DISUSUN OLEH :
1. Agustina Anggraini (2003050023)
2. Anggi Angelina (2003050035)
3. Mukhlis Ibrahim (2003050046)
4. Rintik Prawesti (2003050054)
5. Winda Prastika (2003050010)
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah
ini berjudul “”
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini
bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada bapak
Taufiqqurachman, S. Sos, M. Soc, Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan
pancasila yang telah mempercayakan materi ini untuk dibahas oleh kelompok kami. Tidak
lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami
juga mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari jika masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
BAB 1..........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.....................................................................................................................18
B. Saran...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan salah satu bentuk pengakuan dan bukti kompeten atau
tidaknya seseorang adalah dengan publikasi karya ilmiah. Namun, dalam didalam
pelaksanaan dan pembuatannya dibutuhkan usaha dan energi yang besar untuk
melakukan penelitian, juga dibutuhkan keterampilan dan kemapuan berfikir untuk
menuangkannya menjadi suatu karya ilmiah. Berpikir merupakan sebuah proses seperti
yang dijelaskan berikut ini:
Awal tahun 2021 ini tersiar kabar bahwasanya calon rektor (M) salah satu
perguruan tinggi negeri di Sumatera melakukan self-plagiarism. Sosoknya dituding
melakukan praktek self-plagiarism terkait artikel berbahasa Inggris yang dipublikasikan
dan terbit pada September 2017. Karya itu dinilai plagiat dari karya M sendiri yang di
terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Namun, setelah di telusuri kembali artikel ini
bersifat open accses yang mana hak ciptanya bergantung pada si penulis tersebut.
4
Selanjutnya dugaan plagiasi oleh salah satu oknum rektor di pulau Jawa yang
disertasinya pada tahun 2003 memiliki kesamaan dengan skripsi dua mahasiswa yang
diterbitkan 2 tahun sebelumnya dan kedua mahasiswa ini adalah mahasiswa bimbingan
oknum rektor tersebut. Dan yang terakhir oknum petinggi universitas di Kota Jakarta dan
lima pejabat daerah terbukti melakukan plagiarisme disertasi, dan semua pelaku ini
diberhentikan dari jabatannya.
Dari tiga kasus diatas kita dapat menilai bahwa tindakan plagiarisme tidak hanya
dapat dilakukan seorang mahasiswa/murid tetapi juga tenaga kependidikan dan pejabat
pemerintahan. Tindakan ini merupakan ketidakjujuran dan tindakan tidak bertanggung
jawab dari satu individu atau kelompok. Dan melalui hal tersebut kami menelaah
kembali dan menyusun sistematika dan pengaturan dalam tindak plagiarisme terutama di
lingkungan perguruan tinggi. Tujuannya agar kami dapat mengindari dan memahami
mengenai plagiarisme ini karena masih banyak unsur kesengajaan dan ketidaksengajaan
dalam mengutip suatu karya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian plagiarisme serta kompenen yang ada
didalamnya
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Plagiarisme
Dari pendapat Harris tersebut dapat kita lihat bahwa adalah sebuah keharusan
dalam memberi dan mencantumkan sumber dan tanpa mencantumkan sumbur maka
tindakan tersebut dikatakan sebuah plagiarisme. Didalamnya juga disebutkan kata-
kata, ide, dan berbagai informasi termasuk dalam bentuk yang bisa di pagiasi.
6
tepat ...” lalu pada PERMENDIKNAS ini juga disebutkan bahwa pelaku plagiat baik
perseorangan ataupun kelompok disebut plagiator.
Dari kedua sumber diatas kita dapat menarik benang merah bahwa tindakan
mengutip barang sedikit tetap menjadi kegiatan plagiarisme jika tidak disertai
sumber yang jelas dan lengkap. Bagitu juga jika menggunakan kembali karya ilmiah
7
yang pernah dipublikasikan termasuk pelanggaran, meskipun karya yang kita kutip
dan kita pakai adalah karya kita sendiri. Bentuk plagiasi dapat berupa karya terbitan,
karya yang dipresentasikan, karya yang dimuat secara fisik maupun secara digital.
Dalam penelitian yang dipublikasikan pada 2021 oleh salah satu website
plagiarism checker Turnitin.com menyatakan ada 12 jenis plagiarisme. Ini merupakan
versi terbaru dari pendahulunya yang sebelumnya hanya berisi 10 jenis plagiarisme.
12 jenis plagiarisme tersebut adalah :
8
Dapat kita simpulkan bahwa mengambil ide, tulisan, gagasan, mengubah
struktur kalimat tanpa menyebukan sumber yang jelas merupakan tindakan
plagiarisme. Bahkan mengutip tulisan milik sendiri tanpa mencantumkan sumber
termasuk palgiarisme. Tindakan ini menyebabkan karya yang dihasilkan menjadi
tidak orisinil meskipun pelaku menyatakan karya ini orisinil. Terutama jika mengutip
sebagian banyak tanpa meninjau kembali isi kutipan tersebut. Banyak kesalahan yang
akan ditemukan dalam kutipan tersebut, mulai dari tanda baca ataupun ejaan yang
belum sempurna. Hal ini juga didukung dengan teknologi yang semakin canggih dan
memudahkan mahasiswa untuk mengutip suatu karya.
9
plagiarists, kebiasaan menjiplak yaitu bisa menulis makalah penelitian hanya dengan
berselancar di internet dan komputer, seperti yang menjadi keiasaan tanpa ketahuan.
(Debnath, 2016 : 165)
Selain faktor diatas, mengapa seseorang melakukan tindakan plagiarisme? Ada
beberapa kemungkinan alasan terjadinya plagiarisme, di antaranya sebagai berikut :
1. “Increased pressure to publish
2. Ease of copying and pasting online work
3. Difficulties in writing in English (or another language)
4. Misplaced respect for others’ work
5. Lack of suitable training
6. Lack of awareness of the rules for acknowledgement of others’ work” (Zhang,
2015: 5)
Melalui hasil penelitian yang dilakukan pada 10 orang mahasiswa Fakultas
Tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol (IAIN-IB) Padang oleh [ CITATION
Zal12 \l 1057 ] kemudahan teknologi dan tingginya volume tugas kuliah menjadi dua poin
utama penyebab seorang mahasiswa melakukan plagiasi. Selanjutnya budaya instan,
waktu yang sedikit untuk mencari bahan, beban tugas yag terlalu banyak dari masing-
masing dosen, kesulitan menemukan buku sumber menjadi faktor pendukung dua poin
tersebut.
Jika diperhatikan kembali, masih banyak orang yang belum dan tidak memahami
cara mengutip atau menggunakan suatu komponen dari karya orang lain. Terutama di
masa pesatnya perkembangan teknologi dan mudahnya akses informasi. Selain itu
kurangnya kesadaran bahwa suatu karya tidak dapat digunakan secara bebas karena suatu
karya dilindungi hak cipta. Meskipun perkembangan teknologi dewasa ini semakin
berkembang pesat dan akses informasi menjadi lebih luas dan beragam, tidak dapat
dipungkiri masih banyak komponen pendidikan yang tidak memahami pentingnya
menyertakan sumber dalam suatu karya ilmiah atau penelitian. Sehingga dapat
dirumuskan penyebabnya sebagai berikut:
1. Tidak terbiasa dengan karya ilmiah sehingga menyebabkan ketidaktahuan sistematika
dalam menulis suatu karya
2. Untuk mendapat pengakuan dari khalayak ramai atas karir.
3. Dibawah tekanan waktu/ jangka watu ( deadline)
4. Rasa malas dan efisien waktu yang berujung dengan menggunakan jasa “joki tugas”
10
5. Kemudahan mengakses teknologi yang bisa di akses dengan browse-click-copy-paste.
Maksudnya adalah kita dapat mudah menelusuri (browse) sumber yang tersebar di
internet, lalu memilih dengan cara click, dan tinggal menyalin (copy) dan menempel
(copy)suatu tulisan menjadi karya sendiri.
6. Kebiasaan menyontek.
11
Plagiat merupakan perbuatan yang dilarang dalam dunia pendidikan, karena
plagiat adalah suatu bentuk tindakan yang dapat dikatakan sebagai mencuri karya orang
lain, hal ini jelas sangat dilarang karena bertentangan dengan etika dan moral.
Ketidakjujuran dan rasa tidak bertanggung jawab dari seorang plagiator tentunya tidak
sejalan dengan nilai moral dan nilai etika. Plagiat yang dilakukan tentunya akan
memberikan dampak yang negatif dari pelaku. Kegiatan plagiat ketika proses
perkuliahan seperti menyalin pekerjaan teman, menyontek ketika ujian, dan copy-paste
ketika membuat tugas makalah maupun karya ilmiah lainnya. Padahal seorang individu
sangat perlu memiliki sikap mandiri pada dirinya.
Pada Bab 1 Pasal 1 Ayat (3) Peraturan MENDIKNAS Nomor 17 Tahun 2010
disebutkan bahwa pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan
perguruan tingginya. Sesuai dengan tanggung jawabnya perguruan tinggi bertugas
menetapkan dan mengawasi pelaksanaan cara penulisan atau pembuatan karya ilmiah
oleh setiap bidang ilmu. Bagaimana sistem pengaturannya?
Pertama, setiap karya ilmiah atau makalah yang dibuat harus melampirkan
pernyataan yang ditandatangani oleh penyusun bahwa karya yang dibuat bebas dari
plagiat.
14
penanggulangan plagiarisme, dalam karya/makalah harus memenuhi kewajiban
menyerahkan pernyataan mengenai keaslian tulisannya. Kemudian, dilakukan
penilaian atau me review karya yang dilakukan oleh dosen yang memiliki jabatan
akademik. Tujuan dilakukannya penilaian ini adalah untuk menghindari kesamaan
atau tindakan plagiat dalam penulisan karya ilmiah atau makalah.
15
a. Sanksi untuk Mahasiswa Plagiator
Peraturan MENDIKNAS Nomor 17 Tahun 2010 Bab 6 Pasal 12 ayat (1)
menjelaskan bahwa sanksi untuk mahasiswa yang terbukti melaksanakan plagiasi
sebagaimana sudah diproses bagi prosedur akademik di berlakukan secara
berurutan dari yang sangat ringan hingga dengan yang sangat berat. Sanksi-
sanksi tersebut terdiri atas:
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
d. Pembatalan nilai, satu ataupun sebagian mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa
e. Pemberhentian dengan hormat dari status selaku mahasiswa
f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status selaku mahasiswa atau
g. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa sudah lulus dari sesuatu program
16
tinggi tersebut yang termasuk pengawasan apabila terjadi penyelewengan terhadap
sanksi.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
(KBBI), K. B. (t.thn.). Dipetik April 13, 2021, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
(online): kbbi.web.id
Allen, M. (2004). SMART THINKING SKILLS FOR CRITICAL UNDERSTANDING
AND WRITING. South Melbourne: Oxford University Press.
Debnath, J. (2016). Plagiarism: A silent epidemic in scientific writing – Reasons, recognition
and. Medical Journal Armed Forces India , 164-167.
Harris, R. A. (2017). Using Sources Effectively Strengthening Your Writing and Avoiding
Plagiarism. New York: Routledge.
Kasus Plagiat UNJ Berujung Pemecatan Rektor Djaali. (2018, Agustus 3). Dipetik April 10,
2021, dari tirti.id: https://tirto.id/kasus-plagiat-unj-berujung-pemecatan-rektor-djaali-
cQqD
McMillan, K., & Weyers, J. (2013). How to Cite, Reference & Avoid Plagiarism At
University. London: Pearson International Content.
Muchji, A. d. (2007). Pendididikan Pancasila . Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Narwoko, J. D., & dkk, &. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Kencana.
Nurwardani, P. d. (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat
Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENRISTEKDIKTI.
Panduan Anti Plagiarisme. (2017). Dipetik April 12, 2021, dari PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA: lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=3076
Pecorari, D. (2008). Academic Writing and Plagiarism : A linguistic analysis. London:
Continuum.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi Nomor 17 Tahun 2010. (t.thn.). Dipetik April 11, 2021,
dari jdih.kemdikbud.go.id
Plagiat, D. R. (2012, januari 26). Dipetik April 10, 2021, dari Tempo.co:
https://nasional.tempo.co/read/1426792/disertasi-rektor-unnes-dituding-hasil-plagiat
Prabowo, H. (2012, Januari 19). Rektor Terpilih USU Terjegal Kasus Plagiat. Dipetik April
10, 2021, dari tirto.od: https://tirto.id/rektor-terpilih-usu-terjegal-kasus-plagiat-f9lS
Ronokusumo, S. (2012). INTEGRITAS AKADEMIK "Sekedar Kata atau Nyata?". Jakarta:
Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
19
Ruslan, H., & Nurfitriati. (2020). PLAGIARISME DALAM PENULISAN KARYA
ILMIAH MAHASISWA: PROSES, BENTUK, DAN FAKTOR PENYEBAB.
Jurnal Studi Pemikiran Pendidikan Agama Islam , 147-160.
Santoso, H. (t.thn.). PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN PLAGIARISME DALAM
PENULISAN KARYA ILMIAH DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI. Dipetik April 10, 2021, dari UPT Perpustakaan Universitas
Negeri Malang :
http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfhasan/plagiarisme.pdf
Seolistyo, H. (2011). PLAGIARISME: PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA.
Yogyakarta: Kanisius.
Terry, R. (2010). The Plagiarism Allegationin English Literature from Butler to Sterne.
London: Palgrave MacMillan.
Turnitin. (2021). The Plagiarism Spectrum 2.0. Dipetik April 11, 2021, dari Turnitin:
https://www.turnitin.com/resources/plagiarism-spectrum-2-0
Zalnur, M. (2012). Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa dalam Membuat Tugas-Tugas
Perkuliahan Pada Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang. Jurnal Al-Ta’lim ,
19, 55-65.
Zhang, Y. (2015). Againist Plagiarism: A Guide for Editorsand Authors. Cham: Springer
International Publishing.
20