Anda di halaman 1dari 5

KOMPOSISI MUSIK

Disusun untuk memenuhi tugas individu mata pelajaran seni budaya

Oleh:

Anggun Larasati (03)

Kelas XII MIPA 9

SMA 1 Kudus

TA 2016/2017
I. Pengertian komposisi musik

Komposisi musik adalah menyusun segala komponen


musik yang bersumber dari sebuah tema musik yang ingin
dibangun.Bunyi sebagai bahasa musik harus memiliki
kemampuan membangkitkan pikiran dan perasaan baru
bagi pendengarnya.

Komposisi merupakan penyusunan suatu karya musik baik


dalam bentuk lagu maupun instrumen yang diciptakan
dalam bentuk tertulis dan bersifat abadi untuk
diperdengarkan, diedarkan, dinilai, diapresiasi masyarakat.

Keberhasilan suatu karya cipta musik ditentukan oleh nilai ciptanya.Kegiatan komposisi ialah
pengalaman membuat lagu yang berhubungan dengan perencanaan penyusunan unsur-unsur
musik menjadi suatu bentuk lagu tertentu, menuliskannya ke dalam bentuk tulisan musik
sebagai suatu hasil karya musik, dan dapat diungkapkan, diperdengarkan, dan dimainkan
kembali secara berulang-ulang.

Komposisi berasal dari kata kerja bahasa Jerman; komponieren (Latin componere, Itali
comporre, Inggris to compose) pertamakali dipergunakan oleh pujangga besar Jerman,
Johann Wolfgang Goethe (1749-1832) untuk menandai cara-cara menggubah (Komponier-
ern) musik pada abad-abad sebelumnya (Abad 15 sampai 17). Komponieren dengan demikian
adalah pekerjaan mengatur, menyusun, menata, merangkai (bahasa awam: mengotak-atik)
berbagai suara atau nada-nada yang mengacu kepada lagu atau melodi utama yang disebut
Cantus. Yang patut dibedakan antara komposisi dengan istlah arranger (arrangement), song
writer adalah dari segi pengerjaannya.Komposisi sebagai kata benda dan komponis
(composer) sebagai pelakunya, adalah pekerjaan membuat, mencipta dan merangkai karya
musik yang meliputi aspek pengerjaan mulai dari ide, lalu penulisan dan pada akhirnya
diwujud nyatakan dengan penampilan atau pergelaran karya itu sendiri.Komponis
menuangkan ide dalam bentuk notasi-notasi tertulis, memikirkan warna bunyinya,
mengkonstruksi psikologis pemain meliputi teknik instrumen yaitu kelebihan dan
keterbatasan tiap-tiap instrumen yang berbeda, hingga karya itu menjadi sesuatu yang valid
untuk dapat dipresentasikan ke hadapan publik.
II. elemen musikal dalam komposisi musik
Dasar bunyi yang terdiri dari: durasi yang menguraikan masalah konsep waktu, waktu dan
pentingnya ingatan, serta tingkatan durasi bunyi; pitch yang menguraikan masalah titik nada
dan instrumen, nada-nada musikal dan noise; dinamika yang mengurai tentang ukuran
dinamika, penggunaan dinamika musikal, teknik instrumental, kombinasi instrumen, jarak
antara performer dan audience; timbre atau warna bunyi, nada-nada fundamental, serta nada-
nada yang berbunyi yang dikandung oleh suatu nada ketika nada tersebut berbunyi
(overtones), dan gelombang suara.

Musik sebagai satu ukuran waktu yang menyangkut: beat atau pukulan; tempo;
pengelompokan pola tekanan dari rangkaian pukulan-pukulan (meter) seperti perempatan,
pertigaan atau perduaan; ritme, baik yang bersifat tetap maupun tambahan di luar pola yang
tetap (aditive), notasi ritmik, hubungan antara ritme dan tempo, istirahat; birama dan tanda-
tanda birama, tipe birama yang menyangkut birama sederhana, gabungan, asimetris dan
campuran.

Musik sebagai satu ukuran spasi atau jarak atau ruang yang menguraikan tentang lambang-
lambang jarak musikal yang terdiri dari titik nada dan interval, organisasi interval, dan nama-
nama interval; titik nada dan notasi interval yang menyangkut nama-nama interval, kualitas
interval; melodi yang mengupas mengenai kontur melodi, struktur yang juga mengupas
mengenai nada, interval dan motif, frase, panjangnya frase, frase-frase pasangan, cadence;
tangga nada dan kunci.

