Beranda ▼
Notasi musik
Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada
dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan
penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan
lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada
digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal.
Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang juga digunakan di negara-
negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi balok
Notasi Gregorian awal notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590, adalah awal
penulisan musik dengan balok not. Namun Notasi Gregorian belum ada panjang nada
(dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik dibandingkan Notasi
Gregorian.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama
dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan,
not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan
dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not
secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu
berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping
merupakan interval terts, sedangkan interval antara not pada spasi dengan not pada garis
adalah interval sekunde. Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang
diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G
digunakan, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan
demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a1–c2, sedangkan
interval sekunde merupakan pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi
nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan
garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada.
1. Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya ditempatkan petunjuk tempo (yaitu
kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan "tempo
waltz". Selain itu juga terdapat penanda metronom dalam satuan BPM (beats per
minute), di sini 142 ketukan per menit.
2. Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama
menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan
nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga
ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-
masing ketukan bernilai not seperempat.
3. Garis birama merupakan pemisah antarbirama.
4. Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua
dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
5. Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f
menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua
oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik
bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
6. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring
lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa
not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut
belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama
bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka
(anacrusis).
7. Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan
pertama dalam birama berikutnya.
8. Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan
bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato (sambung-menyambung).
9. Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
10. Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan
a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not
tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan
secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
11. Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama
(dalam hal ini) satu ketukan.
12. Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada
ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin
melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo)।
Musik
Allegory of Music karya
Lorenzo Lippi
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah,
lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
Aliran-aliran musik
Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi
menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun terkadang
merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan
ditetapkan oleh para ahli musik dunia.
Bahkan sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan
irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru ini di Indonesia
sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang mengusung lagu berbahasa
Jawa dalam musik rock.
Musik klasik
Musik rakyat/musik tradisional
Musik keagamaan
Gambus
Kasidah
Nasyid
Blues
Jazz
Country
Rock
Musik populer
Musik नया
Nada
Nada adalah bunyi yang beraturan, yaitu memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam teori
musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun
menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Nada dasar suatu
karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dapat diatur
dalam tangga nada yang berbeda-beda. Istilah "nada" sering dipertukarkan penggunaannya
dengan "not", walaupun kedua istilah tersebut memiliki perbedaan arti।
Paranada
Dalam notasi musik balok, paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis. Not
dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Garis paranada diberi nomor
dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan garis paling atas disebut
garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada
lebih tinggi.
Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan। Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan
sebelum not di sebelah kanan.
Tinggi nada
Dalam teori musik, tala atau tinggi nada menunjuk pada persepsi atas frekuensi suatu nada.
Sebagai contoh, nada A di atas C tengah memiliki tinggi nada yang sekarang diset ekuivalen
dengan 440 Hz (sering ditulis "A=440 Hz", dan dikenal sebagai nada konser), sekalipun tidak
selalu demikian.
Hubungan relatif antartinggi nada dalam suatu tangga nada dapat ditentukan dengan salah
satu sistem tuning atau penalaan. Dalam musik barat, dua belas skala kromatik adalah cara
umum organisasi, dengan temperamen sama yang sekarang merupakan metode yang
paling umum digunakan untuk menala skala itu. Dalam temperamen sama, rasio frekuensi
Hampir semua sistem mempunyai satu interval yang sama, misalnya oktaf di mana tinggi
suatu nada adalah dua kali frekuensinya dari nada yang lain।
Ritme
Ritme atau Irama (dari bahasa Yunani ῥυθμός – rhythmos, "suatu ukuran gerakan yang
simetris") adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang teratur।
Waltz
Waltz adalah suatu jenis tarian ruangan (ballroom dance) dan tarian rakyat dalam ketukan
3/4, dilakukan terutama dalam posisi tertutup (closed position). Gerakan dasar utama dari
suatu waltz adalah suatu putaran penuh dengan dua tahap dengan tiga langkap per tahap.
Waltz menjadi populer di Wina sekitar 1780-an dan menyebar ke berbagai negara lainnya
pada tahun-tahun berikutnya। Waltz dan posisi tertutupnya menjadi contoh untuk
penciptaan berbagai tarian ruangan lainnya. Selanjutnya, banyak tipe waltz berkembang,
termasuk beberapa tarian rakyat dan ruangan lainnya.
Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang
diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu,
menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak
waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika
Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi
sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian/ peristiwa (dan
menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan
dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di bawah ini :
Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang.
Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam
gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika dan matematika -
geometrika.
Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada,
mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so,
la, si, do. [1]
1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2
Tangga nada dan Kunci Diatonik
mol kres
mayor minor mayor minor
0 C a C a
1 F d G e
2 B♭ g D b
3 E♭ c A f♯
4 A♭ f E c♯
5 D♭ b♭ B g♯
6 G♭ e♭ F♯ d♯
7 C♭ a♭ C♯ a♯
huruf kecil adalah minor
1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1
A, B, C, D, E, F, G, A'
A B C D E F G A'
A B C D E F# G# A'
A B C D E F G# A'
1, 1/2, 1, 1, 1, 1, 1/2
Skala kromatik
Skala pentatonik
Dalam musik, skala pentatonik atau tangga nada
pentatonik adalah suatu skala dengan lima not per oktaf.
Skala pentatonik ditemukan di seluruh dunia: dalam
tuning krar di Ethiopia dan gamelan di Indonesia, juga
pada melodi dari lagu spiritual Afrika-Amerika dan
komponis
Komponis
Komponis adalah orang yang menciptakan hasil karya
musik. Istilah komponis mengacu kepada orang yang
menulis lagu dalam bentuk notasi musik dan meneruskan
kepada orang lain untuk memainkannya. Salah satu
komponis dunia yang terkenal adalah Wolfgang Amadeus
Mozart, sedangkan komponis Indonesia yang cukup tenar
antara lain adalah Erwin Gutawa, Yovie Widianto, Aminoto
Kosin, Billy J Budiardjo, Adi MS, Didi AGP, Dian HP, dan
Purwatjaraka.
Legato
Legato adalah istilah musik dari bahasa Italia yang berarti
diikat. Dalam istilah musik, legato sendiri memiliki
beberapa pengertian yang berbeda, satu berdasarkan
musik aliran Italia dan satu lagi berdasarkan musik aliran
Jerman. Pada aliran Italia, legato berarti menyanyikan
gabungan beberapa not yang berurutan dalam satu
waktu, sementara pada sekolah Jerman legato berarti
menyanyikan dengan secepat mungkin dari satu nada ke
nada berikutnya tanpa terputus dalam satu waktu.
UNSUR - UNSUR NOTASI BALOK
Apogiatura
Retardasi
Antisipasi
Ekapi
Kambioto
Kadens Lain
Kadens subdominan
Notasi Ritmik
Latihan Akord
Berbagi 0
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
vischal chal
Ikuti 0