Anda di halaman 1dari 9

“TEORI

MUSIK”

NAMA : NADIRA R. LUHULIMA


KELAS : VII ² (TUJUH DUA)

SMP NEGERI 2 AMBON


Teori musik adalah seperangkat sistem pengetahuan yang digunakan oleh
musisi atau pembelajar musik untuk berkomunikasi. Teori musik mempelajari tentang
definisi, konsep, notasi atau simbol-simbol musik, sejarah, cara melatih kepekaan
pendengaran, dan lain-lain. Setelah seseorang mempelajari teori musik, sistem
pemikiranya mampu menangkap dan menerjemahkan berbagai fenomena musikal,
misalnya menafsirkan sebuah komposisi musik.

Teori musik yang paling dasar umumnya mempelajari unsur-unsur musik yang
paling esensial, seperti: melodi, harmoni, dan ritmik. Unsur-unsur dasar ini dapat
ditemui pada sebuah komposisi, lagu, tempo, not, akor, tanda birama, interval, tangga
nada, dan masih banyak lagi. Selain itu, elemen pembentuk musik lainnya seperti: pitch,
tone, warna suara (timbre), dinamika, tekstur juga ikut dipelajari.

Mempelajari teori musik seperti menyelami lautan yang dalam dan terdapat
berbagai elemen yang sangat kompleks. Selain sekadar mempelajari notasi, teori musik
sebenarnya sebuah kajian yang sangat luas melibatkan sebagai disiplin ilmu (musik),
praktik, dan konseptualisasinya. Tetapi, ada beberapa elemen penting yang wajib
diketahui oleh setiap pembelajar, meliputi tiga hal, yakni: melodi, harmoni, dan ritmik.
Dengan mempelajari (minimal) ketiga konsep ini dapat membantu pembelajar
memahami materi ke level selanjutnya.

Melodi

Melodi adalah sekumpulan nada yang tersusun ke dalam sebuah frase musik.
Ketika nada-nada dirangkai dan membentuk sebuah melodi, maka pola-pola bunyi
tertentu akan terbentuk sehingga mudah untuk dikenali. Melodi dapat diproduksi
dengan menggunakan alat musik atau vokal manusia. Ketika dua nada atau lebih
disusun maka akan membentuk sebuah deretan nada yang khas. Sebuah komposisi atau
lagu umumnya terdiri dari beberapa bentuk melodi yang diulang-ulang.

Melodi terdiri dari dua elemen utama, yakni pitch (nada) dan ritmik. nada atau
picth merupakan tinggi rendahnya suara. Itu dihasilkan dari getaran sebuah instrumen
musik dengan frekuensi tertentu. Dengan kata lain, tinggi rendahnya suara sangat
ditentukan oleh frekuensinya. Nada hanya memproduksi sebuah suara tunggal.
Misalnya nada C saja atau A saja. Setelah nada demi nada disusun barulah akan
membentuk sebuah melodi.
Ritmik atau durasi adalah lamanya sebuah nada akan berbunyi. Ini berkaitan dengan
nilai ketukan, mulai dari nada atau not bernilai empat ketuk (the whole notes), not
setengah (half notes), not seperempat (quarter notes), dan lain-lain.

Harmoni

Harmoni adalah serangkaian nada atau suara yang dimainkan secara bersamaan
untuk menghasilkan suara tertentu. Tujuan penggabungan nada-nada tersebut adalah
membentuk suara baru yang memiliki karakteristik yang khas. Misalnya, ketika nada C,
E, dan G dipadukan maka membentuk karakter suara khas yang disebut C Mayor. C
Mayor merupakan akor dan salah satu contoh kecil dari harmoni yang sederhana. Akor
juga sering disebut sebagai harmoni, karena tersusun  dari beberapa nada yang
membentuk karakter suara yang khas. Akor kemudian dikembangan menjadi progresi
akor, isinya berupa susunan berbagai akor. Akor dan progresi akor bisa dikatakan juga
sebagai pengiring (accompaniment) yang mendukung sebuah melodi. Setelah melodi
dipadukan dengan harmoni (progresi akor) maka membentuk sebuah komposisi musik
atau lagu. Paduan suara adalah salah satu contoh penerapan harmoni dalam musik.
Suara sopran, tenor, alto, dan bas dipadukan dengan tujuan membentuk sebuah struktur
harmoni atau akor tertentu. Harmoni tidak selalu enak untuk didengar, ada harmoni
disonan dan konsonan. harmoni disonan berisi nada-nada yang saling bertegangan dan
tidak stabil. Suaranya cenderung tidak enak didengar atau asing untuk diterima oleh
telinga normal. Sedangkan konsonan terdengar enak dan lebih stabil. Ketika
mendengarkan akor C Mayor atau A minor maka telinga akan langsung menerima.
Dalam sebuah komposisi musik, penggunaan harmoni disonan dan konsonan diperlukan
untuk menghasilkan karya musik yang monumental.

