Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan, dan
pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang di sebut
kesenian. Menurut Padmapusphita, kata Seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam
bahasa Latin di sebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang di bawa sejak lahir.
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi
atau adat istiadat.

Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai
segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk
pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.

Seni budaya merupakan penjelmaan rasa Seni yang sudah membudaya, yang
termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat di rasakan oleh orang banyak dalam
tentang perjalanan sejarah peradaban manusia. Seni dapat berupa Seni tari, Seni
musik, Seni teater, maupun seni rupa.

B. Rumusan Masalah

1.Jelaskan apa itu Seni tari?

2.jelaskan apa itu Seni musik?

3.jelaskan yang di maksud Seni teater?

4.jelaskan yang dimaksud Seni Rupa?

C. Tujuan

Tujuan Penulis membuat makalah tentang seni dan budaya di Indonesia adalah untuk
memenuhi dan melengkapi tugas yang di berikan di mata pelajaran Seni Budaya. Selain
itu tujuan penulisan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan pembaca dan
agar masyarakat mau melestarikan seni dan kebudayaan di Indonesia yang telah di
warisi leluhur kita terdahulu kelak dikemudian hari.

D. Manfaat

Penulis membuat makalah tentang seni dan budaya Indonesia ini manfaatnya yaitu
agar kita dapat mengenal seni dan kebudayaan kita lebih dalam, dapat menambah
pengetahuan kita serta melestarikan semua kebudayaan yang ada di Negara kita.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Seni Tari

Pada dasarnya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya
sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk
mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa iringan
musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan iringan musik, maka gerakannya akan
mengikuti irama dari musik yang dibawakan. Dengan kata lain, pengiring penari yang
memainkan musik akan mengatur setiap gerakan penari supaya makna dan tujuan dari
tarian yang dibawakan tersampaikan kepada penonton tari-tarian.

Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang dilakukan
setiap hari, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya. Gerakan pada seni tari ini bisa
dikatakan sebagai gerakan yang yang sangat elastis ekspresif. Selain itu, pada seni tari,
setiap gerakannya juga berpola sangat ritmis.Setiap gerakan seni tari ini merupakan
gerakan-gerakan kombinasi yang berasal dari unsur-unsur tari itu sendiri.

Unsur tari terbagi menjadi tiga yaitu, unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan
unsur wirasa (rasa). Oleh sebab itu, ketika kita sedang menonton dan menikmati suatu
tarian yang dibawakan oleh seorang penari atau sekelompok penari pasti akan
merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang beririama yang
dibawakan oleh penari.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah
seni yang mengenai tari-menari (gerak-gerik yang berirama). Sementara itu, tari dalam
KBBI berarti gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi
bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya). Dari kedua pengertian seni tari dan
tari dapat disimpulkan bahwa unsur tari adalah gerakan itu sendiri.

Ketika penari sedang menampilkan suatu tarian, makai ia atau mereka (jika
berkelompok) harus memerhatikan tenaga, waktu, dan ruang. Ketiga hal itu harus
diperhatikan karena akan memengaruhi gerakan dan suasana dari tarian yang
ditampilkan.Penari harus memerhatikan arah, baik itu menghadap ke depan, ke
belakang, serong ke kiri atau ke kanan, dan bisa juga melakukan terhadap semua arah
tarian. Selama menentukan arah harus melihat juga apakah ruang atau panggung
supaya gerakan tarian dapat dilakukan dengan maksimal. Tari yang sangat
mementingkan gerakan pasti membutuhkan tenaga yang cukup untuk
membawakannya, seperti gerakan meloncat, duduk, menggerakkan tangan, dan
sebagainya. Selain itu, tenaga dalam seni tari bisa menentukan kreativitas dari penari
itu sendiri.

Ada beberapa jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Tari Tunggal

Tari tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir
anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong, dan tari
kukilo.

2. Tari Berpasangan

Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan
perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

3. Tari Kelompok atau Massal

Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan banyak penari.
B. Seni Musik

Pengertian seni musik secara bahasa terdiri dari dua kata, yakni “seni” dan “musik”
yang masing-masing katanya memiliki arti masing-masing.

Seni adalah sebuah dimensi ciptaan atau rasa manusia yang dituangkan dalam media
tertentu untuk menyalurkannya atau mengimplementasikannya kepada orang lain.
Kemudian kata “musik” yang berasal dari kata mousikos artinya dalam bahasa Yunani
adalah dewa keindahan yang memiliki kekuasaan pada bidang seni dan keilmuan.

Pengertian Seni Musik kemudian diartikan sebagai bidang keilmuan atau aliran seni
yang menggunakan nada dan suara atau kombinasi hubungan temporal untuk
menyampaikan ekspresi, pesan, atau nilai-nilai seni kepada orang lain dalam satu
kesatuan dan kesinambungan.

Jadi pengertian seni musik adalah sebuah cabang seni yang lebih fokus mengutamakan
penggunaan harmoni, melodi, irama, tempo, dan vokal sebagai sarana menyampaikan
nilai-nilai seni itu sendiri dari seniman atau pembuat seni kepada orang lain atau
penikmat seni.

Dalam mempelajari cabang seni ini yang seringkali dijadikan ilmu pembelajaran, buku
Pendidikan Dan Seni Budaya Musik yang ada di bawah ini berisikan berbagai materi
penting mengenai seni musik beserta latihan soal.

Unsur-unsur Musik:

Berdasarkan Perkembangannya, seni musik kemudian semakin sempurna dilihat dari


unsur-unsurnya. Berikut ini unsur-unsur musik yang perlu Grameds ketahui agar lebih
memahami tentang seni musik tersebut bisa tercipta:

1. Irama

Irama kemudian lebih dikenal dengan sebutan ritme yang merupakan panjang-pendek
dan tinggi-rendahnya sebuah nada yang membentuk melodi tertentu.

2. Melodi

Melodi adalah suatu bentuk susunan bunyi tertentu yang berurutan dari susunan dari
tinggi ke rendahnya nada tertentu atau sebaliknya.

Seperti pada contoh alat musik gitar, dimana melodi dibuat berdasarkan naik turunnya
nada, pola ritmik, serta nada dasar yang digunakan dalam sebuah lagu seperti yang
dibahas pada buku Basic Mode Dan Skala Melodi Gitar Berdasarkan Akor.

3. Birama

Birama adalah salah satu unsur yang berbentuk ketukan dalam musik dengan waktu
dan tempo tertentu secara teratur.
4. Harmoni

Harmoni adalah bentuk kumpulan dari nada dan melodi yang sudah memiliki
keteraturan sehingga menghasilkan lantunan musik yang enak didengarkan.

5. Tempo

Tempo adalah sebuah ukuran dari kecepatan birama dalam sebuah lantunan lagu
tertentu. Lagu dengan birama yang cepat maka semakin cepat pula lagu dimainkan
tempo.

6. Tangga Nada

Tangga nada adalah salah satu unsur musik yang terdiri atas nada-nada yang kemudian
tersusun berjenjang mulai dari nada paling dasar hingga nada yang paling tinggi dalam
lagu tertentu.

7. Dinamika

Dinamika adalah bentuk tanda yang berkaitan dengan volume untuk menaikan nada
sehingga dapat menghasilkan musik yang enak didengarkan.

8. Timbre

Timbre adalah warna bunyi yang menunjukan kualitas dari musik itu sendiri. Timbre
memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap alat musik.

Jenis Musik:

Sejarah perkembangan seni musik juga membuat jenis-jenis musik semakin beragam
menyesuaikan penguasaan musik itu sendiri dan penikmatnya. Berikut ini jenis-jenis
musik yang perlu Grameds ketahui agar memperoleh banyak referensi musik yang bisa
didengarkan:

1. Musik Tradisional

Musik tradisional adalah jenis musik yang diwariskan dari nenek moyang secara turun
temurun pada generasi tertentu yang masih menjaga orisinalitasnya. Musik tradisional
juga masih menggunakan alat musik tradisional untuk menciptakan nada-nada
tertentu. Contoh musik tradisional yang ada di indonesia adalah musik gending jawa
yang menggunakan alat musik gamelan, saron, gong, dan sebagainya untuk
menghasilkan instrumen musik karawitan jawa.

2. Musik Modern

Berdasarkan perkembangannya muncullah jenis musik modern yang lebih universal


dan menggunakan banyak teknologi canggih dan budaya baru untuk membuat
instrumentalnya. Contohnya jenis musik modern sekarang adalah musik EDM yang
menggunakan alat DJ yang mengandalkan teknologi canggih untuk menghasilkan
alunan musik tertentu.

3. Musik Kontemporer

Musik kontemporer adalah jenis musik yang memiliki ciri khas dibandingkan musik
tradisional dan musik modern. Musik klasik biasanya memiliki variasi nada yang lebih
kompleks dengan jenis bunyi, ritme, tempo, dan warna musik yang sangat bervariasi.
Bahkan musik klasik juga menggunakan bunyi-bunyi yang tidak hanya berasal dari alat
musik instrumental saja.
C. Seni Teater

Seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas
panggung. Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang
menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap
dengan dialog dan akting.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater mempunyai tiga pengertian,
yakni gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya.
Selanjutnya, pengertian kedua adalah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke
samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah.
Pengertian terakhir ialah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi, seni
drama, sandiwara, dan drama.Secara etimologis, kata teater dapat diartikan sebagai
tempat atau gedung pertunjukan, sedangkan kata teater secara istilah diartikan sebagai
segala hal yang dipertunjukkan di atas panggung untuk konsumsi penikmatnya.

Jenis-Jenis Seni Teater

1. Seni Teater Tradisional

Teater tradisi banyak mengungkap wacana kearifan lokal, sehingga merupakan sarana
pewarisan ilmu hidup atau nilai-nilai kebaikan. Teater bisa menghibur sekaligus
berperan sebagai wadah pendidikan moral masyarakat. Teater menjadi sendi penting di
dalam membangun harmoni kehidupan bersama, termasuk membiasakan
berdampingan dengan orang lain di lapangan yang berbeda suku, bahasa, adat istiadat
dan agama saat menonton.

Teater tradisi tidak memisahkan antara pelaku dan penonton. Batasnya dikaburkan,
sehingga sewaktu-waktu penonton langsung bisa menjadi bagian dari tontonan. Teater
tradisi lekat pada ritual, adat, kebiasaan dan kebudayaan lokal (termasuk bahasa
daerah). Kehidupannya masih bertaut pada konsep paguyuban atau kekeluargaan yang
direkat oleh semangat gotong royong. Dalam teater tradisi, seni laku, tari, musik dan
seni suara masih bersinergis saling melengkapi.

2. Seni Teater Modern

Teater modern mengambil pola barat sebagai referensi. Teater dipisahkan dari tari, seni
suara dan musik. Kehadirannya adalah bagian dari produk kesenian yang menuju pada
industri. Bentuk teater modern Indonesia yaitu teater modern konvensional, teater
modern dengan pembaharuan dan teater modern kontemporer.

Teater modern yang konvensional menggunakan konsep, pola dasar, teknik dan
penyajiannya tidak berubah dari teater barat hanya disesuaikan dengan alam dan
menggunakan bahasa Indonesia. Teater modern dengan pembaharuan adalah teater
yang mencoba memasukan unsur-unsur teater tradisional sebagai suatu gaya dalam
pementasannya.
Seniman-seniman teater mulai mempertanyakan teater modern yang ada. Ada
kesadaran baru yang dirasakan bahwa teater modern konvensional masih belum
mantap sebagai teater nasional. Masyarakat teater Indonesia sadar bahwa di dalam
dirinya ada teater tradisional yang harus dipertahankan. Adapun yang ketiga adalah
teater modern yang kontemporer, yaitu teater yang mencoba mendobrak teater
konvensional dan teater pembaruan. Seniman mencoba memadukan unsur-unsur yang
ada di dunia untuk kepentingan teater.

Beberapa Fungsi Seni Teater

1. Seni Teater Sebagai Ritual atau Upacara

Di dalam fungsi ritualnya, suatu peristiwa teater menjadi ajang penjelasan,


penghayatan dan pengukuhan nilai-nilai kepercayaan atau agama yang dianut oleh
masyarakat yang melaksanakannya. Sampai sekarang pada berbagai teater etnik unsur-
unsur upacara tetap menonjol dengan dibicarakannya mantra-mantra, disediakannya
sajen serta tindak upacara yang dilakukan baik oleh dalang maupun oleh pihak lain
yang tidak terlibat langsung dalam pertunjukan.

2. Seni Teater Sebagai Seni atau Estetik

Di dalam peristiwa teater suatu masyarakat bukan saja mengungkapkan pikiran,


perasaan, kecemasan, harapan dan sebagainya, akan tetapi juga menikmati bentuk-
bentuk pengungkapan itu. Dalam peristiwa seperti itu, suatu masyarakat tidak hanya
merasa puas dengan telah dapat mengungkapkan pengalamannya, akan tetapi mereka
juga merasa puas atau tidak puas dalam hubungan dengan bentuk-bentuk ungkapan
yang mereka gunakan.

3. Seni Teater Sebagai Hiburan

Dalam hubungan ini seni teater memenuhi keperluan masyarakat akan pengalaman
yang berbeda dengan pengalaman mereka sehari-hari. Bahkan kadang-kadang
memenuhi keperluan bagi masyarakat yang ingin melepaskan diri atau melarikan diri
dari persoalan kehidupan mereka sehari-hari.

4. Seni Teater Sebagai Media Pendidikan

Teater ialah seni kolektif, di dalam artian teater ini tidak dikerjakan dengan secara
individual. Melainkan untuk mewujudkannya itu kemudian diperlukan kerja tim yang
harmonis. Apabila suatu teater ini dipentaskan, diharapkan pesan-pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis serta juga pemain itu tersampaikan kepada banyak
penonton. Dengan melalui pertunjukan tersebut biasanya manusia kemudian akan
lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan apabila dibandingkan itu hanya
membaca lewat sebuah cerita.
5. Seni Teater Sebagai Media Ekspresi

Teater ini ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku serta dialog.
Berbeda dengan seni musik yang menitikberatkan pada aspek suara serta juga seni tari
yang menitikberatkan pada keselarasan gerak serta juga irama. Di dalam praktiknya,
Seniman teater tersebut kemudian akan mengekspresikan seninya di dalam bentuk
gerakan tubuh serta juga ucapan-ucapan.

Nilai dan Konsep dalam Seni Teater

Nilai dan konsep yang ada di dalam seni teater ini sebagai berikut:

1. Nilai Seni Teater

Dalam pementasan sebuh teater banyak nilai yang dapat atau bisa diserap oleh
penikmatnya. Nilai-nilai yang terkandung di dalam seni teater antara lain:

Nilai didik;

Nilai sejarah;

Nilai budaya;

Nilai religius.

2. Konsep Seni Teater

Konsep dasar dari seni teater terdiri atas dua aspek, di antaranya aspek apresiasi dan
kreasi. Namun, disebabkan karna keterbatasan SDM aspek yang lebih sering diajarkan
berhubung dengan aspek apresiasi yang seharusnya aspek kreasi ini lebih
dikedepankan.

Seni teater meliputi keterampilan olah pikir, olah rasa, olah suara dan olah tubuh, yang
di dalam pementasannya tersebut memadukan seni peran, seni rupa, seni gerak,seni
sastra, seni tari, dan seni musik.
D. Seni Rupa

Menurut buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2015) oleh Sofyan Salam, dkk, seni rupa
adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan. Corak seni rupa diciptakan dengan mengolah
konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan tujuan
estetika.

Bedanya dengan jenis seni lain, seni rupa ini menjadi karya yang selalu menonjolkan
nilai-nilai estetika atau keindahan. Seni rupa berfungsi sebagai medium untuk
memperindah suatu objek atau tempat.

Unsur-Unsur Seni Rupa

Seni rupa terdiri dari lima unsur, yaitu:

1. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang paling mendasar. Perwujudan seni rupa awalnya
diawali dengan coretan garis.

Garis memiliki 2 dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus,
seperti pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan
seterusnya.

2. Raut

Raut merupakan tampak dari potongan atau bentuk dari suatu objek. Raut dapat
terbentuk dari garis yang mencakup ukuran luas tertentu yang membentuk bidang.

Raut juga dapat berarti perwujudan sebuah objek atau bidang. Bidang dapat berupa
bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi tiga atau tidak beraturan. Selain
berupa bangun, benda juga memiliki bentuk plastis.

3. Ruang

Ruang menunjukkan dimensi dari karya seni rupa tersebut. Ruang pada karya seni rupa
berbentuk tiga dimensi sebab adanya volume yang memberikan kesan yang mendalam.

4. Tekstur

Unsur tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari suatu permukaan. Taktil artinya
dapat diraba atau yang berkaitan dengan indra peraba.

5. Warna

Warna adalah unsur yang menimbulkan jesan akibat pantulan cahaya yang mengenai
permukaan suatu benda. Dalam karya seni rupa, warna dapat berwujud seperti garis,
bidang, ruang, dan nada gelap terang.
Jenis Seni Rupa

Dalam buku Modul Prinsip Karya Dua Dimensi Seni Budaya Paket C Setara SMA/MA
Kelas XII Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi, seni rupa dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:

1. Seni Rupa Dua Dimensi

Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dua ukuran, yaitu panjang
dan lebar. Contohnya yaitu gambar, lukisan, seni grafis, dan desain komunikasi visual.

2. Seni Rupa Tiga Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran, terdiri atas
panjang, lebar, dan ruang atau volume. Misalnya, patung, pajangan, dan lainnya.

Fungsi Seni Rupa

Fungsi seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Berikut penjelasannya:

1. Seni Rupa Murni

Seni rupa murni adalah karya seni yang bertujuan untuk kebutuhan spiritual. Karya seni
rupa murni lahir dari proses kreatif dan pengalaman batin seniman.

Karya seni murni kemudian diberi nilai dengan sejumlah harga. Contohnya, karya seni
lukis dan seni patung konvensional.
2. Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan
praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski untuk kebutuhan praktis, karya-
karya ini tetap menunjukkan nilai estetis.

Contoh Karya Seni Rupa

1. Seni patung di daerah Papua dan Sumatera Utara


2. Seni ukir di daerah Toraja
3. Batik di Jawa Tengah dan Yogyakarta4.
4. Kain tenun di daerah Sumba
5. Anyaman di daerah Banyuwangi dan Jawa Tengah
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut

1.seni budaya merupakan suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran


estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi pandangan akan benda,
suasana, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan
peradaban yang lebih maju.

2.Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang di lakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.

3.Seni musik (instrument art) adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat
musik dan irama yang keluar dari alat musik trsebut. Bidang ini membahasa cara
menggunakan instrument musik, masing-masing alat musik mempunyai nada tertentu.

4.Seni teater bisa diartikan segala keseluruhan yang mencakup gedung, pekerja
(pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatan nya (isi pementasan atau peristiwa nya).
Ada juga pihak yang mengartikan seni teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan,
baik di panggung maupun arena terbuka.

5.Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa di
tangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan
estetika.

B. Saran

Sebagai seorang pelajar, kita di haruskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih
mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi, menikmati dan sekaligus lebih
mencintai seni budaya khusus nya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri
kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai