RIMA NURYANI
Program Studi D3 Administrasi Bisnis
Jurusan Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Bandung
ABSTRACT
Service work on the administrative profession is not just a desk job but activities both
internal and external communications companies also are responsible. Likewise with
the secretarial work is part of the activities. A secretary must be a man who has a
good personality. Ethics is a guideline sekertais attitudes and behavior in everyday
life, both inside and outside the office. In performing its duties, the secretary should
be served in accordance with the norms and ethics contained in the ethics of
officialdom. Office workers, especially the secretary, is expected to be able to
understand the contents of ethics secretary and implement the best possible way to
improve productivity. Ethics secretary is built upon principles of beauty, equity,
goodness, justice, liberty, truth.
Keywords: Secretary, Secretary Ethics, Secretary Ethical Principles.
ABSTRAK
Pekerjaan pelayanan pada profesi administrasi tidak hanya pekerjaan di belakang
meja akan tetapi kegiatan komunikasi baik internal maupun eksternal perusahaan juga
menjadi tanggung jawabnya. Begitu juga dengan pekerjaan sekretaris merupakan
bagian dari kegiatannya. Seorang sekertaris haruslah seorang yang memiliki
kepribadian yang baik. Etika sekertais merupakan pedoman sikap dan tingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kantor. Dalam
melaksanakan tugasnya, sekertaris harus bertugas sesuai dengan norma dan tatakrama
yang terkandung dalam etika kepegawaian. Pegawai kantor, khususnya sekertaris,
diharapkan dapat memahami isi etika sekertaris dan melaksanakan dengan sebaikbaiknya guna meningkatkan produktivitas kerja. Etika-etika sekertaris dibangun atas
prinsip-prinsip beauty, equity, goodness, justice, liberty, truth.
Kata Kunci: Sekretaris, Etika Sekretaris, Prinsip-Prinsip Etika Sekretaris.
PENDAHULUAN
Pada era global, dewasa ini tugas
pimpinan semakin luas, sangat
beragam, dan sangat kompleks. Dalam
melaksanakan
tugas
sehari-hari
pimpinan dituntut untuk dapat
mengetahui situasi dan kondisi
organisasi dalam suatu sistem yang
terpadu, dimulai dari level yang
terendah sampai yang tertinggi. Hal ini
memberikan
konsekuensi
bahwa
seorang pemimpin harus cepat
tanggap, tepat dalam mengambil
keputusan bagi setiap situasi dan
kondisi
organisasinya,
dapat
memanfaatkan waktu secara efektif
dan efisien, serta harus dapat
memahami dan menguasai segala
permasalahan
yang
timbul
di
lingkungan organisasinya.
Kehidupan suatu organisasi secara
mendasar sangat ditentukan oleh
adanya manusia. Sumber daya
manusia merupakan salah satu dimensi
yang sangat penting dan merupakan
salah satu faktor pendukung sekaligus
penentu keberhasilan suatu organisasi.
Bagaimana pun baiknya organisasi
tidak akan mempunyai arti tanpa
kehadiran seorang sekretaris yang
menjadi pusat dan sumber inspirasi
dari
aktivitas
suatu
organisas
(Yatimah, 2009:5).
Sekretaris merupakan salah satu
faktor penting yang dapat membantu
kemajuan
suatu
instansi
atau
perusahaan. Sekretaris dibutuhkan
untuk membantu meringankan tugastugas dan beban pimpinan, terutama
tugas-tugas yang bersifat rutin dan
operasional (Ernawati, 2004:9).
Sekretaris
berfungsi
membantu
pimpinan dalam memulai sampai
menuntaskan
suatu
pekerjaan.
Sekretaris harus mampu membantu
mengatasi kesibukan dan kesulitan
pimpinan,
termasuk
membantu
mencari cara yang lebih baik dan
efisien serta cara penyederhanaan
penyelesaian
suatu
pekerjaan.
Sekretaris harus pula selalu siap sedia
membantu
pimpinan
dan
mengertikeinginan pimpinan, juga
dapat meringankan beban pimpinan
dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi pimpinan. (Ernawati,
2004:11)
Peranan sekretaris sangat penting
dalam suatu kantor atau perusahaan,
maka penulis tertarik untuk mengkaji
judul Etika Kerja Sekretaris
Kantor.
PENGERTIAN SEKRETARIS
Kata sekretaris atau dalam
bahasa Inggris secretary berasal dari
bahasa Latin yaitu secretarius
yang berarti orang yang dipercaya
menyimpan rahasia. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan sekretaris
adalah pembantu seorang pimpinan
yang mempunyai tugas menerima
dikte, menyiapkan surat-menyurat,
menerima tamu, memeriksa dan
mengingatkan
pimpinan
atas
kewajibannya dan melakukan tugas
lain yang ada hubungannya dengan
meningkatan evektivitas pimpinan.
(Sutiyoso, 1979:5).
Pengertian sekretaris menurut
Sutarto (1992:10), seseorang yang
tidak hanya sekedar menerima
menerima
perintah
pimpinan
melainkan juga membantu secara aktif
dengan
jalan
melakukan
pola
perbuatan menejer yang meliputi
perencanaan, pembuatan keputusan,
pengarahan,
pengkoordinasian,
pengontrolan dan penyempurnaan.
Pengertian sekretaris menurut Louis C.
Nanassy and William Selden yang
3
dikutip
oleh
Sutarto
berpendapat bahwa:
(1992:3)
MACAM-MACAM SEKRETARIS
Hendarto (2004:8) menyatakan
bahwa pada prinsipnya terdapat dua
jenis sekretaris, yaitu:
1. Sekretaris Pribadi, yaitu sekretaris
pembantu perseorangan. Jika ia
digaji oleh orang perorangan,
misalnya sekretaris seorang artis,
ia disebut Private Secretary,
sementara bila ia dibayar oleh
perusahaan, disebut Personal
Secretary.
2. Sekretaris Perusahaan/Sekretaris
Eksekutif, yaitu sekretaris yang
dalam perusahaan mengepalai
suatu unit khusus (Sekretariat).
Sekretaris yang sudah menduduki
jabatan ini biasanya mempunyai
pengalaman cukup lama sebagai
senior sekretaris dan memiliki
kelebihan-kelebihan
tersendiri,
mengingat ia adalah manajer
untuk
unitnya,
mempunyai
bawahan yang kerap harus
membuat suatu policy untuk
keseluruhan
pekerjaan
kesekretarisan di perusahaan.
Yatimah (2009:35) menyatakan
bahwa terdapat dua macam sekretaris
berdasarkan luas ruang lingkup
tanggung jawabnya, yaitu:
1. Sekretaris Organisasi (executive
secretary)
Seorang yang memimpin suatu
sekretariat dari suatu perusahaan
atau sekretariat dari suatu instansi
TUGAS SEKRETARIS
Tugas sekretaris tidak hanya
membantu
meringankan
tugas
pimpinan, namun seorang sekretaris
juga dituntut untuk mampu dan
berkompeten dalam mengerjakan
tugas-tugas kesekretariatannya, seperti
dalam hal korespondensi, kearsipan
dan penyelenggaraan rapat. Semua itu
juga merupakan tugas sekretaris.
Dibawah ini adalah pengertian tugas
sekretaris menurut Saiman (2002:40),
Tugas sekretaris dalam arti sempit
adalah sebagai sebagai orang yang
dipercaya oleh pimpinan untuk
menyimpan
rahasia
pimpinan.
FUNGSI SEKRETARIS
Pada dasarnya fungsi sekretaris
yaitu sebagai pembantu pimpinan
dalam suatu perusahaan. Meskipun
fungsi sekretaris hanya sebagai
pembantu pimpinan namun sama
sekali tidak berarti bahwa fungsi
tersebut tidak penting. Walaupun
hanya mengenai persoalan kecil, tetapi
apabila dikerjakan sendiri oleh
pimpinan akan membuat pekerjaan
semakin
menumpuk
(Sutiyoso,
1979:21). Fungsi sekretaris menurut
Ursula Ernawati (2004:9) adalah:
1. Membantu meringankan tugastugas pimpinan
Fungsi membantu meringankan
tugas-tugas
pimpinan
sedapat
mungkin
sekretaris
harus
mengambil alih tugas-tugas yang
bersifat detail dari pimpinan,
sehingga pimpinan tidak perlu
memikirkan hal-hal kecil yang telah
didelegasikannya kepada sekretaris.
Begitu pula keputusan-keputusan
yang akan dibuat oleh pimpinan
sebagian besar harus ditindak
lanjuti oleh sekretaris. Ada bagian
dari keputusan pimpinan harus
dikomunikasikan oleh sekretaris
kepada pejabat lain yang relevan
untuk diselesaikan, adapula yang
harus diselesaikan sekretaris secara
tuntas.
2. Menangani
informasi
untuk
pimpinan
Fungsi sekretaris dalam menangani
informasi
adalah
membantu
pimpinan agar berhasil mencapai
tujuan organisasi dengan cara
memberikan
informasi
yang
dibutuhkan
pimpinan
serta
membantu
pimpinan
dalam
melaksanakan tugas menejerialnya
berdasarkan
informasi
yang
diterima, yang kemudian sekretaris
melaksanakan tindak lanjut dari
keputusan yang telah dibuat
pimpinannya. Adapun informasi
yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan
yang
baik
harus
memenuhi syarat yaitu, lengkap,
relevan, mutahir dan benar. Untuk
itu, sekretaris dalam penanganan
8
penghubung
antara
pimpinan
dengan
pihak-pihak
yang
berkepentingan dengan pimpinan,
perlu membina dan menjaga
hubungan
baik
yang
dapat
meningkatkan citra perusahaan.
Sekretaris
menjalankan
tugas
sebagai Public Relations Officer,
tugasnya
yaitu
untuk
menyampaikan informasi yang jelas
dan lengkap tentang perusahaan.
Seorang sekretrais harus menjaga
kredibilitas dan reputasi pimpinan
dan perusahaan, maka sekretaris
wajib meluruskan persepsi yang
keliruitu. Sekretaris perlu tampil
rapi dan meyakinkan. Seorang
sekretaris akan bertemu dengan
setiap
orang
yang
akan
berhubungan dengan pimpinannya.
Para tamu akan memperoleh kesan
baik
terhadap
reputasi
dan
kredibilitas
pimpinan
melalui
penampilan, sikap dan tutur kata
sekretarisnya. Sekretrais sering
disebut sebagai cermin perusahaan,
untuk itu sekretaris harus melatih
diri untuk tangkas, taktis dan ramah
sekaligus lugas dalam melayani
tamu perusahaan, untuk itu
sekretaris harus melatih diri untuk
tangkas, taktis dan ramah sekaligus
lugas dalam melayani tamu.
yang buruk bisa menutupi keahlian
anda yang paling sempurna sekalipun.
Profesi sekretaris merupakan salah
satu profesi yang mengutamakan
penampilan. Memang kecantikan
bukanlah syarat mutlak, akan tetapi
sekretaris harus tahu bagaimana cara
harus menampilkan diri. Bagaimana
9
b. Kulit
Kulit harus bersih dan bebas
penyakit. Jika kulit wajah dan
tubuh sehat, penampialan akan
terlihat segar dan sempurna
walaupun tanpa make up.
Kulit yang bersih juga
terhindar dari bau badan yang
menyengat.
c. Make Up
Make Up bukan hanya rias
wajah, melainkan mencankup
perawatan kulit muka agar
bersih
dan
berseri-seri.
Penggunaan bahan make up
yang
cocok
merupakan
perawatan
dasar
wajah.
Biasakan dengan satu jenis
merk make up sehingga wajah
tidak rusak, karena kulit harus
terus menerus menyesuaikan
diri dengan produk make up
yang baru. Merias wajah harus
dilakukan sewajar mungkin
(natural)
sesuai
dengan
jabatan. Jangan berdandan
terlalu menor, namun jangan
juga
melupakan
riasan
sehingga wajah terlihat sangat
pucat.
Sekretaris
wajib
mengetahui cara merawat dan
menata rias wajah secara tepat
dan benar. Sebenarnya tanpa
memoles Make up, seseorang
dapat tetap memperlihatkan
kecantikannya, yaitu dengan
menumbuhkan citra diri yang
positif. Citra diri adalah
konsep sendiri tentang dirinya,
identitas, kemampuan, dan
martabatnya. Kecantikan diri
dari dalam bersinar lebih
cemerlang
dari
pada
10
kecantikan
hasil
polesan
semata. Yang lebih penting
adalah citra positif mampu
untuk berpikir positif dan pada
akhirnya.
d. Pakaian
Walaupun model pakaian
berubah-ubah,
hendaklah
pakaian yang digunakan cocok
untuk bekerja dan pekerjan
yang dijalankan. Salah satu
tuntutan profesi sekretaris
untuk selalu bekerja cepat,
lebih baik diantisipasi dengan
pakaian yang praktis. Pilihlah
pakaian yang pantas dan
membuat
percaya
diri,
menarik, cocok dengan bentuk
dan tinggi tubuh dan serasi
dengan warna kulit. Pakaian
tidak harus selalu dari produkproduk yang ternama, akan
tetapi hendaknya yang terlihat
berkualitas. Yang terpenting
sekretaris
perlu
memperhatikan
pengaturan
perpanduan
warna,
mempunyai cita rasa (taste)
yang baik agar dengan pakaian
tersebut dapat mengubah
penampilan menjadi lebih
baik.
e. Sepatu
Lebih baik tidak memakai
sepatu sandal atau sepatu yang
tidak berhak. Sepatu yang
bertumit tinggi lebih bagus di
pandang dan membuat figur
tubuh lebih tegap sewaktu
berjalan.
Perencanaan
pemakaian sepatu juga perlu
dilakukan. Apakah sepatu
yang akan dipakai masih
11
Kemampuan
bahasa
indonesia dan bahasa asing
Pengusaan teknologi
Keterampilan
mengelola
Sumber Daya Manusia
(SDM)
Penguasaan komputer
Pengelolaan keuangan
Kemampuan memecahkan
masalah
2. Kepribadian sekertaris
Kepribadian dapat diartikan
sebagai pola menyeluruh semua
kemampuan,
perbuatan,
dan
kebiasaan seseorang, baik dari
segi jasmani, mental, rohani
maupun emosi, yang ditata dalam
cara yang khas dengan mendapat
pengaruh dari luar. Kepribadian
sekertaris
berarti
seluruh
perbuatan
menyangkut
kemempuan dan kebiasaan yang
tercermin pada tingkah laku
seorang sekertaris selama dia
bekerja (Yatimah, 2010). Karakter
sekretaris seyogianya memiliki
beberapa karakteristik sebagai
berikut:
a. Loyalitas
Loyalitas merupakan perasaan
yang
berwujud
kesetiaan
terhadap
organisasi
dan
pekerjaannya sehingga merasa
memiliki, menjaga nama baik
organisasi dan jika perlu,
membela organisasi.
b. Ketekunan dan kerajinan
Seorang sekertaris harus tekun
dan rajin dalam melakukan
pekerjaannya karena biasanya
pekerjaan kantor berangkai.
12
PENGERTIAN
ETIKA
SEKERTARIS
Etika
sekertaris
adalah
sekumpulan norma, nilai, kaidah, dan
kebaikan
dari
suatu
ilmu
pengetahuan, misalnya ia akan
mengandalkan objectivitas ilmiah,
kemanfaatan
pengetahuan,
rasionalitas,
dan
sebagainya.
Adapun
jika
seseoranga
menginginkan kebaikan tatanan
sosial, yang diperlukan adalah
sikap-sikap sadar hukum, saling
menghormati, berperilaku baik
(good
habits),
hormatmenghormati, berbuat baik kepada
orang lain, berkasih sayang, dan
sebagainya.
4. Prinsip keadilan (justice)
Keadilan merupakan kemauan
yang tetap dan kekal untuk
memberikan kepada setiap orang
yang mesti diperolehnya.
5. Prinsip kebebasan (liberty)
Kebebasan dapat diartikan sebagai
keleluasan untuk bertindak atau
tidak
bertindak
berdasarkan
pilihan yang tersedia bagi
seseorang. Kebebasan muncul dari
doktrin bahwa setiap orang
memiliki hidupnya sendiri serta
memiliki hak untuk bertindak
manurut
pilihannya
sendiri,
kecuali jika pilihan tindakan
tersebut melanggar kebebasan
yang sama dari orang lain.
6. Prinsip kebenaran (truth)
Kebenaran dapat diartikan sebagai
keadaan (hal) yang cocok dengan
keadaan yang sesungguhnya.
Seorang
sekertaris
harus
menerapkan prinsip kebenaran
dalam
melaksanakan
tugastugasnya. Misalnya, kebenaran
dalam pembuatan laporan kepada
pimpinan. Ia tidak memberikan
laporan yang mengada-ada agar ia
PENUTUP
Peranan seorang sekretaris adalah
sebagai assistant atau tangan kanan
pimpinan, pemegang rahasia terbaik
dalam perusahaan, sebagai beranda
perusahaan,
sebagai
penghubung
pimpinan dengan pihak luar, perawat
atau pelindung bagi pimpinan, jadi
sangat diperlukan seorang sekretaris
yang professional.
Kemampuan dan keterampilan
teknis harus mutlak dimiliki oleh
seorang sekretaris untuk segala bidang
ilmu. Kemampuan berkomunikasi dan
interaksi dengan pimpinan, pihak luar
dan juga rekan bisnis merupakan
peranan yang sangat penting bagi
seorang sekretaris, seorang sekretaris
juga harus mempunyai wawasan yang
luas untuk dapat bersaing di dunia
bisnis. Pada era globalisasi ini, para
eksekutif memiliki mobilitas yang
tinggi, yang tentu saja menyebabkan
peran seorang sekretaris menjadi
semakin penting.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, Ursula. 2003. Pedoman Kesekretariatan Lengkap. Bogor: Graha Ilmu.
Ernawati, Ursula. 2004. Pedoman Lengkap Sekretaris. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartiti Hendarto, M.G. dan Tulus haryono, F.X. 2002. Menjadi Sekretaris
Profesional. Jakarta: Lembaga Manajemen PPM dan Penerbit PPM.
Ikatan Sekretaris Indonesia. 2015. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris.
http://www.organisasi-isi.tk/2015/09/tugas-dan-tanggung-jawabsekretaris.html. [5 Mei 2016]
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Edisi Baru. Jakarta:
Penerbit Kanisius.
Nuraeni, Nani. 2008. Panduan Menjadi Sekretaris Profesional. Jakarta: Visi.
Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta: Ghallia Indonesia.
Sedarmayanti. 1997. Tugas dan Pengembangan Sektretaris. Bandung: Mandar Maju.
Sutarto. 1992. Sekretaris dan Tatawarkat. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Sutiyoso. 1979. Sekretaris yang Cekatan. Jakarta: Mutiara.
The Liang Gie. 1987. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wursanto, Ig. Drs. 1987. Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta: Khanesius.
Yatimah, Dorotul. 2009. Kesekretarisan Modern dan Administrasi Perkantoran.
Bandung: CV. Pustaka Setia.