Anda di halaman 1dari 13

MATERI MUSIK TRADISIONAL

Musik Tradisional – Pengertian, Sejarah, Ciri, Fungsi, Jenis, Alat, Unsur &
Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Musik
Tradisional yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sejarah, ciri,
fungsi, jenis, alat, unsur dan contoh, nah agar lebih memahami dan
dimengerti simak ulasannya dibawah ini.

Pengertian Musik Tradisional


Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun
temurun di indonesia, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga
komponen yang saling mempengaruhi diantaranya Seniman musik itu
sendiri dan masyarakat penikmatnya.

Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan persepsi antara pemikiran


seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan
dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional
sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional
lebih menyentuh pada sektor komersial umum.

Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini,


yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam
bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi
daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus,
musik perjuangan, dan musik pop.

Sejarah Musik Tradisional


Sejarah Musik Nusantara terdapat tahapan-tahapan perkembangan musik
Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-


Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual
masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan
oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.
Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam
sekitarnya.
2. Masa setelah masuknya pengaruh Hindu-
Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa).
saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga
dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu
raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik
gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok
blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok
pelengkap.

3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam


Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab
juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus &
rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara
(Indonesia) hingga saat ini.

4. Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar
dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini
memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola,
selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa
sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa
perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia
menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan
musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

5. Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula
berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B.
demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa
melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara
musik asing dengan musik Indonesia.

Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga


menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi
Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang
pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan
unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering
disebut musik etnis.

Ciri-Ciri Musik Tradisional


Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis
seni musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik
tradisional :

● Dipelajari Secara Lisan

Mengingat musik tradisional merupakan bagian dari kebudayaan, maka


musik ini sifatnya diwarsikan secara turun-temurun, dimana proses
pewarisan musik tradisi tersebut biasanya dilakukan secara lisan.

● Tidak memiliki notasi

Proses pembelajaran musik tradisional yang berlangsung secara lisan


membuat partitur atau naskah musik menjadi suatu hal yang dianggap
tidak terlalu penting. Dengan demikian, sangat lazim ketika musik
tradisional disetiap daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu.

● Bersifat informal

Musik tradisional secara umum digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi


masyarakat. Dengan demikian, keberadaan musik ini kebanyakan
digunakan dalam kegiatan rakyat biasa, sehingga bersifat lebih sederhana
dan informal. Ketika musik ini dimainkan di lingkungan istana, maka
keberadaanya akan menjadi lebih kompleks dan formal.

● Pemainnya tidak terspesialisasi

Sistem yang berkembang pada proses belajar instrumen musik daerah


biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk
dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik
daerah. Secara umum mereka akan belajar memainkan instrumental mulai
dari yang termudah hingga yang terumit. Dengan demikian, pemain musik
daerah yang sudah mahir akan mempunyai kemampuan untuk memainkan
semua instrumen musik tersebut.
● Syair lagu berbahasa daerah

Selain syair dengan menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga


akan menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas
kedaerahan.

● Lebih melibatkan alat musik daerah

Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia


dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah itu sendiri. Contoh,
lagu-lagu Suku Karo dari Sumatera Utara umumnya diiringi oleh alat musik
khas Karo, yaitu gendang lima sendalinen.

● Merupakan bagian dari budaya masyarakat

Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang


berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, setiap ciri
kebudayaan masyarakat penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya.
Musik daerah juga adalah salah satu bentuk gambaran kebudayaan
daerah, selain tarian, pakian, dan adat kebiasaan lainnya.

Fungsi Musik Tradisional


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai
berikut:

1. Sarana upacara budaya (ritual)


Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara
kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan
kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen
atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu,
instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.

2. Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan
kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang
pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat
antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di
daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.

3. Sarana Ekspresi Diri


Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik
adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka
mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4. Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti
tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian
itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota
masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum
digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di
masjid, dan lonceng di gereja.

5. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu,
kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik
daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut
juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco-
poco, dan sebagainya.

6. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar
berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga
merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka
dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta
menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan
pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di
suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia
ataupun di luar Indonesia.
Jenis Musik Tradisional
Berikut ini terdapat beberapa jenis musik tradisional, terdiri atas:

1. Instrumen Musik Perkusi


Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik
permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal
ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi
adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana,
bedug, jimbe dan lain sebagainya.

● Gamelan

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan
berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di
Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali).
Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong,
kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan
mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

● Talempong

Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat.


Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

● Kolintang

Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara.


Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua
instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk
membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di
pukul dengan menggunakan stik.

● Arumba

Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba
adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan
melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada
pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada
diatonis.

● Kendang
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari
kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah
Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam
tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang
selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari,
wayang, ketoprak.

Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah
Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran
bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang
biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat
di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

2. Instrumen Musik Petik


Terdiri atas:

● Kecapi

Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat.
Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya
berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya.
Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.

● Sasando

Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur
(Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar
sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang
mempunyai bentuk setengah bulatan.

● Sampek (sampe/sapek)

Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai


gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu
yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik
lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah
Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.

3. Instrumen Musik Gesek


Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek
adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah,
Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan
resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai
dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional
lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang
resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai
di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

4. Instrumen Musik Tiup


Terdiri atas:

● Suling

Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir
semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah
alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera
utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang
mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.

● Tarompet, serompet, selompret

Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang


mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk
corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah
kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

5. Musik Keroncong
Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi
yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan
susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat
(umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.

6. Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan
musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya
yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak
pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang
menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga
mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota
badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk
diterima masyarakat.

7. Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh
bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha
mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair-
syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk
berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama
musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.

8. Musik Populer (pop)


Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas
dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi
melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga
menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya
tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan
menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.

Alat Atau Istrumen Musik Tradisional


Ada banyak jenis penggolongan alat musik, salah satunya adalah
penggolongan berdasarkan sumber bunyinya. Apa sajakah jenis alat musik
berdasarkan sumber bunyinya? Mari kita lihat satu-satu.

1. Idiophone
Jenis pertama adalah idiophone. Alat musik jenis ini menggunakan getaran
pada badan alat musik itu sendiri sebagai sumber bunyi.

Cara memainkannya pun bermacam-macam, ada yang digoyang-


goyangkan, dipukul, ditepukkan, dan sebagainya. Bunyi yang ditimbulkan
juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis bahannya. Contoh alat musik
idiophone adalah bel, kulintang, simbal, marakas, dan gong.

2. Membranophone
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah jelas
bahwa sumber bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini
menggunakan lapisan tipis yang dibentangkan secara kuat di salah satu
sisinya.
Membran ini kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi, umumnya
dengan cara dipukul. Contoh alat musik jenis ini adalah drum, kendang,
dan rebana.

3. Chordophone
Jenis yang berikutnya disebut chordophone yaitu alat musik yang termasuk
golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai.

Alat musik jenis ini menggunakan dawai yang dibentangkan secara kuat
antara dua titik tertentu. Dawai tersebut kemudian digetarkan untuk
menghasilkan suara. Umumnya, alat musik jenis ini memiliki rongga
resonansi di bawah dawai-dawainya. Rongga ini berguna untuk
memperkuat bunyi yang dihasilkannya. Contoh alat musik jenis ini adalah
gitar, biola, harpa, dan piano.

4. Aerophone
Aerophone adalah jenis alat musik lainnya yang menggunakan sumber
bunyi berupa udara. Alat musik jenis ini memiliki bagian yang berisi udara.

Getaran udara di dalam alat musik inilah yang menimbulkan bunyi. Alat
musik jenis ini biasa dimainkan dengan cara ditiup atau dipompa. Contoh
alat musik aerophone adalah flute, terompet, harmonika, dan akordion.

