Anda di halaman 1dari 10

B.

Manajemen Suara

Suara merupakan unsur paling dasar dari seni musik. Ahli kesenian menyebut suara adalah perubahan
getaran udara yang memiliki panjang gelombang dan periode dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar
suara dalam seni musik dibagi menjadi beberapa bagian, yakni tala (tinggi nada), durasi (lama suara
dikeluarkan), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

1. Jenis Suara Manusia


Suara manusia dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan tinggi jangkauan suara (ambitus). Jangkauan
suara dibedakan menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Selain itu, ambitus suara manusia juga
dikelompokkan berdasarkan umur, yakni dewasa dan anak-anak. Pembagian jenis suara manusja
berdasarkan jangkauan suara muncul karena ada orang yang berkemampuan mencapai nada tinggi dan
ada yang hanya sampai nada rendah hingga sedang. Manfaat memetakan jangkauan suara yang
berbeda-beda tersebut, salah satunya dalam penyajian paduan suara. Paduan suara merupakan
perpaduan suara dari sejumlah penyanyi dengan berbagi jalur suara, seperti sopran, alto, tenor, dan bas.
Kemampuan manusia dalam mencapai ketinggian suara yang berbeda-beda, dapat diihat dari
penguasaan wilayah nada tertentu. Perbedaan wilayah nada itu dipengaruhi oleh ketebalan pita suara
masing-masing orang. Tinggi rendahnya wilayah nada seseorang juga dapat dibentuk melalui latihan
vokal. Artinya, kemampuan orang untuk mencapai nada tertentu bisa terbentuk karena dua faktor, yakni
bakat dan latihan.

a. Suara Anak-Anak
Suara anak-anak laki-laki dan perempuan pada umumnya meliputi wilayah nada yang sama. Perbedaan
baru terjadi ketika anak lelaki mulai beranjak dewasa yang ditandai dengan munculnya jakun. Batas
perbedaan nada pada anak dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1) Suara anak tinggi: suara anak tinggi memiliki wilayah nada dari c'-f".
2) Suara anak rendah: suara anak rendah memiliki wilayah nada dari a-d".

b. Suara Dewasa
Suara manusia dewasa dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan menjangkau wilayah nada berbeda.
Wilayah nada suara laki-laki dan perempuan dewasa juga bisa dibedakan berdasarkan ketinggian
jangkauan suaranya..

1) Suara perempuan dewasa


Suara perempuan dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.

a) Suara sopran (suara tinggi)


Suara woman bertipe sopran merupakan suara dengan jangkauan nada yars tinggi. Suans sopran wanita
dewasa memiliki wilayah nada dari C4 hingga G Jenis suara ini berambitus tertinggi. Soprano dapat
digolongkan sesuai mutu ataU kualitas nada suara sebagai berikut
(1) Soprano dramatik, yaitu suara yang ekspresif dan bertenaga (powerful)
2) Soprano liris, yaitu suara ringan dan manis.
3) Soprano pewarna, yaitu ambitus bernada tinggi yang dinyanyikan amat tangkas )

b. Suara mezosopran (suara sedang)


Suara perempuan dewasa bertipe mezosopran merupakan suara dengan jangkauan nada sedang. Suara
mezosopran memiliki wilayah nada di antara suara alto dan sopran dengan kisaran dari nada A3 hingga
A5.

c) Suara alto (suara rendah)


Suara wanita dewasa bertipe alto merupakan suara dengan ambitus sedang. Suara alto wanita dewasa
memiliki wilayah nada dengan jangkauan dari F hingga D3. Dalam partitur paduan suara, alto juga bisa
disebut kontralto, yaitu ambitus suara perempuan paling rendah. Alto biasanya membawakan suara kedua
tertinggi dalam paduan suara. Suara alto harus berkarakter berat, dalam, dan berwibawa.

2) Suara lelaki dewasa


Sama seperti suara perempuan dewasa, suara lelaki dewasa juga dibagi menjadi tiga kategori. Adapun
penjelasan mengenai pembagian jenis suara lelaki dewasa sebagai berikut.

a) Suara tenor (suara tinggi)


Suara lelaki bertipe tenor merupakan suara dengan jangkauan nada yang tinggi. Suara tenor lelaki
dewasa memiliki wilayah nada dari B hingga G1. Tenor adalah suara laki-laki yang berambitus paling
tinggi. Dalam partitur musik paduan suara, suara tenor tertinggi adalah soprano anak laki-laki. Suara tenor
berada satu oktaf di bawah suara sopran.
b) Suara bariton (suara sedang)
Suara laki-laki bertipe bariton merupakan suara dengan jangkauan nada sedang. Suara bariton lelaki
dewasa memiliki wilayah nada dari A hingga F1. ) Suara bas (suara rendah) c
Suara lelaki bertipe bas merupakan suara dengan jangkauan nada yang rendah. Suara bas lelaki dewasa
memiliki wilayah nada dari E hingga C1. Bas adalah suara laki-laki berambitus paling rendah. Penyanyi
bas digolongkan sesuai dengan kualitas suaranya sebagai berikut.
(1) Bas profondo, yaitu bas paling dalam dengan ambitus rendah dan suara bertenaga.
(2) Bas cantante, yaitu bas sedang bernyanyi dengan kualitas suara ringan dan manis.
(3) Bas buffo disebut juga bass comic, yaitu suara dengan penuh ketangkasan. sangat cocok untuk opera
comic (lakon ringan, bercerita tentang kehidupan sehari-hari dengan unsur jenaka hingga happy
ending).
(4) Bas bariton, yaitu suara kuat dalam register suara atas dari ambitus bas. Sifat, dan karakter bas yang
bersuara sangat rendah, besar, dan dalam dapat mengimbangi kewibawaan suara alto. Dalam musik
instrumental, suara bas ini sering dijadikan dasar atau landasan dari garis-garis harmoni

2. Pengetahuan Dasar Ilmu Vokal

Vokal dalam seni musik adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. Teknik
vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas,
Indah, merdu, dan nyaring. Selain itu, suara manusia juga didukung oleh beberapa unsur-unsur teknik
vokal, antara lain artikulasi, pernapasan, phrasering, sikap badan, resonansi, vibrato, Improvisasi, dan
intonasi.

a. Artikulasi merupakan cara pengucapan kata demi kata atau huruf demi huruf dengan
jelas dan benar.
b. Pemapasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian disimpan dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.

Udara yang digunakan saat bernyanyi lebih banyak daripada saat bernapas sehari-hari. Oleh karena itu,
usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin saat menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi
dibagi menjadi tiga, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.

1) Pernapasan diafragma
Pernafasan diafragma, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil pas kemudian
dimasukkan ke dalam paru-paru sehingga terisi penuh tanpa terjepit. napas Ruangan akan leluasa dengan
menegangnya sekat rongga badan atau diafragma yang bergerak ke bawah.

2) Pernapasan dada
Pernafasan dada, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas sepenuhnya kemudian
dimasukkan ke dalam paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Kelemahan pernapasan ini
adalah paru-paru cepat lelah dalam menahan udara, sehingga suara yang dihasilkan tidak stabil karena
udara yang dikeluarkan kurang dapat diatur.

3) Pernapasan bahu
Pernapasan bahu, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas dengan
mengembangkan bagian atas paru-paru, sehingga mendesak bahu menjadi terangkat. Kelemahan
pernapasan ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak untuk dilihat.

Dari ketiga jenis pernapasan tersebut, pernapasan diafragma yang paling baik digunakan pada waktu
bernyanyi. Namun, tidak semua orang dapat melakukannya dengan mudah. Seorang penyanyi harus
melalui tahap-tahap latihan yang teratur. Hal yang sering dilakukan dalam bernyanyi adalah diafragma
tidak bergerak, paru-paru tidak diisi sepenuhnya, dan napasnya pendek-pendek. Oleh karena itu,
diafragma dan semua pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih menegang dan mengendur
yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga bahwa dasar untuk bernapas dengan baik adalah
keseimbangan antara sikap tegang dan sikap kendur. Hal itu karena badan harus relaks agar dapat
menghirup udara dengan baik.

c. Phrasering adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan
sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapatkan th phrasering yang baik, seorang
penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan/pesan sebuah lagu, serta memahami
bahwa susunan nada dan syair lagu adalah satu kesatuan yang utuh.

d. Sikap badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang bernyanyi, bisa dengan duduk atau berdiri
yang terpenting saluran pernapasan tidak terganggu. Sikap badan sangat karta memengaruhi produksi
suara seseorang saat menyanyi, baik penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Untuk dapat tampil
menyanyi dengan baik, diperlukan sikap tubuh yang relaks, tetapi penuh tenaga. Secara fisik, sikap
bernyanyi adalah seluruh bagian build tubuh harus selalu dalam keadaan tidak kaku. Menggerakkan kaki,
tangan, kepala, mele dan badan seperlunya. Sikap tubuh yang lain adalah tidak membungkuk, tetapi
jangan ya terlalu menengadah ke atas. Posisi kaki kanan agak maju, supaya berat badan dapat
berpindah-pindah dengan relaks.

e. Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga rongga udara yang
ikut bervibrasi/bergetar di sekitar mulut dan tenggorokan. Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan
resonansi akan membedakan warna, suara satu instrumen dengan instrumen lainnya. Ruang resonansi
terdiri atas semua rongga dalam tubuh manusia, terutama rongga di atas pita suara. Ruang resonansi
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu rongga resonansi yang bentuknya tak dapat diubah dan rongga
resonansi yang bentuknya dapat diubah. Fungsi dari semua rongga, terutama rongga yang dapat berubah
adalah menimbulkan perbedaan warna suara dan huruf hidup. Semakin banyak udara terdapat dalam
rongga resonansi, maka semakin bulat suara yang ditimbulkan, karena udara turut bergetar. Berdasar
fungsinya, jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi ada tiga sebagai berikut.

1) Resonansi dada - Resonansi dada memantulkan sumber bunyi bagian dada akan menghasilkan suara
rendah. Jika memproduksi suara rendah, hendaklah menggunakan resonansi dada agar nada rendah
dapat dicapai dengan tepat dan halus.
2) Resonansi hidung - Resonansi hidung memantulkan sumber bunyi seputar hidung, yaitu tulang rahang
mulut sampai ke pipi dan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus. Di sini kerja tenggorokan
tidak terlalu berat dan tidak mudah lelah. Suara yang dihasilkan terdengar lebih bening dan bersih.

3) Resonansi kepala - Resonansi kepala memantulkan sumber bunyi bagian kepala yang akan
menghasilkan suara tinggi dan halus. Ini juga didukung dengan kerja otot diafragma yang maksimal.

f. Vibrato adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang atau suara
yang bergetar teratur, biasanya diterapkan di akhir sebuah syair lagu. Tidak semua syair lagu
menggunakan vibrato. Adakalanya syair lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat
mengubah nada dan vokal, sedangkan vibrasi yang di- buat-buat dapat memberi kesan seperti menggigil
(kedinginan).

g. improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dengan kata lain, seorang penyanyi
melakukan sesuatu secara spontan menurut insting dan pengalaman yang telah ia miliki. Dalam
bernyanyi, improvisasi merupakan pengembangan ornamentasi sebuah lagu dengan tujuan agar lagu
terdengar tidak membosankan dan lebih menarik. Improvisasi atau membuat variasi lagu dapat dilakukan
dengan mengubah tiga unsur lagu sebagai berikut.

1) Ritmis, yakni dengan cara melakukan perubahan dalam irama lagu. Misalnya, lagu yang diciptakan
dalam irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jaz atau dangdut.
2) Melodis, biasanya pengubahan melodis berupa penambahan nada dengan jarak nada yang
berdekatan.
3) Dinamika, dengan cara merubah bunyi keras dan lembut di bagian lagu sesuai dengan kesan yang
akan disampaikan.

h. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau secara tepat. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam intonasi sebagai berikut.

1) Relaks, tidak tegang dalam menyanyi, tidak takut dalam mencapai nada tinggi, percaya diri.

2) Konsentrasi, tidak ragu-ragu dalam mengambil nada sehingga tinggi nada tidak turun. 3) Latihan
napas dengan diafragma agar mendapatkan napas yang panjang.

4) Pita suara dilaraskan kembali, terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang ditahan. Hal ini
untuk menjaga agar suara tidak cepat lelah.

5) Peka terhadap suara lain terutama iringan.

6) Latihan interval untuk membidik lompatan-lompatan nada dengan tepat.


7) Latihan nada-nada peralihan register suara untuk menyanyikan lagu yang berpindah kunci.
8) Latihan nada-nada dalam batas wilayah suara, baik itu untuk suara tinggi maupun rendah.
9) Pengucapan huruf-huruf hidup dengan jelas agar tinggi nada tidak berubah. Penyanyi tidak
terpengaruh dengan tangga nada lain, apalagi dari daerah yang sudah terbiasa dinyanyikan.

Adapun penyebab intonasi yang kurang tepat sebagai berikut.


1) Kurang latihan sehingga kurang menguasai lagu yang dinyanyikan.
2) Merasa takut jika tidak dapat mencapai nada tinggi.
3) Cara pernapasan kurang sempurna.
4) Tempat pengambilan napas tidak jelas.
5) Kurang peka terhadap iringan.
6) Kesulitan membidik lompatan nada dengan tepat.

3. Musik Vokal
Musik vokal adalah jenis musik penyajiannya bersumber dari suara manusia. Jenis musik ini bisa
dimainkan oleh seorang penyanyi atau sekelompok orang. Musik vokal mengutamakan kekuatan suara
manusia. Berdasarkan jumlah penyanyi, bentuk-bentuk musik vokal sebagai berikut.

a. Solo
Solo adalah penyajian musik vokal yang dibawakan oleh satu orang penyanyi.

b. Duet
Duet adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh dua orang penyanyi dengan
menggunakan melodi suara yang berbeda dengan diiringi alat musik.. Kelompok vokal duet bisa terdiri
atas laki-laki dan laki-laki, perempuan dan perempuan, atau laki-laki dam perempuan.

c. Trio
Trio adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh tiga orang penyanyi dengan menggunakan
melod suara yang berbeda antara satu dan yang lainnya dengan diiringi alat musik. Sama halnya dengan
kelompok voka duet, anggota vokal grup trio bisa terdiri atas semu wanita, semua pria, atau campuran
antara pria da wanita.

d. Kuartet
Kuartet adalah penyajian musik vokal yang dibawaka oleh empat orang penyanyi dengan menggunakan
melo suara yang berbeda dengan diiringi alat musik.
Selain itu, musik vokal juga dapat dibedakan menjadi vokal grup, akapela, dan paduan suara

a. Vokal Grup
Vokal grup adalah sekumpulan penyanyi yang menyanyikan lagu secara bersama same kel grup adalah
sekumpulan dua suara, atau lebih. Umumnya, pagkal grup terdiri atas dengan konsep satu sumampu
menyanyikan lagu dengan berbagai jenis varias suara, seperti bas, alto, sopran, dan tenor.

Ciri-ciri vokal grup yang membedakannya dengan jenis yang lain sebagai berikut.
1) Vokal grup terdiri atas kumpulan penyanyi yang berjumlah 3 hingga 10 orang.
2) Vokal grup tidak mempunyai pemandu atau dirigen.
3) Improvisasi lebih dominan.
4) Vokal grup bebas mengaransemen lagu yang dinyanyikan.
5) Vokal grup lebih ekspresif dalam membawakan lagu. Hal tersebut dapat diketahui dari koreografi yang
ditampilkan untuk mendukung makna lagu.
6) Vokal grup dapat bernyanyi diiringi musik ataupun tanpa musik.
7) Suara vokal dikategorikan ke dalam beberapa jenis suara, yaitu mezosopran, alto, tenor, bas, dan
bariton.

Dalam vokal grup, para penyanyi wanita cenderung bernyanyi dengan jenis suara alto dan sopran.
Adapun para penyanyi laki-laki lebih banyak menggunakan jenis suara bas dan tenor. Sering kali, vokal
grup menyanyikan lagu-lagu yang bergenre modern. Tidak jarang grup ini bernyanyi dengan memadukan
penyanyi laki-laki dan perempuan ataupun keseluruhan perempuan atau laki-laki.

Dalam mengaransemen lagu, jenis suara yang digunakan oleh vokal grup mempunyai posisi penting. Hal
ini karena jangkauan suara para penyanyi berkaitan dengan nada yang tercipta dari sebuah lagu,
sehingga dapat membentuk nyanyian yang harmonis. Selain itu, bernyanyi secara vokal grup juga dituntut
untuk lebih bervariasi dan kreatif agar semakin menonjolkan nilai seni keindahan. Jadi, tidak hanya
berdasarkan pada kualitas vokal, tetapi juga perpaduan gerakan para penyanyi untuk memaksimalkan
penampilan.

b. Akapela
Akapela yang merupakan salah satu pertunjukan seni musik yang tidak menggunakan instrumen, tetapi
suara dihasilkan dari penyanyi itu sendiri, dengan menggunakan mulut dan jentikan jari. Akapela
merupakan musik yang ditampilkan secara berkelompok atau solo tanpa adanya iringan musik. Setiap
orang memilih jenis suara yang menyerupai alat musik dan suara yang dihasilkan orang tersebut
dikeluarkan dari mulut, baik itu ritme, bas, maupun yokal.

Akapela muncul pertama kali di Italia sekitar abad ke-15. Pada pertengahan 1600-an, secara original
musik ini digunakan untuk mencirikan karya-karya yang sudah dibuat dalam bentuk polifoni pada zaman
Renaisans. Pada masa itu, musik akapela banyak ditampilkan di gereja-gereja. Pada awal abad ke-20,
akapela mendapatkan popularitasnya di masyarakat dengan kemunculan grup-grup vokal yang menamai
diri mereka "kuartet barbershop". Kelompok-kelompok ini akan menyanyikan harmoni empat bagian yang
indah dan biasanya mengenakan setelan yang serasi untuk penampilan mereka, yang menjadi tren sekitar
tahun 1930-an. Dalam perkembangannya, pada tahun 1960-an dan 1970-an, muncul grup, seperti The
Persuasions dan The Manhattan Transfer,

1) Musik gospel
Musik gospel adalah jenis musik yang umumnya ditulis untuk mengekspresikan kepercayaan pribadi atau
kelompok mengenai kekristenan. Musik ini digunakan untuk memuji, menyembah, dan berterima kasih
kepada Tuhan. Grup vokal ini biasanya membawakan lagu-lagu di gereja

2) Babershop
Genre ini berasal dari tradisi bahwa ketika banyak pria berkumpul di barbershop atau tempat pangkas
rambut. Mereka akan bernyanyi tanpa alat musik. Dalam perkembangannya, komposisi kuartet
barbershop memiliki empat suara pria atau empat suara perempuan. Bagian suara, antara lain bas,
bariton, lead, dan tenor.

3) Akapela klasik
Dalam akapela klasik, orang-orang menampilkan musik klasik seperti "a Turkish march", "Overture William
Tell", "Madrigal", dan sebagainya. Jenis musik akapela klasik biasanya dibawakan pada acara musik di
opera atau dalam drama musikal.

4) Jazz
Dalam genre ini, musik akapela dipadukan dengan lagu-lagu jaz yang mulai mendapatkan tempat pada
pertengahan abad ke-20. Jaz sendiri merupakan jenis musik yang ditemukan di Amerika Serikat, yang
menggabungkan musik Afrika-Amerika dengan musik Eropa. Jaz pertama kali menjadi populer pada tahun
1910-an. Dalam akapela, alunan musik dari instrumen jaz, termasuk saksofon, trompet, gitar, piano,
double bass, dan drum dihilangkan dan diganti dengan suara mulut.

5) Kontemporer
Kontemporer adalah jenis akapela yang paling populer saat ini. Untuk jenis ini, nada "bas" biasanya jauh
lebih kuat dan "chorus" (semua penyanyi, kecuali bas, perkusi, dan solo) harus bervariasi. Perkusi harus
membuat suara mereka lebih seperti drum. Genre ini mirip dengan 'doo-wop', tetapi bagian "chorus" lebih
kompleks dan memiliki beragam efek suara.

3. Paduan Suara

Paduan suara (kor) merupakan kesatuan dari sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara yang berbeda
dan memadukannya di bawah pimpinan seorang dirigen. Dirigen atau konduktor adalah seorang yang
memimpin sekelompok pemain musik, baik musik vokal, instrumen, maupun gabungan antara vokal dan
instrumen. Paduan suara dibawakan oleh lima belas orang penyanyi atau lebih menggunakan suara
dengan wilayah nada yang berbeda (ambitus suara).

Untuk menjadi dirigen diperlukan beberapa persyaratan, antara lain memiliki jiwa kepemimpinan serta
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam bidang musik. Salah satu kemampuan yang
diperlukan seorang dirigen adalah membuat aransemen paduan suara SATB.
Keempat jenis suara tersebut dapat dipadukan dalam bermacam-macam kombinasi sebagai berikut.

a) SA (sopran dan alto), biasanya aransemen ini dinyanyikan oleh paduan suara (kor) wanita atau anak-
anak. Suara yang rendah tidak selalu dipandang sebagai suara bas. Oleh karena itu, paduan suara ini
sebaiknya diiringi dengan instrumen untuk memperkuat nada-nada yang rendah.

b) TTBB (tenor, tenor, bas, dan bas) adalah paduan suara yang dinyanyikan oleh suara pria, Namun
yang lebih banyak kita jumpai adalah paduan suara pria untuk tiga suara, yaitu TTB. Jenis paduan suara
ini disebut paduan suara sejenis. Artinya, hanya dinyanyikan oleh suara wanita atau pria saja. Aransemen
ini kurang sempurna karena wilayah suaranya cukup terbatas sehingga lagu-lagu yang memiliki wilayah
nada yang luas tidak tepat untuk diaransemen untuk paduan suara jenis ini. Oleh karena keterbatasan
wilayah nada, dalam aransemen ini diperbolehkan suara rendah berpindah lebih tinggi dari suara pertama.
Namun, masing-masing suara menjadi kabur. Dalam paduan suara sejenis, akor-akornya tidak perlu
lengkap sehingga aran- semennya menjadi 'miskin' harmonisasi.

c) SATB (sopran, alto, tenor, dan bas) adalah aransemen yang dinyanyikan oleh suara pria dan wanita
atau sering disebut dengan istilah paduan suara campuran. Aransemen ini dianggap paling sempurna
karena wilayah nada yang dapat dijangkau lebih luas. Hal itu karena setiap suara dapat memperlihatkan
semua registernya. Membuat aransemen untuk paduan suara campuran (SATB) pada dasarnya adalah
membuat lagu baru, Suara sopran biasanya sudah ada dan menjadi melodi pokoknya. Meskipun kadang-
kadang ada juga melodi pokok diletakkan di jenis suara yang lain. Hal tersebut merupakan perkecualian

C. Manajemen Instrumen

Instrumen juga salah satu media untuk menyalurkan karya musik. Musik instrumen adalah jenis musik
yang tidak memiliki lirik di dalamnya. Pada umumnya, jenis musik lainnya menggunakan lirik lagu di
dalamnya. Namun, dalam jenis musik instrumental hanya terdapat alunan musik, yang di dalamnya
terdapat melodi dengan sebuah atau beberapa alat musik. Musik instrumen juga dapat diartikan sebagai
suatu rangkaian nada-nada dari suara yang disusun sedemikian rupa dan dikombinasikan dari satu alat
musik atau lebih tanpa ada vokal.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penciptaan karya musik instrumental.

1. Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrumen atau sumber bunyi.


2. Tingkat kesulitan teknik penyuaraan atau teknik permainan instrumen tersebut.
3. Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrumen yang digunakan.
4. Instrumen natural atau transpose.

Salah satu bentuk penyajian musik oleh sekelompok musisi secara bersama-sama adalah orkestra.
Orkestra dapat memainkan berbagai repertoar, seperti simfoni, overture, musik opera, dan balet. Seiring
perkembangan zaman, saat ini banyak yang memainkan musik pop, tradisional, dan musik untuk film
dalam aransemen orkestra.

1. Instrumen Perkusi

Kata perkusi berasal dari istilah Latin percussio yang artinya memukul. Perkusi adalah jenis instrumen
yang dimainkan dengan berbagai cara, yaitu dipukul, dikocok, atau ditabuh, baik menggunakan alat bantu
maupun tidak untuk dapat menghasilkan getaran alat musik yang digunakan,

Alat musik ini terbagi atas tiga kelompok, yaitu idiofon, membranofon, dan kordofon. Idiofon merupakan
instrumen substansinya bergetar såpaya menghasilkan suara atau berlawanan dengan senar gitar dan
kolom udara seruling. Alat musik membranofon menghasilkan suara dengan getaran membran yang
direnggangkan. Alat musik yang termasuk ke dalam kategori ini dinamakan sebagai string instrument.
Semua instrumen kordofon merupakan jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang
bergetar. Alat musik perkusi kerap dianggap sebagai 'jantung' atau 'tulang punggung' dalam sebuah
pertunjukan musik. Instrumen ini tidak hanya berperan sebagai pengiring, tetapi sebagai melodi yang juga
memainkan harmoni. Dalam permainannya, instrumen perkusi kerap dikolaborasikan dengan instrumen
bas. Dalam musik jaz atau pop, bassist dan drummer umumnya dikelompokkan sebagai seksi ritmis.
Musik-musik klasik yang ditulis dalam pertunjukan orkestra biasanya memakai alat-alat musik string, tiup
kayu, dan tiup logam.

a. Alat Musik Idiofon

1) Simbal
Simbal adalah alat musik berupa lempengan logam berbentuk lingkaran, semacam piringan, bagian
tengahnya menonjol dan berlubang, serta biasanya digunakan untuk melekatkan kain atau bahan lain
sebagai pegangan. Simbal tergolong alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan stik (hi-hat cymball pada drum set), dibenturkan, atau digesekkan satu sama lain (simbal
tangan atau hand cymball). Simbal tangan atau hand cymball merupakan salah satu instrumen dalam
ensambel musik tanjidor dari Betawi dan grup drumben.

2) Xilofon
Xilofon berasal dari bahasa Yunani xylon dan phone yang berarti kayu dan suara sehingga digabungkan
menjadi suara kayu. Xilofon adalah sebuah alat musik perkusi yang kemungkinan besar berasal dari Asia
Tenggara atau Oceania. Sekarang, Xilofonada dalam bentuk yang sederhana seperti papan kayu yang
dipasang di antara dua kayu penyangga. Instrumen ini terdiri atas batang-batang kayu dalam berbagai
ukuran. Untuk menghasilkan suara, batang-batang kayu tersebut dipukul dengan pemukul khusus (disebut
sebagai malet). Setiap batangnya dibuat untuk menyuarakan nada tertentu. Batang yang lebih panjang
akan menyuarakan nada yang lebih rendah. Sebaliknya, batang yang lebih pendek menyuarakan nada
lebih tinggi. Xilofon merupakan salah satu jenis alat musik perkusi yang dapat menghasilkan nada.
3) Triangle
Alat musik triangle merupakan alat musik ritmis sebagai pengiring dan pengatur tempo lagu. Triangle
berbentuk segitiga yang terbuat dari bahan baja. Meski berbentuk segitiga, ada bagian triangle yang
terpotong atau tidak utuh. Alat musik triangle dimainkan dengan cara dipukul. Alat pemukul triangle dari
bahan logam. Tongkat kayu bisa menggantikan pemukul dari bahan logam. Suara yang ditimbulkan dari
tongkat kayu lebih tenang dan mengurangi suara nyaring. Ketika dipukul, triangle menghasilkan suara
berdenting yang keras. Cara memegang triangle, yaitu digantungkan di tangan kiri. Ada bagian pengait
yang berfungsi untuk pegangan tangan. Tangan kanan memegang alat untuk memukul, Ketika dimainkan,
bagian badan triangle tidak boleh dipegang atau disenggol. Jika dipegang berpengaruh terhadap getaran
suara yang dihasilkan triangle. Cara memainkan alat musik ini, yakni dipukul di bagian sisi dalam untuk
menghasilkan bunyi nyaring. Alat musik ini tidak memiliki tangga nada. Jadi, tinggi rendahnya suatu nada
tergantung dari kemampuan pemain menghasilkan suara dan bahan dasar pembuatnya. Pemain musik
membutuhkan improvisasi ketika memukul triangle.

b. Alat Musik Membranofon

1) Drum Bass Drum bass merupakan alat musik yang tergolong dalam perkusi. Alat musik ini berbentuk
silinder dengan diameter 70-100 cm, yang dinding sekelilingnya dibuat dari logam ataupun kayu lapis.
Kedua permukaan silinder ditutupi membran yang diperkuat dengan sekrup sebanyak 10-16 buah,
tergantung dari ukuran alat musiknya. Sekrup di alat musik ini tidak hanya untuk memperkuat lapisan
membran, tetapi sekaligus menyetemnya untuk menghasilkan suara yang lebih "pas". Membran drum
bass yang digunakan dalam orkestra biasanya, menggunakan kulit lembu. Adapun membran drum bass
yang digunakan dalam musik pop, rok, band militer, dan marching band biasanya terbuat dari plastik agar
memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap cuaca. Drum bass dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan alat berupa stik drum, yang terbuat dari kayu dengan panjang 25-35 cm. Ujung stik drum
dilapisi "kain kempa", yaitu kain yang dibuat tanpa ditenun, melainkan dipres atau dicetak. Jenis kain ini
dibuat dari serat-serat tekstil bukan dari benang, biasanya diberi tambahan zat kimia tertentu sehingga
menjadi lembaran-lembaran kain. Diameter kepala stik drum berukuran 7-8 cm. Ada juga stik drum
dengan gagang yang lebih kecil dan tipis untuk menghasilkan suara yang lebih dinamis, biasanya
digunakan dalam teknik gulung (rolls)
Snare drum 2 Snare drum adalah alat perkusi yang dilengkapi dengan berbagai baris tali senar yang
direntangkan secara melintang di membran bagian bawah. Snare drum biasanya terbuat dari beberapa
jenis kayu atau metal. Diameter snare drum sekitar 14 inci. Snare drum yang dipakai dalam marching
band biasanya berukuran lebih dalam daripada ukuran snare drum dalam orkestra atau drumkit. Seperti
alat musik lainnya, snare drum dibunyikan dengan cara dipukul memakai alat pemukul yang disebut
drumstick.

3) Djembe
Djembe atau yang lebih dikenal sebagai jimbe adalah alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara
dipukul memakai jari atau telapak tangan. Badan jimbe biasanya dibuat dari kayu yang dipahat memakai
mesin atau pahat tangan dengan bentuk yang mirip cawan atau piala. Di bagian atas, ada selaput yang
bisa mengeluarkan getaran bila dipukul. Selaput ini umumnya dibuat dari kulit hewan, seperti kambing,
sapi, atau hewan lain yang telah dikeringkan.

4) Timpani
Timpani / kettledrum merupakan alat musik seperti drum dan termasuk ke dalam perkusi. Alat musik ini
berbentuk selembar kulit yang dinamakan sebagai kepala, kemudian pasang di atas sebuah badan seperti
mangkok besar yang secara tradisional terbuat dari tembaga. Alat musik perkusi ini dimainkan dengan
cara dipukul di bagian kepala memakai stik timpani atau timpani malet.

b. Alat Musik Kordofon

1) Piano
Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan cara menekan tuts. Tuts adalah bilah-bilah kayu tipis
yang mempunyai dua warna hitam dan putih di papan kunci (kibor). Jumlah tuts pada piano ada 88 buah,
dengan rincian 36 tuts hitam dan 52 tuts putih. Ketika tuts piano ditekan, tuas akan mendorong palu kayu
yang terdapat di dalam piano untuk memukul senar dari bawah. Getaran senar kemudian diteruskan ke
papan suara melalui jembatan (bridge) dan membuat papan suara bergema ke seluruh bagian dalam
piano hingga menghasilkan bunyi. Lembut, kasar, rendah, atau tingginya nada diatur dengan pedal yang
terdapat di bawah piano. Pengaturan tingkat kejenihan suara dilakukan dengan cara membuka tutup
piano. Semakin tinggi tutup piano dibuka, maka suara yang dihasilkan akan semakin jernih. Dalam piano
akustik, bunyi yang dihasilkan dari senar atau dawal yang dipukul oleh palu kecil atau hammer. Caranya,
bila pemain menekan tuts, tekanan tersebut akan menggerakkan hammer untuk memukul senar. Semakin
kuat penekanan tuts, semakin keras pula palu memukul senar. Suara yang dihasilkan pun akan semakin
kencang. Pemainnya biasanya disebut sebagai pianis.
2) Gambus Alat musik ini merupakan hasil akulturasi budaya Islam di Riau. Instrumen ini memiliki bentuk
mirip gitar, tetapi di bagian kepalanya melengkung ke belakang. Selain itu, lubang gambus ditutupi
menggunakan kulit kambing atau kulit ikan pari. Senar gambus memiliki banyak variasi, mulai dari 3 dawai
hingga 12 senar dengan setiap senar dapat berupa senar tunggal ataupun senar ganda. Hal ini membuat
gambus memiliki şuara khas dan unik.
Cara memainkan alat musik ini serupa dengan gitar atau alat musik berdawai lainnya, yakni dengan
dipetik. Semakin banyak senar dalam instrumen ini, bunyi yang dihasilkan juga akan berbeda. Adapun
bunyi yang dihasilkannya hanya suara melodi sehingga gambus dimainkan dengan cara dibunyikan
bersama alat musik lain. Itulah sebabnya muncul istilah orkes gambus.

3) Sampek Sampek tergolong alat musik kordofon karena bunyinya dihasilkan dari sejenis dawai, senar,
atau kawat. Cara memainkan alat musik tradisional ini agak mirip seperti kecapi, yakni dengan memetik
dawai atau senar sehingga menghasilkan alunan musik yang indah. Ada dua jenis sampek, yakni sampek
kayaan dan sampek kenyah. Namun, yang paling dikenal ialah sampek kenyah karena memiliki suara
yang lebih jernih. Perbedaan sampek kayaan dan sampek kenyah terletak pada ukurannya. Sampek
kayaan bentuknya lebar, bagian tangkainya kecil, dan ukuran panjangnya sekitar satu meter. Jenis
sampek ini hanya memiliki dua senar yang terbuat dari bahan plastik. Adapun sampek kenyah bentuknya
lebih kecil dan cenderung memanjang. Bagian ujungnya kecil dan alat musik'ini memiliki ukuran panjang
sekitar 1,5 meter. Ada tiga hingga lima senar di sampek kenyah. Bahan yang digunakan terbuat dari senar
atau dawai halus. Setiap senar alat musik sampe memiliki satu nada yang berbeda dengan senar lainnya,
sehingga perlu menyelaraskan senar dengan nada yang ingin dimainkan. Saat memainkannya juga
diperlukan ketenangan dan ketelatenan untuk menghasilkan nada yang indah. Keluwesan serta
kelincahan jari-jari menjadi faktor penting dalam memainkan instrumen ini. Semakin lincah jari-jari
bergerak, semakin halus perpindahan dawai. Hal ini tentunya juga bisa memengaruhi kualitas nada yang
dihasilkan.

Instrumen Petik

Alat musik petik dimainkan dengan tangan atau alat untuk menghasilkan nada dari dawai. Instrumen
musik petik ini mengeluarkan suara yang indah dari senar dan lubang dari alat musik. Sebagian alat musik
yang memiliki senar, perlu digesek memakai alat bantu, seperti bíola dan selo
a. Sasando
Sasando merupakan alat musik instrumen yang dipetik memakai tangan. Instrumen musik ini berasal dari
Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bentuk sasando adalah tabung panjang yang terbuat dari bambu. Di
bagian tengah, ada lubang yang melingkar dari atas ke bawah. Sementara itu, di bagian tengah ada senar
(dawai) yang direntangkan dari tabung. Ada bagian setengah melingkar yang terbuat dari anyaman daun
lontar. Bentuk daun lontar ini seperti kipas. Wadah yang melengkung tersebut digunakan untuk resonansi
sasando.

b. Siter
Siter adalah gitar Jawa yang suaranya merdu ketika dipetik. Alat musik ini berasal dari Jawa Tengah. Siter
terbuat dari kayu jati yang memiliki 13-24 senar. Ada dua sisi, pertama disebut pelog, sedangkan sisi
kedua disebut slendro. Instrumen musik ini biasanya menjadi pasangan gamelan Jawa. Siter dimainkan
dengan gaya dipetik, sehingga menghasilkan nada. Cara memainkan siter hampir sama seperti kecapi,
yaitu memakai dua tangan dan ibu jari sebagai penahan getaran.

c. Kecapi
Kecapi adalah alat musik petik tradisional Indonesia. Alat musik ini bentuknya mirip dengan alat petik
tradisional di Asia Tenggara dan Asia Timur. Di beberapa daerah, kecapi bisa berbeda teknik dan
bentuknya. Contohnya, kacapi Sunda yang memiliki bentük seperti perahu dan kotak. Kecapi biasanya
dipakai sebagai seni karawitan pada masa lalu. Dalam seni karawitan, kecapi bersama gending dimainkan
untuk melengkapi seni pantun. Kecapi berfungsi memainkan lagu, rangka lagu, teknik permainan, dan
pembawa irama.

d. Ketadu Mara
Ketadu mara masuk ke dalam alat musik yang memiliki dawai, berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Instrumen musik ini biasanya ditampilkan sekelompok anak muda pada malam hari dan sebagai hiburan.
Cara memainkan ketadu mara adalah dengan cara dipetik seperti gitar. Perbedaannya, alat musik ini
hanya memiliki dua dawai yang terdiri atas nada sol dan do. Pemain ketadu mara memakai jari telunjuk,
jari tengah, jari kelingking, dan jari manis untuk menekan dawai. Ketadu mara dimainkan oleh tiga orang.
Pemain pertama sebagai musik melodi, pem dan pemain ketiga sebagai pengisi.

e. Gitar
Gitar adalah alat musik petik yang paling terkenal dan at hampir semua negara di dunia mengenal alat
musik ini. Umumnya, bagian badan dan leher gitar terbuat dari bahan kayu dan memiliki enam dawai
untuk dipetik. Anda bisa memainkannya tidak hanya dipetik, tetapi juga digenjreng menggunakan jari
tangan. Ada total 144 chord gitar yang bisa digunakan sesuai kebutuhan untuk mendapatkan bunyi atau
nada yang sesuai untuk mengiringi sebuah lagu. Gitar dibagi menjadi dua macam,yakni gitar akustik dan
gitar elektrik

f. Harpa
Harpa berbeda dengan alat musik petik lainnya. Alat musik ini dikenal karena ukurannya yang cukup
besar. Jingginya sekitar 180 cm, berbentuk sedikit seperti angka 7. dan memiliki 47 senar dengan panjang
yang bervariasi, yang disetel ke nada tuts piano putih. Umumnya, ada satu atau dua harpa dalam orkestra.
Pemusik memainkan melodi dan harmoni. Pemusik bisa memainkan harpa dengan duduk dan kaki di
kedua sisi, serta leher harpa bersandar di bahu kanan. Setiap senar membunyikan nada yang berbeda.
Senar harpa dibuat dalam warma yang berbeda untuk membantu membedakan satu sama lain. Pemusik
bisa memainkannya dengan memetik senar dengan ujung jari dan ibu jari. 3. Instrumen Gesek

INSTRUMEN GESEK

Alat musik gesek adalah salah satu instrumen musik yang dimainkan dengan cara digesek pada dawai
yang dimiliki suatu alat musik. Ketika busur digesekkan ke dawai, alat musik gesek akan menghasilkan
bunyi melodis. Alat musik gesek memiliki berbagai bunyi khas yang berbeda-beda, baik dari alat musik
gesek tradisional maupun alat musik gesek modem.

Dulu, alat musik gesek kebanyakan dibuat dari bahan baku kayu lalu dilubangi bagian tengahnya sebagai
resonansi dan dawainya terbuat dari usus hewan. Seiring dengan perkembangan zaman, bahan baku
pembuatan alat musik gesek lebih modern. Ada yang menggunakan plastik dan hampir seluruh dawainya
terbuat dari bahan sintetis.

a. Rebab

Rebab adalah alat musik gesek yang menyerupai biola, bertali dua atau tiga, biasanya digesek dengan
cara ditegakkan di lantai, dan penggeseknya berada di belakang rebab. Rebab sendiri sejatinya
merupakan musik tradisional Persia yang menyebar ke beberapa wilayah, seperti Timur Tengah, Afrika
Utara, sebagian Eropa, dan Timur Jauh termasuk Indonesia melalui jalur perdagangan.
Rebab memiliki kesamaan dengan viola dan gambang. Namun, ukurannya yang jauh lebih kecil dan
memiliki karakter suara yang sangat tinggi. Di Indonesia, rebab biasa digunakan dalam pertunjukan
karawitan Jawa. Bentuk rebab terdiri atas dua bagian, yakni bagian leher yang disebut dengan watangan
dan kotak resonansi yang disebut dengan bokongan. Bagian leher atau watangan berfungsi sebagai
pegangan. Di bagian ujung terdapat dua telinga kayu sebagai tempat berkaitnya ujung dawai. Sementara
itu, kotak resonansi yang berada di bagian bawah biasanya terbuat dari batok kelapa atau kayu dan
ditutup dengan selaput. Adapun tinggi rebab sekitar 75 cm. Rebab dimainkan dengan cara digesek
dengan busur atau alat penggesek yang terbuat dari kayu dan bulu ekor kuda.

b. Keso-Keso

Keso-keso adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat musik ini memiliki bunyi
yang cukup terbilang khas. Ketika mendengar bunyi dari alat musik ini, kita akan merasa seolah-olah
berada di tempat alat musik ini berasal. Hal yang membuat suara alat musik gesek satu ini sangat khas
adalah busur untuk menggesek bagian dawainya terbuat dari rambut kuda. Karena bagian busur untuk
menggesek terbuat dari rambut kuda, cara memainkan alat musik ini pun membutuhkan teknik khusus
sehingga menghasilkan bunyi sesuai yang diinginkan.

c. Sukong
Alat musik sukong merupakan alat musik yang berasal dari Betawi. Alat musik ini sekilas menyerupai
rebab, tetapi ukurannya sedikit lebih kecil. Alat musik sukong biasanya digunakan dalam berbagai
pertunjukan, seperti ondel ondel dan pementasan lenong. Selain itu, karena sukong berfungsi sebagai alat
musik melodi, sukong dapat menghasilkan irama lagu-lagu Betawi, seperti "Kicir-kicir" Sukang dan "Jali-
jali", Wadah resonansi sukong terbuat dari batok kelapa dan kayu untuk membentangkan dua
senar/dawal. Cara memainkan sukong, yaitu dengan cara digesek menggunakan busur yang senanya
terbuat dari rambut kuda jantan berwarna putih keemasan.

d. Biola
Alat musik gesek modem ini cukup populer karena sering dimainkan dalam pertunjukan musik orkestra,
jaz, pop, dan musik Melayu. Biola memiliki empat dawai yang diatur secara rapi hingga menghasilkan
nada yang sempurna ketika digesek. Para pemain biola disebut sebagai violinis.
e. Selo
Selo memiliki ukuran yang lebih besar dari biola, tetapi lebih kecil dari kontra bas. Karena ukurannya
cukup besar, alat musik ini biasanya dimainkan dengan cara diletakkan di lantai dan digesek dalam
keadaan berdiri.

f. Viola
Alat musik ini sering disamakan dengan biola padahal sebenarnya sangat berbeda. Selain viola memiliki
ukuran yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan biola, suara yang dihasilkannya pun lebih rendah.
Biola memiliki nada yang dimulai dari nada terendah, yaitu G-D-A-E, sedangkan alat musik viola dimulai
dari C-G-D-A-H. Hal tersebut yang menyebabkan alat musik viola memiliki nada suara yang lebih berat
dibandingkan biola.

Intrumen Tiup

Alat musik jenis ini menghasilkan suara ketika lubang udara di dalamnya digetarkan. Tinggi rendahnya
nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan, terkait panjang kolom udara dan bentuk
instrumen. Adapun timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen, dan cara
menghasilkannya. Alat musik tiup dapat mengeluarkan suara atau bunyi karena ada resonansi. Resonansi
adalah getaran yang terjadi karena adanya aksi pemicu berupa tiupan melalui rongga tabung alat musik
tiup yang menghasilkan bunyi tertentu.

a. Suling Bambu
Alat musik tiup ini berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat. Suling bambu terbuat dari bambu dengan ciri-ciri
berbentuk ramping, panjang sekitar 15-30 cm, dan diameter berkisar 3-4 cm. Suara suling dihasilkan dari
udara yang ditiup melalui ujung lubang yang ada di instrumen. Udara tersebut akan mengalir dan
membentur dinding suling. Getaran di dinding akan menjadi resonator dan menghasilkan nada yang
lembut dan indah

b. Serunai Banjar
Serunai banjar merupakan alat musik tiup tradisional yang berasal dari suku Banjar di Kalimantan Selatan.
Alat musik ini biasanya dimainkan saat pentas seni bakuntau atau seni bela diri silat. Serunal banjar
memiliki panjang berkisar 15 cm dengan ukiran khas Banjar. Bagian ujung tempat suara keluar berbentuk
seperti lonceng dan terdapat ukiran khas Banjar. Terdapat reeds ganda dan lubang di bagian tengah.
Reeds terbuat dari daun kelapa kering.

c. Bangsi
Bangsi alas adalah alat musik tiup dari Aceh. Bangsi terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 40 cm
dan diameter sekitar 2,8 cm. Di bagian tubuh bangsi, terdapat tujuh lubang yang dapat mengbasilkan nada
berbeda. Selain itu, bangsi juga dihiasi ukiran khas Aceh. Alat musik ini biasanya dimainkan dalam tangis
dilo.

d. Klarinet
Cara memainkan alat musik ini cukup dengan menggunakan satu reed. Klarinet berasal dari keluarga alat
musik woodwind atau instrumen alat musik tiup kayu. Nama klarinet diambil dari bahasa Italia, yakni
clarino yang berarti trompet. Akhiran kata et, artinya kecil. Dengan begitu, klarinet bisa disebut sebagai
trompet kecil atau mendekati saksofon.

e. Saksofon
Saksofon merupakan salah satu alat musik tiup yang masuk dalam jenis alat musik woodwind yang
bahannya terbuat dari logam. Saksofon dimainkan untuk musik populer, seperti jaz dan big band. Berbeda
dengan dulu, saksofon lebih banyak digunakan untuk instrumen band militer dan orkestra. Ada tiga jenis
alat musik tiup saksofon, yaitu soprano saxophone, alto saxophone, dan curved bell saxophone.

f. Flute
Alat musik tiup ini menghasilkan suara yang harmonis. Flute menjadi salah satu instrumen modern yang
sering diperdengarkan saat acara panggung musik. Alat musik ini masuk dalam kelompok woodwind..
Umumnya, flute dikombinasikan dengan instrumen musik lainnya yang menghasilkan suara sangat
lembut. Flute dibuat dari perak emas atau kombinasi keduanya. Untuk flute bagi pelajar, bahannya terbuat
dari logam yang dilapisi perak atau nikel-perak.

g. Harmonika
Alat musik tiup harmonika tentunya tidak asing bagi banyak orang karena ini adalah salah satu jenis alat
musik yang memiliki suara merdu didengar. Adapun cara memainkannya cukup mudah, yakni dengan
ditiup dan diisap. Sejarahnya, harmonika ditemukan tahun 1821 oleh Christian Friedrich Buschmann.
Harmonika terdiri atas plat getar modern yang disusun horizontal dengan desain kromatis. Nada yang
disebut diatonis merupakan standar nada harmonika.

Anda mungkin juga menyukai