Anda di halaman 1dari 11

PAPER PENDIDIKAN SENI MUSIK

Sebagai pemenuhan tugas Pendidikan Seni Musik semester gasal ( 5 )


Mata Kuliah: Seni Musik

Dosen Pengampu : Ari Widyaningrum, M.Pd

Di susun oleh:

Pendi Mediarta (1312090)

Kelas 4i

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2015
PEMBAHASAN

A. Teori Musik

Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik.Cabang ilmu
ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah
musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik.

B. Unsur Musik

Unsur-unsur musik yang utama adalah bunyi, nada, irama, melodi, harmoni dan bentuk
lagu. Sedangkan unsur ekspresi musik adalah tempo, dinamika, warna dan cara memproduksi
nada.

a. Unsur Utama

1) Suara
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan
dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam
musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang
gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-
aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch,
yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre
(warna bunyi).

2) Bunyi dan Nada

Gejala bunyi atau suara menyertai seluruh kehidupan kita sehari-hari.


Disebut bunyi karena ada peristiwa getaran dari sumbernya. Bunyi dengan
getaran yang teratur akan merupakan susunan rangkaian nada. Rangkaian
nada yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan pencipta musik akan
terdengar teratur, berurutan dan berirama.

Nada sendiri adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang memiliki
kecepatan getar yang teratur. Kecepatan getaran ini disebut frekuensi dan
dapat diukur dengan menghitung jumlah getaran dalam 1 detik, misalnya 200
getaran dalam dalam 1 detik. Frekuensi ini ditulis dengan menggunakan
istilah cycles per second sehingga menjadi 200 cycles per second ( 200 c/s).

3) Irama

Irama adalah rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik
maupun tari. Irama di dalam musik terbentuk karena perpaduan bunyi dan
diam dengan selang waktu yang bermacam-macam, yang dalam suatu
kesatuan musik sering disebut dengan istilah tempo.

Irama juga hadir dalam musik terkait dengan pulsa, tempo, durasi (panjang-
pendek setiap bunyi) dari rangkaian not-not tertentu. Contohnya adalah
bunyi para penumbuk padi merupakan sebuah rangkaian ketukan bunyi yang
secara terus menerus, teratur dalam tempo tertentu. Ketukan yang ritmis
tersebut adalah pulsa. coba anda rasakan ketukan dari ayunan antan yang
membentur lesung. Tentu terasa ada sebuah denyut irama yang jelas.
Ketukan atau denyut nada yang terasa tersebut disebut beat. Dapat juga
dipahami sebagai tekanan pukulan yang terasa dalam sebuah musik yang
dapat merangsang bagian tubuh kita (kaki,tangan, atau kepala) bergoyang
pada waktu musik atau lagu dilantunkan. Ketukan kadang terasa jelas dan
mudah untuk diikuti seperti merasakan bass drum pada marching band.

4) Melodi

Melodi adalah rangkaian nada-nada yang berbunyi secara berurutan


secara teratur dan mengungkapkan ide atau gagasan tertentu. Gagasan yang
terungkap dalam melodi disebut “Tema”. Rangkaian nada-nada dalam
melodi bergerak maju dengan tata bunyi yang naik – turun, atau bergerak di
tempat atau berkesan mendatar. Bentuk susunan nada-nada yang bersifat
melodis dapat terdengar naik-turun dan kadang melangkah dengan lompatan
tertentu, sehingga mengakibatkan perbedaan tinggi nada yang disebut
Interval. Beberapa variasi melodi antara lain: Melodi yang dibentuk dengan
nada naik – turun; Melodi yang dibentuk dengan lompatan nada; dan Melodi
yang dibentuk dengan nada-nada yang bergerak di tempat.
5) Harmoni

Harmoni adalah suatu bunyi serempak yang sekurang-kurangnya terjadi


dari dua buah not/nada yang berlainan. Dua buah nada atau lebih yang
berlainan tingginya dan dimainkan serempak ini dasarnya adalah trinada atau
achord/akor. Misalnya not : 1, 3 dan 5 dibunyikan secara serempak. Bila
nada-nada yang berbeda yang ada dalam achord tertentu dibunyikan
serempak, maka akan menghasilkan suara yang selaras, menyatu dan enak
didengar.

Beberapa harmoni yang dapat digunakan dalam permainan musik antara lain
adalah tekstur, monofoni, homofoni, polifoni, kanon, diskan, dron, ostinasi,
paduan suara, mosdulasi dan transposisi.

a) Tekstur adalah bentuk jaringan penggabungan unsur-unsur melodi dan


harmoni yang menghasilkan mutu suara berat atau ringan, tebal atau tipis.

b) Monofoni adalah bentuk melodi tunggal yang tidak memakai iringan atau
akompanyemen.

c) Homofoni adalah bentuk sebuah garis melodi yang didukung oleh iringan
atau akompanyemen dengan menggunakan achord-achord ataupun bentuk
lain.

d) Polifoni adalah bentuk permainan dua atau beberapa melodi yang berbeda
kemudian dinyanyikan/dimainkan bersama.

6) Bentuk Struktur Lagu

Sebuah lagu selalu terdiri atas beberapa kalimat musik. Jumlah kalimat
musik inipun ada yang sedikit ada yang banyak, ada yang diulang, ada yang
divariasikan seperti kalau kita melihat rangkaian kata-kata dalam puisi.
Seorang composer akan selalu memperhatikan secara detail pengaturan
antara kata-kata dalam lagu dengan kompisisi musik secara keseluruhan,
yang dimaksudkan sebagai struktur lagu.

Struktur lagu ini sebenarnya merupakan susunan atau hubungan antara


unsur-unsur musik sehingga menghasilkan komposisi musik yang bermakna.
Dasar pembentukan musik/lagu ini mencakup pengulangan suatu bagian lagu
(repetisi), pengulangan dengan berbagai macam perubahan (variasi,
sekuens), atau menambah bagian baru yang berlainan atau berlawanan
(kontras) dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan
dan perubahannya. Struktur musik/lagu ini merupakan suatu keseluruhan
yang menyatukan musik/lagu yang dibuat sehingga ada keutuhan. Banyak
kode-kode tulis yang digunakan oleh komponis untuk membentuk struktur
lagu/musik. Cobalah anda kaji.

b. Unsur Ekspresi
Ekspresi merupakan pernyataan perasaan ataupun ungkapan pikiran yang
diwujudkan oleh seorang pencipta lagu ataupun oleh penyanyinya yang disampaikan
kepada pendengarnya. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan ekspresi
musik/lagu, antara lain : Agito (bergerak),Amabile (menarik), Animato (berjiwa),
Bravura (gagah perkasa), Cantato (merayu), Con anima (bersemangat), Conbrilliante
(dengan kegemilangan), Conspirito (dengan semangat), Contabile (merdu dan syahdu),
Devoto (khidmat), Dolce(halus dan manis), Doloroso (pilu dan sedih), serta masih
banyak yang lain. Cobalah anda cari dari banyak buku.
Ekspresi dalam musik/lagu mencakup semua nuansa musik mulai dari tempo, dinamika
dan warna nada.

1) Tempo adalah kecepatan irama musik yang telah dibicarakan di depan.


2) Dinamika adalah keras lunak serta tinggi rendahnya suara agar dicapai suara yang
lembut, keras atau kuat. Sedangkan warna nada sangat tergantung dari bahan atau
sumber suara serta gaya atau cara memproduksi nadanya.
3) Warna nada dan cara memproduksi nada
Selanjutnya yang dimaksud warna nada adalah ciri khas suatu bunyi yang dihasilkan
oleh suatu sumber bunyi dengan cara memproduksi nada yang bermacam-macam.
Misalnya produksi nada yang dilakukan pada sebuah gitar. Nada yang sama
dilakukan dengan cara dipetik dengan jari tanpa kena kuku, kemudian dipetik lagi
dengan menggunakan jari dan kena kuku, disamping itu kita petik lagi dengan
menggunakan plectrum (alat pemetik gitar). Maka dari ketiga petikan gitar tersebut
akan menghasilkan warna nada yang berbeda. Demikian pula yang terjadi pada suara
manusia ataupun alat-alat musik lainnya. Alat gesek yang dibedakan cara
menggeseknya, kadang-kadang sedikit disentakkan, kadang-kadang gesekannya
diperhalus. Juga pada cara meniup alat tiup, ada yang tiupannnya merata ada yang
terputus-putus serta banyak kemungkinan lain yang dapat dilakukan untuk
menghasilkan warna nada yang berbeda-beda.

