Seni musik adalah seni yang disampaikan melalui media suara manusia atau suara alat musik.
Teknik vokal
Teknik vokal adalah cara orang (manusia) menghasilkan suara yang baik, merdu dan indah
sesuai keinginan pencipta lagu.Hal hal yang diperhatika dalam teknik volal adalah;
Intonasi, adalah teknik vokal yang berhubungan ketepatan nada (pitch) sehingga suara jernih
dan nyaring serta enak didengar. Dalam hal ini syarat-syarat yang diperlukan adalah ;
pendengaran yang baik, kontrol pernafasan, dan rasa musikal.
Artikulasi, adalah pengucapan atau pengeluaran nada yang jelas, atau teknik untuk
memproduksi suara yang baik dalam mengucapkan suara yang jelas, nyaring dan merdu
sehingga terdengar indah. Factor yang yang diperhatikan dalam hal ini adalah;sikap badan, dan
posisi mulut.
Pernafasan, adlah proses pengambilan, penyimpanan dan pengeluaran udara kembali.
Pernafasan dalam bernyanyi ada tiga, yaitu pernafasan dada, pernafasan perut dan pernafan
diafragma. Pernafasan yang baik digunakan dalm menyanyi adalah menggunakan diafragma,
karena dapat menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang serta memperkecil
ketegangan pada dada, bahu, dan leher.
Pembawaan, adalah kemampuan penyanyi menyesuaikan dengan isi dan jiwa lagu yang
hendak ditampilkan komponis.
Tangga nada
Tangga nada adalah susunan nada yang diatur menurut tinggi rendahnya sesuai jarak tertentu.
Tangga nada mayor berawal dari nada do dan berpola interval (jarak)
;1 1 1 1 1 .
Tangga nada minor berawal dari nada la dan berpola interval (jarak)
;1 1 1 1 1
Susunan nada sebuah tangganada :
Susunan nada pada tangga nada Mayor ber kres # (kruis)
Nada dasar
C
Tangganada
0#
i
b
Tangganada
0b
1b
bes
2b
bes
es
bes
3b
4b
5b
6b
7b
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari
merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya
hanya .Contoh : C Cis D Dis- E F Fis G Gis A Ais B
NADA ENHARMONIS adalah nada yang nama dan letaknya berbeda, tetapi tinggi nadanya
sama.
Contoh : Nada Ais=Bes, Cis=Des, Gis=As, Dis=Es, Fis=Ges.
Akor
Akor adalah perpaduan tiga nada atau lebih yang harmonis.
Akor pokok ada 3, yaitu :
1.
1.
2.
2.
3.
3.
Tingkatan akor yang akan kita pelajari dari tingkat I sampai dengan tingkat VII, yang di
dalamnya termasuk akor mayor dan minor
Untuk memudahkan dalam menentukan nada pada akor tingkat I s.d. VII, sesuai dengan
nada dasarnya, perhatikan tabel berikut :
Tingkat
Nama
Susunan
nada pada
not angka
Do= Bes
Do= D
lengkapilah
Do= A
Tonika
135
ceg
bes d f
d fis a
II
Super Tonika
246
dfa
c es g
egb
III
Mediant
357
egb
d fa
fis a cis
IV
Sub Dominant
461
fac
es g- b
gbd
Dominant
572
gbd
f ac
a cis e
VI
Sub Mediant
61 3
ace
g bes- d
b d fis
VII
Introduktor/
724
bdf
a c es
cis e g
Leading not
Selain dengan nama-nama akor tersebut, kita akan mengenal akor Mayor dan akor Minor.
Akur Mayor dan minor berbeda dalam susunan nada dan jarak antar nadanya. Bila akor
Mayor jarak nadanya 2 dan 1 , sedangkan akor minor berjarak 1 dan 2.
Akor tersebut dapat kita susun dengan mudah, setelah kita pahami benar dengan
membuat urutan nada pada masing-masing tangga nada.
Selanjutanya jika dalam nada dasar yang berbeda, maka susunan nada pada akor itu
menyesuaikan dengan urutan nada pada tangga nada tersebut.
Berlatihlah menentukan nada pada akor-akor sesuai dengan nada dasar berikut ini !
Nada dasar F
f
bes
Nada dasar G
Nada Dasar E
Nada Dasar Es
Telitilah akor tingkat berapa yang merupakan akor mayor dan tingkat berapa yang
merupakan akor minor !
PADUAN SUARA
Paduan suara adalah penyajian musik vokal oleh 15 orang atau lebih yang memadukan
berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa lagu yang
dibawakan.Beberapa jenis paduan suara;
1) Akapella, adalah bentuk penyajian paduan suara tanpa iringan musik.
2) Unisono, adalah paduan suara dimana seluruh jenis suara menyanyikan nada yang sama.
( not yang sama )
3) Dll.
SUARA MANUSIA.Wilayah suara manusia terbatas baik tinggi maupun rendahnya yang
disebut ambitus suara. Ambitus suara manusia dikelompokkan seperti berikut;
1) Suara anak-anak dibagi 2, yaitu;
Suara tinggi dengan ambitus
..
c a
a
f
f
d
yang berarti birama 2/4. Contoh yang lain adalah apabila dirigen meminta
paduan suara untuk mengecilkan suaranya, maka ia memberikan isyarat dengan gerakan tubuh
yang condong ke depan. Dalam menyanyi tentu menemukan berbagai ketinggian nada,
karenanya rongga resonansi kita telah dilengkapi oleh Allah, misalnya ;Untuk menyanyikan nada
/ suara tinggi digunakan rongga resonansi di kepala,Untuk menyanyikan nada rendah digunakan
rongga dada.
Beberapa tanda dinamik yang biasa kita gunakan antara lain,Con bravura :
Decressendo (
lembut Stakkkato
dijatuhkan ke lantai..Fermata
= panissimo
- p
= piano
- mp
= mezzo piano
artinya selunak-lunaknya
artinya lunak sekali
artinya lunak
artinya agak lunak
.- fff
= fortissimo possible
artinya sekeras-kerasnya
- ff
= fortissimo
-f
= forte
artinya keras
- mf
= mezzo forte
ALAT MUSIK Alat musik antara lain dapat digolongkan menurut fungsinya, yaitu;
a) Alat musik melodis, yaitu alat musik yang dapat memainkan satu nada dalam satu waktu,
contoh ; suling, recorder. Terompet, saxophone, biola, cello, rebab, dll
b) Alat musik harmonis, yaitu alat musik yang dapat memainkan banyak nada dalam satu
waktu, contoh; gitar, piano, harmonica, pianika organ, akordeon, dll
c)
Alat musik ritmis, yaitu alat musik yang tidak bernada, yang dapat memberikan warna, sifat,
suasana tertentu pada musik, contoh; rings bell, drum, kastanyet, wood block, maracas, tambur,
tamburin, gendang, dll
1.
1.
Garis Paranada
Dalam notasi musik balok, paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis.
Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Garis paranada
diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan garis
paling atas disebut garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi
berarti memilikitinggi nada lebih tinggi. Not pada paranada dibaca dari kiri ke
kanan. Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah kanan.
1.
2.
Tanda Kunci
Pada permulaan setiap paranada, Anda akan menemukan suatu tanda kunci yang
memberi nama not dan menandakan suatu garis atau spasi tertentu.
Ini adalah tanda kunci Treble atau kunci G
Kunci Treble memberi nama huruf G pada garis kedua paranada (garis panjang
berwarnamerah).
Artinya pada kunci Treble, garis kedua paranada akan selalu diisi oleh not G
Kunci Treble digunakan untuk memainkan alat musik piano, guitar, violin
(biola), saxophone, trumpet, flute.
Kunci Bass memberi nama huruf F pada garis keempat paranada (garis panjang
berwarna merah). Artinya pada kunci Bass, garis keempat paranada akan
selalu diisi oleh not F.
Kunci Bass digunakan untuk memainkan alat musik piano, cello, bass,
trombone, tuba.
Kunci Alto memberi nama huruf C pada garis ketiga paranada (garis panjang
berwarna merah). Artinya pada kunci Alto, garis ketiga paranada akan selalu diisi
oleh not C.
Kunci Alto digunakan untuk memainkan alat musik viola (biola alto)
Secara umum yang paling banyak digunakan adalah kunci Treble dan kunci Bass.
Hal ini disebabkan karena banyak alat musik yang memiliki range nada di kedua
kunci tersebut. Meskipun kunci Treble, kunci Bass, dan kunci Alto memiliki range
berbeda, tapi ada range tertentu yang dapat dimuat dalam ketiga kunci tersebut.
1.
3.
Beberapa buah not yang memiliki bendera, jika letaknya bersebelahan, penulisannya
dapat digabungkan. Misalnya :
2 buah not (
1 not (
Notasi juga bisa diberi titik agar durasinya bertambah setengah. Misalnya :
), maka
menjadi : 2 + (2 ) = 3 ketuk.
Jadi not yang memiliki durasi dan ketuk, jika diberi titik, durasinya akan menjadi n
+ n ketuk.
1.
4.
Tanda Birama
Tanda birama ditempatkan pada awal musik. berisi angka pecahan Angka di bagian
atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di
bawah menunjukkan nilai not per ketukan.
Contoh Tanda Birama
1. Birama dua empat, setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai
seperempat
2. Birama tiga empat, setiap birama ada tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai
seperempat
3. Birama empat empat, setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan
bernilai seperempat
4. Birama enam delapan, setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan
bernilai seperdelapan
1.
5.
Tangga Nada
Kita mengenal tangga nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Itu merupakan tangga nada
diatonis mayor atau istilah internasionalnya major scale. Mari kita lihat dulu tangga
nada C mayor, karena paling mudah dimengerti dengan tuts piano putih semua. ini
gambarnya.
Kita bisa melihat tidak ada tuts hitam yang ditekan. Lalu perhatikan di bagian bawah
ada 1 dan 1/2, itu adalah jarak langkah antar not, misalnya jarak C ke D adalah 1
langkah, dan jarak E ke F adalah 1/2 langkah.
Rumus 1-1-1/2-1-1-1-1/2 adalah rumus pasti tangga nada mayor. Sehingga untuk
membuat tangga nada D Mayor, kita juga menggunakan rumus jarak terseut, berikut
contohnya.
Nah kali ini tangga nada mayor ada nada yang menggunakan accidentals, itu
dikarenakan untuk mengikuti rumus 1-1-1/2-1-1-1-1/2, mau tidak mau ada nada yang
dirubah. Perhatikan, jarak nada E dan F adalah 1/2, jadi supaya jaraknya menjadi 1
langkah F harus dinaikkan setengah, jadi F#. Begitu pula dengan jarak B ke C adalah
1/2, sehingga pada tangga nada D ini untuk mengikuti rumus, C harus dinaikkan
setengah menjadi C#.
Berikut contoh tangga nada lainnya, yaitu F Mayor.
fungsi tanda kres adalah untuk menaikkan nada sebanyak setengah. 0# atau biasa
disebut
C = do (mayor mode), memiliki tangga nada: C D E F G A B C.
Kemudian , terdapat juga 1# atau biasa disebut G = do. Kok bisa tau G=do? Untuk
mencari tangga nada 1#, ambil nada ke-5 dari 0#, posisikan sebagai nada pertama
(dari sini didapat G=do), kemudian pada nada ke-7 naikkan setengah nada (biasanya
dengan menambahkan imbuhan is atau tanda # dibelakangnya). Maka tangga
nada 1# adalah:G A B C D E Fis G
Untuk mencari tangga nada 2#, ambil nada ke-5 dari 1# dan posisikan pada nada
pertama ( didapat D=do), lalu nada ke-7 naikkan setengah nada. Maka tangga nada
2# adalah: D=do ; D E Fis G A B Cis D
Proses ini bisa dibilang berlangsung rekursif , dalam artian 3# harus mengambil dari
2# , 4# harus mengambil dari 3#, dan seterusnya.
Maka tangga Nada Kres dalam diatonis mayor:
0# ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C
1# ; G=do : G-A-B-C-D-E-Fis-G
2# ; D=do : D-E-Fis-G-A-B-Cis-D
3# ; A=do : A-B-Cis-D-E-Fis-Gis-A
4# ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E
5# ; B=do : B-Cis-Dis-E-Fis-Gis-Ais-B
6# ; Fis=do : Fis-Gis-Ais-B-Cis-Dis-Eis-Fis
7# ; Cis=do : Cis-Dis-Eis-Fis-Gis-Ais-Bis-Cis
Tangga Nada Mol (b) dalam Diatonis Mayor
Tanda Mol berfungsi untuk menurunkan sebanyak setengah nada. Dalam pencarian
tangga nada mol , metode yang digunakan berbeda dengan mencari tangga nada
kres.
Dalam tangga nada mol : 0b ; C=do : C D E F -G A B C
Untuk mencari 1b, ambil nada ke-4 dari 0b, kemudian nada ke-4 pada 1b diturunkan
setengah. Maka tangga nadanya : 1b ; F=do :F G A Bes - C D E F
Untuk 2b,3b dan seterusnya dapat dicari dengan cara yang sama seperti cara diatas.
0b ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C
1b ; F=do : F-G-A-Bes-C-D-E-F
2b ; Bes=do : Bes-C-D-Es-F-G-A-Bes
3b ; Es=do : Es-F-G-Aes-Bes-C-D-Es
4b ; Aes=do : Aes-Bes-C-Des-Es-F-G-Aes
5b ; Des=do : Des-Es-F-Ges-Aes-Bes-C-Des
6b ; Ges=do : Ges-Aes-Bes-Ces-Des-Es-F-Ges
7b ; Ces=do : Ces-Des-Es-Fes-Ges-Aes-Bes-Ces
1.
6.
Melodi
adalah serangkaian nada dalam waktu. Melodi bersumber dari sebuah Tangga nada.
Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat
merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan
rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).
Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari
melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau
makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi
Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari
dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).
1.
7.
Akkord
Akord adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan
terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara
bersamaan. Akord ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu.
Macam-macam Akkord
Akord itu banyak macamnya. Antara lain akord mayor, akord minor, akord
dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor
6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord
yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor,
akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk
memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda
akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.
Akord mayor
Akord mayor adalah akord yang interval antara nadanya 2 1 1/2
Contoh akord mayor:
Cb (Cb-Eb-Gb) = B
C (C-E-G)
C# (C#-E#-G#) = Db (Db-F-Ab)
D (D-F#-A)
D# (D#-G-A#) = Eb (Eb-G-Bb)
E (E-G#-B) = Fb (Fb-Ab-Cb)
E# (E#-A-B#) = F (F-A-C)
F (F-A-C)
F# (F#-A#-C#) = Gb (Gb-Bb-Db)
G (G-B-D)
G# (G#-B#-D#) = As (Ab-C-Eb)
A (A-C#-E)
A# (A#-D-E#) = Bb (Bb-D-F)
B (B-D#-F#) = Cb
B# (B#-E-G) = C
Akord mayor juga bisa dibilang dalam bahasa angka 1-3-5 dalam jarak simetris /
seimbang .
Akord yang memiliki nama berbeda namun bila dimainkan bersuara sama
disebut Akord Enharmonis. Contohnya: akord Cb (Ces mayor) dengan B (B
mayor).
Akord di atas adalah akord dasar. Akord tersebut bisa dibalik-balik urutannya
(disebutbalikan pertama dan balikan kedua). Misalnya: C on E(C/E). Ini berarti
kita harus memainkan akord dengan urutan E-G-C bukan C-E-G. C on E adalah
balikan pertama dari akord dasar C. Balikan keduanya adalah C on G(C/G) yaitu GE-C.
Notasi: C, CM, Cma
Akord minor
Akord minor adalah akord yang interval antara nadanya 1 1/2 2. Apabila anda
sudah tahu suatu akord mayor misalnya; C mayor maka anda bisa mengetahui pula
akord minornya (C minor) yaitu dengan cara menurunkan nada yang ada
ditengah sebanyak setengah interval. Sehingga didapat akord C minor adalah CEs(E diturunkan setengah menjadi Es)-G.
Notasi: Cm, Cmi
Akord dominan ketujuh
:D F A
III
:E G B
:C E G
IV
:F A C
:G B D
VI
:A C E
VII
:B D F
Berdasarkan susunan trinada atau akkord disetiap tingkatan yang dituliskan di atas,
maka dapat diketahui nama akkord sesuai dengan sifatnya dan ini merupakan
rumusan untuk menentukan sifat atau jenis akkord dalam berbagai tangga nada.
Sifat atau jenis akkord ini diberi nama berdasarkan tingkatan akkordnya ;
Akkord tingkat I
II
: minor
III
: minor
IV
: Mayor
: Mayor
VI
: minor
VII
: diminished
Akkord tingkat I
: Mayor
:C E G
Bernama
II
:D F A
D minor / Dm
III
:E G B
E minor / Em
IV
:F A C
:G B D
C Mayor / C
F Mayor / F
G Mayor / G
VI
:A C E
VII
:B D F
B diminished / Bdim
Akkord-akkord Mayor ada pada tingkat I, IV dan V dan akkord-akkord inilah
A minor / Am
yang biasa disebut sebagai akkord Primer, yaitu akkord yang pokok ada dalam
sebuah iringan lagu.
Akkord-akkord minor ada pada tingkat II, III dan VI dan akkord-akkord
inilah yang biasa disebut sebagai akkord sekunder, yaitu sebagai akkord
tambahan untuk menambahkan variasi harmoni dalam sebuah iringan lagu.
Akkord C#
Akkord Cm
Akkord D
Akkord D#
Akkord Dm
Akkord E
Akkord Em
Akkord F
Akkord F#
Akkord Fm
Akkord G
Akkord G#
Akkord Gm
Akkord A
Akkord Am
Akkord A#
Akkord B
Akkord Bm
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Cm
1.
1.
Dm
1.
1.
Em
1.
1.
Fm
1.
1.
Gm
1.
1.
Am
1.
1.
Bm
1.
1#
Do:B
1b
Do:As
2#
Do:Cis
2b
Do:Ges
3#
Do:G
3b
Do:Ces
4#
Do:Fis
4b
Do:F
5#
Do:A
5b
Do:Es
6#
Do:D
6b
Do:Des
7#
Do:E
7b
Do:Bes
Do:A
Dis
Do:As
Des
Do:B
Fis
Do:Ges
Ces
Do:Cis
Gis
Do:Ces
Bes
Do:G
Bis
Do:F
As
Do:D
Cis
Do:Es
Es
Do:E
Eis
Do:Des
Do:Fis
Ais
Do:Bes
Fes
Ges