Anda di halaman 1dari 20

Konsep Musik Barat

Konsep musik barat diartikan sebagai ide


atau gagasan yang mendasari
dihasilkannya keindahan bentuk, harmoni,
dan ekspresi emosi musikal dari
masyarakat barat.
Konsep Musik Barat

Konsep musik barat diartikan sebagai ide


atau gagasan yang mendasari
dihasilkannya keindahan bentuk, harmoni,
dan ekspresi emosi musikal dari
masyarakat barat.
Istilah-istilah Musik Barat
1. Notasi Musik
Sebuah nada tidak akan mungkin terlihat dengan kasat
mata. Nada tidak berwujud dan tidak memiliki rupa.
Namun nada itu bisa didengar atau diperdengarkan.
Nada hanya mampu didengar oleh manusia dengan
frekuensi tertentu. Jika terlalu rendah maka tidak
mungkin bisa didengar.
Nada adalah bunyi yang getarannya teratur. Nada bisa
dituliskan dengan simbol-simbol notasi. Dengan
simbol2 itulah kita bisa menyanyikan lagu. Notasi
Musik dibagi menjadi 2 Yaitu Notasi angka dan Notasi
Balok.
2. Tanda Kunci
Tanda kunci akan menjadi unsur penting dalam Musik.
Ini disebabkan karena dengan kunci-kunci tersebut
maka lagu bisa diamainkan. Untuk Kunci-kunci tersebut
juga tidak lepas dari Notasi angka dan notasi balok.
Kunci merupakan Tanda yang digunakan pada garis
paranada untuk menunjukkan letak titinada. Oleh karena
itu Pembagian Tanda Kunci akan membedakan Nada-
nada tinggi atau Nada-nada sedang atau bahkan Nada-
nada Rendah.
Tanda kunci akan menjadi unsur penting dalam musik.
Ini disebabkan karena dengan kunci-kunci tersebut
maka lagu bisa dimainkan. Untuk Kunci-kunci tersebut
juga tidak lepas dari notasi angka dan notasi balok.
Kunci merupakan tanda yang digunakan pada garis
paranada untuk menunjukkan letak titinada. Oleh karena
itu Pembagian Tanda Kunci akan membedakan nada-
nada tinggi, sedang atau bahkan nada-nada Rendah.
3. IRAMA / RITME
Irama adalah gerak teratur karena munculnya aksen secara
tetap. Keindahan irama akan dapat tercipta apabila adanya
jalinan perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyi.

Bagaimana merasakan sebuah ritme?


Sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan cara
mendengarkan lagu secara berulang-ulang.
Ritme atau irama ini akan mendarah daging jika dilatih
secara rutin.
Pola iramanya memberikan perasaan ritmis karena
hakekatnya irama ini akan menggerakkan perasaan
yang erat hubungannya dengan gerak fisik.

Oleh karena itu setiap ragam musik daerah


menghasilkan pola irama yang berbeda-beda sehingga
memunculkan berbagai macam irama, seperti Irama
Dangdut, Irama Keroncong, Irama Melayu, Irama Pop,
Gambus dan lain-lain
3. HARMONI
Harmonis itu selaras. Harmoni adalah keselarasan paduan
bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan, peranan,
dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk
keseluruhan.
Harmoni memiliki elemen Interval dan Akor. Akor
adalah Susunan 3 Nada apabila dibunyikan secara
serentak akan terdengar harmonis.
Akor akan selalu mengiringi melodi. Tanpa akor,
melodi berjalan pincang dan tentu saja tidak bisa
didengar dengan indah.
Peranan harmoni akan terlihat jika seorang penyanyi
menyanyikan lagu kemudian diiringi menggunakan alat
musik.
Jika terdengar indah maka sebuah lagu tersebut berhasil
dinyanyikan dengan baik, ini dikarenakan lagu tersebut
sangat harmonis, selaras dalam paduan bunyinya. Kita
bisa menyebutkan penyanyi tersebut menyanyinya
tidak FALS.
4. TEMPO
Tempo menjadi hal pokok dalam bermain musik. Jika
tempo tidak tepat maka orang menyanyi akan lebih cepat
dari iringan musiknya, atau bahkan lebih lambat dari
iringan musiknya. Maka akan menjadi bermasalah.
Tempo bisa diartikan cepat atau lambatnya sebuah lagu.
Maka ukurannya adalah beat. Beat adalah ketukan yang
menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Sebagai contoh apabila ada lagu dengan beat MM 70,
ini berarti dalam satu menit terdapat 70 ketukan.

MM sendiri adalah singkatan dari Metronome Malzel.


Metronome adalah alat pengukur tempo. Malzel adalah
pencipta Metronome (1815).
Contoh tempo :

 Largo : sangat lambat (40 – 60 MM)


 Adagio : lambat (66 – 76 MM)
 Moderato : sedang (108 – 120 MM)
 Allegro : cepat (120 – 160)
 Presto : sangat cepat (184 – 208 MM)
5. DINAMIK
Dinamik adalah keras lembutnya lagu dan perubahannya.
Dinamik akan memberikan gaya dalam menyanyi. Contoh
dinamik adalah sebagai berikut :

Piano (p) = Lembut


Pianissimo (pp) = sangat lembut
Forte (f) = Keras
Fortissimo (ff) = Sangat Keras
Untuk menunjukkan perubahan dinamik maka
dipakailah istilah sebagai berikut :

 Cressendo (cresc) < artinya berangsur angsur makin


keras
 Decressendo (decresc) > = artinya berangsur angsur
makin lembut
 Subito forte (sf) = Artinya tiba-tiba keras
 Subito piano (sp) = Artinya tiba-tiba lamba
6. TANGGA NADA
Tangga adalah urutan nada yang disusun secara
berjenjang. Tangga nada yang berjenjang adalah DO –
RE – MI – FA – SOL – LA – SI

Untuk Tangga nada ini jumlahnya ada 7 nada. Setiap nada


naik satu tingkat satu tingkat, inilah yang dinamakan
tangga nada. Jika kita memulai nada dari do menuju ke sol
maka berarti kita langsung naik ke tingkat yang ke 5.
Begitu seterusnya.
Contoh Tangga Nada (TN):

TN Natural : C - D - E - F - G - A - B
TN 1# (kres) : G - A - B - C - D - E - Fis
TN 2# (kres) : D - E - Fis - G - A - B - Cis
TN 3# (kres) : A - B - Cis - D - E - Fis - Gis
TN 1b (mol) : F - G - A - Bes - C - D - C
T N 2b (mol) : Bes - C - D - Es - F - G - A
TN 3b (mol) : Es - F - G - As - Bes - C - D
7. EKSPRESI
Ekspresi menjadi hal yang diperhitungkan dalam unsur
musik. Betapa tidak seseorang menyanyi itu adalah
ungkapan perasaan dari dalam hati. Maka harus
dimunculkan melalui ekspresi kita.
Alunan lagu atau suara yang gembira, susah,
syahdu, rhomantis, centil, khidmat, dan lain lain harus
diungkapkan secara baik dan
penuh perasaan. Agar yang mendengarnya juga terbawa
karena ekspresi kita saat
bernyanyi dirasa TOTAL.

Anda mungkin juga menyukai