Musik sebagai satu ukuran dinamika yang menguraikan mengenai; metode pengontrolan
dinamika yang mengupas soal dinamika melalui teknik instrumental, orkestrasi yang meliputi
petak-petak dinamika dan kombinasi instrumen seperti batasan-batasan volume dan efek-efek
koor; dinamika melalui satu jarak; notasi dinamika termasuk aksentuasi.

Timbre musikal yang mengurai tentang warna suara termasuk range atau rentangannya,
warna ansambel vokal yang menyangkut komposisi ansambel, kombinasi antara ansambel
dan vokal, teknik vokal Modern; warna suara instrumen menyangkut semua jenis instrumen.

Musik sebagai satu ukuran harmoni yang mengurai tentang: conssonance dan dissonance;
tangga nada dan hubungan-hubungan kunci, penggunaan tangga nada dan kunci seperti tonic
dan dominant; chord termasuk fungsinya; kualitas chord termasuk notasi dan kualitas;
pentingnya kunci; chord progression; modulasi atau chord-chord perluasan; harmoni non
tersian.

Bentuk atau urutan dalam musik yang menguraikan: bentuk sebagai prinsip
pengorganisasian; hierarki dari unit formal seperti tone dan interval, motif, melodi, frase,
periode, seksi, karya-karya yang menggunakan bagian tunggal maupun gabungan; prinsip-
prinsip organisasi musikal seperti kesatuan dan variasi, pengulangan, kontras dan variasi;
tipe-tipe bentuk musikal seperti bentuk strofik, bentuk aditif, bentuk biner, bentuk
pengulangan yang sederhana maupun gabungan.
III. Penciptaan Komposisi Musik
Komposisi music diawali oleh ide dari komposer.Datangnya satu ide tidak selalu muncul
melalui satu aturan khusus.Ide bisa saja datang dari luar maupun dari dalam diri komposer.

Ide musik bisa berbentuk ide programatik (programatic music), namun bisa juga berbentuk
ide absolut (absolute music).Ide absolut biasanya datang atau muncul sementara seorang
komposer berkarya.Ide absolut datang karena terinspirasi atau terangsang oleh bunyi yang
sedang dibuat seorang komposer ketika berkomposisi.Dapat dikatakan, bahwa musik absolut
adalah musik yang semata-mata memaparkan keindahan dari interaksi bunyi-bunyi atau
elemen-elemen musikal yang ada, kondisi ekstramusikal tidak terlalu diutamakan.Adapun ide
programatik datang dari satu inspirasi di luar bunyi.Ide tersebut memberikan rangsangan pada
komposer untuk meramu bunyi, sehingga bunyi tersebut dapat menggambarkan atau
menceritakan ide tersebut.Komposer harus berusaha sekuat tenaga agar melalui bunyi atau
musik yang terdengar, para pendengar dapat merasakan atau minimal memahami isi dari
kisah, cerita atau ide yang ingin disampaikan dalam musik tersebut.Biasanya musik
programatik membawa ide-ide yang bersifat kontekstual. Keberadaan ide sangat menentukan
kesatuan bentuk psikis musik yang ada (form in music), dan tentunya juga akan sangat
membantu bentuk fisik dari musik tersebut (form of music).

Keberadaan ide menuntut komposer mewujudkan bunyi yang bukan sekadar bunyi, tetapi
lebih dari pada itu bunyi yang memiliki kualitas dan karakter, sebab kualitas dan karakter
inilah yang akan menentukan makna dan emosi dari musik yang ingin disampaikan. Seperti
dalam bahasa, keberadaan unsur suprasegmental dalam membentuk karakter intonasi akan
sangat penting bagi kejelasan makna dari satu kalimat, apalagi bila dalam penyampaiannya
ditunjang oleh bentuk, air muka, atau isyarat lain (gesture) dari seseorang yang
menyampaikan pesan tersebut. Kualitas dan karakter bunyi musikal sangat dipengaruhi dan
ditentukan oleh cara penggunaan, pemanfaatan, serta sistem pengolahan elemen-elemen.
Adapun elemen-elemen musikal yang dimaksud antara lain:

 Organ :Alat atau instrumen atau media yang digunakan sebagai sumber bunyi. Organ
dalam musik tidak terbatas pada organ-organ konvensional yang dikenal, tetapi apa saja
yang digunakan dalam rangka mengeluarkan bunyi.
 Ritme :Ritme adalah interaksi durasi (nilai waktu) dari setiap bunyi termasuk dalam hal
ini durasi antara bunyi dengan saat diam.
 Tempo :Tempo adalah kecepatan bergerak, dalam hal ini berhubungan dengan nilai nada
atau lamanya waktu bunyi berbunyi, termasuk lamanya waktu diam berlangsung. Tempo
juga berarti kecepatan atau lamanya satu musik berlangsung.
 Bunyi :Bunyi adalah sesuatu yang didengar, yang keluar dari satu atau lebih organ yang
digetarkan. Bunyi yang dimaksud baik yang bersifat nada maupun non nada; baik yang
bersifat frekuensif maupun amplitudis.
 Style :Style dalam musik adalah gaya dari satu atau lebih (satu bunyi hasil kombinasi
beberapa bunyi) bunyi yang termasuk karakter atau sifat bunyi tersebut. Dalam hal ini
amat banyak dipengaruhi oleh teknik membunyikannya. Hal ini sangat berhubungan juga
dengan dinamika.
 Teknik :Teknik adalah cara mengekspresikan sebuah bunyi. Hal ini sangat terkait
dengan dinamika dan style.
 Dinamika :Dinamika adalah sebenarnya atau pada hakikatnya segala hal yang dibuat
untuk memberi jiwa pada satu bunyi, namun kenyataan secara umum pengertian
dinamika lebih banyak diasosiasikan pada kuat lemahnya atau keras lembutnya satu
bunyi. Yang termasuk dalam objek penelitian elemen ini antara lain hal-hal yang
menyangkut volume atau atau dinamika proses, tetapi juga dinamika registertermasuk
ekspresi-ekspresi lain yang dengan jelas memberikan bentuk/karakter pada satu bunyi.
 Interval :Interval adalah jarak antara bunyi yang satu dengan bunyi yang lain, yang
dalam hal ini dimaksudkan untuk interval antar bunyi vertikal maupun antar bunyi secara
horisontal.
 Aksentuasi :Yang dimaksud dengan aksentuasi adalah penekanan yang dalam hal ini
memiliki kaitan dengan intensitas, bahkan kualitas dari satu bunyi termasuk style,
dinamika, teknik dan ritme.
 Harmoni :Harmoni adalah keselarasan yang ditimbulkan akibat interaksi bunyi-bunyi
termasuk antara bunyi dengan yang bukan bunyi. Biasanya kriteria keselarasan
tergantung dari sistem yang digunakan dan konsep musik apa yang dibuat.
 Tekstur :Tekstur adalah interaksi gerakan-gerakan bunyi yang secara fisik dapat dilihat
dalam interaksi melodi atau bunyi musikal. Dalam hal tertentu bisa juga dikatakan
sebagai bentuk fisiknya harmoni.
 Figur :Yang dimaksudkan dengan figur adalah kelompok nada terkecil (minimal dua
bunyi yang sudah mengandungi unsur karakter bunyi dan karakter waktu).
 Motif :Motif adalah sekelompok nada (bisa juga bunyi) yang telah memiliki karakter
tertentu serta membawa ide atau kesan tertentu. Pengertian umum adalah sekelompok
nada atau bunyi yang menjadi penggerak dari sebuah lagu atau rangkaian nada yang
telah menjadi tema. Apabila figur telah berperan sebagai tema, maka disebut motif.
 Form :Form adalah kesatuan bentuk musikal yang terdiri dari struktur-struktur. Dalam
musik dikenal dengan form of music dan form in music. Yang dimaksud dengan form of
music adalah bentuk fisik dari karya musik yang dapat dilihat secara fisik dalam partitur,
sedangkan form in music adalah kesatuan bentuk musikal yang ditangkap dari
pendengaran. Sering bentuk ini disebut bentuk psikis atau bentuk batin dari satu karya
musik.
 Ornamen :Ornamen adalah hiasan-hiasan yang diberikan pada satu bunyi atau kelompok
nada atau bunyi yang merupakan hiasan dari satu nada. Ornamen ini sangat berhubungan
dengan style, figur, motif dan teks serta status-status nada. Dalam buku-buku analisis
musik Barat, elemen ornamen ini terkadang dianggap sebagai elemen tambahan, namun
dalam penelitian musik-musik Etnik, elemen ornamen mendapat perhatian yang cukup
besar, sebab ornamen bagi musik-musik Etnik sering bukan sekadar hiasan, tetapi juga
merupakan elemen penunjuk identitas, baik identitas pribadi seniman, identitas masa,
maupun identitas wilayah atau daerah, bahkan identitas budaya.
 Modus atau Tangga Nada :Yang dimaksud dengan tangga nada adalah nada-nada atau
susunan nada yang terdiri dari nada terendah hingga nada yang tertinggi yang disusun
secara bertahap, yang membentuk satu kesatuan nada-nada yang digunakan dalam satu
komposisi. Biasanya, rangkaian nada-nada ini membawa karakter atau sifat bunyi
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai