Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Landasan Teoritis

Landasan teoritis sebagai acuan atau pedoman dalam penyelesaian

masalah suatu penelitian. dalam hal ini peneliti membuat suatu landasan teoritis

berdasarkan analisis kepustakaan yang berhubungan dengan masalah pokok yamg

sesuai dengan judul penelitian.Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2016:52)

bahwa “landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar

yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).”

Dengan mengembangkan teori-teori yang telah disampai oleh pemegang

otoritas yang diangkat dari analisis kepustakaan dan diharapkan dapat mendukung

paradigma peneliti serta didukung dengan fakta-fakta yang ada sehingga

penelitian ini dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang didasarkan pada tujuan-

tujuan yang akan dicapai.

1. Teori Musik

a. Pengertian Musik

Menurut Endo Suanda (2006:178) mengatakan bahwa “Musik adalah satu

elemen yang hampir tidak dapat dipisahkan. Sekalipun banyak orang memandang

musik sebagai elemen kedua untuk tari (yakni sebagai pengiring ) setelah gerak,

namun sesungguhnya musik mempunyai sumbangan yang jauh lebih penting dari

pada sekedar pelengkap pertunjukan tari, melalui jalinan melodi, ritme dan

timbre, serta aksen aksen yang diciptakan nya, musik turut memberi nafas dan

10
11

jiwa. Bahkan musik memberikan identitas bagi tarian yang diiringinya.”Hal

senada dikatakan Dello JoIo dalam . com/ pengertian-musik /pengertian definisi

musik) bahwa :“Sesuatu yang bisa menambah pengetahuan dan pandangan, selain

juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pada pengenalan terhadap musik

akan meningkatkan suatu rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan

dimensi lain dari sebuah kenyataan yang selama ini

tersembunyi.”(https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/pengertian-seni-

musik- menurut- para- ahli) Sylando, mendifinisikan bahwa “ seni musik ialah

suatu wujud yang hidup dari beberapa kumpulan ilusi dan alunan suara. Lebih

jelasnya ia mengatakan bahwa alunan musik dan nada yang berjiwa dapat

menggerakkan isi hati sang penikmatnya.”

1) Irama

Irama  adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu

mengikuti jalan melodi yang menjadi unsure dasar music

dantari. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak

dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan.menurut Jamalus

(1989) irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik dan

tari. Beliau mengatakannya sebgai rangkaian gerak. Jadi, tentu irama pun bukan

hanya dalam seni musik saja namun karena di dalamnya terdapat gerakan –

gerakan jadi termasuk juga dalam seni tari. Seperti juga dalam M.Soeharto (1986)

menyatakan bahwa irama itu sebagai gerak yang teratur, di mana irama selalu

mengkuti jalan melodi irama tanpa adanya melodi pada tingkat yang rendah.

Irama bergerak sesuai dengan keajegan gerak, ketetapan gerak.


12

2) Melodi

Melodi adalah susunan rangkaian nada-nada yang terdengar berurutan

serta berirama, yang bergerak turun naik yang mengandung suatu gagasan atau

ide. Itulah pengertian melodi secara sederhana atau singkat. Melodi ada karena

adanya nada. tetapi nada ada karena benda yang bergetar.

Menurut Henry george ( 2008:93) atau disebut juga suara adalah suksesi

linear nada musik yang dianggap sebagai satu kesatuan. Dalam arti yang paling

harfiah, melodi adalah urutan nada dan jangka waktu nada, sementara, dalam arti

lain, istilah tersebut memasukkan suksesi unsur musik lain seperti warna nada.

Melodi sering terdiri dari satu atau lebih frasa musik atau motif, dan

biasanya diulang-ulang dalam lagu dalam berbagai bentuk. Melodi juga dapat

digambarkan oleh gerak melodis mereka atau nada atau interval (terutama yg

diperbantukan atau terpisah-pisah atau dengan pembatasan lebih lanjut), rentang

pitch, dan melepaskan ketegangan, kontinuitas dan koherensi, irama, dan bentuk.

3) Tempo

Tempo adalah cepat atau lambatya suatu lagu dimainkan atau

dinyanyikan dari perubahan kecepatannya di tentukan oleh tempo yang

ditentukan untuk lagu tersebut. Menurut pita hotma dameria (Tanpa tahun :

85)” Tanda tempo merupakan penunjuk ukuran kecepatan dalam sebuah lagu

tempo dalam sebuah lagu adalah sebagai petunjuk termasuk kelompok emosi

mana lagu itu berada” Tempo satu lagu dapat diukur karena pada dasarnya
13

suatu musik terdiri dari ketukan ketukan. Sementara miller (penerjemah

bramantyo, 1986:24) mengatakan bahwa, tempo adalah sebuah istilah dari

bahasa itali yang secara harafiah berarti waktu.

