga menjadi triad kurang. Triad C lebih
dilambangkan pada peta akord sebagai Caugm atau C+; salah lambang untuk triad minor C adalah Cm; dan salah
satu lambang untuk triad C kurang adalah Co. Not kelima triad F dan G bisa diperbesar setinggi setengahnada
menjadi triad lebih (F+ dan G+); sebaliknya, not kedua setiap triad ini bisa dperkecil serendah setengahnada menjadi
triad kurang (Fdim dan Gdim).

Not ketiga triad minor Dm, Em, dan Am yang dinaikkan setengahnada memperluas setiap triad menjadi mayor: D,
E, A. Ketiga triad mayor ini sebenarnya tergolong pada tangganada mayor yang lain, yaitu D, E, dan A dan juga
pada tangganada lain seperti G dan A. (Pokok ini akan dibicarakan kemudian.) Kalau not kelima ketiga triad minor
ini Anda turunkan setengahnada, Anda menghasilkan tiga triad kurang: Ddim, Edim, dan Adim.

Triad Bo bisa Anda perbesar dua kali. Pertama, naikkanlah not kelima triad ini setinggi setengahnada dan Anda
mendapatkan triad minor: Bm. Kedua, naikkanlah not ketiga triad minor setinggi setengahnada juga dan Anda
mendapatkan triad B mayor yang disederhanakan menjadi B. Untuk kembali ke Bdim, turunkanlah B mayor dua
kali: mula-mula ke Bm lalu ke Bdim.
JENIS – JENIS SUARA MANUSIA :
1. suara wanita ada 3 jenis terdiri dari sopran, mezzo sopran dan alto :
 

