Musik Barat yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi bangsa
kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering dijadikan media
untuk berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan, politik, agama, kesehatan,
dsb. Menyebabkan musik Barat sering mendapat perlakuan/kedudukan yang sangat
strategis, bahkan dianggap salah satu media komunikasi yang sangat efektif dalam
menyampaikan berbagai pesan secara rasional (walaupun tidak selamanya benar). Selain
itu pengaruh musik Barat telah banyak mempengaruhi dan mewarnai berbagai musik di
Indonesia, baik musik popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut
cenderung telah menyatu dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat
kita yang lebih tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan
pemahaman terhadap landasan teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt
kita lebih banyak melibatkan aspek afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga
penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh sebab itu agar kesadaran terhadap
penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran akan pentingnya
berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan
landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik,
baik untuk pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap
musik-musik yang bermutu. Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk
menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis dimana terdapat batasan TDM sebagai salah satu
landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat berhubungan dengan musik –”esensinya”-
selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya teoritis, melainkan harus
diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang didasarkan pada
seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu apresiasi. Bahkan
dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya sendiri baik secara tiruan
untuk latihan salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan individual.
Notasi balok merupakan istilah umum yang digunakan di masyarakat. Berbagai bentuk dan
lambang yang digunakan dalam penulisan tersebut hanya berperan sebagai media dalam
bermusik dan pembelajaran musik (membaca karya-karya musik baik dengan vokal
maupun instrumen, mempelajari harmoni, komposisi, sejarah musik dsb). terutama di
lembaga seperti kursus musik maupun di perguruan tinggi yang membuka program musik.
Penulisan musik diatonis menggunakan notasi balok berdasarkan system diatonis 5 garis di
Indonesia pada umumnya lebih banyak mempelajari penulisan untuk karya-karya musik
yang muncul hingga abad ke-19 saja. Sedangkan untuk penulisan karya-karya musik
kontemporer (istilah untuk karya-karya musik kekinian) kurang dipelajari karena bentuk
penulisan untuk karya-karya musik kontemporer cenderung lebih bebas serta individual. Hal
tersebut juga berlaku dalam pembelajaran unit ini.
Struktur penggunaan garis lima berdasarkan sistim diatonis memerlukan leading not. Dalam
satu tonalitas posisi leading not berada pada nada ke 7 dengan jarak setengah menuju
oktaf. Hal tersebut berhubungan dengan musik tonal (lihat pembahasan tonalitas pada unit
sebelumnya).
Untuk memahami notasi balok ada beberapa hal yang harus kita ketahui :
Lambang penotasian
Berkaitan dengan paranada, letak not pada paranada, nama garis dan spasi dalam berbagai
tsaudara kunci.
Ritme harus dibedakan dengan matra. Secara sederhana, matra adalah pengelompokan
ketukan-ketukan dasar yang tetap dari suatu lagu. Dalam musik populer, ia disebut beat,
suatu kata bahasa Inggris yang berarti “ketukan” dalam bahasa Indonesia. Jenis-jenis
matra membentuk jenis-jenis birama seperti 2/4, 3/4, 4/4, 6/4, 3/8, 6/8, 9/8, dan 12/8.
Angka di sebelah kiri garis miring menunjukkan jumlah ketukan per birama; angka di
sebelah kanan menunjukkan nilai not dasar yang melandasi berbagai nilai not yang
membentuk ritme suatu lagu.
2. Atmosfir
Atmosfir adalah lingkungan di sekitar suatu nyanyian. Atmosfir menjawab pertanyaan:
“Anda di mana?” Di suatu pantai tropik atau pegunungan salju; di gereja, di rumah, atau di
hotel?
3. Suasana hati
Bagaimanakah perasaan Anda yang tengah menyanyi tentang apa yang Anda
katakan pada kami sebagai pendengar? Bahagia, merenung, sedih, damai, tenang, rindu,
bercanda, sangat hormat, sepi.
4. Pesan
Apa yang Anda, penyanyi, katakan pada kami sebagai pendengarmu? Apa fakta, sudut-
pandang, filsafatmu; tanggapan apakah yang Anda inginkan dari kami?
Secara khusus, terdapat empat unsur musik barat, yakni sebagai berikut.
1. Lirik
Ada beda arti antara pesan dan lirik. Pesan adalah apa yang Anda katakan melalui suatu
nyanyian atau lagu; lirik adalah bagaimana Anda menyampaikan pesanmu melalui
nyanyianmu.
Lirik mengungkapkan emosi (umum) dan nyanyian – mencakup melodi dan lirik – adalah
ungkapan emosional. Lirik bisa terdiri dari bait (verse) dan koor (chorus). Bait
menunjukkan, koor bercerita. Bait menunjukkan seseorang atau sesuatu melalui bahasa
yang spesifik dan menarik; koor bercerita melalui komentar atau ringkasan tentang bait.
2. Melodi
Unsur ini adalah suatu gabungan dari rangkaian tingginada (pitch) dan ritme. Rangkaian
tingginada dan ritme ditandai oleh rangkaian not dan tanda-diam dengan bermacam-
macam nilai.
3. Harmoni
Harmoni dalam musik Barat adalah salah satu teori musik yang mengajarkan bagaimana
menyusun suatu rangkaian akord-akord agar musik tersebut dapat enak didengar dan
selaras. Di sini dipelajari tentang penggunaan berbagai nada secara bersama-sama dan
akord-akord musik, yang terjadi dengan sesungguhnya ataupun yang tersirat. Studi ini
sering merujuk kepada studi tentang progresi harmonis, gerakan dari satu nada secara
berbarengan ke nada yang lain, dan prinsip-prinsip struktural yang mengatur progresi
tersebut.
Ciri interval bergantung juga pada tangga nada. Contoh-contoh interval berasal dari suatu
tangga nada Barat yang sangat lazim dipakai untuk menciptakan lagu: tangga
nada diatonik mayor. Urutan notnya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sejauh
satu oktaf – delapan nada – adalah do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Anda bisa membunyikan
urutan not ini dari yang paling rendah ke yang paling tinggi dan sebaliknya.
Karena tangga nada diatonik mayor mengenal dua setengah nada, maka secara
ilmu berhitung sederhana jarak nada antara pasangan not lain yang punya satu nada bisa
dibagi menjadi dua. Pasangan not do-re, re-mi, fa-sol, sol-la, dan la-si yang masing-masing
berisi satu nada sebagai akibatnya dibagi menjadi setengah nada. Timbullah suatu tangga
nada baru yang di dalamnya setiap pasangan not tadi diperkecil jaraknya menjadi setengah
nada dan menghasilkan jaraknada yang sama antara semua pasangan not yang baru.
Tangga nada baru berdasarkan hasil pembagian satu nada menjadi setengah nada ini
disebut tangga nada kromatik. Dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, urutan notnya
demikian: 1-#1-2-#2-3-4-#4-5-#5-6-#6-7-1. Tanda kres (#) menaikkan not di sebelah kiri
kres sejauh setengah nada. Ketika dinyanyikan, not-not yang diberi tanda # berbunyi – dari
yang paling rendah ke yang paling tinggi – do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-se-la-li-si-do. Tapi kalau
dibunyikan dari not do yang paling tinggi ke yang paling rendah, cara menulisnya berbeda:
1-7-b7-6-b6-5-b5-4-3-b3-2-b-1. Tanda mol (b) menurunkan not di sebelah kiri sejauh
setengah nada juga. Urutan not ini dibunyikan sebagai do-si-sa-la-lu-sol-su-fa-mi-mu-re-ru-
do.
Secara praktis, bunyi setengah nada pada posisi naik dan turun dari tangga nada kromatik
sama: di sama bunyinya dengan ru, ri sama bunyinya dengan mu, fi sama bunyinya dengan
su dan seterusnya. Karena sama bunyinya, nada-nada ini disebut nada-nada enharmonik.
Tangga nada diatonik mayor lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu yang
bersuasana gembira, ceria, cerah – pendek kata, lagu-lagu yang bersuasana optimistik.
Tangga nada kromatik memberi warna-warna halus pada suatu ciptaan musikal. Ada juga
lagu-lagu yang, meskipun memakai tangga nada diatonik mayor, bersuasana sedih.
Pola ritme khas suatu melodi dibentuk oleh kombinasi khusus berbagai interval tadi.
