Anda di halaman 1dari 23

Sekolah : SMA NEGERI 9 MANDAU

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Aspek : Seni Musik
Kelas : X I/ Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

A. 3.3 Menganalisi hasil pertunjukan musik barat


1. Unsur-unsur Musik
Sebagaimana Menganalisis Dan Unsur Dari Sebuah Musik Barat yang lain,
seni musik juga memiliki unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur musik diantaranya nada,
dinamik, tempo, dan irama.
a. Nada
Seperti telah diuraikan di atas bahwa Menganalisis Dan Unsur Dari Sebuah Musik
Barat adalah seni yang berhubungan dengan bunyi, maka bunyi menjadi unsur paling
penting dalam seni musik. Sebenarnya bunyi tidak hanya identik dengan musik.
Komunikasi manusia pun pada awalnya menggunakan bunyi sebagai medianya. Oleh
karena itu, bunyi sangat akrab bagi manusia. Setiap hari manusia mendengar bunyi aneka
rupa. Bunyi-bunyian dari yang paling halus seperti bunyi angin yang menyentuh
dedaunan sampai bunyi yang paling menggelegar seperti bunyi guntur pasti sering kita
dengar dan dengannya kita dapat mengenali lingkungan. Berarti melalui bunyi kita
berkomunikasi dengan lingkungan. Bunyi beraneka rupa. Ada bunyi yang enak didengar
karena indah. Bunyi seperti ini membuat kita nyaman. Namun, ada pula bunyi yang
teramat mengerikan. Tentu bunyi seperti ini membuat kita merasa tidak nyaman, bahkan
seperti berada di bawah ancaman. Beruntunglah bahwa indera pendengaran manusia
dapat memilah-milah dan memusatkan perhatian hanya pada bunyi-bunyi tertentu yang
menarik minat saja. Sedangkan bunyi-bunyi lain yang tidak berarti, kita abaikan. Seni
musik berusaha merangkai bunyi-bunyian dengan struktur nada tertentu sehingga
membentuk sistem tertentu. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi rendahnya nada
(pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna nada (timbre).
Seperti kita ketahui, bunyi dihasilkan oleh getaran suatu benda. Ilmu fisika
menjelaskan bahwa bunyi berupa gelombang yang dihasilkan oleh getaran suatu benda.
Bunyi yang kita dengar dari sumbernya sebenarnya berupa gelombang yang merambat
menuju indera pendengar. Bahkan pada kasus-kasus tertentu bunyi yang merambat itu
bila menabrak suatu pembatas atau dinding akan memantul dan kita dengar sebagai
gema. Ilmu fisika juga menjelaskan bahwa tinggi rendahnya nada ditentukan oleh jumlah
getar tiap detik (frekuensi) dari benda yang bergetar. Semakin rendah frekuensi getarnya
semakin rendah pula nadanya. Sebaliknya, semakin tinggi frekuensinya, semakin tinggi
pula nadanya. Dua buah nada yang berbeda tingginya akan terdengar berbeda bila
dibunyikan secara bersamasama. Jarak antara satu nada dengan yang lainnya disebut
interval nada. Namun, jika nada rendah dan tinggi yang dibunyikan bersama-sama tetapi
kedengaran sama nadanya kedua nada itu berarti dipisahkan oleh interval sejauh satu
oktaf. Demikian seterusnya dalam Menganalisis Dan Unsur Dari Sebuah Musik Barat.
b. Penulisan Nada
Lagu dapat dikenali lewat tulisan setelah manusia mulai mengenal tulisan.
Berbeda dengan bentuk komunikasi bahasa biasa yang penulisannya dengan huruf, musik
dikenali dengan notasi musik. Notasi musik adalah sistem penulisan nada lagu,
sedangkan satuan nada dalam penulisan musik disebut not. Dengan notasi kita dapat
mengenal, membaca, dan menyanyikan sebuah komposisi musik. Bahkan, kita dapat
menuliskan kembali komposisi musik yang telah kita kenal. Dengan demikian, notasi
merupakan perwujudan dari sebuah komposisi musik, sedangkan not merupakan
perwujudan dari nada. Jika nada dapat didengar, not dapat dilihat. Jadi, tidak
mengherankan bila not disebut pula sebagai lambang nada.
2. Mari Belajar Menulis Not
a. Not Angka
Ada dua cara menuliskan not, yaitu dengan not angka dan not balok. Penulisan
nada atau notasi musik dengan not angka adalah cara melambangkan nada dengan
lambang angka. Angka yang digunakan adalah angka 1 sampai dengan 7. Untuk nada
yang lebih rendah atau yang lebih tinggi tinggal mengulang simbol yang sama. Hanya
untuk yang lebih rendah diberi titik di bawahnya dan untuk nada yang lebih tinggi diberi
titik di atasnya.
Tinggi rendahnya nada dalam notasi angka sangat relatif. Artinya suatu simbol
tertentu, misalnya not 1 (do) dapat benar-benar mewakili nada setinggi nada 1 (do) atau C
murni (natural), tetapi juga dapat pula mewakili nada yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Oleh karena itu, dalam notasi musik dengan not angka selalu harus dilengkapi dengan
penulisan nada dasar. Penulisan nada dasar itu dimaksudkan untuk mengetahui bahwa
nada 1 (do) tersebut seberapa tingginya bila dinyanyikan. Sebagai contoh, lagu yang
ditulis dengan nada dasar 1 = C berarti tiap nada 1 harus dinyanyikan setinggi nada C
(natural). Demikian pula lagu yang ditulis dengan nada dasar 1 = G berarti tiap nada 1
(do) harus dinyanyikan dengan nada setinggi dengan nada G. Oleh karena itu, dalam
buku ini akan lebih banyak dibahas penulisan nada dengan notasi not balok.
b. Not Balok
Dalam notasi musik, not-not balok ditempatkan di dalam balok not yang lazim
disebut sebagai paranada. Paranada berupa 5 garis mendatar dengan jarak yang sama
yang mengapit 4 spasi.
Kegunaan paranada ialah untuk menempatkan not-not balok sesuai dengan sifat-
sifat nada yang dilambangkannya. Not yang rendah ditempatkan dalam paranada yang
rendah, sedangkan nada yang semakin tinggi ditempatkan di paranada yang semakin
tinggi.
Membaca paranada harus dari bawah. Bila kalian menempatkan not di garis
ketiga, maksudnya adalah garis ketiga dari bawah. Demikian pula bila kalian
menempatkan not dalam spasi keempat maksudnya adalah spasi keempat dari bawah.
3. Nilai Not
Dilihat dari nilainya, ada beberapa macam not. Harga not memengaruhi panjang-
pendeknya nada (durasi). Perbedaan harga not ditandai dengan perbedaan bentuk not.
Dalam notasi angka, tanda titik (.) memiliki nilai yang sama dengan not yang lain.
Tetapi dalam not balok tanda titik (.) di belakang not bernilai setengah dari not tersebut.
Sehingga jika ada not . berarti not tersebut bernilai 2 + 1 = 3 ketuk.
4. Bendera Not dan Garis Bendera
Seperti terlihat di dalam tabel di atas, not yang bernilai kurang dari 1 ketuk seperti
not 1/8, 1/16, dan yang lebih kecil lagi, dilambangkan dengan not yang berbendera.
Makin kecil nilai not makin banyak benderanya. Namun, beberapa not berbendera,
khususnya dalam notasi musik instrumentalia, seringkali dihubungkan menjadi satu
dengan menggunakan garis lurus. Garis tersebut mewakili bendera not. Oleh karena itu,
disebut juga sebagai garis bendera. Jumlah garis bendera pun sama dengan jumlah
bendera not. Jika yang dihubungkan adalah not-not yang berbendera satu, garis
benderanya pun satu. Tetapi, jika yang dihubungkan adalah not-not yang berbendera dua,
garis benderanya pun dua.
Ketentuan pemakaian garis bendera sebagai berikut.
1. Garis bendera ditarik dari tangkai not pertama sampai not terakhir yang dihubungkan
dengan garis bendera.
2. Jika ada not yang berlawanan arah tangkainya, harus ada not yang mengalah. Yang
dimenangkan adalah arah tangkai not yang terjauh dari garis ketiga.
3. Pada not yang sama jaraknya dengan garis ketiga, kita bebas menetapkannya. Bisa
samasama ke atas atau sama-sama ke bawah.
4. Dengan alasan teknis pada notasi musik instrumentalia dapat diterapkan aturan yang
berbeda.
5. Garis Lengkung
Seperti diuraikan di atas, kadangkala beberapa not disatukan untuk berbagai
keperluan. Ada kalanya beberapa not disatukan karena memiliki nilai yang sama. Ada
pula yang disatukan karena hanya mewakili satu suku kata lagu tertentu. Namun, ada
pula yang disatukan untuk memperpanjang nada tertentu. Penyatuan not tersebut
dilakukan dengan menambahkan garis lengkung terhadap not-not yang disatukan
tersebut. Ada 3 macam garis lengkung, yaitu:
a. Garis Lengkung Melismatis
b. Garis Lengkung Legato
c. Garis Lengkung Legatura.

6. Tanda Diam
Dalam notasi musik, tanda diam dimaksudkan sebagai tanda tidak terjadinya nyanyian.
Pada saat tersebut penyanyi disarankan untuk mengambil napas sebagai persediaan
menyanyi untuk nada-nada selanjutnya. Pada notasi angka, tanda diam berupa angka 0
(nol). Jika dalam sebuah baris lagu terdapat empat tanda 0 berturut-turut, itu berarti harus
diam selama empat ketuk.
Perhatikan letak tanda diam dalam paranada.
a. Tanda diam penuh (empat ketuk) dituliskan menempel di bawah garis keempat
paranada.
b. Tanda diam setengah (dua ketuk) dituliskan menempel di atas garis ketiga paranada.
c. Tanda diam seperempat (satu ketuk) dituliskan tegak di tempat yang selaras dengan
jalur melodi.
d. Tanda diam seperdelapan (setengah ketuk) dituliskan di tempat yang selaras dengan
jalur melodi.
Not-not balok juga diberi nama dengan huruf abjad A sampai G. Di atas not G dan di
bawah not A, tujuh nama pokok tersebut diulang. Sebenarnya not balok tidak
menunjukkan tinggi rendahnya nada. Bentuk not balok hanya menunjukkan harga yang
berhubungan dengan durasi nada (ketukan). Yang menunjukkan tinggi rendahnya nada
adalah paranada. Dengan demikian, letak not-not balok pada paranada yang akan
menentukan nama not-not tersebut.

7. Tangga Nada
Seperti sudah dijelaskan di atas, untuk mengetahui tinggi not (nama not) kita harus tahu
letak not tersebut dalam paranada. Oleh karena itu, pengetahuan tentang nama garis-garis
dan spasi-spasi paranada juga penting. Selain itu, kita juga harus mengenal kunci
paranada dalam notasi musik. Dikenal 3 macam kunci paranada, yakni kunci G, kunci F,
dan kunci C. Kunci paranada akan menjadi penentu bagi nada-nada yang terdapat pada
paranada.

8. Tangga Nada Diatonis


Istilah diatonis berasal dari kata dia yang berarti dua dan tonis yang berarti hal yang
berhubungan dengan nada. Disebut demikian karena dalam sistem tangga nada diatonis
terdapat 7 nada yang bila dirinci terdapat 5 nada berjarak sama dan 2 nada berjarak
setengahnya. Dengan demikian, tiap nada utuhnya masih dapat dibagi lagi menjadi 2
semi tone (setengah nada).
Tangga nada diatonis terdiri atas tujuh nada yang berinterval satu dan setengah nada.
Musik modern dari Eropa umumnya menggunakan tangga nada diatonis ini. Tangga nada
diatonis terbagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.

9. Tanda Mula dengan kres


Tanda mula berkaitan dengan nada dasar. Cara menentukannya adalah dengan
berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai
bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada kresnya. Untuk nada dasar selanjutnya
dipakai patokan nada kelima dari urutan nada tersebut.
10. Tanda Mula dengan Mol
Hampir sama dengan tanda mula dengan kres, cara menentukan urutan tangga nada
dengan mol juga dengan berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada
natural dianggap sebagai bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada molnya.
Untuk nada dasar selanjutnya dipakai patokan nada keempat dari urutan nada tersebut.
Maka nada dasar berikutnya adalah 1 = F dengan satu mol, dan seterusnya.

11. Dinamik
Dinamik berarti kekuatan, yaitu keras lemahnya atau kuat lembutnya nada dinyanyikan.
Dinamik lagu akan memengaruhi suasana lagu tersebut. Ada dua istilah pokok dinamik
lagu, yaitu forte yang berarti kuat dan piano yang berarti lembut. Dalam notasi musik
forte disingkat f dan piano disingkat p. Karena kuat lemahnya lagu itu bervariasi, masih
ada pula variasi dinamik lagu.
Tanda dinamik dituliskan di atas bagian lagu yang memerlukan. Pengaruhnya hanya
berlaku bagi not-not yang berada di dekatnya. Namun demikian, dalam praktik,
penafsiran seseorang terhadap dinamik lagu tergantung pada yang bersangkutan. Lebih
banyak orang memainkan nada-nada rendah dengan lembut sedangkan nada-nada tinggi
dengan kuat meskipun tidak terdapat tanda-tanda dinamik lagu.

12. Tempo
Sering kita dengar lagu yang biasanya dinyanyikan dengan lambat tiba-tiba diubah
dengan cara dinyanyikan dengan cepat. Mendengar lagu yang diubah kecepatannya,
sekejap kita akan merasa janggal. Coba saja nyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta”
dengan kecepatan seperti ketika kita menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung”.
Bagaimana rasanya? Kita merasa aneh karena cita rasa lagu tersebut akan ikut berubah
pula.
Oleh karena itu, kecepatan menyanyikan lagu sebaiknya mengikuti petunjuk yang telah
dibuat oleh penciptanya. Dalam hal ini kita perlu mengenal istilah tempo. Tempo adalah
istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Ada lagu yang bertempo
cepat, sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat. Istilah-istilah sebagai tanda
tempo biasanya menggunakan Bahasa Italia.

13. Tanda Ulang


Dalam sajian lagu, kita sering mendengar sebuah lagu yang dinyanyikan secara berulang.
Kadang diulang secara keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang
diulang dari awal, kadang yang diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling sering
kita dengar adalah pengulangan lagu hanya bagian refreinnya saja. Dalam notasinya tentu
tidak seluruh lagu beserta pengulangannya ditulis. Akan banyak menghabiskan halaman
kertas jika demikian. Oleh karena itu, untuk keperluan pengulangan bagian-bagian lagu
disini juga dikenalkan cara-cara pengulangan lagu dengan pemakaian tanda ulang.
4.3 Membuat tulisan tentang musik barat
ulisan Tentang Musik Barat

Musik Barat yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak


mempengaruhi bangsa kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis
sering dijadikan media untuk berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan,
politik, agama, kesehatan, dsb. Menyebabkan musik Barat sering mendapat
perlakuan/kedudukan yang sangat strategis, bahkan dianggap salah satu media
komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai pesan secara rasional
(walaupun tidak selamanya benar). Selain itu pengaruh musik Barat telah banyak
mempengaruhi dan mewarnai berbagai musik di Indonesia, baik musik popular maupun
musik daerah. Keberadaan musik tersebut cenderung telah menyatu dengan sebagian
masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat kita yang lebih tertarik untuk
mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap landasan
teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt kita lebih banyak melibatkan
aspek afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga penting dalam
mempelajarai seni musik. Oleh sebab itu agar kesadaran terhadap penguasaan ilmu secara
maksimal harus dibangun oleh kesadaran akan pentingnya berbagai unsur yang terjadi
pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan landasan dalam rangka
penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik, baik untuk
pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap musik-musik
yang bermutu. Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk
menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis dimana terdapat batasan TDM sebagai salah
satu landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat berhubungan dengan musik
–”esensinya”- selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya teoritis,
melainkan harus diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang
didasarkan pada seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu
apresiasi. Bahkan dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya
sendiri baik secara tiruan untuk latihan salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan
individual.

Notasi balok merupakan istilah umum yang digunakan di masyarakat. Berbagai


bentuk dan lambang yang digunakan dalam penulisan tersebut hanya berperan sebagai
media dalam bermusik dan pembelajaran musik (membaca karya-karya musik baik
dengan vokal maupun instrumen, mempelajari harmoni, komposisi, sejarah musik dsb).
terutama di lembaga seperti kursus musik maupun di perguruan tinggi yang membuka
program musik.

Penulisan musik diatonis menggunakan notasi balok berdasarkan system diatonis


5 garis di Indonesia pada umumnya lebih banyak mempelajari penulisan untuk karya-
karya musik yang muncul hingga abad ke-19 saja. Sedangkan untuk penulisan karya-
karya musik kontemporer (istilah untuk karya-karya musik kekinian) kurang dipelajari
karena bentuk penulisan untuk karya-karya musik kontemporer cenderung lebih bebas
serta individual. Hal tersebut juga berlaku dalam pembelajaran unit ini.

Struktur penggunaan garis lima berdasarkan sistim diatonis memerlukan leading


not. Dalam satu tonalitas posisi leading not berada pada nada ke 7 dengan jarak setengah
menuju oktaf. Hal tersebut berhubungan dengan musik tonal (lihat pembahasan tonalitas
pada unit sebelumnya).

Sistem diatonis memerlukan “leading not” Sehingga dihasilkan suatu struktur


jajaran nada. Untuk memahami notasi balok ada beberapa hal yang harus kita ketahui

1. Lambang penotasian. Berkaitan dengan paranada, letak not pada paranada, nama garis
dan spasi dalam berbagai tsaudara kunci.

2. Bentuk dan nama not serta tsaudara diam. Berbagai bentuk dan nama not serta tsaudara
diam, metris berbagai birama, nilai hitungan/ketukan dalam berbagai tsaudara birama,
fungsi titik pada setiap not, busur ligatura.

3. Tsaudara alterasi dan fungsinya,

4. Interval

5. Tonalitas mayor dan minor

6. Akor dalam berbagai posisi serta fungsinya.

7. Melodi beserta tsaudara ekspresi

Unsur-unsur Musik Barat


Secara umum, terdapat empa tunsur musikBarat, yakni sebagai berikut.

1. Irama dan matra

Irama dalam musik pop atau kontemporer sering disebut style, tradisi, idiom, atau
corak (genre). Dalam musik pop modern, irama mencakup country, folk, waltz, rock ‘n
roll, samba, salsa, disko, dan lain-lain. Ia mencakup juga fusi atau peleburan berbagai
corak pop seperti country-rock, jazz-rock, dan Latin-disco.

Anda yang bisa memainkan gitar irama tahu bahwa memainkan irama country,
misalnya, berbeda dengan memainkan irama salsa. Pola pukulan gitarmu untuk jenis
irama pertama berbeda dengan pola pukulanmu untuk jenis irama kedua. Dalam notasi
khusus untuk irama gitar, setiap irama ini diperikan dengan pola kombinasi not dengan
berbagai nilai tertentu.

Ritme harus dibedakan dengan matra. Secara sederhana, matra adalah


pengelompokan ketukan-ketukan dasar yang tetap dari suatu lagu. Dalam musik populer,
ia disebut beat, suatu kata bahasa Inggris yang berarti “ketukan” dalam bahasa Indonesia.
Jenis-jenis matra membentuk jenis-jenis birama seperti 2/4, 3/4, 4/4, 6/4, 3/8, 6/8, 9/8,
dan 12/8. Angka di sebelah kiri garis miring menunjukkan jumlah ketukan per birama;
angka di sebelah kanan menunjukkan nilai not dasar yang melandasi berbagai nilai not
yang membentuk ritme suatu lagu.

2. Atmosfir

Atmosfir adalah lingkungan di sekitar suatu nyanyian. Atmosfir menjawab


pertanyaan: “Anda di mana?” Di suatu pantai tropik atau pegunungan salju; di gereja, di
rumah, atau di hotel?

3. Suasana hati

Bagaimanakah perasaan Anda yang tengah menyanyi tentang apa yang Anda
katakan pada kami sebagai pendengar? Bahagia, merenung, sedih, damai, tenang, rindu,
bercanda, sangat hormat, sepi.

4. Pesan

Apa yang Anda, penyanyi, katakan pada kami sebagai pendengarmu? Apa fakta,
sudut-pandang, filsafatmu; tanggapan apakah yang Anda inginkan dari kami?

Secara khusus, terdapat empat unsur musik barat, yakni sebagai berikut.

5. Lirik

Ada beda arti antara pesan dan lirik. Pesan adalah apa yang Anda katakan melalui
suatu nyanyian atau lagu; lirik adalah bagaimana Anda menyampaikan pesanmu melalui
nyanyianmu.

Lirik mengungkapkan emosi (umum) dan nyanyian – mencakup melodi dan lirik
– adalah ungkapan emosional. Lirik bisa terdiri dari bait (verse) dan koor (chorus). Bait
menunjukkan, koor bercerita. Bait menunjukkan seseorang atau sesuatu melalui bahasa
yang spesifik dan menarik; koor bercerita melalui komentar atau ringkasan tentang bait.
6. Melodi

Unsur ini adalah suatu gabungan dari rangkaian tingginada (pitch) dan ritme.
Rangkaian tingginada dan ritme ditandai oleh rangkaian not dan tanda-diam dengan
bermacam-macam nilai.

7. Harmoni

Harmoni dalam musik Barat adalah salah satu teori musik yang mengajarkan
bagaimana menyusun suatu rangkaian akord-akord agar musik tersebut dapat enak
didengar dan selaras. Di sini dipelajari tentang penggunaan berbagai nada secara
bersama-sama dan akord-akord musik, yang terjadi dengan sesungguhnya ataupun yang
tersirat. Studi ini sering merujuk kepada studi tentang progresi harmonis, gerakan dari
satu nada secara berbarengan ke nada yang lain, dan prinsip-prinsip struktural yang
mengatur progresi tersebut.

Ciri interval bergantung juga pada tangga nada. Contoh-contoh interval berasal
dari suatu tangga nada Barat yang sangat lazim dipakai untuk menciptakan lagu: tangga
nada diatonik mayor. Urutan notnya dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sejauh
satu oktaf – delapan nada – adalah do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Anda bisa membunyikan
urutan not ini dari yang paling rendah ke yang paling tinggi dan sebaliknya.

Karena tangga nada diatonik mayor mengenal dua setengah nada, maka secara
ilmu berhitung sederhana jarak nada antara pasangan not lain yang punya satu nada bisa
dibagi menjadi dua. Pasangan not do-re, re-mi, fa-sol, sol-la, dan la-si yang masing-
masing berisi satu nada sebagai akibatnya dibagi menjadi setengah nada. Timbullah suatu
tangga nada baru yang di dalamnya setiap pasangan not tadi diperkecil jaraknya menjadi
setengah nada dan menghasilkan jaraknada yang sama antara semua pasangan not yang
baru.

Tangga nada baru berdasarkan hasil pembagian satu nada menjadi setengah nada
ini disebut tangga nada kromatik. Dari yang paling rendah ke yang paling tinggi, urutan
notnya demikian: 1-#1-2-#2-3-4-#4-5-#5-6-#6-7-1.

Tanda kres (#) menaikkan not di sebelah kiri kres sejauh setengah nada. Ketika
dinyanyikan, not-not yang diberi tanda # berbunyi – dari yang paling rendah ke yang
paling tinggi – do-di-re-ri-mi-fa-fi-sol-se-la-li-si-do. Tapi kalau dibunyikan dari not do
yang paling tinggi ke yang paling rendah, cara menulisnya berbeda: 1-7-b7-6-b6-5-b5-4-
3-b3-2-b-1. Tanda mol (b) menurunkan not di sebelah kiri sejauh setengah nada juga.
Urutan not ini dibunyikan sebagai do-si-sa-la-lu-sol-su-fa-mi-mu-re-ru-do.

Secara praktis, bunyi setengah nada pada posisi naik dan turun dari tangga nada
kromatik sama: di sama bunyinya dengan ru, ri sama bunyinya dengan mu, fi sama
bunyinya dengan su dan seterusnya. Karena sama bunyinya, nada-nada ini disebut nada-
nada enharmonik.

Tangga nada diatonik mayor lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu yang
bersuasana gembira, ceria, cerah – pendek kata, lagu-lagu yang bersuasana optimistik.
Tangga nada kromatik memberi warna-warna halus pada suatu ciptaan musikal. Ada juga
lagu-lagu yang, meskipun memakai tangga nada diatonik mayor, bersuasana sedih.

Pola ritme khas suatu melodi dibentuk oleh kombinasi khusus berbagai interval
tadi. Dalam musik vokal (gabungan nyanyian dan musik iringan), pola ritme ini
dipengaruhi ritme dan makna liriknya. Not-not yang ditahan – misalnya, selama dua
sampai dengan empat ketukan alam jenis birama 4/4 (1 . . . ) – cocok untuk menekankan
pesan lirik yang penting, seperti judul suatu lagu. Pasangan atau rangkaian not yang
bergerak cepat karena memakai satu garis penghubung di atasnya), kombinasi satu dan
dua garis penghubung di atas tiga not, atau dua garis penghubung di atas empat not cocok
untuk lagu-lagu yang bersifat cakap (conversational). Pola ritme yang ditandai oleh
berbagai garis penghubung not-not bernilai kecil mengungkapkan suasana kegiatan yang
membutuhkan energi tinggi seperti kesibukan pekerjaan, kehidupan yang terburu-buru,
pertandingan olahraga seperti sepak bola, bahkan keadaan kacaubalau atau perang.

Entah tangga nada diatonik, kromatik, atau minor naturel, melodi yang diciptakan
berdasarkan salah satu dari antaranya punya ciri-ciri umum tertentu, yaitu:

1. Pertama, melodi itu dibentuk oleh suatu gagasan inti yang disebut motif melodi. Ini
ibarat tiang utama suatu rumah. Dari tiang utama ini, pencipta – seperti seorang arsitek
bangunan – mengembangkan rumah itu dengan menambah tiang lain, kerangka, dinding,
atap, penghalusan, pengecatan dinding, penambahan ornamen, dan rincian-rincian
konstruksi lain sampai rumah itu tampak keren – sama sekali berbeda dengan kali
pertama ia dimulai dengan tiang utama. Padakomposisi melodi Barat, motifnya biasanya
ada di awal lagu sebanyak satu sampai sekitar dua birama dan bisa diulang-ulangi –
dengan memakai not yang sama atau berbeda – pada bagian lain dalam melodi.

2. Kedua, suatu melodi diciptakan melalui kombinasi not-not berbagai nilai dengan waktu
istirahat tertentu di antara not-not itu. Not yang ditahan selama beberapa ketukan
digabung dengan not yang berlangsung selama satu ketukan, setengah ketukan,
seperempat ketukan, seperenam belas ketukan, dan seterusnya. Tanda istirahat biasanya
muncul padanot yang ditahan yang bisa diikuti tanda koma atau tanda diam. Dalam notasi
angka, tanda diam ditulis dengan memakai angka nol (0). Melodi tanpa waktu istirahat
akan melelahkan untuk didengar dan dinyanyikan.

3. Ketiga, suatu melodi diciptakan berdasarkan tangga nada. Tangga nada Barat yang
paling lazim dipakai adalah tangga nada diatonik mayor. Karena ada tujuh not pokok
dalam tangga nada ini, maka ada juga tujuh kunci atau nada dasar. Kunci ini ditulis
dengan memakai abjad. Padanannya dengan not angka demikian: C (do), D (re), E (mi),
F( fa), G (sol), A (la), dan B (si). Tangga nada Barat kedua yang lazim dipakai adalah
tangga nada minor naturel: A-B-C-D-E-F-G. Kedua jenis tangga nada paling populer ini
berdasarkan tangga nada diatonik mayor C.

4. Keempat, suatu melodi bisa memakai not-not akordal atau gabungan not-not akordal
dan non-akordal. Untuk memahami pernyataan ini, kita memakai susunan not akordal
dari tiga not – disebut triad – dalam tangga nada C mayor.

8. Ritme

Dalam musik, ritme adalah suatu bagian dari melodi atau lagu. Ia berhubungan
dengan distribusi not-not dalam waktu dan tekanan not-not itu. Not-not dalam waktu ini
diberi berbagai nilai.

Dalam ketukan 4/4, misalnya, satu not bernilai empat ketukan dibunyikan untuk
jangka waktu yang agak lama (misalnya, selama 4 detik) sementara satu not bernilai satu
ketukan membutuhkan waktu yang singkat untuk dibunyikan (misalnya, setengah detik).
Satu not lain yang bernilai setengah ketukan jelas membutuhkan waktu lebih pendek dari
not sebelumnya untuk dimainkan atau dinyanyikan.

Jenis-jenis Musik Barat

1. Blues

Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari
Amerika Serikat (AS). Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang
muncul dari komunitas mantanbudak-budak Afrika di AS. Musik blues mempunyai
pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat
terlihat dalam aliran ragtime, jazz, bluegrass, rhythm and blues, rock and roll,hip-hop,
dan country, serta lagu-lagu pop konvensional.

Ciri dari permainan musik blues hampir sama dengan musik jazz, perbedaanya
yaitu terletak pada tempo dan penonjolan unsur melodinya. Musik blues temponya slow,
pada lagu dan permainan gitar lebih ditonjolkan sedangkan instrumen lainnya kelihatan
hanya sebagai pelengkap saja.

Alat musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon – Piano –
Klarinet –Terompet – Double bass –Drum – Vokal

2. Country

Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal
dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari
lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-
an. Ciri khas Country adalah penggunaan alternasi bass atau bas berganti disela-
selastrumming. Bila memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan
bergantian dengan strumming tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang
digunakan, apabila dengan tangga nada natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A

Alat musik yang digunakan: gitar, biola, steel guitar, dobro,harmonika, gitar bass,
fiddle(biola), drum, mandolin, banjo

3. Emo

Emo adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik
yang ekspresif dan berisi pengakuan. Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring
juga disebut emotive hardcore. Terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti,
tercampur dengan pop punk dan indie rock.

Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of Spring telah menjadi metafora bagi pemusik
emo dari generasi berikutnya, termasuk di antaranya tema-tema seperti nostalgia,
kepahitan yang romantis, dan putus asa yang puitis. Alat musik yang digunakan: vokal,
gitar listrik, gitar bass, drum.

4. Metal

Metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada 1970-an. Aliran
musik ini mengutamakan gitar yang cukup banyak. Subgenre musik Metal:

Trash Metal dan Speed Metal

Tempo lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm
Downstroke pada Thrash metal oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer dan
lainnya. Sedangkan Speed metal dimainkan lebih cepat sangat-sangat cepat dan bertenaga
seperti Motörhead, Iron Angel, Anthrax. Sedangkan musik Thrash metal yang berasal
dari Eropa adalah seperti, Kreator dan Destruction, keduanya dari negara Jerman.

Death Metal
Underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori
oleh Napalm Death dan Brutal Truth, berkembang pada 1991 menjadi Death metal
Scandinavia oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates.

Black Metal

Aliran ini muncul sekitar awal dan pertengahan tahun 1980-an, yang diprakarsai
oleh band-band cadas seperti Venom,Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory.

Alternative Metal

Alternative metal adalah salah satu subgenre metal yang paling populer di awal
90’an. ketika popularitas Glam Metal mulai tenggelam akibat kemunculan Grudge pada
akhir 80an. Alternative Metal digunakan untuk mendeskripsikan band-band seperti
Primus, Rage Against The Machine dan Jane’s Addiction yang mengfusikan Heavy
Metal dan Alternative Rock.

Grunge

Tahun 1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah percampuran
kental antara Heavy Metal dan Post-Punk bahkan Hardcore bermunculan di Seattle,
walaupun sedikit cenderung ke Alternative rock yaitu, subgenre lain. Band Grunge dari
Seattle, seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice in Chains.

Folk Metal

Folk Metal adalah fusi Heavy Metal dengan musik folk (musik daerah), aliran ini
digawangi oleh band-band sepertik Korpiklaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintroll, Turisas
dsb.

Melodic Death Metal

Melodic Death Metal sendiri berkembang pesat di Skandinavia, khususnya


Gothenburg. Band-band seperti In Flames, At The Gates, Dark Tranquillity, Arch Enemy
dan Soilwork.

Deathcore

Deathcore berkembang sebagai turunan dari Death Metal dengan ciri khas lirik
yang persis Death Metal, yaitu tentang kematian, neraka, setan, dan nuansa-nuansa
mistik. Kebanyakan dari Death Metal adalah orang-orang atheis, sedangkan Deathcore
kebanyakan adalah orang-orang agnostik. Deathcore sendiri cenderung bertempo cepat,
hampir mirip aliran metal old school yang bersifat hancur-hancuran namun masih ada
grip-grip yang melodian.

5. Hip Hop

Hip Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun
1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip
Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari
MCing (lebih dikenal rapping),DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen
Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.
Subgenre musik Hip Hop:

Rapcore

Pada sekitar tahun 2000, Linkin Park merilis album dengan genre Rapcore / Rap
Rock dengan nama Hybrid Theory dengan lagu In The End sebagai best song-nya.

Electro

Musik yang satu ini memang sedang naik-naiknya di saat ini, dan tidak ada yang
tahu bahwa ternyata Electro juga merupakan bagian dari musik Hip Hop.

Miami Bass

Musik ini sangat berkarakter irama bass yang kuat, dan lirik yang sedikit
menyinggung tentang seks menjadi bagian dari kelompok yang satu ini.

Hardcore Hip Hop

Pada tahun 1990’an, musik dari New York dan East Coast menjadi musik yang
sangat keras dan gelap, sesuai dengan kehidupan yang terjadi disana.

6. Jazz

Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20
dengan akar-akar dari campuran-campuran musik di Afrika dan Eropa. Ciri-ciri musik
jazz yakni vokal dan lirik cenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi instrumen,
harmoninya rumit, memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi dan ritme dan
melodi memiliki kecenderungan improvisatif. Elemen penting dalam jazz adalah blue
notes, improvisasi,polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note.

Alat musik yang digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon –Trombon – Piano –
Klarinet –Terompet – Double bass –Drum – Vokal.

7. Musik Klasik

Musik klasik adalah musik yang diproduksi dalam seni, atau berakar dalam,
tradisi musik liturgi Barat dan sekuler. Ciri-cirinya adalah didominasi oleh musik gesek
dan tiup, tidak menggunakan beat (drum-set) secara konstan, dan tidak menonjolkan
ritme pada melodi dan harmoni. Elemen klasik adalah suatu konsep yang digunakan oleh
para filosof kuno untuk menjelaskan terjadinya pola-pola di alam.

Fungsi musik klasik adalah meningkatkan kecerdasan majemuk, memfasilitasi


ikatan emosional orang tua dan anak anak, membangun ketrampilan sosial dan emosional
anak, meningkatkan perlatihan terhadap tugas tugas dan kemampuan bicara,
mengembangkan kontrol impulsif dan perkembangan motorik, dan menjembatani
keratifitas dan kesenangan.
Alat-alat Musik yang digunakan adalah Harpsichord, Piano, Biola (Violin), Brass,
dan Cello / Bass Violin

8. Pop

Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang
didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Musik populer
pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama
kali dibuat berdasarkan penemuanThomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik,
Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-
negara lain sedunia. Musik pop merupakan induk dari segala musik modern.

9. R&B

R&B (rhythm and blues atau ritem dan blues) adalah genre musik populer yang
menggabungkan jazz, gospel, dan blues. Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh
pemusik Afrika-Amerika. Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor
memasarkan musik kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang
sama, Louis Jordan mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua
dari lagunya berdasar pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band
Jordan, Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon
beserta musisi-musisi lain sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bas, dan drum.

10. Reggae

Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae berdiri di


bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai
“skank”, bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-
masing ukuran, dikenal dengan sebutan “sekali mengeluarkan”. Karakteristik, ini
memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady. Alat yang digunakan
drum, bass, guitar, keyboard.

11. Rock

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada
pertengahan tahun 50an. Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik
atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section
dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer.
Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan
sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga
chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik. Alat musik
yang digunakan: Gitar elektrik, Gitar bas, Drum, dan Kibor.

12. Swing

Aliran musik ini termasuk genre musik baru turunan musik pop. Ciri-ciri yang
paling jelas adalah musik swing selalu dinyanyikan dengan nada-nada yang mendayu-
dayu. Musik swing juga dinyanyikan dengan sangat santai dan hampir tanpa ekspresi.
Lagu yang ber-genre swing contohnya adalah “Trouble is A Friend” yang dinyanyikan
Lenka.

B. Mempresentasikan Hasil Analisis Musik Barat


Menurut Prier SJ (2008:124) menyatakan bahwa:

“Analisis musik adalah memotong dan memperhatikan detil sambil melupakan


keseluruhan dari sebuah karya musik. Keseluruhan berarti: memandang awal dan akhir
dari sebuah lagu serta beberapa perhentian sementara ditengahnya;gelombang-gelombang
naik-turun dan tempat puncaknya; dengan kata lain dari segi struktur.”

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis musik adalah


kegiatan membedah dan meneliti dengan teliti sebuah karya musik dengan
mengesampingkan keseluruhan karya itu. Dengan memperhatikan struktur seperti
gelombang naik-turun hingga puncak dari karya tersebut.

Menurut The Grove Concise Dictionary Of Music, Stanley S (2009:97):

Analysis : The part of the study of music which takes the music itself, rather than any
external factor, as it is starting point. It normally involves resolution of musical structure
into relatively simpler constituent elements and the investigation of the role of those
elements in the structure.

There are many different and methods of analysis, including by fundamental


structure, by theme, by form, by phrase structure and by information theory.

Analisis adalah salah satu bagian dari pelajaran musik dimana musik itu
diperdalam berdasarkan beberapa faktor luar sebagai langkah awal. Hal ini biasanya
berhubungan dengan penyelesaian struktur musik ke dalam bentuk yang sederhana dan
meneliti aturan elemen-elemen yang terdapat di dalam struktur itu. Banyak perbedaan
tipe dan metode dalam analisis termasuk stuktur dasar musik, tema, bentuk, struktur
frase.

Maka berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan


salah satu aktifitas musik untuk mempelajari suatu karya secara mendalam. Elemen-
elemen yang menjadi bahan yang akan diteliti yakni struktur dasar, tema, bentuk, struktur
frase. Analisis terhadap permainan drum pada lagu Rock Bergema Aransemen Ewin
Gutawa Orch stra ini juga akan dilakukan dengan meneliti struktur yang ada di dalamnya.
Dalam penjabaran berikutnya, analisis yang akan dijabar mencakup frase, bentuk,
struktur dasar, tema, keterangan bagian partitur.

Langkah-Langkah Menganalisis

1. Pertama, usahakan untuk selalu fokus melihat pertunjukan dan hindari melakukan
kegiatan lain seperti berbincang dengan penonton lain, makan, atau bermain gadget.
Pikiran dan hati dikonsentrasikan pada pertunjukan sehingga dapat merasakan lagu yang
disajikan.

2. Kedua, buatlah catatan" kecil atau singkat yang isinya tentamg kebaikan, kekurangan,
kemungkinan solusi atau jalan keluar yang ditawarkan.

3. Ketiga, catatan" kecil tersebut dikelompokkan sesuai bahasan atau analisis yang akan
disampaikan.

4. Terakhir tulislah kritik dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

C. Mengkomunikasikan

Kritik dalam penyajian seni musik adalah pendapat mengenai baik atau buruknya
kemampuan seseorang atau suatu kelompok dalam memproduksi suatu karya musik
dalam pertunjukan seni yang berhubungan unsur- unsur musik, seperti ritme, melodi,
harmoni, interpretasi, dan ekspresi.
Tahap-tahap penulisan kritik musik adalah:

1) Tahap deskripsi

tahap ini, kriitikus mengamati suatu pertunjukan atau suatu karya musik dengan
tujuan mengumpulkan data.

2) Tahap analisis

Pada tahap ini, kritikus menganalisa pertunjukan atau karya musik yang telah
diamati sebelumnya.

3) Tahap interpretasi

Pada tahap ini, kritikus melakukan proses memaknai karya musik yang telah
diamati dan dianalisa sebelumnya dengan teliti.

4) Tahap evaluasi

Pada tahap ini, kritikus mengatakan pendapat atau kritik terhadap pertunjukan
musik atau suatu karya musik yang telah diamati, dianalisa dan diinterpretasi
sebelumnya.

B. 3.4 Memahami perkembangan musik barat


Zaman perkembangan musik Barat
dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan
dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan
sebelum Zaman Modern
1. Zaman Kuno ( <1450)
Kita awali dari zaman kuno, zaman di mana belum ditemukannya alat musik.
Kebanyakan karya musik yang dihasilkan pada zaman ini hanya berbentuk melodi hasil
suara manusia. Oleh karena itu, karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan
dengan suara manusia sehingga disebut zaman vokal.

Ada penyebabnya loh mengapa vokal saja yang menjadi pondasi musik pada saat itu.
Pada zaman ini gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan karena dinilai dapat
mengganggu kekhusyukan.
Namun, ketika Paus Gregorius I menjabat sebagai pimpinan gereja, mulailah diadakan
organisasi ulang liturgi Katholik. Setelah itu mulailah dibolehkan penggunaan musik
jenis gregorian.

Akan tetapi masih belum ada alat musik karena musik gregorian berbentuk melodi yang
dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga bentuk lagu-lagu jenis ini bersifat sakral dan
lebih diutamakan untuk fungsi peribadatan.

2. Zaman Rennaisance (1450-1600)

Rennaisance atau rennaisans adalah zaman kelahiran kembali Eropa setelah mengalami
zaman kegelapan. Pada zaman ini berkembang luas ilmu pengetahuan dan seni. Berikut
ini ciri-ciri musik zaman rennaisance:

a. Melodi
Melodi yang digunakan pada zaman ini masih pendek seperti musik gregorian pada
umumnya. Lalu untuk suara jenis tenor digunakan untuk nada panjang.

b. Media Penyajian
Media penyajian digunakan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu yang dipakai
biasanya koor gereja dan acapella. Lalu alat musik yang digunakan antara lain mandolin,
hord, lute, keyboard, cornet, dsb.
c. Pola
Pola atau bentuk musik yang digunakan antara lain: missa, passion, fantasia, motet, dan
toccaca.

d. Ritme
Ketukannya bertekanan berat dan sering terjadi pergantian tempo serta birama yang
berlebihan.

e. Tekstur
Menggunakan tekstur poliponik dengan susunan empat suara atau lebih. Lalu harmoni
yang sering digunakan adalah triad pokok.

Untuk tokoh musik pada zaman Rennaisance yang terkenal antara lain: Geovanni Pierlugi
de Palestrina (1525-1594), Orlandus Lassus (1532-1594), dan Giovanni Gabrielli (1557-
1623).

3. Zaman Barok (1600-1750)


Selanjutnya tentanga zaman Barok. Zaman ini dikenal sebagai awal gaya modern yang
dimulai setelah abad ke-16. Pada abad ke-18 lah gaya Barok murni mulai terlihat.

Musik berjenis opera mulai sering dipertontonkan, sedangkan khusus konser masih
khusus untuk kalangan bangsawan. Tangga nada mayor dan minor yang telah
dikembangkan sejak zaman Rennaisance mulai coba disatukan pada zaman ini untuk
penggarapan musik instrumental.

Ciri-ciri musik zaman barok:

a. Melodi
Melodi zaman ini begitu mengalir. Terkadang menggunakan ornamentasi di luar chord
iringan yang mana ini berbeda dengan zaman sebelumnya.

b. Media Penyajian
Perkembangannya mulai pesat. Di dalam orkestra, musisi mulai menggunakan alat musik
seperti hobo, flute, keyboard, hingga alat musik petik. Lalu dalam pertunjukan musik
mulai digunakannya alat musik seperti biola dan trompet.

c. Pola
Bentuk-bentuk polanya seperti opera, sonata, cantata, hingga overtune.

d. Ritme
Pada zaman Barok ini pemakaian satu tempo pada satu pola ritme terlihat sangat
monoton.

4. Zaman Klasik (1740-1830)


Berikutnya tentang zaman Klasik, zaman di mana kemegahan kebudayaan Yunani dan
Romawi. Ciri-ciri musik zaman klasik antara lain:

a. Melodi
Melodi yang digunakan kompak dan memiliki kesamaan tema

b. Tekstur
Bersifat homofon atau musik yang terdiri dari banyak suara yang dimainkan secara
bersamaan sehingga menghasilkan suatu komposisi musik yang menarik.

Tokoh musik atau komponis yang menjadi ikon zaman klasik antara lain: Wolfgang
Amadeus Mozart (1756-1791), Ludwig van Beethoven (1770-1827), dan Joseph Haydn
(1732-1809).

5. Zaman Romantik (1815-1910)


Zaman ini ditandai dengan kegiatan bermusik yang lebih menonjolkan unsur timbre,
ritme, melodi, dan harmoni. Jadi, karya yang dihasilkan lebih emosional dan dramatis.

Berikut ciri-ciri musik zaman romantik yang perlu kalian ketahui:

a. Melodi
Melodi untuk vokal sangat dipengaruhi oleh pembuatan melodi instrumen.
b. Media Penyajian
Karya musik pada zaman ini digunakan untuk pertunjukan konser di gedung dan opera.
Permainan tunggal dengan alat musik piano juga mulai sering dilakukan masyarakat pada
zaman ini. Lalu orkestra pada zaman romantik mulai didominasi oleh alat musik gesek
ditambah alat musik seperti trombon, harpa, dan horn.

c. Pola
Mulai dilakukan pembentukan musik Rhapsodi dan musikalisasi puisi yang tentu
romantis.

d. Ritme
Pembuatan partitur untuk ritme selalu dilengkapi tanda-tanda tempo yang memiliki
berbagai modifikasi.

e. Tekstur
Sebagian besar berbentuk homofonik yang telah dikembangkan dengan pemakaian chord
disonan dan ornamentasi serta teknik kontrapung.

Tokoh-tokoh musik terkenal pada zaman romantik antara lain: Frederic Chopin (1810-
1849), Johann Strauss (1804-1849), Frans Schubert (1797-1828), dan Robert Schumann
(1810-1856).

6. Zaman Impressionisme
Zaman ini ditandai dengan penggunaan chord disonan yang cukup over dan malah
dianggap menyimpang dari kaidah musik yang ada. Jadi, mah pengertian gampangannya
zaman impressionisme itu peralihan dari romantik ke modern. Tepatnya pada awal abad
20.

Berikut ciri-cirik musik zaman Impressionisme:

a. Ritme
Ritme yang dihasilkan dari pergerakan chord paralel. Bahkan masyarakat mulai gemar
menggunakan akor semblan.

b. Media Penyajian
Alat musik yang digunakan seperti flute dan klarinet digunakan untuk register rendah.
Sementara itu, biola digunakan untuk nada tinggi.

c. Melodi
Dan yang terakhir adalah melodi. Melodi dan tangga nada menurut anakmusik.com
dipengaruhi oleh musik gamelan.

Tokoh-tokoh musik zaman Impressionisme antara lain: Acille Claude Debussy (1862-
1918).
7. Periodisasi Musik Barat Menurut Dieter Mack
Menurut Dieter Mack dan Roderick J. McNeil (2002) sejarah periodisasi musik barat
digolongkan seperti ini:

1. Musik Zaman Yunani Kuno (1100 SM)


2. Musik Zaman Romawi (753 SM)
3. Musik Abad Pertengahan (500-1350 M)
4. Musik Zaman Renaisans (1350-1600 M)
5. Musik Zaman Barok (1600-1750 M)
6. Zaman Musik Klasik (1750-1800 M)
7. Musik Zaman Romantik (1800-1890 M)
8. Musik Zaman Peralihan (1890-awal - abad XX)
9. Musik Abad Modern (1900-sekarang)

Itulah tadi penjelasan mengenai periodisasi atau pembagian zaman musik yang ada di
barat. Komponis-komponis yang telah disebutkan sangat andil dalam pembentukan musik
yang akhirnya berwujud seperti sekarang ini. Prosesnya tentu tidaklah sebentar.

Sejarah Dari Sebuah Seni Dasar Musik Barat

Sejarah Dari Sebuah Seni Dasar Musik Barat itu bersifat universal. Setiap orang, dari
mana pun asalnya, akan mampu mencerna, memahami, dan menikmati musik tanpa harus
mengenal, mengerti, dan memahami bahasa lirik yang digunakan penciptanya. Musik
adalah melodi, ritme, dan harmoni yang untuk memahaminya cukup dengan bahasa rasa.
Maka, jangan heran bila bayi yang masih dalam buaian yang secara teknis belum
mengerti bahasa, sudah dapat menikmati nyanyian yang didendangkan oleh ibunya.
Dalam bab ini kita akan mempelajari perkembangan musik di mancanegara, khususnya
Eropa, dengan maksud agar kita lebih mengenal akar perkembangan musik, yang hingga
saat ini kita nikmati. Tentu bukan hanya karya-karya musiknya saja yang kita pelajari,
tetapi ilmu pengetahuan tentangnya juga akan kita pelajari. Kita cari hubungannya
dengan karya-karya seni kita. Dengan cara demikian kita mengenal dan memahami
budaya orang lain sekaligus mengenal dan memahami diri kita sendiri.
Sejarah Musik Barat Beserta Budaya yang Mempengaruhinya
Boleh dikatakan Sejarah Dari Sebuah Seni Dasar Musik Barat, usia musik hampir
sama dengan usia keberadaan manusia. Hal ini dapat dianalogikan dengan bayi yang baru
lahir pun dapat menikmati musik. Tentu musik pada awal keberadaan manusia, jauh
berbeda tingkat kecanggihannya dengan musik masa kini. Meskipun demikian,
sesederhana apa pun, pada prinsipnya musik itu sama, yakni hal-hal yang berhubungan
dengan melodi, ritme, dan harmoni. Namun, keberadaan musik purba yang tidak dapat
dilacak bekasnya juga tidak gampang dijadikan sebagai bahan penulisan sejarah karena
penulisan sejarah memerlukan bukti-bukti historis yang meyakinkan secara ilmiah.

1. Musik Zaman Yunani Kuno (mulai tahun 1100 SM)


Meskipun dalam sejarah Yunani takluk kepada Kesaisaran Roma, tetapi kekuatan
kebudayaannya masih tetap eksis. Hal ini terbukti dari tetap digunakannya Bahasa
Yunani sebagai bahasa pengantar di wilayah Laut Tengah sampai abad ke-2. Para filosof,
teolog, sastrawan, arsitek, dan pemusik sering menoleh ke masa Yunani kuno untuk
mencari inspirasi bagi karya-karyanya. Masa keemasan kebudayaan Yunani Kuno terjadi
pada tahun 546 – 323 SM. Pada waktu itu filsafat, kesusastraan, seni patung, arsitektur,
drama, sains, dan musik berkembang sangat pesat.
Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah
dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus. Mereka menganggap bahwa musik
memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta
membut mukjizat dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik tidak dapat dipisahkan
dari upacara-upacara keagamaan.
Dalam periode Yunani Kuno muncul dua aliran musik, yaitu musik untuk ibadah
Dionysius dan musik untuk persembahan dewa Apollo. Musik aliran Dionysian
berkecenderungan membangkitkan semangat, kegemparan, dan sfat-sifat lain yang
kurang baik. Sedangkan musik Apollonian berkecenderungan menimbulkan ketenangan
dan dorongan spiritual. Berdasarkan kecenderungan ini musik aliran Klasik disebut
Apollonian dan aliran Romantik disebut Dionysian dalam Sejarah Dari Sebuah Seni
Dasar Musik Barat.

2. Musik Zaman Romawi (mulai tahun 753 SM)


Kekuasan kekaisaran Roma sangat luas dan kuat sehingga stabilitasnya mampu
membantu perkembangan kesenian. Alat-alat musik yang diciptakan dan dikembangkan
oleh pemusik Roma pun semakin banyak dan bervariasi. Alat-alat musik yang lahir pada
masa Romawi di antaranya:
• Beberapa jenis musik tiup dari logam seperti trompet dan horn.
• Sejenis organ hidrolis dengan papan tuts yang memanfaatkan tekanan air sebagai
peniupnya.
Alat-alat musik ini dipakai dalam teater-teater terbuka untuk mengiringi pertarungan para
gladiator. Popularitas musik pada zaman Romawi Kuno ini semakin meningkat karena
Kaisar Nero pun dikenal sebagai pemusik andal.

3. Musik Abad Pertengahan (500-1350 M)


Abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi. Pada awalnya musik
abad pertengahan masih bersifat monofonik. Monofonik berasal dari kata Yunani monos,
berarti tunggal, dan phooneoo berarti berbunyi. Monofonik berarti jenis musik yang
hanya terdiri dari satu suara saja tanpa iringan apa pun.
Seni musik abad pertengahan juga didonminasi oleh musik gereja yang bersumber pada
seni musik Yahudi dalam hal ini adalah madah (nyanyian yang bersumber dari ayat-ayat
suci). Seni musik pada masa ini didominasi oleh musik gereja. Pada masa ini seni musik
monofonik mencapai puncak kesempurnaan artistik, terutama pada masa Paus Gregorius
Agung (540-604). Oleh sebab itu, musik pada Abad Pertengahan juga disebut musik
Gregorian.

4. Musik Zaman Renaisans (1350-1600)


Kata renaisans berasal dari Bahasa Prancis renaissance yang berarti “lahir baru”
menemukan kembali jati diri manusia. Artinya, manusia dengan akal budi dan dan
aspirasi, cipta, karya, karsanya berhak untuk menentukan hal-hal yang berkaitan dengan
individunya. Inilah awal aliran humanisme. Sebelum zaman renaisans, teologi terlalu
mendapat perhatian yang dominan sehingga segala hal berkaitan dengan akal budi
manusia harus dikembalikan kepada ketuhanan. Sebagai sebuah sejarah, zaman renaisans
merupakan masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern di Eropa yang ditandai
oleh perhatian kembali kepada karya seni klasik, berkembangnya seni baru, dan
tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.
Tahap awal perkembangan gerakan renaisans dalam kesenian dan kesusastraan terasa di
Italia, kemudian menyebar ke Eropa Utara. Di Italia muncul tokoh-tokoh seni dan sastra,
antara lain Botticelli, Leonardo da Vinci, Raphael, Michelangelo, Cellini, Ariosto, dan
Machiavelli.
Peristiwa-peristiwa bersejarah selama masa renaisans di antaranya:
• Penemuan percetakan sekitar tahun 1450 oleh Johann Gutenberg yang mengakibatkan
suatu revolusi dalam penyebaran informasi dan ide-ide di seluruh Eropa.
• Runtuhnya kota Contantinople atau Buzantium karena serangan Turki pada tahun 1453.
Banyak sarjana yang melarikan diri ke Italia kemudian mengembangkan bahasa Yunani
Kuno, kesenian, dan filsafat Yunani Kuno.
• Reformasi Protestan yang dipelopori Martin Luther King pada tahun 1517 yang mulai
memasukkan musik polifonik untuk ibadah di gereja.
5. Musik Zaman Barok (1600-1750)
Istilah barok diambil dari bahasa Portugis barocco yang berarti mutiara. Istilah ini
sebenarnya tidak digunakan pada waktu itu. Istilah barok hanya digunakan untuk
memberi identitas bagi sebuah masa perkembangan seni musik pada masa tahun 1600-an
hingga tahun 1750-an yang tidak ada ciri-ciri dramatis dibandingkan dengan masa
sebelumnya. Namun, seperti halnya bidang seni lain, suatu masa baru muncul setelah
terjadi tarik-menarik gaya antara kaum konservatif yang ingin mempertahankan estetika
musik lama dengan kaum pembaharu yang inovatif.
Awalnya gaya musik zaman Barok dikritik sebagai musik yang harmoninya kurang jelas,
kehilangan bentuk normal, eksentrik (berlebihan), kurang bermutu, bahkan dekaden
(merosot). Namun, karena perkembangan dasar-dasar estetika yang baru, gaya musik
barok semakin dinilai secara positif. Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas,
berbelit-belit, dan bombastis. Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga
sangat cocok untuk penyajian opera yang saat itu mulai populer.

6. Zaman Musik Klasik (1750-1800)


Menurut Frederich Blume (1958) musik klasik adalah karya seni musik yang sempat
mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian rupa hingga tercipta suatu
ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus.
Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah
formal. Pada masa ini seniman kembali menengok kepada gaya seni zaman Yunani
Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal
dalam mencapai kesempurnaan.

7. Musik Zaman Romantik (1800-1890)


Istilah romantik dalam sejarah perkembangan musik Eropa berhubungan dengan
perasaan, sikap batin, dan jiwa manusia. Pada zaman ini karya seni musik dianggap lebih
mengikuti gerak hati penciptanya. Oleh karena itu gaya musik pada zaman ini begitu
bebas dan tak terbatas.
Ciri khas musik zaman romantik adalah sebagai berikut.
a. Segi bentuk Musik romantik masih mempertahankan bentuk musik klasik tetapi
dengan perluasan dan perubahan. Bentuk-bentuk baru yang populer adalah lagu piano
singkat, lagu sastra simfoni, drama musik.
b. Segi harmoni Musik romantik mengembangkan musik klasik dengan penambahan
nada-nada kromatis.
c. Segi ritmik Ritmik musik klasik dikembangkan. Unsur-unsur ritmik seperti tempo
mendapat perhatian secara cermat karena ritmik dianggap sebagai bagian dari ungkapan
rasa dalam musik. Partiturpartitur musik secara cermat diberi catatan-catan yang
berkaitan dengan ritmik. Ada pemakaian tempo sampai mendetail seperti Andante molto
cantabile e non troppo mosso. Tempo-tempo ekstrim juga mulai dipraktikkan, misalnya
ekstrim cepat atau ekstrim lambat. Ikatan pada metronom manzel (penanda tempo, lihat
pelajaran kelas VII)
d. Segi warna suara Instrumen yang menghasilkan suara alamiah seperti flute (suling),
klarinet, tuba, dan trombon lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sakral
dan khidmat.

8. Musik Zaman Peralihan (1890-awal abad XX)


Sepeninggal Wagner, musik zaman romantik berakhir. Setelah itu musik memiliki ciri
yang lebih tegas warna nasionalnya karena pada saat itu mulai muncul kesadaran
nasionalisme. Komponis zaman peralihan di antaranya adalah Cesar Auguste Franck
(1822-1890), Gustav Mahler (1860-1911), Peter Ilych Tschaikovsky (1840-1893), dan
Sergei Rachmaninoff (1873-1943).
9. Musik Abad Modern (1900-sekarang)
Seiring dengan munculnya kesadaraan kebangsaan dan pembebasan dari belenggu
kolonialime di abad XX, seni musik juga mengalami revolusi bentuk dan gaya. Ciri
paling penting dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang
ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan
berekspresi. Maka, mulailah gejala munculnya aliran musik impresionistis,
ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Bagi komponis masa
modern, ketidakteraturan ini menimbulkan misteri dan ketegangan yang tidak terduga.
Gaya impresionisme mulai merasuk ke dunia musik. Gaya musik ini menekankan pada
timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Claude Achille Debussy (1862-1918)
merupakan pelopor aliran musik impresionisme. Musik Debussy mulai memasukkan
sistem tonal yang tidak hanya dari nada-nada diatonis saja, tetapi juga memasukkan nada-
nada pentaonis. Salah satunya adalah nada pentatonis gamelan Jawa.

4.4 Menampilkan beberapa lagu dan pertunjukan musik barat

enis - Jenis Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat

Ditinjau dari sarananya, ada tiga jenis Sebuah Pertunjukan Musik Barat, yaitu
pertunjukan vokal, pertunjungan musik instrumental, dan pertunjukan musik gabungan
vokal dan instrumental.
1. Seni Vokal
Seni vokal adalah Sebuah Pertunjukan Musik Barat yang mengutamakan dan
mengeksploitasi suara manusia. Seni vokal biasa disebut bernyanyi. Seniman-seniman
vokal sangat mengandalkan kualitas suaranya dalam berkarya. Dalam bidang seni vokal
ini kita mengenal penyanyi-penyanyi Barat legendaris, seperti Frank Sinatra, Natking
Cole, Elvis Presley, Pavaroti, Julio Iglesias, Witney Huston, Celine Dion, Michel
Jackson, Britney Spear, Adele, Katty Perry, Justin Beiber, sampai Lady Gaga. Lagu-lagu
mereka sangat digemari di seluruh dunia.
a. Teknik Vokal
Organ tubuh manakah yang paling berperan ketika kamu bernyanyi? Mulut. Benar, Mulut
beserta organ bagian-bagiannya, seperti bibir dan lidah, memang sangat vital untuk
bernyanyi. Akan tetapi, sebenarnya masih banyak organ tubuh yang berperan untuk
bernyanyi. Di sini akan kamu telusuri, organ-organ tubuh mana sajakah yang berguna
untuk bernyanyi. Dengan pengetahuan ini diharapkan kamu dapat melatih organ-organ
tubuh tersebut untuk menghasilkan teknik bernyanyi yang andal dan dapat menghasilkan
nyanyian merdu. Coba kelompokkan organ-organ tubuh tersebut menurut perannya
dalam bernyanyi.
1) Organ Penggerak Suara manusia dihasilkan oleh organ penggerak. Organ ini berfungsi
menggerakkan pita suara dengan cara mendorong udara mengenainya. Yang termasuk
organ penggerak adalah sebagai berikut.
a) Paru-paru
Dalam kegiatan bernyanyi, paru-paru berfungsi untuk menghirup dan meniup udara.
Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan O2 bagi tubuh dalam aktivitas
pernapasan, sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara
inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara.
Kapasitas (daya tampung) paru-paru dalam menampung udara akan berpengaruh
terhadap panjang-pendeknya suara kamu. Oleh karena itu, bila kamu ingin memiliki
kemampuan bernyanyi dengan jangkauan suara yang panjang, kamu harus melatih organ
paru-paru agar memiliki kapasitas yang semakin besar. Teknik melatih paru-paru dalam
kegiatan bernyanyi disebut sebagai latihan pernapasan.
b) Larynx (pangkal tenggorok)
Larynx merupakan organ tubuh tempat pita suara berada. Dari luar larynx dapat dilihat di
dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara. Bila terkena sentuhan
udara yang diembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup,
merentang, atau mengkerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah
dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di rongga mulut dan hidung. Oleh karena itu,
larynx sangat penting fungsinya untuk melindungi pita suara.
c) Pharynx (batang tenggorok)
Organ ini menghubungkan larynx dan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat
rentan dengan gangguan udara. Bila organ tubuh ini terganggu akan menimbulkan radang
dan di dalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal. Kamu
tidak akan dapat bernyanyi dengan maksimal bila organ ini terganggu. Oleh karena itu,
kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu. Pernahkah
kalian dengar orang melakukan ghurah? Ghurah adalah salah satu cara membersihkan
pharynx dari lendir yang dapat mengganggu aliran udara ketika bernyanyi. Di ujung atas
dari pharynx terdapat organ tubuh yang disebut tonsil (anak tekak). Di tempat itulah
manusia menghasilkan nada-nada tinggi.
d) Diafragma (sekat rongga dada)
Diafragma adalah otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut.
Fungsinya mengatur kerja paru-paru secara otomatis. Gerakan diafragma memberi
kesempatan rongga dada untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan
teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru.

2) Organ Penggetar
Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara adalah pita
suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan elastis berwarna
kekuningan. Bila disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar
dan menghasilkan suara. Pita suara milik anak laki-laki lebih panjang daripada milik anak
perempuan. Inilah yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara
perempuan. Baik pada laki-laki maupun perempuan pada fase tertentu pita suara akan
mengalami perubahan sehingga suara pun akan mengalami perubahan. Biasanya
perubahan ini mengikuti usia.

3) Alat Ucap (artikulasi)


Alat ucap manusia adalah mulut, yang terdiri atas dua bagian, yaitu artikulator dan titik
artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk
menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat artikulator adalah lidah. Titik artikulasi adalah
bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh artikulator. Yang termasuk titik-
titik artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit-langit keras, langit-langit lunak, anak tekak
Penempatan artikulator pada titik-titik artikulasi secara tepat akan menghasilkan
kejelasan lafal dalam bernyanyi karena dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya
nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada
pendengar lewat nyanyian. Lafal yang benar dan tepat akan sanggup memberikan
pengertian untuk diresapi pendengar. Bahkan ada semboyan bahwa lirik adalah mahkota
lagu. Agar dihasilkan pelafalan lagu dengan baik, kamu harus melatih alat ucap dengan
baik pula. Yang perlu dilatih adalah:
a) rahang bawah, dengan latihan gerakan membuka menutup, gerakan ke kiri ke kanan,
dan gerakan ke depan dan ke belakang agar diperoleh kelenturan gerak rahang,
b) lidah, dengan latihan gerakan memutar, gerakan ke kiri dan ke kanan, gerakan keluar
masuk. Latihan ini akan menghasilkan kelincahan gerak lidah, dan
c) bibir, dengan latihan membuka menutup, dan menahan hembusan udara. Latihan ini
ditujukan untuk mendapatkan kelenturan bibir.

4) Resonantor
Resonantor adalah oragan tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang
ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonantor ini akan semakin
menguatkan suara. Bandingkan dengan rongga pada badan gitar. Tanpa rongga tersebut
tentu getaran suara dari senar tidak akan kuat. Yang termasuk organ resonantor adalah
rongga mulut, rongga dada, dan rongga hidung. Untuk itu organ tubuh yang berkaitan
langsung dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik. Latihan-latihan
itu meliputi:
a) Latihan intonasi yang meliput:
1) latihan aksentuasi (memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu),
2) latihan dinamik (menambah atau mengurangi kuat lemahnya suara).

b) Latihan artikulasi, yaitu latihan ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap. yang
meliputi:
1) latihan vokalisasi (latihan pelafalan bunyi-bunyi vokal)
2) latihan pembetukan bunyi-bunyi konsonan.

c) Latihan pernapasan, yaitu latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas paruparu


agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Latihan ini meliputi:
1) latihan pernapasan dada
Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas.
Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur.
Meskipun demikian, pernapasan dada menghasilkan pernapasan yang kurang stabil
sehingga teknik pernapasan ini kurang baik untuk bernyanyi.
2) latihan pernapasan bahu
Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-
paru. Cara seperti ini tidak baik karena napas yang dihasilkan dangkal atau udara yang
terhirup minim sehingga kalimat yang diucapkan seringkali terputus-putus.
3) latihan pernapasan diafragma
Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan
melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini
merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi karena akan menghasilkan napas
yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu. Pengambilan napas
pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik napas
melalui hidung dengan santai. Namun, jika pada saat bernyanyi atau di tengah lagu,
sebaiknya pengambilan napas dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti
kamu mencium aroma yang harum atau aroma makanan yang sedap.
4) Latihan Frasering
Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi.
Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh
pendengar. Frasering dalam bernyanyi disesuaikan dengan kaidah komunikasi yang
berlaku dalam Sebuah Pertunjukan Musik Barat. Latihan frasering ini hendaknya
mengikuti ketentuan praktis sebagai berikut :
1. Bila napas kita cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, nyanyikanlah satu
kalimat itu tanpa disela pengambilan napas. Contoh: Engkau dinamakan Srikandi (benar)
2. Bila napas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, penggallah kalimat
itu menjadi klausa. Contoh: Gugur bungaku di taman bakti / di haribaan pertiwi (benar)
Gugur bungaku di / taman bakti / di hari ba / an pertiwi (salah)
3. Bila napas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat, penggallah kalimat
tersebut menjadi frase. Lebih baik jangan memenggal kalimat lagu berdasarkan kata,
apalagi yang lebih kecil dari kata. Contoh:
Engkau / dinamakan / Srikandi (benar)
Engkau dina / makan Srikandi (salah)

Anda mungkin juga menyukai