Ritmik

Rirmik atau ritme (rhythm) atau irama adalah elemen yang sangat penting
dalam musik selain nada (not). Ritmik juga memiliki lebih dari satu makna dalam musik,
pertama ritmik bermakna sebagai pola pergerakan not yang terdiri dari not berbunyi
dan tanda istirahat. Makna yang kedua dipahami sebagai pola penekanan nada atau
suara dalam satu komposisi atau lagu tertentu. Ritmik juga disusun atas beberapa
elemen dasar, diantaranya: beat, meter, sukat (time signature), tempo, aksen, dan
sinkopasi.
1. Anatomi notasi balok

Notasi balok adalah penulisan lagu/musik dengan menggunakan


lambang-lambang pada balok-balok berupa jajaran baris. Agar dapat memahami
penulisan not balok, kita harus mempelajari terlebih dahulu bagian-bagian yang
ada pada sistem penulisan notasi balok tersebut.

Notasi balok adalah sebuah sistem penulisan tangga nada adan teori dasar musik dalam
bentuk gambar dan simbol.

2. Garis Paranada

Paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis. Not dapat diletakkan


di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Garis paranadadiberi nomor dari bawah
ke atas; garis paling bawah disebut garis pertamadan garis paling atas disebut garis
kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada
lebih tinggi.Membaca not balok dapat dimulai dengan melihat dari posisi nada di
paranada (lima garis lurus yang berjajajr mendatar dan berjarak sama)
3. Garis Birama, Tanda Ulang dan Penutup

Birama adalah bagian pendek-pendek dari suatu lagu yang mempunyai irama.
Tanda birama berbentuk angka pecahan ( 2/4, ¾, 4/4, 6/8), pembilang menunjukkan
banyaknya ketukan dalam satu birama, sedangkan penyebut menunjukkan not yang
nilainya satu ketukan.
Sedangkan garis birama adalah garis yang dituliskan secara tegak lurus dengan
paranada yang berfungsi untuk membatasi antar ruas birama yang satu dengan ruas
birama yang lainnya.
Tanda Ulang

Kadang-kadang dalam sebuah lagu kita menjumpai bagian-bagian yang harus


diulang. Daripada menulis kembali bagian lagu yang harus diulang, digunakanlah tanda
ulang. Tanda ulang adalah merupakan perintah untuk mengulang sebagian atau seluruh
lagu sesuai dengan perintah tanda ulang tersebut.

Ada beberapa macam tanda ulang.

1. Lagu dimulai dari A ke B dan diulang lagi dari A ke B, kemudian dilaniutkan ke C.


2. Lagu dimulai dari A sampai C, kemudian diulang dari B sampai C.
3. Lagu dari A sampai D (kotak I), kemudian diulang dari B sampai C (kotak I dilompati),
dan Iangsung ke kotak H E terus ke F.

Tanda penutup
Dalam penutup atau akhir dari sebuah lagu terdapat dua macam simbol atau
tanda, yaitu tanda coda dan tanda outro. coda adalah penutup lagu yang diakhiri dengan
suara vokal, sedangkan outro adalah:

a. pembuka lagu yang diawali dengan suara vokal.


b. penutup lagu yang diakhiri dengan suara nyanyian.
c. penutup lagu yang diakhiri dengan suara musik.
d. pembuka lagu yang diawali dengan suara musik.
4. Tanda kunci

Tanda kunci ini memang digunakan pada garis paranada untuk menunjukkan


letak titinada. Tanda kunci ini akan menentukan kekuatan nada-nada dalam Lagu. Unsur
Musik yang berupa tanda kunci ini, menjadi sangat penting jika sudah dihadapkan pada
kekuatan seorang penyanyi. Seorang pencipta lagu harus mengerti betul penyanyinya.
Ada yang suka menulis lagu dengan nada-nada yang tinggi, ada pula yang menulis lagu
dengan nada-nada yang sedang, dan aada pula yang menulis lagu dengan nada-nada
yang rendah. Tergantung selera Composer (penulis lagu). Jika Mereka memiliki pita
suara yang luar biasa maka biasanya mereka menulis lagu dengan nada-nada yang
tinggi. Walaupun pengarang lagu tidak memiliki suara tinggi, namun penyanyi yang
akan menyanyikan lagu memiliki suara yang tinggi, maka seorang pencipta lagu akan
menggunakan tanda kunci yang tinggi.

Pembagian Tanda  Kunci dan Simbolnya

1. Kunci G (Kunci Treble). Kunci G adalah tanda yang menunjukkan Nada G dari
Paranada. Kunci G biasa digunakan untuk menulis nada-nada yang tinggi. Kunci
G biasa disebut dengan kunci Biola.
2. Kunci C (Kunci Alto). Orang terkadang suka dengan kunci C karena nadanya
sedang. Namun bagi yang memiliki kapasitas lebih dalam suara yang tinggi,
Maka jarang seorang penyanyi menggunakan tanda kunci ini. Persoalannya
adalah seorang penyanyi harus mampu dengan suara bas (rendahnya) dan tidak
kedodoran, Juga harus bisa memaniskan lagu pada nada-nada sedang.
3. 0Kunci F (Kunci Bass) adalah menunjukkan nada f pada garis keempat
dari paranada. Kunci F biasanya untuk menuliskan nada-nada yang rendah.
Oleh karena itu Kunci F sering disebut kunci Bass.
5. Tanda Sukat

Pengertian tanda sukat Menurut Thursan Hakim dalam buku Teknik Paling


Praktis Belajar Memainkan Biola & Gitar (2004), tanda sukat merupakan bilangan dalam
bentuk pecahan yang menunjukkan jumlah ketukan di dalam satu birama serta jenis not
yang mendapat satu ketukan. Biasanya tanda sukat yang dipakai dalam musik ialah 4/4,
2/4, 6/8, 3/4, dan lain sebagainya. Bilangan angka yang terletak di atas melambangkan
jumlah ketukan dalam satu birama. Sedangkan angka di bawahnya melambangkan nilai
not yang mendapat satu ketukan.
Dalam Bahasa Inggris, tanda sukat dikenal sebagai time signature. Dilansir
dari Study.com, time signature juga berperan dalam menunjukkan nuansa musik sebuah
lagu yang didasarkan pada pembagian ketukan. Tanda sukat umumnya diletakkan di
pinggir lagu atau garis paranada. Penulisannya hanya di waktu awal sebuah lagu atau
tidak perlu berulang. Fungsi tanda sukat Mengutip dari Lumen Learning, time signature
atau tanda sukat memiliki peranan penting dalam mengidentifikasi jenis nada yang
digunakan. Artinya tanda sukat berfungsi sebagai penghitung ketukan dalam tiap
hitungan serta seberapa banyak ketukan yang digunakan dalam setiap hitungan. Tanda
sukat juga berfungsi untuk menentukan jumlah ketukan dalam sebuah birama.
Contohnya tanda sukat 2/4, artinya dalam satu birama terdapat dua ketukan
dengan not 1/4. Tanda sukat 3/4, artinya dalam satu birama terdapat tiga ketukan
dengan nilai not 1/4. Selain itu, tanda sukat juga berfungsi untuk menentukan nuansa
musik dari ketukannya. Artinya musik yang dimainkan dan didengarkan tergantung
pada penggunaan tanda sukatnya.

6. Nama Not dan Tanda Istirahat

 Notasi/Not (notation) merupakan sistim atau cara penulisan musik, yang


menunjukan nada yang dibunyikan, seberapa lama setiap not harus dimainkan bersama
not-not lain dan juga dengan aspek-aspen tonalitas yang lain.
 Simbol yang digunakan untuk menulis musik di paranada (staff) disebut sebagai
not (note). Not memiliki ragam not yang unik sesuai dengan harga atau lama durasinya.
Dalam bahasa Inggris British, istilah “note” digunakan untuk setiap not yang ditulis
dalam score musik maupun untuk not yang dibunyikan. Sementara dalam bahasa Inggris
Amerika Serikat, biasanya istilah “note” digunakan untuk setiap not yang tertulis saja.
Istilah “tone” digunakan untuk menyatakan not atau nada yang dibunyikan.
Tanda istirahat (rest) merupakan tanda/simbol yang menunjukan diam atau
istirahat selama selang beberapa waktu. Jika not itu untuk dibunyikan, maka tanda
istirahat untuk diam/tidak dibunyikan. Sama halnya dengan not, dia memiliki tanda
tersendiri yang unik untuk menggambarkan harga atau lama durasi diam/istirahat.
Gambar di bawah ini menunjukkan bentuk-bentuk dan harga not termasuk
tanda istirahatnya.

Anda mungkin juga menyukai