 Sopran adalah suara tertinggi dalam klarifikasi vokal didalam budaya musik klasik barat. istilah
sopran berasal dari bahasa italia ‘sopra’ yang berarti melampaui dan juga bahasa latin ‘supra’ yang berarti
super. Dalam masa kini, istilah sopran hanya digunakan untuk penyanyi wanita yang memiliki jarak suara
sopran. Dalam paduan suara, standar jarak suara sopran adalah yaitu dari C4 hingga satu setengah oktaf
keatas mencapai G5/A5.
SejarahDi dalam sejarah musik barat, sopran digunakan pada abad16 untuk menyebut bagian suara paduan
suara paling tinggi yang biasa dinyanyikan oleh anak lelaki. Pada abad 16 dan 17, agama kristen di Eropa
melarang kaum wanita untuk bertampil di tempat umum dan khususnya di katedral dan gereja. Dengan
berkembangnya opera, peran-peran wanita diperlukan. Dengan dilarangnya wanita untuk menyanyi di
panggung, penyanyi kasastri digunakan, dan masih terus dipergunakan hingga akhir musik baroque. Dengan
perkembangan agama kristen protestan, doktrin katoli lambat laun memudar dan penyanyi wanita
diperbolehkan menyanyi dalam paduan suara di gereja ataupun di opera. Sejak masa tersebut, istilah sopran
dipergunakan untuk suara wanita dan suara sopran anak-anak(sopran trebel).
 Mezzo-sopran adalah suara wanita yang lebih rendah dari sopran namun lebih tinggi dari kontralto
Secara umum suara mezzo-sopran masuk di antara nada A3 (di bawah C natural) sampai A5. Namun ada
juga suara mezzo-soprano yang jangkauannya cukup ekstrim dari (G3) sampai (C6).
 alto atau kontralto ialah suara di antara suara tenor dan  mezzo soprano. Istilah ini biasanya
dirujukkan kepada suara wanita terendah dalam nada nyanyian atau suara nyanyian lelaki yang menggunakan
teknik pemalsuan suara (falseto) yang juga dikenali sebagai penyanyi kuantertenor. Nota
penyanyi alto kebiasaanya meliputi di antara G di bawah C tengah hingga ke E sepuluh di bawah C tengah
(G3-E5). Di dalam suara terendah dalam  lingkungan suara mereka, suara penyanyi alto lelaki adalah hampir
sama dengan suara penyanyi tenor.
Sesetengah penyanyi alto mempunyai lingkungan yang lebih besar iaitu dari C di bawah C tengah hingga ke
C dua oktaf atas (C3-C6 jika C tengah ialah C4), tetapi seperti penyanyi-penyanyi lain, jenis suara alto
dikenal pasti melalui “vokal tengah” dan bukan dari lingkungan mereka. Sebagai contoh, seorang  soprano,
boleh menyanyikan nada yang lebih rendah dari penyanyi alto tetapi tidak akan merasa selesa menyanyikan
nada sebegitu. Dalam kumpulan 4 penyanyi koral harmoni (koir), suara penyanyi alto adalah yang ke-2
tertinggi. Nota alto pada asalnya ditulis dalam “klef alto” tetapi kini ditulis dalam “klef trebal”.
Walaupun lelaki dan wanita boleh menyanyi di dalam  lingkungan suara penyanyi alto, namun istilah ini
lebih kerap ditujukan untuk penyanyi wanita. Istilah “kontralto” adalah istilah spesifik untuk merujuk kepada
penyanyi alto wanita yang berlawanan dengan penyanyi alto lelaki atau instrumen muzik atau klef.
Walau bagaimanpun, di awal era nyanyian koir, penyanyi alto lelaki dewasa juga dipanggil sebagai
kuanterteno. Jikalau penyanyi alto tersebut adalah lelaki yang juga seorang tenor semulajadi tetapi memilih
untuk membuat falseto, mereka akan digelar sebagai seorang kuantertenor; manakala jikalau penyanyi lelaki
itu adalah penyanyi bersuara “alto” sejati (menerusi berat suara yang berkemampuan dinamik), mereka
adalah penyanyi bariton atau bes. Penyanyi kontralto adalah amat jarang dalam opera memandangkan tidak
banyak kerja gubahan yang ditulis untuk suara ini
1. Suara pria ada 3 jenis terdiri dari tenor, bariton, dan bass
 1. Tenor adalah suara tinggi pada penyanyi pria , secara umum tenor terletak diantara nada C3
(nada C satu oktaf diatas nada C natural) sampai nada A4 (nada A di atas nada C tengah) dalam paduan suara
dan sampai C5untuk penyanyi solo. Ada beberapa penyanyi tenor yang memiliki rentang suara lebih ekstim
yakni dari B♭2 (dua B♭ di bawah C natural) sampai ke nada F5 (dua F di atas C tengah).
Kata tenor juga dipakai oleh beberapa jenis alat musik seperti saksofon untuk mengindikasikan rentang nada
yang dihasilkan dari alat musik tersebut. Di dalamopera, nada terendah tenor bisa sampai ke A2, walaupun
hanya sedikit sekali yang lebih rendah dari C3, dan nada tertinggi bisa sampai ke C5. Di dalam teater
musikal, nada tenor biasanya ditulis dari B♭2 and A♭4, walaupun kadang ada nada rendah sampai A♭2
dan nada tinggi sampai G5
Kata tenor berasal dari bahasa latin tenere yang berarti menahan. Dalam polifoni abad pertengahan dan
Renaissance antara sekitar 1250 dan 1500 tenor merupakan suara dasar yang dijadikan rujukan untuk
menentukan suara suara-suara yang lain. 
2. Bariton adalah jenis suara yang umum bagi pria dewasa antara suara bass dan tenor. kata ini bahasa
yunani βαρυτονος, yang berarti “suara dalam”. Dalam musik suara ini biasanya ditulis dalam nada A dibawah
nada C tengah (A2) hingga ke nada F di atas nada C tengah(F4), tergantung pada keadaan sejarah.
Penggunaan istilah “bariton” berawal dari baritonans pada abad ke-15, pada musik keagamaan perancis.
Pada tahap awal, suara ini digunakan sebagai suara pria terendah (sama seperti suara bass), tapi pada abad
ke-17, Italia mengubah istilah tersebut sebagai suara pria di tingkat menengah seperti penggunaannya saat
ini. Tetapi, sejak abad ke-17 hingga abad ke-19, tingkatan suara bariton masih dianggap sebagai suara bass.
Hanya pada abad ke-19 , istilah “bariton” digunakan untuk membedakannya dengan suara bass. Banyak
karya komposer pada abad ke-18 menggunakan suara bass pada drama, meski kenyataannya nada musik
yang ditulis adalah nada bariton. Contoh drama tersebut antaralain Figaro dan Count Almaviva dari opera Le
nozze di Figaro dan lainnya terutama karya Handel.
3. Bass adalah jenis suara terendah penyanyi pria, biasanya mempunyai jangkauan dari nada E2sampai E4.
Walaupun demikian, beberapa penyanyi yang nada rendahnya bisa sangat ekstrim, bisa mencapai nada C2.
Nada bass bisa dihasilkan baik dari suara manusia ataupun dari alat musik. Sesuai dengan namanya bass juga
berfungsi sebagai root atau akar; dasar dari sebuah lagu. Oleh karena itu bass merupakan jenis suara yang
diharuskan ada dalam setiap komposisi paduan suara campuran mixed choir atau paduan suara sejenis pria
male choir.
Beberapa alat musik yang bersuara bas:

 Gitar Listrik (listrik)


 Double bass(akustik)
2. Suara anak – anak terdiri dari 2 suara, yaitu Tinggi dan rendah
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :

1. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian
disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
– Pernafasan Dada         : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
– Pernafasan Perut         : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam
menyanyi, karena akan cepat lelah.
– Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi,
karena udara yang digunakan akan mudah diatur  pemakaiannya ,
mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
3.  Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga
mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
4.  Sikap Badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil
duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5.  Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-
rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6.  Vibrato adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/
suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah / menambah
sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
Pendengaran yang baik
Kontrol pernafasan
Rasa musical.
Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
Sifat Nada Ada 4 (empat) :
1. Fitch yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. Durasi yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. Intensitas nada yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. Timre yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
Ambitus Suara adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling
tinggi sesuai dengan kemampuannya.
Crescendo adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
Descresendo adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
Stacato adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
KBM ONLINE
LATIHAN SOAL SENI MUSIK (Selasa, 28 April 2020)
KELAS XI MIPA 1-4

SOAL SENI MUSIK KELAS 11 


1.    orang yang memimpin sebuah pertunjukkan musik melalui gerak isyarat disebut ... (jawaban: …. )
a.    Kondaktik
b.    Musisi
c.    Seniman
d. Dirigen

2.    Pengetahuan tentang cara memimpin permainan musik disebut ...


a.    Kondaktik
b. Musisi
c.    Seniman
d.    Dirigen

3.    Salah satu syarat menjadi dirigen adalah sebagai berikut, kecuali ...
a.    Berjiwa kepemimpinan
b. Bertaqwa terhadap Tuhan YME
c.    Daya imajinasi yang baik
d.    Berpakaian rapih dan sopan

4.    Ciri musik atonal adalah ...


a.    Memiliki tangga nada diatonis
b.    Memiliki pusat nada
c.    Memiliki nada spesifik
d. Menggunakan tangga nada kromatis

5.    Apa yang dimaksud dengan solfego?


a.    Latihan pendengaran ketepatan ritmik
b.    Latihan pendengaran ketepan nada
c. Latihan pendengaran ketepatan ritmik dan nada
d.    Latihan membuat ritmik

6.    Tangga nada do = A, merupakan ...


a.    #2
b. #3
c.    #4
d.    #5

7.    Yang manakah yang merupakan tangga nada #4 ...


a.    A  B  C#  D  E  F#  G#  A
b.    A  B#  C#  D  E  F#  G#  A
c. E  B#  G#  A B C#  D#  E
d.    B  C#  D#  E  F#  G#  A  B

8.    “Penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen musik yang didasarkan atas sebuah
komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah” merupakan pengertian dari ...
a.    Komposisi musik
b. Aransemen musik
c.    Musik
d.    Lagu

9.    Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menjadi dirigen yang benar adalah....
a.    Kaki dalam posisi rapat
b.    Badan condong kebelakang
c. Salah satu kakisedikit maju
d.    Tangan lurus disamping badan

10.  Dalam gerak tangan dirigen, pembagian tugas tangan kanan adalah memberi ... , sedang tangan kiri memberikan ....
a.    Tempo, ritme
b.    Ritme, tempo
c. Tempo , dinamika
d.    Dinamika, tempo

11.  Makna kata Barok adalah ...


a.    Terlahir kembali
b.    Perhiasan
c. Mutiara tak berbentuk
d.    Singa kerajaan

12.  Makna kata Renaissance adalah ...


a.    Terlahir kembali
b. Perhiasan
c.    Mutiara tak berbentuk
d.    Singa kerajaan

13.  Salah satu ciri musik kuno adalah ...


a.    Menggunakan sedikit hiasan
b.    Banyaknya penggunaan dinamik
c. Penggunaan unsure ritmis yang dominan
d.    Ditemukannya pencatatan nada

14.  Salah satu ciri musik klasik adalah ...


a.    Pengunaan akord 3 nada
b. Pengunaan unsur ritmis yang dominan
c.    Berkembangnya paduan suara
d.    Menitik beratkan pada emosi

15.  Yang dimaksud dengan accelerando adalah ...


a.    Memperlambat tempo
b. Mempercepat tempo
c.    mengeraskan suara
d.    Mengecilkan suara

16.  Yang merupakan tokoh seniman musk pada zaman musik pertengahan adalah ...
a.    Arnold Schoenberg
b. Guido
c.    Bethoven
d.    Mozart

17.  Berikut merupakan jenis-jenis aransemen, kecuali ...


a.    Instrumen
b.    Vokal
c.    Campuran
d. Nada

18.  Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menampilkan aransemen adalah sebagai berikut, kecuali ...
a.    Pemain
b.    Konduktor
c. Pantomim
d.    Partitur

19.  Serangkaian sejumlah nada yang disusun & dibunyikan secara runtut dan teratur merupakan pengertian dari ...
a.    Ritme
b.    Harmoni
c.    Timbre
d. Melodi

20.  Perpaduan nada-nada melodi dengan pola ritme yang selaras merupakan pengertian dari ...
a.    Ritme
b. Harmoni
c.    Timbre
d.    Melodi

Anda mungkin juga menyukai