Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ina Rosalina

Nim : 1195010060
Kelas : 2B SPI
Mata kuliah : Sejarah Kebudayaan Indonesia
RESUME
DUNIA KESENIAN KLASIK DI INDONESIA

A. Seni Tari Tradisional Indonesia


 Pengertian Seni Tari
Tari Tradisional merupakan salah satu tarian yang berasal dan terbentuk dari
suatu masyarakat di daerah tertentu yang bersifat turun-temurun dan sudah menjadi
budaya yang dilestarikan oleh masyarakat setempat. Di Indonesia memiliki berbagai
macam Tarian Tradisional yang mampu mengundang perhatian dari jutaan Wisatawan
yang datang ke Indonesia.

 Ciri-Ciri Tari Tradisional


 Tari Tradisional dikembangkan dan dilestarikan secara turun menurun.
 Jenis Tari ini selalu diiringi dengan memakai musik Tradisional.
 Tari Tradisional merupakan salah satu Tarian yang berkembang di kalangan
masyarakat biasa dan lain sebagainya.
 Menggunakan pakaian yang sederhana sesuai asal daerahnya.

 Macam-macam Tarian Tradisional


 Tari Jaipong – Jawa Barat
 Tari Kecak – BaliTari Remong – Jawa Timur
 Tari Pendet – Bali
 Tari Gambyong – Jawa Tengah
 Tari Serimpi – Yogyakarta
 Tari Yapong – Jakarta
 Tari TorTor – Sumatera Utara
 Tari Piring – Sumatera Barat
 Tari Saman – Aceh
B. Seni Ukir dan Relief

 Pengertian Relief

Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas
batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada
bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia, relief
pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang digunakan
untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Di Eropa,
ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai
peninggalan sejarah Yunani Kuno. Di Indonesia, relief pada dinding candi
Borobudur merupakan salah satu contoh yang dipakai untuk menggambarkan
kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Di Eropa, ukiran pada kuil kuno
Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah
Yunani.

Relief ini bisa merupakan ukiran yang berdiri sendiri, maupun sebagai bagian
dari panel relief yang lain, membentuk suatu seri cerita atau ajaran. Pada Candi
Borobudur sendiri misalkan ada lebih dari 1400 panel relief ini yang dipakai
untuk menceritakan semua ajaran sang Buddha Gautama.

 Jenis jenis relief

 Relief tinggi

 Relief rendah

 Relief dangkal

 Relief tenggelam

 Pengertian Seni ukir

Seni ukir adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik goresan atau
cukilan atau pahatan, sedangkan media yang digunakan ialah logam, kayu, dsb.
Atau bisa juga diartikan begini seni ukir adalah salah satu jenis seni rupa 3
dimensi.  Adapun motif dari seni ukir nusantara merupakan salah satu jenis seni
rupa yang banyak karyanya dikagumi dan disukai baik di Indonesia maupun
mancanegara. Hasil karya seni ukir dikenal sebagai ukiran. Ukiran memiliki arti
sebuah gambar atau pola yang direalisasikan atau diwujudkan pada media seperti
batu, kaya dan media lainnya selama bisa diukir.

Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat dan menoreh pola pada


sesuatu permukaan benda yang diukir. Biasanya kegiatan mengukir atau memahat
demi memperoleh bentuk yang dikehendaki. Dengan mengurangi dan membuang
bagian yang tidak diperlukan. Untuk membentuk ornamen sesuai dengan gagasan
sang seniman sehingga menimbulkan bentuk artistik.

Di Indonesia sendiri, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada
zaman tersebut banyak sekali peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas
rumah tangga dan benda-benda dari gerabah dan kayu. Benda-benda tersebut
diberi ukiran bermotif geometris, seperti balok/persegi, lingkaran, garis, ziqzaq
dan segitiga. Pada umumnya, ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga
mengandung makna simbolis dan religius. Karya seni ukir merupakan karya seni
kasat mata yang dapat dilihat secara langsung, dinikmati semua oleh semua
orang, baik dari segi wujud desaign maupun teknik yang digunakan. Sehingga
menunjukkan suatu bentuk/gambar hiasan yang berulang maupun
berkesinambungan satu dengan yang lainnya.

C. Seni Musik

 Pengertian Seni Musik

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung


irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari
alat-alat yang dapat menghasilkan irama Walaupun musik adalah sejenis
fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya
adalah suatu bentuk seni.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah ilmu atau seni
menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal
untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), musik merupakan
seni yang memadukan suara vokal atau instrumental untuk keindahan bentuk atau
ekspresi emosial. Biasanya sesuai dengan standar budaya irama, melodi, dan
harmoni. Musik adalah seni yang menembus setiap masyarakat manusia.

 Sejarah musik

Musik sudah dikenal manusia sejak zaman Homo Sapiens sekitar 180.000
hingga 100.000 tahun yang lalu.Pada awal abad ke-20, musik dianggap sebagai
hal biasa. Di mana nada musik ditandai oleh keteraturan
getarannya.Keseragamam tersebut memberinya nada yang tetap dan membedakan
suaranya dari kebisingan.

Dalam buku Sejarah Musik dan Apresiasi di Asia (2012) karya Sila
Widyatama, musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam
bentuk bunyi yang teratur dengan melodi atau ritme serta mempunyai unsur atau
keselaran yang indah. Istilah musik dikenal dari bahaya Yunani yaitu "musike".
Musike berasal dari perkataan muse-muse, yaitu sembilan dewa-dewa Yunani di
bawah dewa Apollo yang melindungi seni dan ilmu pengetahuan. Dalam
metodologi Yunani Kuno memiliki arti suatu keindahan yang terjadinya berasal
dari kemurahan hati para dewa-dewa yang diwujudkan sebagai bakat.

 Unsur-Unsur Seni Musik

1. Melodi

Pengertian melodi adalah gabungan dari sejumlah nada atau bunyi, yang
dipilih berdasarkan perbedaan tinggi rendah dan naik turunnya. Melodi tersebut
terdiri dari tone, durasi dan pitch. Pengertian dari tone adalah not dapat dihasilkan
dari berbagai macam alat musik dengan warna suara yang berbeda-beda.

2. Ritme (Irama)

Pengertian dari ritme atau irama adalah sebuah gerakan yang teratur karena
adanya aksen secara tetap. Ritme atau irama akan menjadi lebih indah karena
adanya gabungan perbedaan nilai pada satuan bunyi. Bisa dikatakan bahwa ritme
merupakan ketukan dasar yang mengalir secara teratur mengikuti gerak dari
melodi yang bervariasi.

3. Birama

Pengertian Birama adalah unsur seni musik berupa ketukan atau ayunan yang
dilakukan secara berulang-ulang yang dilakukan secara teratur dalam waktu yang
sama. Birama sendiri biasanya ditulis dalam bentuk angka pecahan seperti 2/4,
3/4, 2/3 dan seterusnya.

4. Harmoni

Pengertian harmoni adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan


keselarasan bunyi. Harmoni meliputi peranan, susunan dan hubungan dari
perpaduan bunyi dalam bentuk secara keseluruhan. Selain itu harmoni juga
mempunyai elemen-elemen yaitu interval dan akor.

5. Tempo

Pengertian dari tempo adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan cepat
lambatnya musik atau lagu. Tempo juga dapat diartikan sebagai ukuran kecepatan
birama pada sebuah lagu. Jika permainan suatu lagu tersebut semakin cepat, maka
nilai tempo pada lagu tersebut juga semakin besar. Tempo dapat dibagi menjadi 4
bagian, yaitu: tempo lambat, tempo sedang, tempo perubahan dan tempo cepat.

6. Tangga Nada

Unsur seni musik yang satu ini memiliki pengertian yaitu urutan atau
sederetan nada-nada yang tersusun secara berjenjang dan diantara nada satu
dengan nada yang lain tedapat sebuah jarak tertentu. Jarak pada nada-nada
tersebut sangat bervariasi yakni ada yang berjarak 1/2, 1, 1 1/2 dan 2. Nantinya
jarak-jarak inilah yang akan menentukan variasi nada dan tangga nada.

7. Timbre
Pengertian dari timbre adalah kwalitas bunyi atau warna bunyi yang nantinya
akan memberi sebuah kesan. Timbre pada sebuah alat musik dipengaruhi oleh
sumber bunyi dan cara bergetarnya bunyi tersebut.

D. Seni Pertunjukan

 Pengertian Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performingart) adalah karya seni yang


melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance
biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan
seniman dengan penonton.

Meskipun seni pertunjukan bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-


kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tetapi biasanya
kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan
istilah pertunjukan seni. Seni pertunjukan adalah istilah yang biasanya mengacu
pada seni konseptual atau avantgardeyang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai
beralih ke arah seni kontemporer.

 Jenis seni pertunjukan

mengamen, komedi/lawak, tari, pentas musik, opera, sulap, teater, film, seni


kebahasaan puisi, pidato, tilawah dan lain-lain.

E. Seni Lukis

 Pengertian Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa dengan definisi yang
hampir sama. Bidang seni lukis dikhususkan pada pengembangan yang khusus
dalam menggambar. Melukis itu sendiri merupakan kegiatan mengolah atau
merakayasa medium dua dimensi atau bidang dari obyek tiga dimensi menjadi
sesuatu yang memiliki kesan tertentu. Medium lukisan yang biasa dipakai adalah
kanvas, kertas, papan, dan medium lainnya.

 Jenis-Jenis Seni Lukis

a) Klasisme

Aliran Klasisme ini adalah bercorak klasik Yunani dan Romawi dengan wujud
gambar yang realistis. Bumbu-bumbu realistis ini adalah wujud tampilan lukisan
yang dibuat semirip-miripnya dengan wujud aslinya di dunia nyata.

b) Romantisme

Aliran romantisme memiliki ciri khas nilai-nilai sebuah peristiwa yang


menarik, istimewa, dan indah. Hal ini dapat berupa kejadian-kejadian yang
menyenangkan, hubungan percintaan, dan lukisan-lukisan manusia berparas
anggun.

c) Realisme

Jenis aliran ini lebih menghasilkan suatu karya yang menangkap fenomena
yang nyata terjadi dan dialami dalam kehidupan secara obyektif.. Bila
diperhatikan, realisme ini merupakan sanggahan terhadap aliran berjenis klasisme
yang statis serta romantisme yang berlebihan.

d) Naturalisme

Naturalisme merupakan aliran yang cenderung menunjukkan suatu keadaan


malam. Semua tema yang ingin dibuat untuk melukis dihubungkan dengan
keadaan alam yang lebih dominan.

e) Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan jenis seni lukis yang menganggap bahwa ekspresi
merupakan elemen penting yang digunakan untuk menciptakan karya lukis yang
menarik dan berkesan. Seni ini terlahir dari sebuah emosi yang murni dari dalam
hati dan dituangkan dalam warna dan bentuk gambar.

 Fungsi Seni Lukis

o Fungsi Primer
Fungsi primer dari seni lukis adalah membuat suatu ketertarikan
kepada lukisan yang diciptakan.

o Fungsi Sekunder
Dalam fungsi sekunder, lukisan bukan hanya sebagai ekspresi atau
unsur yang dapat memunculkan ketertarikan tersendiri, tetapi lebih
dikhususkan pada sesuatu yang dapat di fungsikan.

 Fungsi Fisik

Fungsi fisik lebih dikhususkan pada nilai-nilai estetika yang didapatkan dari
lukisan tersebut. Menjadikan lukisan sebagai penghias ruangan dapat menambah
nilai estetika tempat atau ruangan yang ditempatinya.

F. Kesusasteraan klasik

 Pengertian Kesusasteraan Klasik

Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau
tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat
istiadat. Sastra melayu klasik sebenarnya merupakan karya sastra indonesia yang
dihasilkan antara tahun 1870 sampai dengan tahun 1942, yang pada waktu itu
berkembang dilingkungan masyarakat sumatera seperti “minangkabau,langkat,
tapanuli dan daerah sumatera lainnya”, orang tionghoa dan masyarakat indo-eropa.
Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair,
hikayat dan terjemahan novel barat. Sastra tersebut disebut sebagai sastra melayu
klasik karena sastra tersebut berkembang di daerah melayu pada masa sebelum dan
sesudah islam hingga mendekati tahun 1920-an di masa balai pustaka.
Catatan tertulis yang pertama kali ditemukan menggunakan bahasa Melayu Kuno
yang kabarnya berasal dari abad ke-7 Masehi, bahkan sastra tersebut tercantum pada
beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya di bagian selatan Sumatera dan
wangsa Syailendra di beberapa tempat di Jawa Tengah. Tulisan ini menggunakan
aksara Pallawa. Selanjutnya, bukti-bukti tertulis lainnya bermunculan di berbagai
tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.

 Ciri-Ciri Karya Sastra Melayu Klasik

 Anonim
 Bertema Istana sentris
 Bernilai budaya lokal
 Disebar secara lisan
 Didaktis
 Tradisional
 Klasik imitatif
 Universal

 Jenis-Jenis Karya Sastra Melayu Klasik

 Berbentuk puisi
o Mantra
o Talibun
o Seloka
 Jenis prosa lama
o Dongeng
o Fabel
o Legenda

Anda mungkin juga menyukai