Anda di halaman 1dari 4

MATERI (PERTEMUAN 3)

UNSUR-UNSUR MUSIK

Untuk menghasilkan karya seni musik yang sempurna dan utuh, penting untuk memperhatikan beberapa
hal. Salah satunya adalah unsur-unsur seni musik yang terdiri dari beberapa jenis. Apa saja?

1. Melodi
Melodi memiliki arti susunan alunan nada- nada yang diatur tinggi rendah, pola, dan harga nadanya
sehingga menjadi kalimat lagu dan menjadi sebuah karakter tersendiri dalam suatu musik Melodi
adalah sebuah frase yang disusun dari nada dengan interval yang telah ditentukan. Fungsi dari melodi
adalah membuat lagu atau musik semakin berwarna. Sehingga, karya tersebut dapat dinikmati dan
didengar oleh masyarakat.

2. Birama
Birama didefinisikan sebagai pola ketukan dalam sebuah musik.
Unsur ini berbentuk angka yang melambangkan ketukan berulang-ulang. Beberapa ketukannya adalah
2/4, 2/3, 3/4, 6/8dan seterusnya. Fungsi dari birama adalah untuk membangun irama dalam suatu
lagu.
Berikut adalah beberapa contoh jenis birama dan contoh lagunya:

a. Birama 2/4
Tanda birama 2/4 mengandung arti bahwa setiap birama ada dua ketukan. Setiap ketukanya bernilai
not seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap biramanya.
Lagu dengan jumlah hitungan 2 ketukan setiap ruas biramanya, disebut lagu berbirama 2/4. Kita
akan merasakan ketukan kuat yang berulang-ulang dari awal hingga lagu berakhir.
Contoh lagu dengan birama 2/4 di antaranya lagu Tik-tik Bunyi Hujan karya Ibu Sud, Ampar-
ampar Pisang karya Hamiedan AC.

b. Birama 3/4
Tanda birama 3/4 menunjukkan setiap biramanya terdapat tiga hitungan, dan setiap hitungannya
bernilai seperempat atau tiga not seperempat dalam setiap birama.
Contoh lagu dengan birama 3/4 di antaranya Terima Kasihku karya Sri Widodo, Timur Matahari
karya W.R. Supratman.

c. Birama 4/4
Tanda birama 4/4 adalah tanda yang paling umum digunakan di hampir setiap genre musik. Tanda
birama 4/4 menunjukkan setiap biramanya ada empat hitungan, dan setiap hitungan bernilai
seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama.
Contoh lagu dengan birama 4/4 di antaranya Kupu-kupu karya Ibu Sud, Bintang Kecil karya Pak
Daldjono, dan Indonesia Raya karya W.R. Supratman.

3. Irama atau Ritme


Ritme atau irama ini adalah rangakaian gerak beraturan yang menjadi unsur-unsur dasar dari sebuah
musik. Tak hanya itu, ritme atau irama ini juga memiliki arti lain yakni pergantian panjang pendek,
tinggi rendah serta keras lembut nada atau bunyi dalam satu kesatuan rangkaian musik.
Dikutip dari Buku Ajar Seni Musik, Paulus Widjanarko, S.Pd., M.Pd. (2023:40), irama umumnya
terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang
pendeknya.
Sehingga akhirnya akan membentuk pola irama yang dapat dirasakan dan didengar. Irama atau ritme
dapat berfungsi sebagai penentu naik dan turunnya nada pada sebuah musik atau lagu.
4. Tempo
Tempo adalah tanda cepat dan lambatnya beat atau ketukan suatu musik sehingga bisa dipahami
bahwa fungsi tempo adalah mengatur cepat lambatnya suatu komposisi musik dimainkan dalam
waktu per menit.
Tempo adalah unsur seni musik yang memiliki fungsi dalam menentukan kecepatan birama lagu.
Apabila tempo semakin cepat, maka semakin tinggi pula musik yang dimainkan. Tempo juga terbagi
menjadi beberapa jenis, mulai dari largo hingga presto.
Tempo merupakan salah satu unsur dalam musik. Secara harfiah, tempo dalam bahasa Italia berarti
waktu. Sementara pengertian tempo dalam musik adalah cepat atau lambatnya lagu ketika dimainkan.

Misalnya, lagu nasional Garuda Pancasila memiliki tempo yang lebih cepat daripada lagu Bagimu
Negeri. Atau, lagu anak Ambilkan Bulan Bu memiliki tempo lebih lambat daripada lagu Naik
Delman yang dinyanyikan dengan tempo cepat.

Ukuran dari sebuah tempo adalah beat per minute (BPM). Semakin tinggi BPM-nya, maka semakin
intens dan cepat pula temponya.
Selain berfungsi sebagai ukuran kecepatan, tempo juga dapat memperkuat karakter sebuah lagu atau
musik.
Umumnya, tempo cepat biasanya mencerminkan karakter lagu yang bersemangat dan riang gembira,
sedangkan tempo lambat biasanya memberikan karakter khidmat atau sedih.

Berikut jenis dan penanda tempo dalam musik sesuai tingkatannya.


1. Tanda tempo lambat
Larghissimo : Sangat-sangat lambat (<20 BPM)
Grave/Solenne : Sangat lambat (20-40 BPM)
Largo : Lambat (40-60 BPM)
Larghetto : Lambat, sedikit lebih cepat dari Largo (60-66 BPM)
Adagio : Lambat dan tenang (66-76 BPM)
Adagietto : Agak lambat (70-80 BPM)
Andante moderato: Lebih lambat daripada Andante (92-98 BPM)

2. Tanda tempo sedang


Andante : Cenderung sedang, tidak terlalu lambat (76-108 BPM)
Andantino : Sedikit lebih cepat dari Andante (80-108 BPM)
Moderato : Sedang (108-120 BPM)
Allegro moderato: Cukup cepat, tapi kurang dari Allegro (112-124 BPM)

3. Tanda tempo cepat


Allegro : Cepat (120-156 BPM)
Vivace : Cepat, lincah, dan riang (156-176 BPM)
Presto : Sangat cepat (168-200 BPM)
Prestissimo : Sangat-sangat cepat, lebih cepat dari Presto (>200 BPM)

Dalam partitur musik, tempo selalu ditulis di atas paranada tepatnya di sebelah kiri atas, di bawah
penulisan nada dasar lagu.
Tempo dapat ditulis dengan tanda tempo itu sendiri, baik itu dalam angka; menggunakan istilah Italia
seperti Andante, Moderato, Presto, dan lainnya; maupun ditulis dalam bahasa Indonesia, seperti
lamban, sedang, cepat.
5. Tangga Nada
Tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada pokok dari sebuah sistem
nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do.
Dengan adanya tangga nada, sebuah lagu atau karya musik dapat didengar harmonis dan indah.

6. Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda
dibunyikan bersamaan. Harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan satu persatu
secara berurutan (arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan
bersamaan biasanya disebut akor.
Harmoni ini merupakan keselarasan nada yang dimainkan secara bersama-sama. Sehingga, akan
membentuk bunyi yang indah didengar. Tak heran, jika fungsi harmoni adalah memperindah lagu.

7. Timbre
Timbre adalah kualitas atau warna bunyi. Keberadaan timbre dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara
bergetarnya. Biasanya, bunyi-bunyi tersebut dihasilkan dari beberapa alat musik tertentu.

8. Dinamika
Dinamika adalah volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika biasanya digunakan
oleh komposer untuk menunjukkan bagaimana perasaan yang terkandung di dalam sebuah komposisi,
apakah itu riang, sedih, datar, atau agresif.
Tanda dinamika pada umumnya ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia.
Ada dua kata dasar dalam dinamika, piano (lembut) dan forte (nyaring) selebihnya merupakan variasi
dari dua kata ini.

Ada beberapa tanda dinamika yang umum digunakan dalam karya musik, yaitu:
 Pianissimo (pp) : Suara yang dihasilkan sangat lembut.
 Piano (p) : Suara yang dihasilkan lembut.
 Mezzo-piano (mp) : Suara yang dihasilkan agak lembut.
 Mezzo-forte (mf) : Suara yang dihasilkan agak nyaring.
 Forte (f) : Suara yang dihasilkan nyaring.
 Fortissimo (ff) : Suara yang dihasilkan sangat nyaring.
 Crescendo (<) : Suara yang dihasilkan bertahap nyaring.
 Decrescendo (>) : Suara yang dihasilkan bertahap lembut.

Tanda dinamika dapat diletakkan di awal, tengah, akhir, atau di mania saja dalam sebuah komposisi
musik dan dimainkan hanya pada nada yang diberi tanda saja. Jika tanda dinamika tidak terlihat, nada
dimainkan dengan volume sedang.

9. Ekspresi
Ekspresi adalah unsur seni musik yang memiliki peran dalam pengungkapan ekspresi atau perasaan
hati dari sebuah lagu. Unsur ini sangat penting, terutama saat karya musik ditampilkan di depan
khalayak umum.

Anda mungkin juga menyukai