ARSANTIQUA 1240-1320
Masa Ars antique atau ‘seni lama’ berlangsung dari 1240 sampai 1320. Istilah Ars
antique baru muncul tahun 1320 sebagai lawan untuk Ars nova yang menyusul. Tidak begitu
mudah Ars antique dibedakan dari Masa Sekolah ‘Notre Dame’karena kedua duanya
memakai jenis musik yang sama. Namun perkembangan irama dan notasi cukup cepat selama
abad 13. Dan karena Ars nova nanti menjadi unggul justru dalam hal ini, maka pantaslah Ars
antuqua pun dibedakan dari masa dimana dipakai irama modal dan notasi modal. Karena
selama abad 13 muncullah notasi mensural. Oragnum sekolah Notre Dame masih dipakai
namun tidak ada ciptaan baru. Conductus masih disenangi, namun sedikit demi sedikit diganti
dengan Motetus. Terkadang conductus memakai lagu duniawi dari Trouvere dan sebaliknya.
Musik monofon atau dengan satu suara dengan lagu greorian dan nyanyian duniawi mendapat
tempat terbesar. Music polifon mengandaikan pengetahuan khusus maka ditangani oleh para
ahli. Istilah Ars Antiqua dan Ars Nova hanya memperlihatkan musik pafilon saja.
1. Motetus di masa Ars Antiqua
Dari clausula sekolah ‘Notre Dame’ berkembanglah motetus baru , mula-mula
motetus Ars Antiqua memakai bahasa latin dengan syair rohani. Maka dipakai dalam
ibadat sebagai lagu selingan khususnya pada akhir ibadat. Namun kemudian syairnya
diganti dengan bahasa Prancis dan isinya duniawi (tak jarang erotis) dan tempatnya
diluar gereja. Dibawakan oleh beberapa solis dan diiringi instrument. Tenor selalu
dibawakan secara instrumental , dibedakan :
a. Motetus sederhana dengan 2 suara : tenor serta duplum atau motetus
Suara duplum atau motetus : syair
Suara tenor : instrumental
b. Motetus dan triplum ; dua suara atas dengan syair yang berbeda-beda. Syair
triplum selalu lebih banyak daripada syair Duplum , maka lagunya lebih
lincah. Bentuk inilah yang terbanyak di antara bentuk motetus.
Suara triplum : bahasa Prancis
Suara duplum atau motetus : bahasa latin
Suara tenor : instrumental
c. Motetus tripel dengan 4 suara , seperti diatas ditambahkan dengan quadruplum
Suara quadruplum : syair C
Suara triplum : syair B
Suara duplum atau motetus : syair A
Suara tenor : instrumental
d. Motetus conductus dengan 3;4 suara : tenor dan suara-suara lain memakai
syair yang sama, maka dicocokan pula secara ritmis. Tenor disini terdiri dari
sebuah lagu Gregorian yang diberi irama tertentu. Lain dengan ternor dalam
conductus sekolah ‘Notre Dame’ dimana tenor dikuasai oleh ritmik modal dan
menjadi lagu berbait.
Suara quadruplum : syair A
Suara triplum : syair A
Suara deuplum atau motetus : syair A
Suara tenor : syair A
Hubungan antara syair dan lagu disini sangat belit. Rupa-rupanya diciptakan oleh
penyair yang sekaligus ahli musik. Nama pengarang umumnya tidak diketahui siapa. Karena
syair untuk masint-masing suara berbeda-beda, umumnya tidak dapat ditangkap juga isinya.
Oleh karena itu menonjollah musik motetus. Banyak motetus sederhana (dengan 2 suara)
kemudian dilengkapi dengan suara triplum modern yang lincah serta syair baru. Dengan
demikian akan menjadi motetus dobel. Secara harmonis suara triplum disesuaikan dengan
suara lama, secara ritmis sangat berbeda. Selain itu dipergunakan juga beberapa jenis hiasan
music. Jumlah maupun bentuknya berkembang dengan perkembangan waktu. Hiasan-hiasan
itu ialah Hoqueteus. Hoqueteus adalah suatu teknik bernyanyi dimana dua suara bernyanyi
selang-seling nada demi nada, suara tersebut disisipi istirahat pendek-pendek. Justru istirahat
inil diisi oleh nada suara lain sehingga dua suara dapat bernyanyi selang-seling.
3. Notasi mensural
Kini nada satu per satu ditentukan panjang pendeknya. Inilah disebit notasi mensural,
yaitu notasi dengan urukan. Notasi mensural adalah metode untuk menentukan panjangnya
nada-nada sesuai dengan proposi tertenu, sehingga panjangnya sebuah nada dapat di ukur.
Notasi mensural dipakai tahun 1600 dan diganti dengan notasi modern dengan garis birama
(garis birama untuk yang pertama kalinya baru tampak dalam naskah-naskah iringan ‘Lute’
dan berakhir abad ke15/ abad16).
Dasar notasi atau kesatuan hitungn adalah brevis. Panjangnya ditentukan oleh waktu
minimum yang dibutuhkan untuk mengucapkan nada dengan sebuah vocal. Brevis dibagi
dalam 3 semibreves (majemuk dari brevis).