Anda di halaman 1dari 9

Unsur- unsur seni

1. Unsur-Unsur Seni Musik dan Penjelasannya


Musik merupakan salah satu seni paling universal yang bisa dinikmati oleh semua orang. Siapa yang
tidak menyukai musik? setiap kegiatan keseharian kita tanpa sadar diiringi oleh sebuah seni, yaitu seni
musik. Sejarah seni musik sendiri pada awalnya dikenal dalam bahasa Yunani, yaitu musikos, yang
merupakan nama salah satu dewa yang melambangkan seseorang yang dikaruniai berkat keindahan dan
pandai di bidang seni serta keilmuan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) musik diartikan ilmu atau seni menyusun nada atau suara
dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai
kesatuan dan kesinambungan. Selain mengenal musik dari sisi historis melalui asal-usul penamaan dan
pengertian dalam KBBI, salah satu dasar utama dalam seni musik adalah kerangka yang
mengkombinasikan beberapa hal sehingga bisa menjadi sebuah seni, atau kita bisa menyebutnya sebagai
unsur-unsur seni musik. Berikut merupakan unsur-unsur dari seni musik:

1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam musik
melodi akan terdengar layaknya nada yang seolah-olah bergerak menuju puncak kemudian kembali ke
kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau warna
suara. pitch merupakan suatu hal yang mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-
G. Not-not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang dinamakan durasi. Not bisa
dihasilkan dari berbagai macam alat musik dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal dengan
nama tone.

Jika seniman musik ingin mengungkapkan sebagian atau penuh nada-nada, maka melodi menjadi media
penting untuk dipelajari. Lain kata, melodi merupakan bentuk penuh atau sepenggal ungkapan nada yang
ingin disampaikan kepada penikmat musik. Tingkatan melodi yang baik adalah melodi yang memiliki
interval yang terjangkau oleh alat musik maupun oleh suara manusia. Tidak terlalu tinggi dan juga tidak
teralu rendah.

2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar
dari musik. Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena
pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa diartikan
sebagai penentu ketukan dalam musik.

Cara merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang. Ritme akan
melekat di benak penikmat musik jika selalu dilatih. Seperti misalnya ketika kita mendengarkan sebuah
lagu dan dengan tanpa sadar mengangguk-angguk mengikuti irama lagunya. Pola irama akan memberikan
perasaan ritmis, karena irama sendiri akan menggerakkan perasaan seseorang seirama dengan gerakan
fisik.

3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau ayunan berulang-ulang, datang
secara teratur dalam waktu yang sama. Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3,
dan seterusnya. Angka diatas tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Birama
yang nilai penyebutnya genap disesebut birama bainar, sedangakan biara mang penyebutnya ganjil
disebut birama ternair.

4. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun membentuk tangga. Tangga nada dibagi
menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. tangga nada diatonik adala tangga
nada yang terdiri dari 7 buah nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), sedangkan tangga nada penatatonik
adalah tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada, pasti memiliki satu nada
dasar yang diikuti oleh nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi dengan pola interval
tertentu, sehinga membentuk ciri khas tertentu.

5. Harmoni
Harmonis merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan
hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan. harmoni memiliki elemen interval dan
akor. interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis,
sedangkan akor akan mengiringi melodi. tanpa akor akan kehilangan separuh nyawa dan tidak akan
terdengar harmonis.
Bisa diibaratkan bahwa melodi akan memenuhi komposisi seni musik secara horizontal, sedangkan
harmoni akan memenuhi aspek yang berhubungan dengan nada-nada secara vertikal. peranan harmoni
akan terlihat ketika seorang penyanyi membawakan sebuah lagu yang diiringi menggunakan instrumen
musik. Jika terdengar indah maka dapat diartikan lagu tersebut berhasil dibawakan dengan baik, karena
memiliki paduan bunyi yang selaras antara penyanyi dan instrumen musik yang digunakan.

6. Tempo
tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat suatu lagu dimainkan, maka semakin
besar juga nilai tempo dari lagu tersebut. unsur tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu
Largo (Lambat Sekali), Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang), Moderato (sedang
Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan Presto (Cepat Sekali).

Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka seorang penyanyi bisa saja akan
menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya. Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan
ketukan yang menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada sebuah lagu
dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat 60 ketukan.

7. Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan nada dengan volume nyaring
atau lembut. Keadaan nyaring (keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan
seni musik, seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Satengah
Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu
masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo. Cresendo
merupakan penanda agar musik dimainkan dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan agar
musik dimainkan dengan lembut.

Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau perasaan yang terkandung dalam
sebuah karya seni musik jika dibandingkan dengan unsur-unsur seni musik lainnya. Dinamika dapat
menujukan sebuah karya seni musik memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamika akan
memainkan perasaan seniman maupun pendengarnya sehingga akan masuk kedalam musik yang
didengarkan.

8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre sangat dipengaruhi oleh sumber
bunyi dan cara bergetarnya, biasa dikatakan timbre akan bregantung dri instrumen musik yang
dibunyikan, timbre yang dihasilkan alat musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan
dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan dalam nada yang sama.

2. unsur-unsur seni rupa dan penjelasannya


Pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Hal-hal yang termasuk seni rupa misalnya adalah seni lukis, seni
grafis, seni pahat, seni film, arsitektur, desain grafis, desain interior, kriya kulit, kriya bambu dan
sebagainya.
Terdapat beberapa jenis seni rupa yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni hanya
menitikberatkan estetika dan keindahan, sedangkan seni rupa terapan lebih menonjolkan fungsi dan
kegunaannya. Ada juga pembagian seni rupa berdasarkan dimensinya, seperti seni rupa 2 dimensi dan
seni rupa 3 dimensi.

Ada juga unsur-unsur seni rupa. Pengertian unsur-unsur seni rupa adalah unsur-unsur yang membentuk
kesatuan yang padu sehingga sebuah karya seni dapat dinikmati secara utuh. Adanya unsur-unsur ini
membuat sebuah seni rupa dapat dilihat dan diamati serta dinikmati dan diapresiasi oleh orang lain.

Secara umum terdapat 8 unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur tersebut adalah titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Apa saja pengertian dan ciri-ciri tiap unsur-unsur dalam seni rupa
tersebut? Kami akan jelaskan pada pembahasan berikut ini.

(baca juga nama tarian tradisional di Indonesia)


Unsur-Unsur Seni Rupa

Di bawah ini akan dijelaskan unsur-unsur seni rupa dan contoh gambarnya lengkap meliputi titik, garis,
bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang.

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Titik berada pada dimensi 1 dan titik juga menjadi unsur paling
kecil dalam membentuk garis, bentuk atau bidang. Bisa didefinisikan bahwa segala ide karya seni dimulai
dari sebuah titik kecil.

2. Garis

Garis juga termasuk unsur seni rupa 2 dimensi. Unsur ini merupakan dari unsur titik-titik hingga
membentuk sebuah garis. Sebuah garis memiliki dimensi memanjang dengan arah tertentu. Ada beberapa
macam-macam garis seperti garis pendek, garis panjang, garis vertikal atau garis horizontal.
3. Bidang

Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan menggabungkan beberapa garis hingga
membentuk beberapa sisi. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
Contoh bidang misalnya adalah persegi, segitiga, trapesium dan lain-lain.

4. Bentuk

Unsur-unsur seni rupa yang berikutnya adalah bentuk. Unsur ini membuat sebuah seni rupa menjadi lebih
hidup dan dapat diamati sebagai karya seni yang utuh. Bentuk terdiri dari beberapa bidang. Ada beberapa
jenis bentuk yakni bentuk geometris seperti kubus, balok, tabung atau bentuk non-geometris seperti
manusia, hewan, alam.
5. Ruang

Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu semu dan nyata. Dalam karya 2 dimensi,
ruang bersifat semu karena hanya berupa penggambaran saja. Sementara dalam karya 3 dimensi, ruang
bersifat nyata dan dapat dirasakan secara langsung.

6. Warna

Salah satu unsur seni rupa adalah warna. Warna membuat karya seni menjadi lebih hidup dan eksresif.
Berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Dalam teori warna seni rupa
terdapat teori warna pigmen yaitu pengelompokkan warna sebagai berikut.

 Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain,
contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur dua warna dasar dalam
takaran tertentu, contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.
 Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder.
 Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya kuning kehijau-hijauan atau oranye kemerah-merahan.
 Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna,
misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-lain.
7. Tekstur

Tekstur juga termasuk salah satu unsur-unsur seni rupa 3 dimensi. Pengertian tekstur pada seni rupa
adalah sifat dan keadaan permukaan bidang pada suatu karya. Tiap benda tentu memiliki tekstur yang
berbeda-beda, meski ada juga yang hampir sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.

8. Gelap Terang

Unsur seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Unsur ini bergantung terhadap intensitas cahaya.
Artinya semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, sebaliknya semakin kecil intensitas
cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya 2 dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan
gradiensi dan pemilihan warna.

Nah demikian referensi 8 unsur-unsur seni rupa beserta penjelasan dan contoh gambarnya secara lengkap.
Secara umum terdapat 8 unsur-unsur seni rupa yakni titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur dan
gelap terang. Sekian penjelasan kali ini, semoga bisa menjadi referensi.

3. Unsur seni tari

1. Wiraga (raga)3

Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan.
Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Meskipun, memang tidak
semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu. Gerak biasa atau gerak murni adalah
gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu, sedangkan gerak maknawi adalah
gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna mendalam dan memiliki maksud tertentu.

Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa menebak karakter yang dimainkan. Misalnya gerak
memutar pergelangan tangan pada tari yang dibawakan oleh wanita memiliki arti keluwesan atau
kelembutan. Begitu pula gerakan berdecak pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki
arti wibawa dan kekuasaan.

Tanpa gerakan, sebuah seni tari tidak memiliki makna dan menjadi hampa karena memang yang namanya
tari harus ada unsur gerakan. Maka dari itu, wiraga termasuk ke dalam unsur utama sebuah seni tari.

2. Wirama (irama)

Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang
mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan
lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.

Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo pengiringnya sehingga bisa
harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan harus
memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika sebuah tarian dibawakan oleh
banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung gerakannnya pada penari lain tetapi bisa
menyamakan sendiri dengan irama pengiring.

Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan) ataupun
iringan langsung dari instrumen musik (seperti gamelan, kecapi, atau alat musik tradisional lain). Namun,
tidak menutup kemungkinan irama yang mengiringi tarian berupa tepukan tangan, hentakan kaki, maupun
nyanyian. Apapun bentuknya, irama digunakan sebagai pelengkap sebuah gerakan tari. Meskipun
berfungsi sebagai pengiring, irama juga termasuk ke dalam unsur utama.

3. Wirasa (rasa)

Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui gerakan dan
ekspresi penari. Oleh karena itu, seorang penari harus bisa menjiwai dan mengeskpresikan tarian tersebut
melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Sebagai contoh, apabila karakter yang dimainkan adalah
gadis desa yang lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai, penari juga harus menampilkan mimik
wajah yang mendukung.

Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan estetika sebuah seni tari bila dikombinasikan
dengan irama dan gerakan yang mendukung. Dengan adanya rasa dalam sebuah tari, penonton bisa makin
mudah menangkap maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh penari. Maka, unsur rasa ini tidak dapat
terlepas dari unsur esensial seni tari. Tanpa adanya rasa, makna tarian tidak akan dapat tersampaikan
kepada penonton. Baca juga: Keindahan Seni Tari

Unsur Tambahan
Setelah mengetahui unsur utama yang harus ada dalam sebuah tarian, alangkah baiknya bila kita juga
mengetahui unsur tambahannya. Memang, unsur ini adalah pelengkap dari ketiga unsur unsur seni tari di
atas tapi tidak serta merta dapat diabaikan begitu saja karena unsur ini sangat mendukung sebuah tarian.
Bisa jadi, apabila beberapa unsur tambahan ini tidak diperhatikan juga dapat mempengaruhi keberhasilan
sebuah pertunjukkan sendaratari.

4. Tata Rias dan Kostum

Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan seadanya.
Pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang dibawakan oleh penari.
Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.

5. Pola Lantai

Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Tidak hanya melulu berada di tengah
panggung tapi juga bergerak kesana kemari sehingga tidak membuat penonton bosan karena monoton.
Hal ini juga sangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari supaya antar penari tidak
saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras, kompak, dan teratur.
6. Setting Panggung

Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya. Hal ini penting karena
dengan adanya panggung yang sesuai tarian, tidak terlalu sempit, dan tertata rapi akan menimbulkan
kesan pada penonton. Setting panggung yang dimaksud juga termasuk pencahayaan. Sekiranya, panggung
sendratari tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap. Intinya, penata ruangan harus bisa
menyesuaikan dengan tari yang akan dibawakan.

7. Properti

Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat pendukung seperti
selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini
juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.

Dengan adanya aksesoris penunjang, penonton makin yakin bahwa tarian yang dibawakan telah
dipersiapkan sebaik-baiknya. Selain itu, juga ada aksesoris penunjang yang memudahkan penonton untuk
mengetahui karakter tarian yang dibawakan.

Demikian penjelasan mengenai unsur unsur seni tari. Baik unsur utama maupun tambahan saling
melengkapi dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Apabila unsur-unsur tersebut diperhatikan dan
dipadukan dengan harmonis maka pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat tersampaikan
dengan baik.

4.Unsur-Unsur Seni Sastra

Dalam seni sastra terdapat sebuah unsur-unsur yang membangun seni sastra itu sendiri. yaitu sebagai
berikut :

1. Unsur instrinsik

Unsur instrinsik merupakan sebuah unsur yang mempengaruhi seni sastra yang terdapat didalam seni
sastra itu sendiri, unsur instrinsik seni sastra yaitu sebagai berikut:

 Tema, yakni sebuah pokok persoalan yang terdapat di dalam cerita.


 Amanat, yakni sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh sih pengarang untuk pembacanya.

 Karakter/perwatakan, yakni tokoh dalam cerita. Karakter tersebut bisa digolongkan menjadi :
tokoh utama yang menjadi sorotan utama dan tokoh pembantu yang mendampingi tokoh utama.
Bila dilihat dari karakter baik buruknya maka tokoh dibagi menjadi yaitu : protagonis, antagonis.

 Konflik, yakni sebuah permasalahan yang dialami oleh karakter di dalam cerita. Konflik terbagi
menjadi dua macam yaitu : konflik internal (konflik yang tidak melibatkan tokoh lain), dan
konflik eksternal ( konflik yang melibatkan tokoh lain).

 Setting/latar, yakni sebuah keterangan tempat, waktu, dan suasana.

 Plot/alur, yakni sebuah jalan cerita dalam karya sastra dari awal sampai akhir

 Symbol, yakni penggunaan karya sastra untuk mewakili suatu hal yang abstrak.

 Sudut pandang, yakni penerapan karakter penulis dalam cerita. Sudut pandang penulis terbagi
menjadi : orang pertama ditandai dengan penggunaan kata “aku”atau “saya”, orang kedua
ditandai dengan penggunaan kata “kamu” dan orang ketiga ditandai dengan penggunaan kata
“mereka” atau “dia”.

5. Unsur seni teater


UNSUR INTERNAL

Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa unsur
diantaranya, unsur gerak dan suara.

Naskah
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan berbagai unsur-
unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.

Pentas
Pentas merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan, karena pentas
merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada property, tata lampu, dan alat-alat
yang lain yang berkenaan dengan pentas.

Sutradara
Sutradara merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan.
Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas yang mau digunakan.

Kostum
Kostum adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya yang
bagaimana.

Unsur internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa dikatakan unsur
internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur internal tidak akan tercipta suatu pemintasan.
Tetapi perlu perlu diketahui pula unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.

UNSUR EKSTERNAL

Unsur Eksternal Teater Unsur eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan.
Yaitu staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang menyangkut
pemintasan.

Staf Produksi

Staf produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian
dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah
mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), angran biaya, program kerja
fasilitas dan sebagainya.

Direktor/ sutradara

Direktor atau yang sering kita kenal dengan sutradara memiliki peran sebagai pembawa naskah,
koordinator pelaksanaan pementasan, menyiapkan aktor.

Stage manager

Stage manager bertugas Pemimpin panggung dan membantu sutradara.

Desainer

Menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat, suasana), Property (perlengkapan pentas),
lighting (tata lampu), Costume (tata busana), Sound (pengeras suara)

Crew

Crew dalam hal ini akan memperlancar jalannya pementasan. Maka tugas para crew adalah mengurusi
bagian pentas, bagian tata lampu, bagian perlengkapan, bagian tata suara musik,

Sutradara dan Asistenya

Seorang sutradara memilih naskah, memilih aktor, melatihnya, dan lain sebagainya. Asisten sutradara
(astra) Membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sutradara seperti make up (menghias
aktor). Lighting (mengatur tata cahaya pentas), Property (menyiapkan segala properti yang
dibutuhkan), Dan lain sebagainya (tergantung kebutuhan produksi).

Anda mungkin juga menyukai