Anda di halaman 1dari 2

BELAJAR DARI RUMAH

Sudah 3 bulan lebih saya belajar daring karena virus covid-19 ini. Karena virus covid-
19 ini sangat berbahaya, ia sudah menewaskan banyak orang di seluruh dunia. Oleh sebab itu
saya harus belajar di rumah, tapi menurut saya belajar dari rumah kurang efektif karena guru
dan murid tidak bisa saling berkomunikasi dengan baik. Bahkan, saya lebih senang jika bisa
kembali ke sekolah karena kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan mudah di pahami.
Tetapi saya harus menerima bahwa itu mungkin tidak bisa terjadi karena terhalang oleh virus
covid-19 ini.

Saya juga merasa lebih terbebani saat berada di rumah karena menurut saya pelajaran
yang diberikan lebih banyak dari pada yang diberikan di sekolah. Disamping itu saya sudah
mulai merasa bosan karena terlalu lama berada didalam rumah dan tidak ada yang bisa diajak
untuk membicarakan tentang materi-materi di sekolah. Kadang-kadang saya merasa malas
karena lama tidak bergerak dan hanya diam sambil mengerjakan tugas dari guru secara
online, tapi ada hikmah yang dapat saya ambil dari belajar secara online dikarenakan dapat
lebih banyak membantu orang tua, meskipun lebih banyak kekurangan daripada kelebihan
belajar secara online dibandingkan dengan belajar di sekolah.

Terkadang dikarenakan banyaknya tugas saya menjadi setres dan tertekan karena
banyaknya tugas yang menumpuk dan cara pengumpulan tugas yang lebih repot dari
biasanya, seperti jika telah selesai mengerjakan harus difoto untuk dikirimkan ke guru
pengampu mata pelajaran tersebut melalui whatsapp ataupun e-mail, apabila dalam satu hari
terdapat 4 materi pelajaran dan disetiap satu materi ada 10 soal yang terdiri dari soal uraian
jadi ada 40 soal berbeda yang harus dikerjakan dan dikumpulkan dengan batas waktu yang
terbatas, dan karena terlalu belajar dari rumah saya menjadi malas untuk belajar dan tulisan
saya menjadi jelek. Sedangkan saya juga sering mengurung diri didalam rumah karena takut
terpapar oleh virus covid-19 yang sangat berbahaya, ini semua masih tugas yang diberikan
oleh sekolah yang telah menjadi beban, belum lagi kegiatan pondok yang juga sangat
membebani, meliputi setoran hafalan, murojaah, dan juga belajar kitab-kitab di pondok yang
selama ini masih baru saya pelajari terhenti, karena saya harus belajar dari rumah selama ini.
Sedangkan biasanya semua jadwal tertata dengan rapi, namun karena harus belajar secara
daring ini menjadikan semua jadwal menjadi berantakan, hafalan juga yang biasanya saya
menambah setiap hari menjadi terganggu dikarenakan belajar secara daring ini, yang
menyebabkan saya merasa malas dan belum ada niat.
Untuk murojaah juga tidak banyak berbeda, saya menjadi jarang dan merasa malas
untuk murojaah karena banyaknya tugas dan saya telah capek sedangkan masih banyak tugas
yang belum selesai saya kerjakan. Dalam masalah kitab, saya belum terlalu bisa untuk
memaknai, menghafalkan, dan menyimpulkan apa isi dari kitab-kitab yang baru saya pelajari
di pondok. Karena kitab-kitab itu sangat bervariasi dan dalm satu kitab terkadang memiliki
lebih dari 200 halaman yang harus dimaknai perkatanya. Untuk itu saya membutuhkan
bimbingan dari ustadz yang memberi makna pada kitab-kitab tersebut, dan juga setiap kitab
berbeda ustadz yang memberi makna dan bimbingan, karena mereka memiliki keahlian yang
berbeda-beda dalam memaknai setiap kitab yang saya pelajari di pondok.

Di pondok saya juga merasa senang karena memiliki banyak teman yang bisa diajak
berkomunikasi dengan baik tentang materi-materi di sekolah maupun di pondok, meskipun
terkadang mereka juga membuat saya kesal, tapi mereka adalah teman yang baik. Karena
pertemanan itu juga butuh perselisihan untuk mejadi teman yang lebih baik kedepannya. Jadi
karena ini saya memutuskan untuk kembali ke pondok pada tanggal 21 Juli 2020.

Anda mungkin juga menyukai