Anda di halaman 1dari 12

Unsur-unsur Musik

 Melodi
Salah satu unsur-unsur musik adalah melodi, merupakan tinggi, rendah dan panjang
pendeknya nada yang terdapat di dalam musik. Melodi adalah kesatuan frase yang
sudah disusun dari nada dengan urutan, interval serta tinggi yang sudah diatur. Melodi
sebagai rangkaian nada
 Birama
Unsur-unsur musik selanjutnya adalah birama, atau sebuah ketukan secara berulang-
ulang. Ketukan birama ini hadir dalam waktu yang bersamaan dan merupakan salah
satu unsur pembentuk sebuah karya seni musik.
Biasanya birama ini dituliskan dengan menggunakan angka pecahan seperti 2/4, 2/3,
3/4, begitu seterusnya, angka yang berada di atas tanda '/' (dalam matematika disebut
pembilang) itu menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama. Misalnya birama ¾
artinya dala satu birama jumlah ketukan ada 3 dengan nilai masing masing ketukan
1/4
 Irama atau Ritme
Berikutnya ada ritme atau irama yang juga merupakan unsur-unsur musik. Ritme atau
irama ini adalah rangakaian gerak beraturan yang menjadi unsur dasar dari sebuah
musik.
Tak hanya itu, ritme atau irama ini juga memiliki arti lain yakni pergantian panjang
pendek bunyi dan diam. Memang jika didengarkan secara sekilas ritme musik tidak
dapat dirasakan, perlu dilakukan pengulangan pendengaran agar dapat mengetahui
struktur iramanya.
 Tempo
Tempo merupakan ukuran kecepatan biram lagu yang juga menjadi salah satu unsur-
unsur karya seni musik. Jika lagu dimainkan dengan cara semakin cepat, maka
semakin tinggi atau besar pula nilai tempo musik tersebut.
Tempo sendiri memiliki beberapa bagian kategori antara lain, lambat sekali (largo),
lebih lambat (lento), lambat (adagio), sedang (andante), sedang sedikit cepat
(moderato), cepat (allegro), lebih cepat (vivace) dan yang terakhir adalah cepat sekali
(presto).
Penulisan tempo juga bisa dengan menggunakan angka. Misalnya MM=60 artinya
dalam 1 menit ada 60 ketuk jadi setiapketuk setara dengan satu detik. Atau MM.75-80
artinya dalam 1 menit ada 75 sampai dengan 80 ketuk
 Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang sudah disusun hingga
membentuk tangga. Umumnya nada terbagi menjadi dua yakni diatonik dan
pentatonik. Nada diatonik adalah tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada dengan
jenis jarak (1/2 dan 1).
Berbeda dengan tangga nada pentatonik yang memiliki nada pokok sebanyak lima
saja. Tangga nada memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada lain (tinggi atau
rendah) dengan pola interval tertentu hingga menimbulkan ciri khas.
 Harmoni
Harmoni merupakan keselarasan paduan nada yang dimainkan dalam suatu musik
atau sekumpulan nada yang jika dimainkan secara bersama-sama akan mampu
menghasilkan bunyi yang terdengar indah.
Harmoni juga memiliki arti lain yakni rangkaian akor akor yang disusun selaras dan
dimainkan sebagai iringan musik. Akor tersebut lah yang pada nantinya akan
dijadikan pengiring melodi.
 Timbre
Selanjutnya ada timbre yang merupakan kualitas atau warna bunyi terdapat dalam
sebuah karya seni musik.
Misalnya timbre yang dihasilkan dari alat musik tiup akan berbeda dari timbre yang
dihasilkan alat musik petik, meski dimainkan pada nada yang sama.
Kita bisa membedakan suara suling dengan biola karena perbedaan timbre
 Dinamika
Dinamika adalah tanda untuk memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut.
Dinamika juga merupakan salah satu dari unsur-unsur musik.
Dinamika memliki fungsi penting yaitu menunjukkan nuansa lagu, bisa sedih, senang,
agresif dan lain sebagainya. Dinamika ini merupakan salah satu unsur musik yang
dapat menggambarkan emosi dan menyampaikan perasaan pada sebuah lagu.
 Tangga Nada
Kita kenal ada tangga nada diatonic dan pentatonic
Diatonik ada 7 dan intervalnya 1 dan ½ ;
nada-nada: 1-2-3-4-5-6-7-(i) dibaca sebagai do, re, mi, fa, sol, la, si, (do)
Tangga nada diatonic terdiri dari diatonic major dan diatonic minor.
Tangga nada pentatonic terdiri dari 5 nada (penta artinya 5)
Pentatonik yang dikenal ada dua yaitu pelog dan slendro
Slendro nada-nadanya : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1
Contoh lagu yang menggunakan tangga nada slendro: : Cublak-Cublak Sueng;
sepanjang lagu ini kita tidak menemukan nada 4(fa) dan 7 (si)
Pelog nada-nadanya : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1
Contoh lagu bisa dicari

Jenis Tangga Nada Diatonis


Jenis tangga nada yang pertama adalah tangga nada diatonis. Tangga nada yang satu ini
merupakan tangga nada yang memiliki tujuh nada yang berbeda di dalam satu oktaf. Tujuh
nada tersebut nantinya akan diakhiri dengan satu nada yang berulang.
Diatonis merupakan salah satu pengetahuan dasar dari sebuah teori musik. Terutama pada
musik yang berasal dari Negara Barat seperti Eropa.
Lalu, tangga nada diatonis dibagi lagi menjadi dua jenis. Pertama adalah tangga nada mayor.
Kedua adalah tangga nada minor.
a. Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada diatonis mayor merupakan salah satu tangga nada yang umum digunakan pada
sebuah musik. Jarak antara nada atau not pada diatonis mayor adalah 1-1-½-1-1-1-½. Nah,
contoh dari tangga nada diatonis mayor yaitu C mayor. Tangga nada ini terdiri dari do, re, mi,
fa, so, la, si, do.

Jika nada ini dimainkan, umumnya diatonis mayor akan memiliki nuansa musik yang ceria
dan juga menyenangkan.
b. Tangga Nada Diatonis Minor
Tangga nada ini justru memiliki nuansa musik yang melankolis dan cenderung sedih.
Nada ini memiliki jarak antara nada yaitu 1-½-1-1-½-1-1. Sedangkan untuk contoh tangga
nada ini yaitu A minor. Nada tersebut terdiri dari la, si, do, re, mi, fa, sol, la.
Mengenal Rekorder
Akor
Pengertian Akord

Akord adalah susunan nada yang terdiri dari tiga buah nada atau lebih dan dimainkan
bersamaan. Karena tersusun dari tiga nada maka bisa juga disebut sebagai triad atau triad
chord. Istilah triad diambil dari “tri” yang berarti “tiga”.
Nada yang menyusun akord biasanya terdiri dari nada ke I-III-V (1-3-5) dari sebuah tangga
nada. Misalnya kalian ingin memainkan C mayor maka kamu ingat dulu tangga nada C
mayor yang terdiri dari C-D-E-F-G-A-B.
Nada ke I adalah C, nada ke III adalah E, dan nada ke V adalah G. Lalu kamu tekan ketiga
nada tersebut bersamaan maka kalian akan mendapatkan C mayor.
Jadi inti pembuat sebuah akord terdiri dari nada pokok atau akarnya yang disebut root, nada
ke tiga atau terts (3rd) dan nada ke lima atau kuint (5th).
Itu hanyalah dasarnya saja, bagian berikutnya akan dijelaskan lebih jauh lagi.
Jenis-Jenis Akord
Akord terbagi menjadi beberapa jenis yaitu mayor, minor, augmented, dan diminished.
Akord mayor
 E mayor : E-G#-B
 F mayor : F-A-C
 G mayor : G-B-D
 A mayor : A-C#-E
 B mayor : B-D#-F#
Akord Minor

Akord minor adalah triad yang susunan nada ke atas terdiri dari 3 m (minor)
Contohnya kamu ingin memainkan Cm (minor) maka kamu menekan nada C-Es (D#)-G.
Karena jarak dari C ke D adalah satu, sedangkan C ke D# atau Es adalah satu setengah, dan
jarak dari Es ke G adalah dua.
Jika menggunakan patokan tangga nada diatonis mayor dengan sebutan angka 1-3-5 maka
nada ke tiga turun setengah laras.
Sehingga dengan rumusan ini kamu bisa menerapkannya di akord minor lain, misalnya kamu
ingin mencari Em, maka kamu akan mendapatkannya dengan bentuk:
 E minor : E-G-B,
 F minor : F-Ab (G#)-C
 G minor : G-Bb (A#)-D, dan seterusnya

Akord Augmented

Sama seperti sebelumnya misalnya kamu ingin mencari C aug maka kamu bisa berpatokan
pada triad C mayor yang terdiri dari C-E-G, maka C aug adalah C-E-G#.
Bila diterapkan pada nada root lainnya kamu bisa mendapatkan:
• D aug : D-F#-A#
• E aug : E-G#-C
• G aug : G-B-D#, dan seterusnya
Akord Diminished

Bila menggunakan patokan tangga nada diatonis mayor dengan bahasa 1-3-5 maka nada ke
tiga dan ke lima turun setengah laras
Aransemen
Aransemen berasal dari bahasa Belanda yakni “Arrangement” yang artinya penyesuaian
komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen musik yang didasarkan atas
sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.
Orang yang melakukan aransemen lagu dikenal dengan sebutan Arranger atau
pengaransemen. Modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang arranger adalah menguasai
pengetahuan tentang harmoni.

Jenis Aransemen
Aransemen Vokal
Setiap lagu dapat disusun dalam aransemen khusus vokal dengan dua suara, tiga suara, empat
suara. Untuk menyusun aransemen vokal, yang paling mudah adalah menyusun aransemen
lagu dalam dua suara, karena untuk menyusun aransemen lagu dalam tiga dan empat suara
ada banyak persyaratan yang harus diperhatikan.
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan memuaskan, setelah selesai disusun aransemen
lagunya kemudian dicoba untuk dinyanyikan secara bersama-sama, apabila dirasa kurang
baik atau kurang memuaskan maka dapat dicoba lagi untuk menyusun aransemen lagu
tersebut hingga pada akhirnya diperoleh hasil yang sangat memuaskan.
Aransemen Instrumen
Penyusunan aransemen instrumen sangat berbeda dengan aransemen vokal. Penyusunan
aransemen instrumen harus disesuaikan dengan alat-alat musik yang dipergunakan. Semakin
lengkap alat musik yang kita pergunakan, semakin banyak pula kemungkinan variasi yang
dapat diciptakan. Untuk menyusun aransemen instrumen, kita harus berpedoman pada
pengetahuan ilmu harmoni dan akord.
Bagian-bagian dari suatu aransemen musik dikenal dengan istilah :
Partituur (Belanda).
Partitura (Italia).
Part (Inggris).
Parte (Perancis).
Aransemen Campuran
Aransemen campuran adalah campuran aransemen vokal dan instrumen.
Teknik yang dilakukan adalah vokalnya menggabungkan dua jenis aransemen yang telah ada.
Dalam aransemen campuran pada umumnya yang ditonjolkan adalah vokalnya, sedangkan
instrumennya berfungsi untuk pengiring dan memeriahkan, sehingga pertunjukan yang
disajikan bertambah sempurna.
Untuk mengendalikan keseimbangan dalam menampilkan aransemen yang telah disusun,

diperlukan adanya seorang pemimpin yaitu seorang dirigen atau conductor.

Berikut ini terdapat beberapa bentuk penyajan aransemen, terdiri atas:


1. Bentuk Aransemen Kanonis
Aransemen dalam bentuk kanon merupakan aransemen yang dimainkan secara
bersahut-sahutan.
Para penyanyi atau pemain musik dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok
secara bergantian memainkan alat musik yang sama(atau menyanyi) dengan selang
waktu yang telah ditentukan. Penyajian aransemen kanon sering menyebabkan
permainan musik sukar ditangkap maknanya. Namun sebagai materi pendidikan
permainan musik kanon bersifat menggembirakan.Permainan musik kanon juga baik
digunakan sebagai pengantar untuk merasakan harmoni atau keselarasan.
2. Bentuk Aransemen Polifonis
Aransemen bentuk polifoni merupakan aransemen yang terdiri atas beberapa bagian
untuk suara alat
Setiap suara memiliki nada sendiri. Namun secara keseluruhan beberapa suara
merupakan satu kesatuan yang utuh.
3. Homofonis

Bentuk homofonis merupakan bentuk yang paling umum. Pada dasarnya semua
permainan alat musik serempak memulai, bergerak bersama dan menutup secara
bersama-sama pula.
Batas Kewenangan Membuat Aransemen
Seorang penata musik (arranger) harus memiliki wewenang yang cukup
luas untuk memperoleh hasil aransemen yang baik. Namun keluasan
wewenang tersebut memiliki batas-batas tertentu, baik yang bersifat teknis
maupun etis.
1. Batas Teknis
Pengerjaan aransemen harus disesuaikan dengan orang/kelompok
yang membawakan atau memainkan arensemen tersebut. Pengerjaan
aransemen terbatas pada kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki.

2. Batas Etis
Seorang arranger tidak boleh mengurangi nilai positif dari karya asli
meskipun memiliki wewenang yang luas. Mengubah komposisi lagu
dan menghilangkan unsur asli secara drastis dianggap tidak etis.
Langkah-Langkah Membuat Aransemen
Berikut ini terdapat beberapa langkah membuat aransemen, terdiri atas:
1. Memberikan intro dan coda
Intro: melodi tambahan yang terletak pada awal lagu dan berfungsi sebagai pengantar
sebelum lagu pokok.
Coda: melodi tambahan yanbg terletak di bagian akhir lagu/penutup lagu setelah
selesai lagu pokok. Intro dan coda diberikan pada sebuah aransemen untuk
meningkatkan nilai artistik dari lagu pokok.
Melodi tambahan baik pada intro maupun coda dapat diambil dari lagu pokok atau
dibuat baru, namun tidak boleh terlalu panjang agar tidak menenggelamkan lagu
pokok.

2. Menambah melodi pengiring


Pembuat aransemen boleh menambahkan nada2 ataupun meoldi untuk menyertai
gerak melodi pokok. Bunyi melodi antara pengiring dan pokok harus terdengar
harmonis.
3. Mengembangkan lagu pokok
Dalam sebuah aransemen musik, melodi pokok sering dimainkan lebih dari satu kali,
tetapi biasanya para pendengar kurang menyukai pengulangan yang
Pendengar lebih menyukai pengulangan
Variasi melodi pokok dapat dilakukan dengan cara:
mengubah atau mengembangkan melodi penyerta pada bagian pengulangan.
mengubah atau mengembangkan melodi pokok (misalnya dengan memindahkan
melodi pokok ke nada dasar lain/modulasi)
Langkah-langkah di atas harus dilakukan dengan hati- hati agar tidak mengubah nilai-
nilai positif dari karya aslinya.
4. Tanda Ekspresi dan Interpretasi
Harus diperhatikan berbagai tanda ekspresi yang berhubungan penjiwaan lagu, seperti
tempo dan dinamika.
Arensemen dibuat dengan memperhatikan tanda-tanda ekspresi dan interpretasi yang
ada pada lagu pokok.
Alat Musik Melodis, Ritmis dan Harmonis
Alat Musik Melodis
Alat musik melodis memiliki tangga nada yang menghasilkan nada atau melodi dalam
sebuah lagu. Oleh sebab itu jenis alat musik ini berfungsi membawakan nada atau

melodi asebuah lagu. Alat musik melodis juga bisa dimainkan secara solo.
Jenis alat musik melodis sangat beragam, mulai dari yang dipetik, digoyang, digesek,
hingga diisap. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

Ditiup misalnya pianika dan seruling


Ditekan misalnya piano dan akordion
Digesek seperti biola
Dipetik contohnya gitar, kecapi, sasando, dan mandolin
Diisap contohnya harmonika

Alat Musik Ritmis


Alat musik ritmis yaitu sebuah alat musik yang tidak memiliki tangga nada atau
nadanya tidak tetap. Alat musik ini menjadi pengiring lagu yang berfungsi sebagai
pengatur tempo atau irama lagu. Ada beberapa cara memainkan alat musik
ritmis, di antaranya yaitu dipukul, dikocok, dan digesek.
Beberapa contoh alat musik ini misalnya drum, gong, kendang, marakas, simbal,
tamborin, konga, timpani, rebana, tifa, dan triangle.
Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis berguna untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Alat musik
ini ciri-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih secara bersamaan.
Contoh alat musik harmonis: Panika, Harmonica, Gitar,

Anda mungkin juga menyukai