C. Pembelajaran Seni Musik

Musik merupakan sarana yang efektif untuk mengungkapkan ekspresi


seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
yang lain. Dengan dilaksanakannya pendidikan kesenian di sekolah, diharapkan
siswa akan mempunyai sikap budaya, yaitu sikap dapat menghargai, menghayati,
dan mencintai seni atau karya seni sebagai hasil budaya bangsanya. Siswa memiliki
pengetahuan, pengalaman, kemampuan berkarya, dan berolah seni musik secara
kreatif, serta mampu menghargai hasil karya seni musik yang ada sebagi usaha ke
arah pengembangan budaya.

Latihan atau pendidikan musik pada usia muda akan sangat membantu
perkembangan pada bagian otak tertentu yang digunakan untuk mempelajari bahasa
dan daya nalar. Studi yang dilakukan belakangan ini telah menunjukan bahwa
latihan musik dapat mengembangkan kemampuan otak kiri yang dalam tugas
sehari-harinya memproses informasi atau bahasa yang masuk ke otak dan pada
dasarnya membantu otak tersebut mengalirkan sirkuit tertentu pada otak dengan
cara tertentu. Memperdengarkan lagu-lagu yang familiar pada saat menangkap
informasi baru cenderung meningkatkan daya tangkap pada anak-anak yang masih
muda. Murid-murid yang belajar musik baik secara langsung atau dari media lain
cenderung belajar berpikir secara kreatif dan memecahkan masalah dengan cara
membayangkan berbagai alternatif solusi yang ada, sehingga menolak ketentuan
dan asumsi yang berlaku. Terdapat pula hubungan yang sangat erat antara musik
dan daya nalar spasial (spatial intelligence – kemampuan untuk menangkap
informasi tertentu dengan cepat dan dapat membuat gambaran secara mental atas
hal-hal yang dilihat). Intelegensia seperti ini, dimana seseorang dapat
memvisualisasikan berbagai elemen pada saat bersamaan sangat penting fungsinya
untuk banyak hal dari menyelesaikan tugas matematika yang kompleks sampai pada
kemampuan untuk mengingat apa saja yang akan diperlukan untuk dimasukkan
dalam tas sekolah pada hari itu. Agar pembelajaran seni musik di SD membawa
siswa aktif dan senang untuk belajar maka harus memperhatikan beberapa hal,
antara lain :

1. Murid Sebagai Subjek Didik

Pembelajaran berlangsung jika terdapat interaksi yang baik antara guru dan murid.
Interaksi terjadi jika guru mampu mengenal,memahami menerima anak apa adanya dan
bertindak sesuai dengan keadaan masing-masing individu anak. Anak yang berada pada
lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya dibanding anak yang
tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam. Hal ini terjadi pengalaman anak telah
teridentifikasi dan kadang terinternalisasi dalam dirinya, sehingga akan mempengaruhi
sikap dan perilakunya. Pengalaman mendengar, meniru akan memberikan kemampuan
pada anak dalam bernyanyi.

2. Guru Sebagai Fasilitator

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran musik di sekolah dasar dengan baik,


guru paling tidak harus memiliki pengetahuan bagaimana membelajarkan musik pada
anak SD, memiliki rasa suka pada musik, kemauanuntuk mengajarkan pada anak,
pemahaman bahwa pembelajaran musik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, meliputi
: rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik.

3. Sarana dan Media Musik

Pembelajaran musik dilaksanakan melalui kegiatan pengalaman musik yang


senantiasa berkenaan dengan bunyi. Untuk itu idealnya musik mempunyai tempat yang
terpisah agar tidak mengganggu kelas yang lain. Belajar musik melalui pengalaman
musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif berupa alat-alat musik yang dapat
dimainkan, sedangkan alat musik pasif, misalnya: tape recorder, VCD. Alat musik pasif
efektif untuk pengembangan rasa tetapi kurang tepat untuk pengembangan keterampilan,
maka praktek langsung berbagai kegiatan pengalaman musik sangat mutlak, misalnya:
bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain musik, improvisasi,
dan kreativitas.

4. Materi Musik

Pembelajaran musik adalah pembelajaran tentang kemampuan bermusik dengan


didasarkan pada fundasi rasa bermusik ( sense of music ). Rasa bermusik ditandai dengan
tumbuhnya rasa irama, bayangan nada, dan rasa harmoni. Pengembangan kemampuan
bermusik harus diawali dengan pemahaman makna dan ciri unsur-unsur musik yang
membentuk lagu atau komposisi. Penyampaian kajian unsur-unsur musik hendaknya
dilakukan melalui pengalaman musik, sehingga kajian musik menjadi praktis dan mudah
dalam pemahamannya.

Unsur musik yang dikembangkan antara lain: dasar teknik bernyanyi, irama, melodi,
harmoni, dan bentuk atau struktur lagu, serta ekspresi.

5. Metode Pembelajaran Musik

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan belajar musik agar


mencapai tujuan pembelajaran musik, yaitu tumbuhnya rasa musik dan pada akhirnya
tumbuhlah kreativitas estetis anak sebagi media ungkap ekspresi. Pembelajaran
dilaksanakan dengan penekanan pengalaman musik agar anak secara urut memiliki
pengetahuan, pemahaman dan apresiasi musik, keterampilan musik, dan pada akhirnya
tumbuhlah kreativitas estetis.

(O'brien 91983) mengemukakan bahwa berdasarkan teori Piaget dan Bruner tentang
tahap berpikir anak telah menyimpulkan bagaimana seharusnya memberikan pengajaran
musik sebagai berikut:

a. Cara belajar yang terbaik bagi anak seharusnya melalui pengalaman musik, dan
pengalaman tersebut harus bermacam-macam sebagai perkembangan mental yang
disebut "pembentukan konsep". Konsep tersebut sebagai dasar menarik kesimpulan
dalam cara melambangkannya dengan notasi musik.

b. Anak mempunyai tahap perkembangan yang perlu diperhatikan dan disesuaikan


dalam pelaksanaan kelas musik. Anak kecil dapat menguasai otot besar tetapi tidak
untuk otot kecil.
c. Anak memiliki kebutuhan dan emosi yang berbada, mereka masih memiliki
egosentris, mungkin belum dapat menikmati kegiatan musik bersama-sama, sedang
anak besar lebih suka pengembangan musik ansambel yang dilakukan bersama-sama.

d. Pengajaran musik yang ideal menggunakan unsur-unsur musik yang terdapat dalam
lagu model untuk pengalaman musik, irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur
lagu serta ekspresi dan selanjutnya dianalisis hingga memperoleh kesimpulan pada
tingkat berpikir abstrak, melambangkan dan menuliskan notasinya. Pola yang dapat
digunakan adalah pengalaman, pengkategorian, perlambangan, dan penulisan.

D. Manfaat Pembelajaran Seni Musik di SD


1. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman
dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat
gerak irama, membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi pola-pola irama
dengan benar.
2. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang melodi, merasakan melidi melalui
pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak melodi
membuat pola-pola melodi sederhana, dan membaca notasi melodi dengan benar.
3. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui
pengetahuan dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak
harnoni, mengiringi lagu-lagu sederhana dengan alat musik harmoni sederhana dan
membaca notasi harmoni dengan dengan sederhana.
4. Murid dapat memiliki pengetahuan tentang bentuk / struktur lagu melalui pengalaman
dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan bentuk-bentuk lagu dan
mengarang lagu-lagu sederhana.
5. Murid dapat pengetahuan tentang ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai penginderaan bermacam tingkat ekspresi, menyanyikan
atau memainkan lagu-lagu dengan tingkat ekspresi yang tinggi.
6. Guru dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan bakat siswa melalui kegiatan
berseni terutama seni musik.
7. Pendidikan seni musik menjadi sarana bermain agar siswa tidak jenuh dengan mata
pelajaran yang mengutamakan kognitif siswa, Anak-anak memerlukan kegiatan yang
bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus
memberikan kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak
secara pisik dan psikis.

Daftar Pustaka
http://yokimirantiyo.blogspot.co.id/2012/09/teori-musik-dan-istilah-istilah-dalam.html

http://fadhleeyha.blogspot.co.id/2013/02/hakikat-pembelajaran-seni-musik-di-sd.html

https://desyandri.wordpress.com/2008/12/30/pembelajaran-pendidikan-seni-musik-di-
sekolah-dasar/

Anda mungkin juga menyukai