PENDAHULUAN
idiom batak pada lagu O Tano batak, Cikalalepongpong dan Lisoi. Menurut
Sugiharto : Musik adalah bentuk seni yang paling abstrak (bentuknya tak kasat
ataupun tidak, mengerti maupun tidak, tanpa peduli ras, suku, budaya, ideologi
“musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu dan ekspresi”.
musikal yang melibatkan beberapa persyaratan, yaitu bakat, pengalaman, dan nilai
maupun vokal (Syafiq, 2003 : 165). Dari pendapat tersebut dapat ditarik
Musik vokal terdiri dari dua aspek, yaitu individual atau solo dan
kelompok seperti duet, trio, kuartet, dan paduan suara. Salah satu bentuk
penyajian vokal ialah dalam bentuk paduan suara. Menurut Soeharto (1982:1),
baik secara vokal maupun instrumental masing-masing masih mempunyai
berbagai bentuk dalam penyajiannya, salah satu bentuk penyajian secara vokal
susunan. Menurut KBBI (1988: 47) Istilah aransemen berasal dari kata
penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah
ada sehingga esensi musiknya tidak berubah. Pengertian yang sama ditegaskan
juga oleh Syafiq, (2003: 13) yang mengatakan nahwa aransemen adalah
penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen lain
yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya
diartikan dengan mengadaptasikan satu medium musik dari bentuk asli yang
kemudian disusun menjadi bentuk lain (Scholes, 1938: 53). Aransemen adalah
bentuk kegiatan untuk menggubah, menambah dan mengolah, baik itu iringan
sederhana juga penambahan-penambahan lain yang luas yang tidak terlepas dari
unsur-unsur harmoni, gaya, tekstur, irama ke dalam melodi suatu lagu baik berupa
vokal maupun instrumen. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam kamus musik,
bahwa aransemen mempunyai arti gubahan lagu untuk orkes atau kelompok
paduan musik, baik vokal maupun instrumental (Banoe, 2003: 30). Arangger juga
sering melakukan hal - hal yang jauh lebih modifikasi yang semestinya,
mengurangi detil - detil karya asli sampai memperoleh karya yang baru dan yang
tidak ada hubungan dengannya dengan karya aslinya (Wilson, 1985: 42-43).
Ditangan para arranger sebuah lagu yang masih polos diberi oxygen kehidupan
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat
kreatifitas. Seorang arrangger dituntut untuk dapat mengolah sebuah karya musik
yang akan diaransemen, agar karya musik tersebut menjadi lebih artistik dengan
Irama adalah urutan rangkain gerak yang menjadi unsur dalam sebuah
musik (Jamalus, 1988 : 7). Irama dalam musik terbentuk oleh bunyi dan diam,
irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan irama. Irama dapat dirasakan dan
not dan berat ringannya tekanan atau aksen pada not. Namun demikian, oleh
teraturnya gerak maka irama tetap dapat dirasakan meskipun melodi diam. Dan
keteraturan gerak ini menyebabkan lagu lebih indah didengar dan dirasakan
atau dari mulut ke mulut, tapi kini penyebaran dapat dilakukan melalui
media audio, Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa irama adalah urutan
rangkaian gerak dalam sebuah musik yang membentuk pola irama dan bergerak
teratur sehingga menyebabkan lagu enak didengar dan dirasakan. Aransemen lagu
untuk paduan suara campuran (sopran, alto, tenor dan bass) tidak hanya sekedar
dibuat saja akan tetapi selalu berpedoman pada melodi asli dan progresi awal akor
progresi akor yang mengikutinya. Hal ini dimaksudkan agar hasil aransemennya
yang membangun trinada akor. Trinada akord merupakan sekumpulan nada yang
disusun secara vertikal dan berdasarkan interval. Ada beberapa macam trinada
horizontal maksudnya adalah alur dari masing-masing garis melodi yang disusun
yang harmonis. Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada yang disusun secara
Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang
berbunyi atau dibunyikan secara berurutan (Soeharto, 1992 : 1), lebih lanjut
adalah suatu rangkaian nada-nada, serta nada-nada dari melodi membentuk suatu
ide musikal yang komplit. Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan
merupakan rangkain nada-nada yang teratur, yang disusun secara ritmis yang
Ratner (1977 : 29) mengatakan bahwa melodi adalah garis dari nada-nada. Melodi
dapat naik dan turun, serta melodi juga dapat tetap di tempatnya untuk waktu
singkat dan lama dalam satu nada, serta melodi juga mempunyai wilayah nada
yang luas dan sempit. Melodi adalah rangkaian nada (bunyi dengan getaran
teratur) tinggi rendahnya nada yang terdengar berurutan, serta berirama dan
disusun oleh unsur musikal: nada, motif, sub frase, frase, siklus atau periode.
Harmoni atau sering juga disebut paduan nada ialah bunyi nyanyian atau
permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih, yang berbeda oktafnya,
ada yang berbunyi serentak seperti bunyi akor trinada ada juga yang tidak
serentak seperti kontrapung (counterpoint). Harmoni atau paduan nada ialah bunyi
gabungan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi rendahnya dan dibunyikan
secara serentak. Dasar dari paduan nada tersebut ialah trinada (Jamalus, 1988 :
30). Paduan nada tersebut merupakan gabungan tiga nada yang terdiri atas satuan
nada dasar akor, nada terts dan nada kwintnya. Lebih lanjut Kodijat (1986 : 32)
Dasar harmoni ialah trinada akor (triad chord). Triad (tri nada) ialah
gabungan bunyi dari tiga nada yang terbentuk dari nada alas (root), nada ters dan
nada kwint yang diambil dari susunan atau tingkatan nada pada tangga diatonis.
Setiap nada dalam tangga nada dibubuhi dengan angka Romawi, misalnya I, ii, iii,
IV, V, vii, viio . Jumlah nada pada satu tangga nada sebanyak tujuh buah nada.
Masing-masing nada dapat dijadikan sebagai alas (root) dari akor yang dibentuk.
mengaransemen lagu, baik itu lagu daerah maupun lagu wajib. Bahkan ada yang
Kata idiom berasal dari bahasa Yunani `idioma` yang artinya khusus atau
khas. Menurut Chaer (2007:296) idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak
gramatikal.
musik, Instrumen berasal dari kata instrument (dalam seni musik) berarti alat
musik atau bunyi – bunyian. Menurut Soewito (1996 : 13) instrumen musik
musik ialah alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi atau suara dalam
seluruh tanah air Indonesia (Soewito, 1996 : 15). Secara umum instrumen musik
apabila ditinjau dari sumber bunyinya (Mudjilah, 76 : 2004) terdiri dari 5 jenis
yaitu instrumen musik pukul, instrumen musik tiup, instrumen musik petik,
(pukul) adalah instrumen yang sumber bunyinya dari bahan instrumen tersebut,
atau dapat juga dari membran (Mudjilah, 2004 : 82). Alat musik pukul berfungsi
sebagai alat musik ritmis. Alat musik ini akan mengeluarkan bunyi apabila
ditabuh atau dipukul. Instrumen perkusi (pukul) dibedakan menjadi dua jenis
diberi nama oloan, ihutan, doal dan panggora, Saga-saga (few’s harp),
Hesek
3) Xylophone adalah satu set perkusi yang terbuat dari bahan kayu dengan
Hasapi ende (plucked lute dua senar), Hasapi doal, Tanggetang, hasapi
untuk menyatakan instrumen musik yang terdapat di dalam lagu arransemen dari
karya Ken Steven dan menyatakan sesuatu yang khas dalam lagu O Tano Batak,
timbre. Tekstur adalah rajutan berbagai bunyi horizontal dan/atau vertikal (Roger
1. Monophonic: tekstur musik yang terdiri dari satu suara, biasanya dalam
2. Polyphonic: tekstur musik yang terdiri lebih dari satu suara. Misalnya
nyanyian paduan suara atau musik pop, dimana komposisinya terdiri dari
Allegro : Cepat
Vivace : Hidup
Moderato : Sedang
Pada umumnya semakin keras suatu musik, maka semakin kuat ketegangan yang
Forte : Keras
Piano : Lembut
tidak ada tingkatan yang mutlak untuk piano dan forte. Menurut (Roger Kamien:
suara atau lebih. Paduan Suara merupakan satuan vokal yang dalam
alto, tenor, bass (SATB), (Banoe, 2003). Beranggota delapan orang atau lebih,
sesuai kebutuhan aranger dan pembagian suaranya. Dalam grup vokal, terdiri dari
paduan suara kecil, dan paduan suara besar (Soeharto, 1982). Paduan suara di
Indonesia sangat beragam, di mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa, dan
campuran baik itu lembaga, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. Seiring
mengikuti event-event dalam negeri sampai luar negeri, seperti Bali International
Kota Linz Austria, kompetisi di Venesia Itali dan lainnya. Paduan suara yang
merupakan unsur tradisi dalam budaya tertentu (Dieter, 1994:13). “Setiap budaya
memiliki bahasa, lagu, tingkah laku dan kehidupan seharihari berbeda yang
menjadi ciri khas dari folklor tersebut. Penyebaran folklor dilakukan dalam
bentuk lisan video, dan cetak. Menurut Danandjaja bahwa folklor adalah sebagian
kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam
bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pengingat
yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Asal kata musik berasal dari
bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi
Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi
National Indonesia, 1990 : 413). Tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang
berarti kebiasaan yang sifatnya turun temurun. Kata tradisional itu sendiri adalah
sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan yang turun temurun (Salim
dan Salim, 1991 : 1636). Tradisi berasal dari kata tradisi yang berarti sesuatu yang
turun temurun (adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran) dari nenek moyang. Dengan
kata lain, tradisi adalah kebiasaan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya secara turun temurun. Dipertegas lagi oleh Esten (1993 : 11) bahwa
musik yang digunakan sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan
tradisi. Musik tradisional menurut Tumbijo (1977 : 13) adalah seni budaya yang
sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu. Maka
daerah. Kesenian tradisional pada umumnya juga tidak dapat diketahui secara
pasti kapan dan siapa penciptanya. Hal ini dikarenakan kesenian tradisional atau
kesenian rakyat bukan merupakan hasil kreatifitas individu, tetapi tercipta secara
suatu tempat. Pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa musik tradisional adalah
cetusan ekspresi perasaan melalui nada atau suara dari alat musik sehingga
mengandung lagu atau irama yang diwariskan secara turun temurun dari satu
berarti bahwa suatu musik dan berbagai unsur-unsur di dalamnya bersifat kolot,
kuno atau ketinggalan zaman. Namun, musik tradisional adalah musik yang
bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat. Musik
berasal dari luar kebudayaan suatu masyarakat pemilik musik yang dimaksud.
Musik tradisional adalah musik yang berakar pada tradisi masyarakat tertentu,
Tradisi dalam kebudayaan adalah suatu struktur kreativitas yang sudah ada
kebudayaan yang tidak terpisahkan dengan masa lalu. Tradisi adalah sesuatu yang
masyarakat dalam konsepsi tradisi merupakan kontinuitas masa lalu bagi masa
kini dan akan datang (Purba, 2007:2). Suatu musik tradisional di dalamnya
dalam latar belakang.. Latar belakang ini simple saja deddi. Cukup kamu jelaskan
apa yang kamu lihat dari ketiga lagu aransemen Ken steven sehingga kamu
ya.
Ketiganya berasal dari daerah provinsi Sumatera Utara yang dimana lagu tersebut
menceritakan kisah kehidupan orang batak (kehidupan seperti apa yang dimaksud
dalam lagu itu? Bisa diberikan penjelasan sedikit y dedi.) pada umumnya di
Salah satu jenis kesenian rakyat adalah nyanyian rakyat. Baik nyanyian
rakyat maupun permainan rakyat merupakan salah satu bentuk folklor, yaitu
temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang
berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai gerak atau alat
…..
Deddi, sebaiknya menulis latar belakang ini to the point ajaa… jelaskan
apa yang ingin kamu teliti dan mengapa itu penting… apa pertanyaan yang ingin
kamu ketahui dari objek penelitian. Itu semua aspek penting dalam latar belakang.
kerinduan seorang anak yang sudah merantau di kota lain rindu untuk pulang ke
tangga Nada Diatonis Mayor Nada dasar C= do dengan meter 4/4 dengan tempo
Situmorang. Lagu ini bercerita tentang suasana akrab masyarakat Batak ketika
meminum tuak di kedai-kedai tuak yang biasanya terdapat di tiap daerah di Tanah
Batak, memiliki tangga Nada Diatonis Mayor dengan Nada dasar D= do dengan
meter ¾ dan tempo Moderato yang artinya sedang, dan dengan metronome 80
Cikala le Pong Pong adalah lagu rakyat Pakpak dari Sumatera Utara,
Indonesia. Hari ini, lagu ini lebih sering dibawakan pada perayaan
pernikahan, dan upacara pembukaan dan acara budaya di daerah. Hal ini
yang tidak memiliki makna dan ditulis untuk berima dengan baris
melanjutkan teks.
tingkat rendah dan menengah untuk menangkap warna suara rakyat suku yang
hidup. Perubahan vokal yang berbeda warna dan ketelitian ritmis dalam karya ini
menjanjikan minat berkelanjutan bagi penyanyi muda dan berjanji untuk melayani
sebagai tambahan energik untuk setiap program kinerja, lagu ini memiliki tangga
Nada Diatonis Mayor dengan Nada dasar C= Do dengan meter 4/4 dan tempo
Freely, chant-like.
Utara yang memiliki makna berbeda beda, tentunya dalam setiap perbedaan pasti
akan terdapat ada persamaannya di dalam lagu tersebut, dari ketiga Folksong itu
sama menggunakan tangga nada Diatonis mayor, serta ketiga lagu folksong
berbeda, namun dari Arransemen lagu tersebut penuliss dapat menegetahui hal
yang spesial dalam struktur musikal yang di ciptakan oleh Seorang ken steven,
Setiap arranger ataupun composer pasti memiliki sesuatu yang spesial dari yang di
ciptakannya.
Setiap tim paduan suara biasanya mempunyai ciri atau gaya pada setiap
aransemennya, dimulai dari alunan nada atau melodi yang dirubah, ketukan yang
kembangkan, sesuai kemauan dari arangernya. Kini banyak karya musik yang
diaransemen baik dari segi melodi, ritme, dan harmoni, dengan tujuan dan maksud
Ada salah satu aranger paduan suara di Medan yang memiliki karakter
atau gaya aransemen berbeda dengan aranger lainnya. Beliau bernama Ken
Steven, B.C.M, M.Mus. adalah seorang kondakter, komposer, dan arranger muda
berbakat Indonesia yang telah menorehkan banyak prestasi dalam kancah paduan
suara nasional maupun internasional. . Ia menyelesaikan studi S1 dalam bidang
musik gerejawi dari The Asian Institute for Liturgy and Music, Filipina, dan S2
dalam bidang direksi paduan suara dari California Baptist University, Amerika
Serikat. Ken Steven berangkat dari pengalam dan latar belakang pendidikannya,
kini sudah memimpin tim paduan suara di beberapa tempat, seperti Parahyangan
Catholic University Choir dan banyak Prestasi yang telah di peroleh oleh beliau
sebagai seorang choral conductor, composer, arranger salah satunya yaitu 1st and
International Choral Competition Cro Patria 2017 di Split, Kroasia. Tidak sedikit
karya aransemen yang Ken Steven buat, salah satu karya aransemen yang sering
dibawakan pada kompetisi paduan suara dan bisa tembus hingga menampilkannya
di luar Negeri yaitu lagu “Lisoi” yang dimana telah mendapat penghargaan
sebagai lagu folksong terbaik, karena komposisi musiknya yang unik seperti
memiliki gaya tersendiri sehingga lagu tersebut memiliki ciri khas yang berbeda
dari peserta Paduan Suara lain. Kelebihan dari karya aransemen lagu Lisoi,
Cikalalepongpong, O Tano batak yang Ken Steven buat, yaitu tidak memakai alat
musik untuk mengiringinya atau yang disebut acapella, pemakaian huruf vokal
lagu atau terdapat bentuk dan motif yang sama, pembagian harmoni suara yang
sulit ditebak jenis suaranya (SATB), dan memakai bagian anggota tubuh untuk
menyampaikan isi lagu tersebut. Aransemen lagu Lisoi pertama kali dibawakan
oleh Batavia Madrigal Singer dengan seorang conductor Avip Priatna, di 50th
Tolosa International Choral Competition,dan mendapatkan penghargaan sebagai
BULAN, e Deum Voice, Gema Sangkakala Female choir, juga tim paduan suara
Steven pada lagu yaitu O TANO BATAK, CIKALA LEPONGPONG dan LISOI
karena mempunyai konsep musikal yang menarik dan unik hingga karyanya dapat
Deddi…. Harus paham dulu apa yang sebenarnya ingin kamu ungkapkan
melalui ketiga lagu itu??? Lalu mengapa hal itu menarik untuk kamu ketahui??
Ada apa dgn ketiga lagu itu jika di amati dari sisi idiom musikal yang kamu
maksud?? Apa hal menarik yang ingin kamu angkat dari ketiga lagu itu?? Semua
jawaban2 dari pertanyaan itu lah yang seharusnya kamu muat di dalam latar
belakang. Ingat, lupakan berteori terlebih dahulu. Kita penelitian kualitatif bukan
lain
1. Bagaimana cara Ken steven memadukan musik tradisi Batak dalam arr
2. Idom apa saja kah yang terkandung dalam lagu O Tano batak,
Lisoi.
deddi ingin mencari jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut. Itulah isi
Bagaimana cara Ken steven memadukan musik tradisi Batak dalam arr
Format paduan suara ?’. Tentunya pertanyaan ini gag mungkin muncul
sehingga kamu ingin mengetahui bagaimana cara kerja ken steven dalam
negeri.
2. Untuk menganalisis Idom apa saja kah yang terkandung dalam lagu O
Sumatera Utara.
Etnomusikologi.
1.5.1. Konsep
yang sejenis berdasarkan asas-asas tertentu secara konsisten. Tulisan ini akan
menuangkan beberapa konsep dasar sebagai gambaran isi dari skripsi ini
(Koentjaraningrat 2009).
1.5.2. Teori
sebagai “ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan
buah karakteristik primordial, yaitu bersifat linier dan arbitrer (Budiman, 1999 :
38). Tanda dalam pendekatan Saussure merupakan manifestasi konkret dari citra
bunyi dan sering diidentifikasi dengan citra bunyi sebagai penanda. Jadi penanda
(signifier) dan petanda (signified) merupakan unsur mentalistik. Dengan kata lain,
di dalam tanda terungkap citra bunyi ataupun konsep sebagai dua komponen yang
tak terpisahkan. Hubungan antara penanda dan petanda bersifat bebas (arbiter),
baik secara kebetulan maupun ditetapkan. Arbiter dalam pengertian penanda tidak
digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika dari pemikiran Saussure. Dalam
teori Saussure dijelaskan bahwa tanda memiliki unsur yang saling berhubungan
music into a number of the so-called elements. In the teaching of music theory
these are: most frequently melody, rhythm, meter form and harmony/polyphony
(prosedur yang biasa dilakukan dari metode ini adalah membagi musik menjadi
beberapa yang disebut elemen. Dalam pengajaran teori musik ini adalah: paling
sering melodi, ritme, bentuk meteran dan harmoni/polifoni). Kedua, the intuitive
approach yaitu mencari atau menemukan apa yang menonjol dalam lagu. Dan
yang ketiga, selective approach yaitu memilih bagian tertentu dalam lagu. Untuk
Cikalalepongpong dan Lisoi, penulis akan mengacu pada pendapat Nettl yang
informasi yang relevan dengan topik pembahasan. Oleh sebab itu pada tahap
tulisan ilmiah, majalah, situs internet, dan catatan yang berkaitan dengan objek
penelitian. Sebagai catatan awal, penulis menemukan sebuah Skripsi oleh Hennils
IZAAC TAMAELA” Skirpsi ini lebih fokus membahas Pola ritmis dan ekspresi
tepuk tangan diadopsi dari tradisi musik dan konteks budaya Maluku. Tulisan ini
namun penulis jadikan sebagai acuan untuk data awal. selanjutnya sebuah jurnal
spesifik yang membahas tentang idiom batak dalam lagu O Tano batak,
Cikalalepongpong dan Lisoi. Namun demikian, tulisan-tulisan tersebut memberi
informasi yang dapat saya gunakan untuk mengidentifikasi idiom batak yang
metode yang dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan langsung terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ”. studi lapangan menjadi hal penting
yang harus dilakukan dalam penelitian ini. Melalui studi lapangan, peneliti dapat
dengan kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Selain itu, studi lapangan
juga menyediakan pengalaman melalui objek, situasi, tempat dan hubungan antar
manusia yang tidak dapat ditemukan dalam sebuah studi pustaka. Dalam
melakukan studi lapangan (field work) ada beberapa langkah yang penulis
1.6.3. Observasi
dengan cara mengamati atau meninjau secara langsung di lokasi penelitian untuk
dilakukan. Penulis melibatkan diri secara langsung ke lapangan untuk melihat dan
Cikalalepongpong dan Lisoi oleh ken steven sebagai objek kajian dalam
penelitian ini.
1.6.4. Wawancara
lanjut terhadap penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini penulis akan
Composer dan Seorang arranger yang bisa memberikan informasi faktual terkait
dengan lagu yang di arransemen oleh Ken Steven yang dimana Bapak Ken Steven
adalah Seorang kepala sekolah dan Guru seni Musik di perguruan Methodist
akan memberikan penjelasan yang faktual kepada penulis untuk meneliti idiom
dan Lisoi.
menyeleksi dan menganalisis berbagai data yang terkumpul dari hasil observasi
suara Medan Comunnity Choir yang beralamat di jalan Letda Sujono No. 117
Ritawati, H. T., Darsono, A., & Stefani, E. (2018). Analisis Bentuk Lagu Sik Sik
Sakinah, F. N. (2018). Bentuk Lagu Paris Barantai Aransemen Ken Steven. Solah,
8(2)
TAMAELA (Skripsi)
Indonesia.
Hutagalung, M. J. Roy. (2018). KLASIFIKASI INSTRUMEN MUSIK PADA
Outline Skripsi
ANALISIS ARRANSEMEN LAGU O TANO BATAK, CIKALA
LEPONGPONG, LISOI KARYA KEN STEVEN YANG MENGANDUNG
IDIOM BATAK
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Pokok Permasalahan
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Konsep dan Teori
1.5.1 Konsep
1.5.2 Teori
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Studi Kepustakaan
1.6.2 Studi Lapangan
1.6.3 Observasi
1.6.4 Wawancara
1.6.5 Kerja Laboratorium
1.6.6 Lokasi Penelitian