Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Seni Musik

Seni musik adalah cabang seni yang menggunakan media bunyi atau suara
untuk menyampaikan karya yang diusungnya. Namun, meskipun terdengar
terbatas dalam getaran atau suara, dalam kenyataannya seni musik melibatkan
pikiran dan perasaan manusia pula.

Seperti dalam pendapat Djohan (2016) bahwa definisi seni musik adalah produk
pikiran yang disalurkan melalui elemen vibrasi (getaran) dalam bentuk
frekuensi yang ditransformasi secara neurologis di dalam pikiran melalui
berbagai unsur pokok pembentuknya seperti suara, nada, dan melodi. Dapat
diartikan bahwa musik bukan hanya berupa vibrasi yang indah saja, namun
merupakan penyaluran ekspresi atau pemikiran senimannya pula.

Mudahnya, indra penikmat cabang seni musik adalah indra pendengaran yang
dioperasikan menggunakan telinga. Apa yang katakanlah “diraba” atau
ditangkap oleh indra ini adalah getaran. Oleh karena itu, sebetulnya, seluruh
media, medium, atau alat musik adalah alat yang menghasilkan getaran.

Kemudian, meskipun produk yang dihasilkan adalah getaran dalam frekuensi


tertentu, yang mencernanya bukanlah sekedar indra pendengar saja. Namun
melibatkan pikiran dan perasaan pendengarnya pula, karena getaran yang diolah
menjadi musik memengaruhi pendengarnya secara psikis pula.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan seni musik
adalah produk pikiran manusia yang dihantarkan melalui getaran yang
membentuk suara, disusun menjadi aransemen unsur musik sehingga dapat
dinikmati melalui pikiran dan perasaan melalui indra pendengaran.

Untuk memperkuat definisi seni musik di atas, berikut adalah beberapa


pendapat para ahli mengenai pengertian musik.

Unsur Unsur Seni Musik

Unsur unsur seni musik adalah bagian-bagian yang membentuk karya musik
menjadi suatu kesatuan komposisi nada atau bunyi yang dapat dikatakan musik.
Bunyi atau suara yang tidak diaransemen belum tentu menjadi musik jika tidak
memperhatikan unsur dan cara menyusunnya.

Menurut Jamalus (1998, hlm. 7) Unsur seni musik terbagi menjadi: 1) unsur-
unsur pokok, meliputi: irama, melodi, harmoni dan bentuk atau stuktur lagu;
2) unsur-unsur ekspresi, meliputi: tempo, dinamik dan warna nada.

Namun, sebetulnya unsur-unsur ekspresi sering disebut sebagai prinsip seni


musik pula. Mengapa? Karena unsur ekspresi mengacu pada cara seorang
komposer atau musisi menyajikan unsur pokok yang berarti bisa disebut sebagai
acuan kebenaran atau paham yang diambil untuk melakukan sesuatu yang
disebut sebagai “prinsip”.

Katakanlah unsur pokok musik adalah bata yang membentuk suatu dinding,
sementara unsur ekspresi adalah tata cara menyusun bata agar dinding menjadi
kokoh. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari unsur dan prinsip
seni musik.

Unsur Pokok Seni Musik

Unsur-unsur pokok yang membentuk musik adalah sebagaimana yang akan


dijelaskan di bawah ini.

1. Suara

Suara adalah unsur paling dasar dari seni musik. Menurut Djohan (2016, hlm.
10) suara adalah perubahan getaran udara yang memiliki panjang gelombang
maupun periode dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik
dapat dibagi menjadi:

1. tala (tinggi nada),


2. durasi (berapa lama suara dikeluarkan),
3. intensitas, dan
4. timbre (warna bunyi).
2. Nada

Pembagian suara ke dalam frekuensi tertentu disebut dengan nada. Nada


merupakan satuan terkecil dari seni musik yang dapat dibagi-bagi ke dalam
tinggi redahnya menurut frekuensi maupun jarak relatif pada suatu nada
patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada
terdiri dari: tangga nada mayor, minor, dan pentatonik (yang biasa digunakan
pada musik tradisional).

3. Melodi

Melodi adalah rangkaian tinggi rendahnya nada yang berbunyi atau dibunyikan
secara berurutan. Seperti yang dikemukakan oleh Jamalus (1998, hlm. 16)
bahwa melodi adalah susunan atau rangkaian nada dengan getaran teratur yang
terdengar berurutan dan mengungkapkan suatu perasaan atau pikiran.

4. Irama / Ritme

Irama adalah pengulangan urutan rangkaian gerak dalam suatu komposisi musik
yang teratur sehingga terdengar indah/estetis atau memberikan dampak tertentu
pada pendengarnya. Senada dengan pengertian tersebut, menurut Jamalus
(1998, hlm.7) Irama merupakan urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur
dalam sebuah musik.

5. Birama

Birama merupakan ketukan atau ayunan berulang-ulang yang datang secara


teratur dalam waktu yang sama. Birama ditulis dalam angka pecahan seperti
2/4, 3/4, 6/8, dst. Angka pertama sebelum garis miring adalah pembilang yang
menunjukkan nilai ketukan pada tiap birama, sementara angka di belakang garis
miring berarti penyebut yang menunjukkan nilai notasi dalam satu ketukan.

6. Tangga Nada/Struktur/Notasi

Tangga nada, struktur, atau notasi adalah urutan berbagai nada yang disusun
membentuk tangga (dari rendah hingga tinggi). Terdapat dua tangga nada, yakni
tangga nada diatonik yang terdiri dari 7 nada dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1),
dan tangga nada pentatonik yang terdiri dari 5 nada pokok. Satu tangga nada
memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada lainnya yang lebih rendah atau
tinggi dengan pola interval tertentu dan membentuk ciri khas khusus.

7. Harmoni

Harmoni adalah paduan nada yang ketika dibunyikan bersama-sama akan


menghasilkan bunyi yang selaras/harmonis (Miller dalam Bramantyo, hlm. 48).
Elemen harmoni seperti itu disebut dengan interval, terdapat elemen lain dari
harmoni, yakni akor. Akor berarti harmoni yang bekerja dengan cara mengiringi
melodi.

Sering diibaratkan bahwa harmoni menyusun keterpaduan seni musik secara


vertikal, sementara harmoni menyelaraskan komposisi secara horizontal. Dalam
seni musik, harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi (contohnya:
menyelaraskan beberapa melodi).

Prinsip Seni Musik (Unsur Ekspresi)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa unsur pokok di atas adalah
bagaimana bentuk atau wujud dari unsur musiknya. Sementara itu, prinsip seni
musik adalah cara membawakan wujud atau unsur pokok yang telah dijabarkan
di atas.

Prinsip atau unsur ekspresi dalam musik meliputi tempo atau tingkat kecepatan
musik, dinamika atau tingkat volume suara, keras lembutnya suara dan warna
nada atau timbre yang tergantung cara memproduksi suaranya.

Berikut adalah beberapa prinsip atau unsur ekspresi dan bisa pula dikatakan
kelanjutan dari unsur-unsur seni musik di atas.

1. Tempo

Tempo adalah bagaimana kecepatan birama lagu dibawakan. Menurut Miller


dalam (Bramantyo, hlm. 24) tempo ialah istilah bahasa Itali yang artinya waktu,
di dalam seni musik tempo menunjukkan kecepatan. Macam-macam tempo
meliputi:
Pengertian Seni Musik

Seni musik adalah cabang seni yang menggunakan media bunyi atau suara
untuk menyampaikan karya yang diusungnya. Namun, meskipun terdengar
terbatas dalam getaran atau suara, dalam kenyataannya seni musik
melibatkan pikiran dan perasaan manusia pula.

Seperti dalam pendapat Djohan (2016) bahwa definisi seni musik adalah
produk pikiran yang disalurkan melalui elemen vibrasi (getaran) dalam
bentuk frekuensi yang ditransformasi secara neurologis di dalam pikiran
melalui berbagai unsur pokok pembentuknya seperti suara, nada, dan
melodi. Dapat diartikan bahwa musik bukan hanya berupa vibrasi yang
indah saja, namun merupakan penyaluran ekspresi atau pemikiran
senimannya pula.

Mudahnya, indra penikmat cabang seni musik adalah indra pendengaran


yang dioperasikan menggunakan telinga. Apa yang katakanlah “diraba”
atau ditangkap oleh indra ini adalah getaran. Oleh karena itu, sebetulnya,
seluruh media, medium, atau alat musik adalah alat yang menghasilkan
getaran.

Kemudian, meskipun produk yang dihasilkan adalah getaran dalam


frekuensi tertentu, yang mencernanya bukanlah sekedar indra pendengar
saja. Namun melibatkan pikiran dan perasaan pendengarnya pula, karena
getaran yang diolah menjadi musik memengaruhi pendengarnya secara
psikis pula.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan seni musik
adalah produk pikiran manusia yang dihantarkan melalui getaran yang
membentuk suara, disusun menjadi aransemen unsur musik sehingga dapat
dinikmati melalui pikiran dan perasaan melalui indra pendengaran.

Untuk memperkuat definisi seni musik di atas, berikut adalah beberapa


pendapat para ahli mengenai pengertian musik.
Pengertian Seni Musik Menurut Para Ahli

Ortiz

Definisi musik adalah kekuatan dasar yang sangat efektif untuk


menenangkan dan mendatangkan inspirasi bagi banyak orang (Ortiz dalam
Baidah, 2010, hlm. 1-8).

Jamalus

Seni musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik, seperti irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur
lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan (Jamalus, 1998, hlm. 1).

Soeharto

Seni musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur


dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung
berupa bentuk, sifat, dan warna bunyi (Soeharto, 1992, hlm. 86).

Banoe

Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara
a tau bunyi kedalam pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia
(Banoe, 2003, hlm. 288).

Hardjana

Menurut Hardjana (2003, hlm. 111) musik adalah permainan waktu dengan
mengadopsi bunyi sebagai materinya, musik adalah waktu dalam bunyi,
waktu adalah ruang dan bunyi adalah substansinya.
Unsur Unsur Seni Musik

Unsur unsur seni musik adalah bagian-bagian yang membentuk karya


musik menjadi suatu kesatuan komposisi nada atau bunyi yang dapat
dikatakan musik. Bunyi atau suara yang tidak diaransemen belum tentu
menjadi musik jika tidak memperhatikan unsur dan cara menyusunnya.

Menurut Jamalus (1998, hlm. 7) Unsur seni musik terbagi menjadi: 1) unsur-
unsur pokok, meliputi: irama, melodi, harmoni dan bentuk atau stuktur
lagu; 2) unsur-unsur ekspresi, meliputi: tempo, dinamik dan warna nada.

Namun, sebetulnya unsur-unsur ekspresi sering disebut sebagai prinsip seni


musik pula. Mengapa? Karena unsur ekspresi mengacu pada cara seorang
komposer atau musisi menyajikan unsur pokok yang berarti bisa disebut
sebagai acuan kebenaran atau paham yang diambil untuk melakukan
sesuatu yang disebut sebagai “prinsip”.

Katakanlah unsur pokok musik adalah bata yang membentuk suatu


dinding, sementara unsur ekspresi adalah tata cara menyusun bata agar
dinding menjadi kokoh. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari
unsur dan prinsip seni musik.

Unsur Pokok Seni Musik

Unsur-unsur pokok yang membentuk musik adalah sebagaimana yang


akan dijelaskan di bawah ini.

1. Suara

Suara adalah unsur paling dasar dari seni musik. Menurut Djohan (2016,
hlm. 10) suara adalah perubahan getaran udara yang memiliki panjang
gelombang maupun periode dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara
dalam musik dapat dibagi menjadi:

1. tala (tinggi nada),


2. durasi (berapa lama suara dikeluarkan),
3. intensitas, dan
4. timbre (warna bunyi).

2. Nada

Pembagian suara ke dalam frekuensi tertentu disebut dengan nada. Nada


merupakan satuan terkecil dari seni musik yang dapat dibagi-bagi ke dalam
tinggi redahnya menurut frekuensi maupun jarak relatif pada suatu nada
patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda.
Tangga nada terdiri dari: tangga nada mayor, minor, dan pentatonik (yang
biasa digunakan pada musik tradisional).

3. Melodi

Melodi adalah rangkaian tinggi rendahnya nada yang berbunyi atau


dibunyikan secara berurutan. Seperti yang dikemukakan oleh Jamalus
(1998, hlm. 16) bahwa melodi adalah susunan atau rangkaian nada dengan
getaran teratur yang terdengar berurutan dan mengungkapkan suatu
perasaan atau pikiran.

4. Irama / Ritme

Irama adalah pengulangan urutan rangkaian gerak dalam suatu komposisi


musik yang teratur sehingga terdengar indah/estetis atau memberikan
dampak tertentu pada pendengarnya. Senada dengan pengertian tersebut,
menurut Jamalus (1998, hlm.7) Irama merupakan urutan rangkaian gerak
yang menjadi unsur dalam sebuah musik.

5. Birama

Birama merupakan ketukan atau ayunan berulang-ulang yang datang


secara teratur dalam waktu yang sama. Birama ditulis dalam angka pecahan
seperti 2/4, 3/4, 6/8, dst. Angka pertama sebelum garis miring adalah
pembilang yang menunjukkan nilai ketukan pada tiap birama, sementara
angka di belakang garis miring berarti penyebut yang menunjukkan nilai
notasi dalam satu ketukan.

6. Tangga Nada/Struktur/Notasi

Tangga nada, struktur, atau notasi adalah urutan berbagai nada yang
disusun membentuk tangga (dari rendah hingga tinggi). Terdapat dua
tangga nada, yakni tangga nada diatonik yang terdiri dari 7 nada dengan 2
jenis jarak (1/2 dan 1), dan tangga nada pentatonik yang terdiri dari 5 nada
pokok. Satu tangga nada memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada
lainnya yang lebih rendah atau tinggi dengan pola interval tertentu dan
membentuk ciri khas khusus.

7. Harmoni

Harmoni adalah paduan nada yang ketika dibunyikan bersama-sama akan


menghasilkan bunyi yang selaras/harmonis (Miller dalam Bramantyo, hlm.
48). Elemen harmoni seperti itu disebut dengan interval, terdapat elemen
lain dari harmoni, yakni akor. Akor berarti harmoni yang bekerja dengan
cara mengiringi melodi.

Sering diibaratkan bahwa harmoni menyusun keterpaduan seni musik


secara vertikal, sementara harmoni menyelaraskan komposisi secara
horizontal. Dalam seni musik, harmoni merupakan keselarasan paduan
bunyi (contohnya: menyelaraskan beberapa melodi).

Prinsip Seni Musik (Unsur Ekspresi)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa unsur pokok di atas


adalah bagaimana bentuk atau wujud dari unsur musiknya. Sementara itu,
prinsip seni musik adalah cara membawakan wujud atau unsur pokok yang
telah dijabarkan di atas.

Prinsip atau unsur ekspresi dalam musik meliputi tempo atau tingkat
kecepatan musik, dinamika atau tingkat volume suara, keras lembutnya
suara dan warna nada atau timbre yang tergantung cara memproduksi
suaranya.

Berikut adalah beberapa prinsip atau unsur ekspresi dan bisa pula
dikatakan kelanjutan dari unsur-unsur seni musik di atas.

