Anda di halaman 1dari 4

MEMBUAT ESSAY TENTANG BELAJAR DARI

RUMAH MELALUI DARING

Tugas Individu

Mata Kuliah : Digital Media Influence


Dosen : Eflina Nurdini Febrita Mona, S.I.Kom, M.I.Kom

Disusun oleh

Hanifah Rana Istiqomah

NIM : 196430105007

Jurusan Sekretaris, Public Relation & Digital Marketting

Offering SPM 2A

PROBIS UNIVERSITAS NEGERI MALANG


Hal Berbeda Saat Pembelajaran Daring
Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang telah masuk ke Indonesia menyebabkan kegiatan belajar
mengajar di sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi menjadi terhambat.
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, sekarang ini telah ditiadakan atau lebih tepatnya
diliburkan guna memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19), karena semua warga Indonesia
termasuk murid, mahasiswa, guru dan dosen harus mematuhi aturan pemerintah yaitu
menerapakan physical distancing atau menjaga jarak fisik yang aman sekitar 1-2 meter dari orang
lain. Itulah sebabnya, kegiatan belajar mengajar secara langsung untuk saat ini ditiadakan dan
digantikan oleh sistem pembelajaran secara daring.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan
mahasiswa, tetapi dilakukan melalui online. Pembelajaran dilakukan melalui e-learning , video
conference, atau distance learning. Saya, sebagai seorang mahasiswi, untuk saat ini dalam
melaksanakan perkuliahan juga menggunakan sistem daring. Selama menjalani perkuliahan daring
saya merasakan ada beberapa hal yang berbeda dan saya merasa bahwa kuliah daring ini cukup
menyenangkan.

Hal berbeda yang saya rasakan yaitu pertama, tidak ada teman-teman disekitar saya. Berbeda sekali
rasanya ketika belajar sendiri di rumah dengan belajar bersama teman-teman di kampus. Jika
bersama teman-teman, saya bisa bertukar pendapat, bisa bertanya tentang hal yang belum saya
mengerti secara langsung, selain itu saya juga bisa bercanda dan tertawa bersama dengan teman-
teman sehingga saya merasa tidak kesepian.

Kedua, tidak bisa tatap muka dengan dosen pengajar. Hal ini sangat saya rasakan berbedaannya,
ketika belajar di kampus tepatnya di dalam kelas saya bisa secara langsung melihat dosen yang
mengajar, seperti melihat wajah nya, gerak-geriknya, cara menyampaikan materinya dan tentu bisa
melihat ekspresinya. Hal itu yang saya praktikkan ketika berada di dalam kelas yaitu dengan
memperhatikan dosen pengajar, dengan seperti itu saya lebih paham terhadap materi yang
disampaikan dan lebih ingat dengan materi tersebut melalui cara dosen dalam menyampaikan
materi, terlebih jika dosen tersebut menggunakan ekspresi-ekspresi yang unik dan lucu. Selain itu,
ketika saya bingung terhadap materi yang telah disampaikan atau tugas yang diberikan, saya bisa
langsung bertanya kepada dosen pengajar saat itu juga.

Ketiga, mengenai deadline tugas. Hal ini juga berbeda dengan biasanya, sebelum menjalani kuliah
daring deadline untuk mengumpulkan tugas sangat panjang. Namun, ketika kuliah daring deadline
yang diberikan sangatlah pendek. Contohnya Tugas A diberikan ketika hari Selasa. Jika masih kuliah
seperti biasanya, maka tugas A dikumpulkan hari Selasa depannya dalam artian dikumpulkan satu
minggu setelah tugas A itu diberikan. Berbeda ketika kuliah daring, Tugas A yang diberikan hari
Selasa dikumpulkan pada hari Kamis. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan mengenai deadline
pengumpulan tugas, yaitu seminggu dengan beberapa hari saja. Tetapi, saya menyadari akan hal ini
mungkin para dosen beranggapan bahwa mahasiswa nya lebih memiliki banyak waktu untuk
mengerjakan tugas tersebut karena hanya berdiam diri rumah.

Keempat, mengenai materi yang disampaikan. Jika belajar di kampus materi yang disampaikan oleh
dosen langsung bisa saya lihat saat itu juga seperti power point yang ditayangkan dilayar kelas,
selain itu tidak hanya materi saja yang disampaikan tetapi dosen juga menjelaskan tentang materi
tesebut. Sehingga, materi dapat tersampaikan dengan baik dan dapat saya pahami dengan baik juga.
Sedangkan, jika kuliah daring beberapa dosen hanya membagikan materi tersebut kemudian
mahasiswa diperintahkan untuk membaca sendiri materi tersebut tanpa dijelaskan sedikitpun lalu
diberikan tugas. Ketika ingin bertanya kepada dosen hanya bisa melalui media sosial seperti
WhatsApp dan Google Classroom. Namun, juga ada beberapa dosen yang menjelaskan tentang
materi yang disampaikan sehingga saya bisa memahaminya dengan baik.

Kelima, mengenai pelaksanakan kegiatan praktik yang biasanya dilaksanakan di depan kelas.
Kegiatan praktik yang saya maksud seperti presentasi di depan kelas menggunakan layar LCD,
maupun kegiatan praktik secara individu. Jika praktik dilakukan dalam kelas maka saya akan merasa
tertarik untuk melihatnya karena dapat melihat secara langsung orang yang di depan dan mengerti
apa yang disampaikan. Berbeda dengan sistem daring, praktik dilakukan secara online. Dari kegiatan
praktik online tersebut muncul beberapa kendala seperti jaringan yang lemot, sinyal jelek dan lain
sebagainnya. Sehingga, saya mengalami sedikit gangguan seperti gambar/video yang dihasilkan
buram dan suara yang dikeluarkan putus-putus jadi terdengar tidak jelas ditelinga saya. Dengan ada
nya kendala tersebut terkadang saya merasa bingung tentang apa yang disampaikan. Namun, saya
menyadari bahwa dengan keadaan yang darurat sepeti saat ini, hanya dengan cara online kegiatan
perkuliahan dapat dilaksanakan.

Selain lima hal berbeda, saya juga merasa bahwa kuliah/belajar daring ini cukup menyenangkan. Hal
yang membuat belajar daring ini menjadi menyenangkan adalah saya dapat memilih tempat yang
saya rasa tempat tersebut sangat nyaman untuk saya gunakan belajar, seperti di kamar dan di ruang
keluarga. Selain itu juga bisa sambil makan makanan ringan seperti snack dan belajar daring ini
sangat santai, karena tidak terikat oleh waktu jadi untuk melaksanakan belajar daring ini sangat
fleksibel. Terkadang juga menyesuaikan keadaan dan dilaksanakan melalui kesepakatan bersama.
Cara saya atau bagaimana saya melalui kuliah/belajar daring yang sudah terlaksana sekitar kurang
lebih 3 minggu ini adalah dengan mengutamakan koneksi internet saya, karena sangat penting
dalam pelaksanaan belajar daring. Ketika koneksi internet lancar maka dalam pembelajaran juga
merasa enak dan paham dalam memahami materi yang disampaikan. Selain itu, saya selalu
membuka handphone lebih tepatnya membuka grup chat yang didalamnya ada dosen pengajar.
Untuk mengetahui jam berapa kuliah daring akan dilaksanakan, melalui aplikasi apa, dan apa saja
yang dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan kuliah daring. Dan ketika ada tugas yang diberikan
oleh dosen, saya selalu mencatat nya di sticky note yang saya tempel di dinding tempat saya belajar
agar tidak lupa untuk mengerjakannya dan selalu mencatatan deadline tugas itu harus dikumpulkan
kapan, maksimal jam berapa dan lain-lainnya.

Pembelajaran daring memang memiliki kelebihan dan kekurangan, itu yang saya rasakan karena saya
sudah mengalaminya sendiri. Namun, untuk situasi darurat seperti ini karena adanya pandemi virus
corona maka tidak ada cara lain agar proses belajar-mengajar dapat tetap dilaksanakan. Melalui
pembelajaran daring, saya bisa merasakan lima hal yang sangat berbeda saat menjalani
kuliah/belajar daring dari rumah. Selain itu, saya juga dapat mengungkapkan alasan-alasan yang
membuat belajar daring saya ini menyenangkan dan saya dapat mengetahui bagaimana cara saya
untuk melalui belajar daring ini.

Anda mungkin juga menyukai