Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelas : Bahasa Indonesia (13)

Nomor Kelompok :1

Nama Penulis : Muhammad Andika Hakim (5007221180)

ESAI

ETIKA AKADEMIK DAN PLAGIARISME

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan buruk, mengenai hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang
berhubungan dengan ahlak, dan nilai benar atau salah yang dianut dalam masyarakat.
Akademik juga memiliki definisi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata
akademis adalah mengenai (berhubungan dengan) akademi, seperti soal-soal akademis, arti
lainnya dari akademis adalah bersifat ilmiah, namun pada kata “Etika Akademik”, kata
“Akademik” ini merujuk pada suatu karya tulis atau esai ilmiah. Dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan Etika Akademik merupakan peraturan yang harus ditaati guna
mengemban tugas-tugas keilmuan atau keilmiahan. Plagiarisme juga sudah tidak asing
ditelinga kita, yang berarti penjiplakan suatu hal yang dapat merugikan salah satu pihak.

Penerapan etika akademik dalam karya tulis ilmiah harus dilakukan untuk menghindari
plagiarisme sehingga para penulis dapat mengembangkan gagasan yang dimiliki. Nyatanya
banyak orang yang mejiplak suatu karya orang lain demi mendapatkan suatu
penghargaan/pengakuan dari orang lain untuk kepentingan pribadi dan bahkan tidak ada rasa
penyesalan didalamnya. Hal tersebut sudah banyak terjadi seperti kasus penjiplakan tugas
akhir/skripsi mahasiswa, demi lulus tepat waktu dan alasan lainnya rela melakukan hal
tersebut.

Kasus yang kerap sering terjadi dalam tindakan plagiarisme membuat para penulis
bertanya-tanya. Apa yang membuat plagiarisme ini dapat terjadi di Indonesia khusunya. Hal
tersebut dikonfirmasi melalui website kompasiana.com, bahwa kasus marak terjadi salah
satunya disebabkan oleh sifat malas yang dimiliki untuk berpikir panjang, mencari ide sehingga
mengambil ide/gagasan dari orang lain. Selain itu, longgarnya penyaringan plagiarisme dan
kurang kuatnya sanksi tentang plagiarisme membuat hal ini tidak dapat dibendung.

Plagiarisme merupakan tindakan penjiplakan, hal ini sudah melanggar moral yang ada.
Maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa suatu plagiarism merupakan tidakan yang dapat
merugikan atau menguntungkan salah satu pihak, dalam hal sudah dapat dipastikan plagiarisme
adalah salah satu tindakan yang melanggar moral. Moral sendiri memiliki makna rangkaian
nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi, dan tidak melakukan plagiarism
adalah bentuk perilaku yang harus kita patuhi.

Sejalan dengan definisi yang bermacam-macam, maka banyak orang membuat jenis-
jenis plagiarisme dengan dasar yang berbeda. Dikutip dari buku “Beberapa Catatan tentang
Plagiarisme” oleh Muhammad Zaki, jenis-jenis plagiarism yang dapat ditemukan dalam
pustaka mencakup beberapa klasifikasi plagiarisme, salah satunya jenis plagiarisme
berdasarkan aspek yang dicuri. Plagiarisme ide secara singkat merupakan penjiplakan sebuah
ide/gagasan. Plagiarisme isi atau data penelitian, merupakan penjiplakan hasil/isi dari sebuah
karya orang lain. Plagiarisme kata, kalimat, paragraf, sama dengan yang lainnya melainkan
penjiplakkan ini sebatas suatu kalimat atau paragraf, hal ini boleh dilakukan apabila
mencantumkan sumber yang didapat. Selanjutnya ada plagiarisme total, dari namannya sudah
dapat didefinisikan bahwa plagiat jenis ini menjiplak seluruh karya seseorang dari awal hingga
akhir.

Untuk menghindari tindakan plagiarisme, terdapat beberapa tips yang dapat


dipraktekkan buat kamu yang saat ini sedang mengerjakan sebuah karya atau karangan.
Sertakan Sitasi, dengan penggunaan referensi atau sumber rujukan sangat penting karena
memiliki fungsi memperkuat karya ilmiah yang sedang dikerjakan. Catat berbagai sumber
daftar pustaka sejak awal. Lakukan parafrase, dengan menulis ulang sumber rujukan tersebut
dengan kalimat baru namun tidak menghilangkan ide atau gagasan yang dimaksudka. Lakukan
interpretasi, sebagai bahan pembanding atau dipinjam. Gunakan aplikasi antiplagiarisme, dapat
menggunakan aplikasi atau dengan memanfaatkan fasilitas uji plagiarisme yang tersedia di
kampus masing-masing (teknik.unpas.ac.id, 2022).

Salah satu perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung adalah hasil kutipannya.
Kutipan langsung menyajikan hasil kutipan sama seperti pernyataan atau teks aslinya.
Sedangkan kutipan tidak langsung, isinya sudah mengalami perubahan sesuai bahasa atau
susunan kalimat penulisnya (kompas.com, 2022).

Memang kadang suatu jalan pintas bukanlah hal yang baik, terkadang jalan pintaslah
yang membuat jalan ini lebih lama dalam menempuh suatu tujuan. Oleh karena itu hindari
bahkan jangan melakukan sebuah plagiarisme karena banyak orang yang dirugikan dan
menjadikan pribadi seseorang yang kurang bermoral.

Anda mungkin juga menyukai