1. Tempo

Tempo adalah bagaimana kecepatan birama lagu dibawakan. Menurut


Miller dalam (Bramantyo, hlm. 24) tempo ialah istilah bahasa Itali yang
artinya waktu, di dalam seni musik tempo menunjukkan kecepatan. Macam-
macam tempo meliputi:

1. Presto: sangat cepat


2. Allegro: cepat
3. Vivace: umum (disebut juga: hidup, atau keadaan sehari-hari)
4. Moderato: sedang
5. Andante: agak lambat
6. Adagio: lebih lambat
7. Lento: lambat
8. Largo: sangat lambat

Dengan demikian, kita dapat mengatur tempo untuk menghasilkan suatu


melodi atau musik yang memberikan kesan tertentu pula. Misalnya, tempo
sangat cepat akan memberikan kesan dinamis dan semangat pada suatu
musik, namun tempo sangat lambat akan menghasilkan musik yang sendu
atau romantis.

2. Dinamik

Dinamik adalah kuat atau lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992, hlm.
30). Dinamik merupakan kekuatan bunyi yang memainkan peranan besar
dalam menciptakan ketegangan atau tensi musik.
Semakin keras musik semakin kuat tingkat ketegangannya (dynamic
tension). Sebaliknya, semakin lembut maka semakin lemah tingkat
ketegangannya (Miller dalam Bramantyo, hlm. 81).

Macam-macam dinamik menurut Miller (hlm. 80) adalah sebagai berikut.

1. Fortissimo: sangat keras


2. Forte: keras
3. Mezzo Forte: agak keras
4. Mezzo Piano: agak lembut
5. Piano: lembut
6. Pianissimo: sangat lembut

3. Timbre/ Warna Nada

Timbre adalah kualitas atau warna bunyi atau mudahnya ciri khas bunyi
yang terdengar bermacam-macam. Timbre yang berbeda dapat dihasilkan
oleh cara memproduksi nada atau bahan sumber bunyi yang berbeda-beda
pula (Jamalus, 1998, hlm. 40).

Medium Seni Musik

medium seni musik adalah penghantar bunyi atau suara yang digunakan
dalam seni musik seperti: instrumen (alat musik), vokal, dan berbagai
partisipan medium lainnya (perkusi, narator, dsb) dalam suatu komposisi
atau aransemen musik.

Medium seni juga dapat menjadi jawaban: sebenarnya apakah yang


menjadi media ragam seni musik? Berikut adalah penjabarannya.

1. Instrumen,
merupakan berbagai alat yang dapat menghasilkan bunyi yang
memiliki nada untuk diolah menjadi musik. Instrumen biasanya
menjadi medium utama dalam menghasilkan melodi. Terdapat
banyak jenis instrumen seperti: gitar, piano, harpa, dsb.
2. Vokal,
adalah suara yang dikeluarkan oleh manusia dengan mengatur nada,
dan unsur musik lainnya sehingga dapat menghasilkan bunyi teratur
dan tertata yang sesuai dengan musik.
3. Perkusi,
merupakan alat musik yang didasari oleh ketukan dan pukulan.
4. Ansambel,
adalah medium musik yang menghasilkan suara sederhana dan lebih
terbatas dari sisi pengaturan tangga nada instrumen namun cocok
untuk menjadi pengisi harmoni.

Fungsi Seni Musik

Berdasarkan pendapat Rasyid (2010, hlm. 71) beberapa fungsi atau manfaat
seni musik adalah sebagai berikut.

1. Sebagai hiburan yang dapat memberikan rasa nyaman, santai atau


penyegaran pada pendengarnya.
2. Memengaruhi suasana ruang batin seseorang, baik suasana bahagia,
sedih, bergantung pada pendengarnya sendiri
3. Memberikan semangat pada jiwa yang lesu, lelah, resah, dan lesu.
4. Mengurangi depresi karena terbukti dapat menurunkan denyut
jantung yang terlalu kencang sehingga menangkan dan merangsang
bagian otak yang terkait terhadap aktivitas emosi dan tidur
berdasarkan Penelitian Science University of Tokyo.
5. Sebagai terapi kesehatan karena dapat mengatur hormon-hormon
yang mempengaruhi stress seseorang.
6. Memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia dan
mencegah hilangnya daya ingat.

Jenis Jenis Seni Musik

Sumarno (2020, hlm. 15) membagi macam macam seni musik berdasarkan
nada yang digunakan menjadi tiga macam, yakni: diatonik, pentatonik, dan
musik kontemporer. Berikut ini adalah penjabarannya.
Musik Diatonik / Diatonis

Musik diatonis adalah musik yang menggunakan tujuh nada standar: C, D,


E, F, G, A, dan B. Selain itu terdapat pula nada-nada kromatis seperti
Cis/des/, Dis/Es Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

Contoh seni musik yang dihasilkan oleh jenis musik diatonis meliputi:

1. Jazz
2. Klasik
3. Rock
4. Pop
5. Country
6. Blues
7. Folk

Musik  Pentatonik/ Pentatonis

Musik pentatonik adalah musik yang menggunakan 5 nada perk oktaf.


Skala pentatonik ditemukan di seluruh dunia seperti pada gamelan di
Indonesia, atau tuning krar dari Ethiopia. Pentatonis identik dengan Seni
musik tradisional yang merupakan musik yang lahir, tumbuh dan
berkembang mengikuti kebiasaan turun-temurun dari masyarakatnya.

Dalam musik pentatonis gamelan nusantara, nada diklasifikasikan menjadi


C-, D, E+, G, dan A. Beberapa contoh musik yang dihasilkan meliputi:

1. Musik tradisional klasik


2. Musik tradisional rakyat

Penjelasan lebih lengkap mengenai seni musik tradisional dapat di lihat


pada artikel berikut ini:

Baca juga: Musik Tradisional: Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis & Contoh


Musik Kontemporer

Musik kontemporer adalah perpaduan dari berbagai macam hasil rekaman


bunyi baik bunyi yang berasal dari alat elektronik hingga digital, maupun
berasal dari alam.  Terkadang berbagai suara janggal seperti noise elektrik
yang terdengar gaduh tak karuan pun dapat menjadi bagian
aransemennya.

Seperti seni kontemporer pada umumnya, seni musik kontemporer juga


merupakan puncak pencarian musik di masa kini. Artinya, sifatnya masih
radikal dan eksperimental mencari jati diri abad ini.

Terkadang jenis musik ini juga menggunakan bunyi alam yang berasal dari
suara ombak, burung, pantai, katak dan bahkan ada seniman yang
merekam “kesunyian” alam sebagai nada dalam aransemennya.

Namun tidak semuanya gila dan seeksperimental itu. Contoh musik


kontemporer juga dapat ditemukan dari berbagai grup musik independen
yang belum mencuat ke permukaan publik. Misalnya musik elektronik, indie
folk, shoegaze, atau musisi populer namun eksperimental seperti Radio
Head dan Björk.

Referensi

1. NPresto: sangat cepat


2. Allegro: cepat
3. Vivace: umum (disebut juga: hidup, atau keadaan sehari-hari)
4. Moderato: sedang
5. Andante: agak lambat
6. Adagio: lebih lambat
7. Lento: lambat
8. Largo: sangat lambat

2. Dinamik
Dinamik adalah kuat atau lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992, hlm. 30).
Dinamik merupakan kekuatan bunyi yang memainkan peranan besar dalam
menciptakan ketegangan atau tensi musik.

Semakin keras musik semakin kuat tingkat ketegangannya (dynamic tension).


Sebaliknya, semakin lembut maka semakin lemah tingkat ketegangannya
(Miller dalam Bramantyo, hlm. 81).

Macam-macam dinamik menurut Miller (hlm. 80) adalah sebagai berikut.

1. Fortissimo: sangat keras


2. Forte: keras
3. Mezzo Forte: agak keras
4. Mezzo Piano: agak lembut
5. Piano: lembut
6. Pianissimo: sangat lembut

3. Timbre/ Warna Nada

Timbre adalah kualitas atau warna bunyi atau mudahnya ciri khas bunyi yang
terdengar bermacam-macam. Timbre yang berbeda dapat dihasilkan oleh cara
memproduksi nada atau bahan sumber bunyi yang berbeda-beda pula (Jamalus,
1998, hlm. 40).

Anda mungkin juga menyukai