Tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada pokok dari sebuah
sistem nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do.
Namun, ada pula yang menyebut bahwa tangga nada merupakan susunan dari sebuah nada yang
dirangkai dengan menggunakan rumus interval dari nada tertentu.
Apa itu interval nada? Jadi, interval nada adalah jarak antara nada yang satu dengan nada yang
lain. Jarak tersebut beragam, ada yang memiliki jarak ½, ada yang 1, dan juga ada yang 2. Dari
jarak tersebut nantinya akan menentukan sebuah variasi nada dan juga jenis tangga nada yang
dihasilkan.
Sementara itu, di dalam tangga nada terdapat tiga jenis tangga nada yang berbeda-beda. Antara
lain, tangga nada diatonis, pentatonis, dan juga kromatis.
Di dalam sebuah musik, tangga nada tersebut berfungsi sebagai instrumen yang bisa membuat
sebuah lagu dapat didengar dengan harmonis dan indah. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya
bahwa tangga nada merupakan susunan dari beberapa not lagu yang disusun secara berurutan.
Pelajari tangga nada beserta teori musik lainnya pada buku Aku Suka Musik. Grameds juga bisa
mempelajari cara membaca not balok dan juga not angka yang ada pada alat musik.
Kemudian, jarak antara not maupun nada diatonis adalah satu dan setengah. Salah satu contoh
dari tangga nada diatonis adalah C mayor. Dimana nada ini dimulai dari do diteruskan dengan A
minor yang dimulai dari La.
Diatonis merupakan salah satu pengetahuan dasar dari sebuah teori musik. Terutama pada musik
yang berasal dari Negara Barat seperti Eropa.
Lalu, tangga nada diatonis dibagi lagi menjadi dua jenis. Pertama adalah tangga nada mayor.
Kedua adalah tangga nada minor.
1. Berkibarlah Benderaku
2. Bintang Kecil
3. Bangun Pemudi Pemuda
4. Gebyar Gebyar
5. Balonku
1. Syukur
2. Bagimu Negeri
3. Indonesia Pusaka
4. Ambilkan Bulan
5. Bintang Kejora
Grameds juga dapat menemukan kumpulan lagu wajib nasional serta lagu daerah dalam bentuk not balok,
not angka, beserta liriknya pada buku Edisi Istimewa – Kumpulan Lagu Wajib Nasional Dan Daerah
karya Hendri C Wibowo.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai tangga nada diatonis, mulai dari diatonis mayor hingga
diatonis minor.
Tangga nada pentatonis sudah ada sejak pertama kali musik berkembang. Hal ini terbukti bahwa
tangga nada ini sudah ditemukan di dalam musik-musik yang ada di dunia. Penggunaan nada ini
bisa dipakai untuk musik modern dan juga musik tradisional.
Sama seperti tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis juga dibagi menjadi dua jenis. Apa saja
jenisnya? Jadi, tangga nada pentatonis terdiri dari tangga nada pelog dan juga slendro. Keduanya dapat
digunakan di alat musik tradisional seperti alat musik gamelan. Di bawah ini adalah penjelasan
lengkapnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pelog:
Dengan total 101 lagu, buku 101 Lagu Wajib Dan Daerah bisa kamu dapatkan di Gramedia yang
memuat kumpulan lagu wajib Nasional serta daerah yang tersebar di seluruh Nusantara.
Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai tangga nada pentatonis. Apakah Grameds tertarik untuk
membuat lagu dari nada tersebut?
Jenis tangga nada yang satu ini memang cukup banyak digunakan di berbagai jenis lagu atau
musik jazz, rohani, pop, dan juga beberapa lagu rock. Contoh lagu yang menggunakan tangga
nada kromatis adalah Bungong Jeumpa yang berasal dari Aceh dan Indonesia Pusaka yang
diciptakan oleh Ismail Marzuki.
Dari beberapa penjelasan yang sudah disampaikan di atas, kita sudah belajar mengenai
perbedaan jenis tangga nada. Mungkin akan sedikit sulit dipahami ya, terlebih untuk kita yang
masih awam di dunia musik. Namun kamu tidak perlu khawatir, karena dalam bermusik tentu
kita membutuhkan proses yang tidak mudah.
Tips untuk kamu yang sedang belajar musik, sebaiknya jangan hanya belajar teorinya saja tapi
perlu langsung mempraktikannya. Sebab, praktik sendiri merupakan salah satu hal paling penting
untuk mewujudkan teori-teori yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Intinya, kamu bisa belajar sambil praktik. Sama halnya ketika kita ingin bermain gitar. Kita tidak
hanya butuh belajar tentang not-notnya saja. Tapi perlu praktik langsung untuk memainkan
gitarnya secara langsung. Dalam belajar musik, kita memerlukan repetisi sesering mungkin.
Sering dilakukan, sering dipraktikkan, dan sering diulangi, sehingga akan lebih mudah mahir.
Tidak harus belajar selama berjam-jam, kamu hanya cukup mengulangnya sesering mungkin
selama 15 atau 30 menit per hari. Dengan begitu, proses belajar musik akan lebih berkembang
dan cepat hafal. Semakin sering dipraktikkan, maka akan semakin mudah memahami setiap
tangga nada yang dipelajari.
Skala modal ini terdiri dari 7 tangga nada, yaitu Ionian, dorian, phrygian, lydian, mixolydian,
aeolian, dan yang terakhir locrian. Dari ketujuh nada tersebut, kamu harus hafal urutannya ya
Grameds.
Urutan skala modal yang pertama adalah Ionian dan skala yang terakhir adalah Locrian.
Kemudian ada beberapa skala modal yang berupa mode mayor dan beberapa bagian lagi berupa
mode minor.
Dimana masing-masing tangga nada menghasilkan nuansa musik dan berbeda. Supaya kamu
mudah memahaminya, berikut ini adalah penjelasan lanjutannya.
Tangga nada modal merupakan sebuah penamaan nada yang urutannya berdasarkan nada ke
berapa skala tersebut dimulai. Misalnya, coba kamu cek tangga nada yang mulainya dari C=Do.
Lalu nada tersebut akan membentuk tangga nada yang seperti ini, C-D-E-F-G-A-B-C. bisa
dilihat kalau nada yang pertama dari tangga C adalah C. Kemudian diikuti dengan nada D, lalu E
dan seterusnya.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa urutan tangga nada di atas adalah, C merupakan Ionian, nada D
merupakan Dorian, E merupakan Phrygian, nada F adalah Lydian, nada G merupakan
Mixolydian, nada A merupakan Aeolian, dan terakhir nada B adalah Locrian. apakah kamu
paham sampai disini?
Jika kamu akan memainkan skala modal, maka kamu harus memperhatikan urutan yang benar,
mulai dari Ionian, Dorian, Phrygian, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan Locrian. Apabila kamu
sudah hafal urutannya, kamu akan lebih mudah dalam merangkainya. Misalnya skala modal dari
G Mixolydian, itu artinya tangga nada dasar yang sedang kamu mainkan adalah nada C.
Jika belum paham, kamu bisa melihat tabel nada yang ada di bawah ini:
Ketika kamu sedang memainkan lagu dengan tangga nada C. Maka kamu dapat memainkan
tangga nada tersebut berdasarkan tabel di atas. Contohnya, ketika kamu bermain di tangga nada
C, kemudian kamu memainkan melodi dari A minor. Maka skala nada A yang sedang kamu
mainkan yaitu skala Aeolian. Apabila kamu bermain musik di tangga nada D. Maka kamu akan
memainkan skala D Dorian.
Sebagai contoh, ketika kamu memainkan lagu yang menggunakan nada seperti berikut ini,
Dm…?|G7…|Cmaj7… Maka nada Dm disini menggunakan skala Dorian. Sedangkan nada G7
menggunakan skala Mixolydian. Lalu nada Cmaj7 menggunakan skala Ionian. Skala-skala
tersebut umumnya akan kerap ditemukan pada musik atau lagu jazz.
Penggunaan skala di atas seringkali digunakan oleh musisi atau komposer musik jazz saat
mereka ingin memainkan sebuah komposisi. Sehingga ketika music director maupun pimpinan
band mengungkapkan akan memainkan dari nada G Mixolydian, maka semua anggota pemain
akan bermain di skala modal tersebut tanpa meninggalkan rootnya yang ada di tangga C.
Kita coba untuk melihat contoh lainnya. Ketika saat ini kamu sedang memainkan tangga nada
yang dimulai dari Do=G. Maka kamu akan memperoleh tangga nada seperti berikut ini: G-A-B-
C-D-E-F#-G’. Dengan menggunakan rumus yang sama, kamu sudah bisa memainkan melodi
menggunakan skala modal yang dimulai dari nada G. Sehingga skala yang kamu gunakan adalah
G Ionian, nada A Dorian, nada B Phrygian, nada C Lydian, nada D Mixolydian, nada E Aeolian,
dan nada F# Locrian.
Rumusnya tetap sama dengan yang ada di tabel atas. Apabila kamu sedang memainkan nada E
Aeolian, itu artinya kamu sedang memainkan skala modal E di tangga nada G.
Mengapa skala penuh harus dipelajari? Dengan mempelajari skala penuh, kamu akan memiliki
pengetahuan lebih luas mengenai not. Kemudian, kamu juga akan lebih mudah mengeksplorasi
nada lebih jauh. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, maka akan semakin baik kan?
Nah, itulah beberapa pembahasan perihal mengenal tangga nada. Mulai dari pengertian, jenis
nada, dan juga contoh-contoh lagu yang menggunakan tangga nada tersebut. Hal ini mungkin
akan sangat bermanfaat bagi kamu yang memiliki cita-cita menjadi komposer musik atau
pencipta lagu. Sebab, musik tidak hanya rangkaian dari nada-nada saja. Tapi kamu juga perlu
mengenali nada-nada tersebut lebih mendalam. Supaya musik yang kamu hasilkan memiliki
nuansa yang indah dan enak didengar oleh banyak orang