Dalam musik vokal (gabungan nyanyian dan musik iringan), pola ritme ini dipengaruhi ritme
dan makna liriknya. Not-not yang ditahan – misalnya, selama dua sampai dengan empat
ketukan alam jenis birama 4/4 (1 . . . ) – cocok untuk menekankan pesan lirik yang
penting, seperti judul suatu lagu. Pasangan atau rangkaian not yang bergerak cepat karena
memakai satu garis penghubung di atasnya), kombinasi satu dan dua garis penghubung di
atas tiga not, atau dua garis penghubung di atas empat not cocok untuk lagu-lagu yang
bersifat cakap (conversational). Pola ritme yang ditandai oleh berbagai garis penghubung
not-not bernilai kecil mengungkapkan suasana kegiatan yang membutuhkan energi tinggi
seperti kesibukan pekerjaan, kehidupan yang terburu-buru, pertandingan olahraga seperti
sepak bola, bahkan keadaan kacaubalau atau perang.
Entah tangga nada diatonik, kromatik, atau minor naturel, melodi yang diciptakan
berdasarkan salah satu dari antaranya punya ciri-ciri umum tertentu, yaitu:
Pertama, melodi itu dibentuk oleh suatu gagasan inti yang disebut motif melodi. Ini
ibarat tiang utama suatu rumah. Dari tiang utama ini, pencipta – seperti seorang
arsitek bangunan – mengembangkan rumah itu dengan menambah tiang lain,
kerangka, dinding, atap, penghalusan, pengecatan dinding, penambahan ornamen,
dan rincian-rincian konstruksi lain sampai rumah itu tampak keren – sama sekali
berbeda dengan kali pertama ia dimulai dengan tiang utama. Padakomposisi
melodi Barat, motifnya biasanya ada di awal lagu sebanyak satu sampai sekitar
dua birama dan bisa diulang-ulangi – dengan memakai not yang sama atau
berbeda – pada bagian lain dalam melodi.
Kedua, suatu melodi diciptakan melalui kombinasi not-not berbagai nilai dengan
waktu istirahat tertentu di antara not-not itu. Not yang ditahan selama beberapa
ketukan digabung dengan not yang berlangsung selama satu ketukan, setengah
ketukan, seperempat ketukan, seperenam belas ketukan, dan seterusnya. Tanda
istirahat biasanya muncul padanot yang ditahan yang bisa diikuti tanda koma atau
tanda diam. Dalam notasi angka, tanda diam ditulis dengan memakai angka nol
(0). Melodi tanpa waktu istirahat akan melelahkan untuk didengar dan
dinyanyikan.
Ketiga, suatu melodi diciptakan berdasarkan tangga nada. Tangga nada Barat yang
paling lazim dipakai adalah tangga nada diatonik mayor. Karena ada tujuh not
pokok dalam tangga nada ini, maka ada juga tujuh kunci atau nada dasar. Kunci ini
ditulis dengan memakai abjad. Padanannya dengan not angka demikian: C (do), D
(re), E (mi), F( fa), G (sol), A (la), dan B (si). Tangga nada Barat kedua yang lazim
dipakai adalah tangga nada minor naturel: A-B-C-D-E-F-G. Kedua jenis tangga nada
paling populer ini berdasarkan tangga nada diatonik mayor C.
Keempat, suatu melodi bisa memakai not-not akordal atau gabungan not-not akordal
dan non-akordal. Untuk memahami pernyataan ini, kita memakai susunan not
akordal dari tiga not – disebut triad – dalam tangga nada C mayor.
4. Ritme
Dalam musik, ritme adalah suatu bagian dari melodi atau lagu. Ia berhubungan dengan
distribusi not-not dalam waktu dan tekanan not-not itu. Not-not dalam waktu ini diberi
berbagai nilai.
Dalam ketukan 4/4, misalnya, satu not bernilai empat ketukan dibunyikan untuk jangka
waktu yang agak lama (misalnya, selama 4 detik) sementara satu not bernilai satu ketukan
membutuhkan waktu yang singkat untuk dibunyikan (misalnya, setengah detik). Satu not
lain yang bernilai setengah ketukan jelas membutuhkan waktu lebih pendek dari not
sebelumnya untuk dimainkan atau dinyanyikan.
Ciri dari permainan musik blues hampir sama dengan musik jazz, perbedaanya yaitu
terletak pada tempo dan penonjolan unsur melodinya. Musik blues temponya slow, pada
lagu dan permainan gitar lebih ditonjolkan sedangkan instrumen lainnya kelihatan hanya
sebagai pelengkap saja.
Alat musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon – Piano – Klarinet –
Terompet – Double bass –Drum – Vokal
2. Country
Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika
Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat
Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an. Ciri khas
Country adalah penggunaan alternasi bass atau bas berganti disela-selastrumming. Bila
memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan bergantian dengan strumming
tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila dengan tangga nada
natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A
Alat musik yang digunakan: gitar, biola, steel guitar, dobro,harmonika, gitar bass,
fiddle(biola), drum, mandolin, banjo
3. Emo
Emo adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang
ekspresif dan berisi pengakuan. Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut
emotive hardcore. Terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur
dengan pop punk dan indie rock. Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi
metafora bagi pemusik emo dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya tema-tema
seperti nostalgia, kepahitan yang romantis, dan putus asa yang puitis.
Alat musik yang digunakan: vokal, gitar listrik, gitar bass, drum.
4. Metal
Metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada 1970-an. Aliran musik ini
mengutamakan gitar yang cukup banyak.
Death Metal
Underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori oleh Napalm
Death dan Brutal Truth, berkembang pada 1991 menjadi Death metal Scandinavia oleh
Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates.
Black Metal
Aliran ini muncul sekitar awal dan pertengahan tahun 1980-an, yang diprakarsai oleh band-
band cadas seperti Venom,Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory.
Alternative Metal
Alternative metal adalah salah satu subgenre metal yang paling populer di awal 90’an.
ketika popularitas Glam Metal mulai tenggelam akibat kemunculan Grudge pada akhir 80an.
Alternative Metal digunakan untuk mendeskripsikan band-band seperti Primus, Rage Against
The Machine dan Jane’s Addiction yang mengfusikan Heavy Metal dan Alternative Rock.
Grunge
Tahun 1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah percampuran
kental antara Heavy Metal dan Post-Punk bahkan Hardcore bermunculan di Seattle,
walaupun sedikit cenderung ke Alternative rock yaitu, subgenre lain. Band Grunge
dari Seattle, seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice in Chains.
Folk Metal
Folk Metal adalah fusi Heavy Metal dengan musik folk (musik daerah), aliran ini digawangi
oleh band-band sepertik Korpiklaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintroll, Turisas dsb.
Deathcore
Deathcore berkembang sebagai turunan dari Death Metal dengan ciri khas lirik
yang persis Death Metal, yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-
nuansa mistik. Kebanyakan dari Death Metal adalah orang-orang atheis,
sedangkan Deathcore kebanyakan adalah orang-orang agnostik. Deathcore sendiri
cenderung bertempo cepat, hampir mirip aliran metal old school yang bersifat
hancur-hancuran namun masih ada grip-grip yang melodian.
5. Hip Hop
Hip Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an
yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan
perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih
dikenal rapping),DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga
diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.
6. Jazz
Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan
akar-akar dari campuran-campuran musik di Afrika dan Eropa. Ciri-ciri musik jazz yakni
vokal dan lirik cenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi instrumen, harmoninya rumit,
memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi dan ritme dan melodi memiliki
kecenderungan improvisatif. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes,
improvisasi,polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.
Alat musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon –Trombon – Piano – Klarinet –
Terompet – Double bass –Drum – Vokal.
7. Musik Klasik
Musik klasik adalah musik yang diproduksi dalam seni, atau berakar dalam, tradisi musik
liturgi Barat dan sekuler. Ciri-cirinya adalah didominasi oleh musik gesek dan tiup, tidak
menggunakan beat (drum-set) secara konstan, dan tidak menonjolkan ritme pada melodi
dan harmoni. Elemen klasik adalah suatu konsep yang digunakan oleh para filosof kuno
untuk menjelaskan terjadinya pola-pola di alam. Fungsi musik klasik adalah meningkatkan
kecerdasan majemuk, memfasilitasi ikatan emosional orang tua dan anak anak,
membangun ketrampilan sosial dan emosional anak, meningkatkan perlatihan terhadap
tugas tugas dan kemampuan bicara, mengembangkan kontrol impulsif dan perkembangan
motorik, dan menjembatani keratifitas dan kesenangan.
Alat-alat Musik yang digunakan adalah Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass, dan Cello /
Bass Violin
8. Pop
Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh
pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Musik populer pertama kali berkembang di
Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan
penemuanThomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional,
Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia. Musik pop
merupakan induk dari segala musik modern.
9. R&B
R&B (rhythm and blues atau ritem dan blues) adalah genre musik populer yang
menggabungkan jazz, gospel, dan blues. Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh pemusik
Afrika-Amerika. Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik
kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan
mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya berdasar
pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five
(1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain
sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bas, dan drum.
10. Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae berdiri di bawah
gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai “skank”,
bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-masing
ukuran, dikenal dengan sebutan “sekali mengeluarkan”. Karakteristik, ini memukul lambat
dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.
11. Rock
Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau
gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan
gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer.
Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan
sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords,
bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik.
Alat musik yang digunakan: Gitar elektrik, Gitar bas, Drum, dan Kibor.
12. Swing
Aliran musik ini termasuk genre musik baru turunan musik pop. Ciri-ciri yang paling jelas
adalah musik swing selalu dinyanyikan dengan nada-nada yang mendayu-dayu. Musik
swing juga dinyanyikan dengan sangat santai dan hampir tanpa ekspresi. Lagu yang ber-
genre swing contohnya adalah “Trouble is A Friend” yang dinyanyikan Lenka.
Musik Barat
Sudah banyak kita ketahui tentang Musik Barat serta lagu-lagunya. Tapi apakah kalian tau apa itu
Musik Barat ? Dan jenis-jenisnya ? karena dari itu aku akan memberi tau kalian apa sih Musik Barat itu..
Musik Barat adalah musik yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi
bangsa kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering dijadikan media untuk
berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan, politik, agama, kesehatan, dsb. Menyebabkan
musik Barat sering mendapat perlakuan/kedudukan yang sangat strategis, bahkan dianggap salah satu
media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai pesan secara rasional (walaupun
tidak selamanya benar). Selain itu pengaruh musik Barat telah banyak mempengaruhi dan mewarnai
berbagai musik di Indonesia, baik musik popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut
cenderung telah menyatu dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat kita yang
lebih tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap
landasan teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt kita lebih banyak melibatkan aspek
afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh
sebab itu agar kesadaran terhadap penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran
akan pentingnya berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan
landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik, baik untuk
pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap musik-musik yang bermutu.
Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis
dimana terdapat batasan TDM sebagai salah satu landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat
berhubungan dengan musik –”esensinya”- selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya
teoritis, melainkan harus diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang
didasarkan pada seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu apresiasi. Bahkan
dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya sendiri baik secara tiruan untuk latihan
salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan individual.
1. Musik Klasik
Musik Klasikmemiliki tiga penafsiran sebagai berikut.
Pertama, musik Klasik merupakan jenis musik yang lahir atau diciptakan oleh komponis-
komponis pada masa Klasik, sekitar tahun 1750 sampai sekitar tahun 1800. Pada masa tersebut,
di Eropa ada dua tokoh komponis yang sangat menonjol, yaitu Joseph Haydn (1732–1809) dan
W.A. Mozart (1756–1791). Karya tokoh ini sangat terkenal sampai sekarang. Bukan saja karena
kualitasnya, melainkan juga karena kuantitasnya.
Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan jauh di masa lalu,
tetapi tetap diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang masa. Sehingga, orang sering
menyebutnya sebagai musik abadi. Dalam pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah
dipertahankannya sifat keaslian dalam penyajiannya. Hal-hal baru ataupun cara-cara baru dalam
penyajiannya pun akan dapat mengurangi makna Klasik musik jenis ini.
ketiga, musik Klasik adalah jenis musik yang dibuat masa sekarang, tetapi mengambil gaya,
corak, ataupun teknik yang terdapat pada musik Klasik dari pengertian pertama dan kedua. Lagu
seriosa adalah jenis musik yang didasari oleh gaya, corak, dan teknik musik Klasik.
Untuk mengenal sifat musik masa Klasik, sebaiknya membandingkan dengan masa sebelum
dan sesudahnya. Sebelum masa Klasik adalah masa Barok, yang musiknya juga disebut musik
Barok. Pada masa ini, terdapat sejumlah tokoh musik di antaranya J.S. Bach (1685–1750) dan
G.F. Handel (1685–1759).