5. Electrophone
Jenis terakhir adalah electrophone. Jenis ini baru muncul belakangan
seiring munculnya alat musik eletrik. Sesuai namanya, alat musik ini
menggunakan komponen elektrik sebagai sumber bunyinya, baik sebagai
pengendali getaran dan bunyi yang dihasilkan secara keseluruhan maupun
hanya sebagai penguat bunyinya saja. Contoh alat musik electrophone ini
adalah keyboard dan gitar elektrik.

Unsur-Unsur dan Elemen Musik Tradisional


Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan
suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya)
musik. Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses
pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur-unsur musik tersebut.
Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik tradisional
:
1. Unsur-Unsur Pokok Pada Musik Tradisional
Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan
suatu kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya)
musik. Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses
pembuatannya tidak mungkin lepas dari unsur-unsur musik tersebut.
Berikut ini adalah unsur-unsur musik yang terdapat dalam musik tradisional
:

1. Nada/ Bunyi

Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras. Tangga
nada/laras jawa menggunakan tangga nada pentatonis (lima nada), yaitu
laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan laras slendro (ji, ro, lu, mo, nem).

Nada-nada pelog bernuansa sejuk, lembut. Sedangkan nada-nada slendro


bernuansa meriah dan riang.

2. Irama

Irama adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada beberapa
tingkatan irama, seperti lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep. Sama
halnya dengan irama musik modern, ada pop, rock, slow rock, pop ballad,
dan sebagainya.

3. Melodi

Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa sehingga


enak didengar. Contoh melodi sederhana: 1 3 1 3 4 5 5 . 7 1 7 1 7 5 . 0

4. Harmoni

Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas penggabungan nada-


nada menurut aturan-aturan tertentu dalam hubungan secara vertikal. Bila
harmoniya terdiri atas tiga nada atau lebih, maka disebut akord. Misalkan
akord C = do, mi, sol. Akord G= sol, si, re.

5. Tekstur

Tekstur adalah istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada.
Banyaknya tekstur musik merupakan gabungan hasil gabungan dari irama,
melodi, harmoni, dan komposisi. Tektur musik dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
1) Monofon atau suara tunggal.

2) Polifon, yaitu bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara


bersama,dapat dijumpai pada pembagian suara.

3) Homofon, yaitu bentuk musik yang terdiri dari banyak suara yang
dilakukan secara serempak sehingga menghasilkan sesuatu bentuk
komposisi karya yang menarik.

2. Unsur-Unsur Ekspresi / Pendukung Pada Musik Tradisional

Terdiri atas:
● Dinamika

Dinamika merupakan keras-lembutnya lagu yang dinyanyikan. Sebuah


lagu ada kalanya dinyanyikan dengan lembut, ada pula yang dinyanyikan
dengan keras, menyesuaikan dengan isi lagu yang disampaikan penyanyi.
Istilah jenis-jenis dinamika pada musik non tradisional:

1. Sangat Keras = Fortissimo (ff)

2. Keras = Forte (f)

3. Sedang = Mezzoforte (mf)

4. Lembut = Piano (p)

5. Lebih Lembut = Pianissimo (pp)


● Tempo

Tempo diartikan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Dahulu, pada


partitur lagu tradisional daerah tidak dicantumkan tanda temponya. Namun
setelah masuknya musik mancanegara, ada beberapa istilah dalam tempo
lagu seperti largo=lambat, moderato=sedang, allegro=cepat, dan
sebagainya.
● Gaya atau style

1. Animato : riang gembira

2. A capella : tanpa iringan alat musik

3. Dolce : manis
4. Espresivo : ekspresif

5. Marcia : mars atau lagu berbaris

6. Staccato : pendek tersentak sentak

7. Subito : seketika

Contoh Musik Tradisional


Nah berikut ini ialah sebagaian kecil dari contoh musik tradisional
nusantara yang ada di Indonesia yaitu:

● Musik Gong Luang


● Musik Krumpyung
● Musik Gambang Kromong
● Musik Laras Madya dan Santi Swara
● Musik Karang Dodou
● Musik Huda
● Musik Goong Renteng

Anda mungkin juga menyukai