Anda di halaman 1dari 36

MUSIK BARAT

Musik Barat yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi bangsa
kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering dijadikan media
untuk berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan, politik, agama, kesehatan,
dsb. Menyebabkan musik Barat sering mendapat perlakuan/kedudukan yang sangat
strategis, bahkan dianggap salah satu media komunikasi yang sangat efektif dalam
menyampaikan berbagai pesan secara rasional (walaupun tidak selamanya benar). Selain
itu pengaruh musik Barat telah banyak mempengaruhi dan mewarnai berbagai musik di
Indonesia, baik musik popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut
cenderung telah menyatu dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat
kita yang lebih tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan
pemahaman terhadap landasan teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt
kita lebih banyak melibatkan aspek afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga
penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh sebab itu agar kesadaran terhadap
penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran akan pentingnya
berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan
landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik,
baik untuk pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap
musik-musik yang bermutu. Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk
menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis dimana terdapat batasan TDM sebagai salah satu
landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat berhubungan dengan musik –”esensinya”-
selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya teoritis, melainkan harus
diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang didasarkan pada
seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu apresiasi. Bahkan
dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya sendiri baik secara tiruan
untuk latihan salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan individual.
Notasi balok merupakan istilah umum yang digunakan di masyarakat. Berbagai bentuk dan
lambang yang digunakan dalam penulisan tersebut hanya berperan sebagai media dalam
bermusik dan pembelajaran musik (membaca karya-karya musik baik dengan vokal
maupun instrumen, mempelajari harmoni, komposisi, sejarah musik dsb). terutama di
lembaga seperti kursus musik maupun di perguruan tinggi yang membuka program musik.

Penulisan musik diatonis menggunakan notasi balok berdasarkan system diatonis 5 garis di
Indonesia pada umumnya lebih banyak mempelajari penulisan untuk karya-karya musik
yang muncul hingga abad ke-19 saja. Sedangkan untuk penulisan karya-karya musik
kontemporer (istilah untuk karya-karya musik kekinian) kurang dipelajari karena bentuk
penulisan untuk karya-karya musik kontemporer cenderung lebih bebas serta individual. Hal
tersebut juga berlaku dalam pembelajaran unit ini.

Struktur penggunaan garis lima berdasarkan sistim diatonis memerlukan leading not. Dalam
satu tonalitas posisi leading not berada pada nada ke 7 dengan jarak setengah menuju
oktaf. Hal tersebut berhubungan dengan musik tonal (lihat pembahasan tonalitas pada unit
sebelumnya).

Sistem diatonis memerlukan “leading not”

Sehingga dihasilkan suatu struktur jajaran nada:

Untuk memahami notasi balok ada beberapa hal yang harus kita ketahui :
 Lambang penotasian
Berkaitan dengan paranada, letak not pada paranada, nama garis dan spasi dalam berbagai
tsaudara kunci.

 Bentuk dan nama not serta tsaudara diam


 Berbagai bentuk dan nama not serta tsaudara diam, metris berbagai birama, nilai
hitungan/ketukan dalam berbagai tsaudara birama, fungsi titik pada setiap not,
busur ligatura.
 Tsaudara alterasi dan fungsinya,
 Interval
 Tonalitas mayor dan minor
 Akor dalam berbagai posisi serta fungsinya.
 Melodi beserta tsaudara ekspresi
 Unsur-unsur Musik Barat
 Secara umum, terdapat empa tunsur musikBarat, yakni sebagai berikut.
1. Irama dan matra
Irama dalam musik pop atau kontemporer sering disebut style, tradisi, idiom, atau corak
(genre). Dalam musik pop modern, irama mencakup country, folk, waltz, rock ‘n roll,
samba, salsa, disko, dan lain-lain. Ia mencakup juga fusi atau peleburan berbagai corak pop
seperti country-rock, jazz-rock, dan Latin-disco.
Anda yang bisa memainkan gitar irama tahu bahwa memainkan irama country, misalnya,
berbeda dengan memainkan irama salsa. Pola pukulan gitarmu untuk jenis irama pertama
berbeda dengan pola pukulanmu untuk jenis irama kedua. Dalam notasi khusus untuk irama
gitar, setiap irama ini diperikan dengan pola kombinasi not dengan berbagai nilai tertentu.

Ritme harus dibedakan dengan matra. Secara sederhana, matra adalah pengelompokan
ketukan-ketukan dasar yang tetap dari suatu lagu. Dalam musik populer, ia disebut beat,
suatu kata bahasa Inggris yang berarti “ketukan” dalam bahasa Indonesia. Jenis-jenis
matra membentuk jenis-jenis birama seperti 2/4, 3/4, 4/4, 6/4, 3/8, 6/8, 9/8, dan 12/8.
Angka di sebelah kiri garis miring menunjukkan jumlah ketukan per birama; angka di
sebelah kanan menunjukkan nilai not dasar yang melandasi berbagai nilai not yang
membentuk ritme suatu lagu.
2. Atmosfir
Atmosfir adalah lingkungan di sekitar suatu nyanyian. Atmosfir menjawab pertanyaan:
“Anda di mana?” Di suatu pantai tropik atau pegunungan salju; di gereja, di rumah, atau di
hotel?

3. Suasana hati
Bagaimanakah perasaan Anda yang tengah menyanyi tentang apa yang Anda
katakan pada kami sebagai pendengar? Bahagia, merenung, sedih, damai, tenang, rindu,
bercanda, sangat hormat, sepi.

4. Pesan
Apa yang Anda, penyanyi, katakan pada kami sebagai pendengarmu? Apa fakta, sudut-
pandang, filsafatmu; tanggapan apakah yang Anda inginkan dari kami?

 Secara khusus, terdapat empat unsur musik barat, yakni sebagai berikut.
1. Lirik
Ada beda arti antara pesan dan lirik. Pesan adalah apa yang Anda katakan melalui suatu
nyanyian atau lagu; lirik adalah bagaimana Anda menyampaikan pesanmu melalui
nyanyianmu.

Lirik mengungkapkan emosi (umum) dan nyanyian – mencakup melodi dan lirik – adalah
ungkapan emosional. Lirik bisa terdiri dari bait (verse) dan koor (chorus). Bait
menunjukkan, koor bercerita. Bait menunjukkan seseorang atau sesuatu melalui bahasa
yang spesifik dan menarik; koor bercerita melalui komentar atau ringkasan tentang bait.
2. Melodi
Unsur ini adalah suatu gabungan dari rangkaian tingginada (pitch) dan ritme. Rangkaian
tingginada dan ritme ditandai oleh rangkaian not dan tanda-diam dengan bermacam-
macam nilai.
3. Harmoni
Harmoni dalam musik Barat adalah salah satu teori musik yang mengajarkan bagaimana
menyusun suatu rangkaian akord-akord agar musik tersebut dapat enak didengar dan
selaras. Di sini dipelajari tentang penggunaan berbagai nada secara bersama-sama dan
akord-akord musik, yang terjadi dengan sesungguhnya ataupun yang tersirat. Studi ini
sering merujuk kepada studi tentang progresi harmonis, gerakan dari satu nada secara
berbarengan ke nada yang lain, dan prinsip-prinsip struktural yang mengatur progresi
tersebut.
Ciri interval bergantung juga pada tangga nada. Contoh-contoh interval berasal dari suatu
tangga nada Barat yang sangat lazim dipakai untuk menciptakan lagu: tangga
nada diatonik mayor. Urutan notnya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sejauh
satu oktaf – delapan nada – adalah do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Anda bisa membunyikan
urutan not ini dari yang paling rendah ke yang paling tinggi dan sebaliknya.
Karena tangga nada diatonik mayor mengenal dua setengah nada, maka secara
ilmu berhitung sederhana jarak nada antara pasangan not lain yang punya satu nada bisa
dibagi menjadi dua. Pasangan not do-re, re-mi, fa-sol, sol-la, dan la-si yang masing-masing
berisi satu nada sebagai akibatnya dibagi menjadi setengah nada. Timbullah suatu tangga
nada baru yang di dalamnya setiap pasangan not tadi diperkecil jaraknya menjadi setengah
nada dan menghasilkan jaraknada yang sama antara semua pasangan not yang baru.

Tangga nada baru berdasarkan hasil pembagian satu nada menjadi setengah nada ini
disebut tangga nada kromatik. Dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, urutan notnya
demikian: 1-#1-2-#2-3-4-#4-5-#5-6-#6-7-1. Tanda kres (#) menaikkan not di sebelah kiri
kres sejauh setengah nada. Ketika dinyanyikan, not-not yang diberi tanda # berbunyi – dari
yang paling rendah ke yang paling tinggi – do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-se-la-li-si-do. Tapi kalau
dibunyikan dari not do yang paling tinggi ke yang paling rendah, cara menulisnya berbeda:
1-7-b7-6-b6-5-b5-4-3-b3-2-b-1. Tanda mol (b) menurunkan not di sebelah kiri sejauh
setengah nada juga. Urutan not ini dibunyikan sebagai do-si-sa-la-lu-sol-su-fa-mi-mu-re-ru-
do.
Secara praktis, bunyi setengah nada pada posisi naik dan turun dari tangga nada kromatik
sama: di sama bunyinya dengan ru, ri sama bunyinya dengan mu, fi sama bunyinya dengan
su dan seterusnya. Karena sama bunyinya, nada-nada ini disebut nada-nada enharmonik.
Tangga nada diatonik mayor lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu yang
bersuasana gembira, ceria, cerah – pendek kata, lagu-lagu yang bersuasana optimistik.
Tangga nada kromatik memberi warna-warna halus pada suatu ciptaan musikal. Ada juga
lagu-lagu yang, meskipun memakai tangga nada diatonik mayor, bersuasana sedih.

Pola ritme khas suatu melodi dibentuk oleh kombinasi khusus berbagai interval tadi.
Dalam musik vokal (gabungan nyanyian dan musik iringan), pola ritme ini dipengaruhi ritme
dan makna liriknya. Not-not yang ditahan – misalnya, selama dua sampai dengan empat
ketukan alam jenis birama 4/4 (1 . . . ) – cocok untuk menekankan pesan lirik yang
penting, seperti judul suatu lagu. Pasangan atau rangkaian not yang bergerak cepat karena
memakai satu garis penghubung di atasnya), kombinasi satu dan dua garis penghubung di
atas tiga not, atau dua garis penghubung di atas empat not cocok untuk lagu-lagu yang
bersifat cakap (conversational). Pola ritme yang ditandai oleh berbagai garis penghubung
not-not bernilai kecil mengungkapkan suasana kegiatan yang membutuhkan energi tinggi
seperti kesibukan pekerjaan, kehidupan yang terburu-buru, pertandingan olahraga seperti
sepak bola, bahkan keadaan kacaubalau atau perang.
Entah tangga nada diatonik, kromatik, atau minor naturel, melodi yang diciptakan
berdasarkan salah satu dari antaranya punya ciri-ciri umum tertentu, yaitu:

 Pertama, melodi itu dibentuk oleh suatu gagasan inti yang disebut motif melodi. Ini
ibarat tiang utama suatu rumah. Dari tiang utama ini, pencipta – seperti seorang
arsitek bangunan – mengembangkan rumah itu dengan menambah tiang lain,
kerangka, dinding, atap, penghalusan, pengecatan dinding, penambahan ornamen,
dan rincian-rincian konstruksi lain sampai rumah itu tampak keren – sama sekali
berbeda dengan kali pertama ia dimulai dengan tiang utama. Padakomposisi
melodi Barat, motifnya biasanya ada di awal lagu sebanyak satu sampai sekitar
dua birama dan bisa diulang-ulangi – dengan memakai not yang sama atau
berbeda – pada bagian lain dalam melodi.
 Kedua, suatu melodi diciptakan melalui kombinasi not-not berbagai nilai dengan
waktu istirahat tertentu di antara not-not itu. Not yang ditahan selama beberapa
ketukan digabung dengan not yang berlangsung selama satu ketukan, setengah
ketukan, seperempat ketukan, seperenam belas ketukan, dan seterusnya. Tanda
istirahat biasanya muncul padanot yang ditahan yang bisa diikuti tanda koma atau
tanda diam. Dalam notasi angka, tanda diam ditulis dengan memakai angka nol
(0). Melodi tanpa waktu istirahat akan melelahkan untuk didengar dan
dinyanyikan.
 Ketiga, suatu melodi diciptakan berdasarkan tangga nada. Tangga nada Barat yang
paling lazim dipakai adalah tangga nada diatonik mayor. Karena ada tujuh not
pokok dalam tangga nada ini, maka ada juga tujuh kunci atau nada dasar. Kunci ini
ditulis dengan memakai abjad. Padanannya dengan not angka demikian: C (do), D
(re), E (mi), F( fa), G (sol), A (la), dan B (si). Tangga nada Barat kedua yang lazim
dipakai adalah tangga nada minor naturel: A-B-C-D-E-F-G. Kedua jenis tangga nada
paling populer ini berdasarkan tangga nada diatonik mayor C.
 Keempat, suatu melodi bisa memakai not-not akordal atau gabungan not-not akordal
dan non-akordal. Untuk memahami pernyataan ini, kita memakai susunan not
akordal dari tiga not – disebut triad – dalam tangga nada C mayor.
4. Ritme
Dalam musik, ritme adalah suatu bagian dari melodi atau lagu. Ia berhubungan dengan
distribusi not-not dalam waktu dan tekanan not-not itu. Not-not dalam waktu ini diberi
berbagai nilai.

Dalam ketukan 4/4, misalnya, satu not bernilai empat ketukan dibunyikan untuk jangka
waktu yang agak lama (misalnya, selama 4 detik) sementara satu not bernilai satu ketukan
membutuhkan waktu yang singkat untuk dibunyikan (misalnya, setengah detik). Satu not
lain yang bernilai setengah ketukan jelas membutuhkan waktu lebih pendek dari not
sebelumnya untuk dimainkan atau dinyanyikan.

 Jenis-jenis Musik Barat


1. Blues
Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika Serikat
(AS). Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari
komunitas mantanbudak-budak Afrika di AS. Musik blues mempunyai pengaruh yang besar
terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran
ragtime, jazz, bluegrass, rhythm and blues, rock and roll,hip-hop, dan country, serta lagu-
lagu pop konvensional.

Ciri dari permainan musik blues hampir sama dengan musik jazz, perbedaanya yaitu
terletak pada tempo dan penonjolan unsur melodinya. Musik blues temponya slow, pada
lagu dan permainan gitar lebih ditonjolkan sedangkan instrumen lainnya kelihatan hanya
sebagai pelengkap saja.

Alat musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon – Piano – Klarinet –
Terompet – Double bass –Drum – Vokal

2. Country
Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika
Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat
Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an. Ciri khas
Country adalah penggunaan alternasi bass atau bas berganti disela-selastrumming. Bila
memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan bergantian dengan strumming
tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila dengan tangga nada
natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A
Alat musik yang digunakan: gitar, biola, steel guitar, dobro,harmonika, gitar bass,
fiddle(biola), drum, mandolin, banjo

 
3. Emo
Emo adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang
ekspresif dan berisi pengakuan. Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut
emotive hardcore. Terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur
dengan pop punk dan indie rock. Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi
metafora bagi pemusik emo dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya tema-tema
seperti nostalgia, kepahitan yang romantis, dan putus asa yang puitis.

Alat musik yang digunakan: vokal, gitar listrik, gitar bass, drum.

4. Metal
Metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada 1970-an. Aliran musik ini
mengutamakan gitar yang cukup banyak.

Subgenre musik Metal:

 Trash Metal dan Speed Metal


Tempo lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm
Downstroke pada Thrash metal oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer dan
lainnya. Sedangkan Speed metal dimainkan lebih cepat sangat-sangat cepat dan bertenaga
seperti Motörhead, Iron Angel, Anthrax. Sedangkan musik Thrash metal yang berasal dari
Eropa adalah seperti, Kreator dan Destruction, keduanya dari negara Jerman.

 Death Metal
Underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori oleh Napalm
Death dan Brutal Truth, berkembang pada 1991 menjadi Death metal Scandinavia oleh
Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates.

 Black Metal
Aliran ini muncul sekitar awal dan pertengahan tahun 1980-an, yang diprakarsai oleh band-
band cadas seperti Venom,Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory.

 Alternative Metal
Alternative metal adalah salah satu subgenre metal yang paling populer di awal 90’an.
ketika popularitas Glam Metal mulai tenggelam akibat kemunculan Grudge pada akhir 80an.
Alternative Metal digunakan untuk mendeskripsikan band-band seperti Primus, Rage Against
The Machine dan Jane’s Addiction yang mengfusikan Heavy Metal dan Alternative Rock.

 Grunge
Tahun 1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah percampuran
kental antara Heavy Metal dan Post-Punk bahkan Hardcore bermunculan di Seattle,
walaupun sedikit cenderung ke Alternative rock yaitu, subgenre lain. Band Grunge
dari Seattle, seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice in Chains.
 Folk Metal
Folk Metal adalah fusi Heavy Metal dengan musik folk (musik daerah), aliran ini digawangi
oleh band-band sepertik Korpiklaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintroll, Turisas dsb.

 Melodic Death Metal


Melodic Death Metal sendiri berkembang pesat di Skandinavia, khususnya Gothenburg.
Band-band seperti In Flames, At The Gates, Dark Tranquillity, Arch Enemy dan Soilwork.

 Deathcore
Deathcore berkembang sebagai turunan dari Death Metal dengan ciri khas lirik
yang persis Death Metal, yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-
nuansa mistik. Kebanyakan dari Death Metal adalah orang-orang atheis,
sedangkan Deathcore kebanyakan adalah orang-orang agnostik. Deathcore sendiri
cenderung bertempo cepat, hampir mirip aliran metal old school yang bersifat
hancur-hancuran namun masih ada grip-grip yang melodian.
5. Hip Hop
Hip Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an
yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan
perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih
dikenal rapping),DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga
diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.

Subgenre musik Hip Hop:


 Rapcore
Pada sekitar tahun 2000, Linkin Park merilis album dengan genre Rapcore / Rap
Rock dengan nama Hybrid Theory dengan lagu In The End sebagai best song-nya.
 Electro
Musik yang satu ini memang sedang naik-naiknya di saat ini, dan tidak ada yang
tahu bahwa ternyata Electro juga merupakan bagian dari musik Hip Hop.
 Miami Bass
Musik ini sangat berkarakter irama bass yang kuat, dan lirik yang sedikit menyinggung
tentang seks menjadi bagian dari kelompok yang satu ini.

 Hardcore Hip Hop


Pada tahun 1990’an, musik dari New York dan East Coast menjadi musik yang sangat keras
dan gelap, sesuai dengan kehidupan yang terjadi disana.

6. Jazz
Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan
akar-akar dari campuran-campuran musik di Afrika dan Eropa. Ciri-ciri musik jazz yakni
vokal dan lirik cenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi instrumen, harmoninya rumit,
memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi dan ritme dan melodi memiliki
kecenderungan improvisatif. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes,
improvisasi,polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.

Alat musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon –Trombon – Piano – Klarinet –
Terompet – Double bass –Drum – Vokal.

7. Musik Klasik
Musik klasik adalah musik yang diproduksi dalam seni, atau berakar dalam, tradisi musik
liturgi Barat dan sekuler. Ciri-cirinya adalah didominasi oleh musik gesek dan tiup, tidak
menggunakan beat (drum-set) secara konstan, dan tidak menonjolkan ritme pada melodi
dan harmoni. Elemen klasik adalah suatu konsep yang digunakan oleh para filosof kuno
untuk menjelaskan terjadinya pola-pola di alam. Fungsi musik klasik adalah meningkatkan
kecerdasan majemuk, memfasilitasi ikatan emosional orang tua dan anak anak,
membangun ketrampilan sosial dan emosional anak, meningkatkan perlatihan terhadap
tugas tugas dan kemampuan bicara, mengembangkan kontrol impulsif dan perkembangan
motorik, dan menjembatani keratifitas dan kesenangan.
Alat-alat Musik yang digunakan adalah Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass, dan Cello /
Bass Violin

8. Pop
Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh
pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Musik populer pertama kali berkembang di
Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan
penemuanThomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional,
Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia. Musik pop
merupakan induk dari segala musik modern.

9. R&B
R&B (rhythm and blues atau ritem dan blues) adalah genre musik populer yang
menggabungkan jazz, gospel, dan blues. Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh pemusik
Afrika-Amerika. Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik
kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan
mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya berdasar
pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five
(1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain
sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bas, dan drum.

10. Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae berdiri di bawah
gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai “skank”,
bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-masing
ukuran, dikenal dengan sebutan “sekali mengeluarkan”. Karakteristik, ini memukul lambat
dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.

Alat yang digunakan drum, bass, guitar, keyboard.

11. Rock
Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau
gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan
gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer.
Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan
sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords,
bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik.

Alat musik yang digunakan: Gitar elektrik, Gitar bas, Drum, dan Kibor.

12. Swing
Aliran musik ini termasuk genre musik baru turunan musik pop. Ciri-ciri yang paling jelas
adalah musik swing selalu dinyanyikan dengan nada-nada yang mendayu-dayu. Musik
swing juga dinyanyikan dengan sangat santai dan hampir tanpa ekspresi. Lagu yang ber-
genre swing contohnya adalah “Trouble is A Friend” yang dinyanyikan Lenka.

Musik Barat
      Sudah banyak kita ketahui tentang Musik Barat serta lagu-lagunya. Tapi apakah kalian tau apa itu
Musik Barat ? Dan jenis-jenisnya ? karena dari itu aku akan memberi tau kalian apa sih Musik Barat itu..

A. Pengertian Musik Barat

      Musik Barat adalah musik yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi
bangsa kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering dijadikan media untuk
berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan, politik, agama, kesehatan, dsb. Menyebabkan
musik Barat sering mendapat perlakuan/kedudukan yang sangat strategis, bahkan dianggap salah satu
media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai pesan secara rasional (walaupun
tidak selamanya benar). Selain itu pengaruh musik Barat telah banyak mempengaruhi dan mewarnai
berbagai musik di Indonesia, baik musik popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut
cenderung telah menyatu dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat kita yang
lebih tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap
landasan teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt kita lebih banyak melibatkan aspek
afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh
sebab itu agar kesadaran terhadap penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran
akan pentingnya berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan
landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik, baik untuk
pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap musik-musik yang bermutu.
Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis
dimana terdapat batasan TDM sebagai salah satu landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat
berhubungan dengan musik –”esensinya”- selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya
teoritis, melainkan harus diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang
didasarkan pada seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu apresiasi. Bahkan
dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya sendiri baik secara tiruan untuk latihan
salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan individual.

B. Jenis-jenis Musik Barat

1. Musik Klasik   
       Musik Klasikmemiliki tiga penafsiran sebagai berikut.
Pertama, musik Klasik merupakan jenis musik yang lahir atau diciptakan oleh komponis-
komponis pada masa Klasik, sekitar tahun 1750 sampai sekitar tahun 1800. Pada masa tersebut,
di Eropa ada dua tokoh komponis yang sangat menonjol, yaitu Joseph Haydn (1732–1809) dan
W.A. Mozart (1756–1791). Karya tokoh ini sangat terkenal sampai sekarang. Bukan saja karena
kualitasnya, melainkan juga karena kuantitasnya.
Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan jauh di masa lalu,
tetapi tetap diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang masa. Sehingga, orang sering
menyebutnya sebagai musik abadi. Dalam pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah
dipertahankannya sifat keaslian dalam penyajiannya. Hal-hal baru ataupun cara-cara baru dalam
penyajiannya pun akan dapat mengurangi makna Klasik musik jenis ini.
ketiga, musik Klasik adalah jenis musik yang dibuat masa sekarang, tetapi mengambil gaya,
corak, ataupun teknik yang terdapat pada musik Klasik dari pengertian pertama dan kedua. Lagu
seriosa adalah jenis musik yang didasari oleh gaya, corak, dan teknik musik Klasik.
    Untuk mengenal sifat musik masa Klasik, sebaiknya membandingkan dengan masa sebelum
dan sesudahnya. Sebelum masa Klasik adalah masa Barok, yang musiknya juga disebut musik
Barok. Pada masa ini, terdapat sejumlah tokoh musik di antaranya J.S. Bach (1685–1750) dan
G.F. Handel (1685–1759). 
         Musik pada masa Barok banyak menampilkan kelincahan melodi dengan berbagai
ornamennya yang dijalin secara poliponik. Adapun di masa Klasik, nadanada melodi lebih
banyak paduan secara homoponik, ditunjang pemanfaatan tempo dan dinamik paduansederhana.
Namun, kehadirannya sudah cukup sebagai penunjang kelahiran karya-karya simponi.
Sesudah masa Klasik adalah masa Romantik. Pada masa ini, Ludwig van Beethoven sebagai
tokoh pengantar karena awal dari kehidupan karyanya lebih banyak mengikuti masa Klasik.
Musik di masa
Romantik ditandai, antara lain oleh berkembangnya paduan nada yang lebih disonan dan makin
meluasnya penggunaan nada-nada kromatik. Di samping itu, juga berkembang penciptaan lagu-
lagu kecil jenis lied yang sekaligus merupakan perwujudan kerja sama antarmusik dan sastra
serta bidang-bidang lainnya. Beberapa tokoh komponis pada masa Romantik, antara lain Franz
Schubert, Frederic Chopin, Robert Sh=Chumann, dan Franz Lizt.
2. Musik Latin
       Musik Latin adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di negaranegara Amerika
Latin, terutama Kuba. Keunikan musik Latin adalah pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di
dalamnya. Vokal dan instrumen musiknya berasal dari upacara religius Afrika, namun saat ini
cenderung dipandang sebagai musik tarian, karakteristik sangat kuat pada ritmenya terlihat saat
satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing ritem lainnya untuk saling berpadu. Secara
tradisional, musik latin dimainkan oleh perkusi tradisional Kuba yang berdawai 9. Sepanjang
waktu, piano telah menggantikan gitar sebagai instrumen choral (pengisi),
sedangkan bass, woodwin, trompet dan tromboneditambahkan untuk memainkan melodi
dan reff  (pengulangan bagian lagu). Kebanyakan musik latin adalah berdasarkan pola ritmik
Kuba dan berpola ritem 3–2 (kadang 2–3).Clave juga merupakan nama untuk dua stik yang
memainkan pola 3–2. 

 Karakteristik musik Latin yang penting adalah sebagai berikut.


a. Clave: pola ritmik gabungan yang dimainkan dengan dua stik, sepanjang saat bandbermain.
b. Call and Response inspiraciones: pertukaran musikal antara 2 inspirasi suara, menjadi frase
improvisasi oleh vokalis dan instrumentalisnya.
c. Bajo–tumbao–bass: pola ritmik berulang untuk bassa atau konga yang berdasarkan pada clave.
    Kini, musik Latin telah banyak menduduki puncak musik dunia dan diakui keuniversalannya.
Musik yang mengundang tema keceriaan, pesta, dan dansa
ini kian digemari. Bintang-bintang seperti Enrique Iglesias, Christina Aguilera, Shakira atau
Carlos Santana yang gemar berkolaborasi kinipun makin menanjak membawakan musik latin
mereka, sekaligus membuktikan bahwa musik Latin benar-benar salah satustyle musik yang
besar.
3. Musik Jazz

Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika Serikat. Pada awal abad ini,
kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan peralatan musik Eropa, khususnya Prancis,
dengan irama bangsa Negro asal Afrika Barat. Di perkebunan-perkebunan kapas New Orleans
Selatan gaya permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik jazz, 
Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam irama maupun melodi,
kelompok ataupun musiknya. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopisasi. Sebagai
gaya bermain, musik jazz tidak tertentu susunan alat musiknya. Kita dapat melakukannya baik
secara tunggal, trio, kuintet, atau group bentuk lainnya; baik jenis akustik maupun elektrik.
Namun, secara garis besar, musik jazz menggunakan alat musik gitar, trombon,
trompet, keyboard/piano, drum, dan vokal. Dalam lagunya, musik jazz tidak memiliki ataupun
menentukan bentuk khusus. Banyak lagu dapat dimainkan secara jazz, di awal kehadirannya
digunakan lagu-lagu dengan bentuk khusus, sepertiblues  dan boggie woogie.

   Beberapa gaya dalam musik jazz, antara lain


gaya New Orleans, di Xielands, gaya Chicago, boogie-woogie,swing, bebob, hard pop, coll jazz,
dan free jazz. Orkes jazz yang sangat terkenal pada zamannya adalah Original Dixieland jazz
band  dan New Orleans Rhythm Kings.Gambar disampingadalah Tokoh-tokoh musik jazz di
masa lalu, antara lain Charlie Parker (saksofon), Duke Ellington (komponis), Benny
Goodman (klarinet), dan Louis Amstrong (trompet). 
 

4. Musik Rock And Roll


  Rock and roll sering disingkat rock’n’roll. Musik ini berkembang di Amerika Serikat akhir
tahun 1940-an dan mencapai kepopulerannya di awal tahun 1950- an. Rock and roll melahirkan
berbagai macam aliran yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock. 

Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan
lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang
disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang selalu diisi pukulan snar drum. Versi
klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum
set.
 

 Perangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.


 Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi melodi
disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon
sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan
tahun 1950-an, saksofonPerangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik
tambahan.
    Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi
melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan harmoni disebut gitar ritme.
Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di
pertengahan tahun 1950-an, saksofon diganti peranannya oleh gitar listrik. Salah satu cikal
bakal rock and roll adalah musik boogie-woogie dengan piano sebagai melodi, seperti
permainan musik berbagai kelompok big-band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade
1940-an. Kepopuleran musik rock and roll  secara mendunia menimbulkan dampak sosial yang
tidak terduga. Rock and roll bukan saja memengaruhi gaya bermusik, tetapi sekaligus gaya
hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintangbintang pada periode
awal rock and roll juga sukses di dunia film dan televisi, misalnya Elvis Prisley. Selain Elvis
Presley, muncul juga group musik rock and roll dari Inggris, yaitu The Beatles; dari Britania
Raya, seperti Black Sabbath, Led Zepllelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd, dan
Queen.
 
Nah.. sekarang kalian udah tau kan Apa itu Musik Barat dan jenis-jenisnya
Demikianlah penjelasan tentang Musik Barat, Semoga bermanfaat ^^
SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK BARAT

Seni musik sudah ada sejak pertama kali manusia hadir di muka bumi dan
kini sudah berkembang pesat dengan banyaknya penemuan penemuan baru
di bidang kebudayaan.
Sejarah perkembangan seni musik dibagi menjadi enam zaman, meliputi:
1. Zaman Kuno
Zaman kuno sudah sekitar 180.000 – 100.000 tahun yang lalu dan dikenal
dengan kehadiran Homo sapiens. Alat musik pertama dan tertua dan diduga
berasal dari zaman prasejarah ialah flute, alat musik yang terbuat dari tulang
paha beruang. Selain itu, ditemukan juga prasasti berisi lagu Hurrian
bertanggal 1400 SM yang merupakan notasi musik tertua yang pernah
tercatat.
Ciri-ciri :
1. Berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik
2. Tekstur lagunya bersifat sakral
3. Bertujuan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan
4. Ritme lagunya sangat fleksibel
5. Musik ini hanya menghandalkan improvisasi
Tokoh yang terkenal :
Gregorian

2. Zaman Renaisance (1500-1600 M)


Pada abad pertengahan (476-1572 M), seni musik banyak dimanfaatkan
untuk kepentingan agama Kristen. Namun memasuki zaman Renaisance
(1500-1600 M), musik juga digunakan sebagai percintaan dan keperwiraan
dipengaruhi oleh penemuan penemuan baru diberbagai bidang.
Ciri- ciri :
1. Memiliki faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan
2. Alat musik yang digunakan mandolin, lute, hard, keyboard
3. Sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang berlebihan
4. Suara tenor yang digunakan nada panjang
Tokoh seni musik zaman ini yang terkenal :
Geovanni Pier Lugi, Orlandus Lassus, Giovanni Gabrielli

3. Zaman Barok dan Rakoko


Pada zaman ini (1600-1750 M), tokoh seni musik yang terkenal ialah Johan
Sebastian Bach (1685-1750) seorang pencipta musik koral untuk khotbah
Gereja dan pencipta lagu instrumental. Jean Babtisme Lully, George
Frederuck Handel.
Ciri ciri :
1. Alat musik yang digunakan ada flute, hobo, basson, keyboard, dan alat
musik petik
2. Menggunakan ritme bebas
3. Melodi yang digunakan teknik repetisi serta teknik modifikasi dari motif
asli
4. Tekstur bentuk homoponik, alat musik basso, atau figure bass
4. Zaman Klasik
Zaman klasik berkisar pada tahun 1750-1820 M. Musik berkembang pesat,
mulai dari dinamika yang semakin lembut, tempo semakin cepat dan
pemakaian ornamen yang dibatasi.
Ciri - ciri :
1. Tekstur bersifat homopon
2. Gaya melodi bersifat kompak
3. Harmoni kurang kompleks
4. Improvisasi mulai hilang, akor ditulis lengkap
Tokoh yang terkenal:
Joseph Haydn (1732-1809), Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791), Ludwig
Van Beethoven (1770-1827)

5. Zaman Romantik
Zaman ini hadir setelah zamar klasik berakhir dan berkisar pada tahun 1810-
1900 SM. Pada zaman ini, perasaan dan sifat subjektif dikedepankan dalam
bermusik.
Ciri-ciri:
1. Penyajian penyajian tunggal diiringi dengan piano
2. Orkestra zaman romantik mulai didominir alat musik gerak dan alat musik
pukul.
3. Pembuatan partitur selalu dilengkapi tanda tanda tempo berbagai
modifikasinya serta tanda tanda ekspresi
4. Melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi
instrumen
5. Tekstur zaman romantik sebagian besar berbentuk homophonik
Tokoh yang terkenal:
Franz Schubert, Felix Mendelson, Franz Lizt, Peter Ilich Tchaikvsky, Antonin
Dvorak, Richard Wagner, Johannes Brahms
6. Zaman Imperessionisme
Ciri-ciri :
1. Alat musik flute dan klarinet selalu diarahkan untuk suara rendah
2. Alat musik violin untuk suara tinggi
3. Alat musik terompet, hoin, selesta, dan glokenspiel untuk memainkan
lagu pendek
4. Ditandai dengan akor akor paralel
5. Penggunaan melodi dan tangga nada dipengaruhi oleh alat musik
gamelan
Tokoh yang terkenal :
Acille Claude Debussy

Semoga bermanfaat, Thank you for visit my blog


Comment and share guys...

Perkembangan Musik Dunia


0

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai

bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani

yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh

masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang

dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan

musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan

cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan

Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu

perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya

sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis

yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

A.Perkembangan Musik Dunia


Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-

upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan

terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk

keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi

PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :

1.Zaman Abad Pertengahan

Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi

(476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan

Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat,

yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan.

Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan

keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.

Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang

dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)

Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian

disempurnakan oleh Paus Gregorius.

Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :

1. Gullanme Dufay dari Prancis.

2. Adam de la halle dari Jerman.

2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)


Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali

tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri

khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami

kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik

Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik

disertai oloeh para penyanyinya.

Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :

1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.

2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.

3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.

4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.

3. Zaman Barok dan Rokoko

Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru,

diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya

pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai

Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko

semua hiasan Ornamentik dicatat.

Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

A. Johan Sebastian Bach


Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil

karyanya yang amat indah dan terkenal:

1. St. Mathew Passion.

2. Misa dalam b minor.

3. 13 buah konser piano dengan orkes

4. 6 buah Konserto Brandenburg

Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik

untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.

Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig

B. George Fredrick Haendel

Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa

kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah

ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil

ciptaannya yang terkenal adalah ;

1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.

2. Water Musik (Musik Air).

3. Fire Work Music (Musik Petasan).


Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di

London dan dimakamkan di Westminster Abbey.

4. Zaman Klasik 91750 – 1820)

Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.

Ciri-ciri Zaman musik Klasik:

a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.

b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).

c. Pemakaian Ornamentik dibatasi

d. Penggunaan Accodr 3 nada.

Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :

1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),

Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu :

Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The

Surprisse Sympony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang

mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai

Komponis Austria yang handal.

2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)


Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina

Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola

Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor

pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada

usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada tahun

1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya

sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat

miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan

di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi

berpegang kuat pada gaya klasik murni.

5. Zaman Romantik (1820 – 1900)

Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja dipergunakan untuk

mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena

itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :

a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.

b. Franz Peter Schubert dari Wina.

c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia

d. Robert Alexander Schumann dari jerman.

e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.

Riwayat Haidup Komponis Zaman Romantik :

A. Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)


Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria. Ia

menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan

ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi

bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis yang

berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya

tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan

hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat

menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Hasil ciptaannya antara lain :

– 5 buah sonata cello dan piano.

– 9 buah symfoni

– 32 sonata piano.

B. Franz Peter Scubert (1797 – 1828)

Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave

Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert

mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia

memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal

orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah

hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.

C. Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)

Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya

antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.

D. Johannes Brahms (1883 – 1897)


Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya :

Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14 tahun ia telah menjadi

pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.

6. Zaman Modern (1900 – sekarang)

Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena

kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film,

Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.

Komponis-komponis pada Zaman Modern :

1. Claude Achille Debussy dari Prancis

2. Bella Bartok dari Honggaria.

3. Maurice Ravel dari Prancis.

4. Igor Fedorovinsky dari Rusia

5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir
ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat
pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang
dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu
kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain
musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada
upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh
berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada
perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian
timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis,
Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun
dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut
kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-
sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor
dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik
Ekspresionistis.

A.Perkembangan Musik Dunia


Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai
alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan
sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan
terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik
tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi
dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara
berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman
Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan
Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan
dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-
penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan.
Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi
dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga
untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan
dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo
(1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa
Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan,
Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang
telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri
khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan.
Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat
musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik
Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah
sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :

1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.


2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.(tidak ada pict)

3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.


4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis. 
3. Zaman Barok dan Rokoko
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya
aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko.
Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian
Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok
memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh
pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik
dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

A. Johan Sebastian Bach 


Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28
Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan
terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach
menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan
menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di
Leipzig
B. George Fredrick Haendel 
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London
tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan
bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke
Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali
mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang
terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling
terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster
Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya
musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan
Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan
Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.

SEJARAH MUSIK INDONESIA


Terdapat tahapan – tahapan perkembangan sejarah Musik Indonesia.
tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu – Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual
masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang
dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki
kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya
berasal dari alam sekitarnya.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik – musik istana (khususnya di
jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja,
tetapi juga dalam kegiatan – kegiatan keistanaan (sebagai sarana
hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik
gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu: kelompok
balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok
kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab
juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa
gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di
Tanah Air ( Indonesia ) hingga saat ini.

Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar
dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini
memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya
biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun
membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa-
masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu, para musisi
Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan
musik barat dan musik Indonesia. Sajian musik itu dikenal sebagai
musik keroncong.

Masa Kini :
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, masukpula
berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B.
demikian pula dengan music – musik negeri India yang banyak dibawa
melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara
musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami
perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik
dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran
pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang
memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat,
terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini
Prasejarah Musik Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu ternyata
perkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu
dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama.
Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka
menyebut India dengan Indie (Nedherland-Oost) yang maksudnya
Indonesia.
Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun
kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama
waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia.
Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi
dan dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang.

A. Jaman Prasejarah (sebelum abab 1 Masehi)


Ternyata prasejarah Indonesia belum banyak diteliti dengan kata lain
diselidiki oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahal justru
waktu antara tahun kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan abad ke-1
Masehi menemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik
sampai saat ini.
Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens (penulis buku Geschichte
der Musik 1 dari Munchen, Germany), pada jaman Mesolitikum kira-kira
tahun 5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 ras besar:
orang Australide (penduduk asli), orang Melanesia (berasal dari Asia
Tengah) dan orang Negrito (mungkin dari India).

Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasi
besar :

1. Imigrasi Pra-Melayu
Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatu
perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan
Mongolia.
Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan
lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan
semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara
sahut menyahut.
Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang
bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini
dikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi.
dengan nama
Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat
musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara.
Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di
tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang
cukup indah (terdapat di Bali sampai sekarang).
Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya.
Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian.
Seperti xylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda:
sebagai’tatung’ di Annam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand,
‘pattalar’ di Birma, ‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan
Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada
abad 5 Masehi. yang tersebar diseluruh Asia

2. Imigrasi Proto-Melayu pada jaman perunggu (abad 4 Sebelum


Masehi)
Menurut para ahli sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke
Indonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatu
daerah Cina SelatanAnnam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahan
suku-suku dari daerah tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand,
Malaysia ke Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan
Polynesia. Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt (1868-1954)
yang menemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan
Polynesia berdasarkan satu bahasa yang sama (yang memang
kemudian berkembang sendiri-sendiri). Teori ini pada jaman sekarang
didukung oleh hampir semua ahli sejarah. 
Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan mereka
mempengaruhi juga kebudayaan musik.
Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan,
karena di dekat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali
alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan
perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia
Tenggara.
Maka kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”.
Kebudayaan ini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan
mencapai puncaknya pada abad 3-2 Sebelum Masehi.
Bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dong-son? Kita tidak
tahu apa-apa tentang musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka
berukuran besar, maka musiknya berat.
Menurut ahli sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa ke
Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan
Denis StevensPelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara,
namun kemudian terutama dipelihara di Jawa dan Bali. Karena tidak
ada catatan maka tidak dapat diketahui teori musik yang
melatarbelakangi tangga nada yang unik ini. tangga nada
Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan ke
IndonesiaJawa. Rupa-rupanya mula-mula dipakai untuk upacara
mendatangkan hujan secara magig (mistik). ternyata ditemukan dalam
penggalian di
Pengaruh dari kebudayaan Dong-son ke Indonesia tidak berarti bahwa
di Indonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, tetapi
terjadilah suatu perkembangan : benda-benda dari perunggu dan besi
yang masuk “kasalisator”: meski sebelumnya di Indonesia
diperkirakan tidak ada perunggu (timah dan kuningan), namun
kemudian terbukti bahwa orang Jawa waktu abad-abad pertama
Masehi menjadi ahli dalam hal mengolah logam, terutama perunggu.

B. Jaman Sejarah (Hindu-abad 4-12)


Suatu ‘revolusi’ terjadi pada abad 1 Sebelum Masehi di waktu dibuat
kapal besar-besar di teluk PersiaLaut Cina. Maka lalu lintas ke
Indonesia pun menjadi intensif (sebelumnya diperkirakan lalu lintas
terjadi terutama lewat daratan). Terutama pedagang India mendatangi
daerah-daerah Indonesia sejak abad 2 dan 3 Masehi untuk
perdagangan. Maka pengaruh India di Indonesia dan tambah besar,
baik dari segi perdagangan dan politik maupun agama dan
kebudayaan.
Dari dokumen-dokumen dan penemuan nampak bahwa agama Budha
masuk kepulauan IndonesiaSumatera pada awal abad 7 Masehi dalam
kerajaan Sriwijaya dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra
(750-850 Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya
dari pertengahan abad 8 Masehi sampai abad 11 Masehi dimana fase
kreativitas yang sangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah
kebudayaan Jawa berupa musik dan tari, arsitektur dan seni rupa,
pada waktu itu dibangunlah Candi Borobudur dan Candi
PrambananIndonesia dari masa lalu sampai sekarang. pada abad 4
Masehi. Mereka mendirikan pusatnya di pulau yang menjadi
kebanggaan bangsa
Selain tangga nada Pelog dipakai juga tangga nada Slendro yang
bentuk dan rupanya diperkenalkan oleh Dinasti Syailendra pada abad 8
Masehi. Menurut cerita tangga nada ini ditemukan oleh dewa Barata
Endra atas petunjuk dewa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam
5 interval yang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak
selalu demikian. Malah dalam penggalian di JawaCina dan musik India.
ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang mirip dengan
tangga nada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil),
sama halnya dengan tangga nada
Perkembangan musik sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam
bahasa Sansekerta Ramayana. Drama ini diterjemakan dan diolah
bebas dalam banyak bahasa di Asia Tenggara. Pementasan dari
fragmen-fragmen drama ini sangat disukai. Sesudah abad 9 Masehi
terdapat terjemahan dalam bahasa Jawa dan paling sedikit sejak abad
11 Masehi dipentaskan di Jawa. Selain Pementasan tari
berkembanglah pula versi wayang, suatu tradisi yang nampaknya
berasal dari jaman pra-Hindu.
Waktu orang Hindu datang ke Jawa, maka mereka telah menemukan
bermacam-macam alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat
alat musik local maupun alat musik yang diimpor dari India seperti
gendamg, termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu
sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon
(bentuknya setengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan
harpa dengan 10 dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam
ukuran, gong, saron, bonang. Tidak dapat disangkal bahwa alat musik
mula-mula dimainkan menurut kebiasaan India.

Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukan


sejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron,
lonceng, gendang, gong-gong, namun tidak jelas dari abad berapa.
Tidak semua alat musik tersebut di atas bertahan di Jawa dalam
perkembangan waktu selanjutnya. Namun nampak bahwa alat musik
ini telah dipakai sebelum jaman Hindu. Perlu diketahui bahwa musik
gamelan sebagai musik herefon dengan pola ritme yang kaya,
keindahannya terletak justru dalam bunyi bersama dari lagu dan irama
yang saling melengkapi menjadi satu ‘simfoni nada dan irama’.
Sedangkan musik India termasuk musik solotis (vocal maupun
instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambel sebagai
iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidak digabungkan
dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyi dan
pemain.

Bahwa seni musik sejak dulu di Jawa mendapat suatu penghargaan


tinggi, dapat disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalam
relief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajin
menyebut nama alat musik dan sebagainya. Jadi Gamelan sebagai
orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari
India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong
dalam macam-macam bentuk dan ukuran, gambang ditambah sejumlah
alat lain yang sebagian ditinggalkan dalam perkembangan jaman.
Bahwa terjadilah suatu perkembangan musik gamelan (sampai
sekarang) membuktikan betapa tinggi musik ini hingga tidak ada
bandingnya di Negara lain di Asia Tenggara.
Pada masa abad 11 pusat politik pindah dari Jawa Tengah ke Jawa
Timur dengan Kerajaan Airlangga yang berhasil menaklukkan seluruh
Jawa (1037), Setelah itu dilanjutkan oleh kerajaan Singasari pada abad
13. Wilayah kekuasaan sampai Kerajaan Majapahit (didirikan oleh
Raden Wijaya dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada). Dengan
patihnya Gajah Mada pada tahun 1350-1389 merupakan puncak
kejayaan Majapahit dengan Pemerintahan Hayam Wuruk. Seluruh
kepulauan (termasuk kerajaan Sriwijaya) masuk dalam wilayah
Nusantara (itu nama wilayah kerajaan Majapahit di luar pulau Jawa).
Maka tidak mengherankan bahwa pada waktu itu pun gong yang di
Jawa di bawa ke seluruh Nusantara.

Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau memakai juga musik
gamelan. Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di daerah lain,
namun umumnya musik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain:
ritmik yang kaya serta melodic yang agak sederhana berdasarkan
tangga nada pentatonic tanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis)
adalah ciri khasnya.
Pada akhir jaman Hindu gamelan sudah lengkap seperti jaman
sekarang. Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian,
menurut Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu
bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat
musik lembut yang terutama dipakai di dalam ruang dengan gender,
gambang dan suling.
Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan
gendang, cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang
dipakai terutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat
yang keras seperti di Jawa terdapat terdapat pula di pulau-pulau lain
misalnya di Nias dan Flores Barat.
Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata
merupakan ansambel macam ini juga.
Menurur Kurst, kedua ansambel baru digabung menjadi satu orkes
gamelan sesudah jaman Hindu.
Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu.

1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaan


Majapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-
kerajaan Islam yang berkuasa sampai Sumetera.
1511 Malaka direbut Portugis dan masuk pula ke Kepulauan
Maluku(1522). Sementara itu di Jawakerajaan Demak, Kerajaan Islam
(1500-1546). berdiri
Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar
kepulauan di luar Jawa.
Bersama dengan agama Islam masuk ke Indonesia pula alat musik
Arab: misalnya rebana, rebab, gambus.
Namun alat musik ini berkembang di Indonesia : berbedalah bentuk
dan cara bermain rebab: di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab
ini disebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai; di Sumatera,
Kalimantan, Sulut dan Maluku dengan satu dawai; di Aceh dengan tiga
dawai.
Berbedalah pula nama rebana: terbang, trebang, robana, rabana.
Sedangkan gambus {sejenis gitar/mandolin) biasanya dilengkapi
dengan alat seperti biola, akordeon, gendang, seruling, bas menjadi
orkes gambus. Dengan kata lain: alat musik ini mengalami suatu
proses pengintegrasian ke dalam tradisi musik Indonesia.

C. Jaman Modern / Masa Kini


Banyak tema legu dalam bermusik. Sehingga karya para musisi
terdahulu masih enak dan layak di perkembangan dunia musik modern
yang semakin meningkat telah merambah berbagai aspek kehidupan
masyarakat serta berkesinambungan dari generasi ke generasi
sehingga telah menghasilkan begitu banyak karya yang patut di
banggakan. Pesatnya kemajuan industri musik di tanah air pada saat
ini di imbangi dengan banyak bermunculannya insan – insan musik
yang mendatangkan angin segar bagi industri tersebut. Seperti halnya
dunia film, dunia musik juga mempunyai pasar serta penggemar yang
banyak dengan aliran musik yang di anutnya, maka berlombalah grup
grup musik, duo, maupun solo untuk meniru. Dengan banyak
bermunculannya pendatang baru di dunia musik, maka banyak pula
karya- karyaserya penghargaan – penghargaantentang musik yang
sudah di hasilkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu
ditingkatkan dandikembangkan bakat generasi muda Indonesia di
bidang musik, khususnya mengenai sejarah, perkembangan serta
pengetahuan tentang dunia musik yang sifatnya universal tersebut.
Selain itu mereka juga diharapkanmampu untuk memperkenalkan
karya – karyake kancah nasional maupun internasional, sebagai hal
yang patutdibanggakan, dikembangkan, dipertahankan serta di
lstarikankeberadaannya. Mengingat untuk perkembangan dunia musik
modern itu sendiri di Indonesia belum ada wadah yang dapat memberi
informasi yang akurat tentang segala hal tentang dunia musik
moderndi Indonesia. Sedangkan fasilitas untuk mleakukan pelestarian
terhadap karya- karya serta penghargaan musik tersebut belum benar
– benar ada. Oleh karena itu diharapkan adanya suatu wadah yang
dapat menampung karya, penghargaan, minat serta aspirasi yang
dapat meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang musik
modern yang merupakan salah satu warisan khasanah budaya
Indonesia.

Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik


keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula
berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B dan
musik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-
filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik asing
dengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik
melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka,
muncullah berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues,
rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur
kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat
musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik
keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
1. Musik Daerah/Tradisional
Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat
musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair dan
melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Seni
tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari
masyarakat pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari :
1. Instrumen Musik Perkusi.
Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang.
2. Instrumen Musik Petik
Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek.
3. Instrument Musik Gesek
Antara lain : Rebab dan Ohyan.
4. Instrument Musik Tiup
Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet.
2. Musik Keroncong
Ciri musik jenis ini adalah pada harmoni musik dan improvisasi yang
sangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan
yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7
kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.
3. Musik Dangdut
Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat
musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yang
ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk
mengerakkan anggota badannya.
4. Musik Perjuangan
Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnya
berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untuk berkorban demi tanah air,
dan sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri
dengan semarak.
5. Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas
dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para
musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam
untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau
penikmatnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan
musik pop dewasa

Anda mungkin juga menyukai