Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

PADUAN SUARA KATEGORI

DOSEN PENGAMPU : LAMHOT B SIHOMBING, M.Pd

DISUSUN OLEH :

MARIANUS SIHOMBING

2173142021

PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT mata
kuliah ”PADUAN SUARA KATEGORI” ini dengan baik.Penulis berterimakasih kepada Bapa
Dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya,sehingga Tugas ini selesai.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna
membangun kesempurnaan tugas ini.

Medan, Mei 2019

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama,lagu, dan
keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapatmenghasilkan bunyi-
bunyian. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi,untuk mencipta, memperbaiki dan
mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. M e n d e n g a r m u s i k p u l a a d a l a h
s e j e n i s h i b u r a n . M u s i k a d a l a h s e b u a h fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan
oleh beberapa alat musik. Vokal berasal dari kata bahasa latin vocalis yang berarti berbica atau
bersuara.Dalam fonetik, vokal merupakan suara yang di dalam bahasa lisan dan dapat di cirikhaskan dengan
pita suara yang terbuka, sehingga tidak ada tekanan udara yangt e r k u m p u l d i a t a s g l o t i s ,
s e d a n g k a n v o k a l k o n t r a s d e n g a n k o n s o n a n y a n g d i cirikhaskan dengan penutupan
satu atau lebih titik artikulasi di sepanjang ronggasuara. Sebuah vokal dapat di pandang sebagai
silabik,apabila suara yang terbukamirip dengan vokal, namun tidak silabik atau bisa juga disebut dengan
semivokal.  
Paduan suara atau kor  (dari bahasa Belanda,koor ) merupakan istilah yangmer ujuk
kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupunmusik yang
dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduansuara membawakan musik paduan
suara yang terdiri atas beberapa bagian suara(bahasa Inggris: part  , bahasa Jerman:Stimme).
Dalam perkembangannya, padatahun 800-an suatu jenis musik baru yang disebut musik polyphonic
berkembang diEropa. Dalam musik polyphonic ini beberapa melodi dimainkan atau
dinyanyikandalam waktu yang bersamaan. Pada akhir tahun-tahun 1100-an, karya-karya musiky a n g
ditulis oleh beberapa komponis, seperti komponis Perancis
Perotinmenggabungkan semua unsur musik, seperti melodi, irama,
h a r m o n i d a n polypohonic dan karya-karya tersebut ditampilkan oleh paduan suara,
penyanyisolo dengan iringan berbagai instrumen musik. Sebuah karya musik paduan suarayang
terkenal pada tahun 1300-an adalah Misa Notre Dame, yang digubah olehkomponis dan penyair
Perancis Guillaume de Machaut pada tahun 1364

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana Sejarah Paduan Suara ?
2.Apa pengertian Paduan Suara ?
3.Bagaimana Stuktur dari Paduan Suara ?
4.Apa saja jenis Paduan Suara ?
5.Apa saja ha-hal yang harus diperhatikan dalam Paduan Suara ?

1.3 Tujuan
1.Sejarah paduan suara
2.Pengertian paduan suara
3.Struktur paduan suara
4.Jenis-jenis paduan suara
5.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam paduan suara
6.Pengertian vocal group
7.Macam-macam pembagian suara dalam paduan suara
BAB II

PENDAHULUAN

IDENTITAS BUKU

BUKU UTAMA

judul buku : Teknik vocal paduan suara


nama pengarang : N.simanungkalit
penerbit : PT.Gramedia pustaka utama
isbn : 978-979-22-3955-3
thn : 2008

BUKU PEMBANDING

Judul buku : paduan suara dan pemimpin nya


Nama pengarang : binsar sitompul
Penerbit : PT.BPK Gunung Mulia
Cetakan : pertama 1986,kedua 1988
Tebal buku : 146 hal
Isbn : 979-415-001-0
BAB III
RINGKASAN BUKU

BUKU UTAMA

Pada tahun 1978 untuk pertama kali nya DEPDIKBUD mengadakan festival paduan suara
mahasiswa seluruh indonesia dijakarta. Pemenang kala itu ialah ITB bandung, ini lah cikal bakal
lembaga paduan suara mahasiswa seluruh indonesia baik dari universitas negeri maupun swasta
yang berlaku hingga saat ini.

1. MUSIK
Musik adalah keindahan suara yang dapat didengar.sumber suara ini dua macam
asalnya,yang dihasilkan oleh alat-alat dan yang dihasilkan oleh manusia. Suara yang
dihasilkan oleh alat-alat disebut instrumental dan suara yang dihasilkan oleh manusia
disebut vocal musik,baik vocal maupun instrumental,terdiri atas empat unsur:
a. melody
b. harmoni.
c. irama
d. timbre (warna suara)

2. Melody
Melodi adalah urutan nada-nada yang diperdengarkan dari tangga nada universal maupun
dari musik berbagai bangsa. Tangga nada universal umumnya terdiri dari mayor dan
minor. Tangga nada nada mayor berkisar pada nada-nada lazim,yaitu
do,re,mi,fa,sol,la,si,do.

3. MUSIK VOCAL
Musik vocal adalah musik yang bersumber dari suara manusia,bisa dimainkan oleh
seorang penyanyi atau sekelompok orang. Jika dinyanyikan perorangan disebut solo,dan
jika dinyayikan secara rampak disebut suara bersama (samen zingen).suara bersama ini
apabila dinyanyikan dengan harmoni dan berbagai warna suara seperti sopran,mezzo
sopran,alto,contralto,tenor,bariton,bass,disebut paduan suara atau choir (koor).

4. SUMBER SUARA
Ada tiga faktor agar benda dapat berfungsi sebagai sumber suara,yaitu :
1. sesuatu yang bergetar
2. sesuatu yang menggetarkan
3. sesuatu yang membesarkan suara,supaya dapat didengar

Dan disuara manusia ada alat vibrator atau benda yang bergetar dalam kerongkongan
disebut pita suara (stem-band). Pita suara berada dalam sebuah celah pipih yang disebut
celah suara (stem-spleet). Sedangkan alat untuk menggetarkan pita suara (motor) adalah
napas. Dalam hal ini yang disebut napas adalah udara yang dihirup dan dikeluarkan
setelah melalui rongga paru-paru.jadi nafas merupakan motor pencipta suara manusia.
Benda yang membesarkan suara manusia (alat resonansinya) adalah semua rongga yang
berhubungan dengan sumber suara itu,yakni rongga perut,rongga dada,rongga
kerongkongan,rongga mulut,rongga hidung,dan rongga kepala. Semua rongga tersebut
berfungsi sebagai alat resonansi untuk menimbulkan suara yang bereda-beda. Suara
rendah ditimbulkan oleh resonansi rongga perut dan rongga dada,suara kerongkongan
dibesarkan oleh rongga kerongkongan dan suara hidung dibesarkan oleh rongga hidung.
Sedangkan alat resonansi suara bernada tinggi adalah rongga kepala,dan suara yang
ditimbulkannya adalah suara kepala.
Karena itu, apabila kita ingin memproduksi suara instrumental maupun vocal yang
indah,ketiga alat sumber suara itu harus dilatih.
Dibuku ini juga dijelaskan teknik vocal paduan suara yang dapat kita lihat dalam buku
ini.

5. LATIHAN TANGGA NADA DIATONIS


Untuk memperoleh nada-nada pitch dan nada(interval) sesuai dengan hukum musik
internasiolnal,tiap penyanyi grub atau pun koor harus berlatih interval dituntun oleh suara
piano standard IMC dengan membunyikan vocal a,i,u,e,o secara bergantian seperti
tertulis dibuku ini.

BUKU PEMBANDING
Dalam kongres kebudayan pertama tahun 1948 di Magelang menjadi pemasaran untuk bidang
music. Juga menjadi anggota Panitia Indonesia Raya di tahun itu di Jogyakarta, yang a.l.
membahas lagu kebangsaan dari segi penyempurnaan bentuknya dan penggunaan protokolernya.
Dalam tahun 1950 mendapat kesempatan belajar music di Nederland beberapa tahun. Kembali
ke tanah air bekerja di RRI Jakarta disamping menjadi dosen untuk vak teori-harmoni di IKIP
Jakarta. Dalam tahun 1957 mendirikan Paduan Suara RRI dan selama bertahun tahun
membinanya juga menjadi pengajar sejarah musikpada sekolah musik YPM. Ia juga membina
paduan suara wanita “Kusuma Santi”. Untuk beberapaa periode semenjak berdirinya menjadi
anggota Dewan Kesenian Jakarta. Ia juga mencipta lagu-lagu patriotik perjuangan, lagu-lagu
anak anak, dan lagu –lagu rohani, dan juga membuat sejumlah aransemen-aran semen untuk
paduan suara dari lagu-lagu perjuangan dan lagu-lagu rakyat. Diantara lagu-lagu itu beberapa
terpilih sebagai lagu wajib dalam lomba paduan suara tingkat nasional atau propinsi.

Paduan suara adalah himpunan dari sejumlah penyanyi yang dikelompokkan menurut jenis
suaranya. Adapun jenis suaranya terbagi menjadi beberapa bagian yakni, sopran, mezzo-sopran,
alto (untuk perempuan atau anak anak) dan tenor, baritone,bas (untuk laki laki dewasa).

Buku “Paduan Suara & Pemimpinnya” ini membahas semua perihal tentang sebuah paduan
suara, dimulai dari membahas personalnya yakni teknik-teknik dalam membentuk suara yang
baik dan benar, cara mengatur nafas saat bernyanyi, resonansi suara, penjelasan register suara,
cara berekspresi saat bernyanyi, tempo dan dinamika sebuah lagu, penyebutan huruf-huruf vocal
rangkap, studi partitur, masalah repertoir paduan suara, hingga bekal yang perlu dimiliki oleh
seorang dirigen.

Pada bab-bab tentang bekal yang perlu dimiliki oleh seorang dirigen, juga dijelaskan secara
terperinci, seperti isyarat isyarat atau gerak aba-aba dalam mempimpin paduan suara, titik pusat
gerak aba-aba, momen konsentrasi, pengatur tempo dan ketentuan dinamik, aba-aba saat
persiapan masuk, saat-saat masuk, sampai mengakhiri sebuah nyanyian. Sehingga dengan
adanya buku ini dapat menjadi panduan dalam menerapkan konsep sebuah paduan suara yang
cukup baik.

Kelebihan dalam buku ini adalah semua dijelaskan secara terperinci dalam buku karya Binsar
Sitompul ini. Bahasa yang digunakan dalam menulisakannya juga tidak bertele-tele, sehingga
dapat dipahami oleh semua kalangan, bukan hanya orang-orang yang berkecimpung didunia
musik saja.

Memahami teknik vokal


Setelah membahas teknik pernafasan kita akan mempelajari bagaimana nafas yang benar itu
menjadi suara. Sebenarnya suara tidak hanya tergantung pada pernafasan saja karena masalahnya
sangat kompleks atau saling berkaitan dengan teknik bernyanyi yang lain. Teknik-teknik tersebut
akan dibahas dalam modul ini.
Seperti halnya instrumen musik tiup, (terompet, saxophone dan lain-lain), pembentukan suara
dalam vokal dilakukan dengan cara memompa udara ke dalam paru-paru dengan dibantu oleh
otot-otot perut dan diafragma, kemudian dihembuskan sedemikian rupa sehingga menggetarkan
pita suara.

Alat-alat untuk bernyanyi dalam tubuh kita yang utama adalah:


1. Pita suara
Seperti halnya dalam memainkan instrument tiup, bibir yang tebal dan kaku tidak dapat
menghasilkan suara yang baik, pita suara disini pada prinsipnya sama seperti halnya bibir. Pita
suara sangat besar
pengaruhnya terhadap suara yang dihasilkan. Pita suara dantenggorokan ini harus selalu dilatih
agar supaya bersifat luwes dan tidak tegang dan kaku. Hal ini dapat dilakukan dengan selalu
memulai latihan bernyanyi dengan tahapan yang lembut terlebih dahulu karena bernyanyi
dengan keras membuat pita suara kita menjadi tegang. Latihan dalam tahapan ini ada berbagai
cara misalnya menyanyikan tangga nada atau hanya beberapa nada dengan vokal atau dengan
konsonan. Seperti diuraikan diatas bahwa hendaknya meskipun hanya latihan teknik diharapkan
tetap dalam suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa terbebani. Karena dalam
latihan ini biasanya timbul ketegangan dalam pita suara sebaiknya perlu disisipkan lagu yang
sedang menjadi kegemaran dari siswa untuk menghilangkan ketegangan. Kecenderungan untuk
mengangkat kepala ke atas setiap kali kita menyanyikan nada-nada yang tinggi akan membuat
pita suara menjadi tegang. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya kepala
dalam posisi menghadap ke depan.

2. Rahang
Peranan dari bagian tubuh ini juga penting sehingga perlu dilatih agar dalam membuka dan
menutup dapat lancar dan luwes. Hal ini perlu disadari oleh setiap orang yang akan latihan
bernyanyi karena apabila kita akan menyanyikan nada-nada tinggi peranan rahang ini sangat
dominan.
3. Ruang mulut
Sebaiknya pada waktu kita bernyanyi tidak terlalu memikirkan bagaimana bentuk wajah kita
sehingga kita tidak takut dalam membuka mulut. Tetapi kita juga hendaknya dalam
menggunakan bagian tubuh ini secara wajar dan tidak dibuat-buat.

4. Lidah
Alat tubuh ini sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan huruf hidup selain rongga mulut
kita.

Bernyanyi merupakan sebuah kegiatan seni yang paling murah dalam hal sarana. Karena
semua alat sudah dimiliki oleh setiap manusia. Alat-alat tersebut diantaranya adalah pita suara,
hidung, paru-paru, dll. Tetapi tidak demikian mudah untuk menjadikan suara kita menjadi alat
musik, yang siap untuk membangun karyaseni. Hal ini harus dilakukan berbagai latihan yang
terus menerus, atau disebut mengolah teknik vokal.Mekanisme Terjadinya Suara.Udara kita
hirup melalui rongga hidung (inhalasi), pita suara terbuka. Udara masuk ke dalam paru-paru.
Lalu udara dihembuskan keluar melewati celah sempit, pita suara merapat, dan bergetarlah
pita suara.Getaran ini dipantulkan ke ruang-ruang resonansi yang berada di seluruh tubuh
kita. Lalu oleh alat-alat bicara getaran yang telah diperkuat tadi dibentuk.Pita suara selain
sebagai sumber suara, juga memberi ketinggian suara, warna suara, kekuatan suara, serta
sifat/karakteristik suara.

BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN

Kelebihan dari buku utama dijelaskan apa itu interval apa itu nada dalam paduan
suara,dan teknik mengolah vocal pada paduan suaradan juga sedikit dijelaskan tentang prestasi
padus dan tentang sedikit perkembangan padus,sedangkan buku pembanding dijelaskan alat-alat
bernyanyi utama dalam tubuh kita.

KEKURANGAN

Dari kedua buku ini dapat disimpulkan bahwa keuda buku ini tidak terlalu banyak
memiliki kekurangan.

Kekurangan nya di buku utama dikitnya informasi mengenai paduan suara itu sendiri,atau bisa
dibilang penjelasan tentang pasuan suara nya kurang spesifikasi (kurang mendalam) disini hanya
menjelaskan tentang vocal nya teknik pernafasan vocal,teknik vocal paduan suara ,paling hanya
sedikit menyinggu tentang paduan siuaranya. Sedang kan buku pembandi hampir sama dengan
buku utama kurang nya penjelasan tetang padus tersebut,

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Sebelum kita ingin masuk atau bernyanyi dipaduan suara kita harus terlebih dahulu
mengetahui taknik vocal yang benar dalam paduan suara,bukan cuman itu kita juga harus
mengetahui teori lain nya yang masih bersangkutan dengan paduan suara,misal nya menentukan
wilayah suara kita apa?.

Dan juga harus dimulai dari membahas personalnya yakni teknik-teknik dalam
membentuk suara yang baik dan benar, cara mengatur nafas saat bernyanyi, resonansi suara,
penjelasan register suara, cara berekspresi saat bernyanyi, tempo dan dinamika sebuah lagu,
penyebutan huruf-huruf vocal rangkap, studi partitur, masalah repertoir paduan suara, hingga
bekal yang perlu dimiliki oleh seorang dirigen.

Anda mungkin juga menyukai