Anda di halaman 1dari 16

DIKTAT MUSIK

DISUSUN OLEH:

1. Bambang Dwi W
2. Diah Wuri A.
3. Lia Amelia
4. Novia Fatmawati
5. Priti Dewi S.A
6. Rofita S
7. Widya Arum A.

SMA NEGERI 1 SUMPIUH

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


1. PENGERTIAN MUSIK
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan
keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan
mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik adalah sejenis hiburan. Musik
adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.
Pengertian Musik Menurut Para Ahli
a. Jamalus (1988)
Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
b. Rina (2003)
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui
suara atau bunyi-bunyian.
c. Prier (1991)
Setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga
penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang
berirama.
d. Menurut ahli perkamusan (lexicographer)
Musik ialah: Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal maupun instrumental,
yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan,
namun khususnya bersifat emosional
2. UNSUR UNSUR MUSIK
a. Bunyi dan Nada
Bunyi dan nada merupakan unsur utama dalam musik. Bunyi adalah setiap unsur suatu
yang dapat digunakan dalam kegiatan musical dalam mendukung kesatuan harmoni. Nada adalah
bunyi yang memiliki frekwensi tertentu secara bersusun, sehingga membentuk urutan tangga
nada secara sistematis.
Sistem tangga nada yang dikenal di Indonesia ada dua macam yaitu :
a. Tangga nada Diatonis, yaitu tangga nada yang menggunakan tujuh buah nada dengan
dua macam jarak yaitu dan 1.
b. Tangga nada pentatonis, yaitu tangga nada yang menggunakan lima buah nada dengan
jarak menurut aturan- aturan tertentu. Berdasarkan nadanya, tangga nada pentatonis
dibagi menjadi dua yaitu pelog dan slendro.
b. Ritme
Ritme adalah perulangan aksen atau hentakan yang berulang ulang dalam frekwensi yang
tetap. Ritme merupakan kunci dari terjadinya musik yang teratur. Perubahan ritme dalam sebuah
komposisi musik akan menyebabkan perubahan terhadap seluruh ciptaan musik. Oleh karena itu,
ritme merupakan salah satu unsur musik yang harus dijaga secara ketat konsistensinya.
c. Irama
Irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Irama memberikan ketukan
dalam musik. Pada lagu-lagu daerah di Indonesia sifat irama sangat sederhana, namun memiliki
pola irama yang khas. Ada yang dinyanyikan tanpa iringan, ada pula yang dinyanyikan dengan
iringan.
d. Harmoni
Harmoni merupakan kesatuan yang dibangun oleh unsur unsur nada, ritme, irama serta
unsur unsur lain secara seimbang. Harmoni menyangkut gerak nada dalam lagu, hubungan
sebuah nada dengan nada lainnya, serta bagaimana nada tersebut membangun kesatuan yang
utuh dalam ciptaan musik
e. Tempo
Tempo adalah hal yang berkaitan dengan kecepatan permainan musik. Tempo cepat akan
memungkinkan karakteristik ciptaan musik yang bersemangat, riang dan ringan. Sedangkan
tempo yang lambat akan memungkinkan karakteristik ciptaan musik yang lembut, berat,
melankolis, penuh perasaan atau emosional dan khitmat. Tanda tanda tempo dalam musik
ditulis dalam bahasa Italia, yang mengacu pada urutan tempo lambat hingga cepat.
Jenis peristilahan tempo tersebut antara lain :
a. Largo : sangat lambat
b. Adagio : lambat
c. Andante : sedang cenderung lambat
d. Moderato : sedang cenderung cepat
e. Allegro : cepat
Secara akurat, tanda tempo sering dinyatakan dalam satuan MM (Metronome Maezel) yang
menyatakan jumlah satuan notasi tetentu dalam setiap menit
f. Dinamika
Dinamika adalah hal yang berkaitan dengan perubahan keras kambatnya suara yang di
hasilkan oleh sumber musik. Dinamika akan memperindah dan mempertegas sebuah komposisi
sehingga secara keseluruhan ciptaan musik akan menghasilkan kesan emosional musikal tertentu
sehingga musik menjadi lebih dapat dinikmati. Tanda tanda dinamika juga ditulis dalam
bahasa Italia, serta tanda tanda musikal tertentu.
g. Birama
Birama adalah ketukan dalam musik, biasanya tanda birama ditulis dengan angka
pecahan. Contohnya: 2/4, 3/4, 6/8 dan seterusnya. 2/4 berarti Angka 2 (pembilang) menunjukan
jumlah ketukan dalam satu birama, angka 4(penyebut) menunjukkan nilai nada, satu ketukan.
Dapat pula diartikan pada satu ruas birama terdapat dua ketuk tiap satu ketuk harga not
seperempat.
3. MUSIK MODAL
Musik Modal Adalah karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu
dan tidak ada hubungannya khusus antara masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar
yang merupakan pusat (finalis) (Dieter Mack, 1994).

Prinsip modal berasal dari musik "monofon", yaitu satu lagu saja atau satu melodi line yang
dinyanyikan oleh satu atau beberapa orang. Dalam hal ini prinsip modal mirip dengan salah satu prinsip
dalam musik karawitan yaitu sistem pelog/salendro, karena tangga nada pelog/salendro lebih
berhubungan dengan karakter melodi yang monofon (horizontal) dan terdapat nada dasar juga sebagai
"pusat".

Perbedaan dengan prinsip modal di Eropa dapat ditemukan dalam rangka ketentuan interval, karena
di Indonesia tidak ada standardisasi jarak interval. Kenyataan ini bukan merupakan kekurangan
melainkan perbedaan yang berdasaran estetika musik (sejarah, tradisi budaya) yang berbeda.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui ciri ciri music modal yaitu :

a. Memiliki pusat nada yaitu nada dasar


b. Berifat monofon, tidak ada hubungan khusus antara masing masing tangga nada
c. Menggunakan tangga nada pentatonic dan bersifat horizontal.

Ternyata, terdapat beberapa budaya musik yang tetap mengembangkan prinsip pentatonis seperti
Indonesia misalnya. Sedangkan di Eropa, unsur-unsur pentatonis diubah melalui sistem tangga nada
modal. Padahal, karakter pentatonis masih sering muncul pada beberapa karya-karya musik Barat sebagai
simbol "paling alami".

Contoh karya music di eropa dengan unsur unsur pentatonis

1. Musik monofon abad ke-7 yang namanya "Lagu Gregorian"


2. Karya Claude Debussy yang berjudul "Epigraphes Antique"
3. Karya Franz Schubert yang berjudul "Fruhlingstraum"
4. MUSIK TONAL

Musik Tonal Adalah Sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya
pusat nada yang di dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan
secara horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan
Diatonis minor.

Adapaun pengertian lain menurut para ahli yaitu "Musik Tonal adalah musik yang terpadu dan
dimensi Musik disatukan jika mendalam merujuk ke sistem precompositional dihasilkan oleh prinsip
konstruktif tunggal yang berasal dari skala tipe dasar.
Itu adalah dimensi jika dapat tetap dibedakan dari yang memesan precompositional "(Pitt 1995,
299).dari definisi tersebut dapat kita cirikan bahwa music Tonal itu memandang bunyi secara horizontal
dan vertical,memiliki pusat nada,Menggunakan tangga nada diatonic mayor dan diatonic minor

5. MUSIK ATONAL

Atonal adalah jenis musik tanpa nada dan disonansi yang mungkin memiliki kesamaan tetapi
sebenarnya tidak sama. Sebenarnya, jika menganggap atonal bukan bagian dari musik agak kurang tepat.
Sebab musik tanpa nada sebenarnya sudah familiar digunakan terutama dalam sejarah musik dan
dipahami sebagai sebuah gerakan yang berbeda dimulai sekitar awal abad 20. Atonal sendiri saat itu
muncul karena adanya keakraban manusia terhadap nada namun tanpa dibumbui dengan perasaan.

Atonal mengajarkan kita untuk membuat musik berbumbu. Atonal juga ditengarai sebagai awal
munculnya musik klasik yang sudah terlihat geliatnya sejak abad 20. Saat itu musik-musik tanpa nada
banyak digunakan untuk acara peribadatan diberbagai gereja. Musik tanpa nada menjadi fenomena besar
selama awal abad 20 karena dipandang sebagai musik alternatif yang lebih harmonis.

Musik tanpa nada sebenarnya ditandai dengan sistem dan teori yang cukup mudah, yang nadanya
hanya berupa "tonal". awalnya banyak yang mencecar musik atonal karena dipandang tidak jelas, namun
seiring dengan banyaknya musisi atonal yang lahir lambat laun orang-orang pun mulai menyukai musik
ini. Ingin mengenal lebih jauh tentang musik ini? Pergilah ke Eropa karena di Indonesia belum banyak
musisi yang mengetahui musik ini. Musik atonal tidak mengikuti aturan baku atau tanpa memperhatikan
Tonal nada menggunakan tanggga nada kromatif.bisa kita katakana music Atonal ini music yang bersifat
spontanitas.

6. PERTUNJUKAN ORKESTRA
Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya
memainkan musik klasik. Orkestra adalah ensemble instrumental besar yang biasanya terdiri dari bagian-
bagian alat musik string (biola, viola, cello, double bass), brass (trompet), woodwind (alat musik tiup),
dan instrumen perkusi. Instrumen lain seperti piano dan celesta kadang-kadang dapat diikutsertakan
dalam orkestra ini.
Sedangkan penambahan alat musik elektrik setelah perkembangan orkestra pada saat ini seringkali
menampilkan harpa elektrik dan juga keyboard. Dalam Yunani kuno, orkestra berarti area antara tempat
duduk penonton dan panggung, yang digunakan oleh penyanyi koor dan pemain musik.
Kata orchestra dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai tempat menari. Di beberapa teater,
istilah orchestra merujuk ke tempat-tempat duduk di depan panggung, atau yang sering disebut dengan
primafila atau platea. Tetapi istilah ini lebih tepat disebut dengan panggung atau aula konser.

Sebuah orkestra dengan komposisi pemain atau musisi berjumlah sekitar 50 musisi atau kurang
disebut dengan Chamber Orchestra, sedangkan orkestra dengan jumlah musisi sekitar 70-100 musisi
disebut dengan Symphony Orchestra atau bisa disebut dengan Philharmonic Orchestr.. Sebuah orkestra
biasanya dipimpin oleh seorang konduktor dengan mengatur tempo dan alunan irama musik melalui
gerakan tangan atau tubuhnya.
Sejarah Awal Orchestra
Orkestra pada awalnya terdiri dari kelompok-kelompok musisi kecil yang berkumpul untuk sebuah
acara festival, liburan atau pemakaman. Hal tersebut tidak sampai pada abad ke-11 komposisi sebuah
instrumen dimainkan dengan menghasilkan perbedaan nada dan oktaf. Sedangkan sebuah orkestra
moderen dimulai pada akhir abad ke-16, dimana pada saat itu seorang komposer menulis sheet atau
tabulature musik untuk sebuah kelompok pemain instrumen atau disebut orkestra. Sedangkan pada abad
ke-15 dan 16 di Itali, musik orkestra sering dikombinasikan dengan sebuah tarian dan dialog dalam
bentuk teater atau opera. Sehingga pada abad ke-17 sebuah musik sering dimainkan dalam bentuk
kelompok dan kombinasi, yang merupakan awal mula dengan munculnya permainan musik orkestra
moderen.
Pada abad ke-17 dan awal abad ke-18, sebuah kelompok pemain instrumen diambil dari pemilik-
pemilik bakat yang tersedia pada saat itu. Seperti seorang komposer Johan Sebastian Bach memegang
penuh atas hampir semua sumber daya musik di kota pada saat itu, sedangkan bagi
komposer Handel akan menyewa musisi-musisi terbaik yang bersedia bergabungdengannya. Pada saat itu
sebagian bangsawan mulai membuat rencana perjalanan untuk sebuah permainan orkestra. Diantara
mereka mulai menyewa musisi untuk membentuk sebuahensemble yang permanen. Seperti komposer
muda Joseph Haydn mulai memiliki anggota orkestra yang tetap dan mulai bekerja dengannya.
Sedangkan pada saat yang sama, seorangVirtuoso muda Wolfgang Amadeus Mozart menulis musik-
musik konserto dan bepergian dengan memamerkan keterampilan mereka. Dimana perjalanan mereka
lakukan dari kota ke kota, dengan mengatur konser sepanjang jalan. Sebuah
orkestra aristokrat (bangasawan) saling bekerja sama dalam waktu yang lama, sehingga memungkinkan
untuk ensemble orkestra terus meningkatkan keterampilan permainannya karena keterbiasaan tampil di
depan pubik.
Instrumen Orceshtra
1. Instrumen Gesek (Strings)
Pada sebuah orkestra, yang dianggap dalam kategori alat musik gesek (strings) adalah keluarga
biola/violin. Walau sebenarnya banyak alat musik gesek lain
yang dimainkan dengan atau tanpa menggunakan alat penggesek
(bow), yang dikenal dengan istilah chordophone.

Suara yang dihasilkan oleh alat musik gesek ditentukan


oleh panjang senar, ketebalannya, berat, dan
tekanannya.Umumnya, badan alat musik gesek terbuat dari kayu
(Cemara Eropa, kayu arang atau Ebony, dan pohon Maple).

Sedangkan pada jaman dahulu, senarnya terbuat dari usus domba. Namun semakin maju
perkembangan jaman, mengikuti kebutuhan lantangnya suara yang dikeluarkan, senar alat musik gesek
dibuat dari kawat perak dan kawat baja.
Macam-macam instrumen Strings :

a. Violin/Biola

Umumnya biola menjadi suara musik yang


memimpin dalam sebuah orkestra dengan jumlah rata -
rata sekitar 30-an biola. Biola memiliki 4 buah senar
(strings) yang mampu menyuguhkan nada hingga 4
oktaf.

Biola mampu mengekspresikan berbagai rasa dalam sebuah permainannya, dari mulai musik yang
sangat lembut hingga yang tegas. Semua berada pada kemampuan musisi yang menggunakannya.Tidak
ada catatan sejarah yang mengemukakan siapa orang yang menemukan biola, namun di awal
kemunculannya, seorang pembuat biola yang terkenal adalah Andrea Amati (1525 - 1611). Ia adalah
pendiri dari Cremonese School of Violin Making.

Pembuat instrumen jenis gesek yang paling ternama hingga saat ini adalah Antonio Stradivari
(1644 - 1737). Banyak alat musik yang dihasilkannya, hingga saat ini masih digunakan oleh berbagai
musisi dan berbagai orkestra ternama. Bahkan biola karya Stradivari tertua yang hingga saat ini masih
disimpan, berasal dari tahun 1666 (dibawah kepemilikian Fridart Foundation). Sebagian besar biola karya
Stradivari juga berada di museum - museum ternama, seperti Smithsonian Institution National Museum of
American History.

b. Viola

Merupakan jenis biola alto, yaitu dengan nada yang lebih


rendah dibandingkan biola/violin biasa. Biola alto berukuran sedikit
lebih besar dibandingkan biola/Violin biasa.

Salah satu karya yang mengutamakan biola alto sebagai solo,


tercipta di abad ke-19, yaitu Harold en Italie karya Berlioz pada
tahun 1834. Teknik memainkan viola agak sedikit berbeda dengan biola/Violin biasa, terutama
disebabkan oleh ukurannya yang lebih besar. Hal ini berakibat pada susunan jari yang harus lebih
melebar, dan senar padaViola tidak responsif seperti Viola/Violin. Pemain Viola harus memiliki teknik
dan latihan khusus agar memahami karakteristik Viola.

c.Cello

Violincello, atau lebih banyak dikenal dengan nama Cello,


adalah keluarga biola yang memiliki nada rendah (bas), yaitu satu
oktaf dibawah biola alto. Cello pertama kali dikenal pada abad ke
16, yang dibuat oleh Andrea Amati dari Cremona. Andrea Amati
adalahpembuat Cello terkenal bernama King Amati (1572) yang
hingga saat ini masih diabadikan di Metropolitan Museum of Art di New York, Amerika Serikat.
Cello adalah alat musik kedua terbesar dari keluarga alat musik gesek. Seperti instrumen gesek
lainnya, cara kerjanya juga dengan menggesekkan bow atau alat penggesek pada senarnya, atau dapat
juga dengan cara memetik.

Karena Cello merupakan instrumen yang cukup besar, maka saat seorang musisi memainkan Cello,
ujung bagian bawah Cello menyentuh lantai, sementara badan Cello berada diantara kedua kaki
pemainnya.

d. Double Bass/String Bass

Double Bass atau biasa dikenal sebagai Bass, merupakan


alat musik terbesar dari
keluarga string (gesek). Bass merupakan salah satu instrumen
penting dalam sebuah orkestra, karena ia menghadirkan nada
dasar rendah.

Umumnya pemain Double Bass mengambil posisi duduk pada kursi tinggi, atau bisa juga berdiri,
karena tubuh Double Bass yang cukup tinggi dan besar, membutuhkan sanggahan yang juga lebih kuat.
Double Bass seringkali dimainkan dengan cara dipetik, atau juga dengan gesekan menggunakan bow (alat
geseknya). Double Bass merupakan instrumen yang sudah dangat tua, dan pada dasarnya tidak berubah
sejak ratusan tahun yang lalu.

e.Harpa

Harp atau Harpa merupakan salah satu alat musik terbesar


dalam rangkaian alat musik orkestra. Harpa modern memiliki 46
senar dengan jangkauan nada hingga 6 1/2 oktaf. Cara memainkan
harpa adalah dengan dipetik, dan tidak menggunakan alat gesek.

Harpa juga merupakan salah satu alat musik tertua di dunia,


yang bisa ditemukan dalam catatan sejarah hingga 3000 tahun sebelum masehi. Hal ini terbukti dari
lukisan dinding yang ditemukan di dalam piramid, walaupun bentuknya sedikit berbeda dengan harpa
yang kita kenal saat ini.

2. Instrumen Tiup (Woodwind)


Woodwind adalah keluarga alat musik tiup yang
terbuat dari kayu dan juga sering dijadikan solo dalam
satu komposisi.
Walau demikian, kenyataannya pada jaman
sekarang ini keluarga woodwind tidak lagi sepenuhnya
menggunakan bahan baku kayu, melainkan sudah
dipadukan dengan logam, plastik dan kombinasi
lainnya. Pada dasarnya bentuk alat musik jenis woodwind mirip seperti pipa silinder yang memanjang,
dan pipa kecil untuk peniup (mouthpiece) di bagian ujungnya.
Woodwind dibagi dalam empat varian, yaitu flute, oboe, clarinet, dan bassoons, dimana masing-
masing varian memiliki jenis yang lebih spesifik lagi. Jika diurutkan, alat musik yang memiliki nada
tertinggi adalah piccolo, lalu selanjutnya adalah flute, oboe, English horn, clarinet, E-flat clarinet, bass
clarinet, bassoon dan contrabassoon.

Macam-Macam Instrumen Woodwind

a. Flute

Di Indonesia dikenal dengan nama seruling, adalah alat musik


yang memiliki nada paling tinggi. Walaupun Flute tidak terbuat dari
kayu, namun ia tetap berada pada keluarga woodwind.
Umumnya Flute dibuat dari bahan logam seperti perak, kadang terbuat
dari emas. Dalam catatan sejarah yang ada, Flute dipercaya telah mulai
digunakan dalam rangkaian orkestra sejak tahun 1681. Untuk dapat
mengeluarkan nada dari Flute, sang pemain harus meniup pada lubang
mulut di bagian ujung samping, dan memungkinkan udara untuk terpisah
hingga ke lubang paling ujung dan mengeluarkan suara seperti sebuah siulan.Jenis Flute lain yang
memiliki nada lebih tinggi disebut Piccolo. Kadang pemain Flute bergantian
memainkan Flute maupun Piccolo, tergantung musik yang ia mainkan dalam sebuah orkestra.

b. Oboe

Kata Oboe berarti high wood (kayu tinggi), yang


sebenarnya mengacu pada nada yang dikeluarkan oleh alat
musik tiup ini sendiri. Tidak diketahui siapa yang pertama kali
menciptakan Oboe, namun Oboe mulai dikenal pertama kali di
Paris pada tahun 1670, hingga akhirnya dalam kurun waktu 10
tahun, penggunaan Oboe semakin menyebar ke daratan Eropa lainnya.

Oboe dapat mengeluarkan suara khas yang lembut dan melankolis, dimainkan dengan cara ditiup
pada bagian ujung (mouthpiece). Nada yang dihasilkan sedikit lebih rendah jika dibandingkan
dengan Flute. Oboe jenis lain yang disebut Cor Anglais (atau English Horn) juga sering digunakan
dalam rangkaian orkestra. Cor Anglais memiliki nada yang lebih rendah (tenor) dibandingkan Oboe.

c.Clarinet

Clarinet pertama kali diciptakan pada tahun 1690 oleh pembuat


alat musik woodwind terkenal, Johann Christoph Denner (1655-1707)
dan anaknya, Jakob (1681-1785) dari Nuremberg.

Mirip seperti Oboe, Clarinet terbuat dari kayu dan dimainkan


dengan posisi vertikal. Clarinet memiliki suara yang jernih dan
terdengar romantis tergantung bagaimana cara pemainnya dalam meniup, apakah cukup kencang atau
dengan sangat lembut. Ada beberapa jenis Clarinet yang umum digunakan seperti Bass Clarinet, ataupun
Contrabass Clarinet. Kedua varian Clarinet tersebut memiliki nada yang lebih rendah
dibandingkan Clarinet biasa.

d. Bassoon

Bassoon, yang seringkali dijuluki badut orkestra


(clown of the orchestra) merupakan keluarga alat
musik woodwind yang memiliki nada bas, melengkapi
keragaman dari seluruh instrumen sebuah
orkestra. Bassoon juga merupakan alat musik terbesar di
dalam keluarga woodwind, terutama jenis Bassoon dengan
nada paling rendah, yaitu Contra-Bassoon.

Bassoon memiliki bentuk yang unik, seperti pipa panjang dan memiliki lekukan dan banyak tuts. Ia
memiliki suara yang kaya dan vibrato yang lembut, cenderung mirip dengan suara vokal penyanyi
bernada bariton. Bassoon sudah cukup lama melengkapi rangkaian orkestra karena keragaman nada yang
mampu dihadirkan. Kata Bassoon sendiri mulai digunakan pada tahun 1613 di Perancis.

3. Instrumen Brass
Seperti namanya, keluarga alat musik brass adalah alat musik
tiup yang terbuat dari bahan kuningan. Keluarga
instrumen brass memiliki suara yang sangat dominan karena ia
mampu mengeluarkan suara yang sangat keras diantara jajaran alat
musik orkestra lainnya.
Berbeda dengan alat musik tiup keluarga woodwind yang
memiliki ujung tipis yang disisipkan ke dalam mulut untuk
meniupnya, membunyikan alat musik brass adalah dengan cara menempelkan bibir luar pada ujung
peniup yang lubangnya sedikit lebar. Alat musik brass pada dasarnya merupakan sebuah pipa yang sangat
panjang, dimana lubangnya melebar pada bagian akhir. Pipa alat musik Brass dibuat meliuk-liuk dalam
berbagai bentuk agar pemain dapat lebih mudah memegang dan menggunakannya. Beberapa alat musik
yang termasuk dalam keluarga brass adalah Terompet/Trumpet , French Horn, Trombone dan Tuba.

Macam-macam Instrumen Brass

a. Terompet/Trumpet
Nenek moyang Terompet sudah ada sejak jaman Mesir
kuno, yang dibuktikan dari lukisan - lukisan dinding di makam
raja-raja Mesir kuno. Terompet kuno terbuat dari bahan perak atau
tembaga dengan panjang sekitar 50-60cm. Pada masa itu, Terompet
dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan hanya dimainkan untuk menyembah dewa Osiris.

Terompet adalah alat musik yang paling kecil di dalam keluarga brass. Ia juga menyumbangkan
nada dengan pitch tertinggi diantara anggota keluarga lainnya. Suaranya bisa terdengar kencang dan
melengking.

Terompet masa kini terbuat dari bahan kuningan, yang bentuknya memiliki 2 lekukan. Jika lekukan
ini dibuat lurus, panjang Terompet bisa mencapai hampir 2 meter.Umumnya dalam sebuah orkestra
terdapat dua hingga empat pemain Terompet.

b. French Horn
Horn merupakan salah satu alat musik dengan bentuk yang
sangat unik diantara alat musik orkestra lainnya. Misalnya, tuts
pada Horn dioperasikan oleh tangan kiri dan cara memainkannya
dengan posisi terbalik, yaitu dengan corong yang mengeluarkan
suara menghadap ke belakang. Horn merupakan salah satu alat
musik yang cukup sulit untuk dimainkan.

French Horn, seperti namanya, berasal dari Perancis. Bentuknya yang berlika-liku membuatnya
terlihat begitu unik, dan jika seluruh pipa pada French Horn dibuat dalam posisi lurus, maka ia akan
berukuran sekitar 550 centimeter panjangnya. Umumnya dalam sebuah orkestra, akan ada dua hingga
delapan pemain French Horn.

c.Trombone

Trombone adalah alat musik dalam keluarga brass yang berukuran


cukup panjang, dan cara memainkannya dengan didorong ke depan dan
ditarik ke belakang, berbeda dengan alat musik tiup pada umumnya.

Trombone pada umumnya terbuat dari bahan kuningan yang


panjang, dan jika semua lekukannya dibiarkan memanjang,
ukuran Trombone dapat mencapai sekitar 275 cm. Trombone pertama kali diciptakan pada pertengahan
abad 15, untuk memenuhi keinginan para komposer dalam menghadirkan nada rendah dalam sebuah
orkestra. Walaupun variasi bentuk Trombone berubah-ubah, namun secara konsep dasarnya (didorong
dan ditarik) tidak pernah berubah hingga saat ini. Umumnya dalam sebuah orkestra, terdapat tiga
pemain Trombone.

d. Tuba

Tuba merupakan nada bas dari keluarga alat


musik brass. Tuba memiliki ukuran yang sangat besar sebagai alat musik tiup.
Corong bagian ujungnya begitu besar dan cara memainkan tuba adalah dengan
menggendongnya atau dipangku. Sebenarnya, diantara semua alat musik dalam
orkestra, Tuba mampu menghadirkan nada bas paling rendah dan berat. Ukuran panjang Tuba yang
dibuat berlika-liku dapat beraneka ragam dari sekitar 250 cm hingga 550 cm. Semakin panjang
ukurannya, semakin rendah nada yang dapat dicapainya.

Umumnya dalam sebuah orkestra, ada hanya satu orang pemain Tuba. Karena itulah, seorang
musisi Tuba juga harus memiliki pernapasan yang sangat baik, karena napas yang ia keluarkan
membutuhkan tenaga yang cukup kuat agar Tuba dapat mengeluarkan suara yang lantang dan harmonis
dengan alat orkestra lainnya.

4. Instrumen Perkusi

Keluarga Percussion atau dalam bahasa Indonesia


Perkusi, adalah kategori alat musik yang memiliki anggota
terbanyak. Perkusi adalah jenis alat musik yang dimainkan
dengan cara dipukul, dikocok, atau digesek.

Menjadi pemain perkusi tidak semudah apa yang


terlihat, karena membutuhkan banyak pengalaman dan
latihan agar suara yang dihasilkan dari alat musiknya dapat sesuai dengan keharmonisan orkestra.
Seorang pemain perkusi harus mampu mengontrol kekuatan dan ketepatan dalam membunyikan alat
musiknya.

Beberapa alat musik perkusi memiliki nada dan suara yang dapat membunyikan not seperti pada
alat musik lain, contohnya alat musik perkusi Xylophone, Timpani atau Piano. Namun beberapa alat
musik perkusi tidak memiliki nada, contohnya alat musik Cymbals, Bass Drum, dan Castanets.

Alat musik perkusi bertanggung jawab dalam menentukan ritme dan ketukan dalam sebuah
aransemen. Berbeda dengan musisi lain dalam sebuah orkestra, pemain perkusi terkadang bertanggung
jawab untuk memainkan beberapa alat musik sekaligus.

Alat musik jenis perkusi yang paling umum digunakan dalam sebuah orkestra antara lain : Timpani,
Xylophone, Cymbals, Triangle, Snare Drum, Bass Drum, Tambourine, Maracas, Gong, Chimes,
Celesta dan Piano.

Macam-Macam Instrumen Perkusi

a. Timpani

Timpani merupakan alat musik paling penting di


keluarga perkusi. Timpani berbentuk seperti drum besar,
namun ia begitu unik karena dapat disetel untuk berada
pada nada tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
ritme maupun instrumen melodik.Timpani menjembatani
suara yang dihasilkan oleh Double Bass dan percussion, karena ia mampu mengeluarkan suara dan nada
yang menggabungkan drum dan Double Bass.

Pada jaman dahulu, Timpani hanya berbentuk seperti mangkuk besar yang ditutup dengan kulit sapi
atau kambing diatasnya. Berbeda dengan Timpani yang digunakan sekarang ini yang telah memiliki
bingkai dan pedal, ia pun bisa berdiri dengan kokoh. Pemain Timpani dapat mengubah nada yang
dikeluarkan dengan cara menginjak pedal agar membuat penutup yang terbuat dari kulit (atau plastik)
tersebut lebih renggang ataupun tegang. Tingkat kerenggangan dari kulit penutup ini yang menentukan
tinggi rendahnya nada pada Timpani.Umumnya pada sebuah orkestra, terdapat empat
buah Timpani dengan berbagai ukuran yang dimainkan oleh satu musisi.

b. Xylophone

Xylophone sebenarnya berasal dari Asia dan


Afrika, tetapi nama xylophone sendiri berasal dari
bahasa Yunani yang berarti suara hutan (wood
sound). Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1874
pada saat seorang komposer asal Perancis, Camille
Saint-Sans, menghadirkan karyanya berjudul Danse
Macabre, yang bertujuan untuk menghadirkan suara tulang dan tengkorak kematian.

Xylophone adalah satu set perkusi yang terbuat dari kayu dengan posisi tersusun secara paralel.
Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan tongkat pemukul. Xylophone adalah alat
perkusi yang memiliki nada.

Xylophone modern yang digunakan saat ini terbuat dari kayu yang disusun menyerupai tuts piano.
Bagaimana suara yang dikeluarkan oleh Xylophone juga dapat ditentukan dengan alat pemukul yang
digunakan. Jika kepala pemukulnya keras, suaranya akan tajam, namun jika pemukulnya terbuat dari
bahan lembut, suaranya pun akan terdengar lebih lembut. Ada beberapa alat musik yang serupa
dengan Xylophone dan juga termasuk dalam keluarga perkusi. Alat musik tersebut antara lain
: Marimba (Xylophone yang berukuran lebih besar), Vibraphone, dan Glockenspiel.

Dalam sebuah orkestra biasanya seorang musisi Xylophone juga memainkan Glockenspiel, yang
merupakan versi kecil dari Xylophone.

c.Cymbals

Cymbals adalah jenis alat musik perkusi yang berbentuk seperti piring
yang sangat lebar, umumnya terbuat dari bahan perunggu (bronze).
Kadang Cymbals disebut sebagai alat musik yang menghasilkan suara paling
berisik dalam sebuah orkestra karena suaranya yang nyaring dan keras, tanpa
perlu ada tune atau setelan nada.
Cymbals sendiri terdiri dari beberapa ukuran, dimana semakin besar ukurannya, semakin rendah
suara yang dihasilkan. Cara memainkannya yaitu bisa dengan saling membenturkan dan menggesekkan
dua buah Cymbals secara bersamaan, ataupun dengan menggunakan tongkat (mallet). Berbagai cara dan
trik memainkan Cymbals yang dikuasai oleh seorang musisi dapat memberikan aksen yang bagus dalam
sebuah orkestra.

Umumnya hanya dibutuhkan satu pemain Cymbals dalam sebuah orkestra, dimana ia pun
memainkan alat musik perkusi lainnya.

d. Triangle

Triangle seperti namanya yang berarti segi tiga, memiliki


bentuk segi tiga. Terbuat dari bahan besi yang agak tebal dan jika
dipukul menggunakan tongkat besinya, ia mengeluarkan suara
tinggi seperti dentingan.

Awal mula Triangle adalah dari alat musik jenis folk (folk instrument), dan mulai menjadi salah
satu anggota keluarga alat musik orkestra sekitar tahun 1710 (Hamburg Opera). Triangle memiliki
beberapa ukuran dan ketebalan, dimana ukuran inilah yang menentukan suara yang dikeluarkan.

e. Snare Drum

Snare Drum merupakan sebuah drum berukuran agak kecil


yang terbuat dari kayu maupun tembaga, dan penutupnya terbuat
dari kulit sapi atau plastik. Snare Drum memiliki kabel dari baja
atupun plastik sebagai tali senar, yang membuat suaranya
menjadi unik karena menghasilkan suara seperti adanya detakan.

Mirip dengan alat musik jenis perkusi lainnya, cara memainkan Snare Drum adalah dengan dipukul
dengan tongkat pemukul (drumstick). Dapat juga menggunakan tongkat kuas dan rute untuk suara yang
lebih lembut.

Posisi memukul, cara memukul dan bagaimana kekuatan yang dikeluarkan oleh pemain Snare
Drum, menentukan bagaimana kualitas suara yang dikeluarkan.

f. Bass Drum

Bass Drum atau dalam bahasa Indonesia disebut


Drum Bass, merupakan jenis drum dengan ukuran diameter yang
sangat besar, bahkan yang terbesar dalam jenisnya. Suara yang
dihasilkan adalah nada rendah yang memberikan aksen pada nada
bas. Bentuk dan bahan dasarnya mirip dengan Snare Drum,
namun tidak menggunakan snare atau kabel - kabel disekitarnya. Bass Drum tidak memiliki nada atau
melodi.

Cara memainkannya dengan dipukul dengan menggunakan tongkat pemukul dengan bahan kepala
yang keras ataupun lembut. Tongkat pemukul, teknik, dan kekuatan yang disalurkan saat memukul Bass
Drum menentukan bagaimana suara yang dihasilkan, entah suara yang keras menggelegar ataupun suara
lembut dan dalam. Umumnya hanya terdapat satu Bass Drum dalam sebuah orkestra yang dimainkan oleh
seorang musisi, berbarengan dengan alat musik perkusi lain yang mungkin ia pegang.

g. Chimes

Chimes sebenarnya jika diartikan secara harafiah


berarti lonceng. Namun yang dimaksud disini adalah alat musik
dalam keluarga perkusi yang memiliki bunyi seperti deringan dan
beberapa lonceng dengan nada tinggi. Chimes sendiri sudah ada
sejak 3000 tahun lalu, tapi baru mencapai daratan Eropa pada abad
ke 11. Pada awalnya, Chimes umum digunakan sebagai lonceng jam.

Chimes sendiri terbuat dari bahan logam berbentuk panjang dan kecil-kecil yang disusun sejajar,
dalam posisi digantung. Cara membunyikannya adalah menggunakan sebuah tongkat kecil dengan cara
disentuh ataupun dipukul.

h. Tubular Bells

Tubular Bells adalah alat musik dalam keluarga perkusi yang masih
punya hubungan dekat dengan Chimes. Suara yang dihasilkan pada dasarnya
mirip seperti bel gereja. Tubular Bells pertama kali dikenal pada tahun 1886
di Inggris. Tubular Bells terbuat dari bahan logam yang berbentuk tabung-
tabung dengan ukuran diameter sekitar 30-38mm. Semakin panjang
ukurannya, semakin rendah nada yang dihasilkan. Suara yang dihasilkan
sangat jelas dan memiliki resonansi yang baik.

i. Piano

Piano adalah salah satu alat musik yang paling umum dan dikenal
oleh semua orang. Piano masuk dalam kategori perkusi
berdasarkan cara memainkannya yang memukul atau menekan tuts
piano, namun pada dasarnya ia juga memiliki karakteristik alat
musik string (karena memiliki string/senar), namun cara
memainkannya tidak dengan dipetik ataupun digesek seperti alat musik string yang umum.

Piano memiliki total 88 tuts, yang masing-masing mengeluarkan nada berbeda dari sangat rendah
hingga sangat tinggi. Dalam sebuah orkestra, umumnya Piano yang memimpin suatu harmoni, dan
seringkali menjadi pemain solo.
Alat musik yang memiliki cara kerja seperti Piano sebenarnya sudah ada sejak tahun 1440. Namun
yang merupakan masa penting dalam sejarah Piano, adalah 19 Mei 1768, dimana Henry Walsh
memberikan pertunjukan solo Piano di Dublin, disusul dua minggu kemudian di Thatched House, St.
James Square, London, Christian Bach (yang merupakan anak dari J.S Bach) memberikan pertunjukan
Piano, menggunakan Square Piano. Umumnya hanya ada satu Piano dalam orkestra. Dalam orkestra
modern, seringkali peranan Piano diganti dengan keyboard elektrik.

Anda mungkin juga menyukai