PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan
ataupun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan
menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.
Pekerjaan seorang sekretaris berhubungan dengan masalah rahasia suatu negara atau
perusahaan. Adapun peran seorang sekretaris adalah untuk meringankan beban pekerjaan
mulai dari korespondensi, agenda pimpinan, pengarsipan dan masih banyak lagi. Oleh karena
itu tanpa bantuan sekretaris maka pimpinan akan kewalahan dalam menangani pekerjaan.
Dapat disimpulkan bahwa sekretaris adalah seseorang yang dipercaya untuk membantu,
memperlancar dan mempermudah pekerjaan pimpinan dalam bidang administrasi kantor agar
tujuan perusahaan dapat tercapai.
Namun, sampai saat ini masih sering dijumpai tentang adanya pandangan yang tidak
tepat mengenai profesi sekretaris. Profesi sekretaris dipandang sebelah mata oleh sebagian
masyarakat, yaitu seorang perempuan muda yang cantik, berdandan menor dan selalu
menggunakan rok mini. Sekretaris tidak hanya cantik secara penampilan luarnya saja, tetapi
juga harus mempunyai kemampuan, pengetahuan yang luas, dan kreativitas yang tinggi.
Selain itu di era modern ini sekretaris dituntut untuk mampu berpikir kritis dan bertindak
secara profesional, seorang sekretaris juga dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien.
Menjadi sekretaris profesional pun harus memiliki kualifikasi yang memenuhi mulai dari
syarat pengetahuan, syarat keterampilan, syarat kepribadian dan juga wajib memiliki kode
etik profesi yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan di kantor maupun kehidupan di
masyarakat.
Kode etik profesi dibuat agar dapat mengatur sekretaris dalam menjalankan profesi
serta kaidah-kaidah standar moral yang sangat tinggi pada setiap profesi. Profesi adalah suatu
hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Meskipun sudah ada aturan yang
mengatur tentang kode etik profesi, namaun masih sering kita lihat banyak pelanggaran-
pelanggaran atau penyalahgunaan profesi.
Seorang sekretaris juga memerlukan etika dalam perusahaan untuk menciptakan ketenangan,
ketentraman, keselarasan dan terjalinnya hidup gotong royong. Etika merupakan tata cara
bergaul yang baik antar sesama manusia. Di zaman modern saat ini perkembangan teknologi
1
dan informasi yang begitu canggih memberikan dampak berbagai perubahan sosial, budaya
dan moral. Dalam kondisi seperti ini maka etika memberikan peran yang sangat penting.
Dengan demikian sikap dan tindakan dapat sesuai dengan budaya setempat, sehingga nilai-
nilai budaya tidak hilang dan pudar seiring dengan berjalannya waktu. Etika meliputi cara
berbicara dan 3 berperilaku yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara makan, cara
menerima tamu dan sopan santun lainnya. Dengan begitu diharapkan seorang sekretaris dapat
memiliki sikap dan tindakan sopan saat berhubungan dengan lingkungan sekitar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1. Apa pengertian dari sekretaris dan etika ?
2. Seperti apa kode etik seorang sekretaris menurut Ikatan Sekretaris Indonesia ?
3. Bagaimana etika profesi sekretaris yang profesional ?
4. Apakah yang dimaksud dengan etika berpenampilan seorang sekretaris ?
5. Bagaimana berpenampilan yang ideal dan menarik bagi seorang sekretaris ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu untuk :
1. Mengetahui pengertian dari sekretaris dan etika.
2. Mengetahui pentingnya etika bagi seorang sekretaris.
3. Mengetahui bagaimana etika profesi sekretaris yang profesional.
4. Mengetahui macam-macam etika yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris.
5. Mengetahui etika berpenampilan yang harus diterapkan oleh seorang sekretaris.
D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang baik untuk
para pembaca dan seorang sekretaris mengenai pengetahuan etika di tempat kerja,
pengetahuan tentang dunia sekretaris, etika sekretaris khususnya dalam berpenampilan
sehingga dapat menjadi bekal dalam mempersiapkan diri untuk terjun dalam dunia kerja dan
menjadi seorang sekretaris yang profesional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Syarat kepribadian
Artinya memegang peranan penting dalam menunjang kerja bahkan untuk hal-hal
tertentu prasyarat kepribadian lebih dominan dibandingkan prasyarat lainnya. Kepribadian
yang menarik adalah kepribadian yang dinamis, dewasa, penuh percaya diri, terbuka, penuh
rasa tanggung jawab, loyalitas, sopan dan jujur. 7 Syarat menjadi sekretaris juga diungkapkan
Saiman (2002:25-26)
Seorang sekretaris profesional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
dengan baik, karena jika tidak maka pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisannya akan
berjalan kurang baik. Syarat-syarat sekretaris tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Syarat kepribadian : sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris,
seperti sifat yang penyabar, simpatik, bijaksana, penampilan yang baik, ramah, pandai
bergaul, dapat dipercaya, memegang teguh rahasia, dan lain-lain.
2. Syarat pengetahuan umum : memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang
berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretarisan seperti di
bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan hukum secara umum dalam
rangka untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya.
3. Syarat pengetahuan khusus : pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas
sekretaris sesuai tempat di mana sekretaris bekerja. Misalnya: sekretaris yang bekerja
di biro hukum, rumah sakit, air line, dan lain-lain. Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh dari buku, brosur, majalah ataupun kursus, sehingga seorang sekretaris yang
bersangkutan dapat mengerti hal-hal yang sesuai dengan bidang tugas pimpinan.
4. Syarat skill dan teknik kesekretarisan : kemampuan seorang sekretaris yang langsung
berhubungan dengan tugas kesekretarisannya, seperti kemampuan mengetik,
korespondensi, stenografi, dan kearsipan.
5. Syarat praktik : kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari seperti menerima
telepon, menerima tamu, dan membuat agenda pertemuan pimpinan atau kepala
kantor atau perusahaan.
4
Tugas Sekretaris
Tugas-tugas sekretaris menurut Hartiti Hendarto dan Tulusharyono (2003:7) bisa
dibagi sebagai berikut:
Menurut wewenangnya
a. Tugas rutin, yaitu tugas-tugas yang hampir setiap hari dihadapi dan harus dikerjakan tanpa
menunggu perintah atau instruksi khusus dari pimpinan, antara lain:
1) Melakukan pengetikan
2) Menelepon dan menerima telepon
3) Menerima tamu
4) Korespondensi
5) Pengurusan surat-surat masuk
6) filing
b. Tugas instruksi, yaitu tugas-tugas yang tidak setiap hari dihadapi dan hanya dikerjakan bila
ada perintah dari pimpinan, antara lain:
1) Penyusunan jadwal perjalanan
2) Pengaturan keuangan
3) Persiapan dan penyelenggaraan rapat
c. Tugas kreatif, yaitu tugas yang dikerjakan oleh sekretaris atas dasar inisiatif, antara lain:
1) Pembuatan formulir telepon
2) Menggunting artikel atau iklan di surat kabar
3) Mengirim ucapan selamat pada relasi
4) Mengubah tata ruang kantor
Menurut jenis tugasnya
a. Tugas Administrasi/Perkantoran, meliputi :
1) Menangani surat
2) Pengetikan laporan
3) Filing
b. Tugas Resepsionis, meliputi :
1) Menerima telepon
2) Melayani tamu
3) Menyusun jadwal perjanjian pimpinan
c. Tugas Keuangan, meliputi :
1) Menangani keuangan pimpinan
5
d. Tugas Sosial, meliputi :
1) Mengatur rumah tangga kantor
2) Mengirim ucapan selamat pada relasi
e. Tugas Insidental, meliputi :
1) Mempersiapkan rapat
2) Mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan
Pengertian Etika Menurut Ursula Ernawati (2004:35) bahwa “Istilah etika berasal dari
kata Yunani “ethicos” yang berarti norma-norma, aturan-aturan, kaidah-kaidah, nilai-nilai
bagi tingkah laku manusia yang baik, dapat membedakan hal baik dan buruk.” Selain itu
menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi baru yang dikutip Rini Darmastuti (2007:23-24),
yaitu: “Etika dipahami sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang
hak dan kewajiban moral (akhlak)”.
Berdasarkan pemahaman yang diberikan oleh kamus besar bahasa Indonesia di atas, etika
dapat dijelaskan dengan membedakan tiga arti, yaitu:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
Pengertian etika juga diungkapkan Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani (2005:12)
bahwa “Etika adalah ilmu pengetahuan tentang dasar-dasar moral.Sasaran etika adalah
moralitas, yaitu agar individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jelek.”
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan tentang
akhlak yang bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Dengan kata lain, etika dipahami sebagai ilmu pengetahuan tentang akhlak atau
moral. Menurut Hartiti Hendarto dan Tulusharyono (2003:38), “Etika adalah ilmu
pengetahuan tentang asas akhlak dan moral. Sasarannya agarorang dapat membedakan apa
yang baik dan apa yang tidak baik (moralitas). Moralitas masyarakat berkaitan dengan adat
istiadat dankebiasaan yang telah diterima selaku perilaku yang baik.”
Pengertian etika juga diungkapkan Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani (2005:12)
bahwa “Etika adalah ilmu pengetahuan tentang dasar-dasar moral.Sasaran etika adalah
moralitas, yaitu agar individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jelek.”
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa etika adalah
ilmu pengetahuan tentang akhlak yang bertujuan untuk membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk
6
B. Kode Etik Sekretaris Menurut Ikatan Sekretaris Indonesia
Kode etik sekretaris adalah norma yang ditetapkan untuk memberi
petunjuk kepada sekretaris bagaimana seharusnya berbuat. Kode etik mempunyai upaya
untuk mengatur tingkah laku sekretaris melalui ketentuan tertulis yang diharapkan akan
menjadi pegangan untuk diterapkan. Dengan adanya kode etik maka masyarakat akan
menjadi lebih percaya, karena setiap klien akan yakin bahwa kepentingannya akan terjamin.
Kode etik juga dapat berubah untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Ikatan Sekretaris
Indonesia (ISI) menetapkan kode etik bagi sekretaris sebagai dasar melaksanakan tugas
pengabdiannya kepada lingkungan, masyarakat dan negara. Kode etik sekretaris diantaranya
adalah:
1. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan nama baik profsi sekretaris :
a. Anggota ISI akan berusaha keras untuk menjaga wibawa dan status serta
menunjukkan kemampuannya dengan berpegang pada pedoman dasar profesi dalam
melaksanakan tugas.
b. Anggota ISI wajib untuk saling mengingatkan akan tingkah laku yang tidak beretika.
c. Anggota ISI tidak mengadakan kegiatan – kegiatan yang langsung dan tidak langsung
merugikan ISI
2. Bertindak jujur dan sopan dalam setiap langkah lakunya baik dalam melaksanakan
tugasnya maupun melayani lingkungan dan masyarakat.
a. Anggota ISI tidak ikut serta dalam usaha / praktek keprofesionalan yang diketahui
bersifat curang / tidak jujur.
b. Anggota ISI selalu bertindak demi kepentingan pemberi tugas dengan setia dan jujur.
c. Anggota ISI tidak bekerja sama denga rekan – rekan / pemberi tugas yang
menyalahgunakan kedudukan mereka untuk kepentingan pribadi.
3. Menjaga kerahasiaan segala informasi yang didapatnya dalam melaksanakan tugas
dan tidak mempergunakan kerahasiaan itu untuk kepentingan pribadi.
a. Anggota ISI bertindak sebagai orang yang dapat dipercaya dalam hubungan
profesional, melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang paling kompeten dan
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya untuk kepentingan kerja.
b. Anggota ISI tidka menggunakan dengan cara apapun kerahasiaan informasi yang
didapatnya yang dapat menimbulkan pertentangan bagi perusahaan dimana ia
bekerja / ditempat kerja yang telah ditinggalkannya.
7
4. Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan / melalui kerjasama rekan – rekan
seprofesi baik pada tingkat nasional / internasional.
a. Tukar menukar pengetahuan dalam bidang keahliannya pada tingakat nasional
maupun internasional secara wajar dengan rekan – rekan ISI dan kelompok profesi
lain serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi sekretaris.
b. Anggota ISI saling memberi nasihat, dorongan dan bimbingan kepada sesama anggota
jika dimintai kalau permasalahannya berada dalam pengetahuan dan pengalamannya.
c. Menyelenggarakan seminar / diskusi, panel, diskusi dan ceramah dengan rekan –
rekan seprofesi secara bebas mengenai maslaah – masalah yang bertalian dengan
praktek – praktek kesekretarisan.
5. Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi baik didalam maupun di luar
negeri.
a. Anggota ISI memberikan bantuan dalam praktek kesekretariatan kepada rekan baik
didalam / di luar negeri jika diminta.
b. Anggota ISI tidak berbuat sesuatu dengan sengaja / tidka sengaja yang merugikan
nama baik sesama rekan ISI maupun rekan seprofesi di luar negeri.
8
Sebagaimana yang telah di ungkapkan Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani
(2005:177-178) berpendapat bahwa ciri-ciri pribadi sekretaris sesuai dengan etika
profesinya perlu memiliki sikap sebagai berikut:
1. Mau menyelami perasaan orang lain dan tidak egoistis.
2. Mau berbagi perasaan dan tenggang rasa.
3. Selalu mengoreksi diri pribadi atas penilaian atau kritik dari
orang lain.
4. Mau menerima penilaian-penilaian orang lain tentang diri
pribadinya dan penilaian itu diambil segi positifnya.
5. Mau memaafkan kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan
yang diperbuatnya.
6. Menghindarkan diri atas perbuatan yang tercela, misalnya:
senang mengumpat, senang mencaci maki, senang ngobrol,
gosip, mengeluh dan bentuk-bentuk lain yang kurang terpuji.
7. Sanggup dan mampu menahan diri apabila dihadapkan pada
hal-hal yang menyebabkan marah.
8. Sabar dan bijaksana dalam menghadapi segala persoalan dan
mampu mengatasi persoalan tanpa merugikan orang lain
9. Dapat menyesuaikan diri dengan segala situasi serta
menempatkan diri sehingga orang lain menaruh hormat.
10. Selalu memberikan saran yang positif dan selalu
memperhatikan kepentingan orang lain.
11. Mampu menciptakan suasana yang menggembirakan dalam
pergaulan serta tidak memberi celaan dalam bentuk apapun.
12. Merasa senang atas keberhasilan dan keberuntungan orang lain
dengan memberi salam dan menyampaikan ucapan “proficiat”
atau “selamat…”
13. Mengetahui aturan sopan santun dan selalu menghormati
pendapat dan kepentingan orang lain.
14. Berpikir sehat dan selalu menunjukkan kesungguhan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa etika bagi profesi sekretaris adalah
dapat menjaga rahasia perusahaan dan rahasia pimpinan, dapat mengintropeksi dan
mengevaluasi diri,pemaaaf, tenggang rasa, dapat menjaga emosi agar tetap stabil, sabar dan
bijaksana serta dapat mencairkan suasana.
9
D. Etika Berpenampilan Seorang Sekretaris
10
7) Jadi kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi juga harus
diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan dalam
berpenampilan
Penampilan akan mencerminkan kepribadian. Baik buruknya penampilan, berperan
besar dalam menunjang kesuksesan seseorang. Penampilan meliputi busana, tata-rias,
rambut, kesehatan tubuh, kuku, gigi dan mulut serta aksesoris penunjang lainnya. Busana
ialah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki.
Didalam hal ini termasuk :
1) Semua benda yang melekat di badan seperti : baju, sarung dan kain panjang.
2) Semua benda yang melengkapi dan berguna bagi si pemakai (millineries) seperti :
selendang, topi, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang.
3) Semua benda yang gunanya menambah keindahan bagi si pemakai (accessories),
seperti : hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang dan cincin.
Berbusana sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau ketinggalan jaman. Berbusana
sopan artinya tidak mempertontonkan tubuh seseorang. Busana sepatutnya membantu kita
mengungkapkan siapa kita, dan bukannya memamerkan sekedar daging. Cara sekretaris
berbusana menginformasikan kepada orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan
sekretaris, apakah dihormati sebagai seorang pribadi atau sebagai sepotong daging belaka.
Seseorang berbusana tentunya memiliki tujuan diantaranya :
1) busana merupakan cermin bagi sipemakai. Artinya kita dapat mengatakan sipemakai
dari daerah mana, dari negara mana.
2) Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi,
siang, sore dan malam.
3) Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penampilan diri yang prima dan terus
terjaga. Beberapa faktor tersebut adalah :
1. Pembawaan lahir.
2. Kesehatan fisik dan mental.
3. Kebersihan Pribadi
4. Latar belakang social ekonomi dan kebudayaan
11
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpenampilan oleh seorang
sekretaris, antara lain sebagai berikut :
1. Cara berbusana, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang sekretaris pada
waktu berbusana, misalnya:
a. Waktu
b. Keadaan jasmani
c. Iklim
d. Bahan, warna, motif pakaian
e. Kosmetik
f. Asesoris
2. Cara berbicara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu berbicara:
a. Jangan ceroboh
b. Jangan menyinggung perasan orang lain
c. Jangan memperbincangkan masalah pribadi
d. Jangan gemar memuji diri sendiri
e. Hindari gosip
f. Jangan memotong pembicaraan
g. Jangan membesarkan persoalan sepele.
3. Cara Mendengarkan
Usahakan pembicaraan orang lain didengarkan dengan cermat (pusatkan pikiran),
kemudian disaring, dipilih dan ditarik kesimpulan tentang pokok masalah yang dikemukakan.
4. Cara Duduk
a. Atur badan sedemikian rupa agar tidak merasa pegal, lelah, dan bosan.
b. Khusus untuk wanita jaga agar lutut tetap berdekatan.
c. Menyilangkan kaki karena capek duduk, dapat dilakukan asal memperhatikan
kesopanan.
d. Hilangkan kebiasaan menggetar-getarkan kaki.
e. Jangan duduk melorot ke bawah dan kepala bersandar.
5. Cara Berjalan
a. Jangan menyeret- nyeret sepatu.
12
b. Jaga keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak dibuat- buat.
c. Tunjukan ekspresi tanda percaya diri.
d. Menggunakan tangga escalator waktu naik, pria terlebih dahulu baru wanita,
sebaliknya jika turun wanita terlebih dahulu disusul pria.
e. Tunjukan ekspresi tanda rasa percaya diri.
13
Berikut adalah tips ber make up natural ala sekretaris untuk pekerjaan sekretaris sehari-hari:
Wajah
- Sebelum menggunakan make up, bersihkan dahulu wajah dengan mencuci muka
dengan air bersih dan sabun pembersih wajah. Kemudian oleskan pelembab wajah
secara merata sambil dipijat lembut agar cepat meresap ke wajah
- Bagi yang berkulit sawo mateng, gunakan white base cream untuk memberikan efek
segar, bagi yang berkulit hitam jangan memakai yang aneh-aneh.
- Gunakan liquid fondation yaitu dasar bedak dengan menggunakan spons.
- Bagi wajah yang berjerawat atau mempunyai flek hitam gunakan conclear pada area
wajah yang bermasalah tersebut.
- Gunakan bedak tabur atau bedak powder padat dengan cara menepuk perlahan ke
atas wajah secara merata.
- Ratakan secara merata ke wajah.
Pipi
- Berikan blush on pada pipi dengan warna yang sesuai dengan keinginan anda dan
ratakan blush on secara merata ke pipi.
Kelopak Mata
- Berikan eyeshadow warna coklat terang atau ronze pada kelopak mata bagian
bawah.
- Tutup lingkaran bawah mata dengan eye corrector dan concealer agar mata
terlihat segar dan besar.
- Tonjolkan juga tulang hidung, dahi, dan bagian atas bibir dengan concealer
- Sapukan eyeshadow dengan kuas yang berbentuk runcing.
- Pilih warna kesukaan anda.
Bulu Mata
- Gunakan mascara waterproof pada bulu mata.
- Atau gunakan eyeliner pada kelopak mata agar terlihat lebih besar dan tegas.
- Dikasih blush on juga bisa.
- Pakek catok'an bulu mata juga bisa baru itu dikasih mascara.
Bibir
- Bentuk bibir dengan menggunakan pensil lipstick dengan menggunakan warna yang
lebih tua dari warna lipstick. pilihlah warna lipstick yang natural dan tidak
mencolok.
14
- Pilihlah lipstick dengan cara yang natural yang dinamakan lipt tin.
- Oleskan lipstick pada bibir secara merata atau paikailah pensil lipstic secara merata
dengan garis bibir yang sesuai.
- Ratakan sesuai garis bibir.
- Jangan terlalu mencolok saat memakai lipstic dan lip tin.
Berikut contoh make up yang natural dan cocok untuk keseharian bekerja di kantor :
2. Tata Rambut
Tata rambut bagi sekretaris jangan sampai mengganggu saat dia bekerja, misalnya
terlalu panjang, terurai tanpa diikat. Tidak sopan jika sekretaris harus menyisir dan
membenahi rambut di ruangan kerja, terlebih lagi jika sedang ada tamu di ruangan tersebut.
Dalam urusan rambut, sekretaris juga harus tetap dalam keadaan bersih dan tertata
rapi dengan model rambut yang sederhana.gunakan lah model rambut yang sesuai dengan
raut muka, serta gunakan lah model rambut yang bisa mencerminkan rasa percaya diri dan
keprofesionalan.
- Harus bersih dalam menjaga rambut dan rapi dalam menjaga rambut.
- Harus terjaga.dan perfosional dalam menjaga rambut dan merapikan.
Berikut contoh model rambut seorang sekretaris yang rapi dan elegan :
15
Contoh model rambut yang tidak pantas untuk sekretaris dalam bekerja :
Contoh model hijab yang tidak cocok untuk sekretaris dalam bekerja, karena terlalu ribet dan
tidak simple :
16
Contoh model rambut seorang sekretaris pria :
17
Sekretaris yang menggunakan hijab, harus memperhatian hal-hal beriku ini :
1. Kemeja
Beruntung bagi muslimah, saat ini banyak model kemaja yang sedikit berbeda sehingga lebih
segar saat dipadu padan.Bagi muslimah, ukuran pakaian kantor yang umumnya pas di badan
dapat dibuat lebih longgar untuk menghindari terlihatnya lekuk tubuh.
2. Celana
Saat ini banyak seorang sekretaris menggunakan celana-celana berbentuk pipa sedang tren.
Karena model celananya memang memberikan kenyamanan dan fleksibilitas bagi yang aktif
bekerja.
Selain itu, model celana yang sedang digandrungi adalah dengan ujung celana yang dilipat ke
atas. Saat ini, celana seperti itu ada yang lipatannya sudah dijahit dibuat seperti model
celananya.
3. Rok
Bagi seorang sekretaris muslimah yang lebih senang menggunakan rok, pilihlah rok yang
menjuntai (loose) sehingga tidak menyulitkan gerak. Rok berbentuk A-line tanpa remple
adalah pilihan yang cocok untuk busana kerja agar terkesan profesional.
4. Luaran (Outer)
Contoh luaran alias outer yang harus dimiliki perempuan pekerja adalah blazer dan sweater.
Pilihan model seperti item ini juga harus simpel dan minimalis dengan ragam pilihan warna.
5. Bersepatu
Bagi seorang sekretaris muslimah pilihlah sepatu atau hak tinggi yang elegan jangan terlalu
tinggi karena menyebabkan tergelincir nya kaki anda.
6. Tas
Memilih tas yang cocok dengan baju anda dan tidak perlu menarik yang biasa saja.
18
7. Accesoriss
Memakai accesoriss yang tidak berlebihan, cuma memakai gelang,jam tangan,cincin.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan
ataupun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan
menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.
Pekerjaan seorang sekretaris berhubungan dengan masalah rahasia suatu negara atau
perusahaan. Seorang sekretaris profesional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus
dipenuhi dengan baik, karena jika tidak maka pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisannya
akan berjalan kurang baik. Syarat-syarat sekretaris tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut: syarat kepribadian, syarat pengetahuan umum, syarat pengetahuan khusus, syarat
praktik, syarat skill dan teknik kesekretarisan. Tugas-tugas sekretaris dapat dibagi sebagai
berikut: Menurut wewenangnya, antara lain : tugas intruksi, tugas rutin, tugas kreatif.
Sedangkan menurut Menurut jenis tugasnya, antara lain : Tugas Administrasi/Perkantoran,
Tugas Resepsionis, Tugas Keuangan, Tugas Sosial, Tugas Insidental.
20
seorang sekretaris, meliputi : cara berbusana, cara berbicara, cara mendengarkan, cara duduk,
cara berdiri, cara makan dan minum.
B. Saran
Adanya standar etika sekretaris melalui kode etik, peraturan tidak tertulis
dan peraturan yang tertulis harus dilaksanakan dan diterapkan sebaik
mungkin dalam menjalankan tugas-tugas sekretaris, sehingga terjalin
hubungan kerja sama yang baik antara pimpinan dan sesama rekan kerja. Seorang sekretaris
yang profesional harus memiliki dan mengusai macammacam etika dalam perusahaan serta
diaplikasikan dalam dunia kerja,sehingga seorang sekretaris dapat menjalankan pekerjaannya
sesuai dengan aturan yang berlaku yang telah menjadi kesepakatan bersama.
21
DAFTAR PUSTAKA
Churiyah, Madziatul. 2010. Menjadi Sekretaris Masa Depan. Malang : Surya Pena Gemilang.
Shofi Lareta Ayu Syafitri. 2015. Etika Berpenampilan Sekretaris di Tempat Kerja. Makalah.
22
23