Musik pada masa Barok banyak menampilkan kelincahan melodi dengan berbagai
ornamennya yang dijalin secara poliponik. Adapun di masa Klasik, nadanada melodi lebih
banyak paduan secara homoponik, ditunjang pemanfaatan tempo dan dinamik paduansederhana.
Namun, kehadirannya sudah cukup sebagai penunjang kelahiran karya-karya simponi.
Sesudah masa Klasik adalah masa Romantik. Pada masa ini, Ludwig van Beethoven sebagai
tokoh pengantar karena awal dari kehidupan karyanya lebih banyak mengikuti masa Klasik.
Musik di masa
Romantik ditandai, antara lain oleh berkembangnya paduan nada yang lebih disonan dan makin
meluasnya penggunaan nada-nada kromatik. Di samping itu, juga berkembang penciptaan lagu-
lagu kecil jenis lied yang sekaligus merupakan perwujudan kerja sama antarmusik dan sastra
serta bidang-bidang lainnya. Beberapa tokoh komponis pada masa Romantik, antara lain Franz
Schubert, Frederic Chopin, Robert Sh=Chumann, dan Franz Lizt.
2. Musik Latin
Musik Latin adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di negaranegara Amerika
Latin, terutama Kuba. Keunikan musik Latin adalah pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di
dalamnya. Vokal dan instrumen musiknya berasal dari upacara religius Afrika, namun saat ini
cenderung dipandang sebagai musik tarian, karakteristik sangat kuat pada ritmenya terlihat saat
satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing ritem lainnya untuk saling berpadu. Secara
tradisional, musik latin dimainkan oleh perkusi tradisional Kuba yang berdawai 9. Sepanjang
waktu, piano telah menggantikan gitar sebagai instrumen choral (pengisi),
sedangkan bass, woodwin, trompet dan tromboneditambahkan untuk memainkan melodi
dan reff (pengulangan bagian lagu). Kebanyakan musik latin adalah berdasarkan pola ritmik
Kuba dan berpola ritem 3–2 (kadang 2–3).Clave juga merupakan nama untuk dua stik yang
memainkan pola 3–2.
Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika Serikat. Pada awal abad ini,
kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan peralatan musik Eropa, khususnya Prancis,
dengan irama bangsa Negro asal Afrika Barat. Di perkebunan-perkebunan kapas New Orleans
Selatan gaya permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik jazz,
Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam irama maupun melodi,
kelompok ataupun musiknya. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopisasi. Sebagai
gaya bermain, musik jazz tidak tertentu susunan alat musiknya. Kita dapat melakukannya baik
secara tunggal, trio, kuintet, atau group bentuk lainnya; baik jenis akustik maupun elektrik.
Namun, secara garis besar, musik jazz menggunakan alat musik gitar, trombon,
trompet, keyboard/piano, drum, dan vokal. Dalam lagunya, musik jazz tidak memiliki ataupun
menentukan bentuk khusus. Banyak lagu dapat dimainkan secara jazz, di awal kehadirannya
digunakan lagu-lagu dengan bentuk khusus, sepertiblues dan boggie woogie.
Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan
lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang
disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang selalu diisi pukulan snar drum. Versi
klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum
set.
Seni musik sudah ada sejak pertama kali manusia hadir di muka bumi dan
kini sudah berkembang pesat dengan banyaknya penemuan penemuan baru
di bidang kebudayaan.
Sejarah perkembangan seni musik dibagi menjadi enam zaman, meliputi:
1. Zaman Kuno
Zaman kuno sudah sekitar 180.000 – 100.000 tahun yang lalu dan dikenal
dengan kehadiran Homo sapiens. Alat musik pertama dan tertua dan diduga
berasal dari zaman prasejarah ialah flute, alat musik yang terbuat dari tulang
paha beruang. Selain itu, ditemukan juga prasasti berisi lagu Hurrian
bertanggal 1400 SM yang merupakan notasi musik tertua yang pernah
tercatat.
Ciri-ciri :
1. Berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik
2. Tekstur lagunya bersifat sakral
3. Bertujuan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan
4. Ritme lagunya sangat fleksibel
5. Musik ini hanya menghandalkan improvisasi
Tokoh yang terkenal :
Gregorian
5. Zaman Romantik
Zaman ini hadir setelah zamar klasik berakhir dan berkisar pada tahun 1810-
1900 SM. Pada zaman ini, perasaan dan sifat subjektif dikedepankan dalam
bermusik.
Ciri-ciri:
1. Penyajian penyajian tunggal diiringi dengan piano
2. Orkestra zaman romantik mulai didominir alat musik gerak dan alat musik
pukul.
3. Pembuatan partitur selalu dilengkapi tanda tanda tempo berbagai
modifikasinya serta tanda tanda ekspresi
4. Melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi
instrumen
5. Tekstur zaman romantik sebagian besar berbentuk homophonik
Tokoh yang terkenal:
Franz Schubert, Felix Mendelson, Franz Lizt, Peter Ilich Tchaikvsky, Antonin
Dvorak, Richard Wagner, Johannes Brahms
6. Zaman Imperessionisme
Ciri-ciri :
1. Alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara rendah
2. Alat musik violin untuk suara tinggi
3. Alat musik terompet, hoin, selesta, dan glokenspiel untuk memainkan
lagu pendek
4. Ditandai dengan akor akor paralel
5. Penggunaan melodi dan tangga nada dipengaruhi oleh alat musik
gamelan
Tokoh yang terkenal :
Acille Claude Debussy
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai
bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani
yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh
masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang
dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan
musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan
cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan
Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu
sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis
upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan
terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi
(476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan
Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat,
yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan.
Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan
keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian
tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri
khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami
kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik
Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru,
diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya
pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai
Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa
kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah
ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu :
Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The
Surprisse Sympony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang
mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai
Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola
Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor
pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada
usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada tahun
1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya
sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat
miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan
di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja dipergunakan untuk
mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena
itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :
menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan
ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi
bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis yang
berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya
tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan
hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat
menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Hasil ciptaannya antara lain :
– 9 buah symfoni
– 32 sonata piano.
Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave
Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert
mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia
memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal
orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah
Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya
antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.
Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14 tahun ia telah menjadi
pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena
kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film,
Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir
ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat
pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang
dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu
kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain
musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada
upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh
berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada
perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian
timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis,
Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun
dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut
kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-
sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor
dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik
Ekspresionistis.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar
dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini
memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya
biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun
membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa-
masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu, para musisi
Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan
musik barat dan musik Indonesia. Sajian musik itu dikenal sebagai
musik keroncong.
Masa Kini :
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, masukpula
berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B.
demikian pula dengan music – musik negeri India yang banyak dibawa
melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara
musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami
perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik
dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran
pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang
memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat,
terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini
Prasejarah Musik Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu ternyata
perkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu
dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama.
Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka
menyebut India dengan Indie (Nedherland-Oost) yang maksudnya
Indonesia.
Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun
kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama
waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia.
Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi
dan dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang.
Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasi
besar :
1. Imigrasi Pra-Melayu
Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatu
perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan
Mongolia.
Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan
lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan
semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara
sahut menyahut.
Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang
bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini
dikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi.
dengan nama
Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat
musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara.
Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di
tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang
cukup indah (terdapat di Bali sampai sekarang).
Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya.
Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian.
Seperti xylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda:
sebagai’tatung’ di Annam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand,
‘pattalar’ di Birma, ‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan
Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada
abad 5 Masehi. yang tersebar diseluruh Asia
Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau memakai juga musik
gamelan. Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di daerah lain,
namun umumnya musik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain:
ritmik yang kaya serta melodic yang agak sederhana berdasarkan
tangga nada pentatonic tanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis)
adalah ciri khasnya.
Pada akhir jaman Hindu gamelan sudah lengkap seperti jaman
sekarang. Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian,
menurut Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu
bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat
musik lembut yang terutama dipakai di dalam ruang dengan gender,
gambang dan suling.
Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan
gendang, cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang
dipakai terutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat
yang keras seperti di Jawa terdapat terdapat pula di pulau-pulau lain
misalnya di Nias dan Flores Barat.
Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata
merupakan ansambel macam ini juga.
Menurur Kurst, kedua ansambel baru digabung menjadi satu orkes
gamelan sesudah jaman Hindu.
Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu.