Anda di halaman 1dari 2

PENGALAMAN SELAMA MELAKUKAN PERKULIAHAN DARING SELAMA

COVID 19

Nama : Jesica Novita Sari Barus


Kelas : A Geografi 2018
Matkul : Perencanaan Pembelajaran Geografi

Perkenalkan nama saya jesica novita sari barus saya tinggal di kota tebing tinggi,
kecamatan padang hilir, kelurahan tebing tinggi. Pengalaman saya selama perkuliahan daring
selama covid 19 ini telah mengubah semua sendi kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara
online, karena adanya larangan keluar rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus yang
telah menelan banyak korban. Konsep pendidikan juga telah berubah, tadinya proses belajar
mengajar dilakukan secara tatap muka, sekarang menggunakan berbagai aplikasi jejaring social,
misalnya yang kita gunakan disaat perkuliahan perencanaan pembelajaran evaluasi hasil belajar
ini dengan menggunakan SIPDA. Tapi beda mata kuliah beda juga menggunakan aplikasi untuk
daring. Dengan mata kuliah lain biasanya digunakan dengan aplikasi ZOOM dan GOOGLE
MEET. Hal ini ternyata sangat membosankan dirasakan sebagian besar mahasiswa Universitas
Negeri Medan (UNIMED). Banyak mahasiswa mulai mengeluh dalam proses perkuliahan
dilakukan secara daring terutama itu saya sendiri. Mulai adanya kebosanan dengan sistem ini,
dan tambahnya banyak tugas yang diberikan oleh dosen, dan ada juga kerinduan untuk berjumpa
sama teman-teman serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang dimana sayaa sendiri sangat
membantu dalam memahami ilmu secara efektif.
Saya kebingungan apabila mendapat tugas dari dosen, karena smeua dosen kasih tugas
dan tugasnyaitu sangatabnyak, ada dosen yang kasih tugas menggambar, ada yang suruh
meringkas buku, ada juga dosen yang menyuruh kita membauat karangan sendiri. Ditambah lagi
yang lebih membinggungkan lagi, kadang-kadang tugas diberikan sudah melebihi kapasitas.
Yang dimana belum siap tugas yang satu sudah dapat tugas yang lainnya. Yang dimana di rumah
saya harus disiplin membagi waktu antara membuat tugas perkuliahan dan membantu pekerjaan
orang tua di rumah. Karena tidak mungkin seorag anak gadis membiarkan orang tua yang
membereskan pekerjaan rumah. Karena itu udah kewajiban seorang anak perempuan untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah. Saya juga mengeluh dengan sinyal internet yang tidak stabil
ketika sedang mengikuti perkuliahan secara daring, sehingga banyak materi yang tidak dipahami
akibat terputusnya jaringan internet. Karena ditempat saya agak susah sinyal, makanya banyak
materi kadang-kadang tidak jelas, tambah lagi saya harus menyediakan kuota tiap harinya,
kadang saya membeli kuota tiap minggu, kadang  juga tiap hari, karena kuliah online itu
memakan kuota lumayan banyak dan kami mahasiswa harus meminta uang kepada orang tua.
Tapi syukur juga karena UNIMED sudah memberikan uang sejumlah 50,000 untuk membeli
paket. Yang dimana juga saat kita daring ini juga banyak menghabiskan kuota, sehingga pun kita
minta beli paket sama orang tua itu harus kenak marah dulu baru dikasih. Karena banyak orang
tua yang tidak sanggup karena seminggu saja tidak cukup dengan kuota yang kemarin dibeli.
Sehingga tukang penjualan yang kaya karena banyak yang beli paket .

Apalagi disaat kita lagi serius mendengarkan penjelasan yang diberikan dosen kepada
kita, tapi ada saja gangguan misalnya tidak mematikan microkofon sehingga itu menyebabkan
kebisingan. Apalagi kita yang menggunakan SIPDA sikit-sikit harus mengrefresh untuk
menglihat informasi baru, apalagi disaat kita mengisi absensi dan disaaat ujian itu sangat
mengribetkan.

Semoga pandemi covid 19 ini cepat berlalu, agar kita bisa mengikuti perkuliahan dengan
efektif atau pun kita dapat melakukan perkuliahan dengan tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai