Anda di halaman 1dari 8

DASAR - DASAR SENI MUSIK

Pengertian Seni Musik

Seni musik adalah cabang seni yang menggunakan media bunyi atau suara untuk menyampaikan karya
yang diusungnya. Namun, meskipun terdengar terbatas dalam getaran atau suara, dalam kenyataannya
seni musik melibatkan pikiran dan perasaan manusia pula.

Seperti dalam pendapat Djohan (2016) bahwa definisi seni musik adalah produk pikiran yang disalurkan
melalui elemen vibrasi (getaran) dalam bentuk frekuensi yang ditransformasi secara neurologis di dalam
pikiran melalui berbagai unsur pokok pembentuknya seperti suara, nada, dan melodi. Dapat diartikan
bahwa musik bukan hanya berupa vibrasi yang indah saja, namun merupakan penyaluran ekspresi atau
pemikiran senimannya pula.

Mudahnya, indra penikmat cabang seni musik adalah indra pendengaran yang dioperasikan
menggunakan telinga. Apa yang katakanlah “diraba” atau ditangkap oleh indra ini adalah getaran. Oleh
karena itu, sebetulnya, seluruh media, medium, atau alat musik adalah alat yang menghasilkan getaran.

Kemudian, meskipun produk yang dihasilkan adalah getaran dalam frekuensi tertentu, yang
mencernanya bukanlah sekedar indra pendengar saja. Namun melibatkan pikiran dan perasaan
pendengarnya pula, karena getaran yang diolah menjadi musik memengaruhi pendengarnya secara
psikis pula.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan seni musik adalah produk pikiran
manusia yang dihantarkan melalui getaran yang membentuk suara, disusun menjadi aransemen unsur
musik sehingga dapat dinikmati melalui pikiran dan perasaan melalui indra pendengaran.

Untuk memperkuat definisi seni musik di atas, berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian musik.

Pengertian Seni Musik Menurut Para Ahli

Ortiz

Definisi musik adalah kekuatan dasar yang sangat efektif untuk menenangkan dan mendatangkan
inspirasi bagi banyak orang (Ortiz dalam Baidah, 2010, hlm. 1-8).

Jamalus

Seni musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, seperti irama, melodi,
harmoni, bentuk/struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan (Jamalus, 1998, hlm. 1).

Soeharto
Seni musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan
harmoni dengan unsur pendukung berupa bentuk, sifat, dan warna bunyi (Soeharto, 1992, hlm. 86).

Banoe

Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara a tau bunyi kedalam pola
yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003, hlm. 288).

Hardjana

Menurut Hardjana (2003, hlm. 111) musik adalah permainan waktu dengan mengadopsi bunyi sebagai
materinya, musik adalah waktu dalam bunyi, waktu adalah ruang dan bunyi adalah substansinya.

Unsur Unsur Seni Musik

Unsur unsur seni musik adalah bagian-bagian yang membentuk karya musik menjadi suatu kesatuan
komposisi nada atau bunyi yang dapat dikatakan musik. Bunyi atau suara yang tidak diaransemen belum
tentu menjadi musik jika tidak memperhatikan unsur dan cara menyusunnya. Menurut Jamalus (1998,
hlm. 7) Unsur seni musik terbagi menjadi: 1) unsur-unsur pokok, meliputi: irama, melodi, harmoni dan
bentuk atau stuktur lagu; 2) unsur-unsur ekspresi, meliputi: tempo, dinamik dan warna nada.

Namun, sebetulnya unsur-unsur ekspresi sering disebut sebagai prinsip seni musik pula. Mengapa?
Karena unsur ekspresi mengacu pada cara seorang komposer atau musisi menyajikan unsur pokok yang
berarti bisa disebut sebagai acuan kebenaran atau paham yang diambil untuk melakukan sesuatu yang
disebut sebagai “prinsip”.

Katakanlah unsur pokok musik adalah bata yang membentuk suatu dinding, sementara unsur ekspresi
adalah tata cara menyusun bata agar dinding menjadi kokoh. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
penjelasan dari unsur dan prinsip seni musik.

Unsur Pokok Seni Musik

Unsur-unsur pokok yang membentuk musik adalah sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Suara

Suara adalah unsur paling dasar dari seni musik. Menurut Djohan (2016, hlm. 10) suara adalah
perubahan getaran udara yang memiliki panjang gelombang maupun periode dalam frekuensinya.
Aspek-aspek dasar suara dalam musik dapat dibagi menjadi:

tala (tinggi nada),

durasi (berapa lama suara dikeluarkan),

intensitas, dan
timbre (warna bunyi).

2. Nada

Pembagian suara ke dalam frekuensi tertentu disebut dengan nada. Nada merupakan satuan terkecil
dari seni musik yang dapat dibagi-bagi ke dalam tinggi redahnya menurut frekuensi maupun jarak relatif
pada suatu nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada
terdiri dari: tangga nada mayor, minor, dan pentatonik (yang biasa digunakan pada musik tradisional).

3. Melodi

Melodi adalah rangkaian tinggi rendahnya nada yang berbunyi atau dibunyikan secara berurutan.
Seperti yang dikemukakan oleh Jamalus (1998, hlm. 16) bahwa melodi adalah susunan atau rangkaian
nada dengan getaran teratur yang terdengar berurutan dan mengungkapkan suatu perasaan atau
pikiran.

4. Irama / Ritme

Irama adalah pengulangan urutan rangkaian gerak dalam suatu komposisi musik yang teratur sehingga
terdengar indah/estetis atau memberikan dampak tertentu pada pendengarnya. Senada dengan
pengertian tersebut, menurut Jamalus (1998, hlm.7) Irama merupakan urutan rangkaian gerak yang
menjadi unsur dalam sebuah musik.

5. Birama

Birama merupakan ketukan atau ayunan berulang-ulang yang datang secara teratur dalam waktu yang
sama. Birama ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 6/8, dst. Angka pertama sebelum garis
miring adalah pembilang yang menunjukkan nilai ketukan pada tiap birama, sementara angka di
belakang garis miring berarti penyebut yang menunjukkan nilai notasi dalam satu ketukan.

6. Tangga Nada/Struktur/Notasi

Tangga nada, struktur, atau notasi adalah urutan berbagai nada yang disusun membentuk tangga (dari
rendah hingga tinggi). Terdapat dua tangga nada, yakni tangga nada diatonik yang terdiri dari 7 nada
dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), dan tangga nada pentatonik yang terdiri dari 5 nada pokok. Satu tangga
nada memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh nada lainnya yang lebih rendah atau tinggi dengan pola
interval tertentu dan membentuk ciri khas khusus.

7. Harmoni
Harmoni adalah paduan nada yang ketika dibunyikan bersama-sama akan menghasilkan bunyi yang
selaras/harmonis (Miller dalam Bramantyo, hlm. 48). Elemen harmoni seperti itu disebut dengan
interval, terdapat elemen lain dari harmoni, yakni akor. Akor berarti harmoni yang bekerja dengan cara
mengiringi melodi.

Sering diibaratkan bahwa harmoni menyusun keterpaduan seni musik secara vertikal, sementara
harmoni menyelaraskan komposisi secara horizontal. Dalam seni musik, harmoni merupakan
keselarasan paduan bunyi (contohnya: menyelaraskan beberapa melodi).

Prinsip Seni Musik (Unsur Ekspresi)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa unsur pokok di atas adalah bagaimana bentuk atau
wujud dari unsur musiknya. Sementara itu, prinsip seni musik adalah cara membawakan wujud atau
unsur pokok yang telah dijabarkan di atas. Prinsip atau unsur ekspresi dalam musik meliputi tempo atau
tingkat kecepatan musik, dinamika atau tingkat volume suara, keras lembutnya suara dan warna nada
atau timbre yang tergantung cara memproduksi suaranya.

Berikut adalah beberapa prinsip atau unsur ekspresi dan bisa pula dikatakan kelanjutan dari unsur-unsur
seni musik di atas.

1. Tempo

Tempo adalah bagaimana kecepatan birama lagu dibawakan. Menurut Miller dalam (Bramantyo, hlm.
24) tempo ialah istilah bahasa Itali yang artinya waktu, di dalam seni musik tempo menunjukkan
kecepatan. Macam-macam tempo meliputi:

Presto: sangat cepat

Allegro: cepat

Vivace: umum (disebut juga: hidup, atau keadaan sehari-hari)

Moderato: sedang

Andante: agak lambat

Adagio: lebih lambat

Lento: lambat

Largo: sangat lambat

Dengan demikian, kita dapat mengatur tempo untuk menghasilkan suatu melodi atau musik yang
memberikan kesan tertentu pula. Misalnya, tempo sangat cepat akan memberikan kesan dinamis dan
semangat pada suatu musik, namun tempo sangat lambat akan menghasilkan musik yang sendu atau
romantis.

2. Dinamik

Dinamik adalah kuat atau lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992, hlm. 30). Dinamik merupakan
kekuatan bunyi yang memainkan peranan besar dalam menciptakan ketegangan atau tensi musik.

Semakin keras musik semakin kuat tingkat ketegangannya (dynamic tension). Sebaliknya, semakin
lembut maka semakin lemah tingkat ketegangannya (Miller dalam Bramantyo, hlm. 81).

Macam-macam dinamik menurut Miller (hlm. 80) adalah sebagai berikut.

Fortissimo: sangat keras

Forte: keras

Mezzo Forte: agak keras

Mezzo Piano: agak lembut

Piano: lembut

Pianissimo: sangat lembut

3. Timbre/ Warna Nada

Timbre adalah kualitas atau warna bunyi atau mudahnya ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-
macam. Timbre yang berbeda dapat dihasilkan oleh cara memproduksi nada atau bahan sumber bunyi
yang berbeda-beda pula (Jamalus, 1998, hlm. 40).

Jenis Jenis Seni Musik

Sumarno (2020, hlm. 15) membagi macam macam seni musik berdasarkan nada yang digunakan
menjadi tiga macam, yakni: diatonik, pentatonik, dan musik kontemporer. Berikut ini adalah
penjabarannya.

Musik Diatonik / Diatonis

Musik diatonis adalah musik yang menggunakan tujuh nada standar: C, D, E, F, G, A, dan B. Selain itu
terdapat pula nada-nada kromatis seperti Cis/des/, Dis/Es Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

Contoh seni musik yang dihasilkan oleh jenis musik diatonis meliputi:
Jazz

Klasik

Rock

Pop

Country

Blues

Folk

Musik Pentatonik/ Pentatonis

Musik pentatonik adalah musik yang menggunakan 5 nada perk oktaf. Skala pentatonik ditemukan di
seluruh dunia seperti pada gamelan di Indonesia, atau tuning krar dari Ethiopia. Pentatonis identik
dengan Seni musik tradisional yang merupakan musik yang lahir, tumbuh dan berkembang mengikuti
kebiasaan turun-temurun dari masyarakatnya.

Dalam musik pentatonis gamelan nusantara, nada diklasifikasikan menjadi C-, D, E+, G, dan A. Beberapa
contoh musik yang dihasilkan meliputi:

1. Musik tradisional klasik

2. Musik tradisional rakyat

Fungsi Seni Musik

1. Sarana Upacara

Dalam hal upacara, musik dijadikan media penyalur rangkaian upacara tersebut. Beberapa upacara yang
menggunakan musik antara lain :

• Upacara Sekaten di Cirebon, Jawa Barat. Masyarakat menggunakan gamelan sebagai instrumen dalam
mengiringi musik pada upacara tersebut.

• Upacara Merapu di Sumba. Masyarakat menggunakan nyanyi-nyanyian sebagai media memanggil dan
mengiringi kepergian roh ke pantai Merapu.

• Upacara Saren Taun di Jawa Barat. Upacara panen padi ini menggunakan instrumen angklung sebagai
media upacaranya.
2. Sarana Komunikasi

Instrumen musik menjadi salah satu alat komunikasi di masyarakat. Biasanya, komunikasi menggunakan
instrumen atau alat musik tertentu untuk memberikan sinyal pada masyarakat luas. Sebagai contoh,
kentongan dan bedug.

Kentongan biasanya digunakan untuk menandakan suatu kejadian yang terjadi di daerah sekitar,
sedangkan bedug merupakan ciri khas tanda datangnya waktu sholat bagi masyarakat muslim.

3. Sarana Pendidikan

Kita dapat menemukan musik sebagai pendidikan pada hal-hal berikut ini :

• Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai hal ajar dan penerangan dalam kehidupan

• Lagu-lagi dalam konten iklan masyarakat

• Musik yang diterapkan dalam sosialisasi program pemerintah dalam nilai religius, nilai estetis, dan nilai
yang mengajarkan norma kemasyarakatan

4. Sarana Bisnis dan Ekspresi

Musik menjadi wadah untuk untuk bisnis komoditi dan ekspresi pada hal-hal berikut :

• Bisnis rekaman

• Mengekspresikan perasaan, ide, dan gagasan dengan pelampiasan pada seni musik

• Berkreasi mengolah musik

5. Sarana Hiburan

Hiburan dalam musik dapat ditemukan saat :

• Kita bermain musik sebagai pelepas lelah

• Sebagai sarana permainan, musik pengiring permainan

• Mencari refreshing dalam kehidupan

Referensi materi:
Baidah, Siti. (2010). Pemutaran Musik Klasik Sebagai Upaya Membangun Konsentrasi Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Matematika di SMA N 1 Kedungwaru Tulungagung (Studi Kasus di Kelas X-P dan X-
H Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Malang.

Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Busroh, Jamalus. (1998). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Bandung: Diterbitkan Untuk
Umum.

Hardjana, Suka. (2003). Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Cetakan ke-1. Jakarta: The Ford
Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Ismanadi, Dodik. (2008). Pengaruh Musik Popoler Terhadap Minat dan Motivasi Siswa Kelas VIII
Terhadap Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Musik di SMP Negeri 02 Wajak Tahun Ajaran
2007/2008. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta: Gramedia widia sarana Indonesia.

Sumarno, Ronny, dan Fery Sumarno. (2002). Bentuk Persaingan Penyediaan Jasa Musik di Surabaya
Periode Juli 2000-Juni 2001. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: program Studi Managemen. Universitas
Kristen Petra.

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-12/fungsi-musik-yang-ada-di-indonesia-17093/

Anda mungkin juga menyukai