Anda di halaman 1dari 11

BUKU PANDUAN

ANTI PLAGIARISME

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT (LPPM)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA NURUL ISLAM
SIGLI-2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku
Panduan Anti Plagiarisme. Penyusunan buku ini dilatar belakangi tuntunan akan
adanya peningkatan kualitas karya penelitian dan pengabdian agar dapat
dipertanggungjawabkan secara lebih baik tanpa mengurangi kreativitas para
pengusul dan pengelola penelitian dan pengabdian di STIKes Medika Nurul Islam
Sigli.
Pembuatan buku panduan dalam melakukan Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiarisme ini mengacu pada panduan pelaksanaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Dengan disusunnya buku panduan ini diharapkan
dapat menumbuh kembangkan kretifitas akademik dikalangan dosen dan
mahasiswa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan etik akademik,
terutama menghindarkan diri dari tindakan plagiat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam penyusunan Buku Panduan Anti Plagiarisme ini, dan kami
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari setiap pembaca demi
kesempurnaan buku panduan ini. Kami mohon maaf apabila masih banyak
kekurangan dalam penyusunan Buku Panduan Anti Plagiarisme ini. Kiranya
bermanfaat dan dapat meningkatkan mutu penelitian serta menambah wawasan bagi
pembaca.

Ketua LPPM
STIKes Medika Nurul Islam

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................…………..3
DAFTAR ISI............................................................4
A. Pendahuluan........................................................5
B. Dasar Hukum......................................................6
C. Definisi Plagiarisme............................................6
D. Ruang Lingkup Plagiarisme................................7
E. Penggolongan Plagiarisme..................................7
Beberapa sumber mengemukakan bentuk-bentuk plagiarisme serta menggolongkan
tindakan plagiarisme kedalam beberapa penggolongan. Secara umum plagiarisme
dapat digolongkan menjadi:.................................. 7
F. Mekanisme terjadinya Plagiarisme.....................8
H. Upaya untuk Pencegahan Tindakan Plagiarisme. . 9
B. Pencegahan Plagiarisme....................................10
I. Sanksi Plagiarisme............................................11
Berikut Adalah Contoh Pernyataan Bukti Keaslian Penulisan 12

LAMPIRAN

2
A. Pendahuluan
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bentuk
pengembangan IPTEK. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut, setiap
perguruan tinggi mempunyai misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan
dan menjunjung tinggi kebenaran. STIKes Medika Nurul Islam Sigli.merupakan
Perguruan Tinggi yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi
dan sosialisasi terkait dengan pencegahan tindakan plagiarisme.
Salah satu nilai tertinggi dari sebuah karya tulis adalah orisinalitas atau
keaslian. Pernyataan ini mengandung makna bahwa sebuah karya tulis harus
memiliki nilai kualitas dalam hal keaslian, objektivitas, dan kejujuran. Beberapa
waktu lalu, muncul sejumlah kasus plagiarisme yang menjadi keprihatinan kita
semua. Hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian kita. Oleh karena itu, perlu
pemahaman bersama mahasiswa dan dosen terkait plagiarisme, untuk
menghindarkan diri dari praktik-praktik plagiat. Melalui buku pedoman ini
diharapkan anggota civitas akademika (mahasiswa, dosen) dan staf
kependidikan mampu memegang etika akademik yang berlaku sehingga
menghasilkan karya tulis yang berkualitas dan terhindar dari unsur plagiarisme.
Berdasarkan catatan, kasus-kasus plagiarisme di dunia pendidikan
(termasuk di perguruan tinggi), terjadi karena lemahnya aturan, dan kurangnya
kesadaran moral ilmiah seorang penulis. Jadi, salah satu indikator utama
terjadinya plagiarisme adalah pengambilan kutipan (entah sedikit atau banyak),
tetapi si pengutip “tidak menyebutkan sumber kutipannya”. Sehingga seolah-
olah apa yang ditulisnya adalah miliknya sendiri. Ketika menyusun karya
ilmiah/karya tulis, menyebutkan sumber rujukan merupakan suatu keharusan.
Hal ini harus dipahami sebagai kejujuran intelektual yang tidak akan
menurunkan bobot karya tulis kita.

2
B. Dasar Hukum
Penyusunan Buku Panduan Pencegahan Plagiarisme ini di dasari oleh
beberapa aturan hukum yang berlaku yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5007);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5500);

C. Definisi Plagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan bahwa “Plagiat Adalah perbuatan sengaja atau
tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai”.
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok
6
orang pelaku plagiat, masing-masing -masing bertindak untuk diri sendiri, untuk
kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.

D. Ruang Lingkup Plagiarisme


Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan
ruang lingkup plagiarisme:
1. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda
kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
2. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
3. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa
menyebutkan identitas sumbernya.
4. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan
kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas
sumbernya.
6. Menyerahkan suatu karya ilmiah‐ yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah olah sebagai karya sendiri.

E. Penggolongan Plagiarisme
Beberapa sumber mengemukakan bentuk-bentuk plagiarisme serta
menggolongkan tindakan plagiarisme kedalam beberapa penggolongan. Secara
umum plagiarisme dapat digolongkan menjadi:
1. Plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis
tanpa menyebutkan sumbernya.
2. Plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain dengan
mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan
rujukan.
3. Plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa
sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
4. Plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan karya orang lain
atau mengumpulkan artikel yang diperoleh dari internet atau dari teman.
7
5. Autoplagiat atau Self-Plagiarism, yaitu menggunakan tugas yang sama
untuk dua mata kuliah yang berbeda atau mengambil pikiran sendiri yang
telah dikemukakan dalam naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan
sumbernya.

F. Mekanisme terjadinya Plagiarisme


Beberapa tindakan plagiat terjadi di sekitar kita. Tentu saja hal ini cukup
menjadi perhatian kita semua, sehingga menjadi sangat penting bagi kita untuk
mengantisipasi tindakan ini. Tindakan plagiat akan mencoreng dan memburamkan
dunia akademis kita dan tidak berlebihan jika plagiarisme dikatakan sebagai
kejahatan intelektual. Ada beberapa alasan pemicu atau faktor pendorong terjadinya
tindakan plagiat yaitu:
1. Terbatasnya Waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang menjadi
beban tanggung jawab seseorang, sehingga terdorong copy-paste atas karya
orang lain.
2. Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap sumber
referensi yang dimiliki.
3. Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melakukan
kutipan.
4. Kurangnya perhatian dari guru, dosen dan pembimbing akademik terhadap
persoalan plagiarisme.

G. Upaya untuk Pencegahan Tindakan Plagiarisme


Berikut ini upaya untuk pencegahan dan berbagai bentuk pengawasan yang
dapat dilakukan untuk mencegah tindakan plagiarisme antara lain menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 7:
1. Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat
pernyataan bermaterai, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak
mengandung unsur plagiat.
2. Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah
yang dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau
portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
8
3. Sosialisasi terkait dengan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 kepada seluruh
masyarakat akademis.
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menulis kutipan, diantaranya:
a. Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan
menyebutkan sumbernya.
b. Menuliskan daftar pustaka sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing
Institusi Mekanisme terjadinya Plagiarisme.
Beberapa tindakan plagiat terjadi di sekitar kita. Tentu saja hal ini cukup
menjadi perhatian kita semua, sehingga menjadi sangat penting bagi kita untuk
mengantisipasi tindakan ini. Tindakan plagiat akan mencoreng dan memburamkan
dunia akademis kita dan tidak berlebihan jika plagiarisme dikatakan sebagai
kejahatan intelektual.
Ada beberapa alasan pemicu atau faktor pendorong terjadinya tindakan plagiat
yaitu:
a. Terbatasnya Waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang menjadi
beban tanggung jawab seseorang, sehingga terdorong copy-paste atas karya
orang lain.
b. Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap sumber referensi
yang dimiliki.
c. Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melakukan
kutipan.
d. Kurangnya perhatian dari guru, dosen dan pembimbing akademik terhadap
persoalan plagiarisme.

H. Upaya untuk Pencegahan Tindakan Plagiarisme


Berikut ini upaya untuk pencegahan dan berbagai bentuk pengawasan yang
dapat dilakukan untuk mencegah tindakan plagiarisme antara lain menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 7:
1. Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat
pernyataan bermaterai, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak
mengandung unsur plagiat.
9
2. Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah
yang dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda
atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
3. Sosialisasi terkait dengan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 kepada seluruh
masyarakat akademis.
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menulis kutipan, diantaranya:
a. Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat,
dengan menyebutkan sumbernya.
b. Menuliskan daftar pustaka sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing
Institusi dalam penulisan daftar pustaka.

B. Pencegahan Plagiarisme
1. Tentukan buku yang hendak anda baca.
2. Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
3. Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah
halaman pada kertas kecil paling depan.
4. Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-
kertas kecil tersebut.
5. Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda.
6. Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda
baca, fokuslah pada kertas catatan.
7. Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.
8. Tuliskan sumber kutipan.
Untuk lebih meyakinkan bahwa tulisan kita jauh dari unsur plagiarisme dapat
menggunakan aplikasi/software untuk mengecek tingkat plagiarisme tulisan yang sudah
kita hasilkan. Beberapa aplikasi pendukung antiplagiarisme berbayar gratis seperti
Turnitin, Wcopyfind, vyper, plagiarism-detect, AiMOS dan sebagainya.Selain itu, untuk
pengelolaan sitasi dan daftar pustaka anda bisa menggunakan aplikasi Zotero,
Mendeley, Endnote dan lain-lain.

1
I. Sanksi Plagiarisme
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat yang melakukan
plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. (Pasal 25) ayat 2 “Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti
merupakan jiplakan dicabut gelarnya”.
2. (Pasal 70) yang berbunyi “Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya
untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana
dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)”.

3. Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi


bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat.
Selain diberikan sanksi hukum, kegiatan plagiarisme juga dapat
dikenakan sanksi sanksi lain, dianranya:
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
d. Pembatalan nilai
e. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
g. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan

1
Berikut Adalah Contoh Pernyataan Bukti Keaslian Penulisan

FORMULIR No F-3

PERNYATAAN BEBAS
Unit LPPM
PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ......................
Tempat/Tanggal lahir : .......................
NIDN/NIDK : ......................
Unit Kerja : ......................

Dengan ini menyatakan bahwa riset ini belum pernah dilakukan oleh
orang lain dan saya menjamin keasliannya/bukan plagiat. Apabila ternyata
di kemudian hari diketahui bahwa pernyataan saya tersebut tidak benar
maka saya bersedia diberi sangsi sesuai aturan yang berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa
ada unsur paksaan dari siapapun untuk keperluan pengajuan proposal Riset
di STIKes Medika Nurul Islam Sigli.

Dibuat di : ..........

pada tanggal .............201.....

Yang Membuat Pernyataan

Materai Rp. 6000,00

......................................
NIDN

10

Anda mungkin juga menyukai