4) Dinamik

Dinamik adalah kekuatan bunyi, dan tanda dinamik adalah tanda

pernyataan kuat dan lemahnya penyajian bunyi (Soeharto, 1992 : 30).Dinamik

memainkan peranan yang besar dalam menciptakan ketegangan(tensi) musik.

Pada umumnya semakin keras suatu musik, maka semakinkuat ketegangan yang

dihasilkan dan sebaliknya, semakin lembutmusiknya maka semakin lemah

ketegangannya (Miller, penerjema Bramantyo, tanpa tahun : 81). Sedangkan

menurut kartono( 2007: 78 ) “ suatu bentuk perubahan baik itu sifatnya yang besar

besaran atau kecil kecilan, maupun secara cepat atau lambat, yang sifatnya nyata

dan berhubungan dengan suatu kondisi keadaan .

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli peneliti mengambil

kesimpulan bahwa musik merupakan hasil karya seni yang berupa bunyi yang di

bentuk menjadi sebuah lagu atau suatu komposisi yang mengungkapkan isi

pikiran & perasaan yang menciptakannya lewat berbagai unsur pokok musik

yakni harmoni, melodi, irama dan bentuk/ struktur lagu serta bentuk ekspresi.

Musik sebenarnya disadari atau tidak sadari telah melekat didalam masyarkat.

5) Musik Iringan

Menurut endo suanda ( 2006:188) musik iringan merupakan elemen

pertunjukan yang juga sangat banyak digunakan dalam tari dalam musik

iringan terbagi menjadi 2 yaitu : iringan eksternal dan internal.


14

1. Iringan eksternal.

Adalah iringan tarian yang di mainkan oleh orang lain. Contohnya : orang

yang membunyikan alat musik atau bahkan juga menyanyi untuk si penari.

Biasanya, iringan eksternal menggunakan alat musik/suara/berupa tepukan untuk

menggiring penari.

2. Iringan internal.

Yaitu iringan yang berasal dari penari itu sendiri. Dengan menggunakan

tepukan tangan/ lonceng pada kaki/ menggunakan suara, para penari bisa dengan

lincahnya menari tanpa di iringi musik pendukung. Hitungan dalam gerakan juga

patut di perhatikan agar tidak salah gerakan.

Jenis ensambel, jumlah pemusik, dan instrumen yang digunakan,pada

suatu wilayah budaya pun sangat beragam. Dari jumlaih pemain ada yang hanya

dimainkan oleh seorang musisi saja namun adapula yang dimainkan oleh puluhan

orang. Menurut Marzam (2014 :12) “Musik dalam tari adalah suatu pola ritmis

yang dapat memberikan makna, struktur, dinamika, serta kekuatan gerak tari.

Gerak tanpa musik rasanyabelum lengkap, walau musik yang dihadirkan adalah

unsurnya saja; misalnya adagerak tari yang tidak menggunakan musik secara fisik

sebagai pengiring, namununsur musik yang dinamakan ritme harus selalu

dipertimbangkan kalau geraktersebut ingin bermakna, memiliki struktur,

dinamika, serta kekuatan.Untuk iringan tari, musik dapat dibedakan dalam tiga

jenis yakni:

1. Musik sebagai pengiring tari, bila hadirnya musik hanya

diperankan untuk mengiringi sebuah tarian.


15

2. Musik sebagai illustrasi, bila hadirnya musik sekedar berperan

sebagai bentukilustrasi dari sebuah tarian.

3. Musik sebagai patner gerak, bila hadirnya musik dalam tari bukan

semata

4. mengiringi, atau menjadi latar, namun lebih memiliki karakter

untuk dapatbersama-sama mengekspresikan maksud dari tarian.

Tari Dampeng diiringi oleh beberapa alat musik. alat musik

merupakan suatu instrumen yang di buat atau di modifikasi untuk tujuan

menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara

dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi. Dapat disebut sebagai alat musik.

Walaupun demikian, istilah ini umumnya di peruntukkan bagi alatyang kusus

ditujukan untuk musik.

( dalam https://www.wikipedia.co.id/) Alat musik merupakan suatu benda

yang digunakan oleh manusia untuk membantu melakukan suatu pekerjaan yang

tujuannya adalah untuk memudahkan. Istilah “musik” sendiri berasal dari bahasa

Yunani yakni “muse” yang artinya adalah sebutan untuk dewi dewi yang

memiliki tugas sebagai penanggung jawab terhadap suatu seni dan juga ilmu

pengetahuan.

Sehingga jika dilihat dari asal katanya musik dapat dijelaskan sebagai

salah satu jenis seni. Musik adalah suatu bentuk karya seni yang diciptakan oleh

manusia melalui penyusunan suara yang teratur, terkombinasi, memiliki

keharmonisan, serta mengandung makna.


16

Pengelompokan alat musik yang dapat dibedakan berdasarkan sumber bunyi :

1. Idiophone, yaitu alat musik yang memiliki sumber bunyi berasal dari

alat musik itu sendiri atau dari bahan dasar dari alat musik tersebut.

Contoh alat musik cetik dari Lampung

2. Aerophone, yaitu alat musik yang memiliki sumber bunyi berasal dari

getaran udara pada alat musik tersebut. Contoh alat musik recorder

3. Chordophone, yaitu alat musik yang memiliki sumber bunbyi berasal

dari dawai. Contoh alat music biola. 

4. Membranophone, yaitu alat musik yang memiliki sumber bunyi berasal

dari selaput membrane pada alat music tersebut. Contoh alat musik

timpani.

5. Elektrophone, yaitu alat musik yang memiliki sumber bunyi berasal

dari rangkaian atau kumparan elektronik pada alat music tersebut.

Contoh alat musik keyboard. 

Pengelompokan Alat Musik Berdasarkan Cara Memainkan.

1. Alat Musik Tiup


Alat musik tiup terbagi menjadi dua, yaitu alat musik tiup logam dan

alat musik tiup kayu. Contoh alat musik tiup logam

2. Alat Musik Pukul


Alat musik pukul jika dilihat dari sumber bunyi cara mterbagi menjadi

dua yaitu alat musik pukul yang sumber bunyi berasal dari membran

(membranophone) dan musik pukul yang sumber bunyi berasal dari

alat itu sendiri (idiophone).

Contoh Alat Musik Pukul membranophone


17

3. Alat Musik Petik

Alat musik ini dimainkan dengan cara memetik dawai yang terdapat pada

alat musik tersebut. Contohnya gitar. 

4. Alat Musik Gesek

Alat musik ini dimainkan dengan cara menggesek dawai yang terdapat

pada alat musik tersebut. Contohnya biola.

Dari pendapat para ahli yang dikemukakan tersebut, penulis mengambil

kesimpulan bahwa musik iringan merupakan suara yang ditaa untuk memberikan

irama, ilustrasi atau gambaran suasana, mempertegas ekspresi gerak, rangsangan

bagi penari, yang dapat mendukung penampilan dari sebuah tarian. Serta alat

musik yang digunakan dalam musik tari dampeng ayoho adalah gendang

(membranofon) gong (idiofon) canang (idiofon) doal.

2. Teori Analisis Musik

Analisis adalah sebuah upaya untuk mempelajari suatu objek masalah

dengan cara mengambil dan memisahkan beberapa bagian- bagian tertentu agar

mengetahui dasar dan unsurnya sehingga dapat dicari pemecahannya. Dalam

kegiatan menganalisis lagu atau musik tidak lain merupakan kegiatan menelaah

serta mengevaluasi musik melalui partitur. Komaruddin (1994:10) mengatakan,

“Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi

komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu

sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu”. Jika

disesuaikan dengan topik penelitian ini, maka kegiatan menganalisis sebuah karya
18

musik juga dapat dilakukan. Wiradi (2006:20) menyatakan, “Analisis adalah

aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan,

memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria

tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya”.

Menurut Banoe (2013:288) musik adalah cabang seni yang membahas dan

menetapkan berbagai bunyi kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan

dipahami manusia. Banoe juga mengungkapkan musik berasal dari kata muse,

yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu,

dewa seni dan ilmu pengetahuan. Musik juga memiliki arti nada atau bunyi yang

disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan.

Dari penjelasan teori tentang pengertian musik tersebut dapat dijabarkan bahwa

musik merupakan bentuk seni dari manusia dan berkembang melalui budaya

sebagai identitas diri, musik diekspresikan melalui bunyi yang berupa ritme dan

nada-nada kemudian tersusun menjadi melodi dan harmoni. Musik berkembang

sebagai ilmu pengetahuan yang mempunyai teori dan aturan-aturan yang

fundamental. Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik

dan nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan

harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama

aspek emosional.

Sesuai dengan pendapat diatas dapat didefenisikan bahwa analisis musik

adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan pembahasan bagian-

bagian yang paling sederhana dari susunan suatu karya musik untuk
19

menginterpretasikan keistimewaan dan karakteristik karya musik tersebut

sehingga dapat dimengerti dan dipahami arti keseluruhannya.

a. Teori Bentuk Dan Struktur musik

Bentuk Lagu Menurut Edmund Prier (2011: 5) bentuk lagu dalam musik

dibagi menjadi lima macam, yaitu:

1. Bentuk lagu satu bagian adalah suatu bentuk lagu yang terdiri atas satu

kalimat/periode saja saja.

2. Bentuk lagu dua bagian adalah dalam satu lagu terdapat dua kalimat atau

periode yang berlainan satu dengan lainya.

3. Bentuk lagu 3 bagian adalah dalam 1 lagu terdapat 3 kalimat atau periode

yang berlainan antara 1 dengan yang lainya.

4. Bentuk dual adalah bentuk lagu 2 bagian yang mendapat suatu modifikasi

dalam sebuah bentuk khusus untuk musik instrumental (terutama selama

zaman barok) yang disebut “bentuk dual”.

5. Bentuk lagu 3 bagian komplek/besar adalah bentuk lagu 3 bagian yang

digandakan sehingga setiap bagian terdiri dari 3 kalimat.

Di dalam musik selain unsur musik yang terdiri atas melodi, ritme,

harmoni dan dinamik, terdapat bentuk musik yang terdiri dari beberapa

komponen, yaitu :

1. Motif

Motif merupakan struktur lagu yang paling kecil dan mengandung unsur

musikal. Prier (2011: 3) menjabarkan pengertian motif sebagai sepotongan lagu

atau sekelompok nada yang merupakan suatu kesatuan dengan memuat arti dalam
20

dirinya sendiri. Karena merupakan unsur lagu, maka sebuah motif biasanya

diulang-ulang dan diolah-olah. Banoe (2013: 283) mendefinisikan motif

merupakan bagian terkecil dari suatu kalimat lagu , baik berupa kata, suku kata

atau anak kalimat yang dapat dikembangkan (mirip sastra bahasa). Motif lagu

akan selalu diulang-ulang sepanjang lagu sehingga lagu yang terpisah atau

tersobek dapat dikenali ciri-cirinya melalui motif tertentu. Prier (2011:26) juga

berpendapat bahwa motif dapatdi identifikasikan antara lain dengan :

a. Sebuah motif biasanya dimulai dengan hitungan ringan (irama gantung) dan

menuju pada nada dengan hitungan berat.

b. Sebuah motif terdiri dari setidak-tidaknya dua nada dan paling banyak

memenuhi dua ruang birama. Bila ia memenuhi satu birama, ia dapat juga

disebut motif birama; bila ia hanya memenuhi satu hitungan saja, ia disebut

motif mini atau motif figurasi.

c. Bila beberapa motif berkaitan menjadi satu kesatuan, maka tumbuhlah motif

panjang yang secara exstrim dapat memenuhi seluruh pertanyaan atau seluruh

jawaban.

d. Motif yang satu memancing datangnya motif yang lain, yang sesuai. Dengan

demikian musik nampak sebagai suatu proses, sebagai suatu pertumbuhan.

e. Setiap motif diberi suatu kode, biasanya dimulai dengan ”m”, motif

berikutnya disebut ”n”, dan sebagainya. Setiap ulangan motif dengan sedikit

perubahan diberi kode ”m1”, ”m2”, ”n1”,”n2” dan sebagainya.

Menurut Prier (2011: 27) terdapat tujuh cara pengolahan motif,

yaitu sebagai berikut:


21

A. Ulangan harafiah

Ulangan harafiah adalah pengulangan sepenuhnya motif

utama.Contoh:

Gambar 2.1 Ulangan harafiah

(Prier, 2011: 27)

B. Ulangan pada tingkat lain (sekuens)

1. Sekuens naik

Menurut Prier (2011: 28), sekuens naik adalah pengulangan

motif pada tingkat nada yang lebih tinggi dari motif utama yang

disesuaikan dengan tangganada dan harmoni lagu. Sekuens naik ini

biasanya terdapat dalam kalimat pertanyaan.Contoh:

Gambar 2.2 Sekuens naik

(Prier, 2011: 28)

2. Sekuens turun

Menurut Prier (2011: 28), sekuens turun merupakan

pengulangan motif pada tingkat nada yang lebih rendah. Biasanya

sekuens turun ini terdapat dalam kalimat jawaban.Contoh:


22

Gambar 2.3 Sekuens turun

(Prier, 2011: 28)

C. Pembesaran interval (augmentation of the ambitus)

Tujuan pembesaran interval adalah menciptakan ketegangan.

Pengolahan motif semacam ini biasanya dapat dijumpai di bagian

pertanyaan kalimat atau juga pada ulangan kalimat A’ dalam lagu ABA’

(Prier, 2011: 29). Contoh:

Gambar 2.4 Pembesaran interval (augmentation of theambitus)

(Prier, 2011:29)

D. Pemerkecilan interval (diminuation of the ambitus)

Pemerkecilan interval merupakan kebalikanya dari pembesaran

interval, penerkrcilan interval dilakukan untuk mengurangi ketegangan

atau memperkecil “busur” kalimat, maka tempatnya terutama pada

kalimat jawaban. (Prier,2011: 30).Contoh:

Gambar 2.5 Pemerkecilan interval (diminuation of the ambitus)

(Prier, 2011: 30)


23

E.Pembalikan (inversion)

Menurut Prier (2011: 31), setiap interval naik dijadikan interval

turun demikian juga interval yang dalam motif asli menujuke bawah

dalam pembalikannya diarahkan ke atas. Contoh:

Gambar 2.6 Pembalikan (inversion)

(Prier, 2011: 31)

F. Pembesaran nilai nada (augmentation of the value)

Pembesaran nilai nada adalah suatu pengolahan melodis yang

dilakukan dengan merubah irama motif karena masingmasing nilai nada

digandakan, sedang tempo dipercepat, namun hitungannya (angka M.M.)

tetap sama. Nada-nada motif (melodi) kini tetap sama, namun diperlebar;

tempo diperlambat dengan demikian motifnya diintensifkan. Pengolahan

semacam ini biasanya terjadi dalam musik instrumental (Prier, 2011:

33)Contoh:

Gambar 2.7 Pembesaran nilai nada (augmentation of the value)

(Prier, 2011: 33)


24

G. Pemerkecilan nilai nada (diminuation of the value)

Pemerkecilan nilai nada hampir sama dengan teknik pengolahan

motif pembesaran nilai nada. Di dalam pemerkecilan nilai nada, melodi

dari motif utama tetap sama, namun iramanya berubah. Contoh:

Gambar 2.8 Pemerkecilan nilai nada (diminuation of the value)

(Prier, 2011: 34)

H. Tema

Tema merupakan ide pokok yang mempunyai unsur-unsur musikal utama

pada sebuah komposisi, yang masih harus dikembangkan lagi hingga

terbentuknya sebuah komposisi secara utuh. Sebuah karya bisa mempunyai lebih

dari satu tema pokok dimana masing-masing akan mengalami pengembangan.

Menurut Syafiq (2003: 299), tema adalah rangkaian nada yang merupakan pokok

bentukan sebuah komposisi karena sebuah komposisi dapat memakai lebih dari

satu tema.

I. Kalimat (Frase )

Prier (2011: 2) mendefinisikan kalimat atau frase adalah sejumlah ruang

birama (biasanya 8 atau 16 birama), biasanya sebuah kalimat musik/periode terdiri


25

dari dua anak kalimat/frase yaitu kalimat pertanyaan (frase antecedence) dan

kalimat jawaban (frase consequence). Berikut dijelaskan pengertian frase

antesenden dan konsekuen.

a.Kalimat pertanyaan (frase antecedence)

Merupakan awal kalimat atau sejumlah birama (biasanya birama 1-4 atau

1-8) biasa disebut frase tanya atau frase depan karena biasanya ia berhenti

dengan nada yang mengambang, umumnya disini terdapat akor dominan.

b. Kalimat jawaban (Frase consequence)

Merupakan bagian kedua (biasanya birama 5-8 atau 9-16) biasa disebut

frase jawaban atau frase belakang dalam suatu kalimat dalam lagu dan pada

umumnya jatuh pada akor tonika.

J. Periode atau kalimat.

Periode merupakan gabungan dua frase atau lebih dalam sebuah wujud

yang bersambung sehingga bersama-sama membentuk sebuah unit seksional

Miller (1958:166). Dalam kalimat atau periode, frase yang terdapat didalamnya

bisa dibentuk dari frase antesenden-antesenden, ataupun frase antesenden-

konsekuen.

3. Teori Bentuk Penyajian

Bentuk penyajian Musik merupakan bagian penting Menurut Djelantik (1970:

32) juga menyatakan bahwa: Bentuk merupakan perangkat hubungan antara bagian

satu dengan yang lainnya secara teratur untuk membentuk suatu kesatuan yang
26

lebih besar atau dapat dikatakan bahwa struktur adalah keseluruhan dari relasi

antara kesatuan yang lebih besar atau dapat dikatakan struktur adalah kesatuan dari

relasi antara kesatuan dari bagian bagianya dan juga pendapat soedyawati (1981 :

31) penyajian adalah istilah untuk menyebutkan jenis –jenis penyajian yang sama

disebut diberbagai daerah, pengertianya sama, tetapi dalam mendetil pelaksanaan

pertujukan berbeda. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan wilayah, tetapi dapat

juga merupakan perbedaan perkembangan zaman. Bentuk penyajian suatu tari yaitu

melihat suatu pertunjukan tari dengan segala unsur-unsur perlengkap atau

pendukung dalam menyajikan suatu karya tari. Bentuk penyajian terdiri dari dua,

satu sama lain berbeda arti. Bentuk wujud dan penyajian artinya penampilan yang

ada untuk ditampilkan (pertunjukan). Pada sebuah tarian kita tidak hanya

melakukan gerak yang diiringi dengan musik akan tetapi kita juga harus

memperhatikan bagaimana bentuk penyajian tari tersebut. Kemudian Sarastiti

(dalam Hadi, 2013:36) “Bentuk penyajian adalah suatu wujud fisik yang

menunjukan sesuatu pertunjukan dalam hal ini tari, yang telah tersusun secara

berurutan demi memberikan hasil yang memuaskan bagi penikmat atau penonton

Ada beberapa aspek yang mendukung dalam penyajian suatu pertunjukan, dalam

hal ini tari diantaranya adalah: 1) Gerak, 2) Musik, 3) Pola lantai, 4) Pentas, 5) Tata

busana, 6) Tata rias dan 7) syair.

Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa, bentuk adalah

struktur, artikulasi sebuah hasl kesatuan yang menyeluruh dari suatu hubngan

berbagai faktor yang saling bergayutan atau lebih tepanya suatu cara dmna

keseluruhan aspek dapat diartikan. Bentuk musik tidak hanya dilihat dari
27

komposisi alat musik yang dipergunakan, tetapi juga keseluruhan dari suatu hal

atau karya yaitu unsur unsur terbentuknya suatu musik seperti melodi,

harmoni,ritme, dan sebagainya

Dari beberapa pendapat tentang bentuk dan penyajian, dapat disimpulkan

bahwa bentuk penyajian adalah bentuk yang berkaitan erat dengantujuannya,serta

disajikan dalam sebuah pertunjukan seni yang didukung oleh unsur seni yang

didukung oleh unsur seni, seperti kesenian musik tari dampeng ayoho merupakan

penyajian sebuah karya seni yang menggabungkan antara gerak dan musik. Benuk

penyajiannya musik tari dampeng ayoho disajikan secara langsung oleh pemain

musiknya sering disebut dengan musik langsung (live) sehingga dalam hal ini

pemusik melihat langsung ragam gerak yang ditarikan oleh para penari.

4. Instrumen Musik Tari

Instrumen musik tari merupakan elemen pertunjukan yang juga sangat

banyak digunakan dalam tari. Jenis ansambel, jumlah pemusik, dan instrumen

yang digunakan, pada suatu wilayah budayapun sangat beragam. Dari jumlah

pemain nya, ada yang hanya dimainkan oleh musisi saja, namun ada pula yang

dimainkan puluhan orang. Dari sisi instrumennya, hampir seluruh jenis biasa

digunakan untuk mengiringi tari : mulai dari alat tiup (suling, klarinet,trumpet dan

sebagainya),kordofon (gitar, kecapi rebab,biola, dan sebagainya), membranofon


28

(gendang, rebana,tifani dan sebagainya). Sampai ke idiofon (gong,

gambang angklung, dan sebagainya ). (Endo Suanda,2006:188) instrumen

gendang umumnya merupakan instrumen yang paling banyak dihubungkan

dengan tari. Mungkin karena merupakan instrumen ritmis dan dinamis yang

langsung berkaitan dengan gerak. Bertalu talunya gendang, dianggap memberi

semangat atau gairah bergerak. .


29

5. Teori Tari

Menurut endo suanda (2006:44) seni tari dapat dikatakan sebagai kesenian

universal maksudnya adalah kesenian ni terdapat dan dimiliki oleh setiap

kelompok masyarakat di seluruh dunia. Seni tari juga sering dikatakan sebagai

cabang kesenian yang sangat tua dan menari merupakan aktivitas yang paing

dekat dan lekat dengan kehidupan manusia.

Menurut Bambang Pudjasworo, (1982:61). “Tari dalam perwujudannya

senantiasa harus dihayati sebagai bentuk kemanunggalan dari suatu pola imajinatif

gerak, ruang, dan waktu yang dapat dilihat dengan kasat mata. Bentuk

kemanunggalan antara pola imajinatif dengan pola kasat mataitudapat dikatakan

bahwa tari merupakan suatu bentuk pernyataan ekspresi (jiwani), bentuk

pernyataan ilusi, dan sekaligus merupakan bentuk pernyataan rasional

manusia.Gerak,ruang, dan waktu dihadirkan sebagais ebuah satu kesatuan yang

utuh yang mewakilinya.

Menurut bedinghaus, 2014 (dalam D.rs Gamalkartono,M.Si 2014: 29)

mengatakan bahwa “ Tari menimbulkan gambaran yang berbeda bagi org yang

berbeda, selama berabad-abad, seni tari telah berkembang menjadi anekabentuk

yang berbeda. Gaya tari dibedakan oleh banyak hal seperti penggunaan alat bantu,

kostum musik pengiring,dan lain lain.

Menurut wikipedia (Dalam https:// Wikipedia .com/2014/11/unsur-unsur-

dari-sebuah-tarian-wiraga.html) unsur unsur dari sebuah tarian dapat dilihat dari

wiraga, wirama, wirasa,


30

1. Wiraga

Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari. gerak

merupakan subtansi baku dari dalam tari. bagian fisik manusia yang dapat

menyalurkan ekspresi batin dalam bentuk gerak tari ada banyak sekali.sebagai

gerak ekspresi, gerak yang dimaksud disini bukanlah gerak sehari-hari.

melainkan, gerak yang telah distilir atau diberi bentuk lain, baik diperhalus,

dipertegas, maupun drombak (distorsi). dalam tari dua macam gerak.

1. Gerak imitatif : adalah gerakan tari yang dilakukan sebagai hasil dari

eksplorasi gerak yang ada di alam ini selain gerak manusia. misalnya

gerak hewan tertentu, tumbuhan, atau benda lain yang memiliki ciri

gerakan tertentu.

2. Gerakan imajinatif : adalah gerak rekayasa manusia dalam

membentuk suatu tarian. terdiri dari gerak maknawi dan gerak murni.

3. Gerak maknawi : adalah gerak tari yang mengandung arti atau

mempunyai maksud tertentu. gerak tersebut biasanya memiliki ciri

khas yang mudah dimengerti oleh penonton. dengandemikian penonton

dapat berkomunikasi dengan tarian. isalnya gerak menolak, melamun,

mengiyakan, dan sebagainya. dismping itu da juga yang disebut watak

gerak, yaitu kesan tertentu yang ditangkap penonton dari gerak yang

diungkapkan penari.

4. Gerak murni : adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun

masih mengandung unsur keindahan gerak. gerak ini dibuat semata-


31

mata agar suatu tarian tampak indah. misalnya dalam tari sunda ada

gerak lontang kanan, lontang kiri, obah taktak, ukel dan sebagainya

2. Wirama

Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis. di dalamnya

terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam

irama untuk tari.

a. Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan

ketukan dan aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak,

gerak tari dan musik lebih mudah disusun. seorang dapat bergerak

langsung mengikuti ketukan sekali, ketukan mengganda, ketukan

menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop (berlawanan

dengan gerakan musiknya)

b. Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan

dengan akses yang berulang ulang dan teratur.

c. Wirasa

Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian.

seperti : tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan

dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan. Indah dalam tari tidak sekedar

bagus, tetapi sesuai dengan jenis gerakan dan karakter. misalnya, gerak keupat

yang halus akan indah jika ditarikan oleh peran arjun, tetapi gerak tersebut tidak

indah jika ditarikan oleh peran raksasa. Dengan demikian, gerak indah itu tidak

hanya gerak yang halus dan lembut saja. tapi, gerak yang tegas, kasar dan aneh

pun dapat merupakan gerak yang indah jika sesuai dengan kondisi tariannya.
32

6. Tari Dampeng Ayoho

Menurut Drs.H.mu’adz vohry,MM ( 2004 :107) “Tari dampeng untuk

menyambut orang orang besar, dari pengantin pria (mempule) asalnya dahulu

menyambut raja,atau tamu raja biasanya posisi penari melingkar bulat dan tamu

berada di tengah – tengahnya. Dan Makna dari tari dampeng melingkar iyalah

agar bersatu menjaga rezeki supaya tidaka ada segala marabahaya. Jumlah penari

minimal 8 orang dan maksimalnya 12 orang adapun biasa ditampilkan nya itu

dilakukan pada saat :

1. untuk pengantin (mempule) dan ditampilkan diarea halaman rumah

pesta dari pengantin wanita (anak dara)

2. penyambutan tamu tamu penting dan disesuaikan situasi dan

kondisinya, tarian ini bisa ditampilkan diluar halaman atau didalam

ruangan.

Dalam tarian ini memiliki beberapa ragam gerak yaitu bekhani

(merintangkan tangan), mengulukh sayap (mengibaskan sayap), meloncat,

meputakh (berputar 90 derajat ) bertepuk tangan, menimpukh (hormat). Gerakan

penari di tuntut memiliki wirama dalam tari dampeng ayoho yaitu kemampuan

penari dalam mengikuti pengaturan tempo musik yang dipakai sebagai iringan tari

dampeng ayohosebagai iringan tari dampeng ayoho, serta memiliki wirasa

yaitu menghayati makna gerakan yang terkandung dalam tari dampeng ayoho.

Supaya tari yang dibawakan atau di persembahkan memilki keseimbangan

harmonisasi.
33

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu hubungan atau berkaitan antara

konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini

gunanya untuk menghubungkanatau menjelaskan secara panjang lebar tentang

suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori

yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan dari konsep ilmu / teori

yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan di tinjauan pustaka.

Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori,konsep,prinsip) yang nantinya

bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian.

Bentuk adalah strukstur, artikulasi sebuah hasil kesatuan yang menyeluruh

dari suatu hubungan berbagai faktor yang saling bergayutan, atau lebih tepatnya

suatu cara dimana keseluruhan aspek dapat diartikan. Bentuk musik tidak hanya

dilihat dari komposisi alat musik yang dipergunakan, tetapi juga keseluruhan dari

suatu hal atau karyayaitu gagasan serta unsur unsur terbentuknya suatu musik

seperti melodi, harmoni, ritme,dan sebagainnya. Secara umum pengertian

penyajian berasal dari kata “saji” yaitu mempersembahkan. Sedangkan penyajian

sendiri mengandung pengertian proses dan penampilan suatu pementasan yang

meliputi tata rias, busana, dan tempat perunjukan serta perlengkapan yang

disuguhkan kepada yang menyaksikan disampaikan kepada masyarakat dalam

pertunjukan kesenian.
34

Musik merupakan hasil karya seni yang berupa bunyi yang dibentuk

menjadi sebuah lagu atau komposisi yang mengungkapkan isi pikiran & perasaan

yang menciptakan lewat berbagi unsur pokok musik yakni harmoni,melodi,irama

dan bentuk / struktur lagu serta bentuk ekspresi. Musik sebenarnya disadari atau

tidak disadari telah melekat di dalam masyarakat. Baik pada zaman dahulu

maupun pada era modern ini. Musik juga bisa dijadikan sarana untuk

berkomunikasi. Musik iringan merupakan suara yang di tata untuk memberikan

irama.

Tari dampeng ayoho merupakan salah satu tari tradisional singkil yang

umunya dipentaskan untuk merayakan peristiwa peristiwa penting dalam adat.

Seperti acara khitanan, pernikahan dan menyambut tamu tamu kusus seperti para

pembesar (kepala daerah) tarian ini diiringi Tarian ini diiringi dengan syair-syair

khusus dengan menggunakan bahasa Singkil. Tari Dampeng merupakan salah satu

media untuk pencapaian pesan (nasehat). Tarian ini mencerminkan pendidikan,

keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.

Sebelum Dampeng dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil

seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat

(jorong) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan,

pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dan perempun dengan

memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan,

dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian
35

dititikberatkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari

dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Dapat dikatakan bahwayang dimksud dengan “Bentuk Penyajian Musik

Tari dampeng ayoho pada masyarakat suku singkil didesa buluh dori kecamatan

Simpang kiri kota subulusssalam“ adalah struktur, artikulasi sebuah pementasan

yang di suguhkan masyarakat singkil untuk menyambut dan mempersembahkan

sebuah tari dampeng ayoho sebagai media penyampai ekspresi masyarakat untuk

menghormati tamu agung.

Dengan demikian musik tari dampeng ayoho sangat berpengaruh bagi

kehidupan berkesenian khusunya di kota subulussalam karena semakin lama

semakin bedrkembangnya zaman kalau tidak dilestarikan warisan nenek moyang

kita akan semakin hilang dilupakan, maka perlu pengkajian tentang bentuk

penyajian musik tari dampeng ayoho dalam rangka pelestarian dan perkembangan

nya.
36

Adapun Kerangka Konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:

TARI DAMPENG AYOHO

Bagaimana Peran Bagaimana Alat Bagaimana


Musik Dalam Tari Musik Bentuk
Dampeng penyajian Musik

Teori Teori Teori

Mu’adz vohry Endo Endo Suanda


(2004: 107) Suanda(2006:188) (2006:188)
Alat / instrumen
Musik iringan pada
Tari dampeng musik pada tarian penyajian
ayoho ialah Instrumen pertunjukan tari
ritmis dan dinamis terbagi ialah iringan
eksternal dan internal.

Temuan Musik tari Temuan Alat Temuan Bentuk


Musik Penyajian

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai