Anda di halaman 1dari 1

Masih kasarnya, belum ada judulnya coy

Berita tentang covid 19 telah menyebar ke seluruh pelosok negeri ini, seluruh kota,
desa, hingga ke ranah pendidikan. Sampai kampus pun menjadi korbn karena kegiatan
perkuliahan harus diberhentikan. Berita pemberhentian atau belajar dirumah sudah
menyebar luas di kampus- kampus yang ada di kota bandung. Tidak dengan uin bandung,
uin bandung dinilai lamban untuk menyampaikan suatu informasi, sampai berita penutupan
kampus pun para mahasiswa menerimanya sore hari di hari minggu.

Dengan info yang ditunggu-tunggu ini serentak seluruh mahasiswa senang dengan
berita tersebut. Harapan mereka dengan kuliah dirumah atau daring itu enak karena hanya
cukup diam dirumah saja. Berekspetasi jika kuliah daring sangat lah mudah dan enak
dibandingkan dengan kuliah seperti biasa. Dan akhirnya perkuliahan pun dimulai. Awalnya
biasa saja, tidak ada keluh kesah dengan system perkuliahan yang ada, tidak ada beban
bahkan para mahasiswa membuat snapgram memfotokan layar laptop, sambil
mendengarkan music, tiduran, videocall berbarengan teman-temannya, hingga kuliah
sambil makan. Semester yang seharusnya produktif di kampus harus terpaksa berdiam diri
dirumah dan kosannya masing- masing.

Sampai ketika semuanya mengeluh dengan keadaan, pandemic yang semakin lama
membuat kejenuhan baru di diri mahasiswa. Tingkat kemalasan semakin menjadi-jadi.
Hingga pada akhirnya mereka menyerah dengan keadaan berharap pandemic ini cepat
berlalu. Kuliah hanya begitu-begitu saja, hanya sedikit bahkan tidak ada ilmu yang masuk.
Jenuh, bosan, hingga putus asa hingga segelintir mahasiswa yang sangat tidak bisa
menerima keadaan sampai hampir ingin mengakhiri hidupnya. Ada yang menangis, ada
yang sampai tidak sama sekali menghiraukan kuliahnya karena dirasa tidak berguna. Lalu
melihat mahasiswa lain dengan keadaan ini lebih memilih untuk bekerja dan
mengesampingkan kuliahnya, ada yang memilih main game karena sedikitnya menghasilkan
uang dengan turnamen-turnamen, ada yang memilih nongkrong didepan rumahnya
berdiskusi dan bercengkrama dengan tetangga dekatnya, bahkan ada yang memilih tidur.

Keadaan seperti ini menjadi kesempatan untuk tenaga pengajar / dosen untuk
memberi kesibukan.

Anda mungkin juga menyukai