Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adinda Zata Lini

NRP : 5005221094
Etika Akademik dan Plagiarisme Terhadap Karya Tulis

Nilai dan etika merupakan dua istilah yang melekat dan sering digunakan dalam
bermasyarakat dan bernegara. Nilai diartikan sebagai hal yang dianggap benar juga berkaitan
dengan harapan, cita-cita, dan keyakinan. Nilai bersifat abstrak yang hanya bisa dipikirkan,
dipahami, dan dihayati. Sedangkan etika merupakan norma-norma moral yang digunakan
sebagai pedoman bagi kelompok masyarakat dalam bertindak. Istilah etika berasal dari
bahasa Prancis yaitu Etiquete yang berarti tata pergaulan antara manusia atau peraturan yang
menetapkan tingkah laku yang baik dalam berhubungan dengan orang lain.

Etika akademik diterapkan dalam berbagai kegiatan akademik maupun dalam


berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia kampus. Tindakan yang melanggar etika
akademik merupakan tindakan yang tidak semestinya dilakukan. Aktivitas yang termasuk
dalam kelompok tindakan pelanggaran akademik antara lain yaitu plagiat, penyontekan,
perjokian, pemalsuan ijazah, penyuapan, tindakan diskriminatif, dan masih banyak lagi.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.17 tahun 2010, plagiat merupakan
perbuatan yang secara sengaja maupun tidak sengaja untuk memperoleh nilai suatu karya
ilmiah dengan cara mengutip sebagian kata-kata atau paragraf karya ilmiah pihak lain yang
diakui karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara tepat. Masih banyak oknum dari
kalangan mahasiswa yang sengaja melakukan tindakan plagiarisme tersebut. Motif itu
dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal
meliputi lingkungan pergaulan mahasiswa yang selalu mengajak melakukan suatu tindakan
yang melanggar etika akademik salah satunya plagiarisme. Sedangkan faktor internal
meliputi ketidakpercayaan diri dalam mengerjakan suatu tugas dan lebih memilih cara yang
lebih cepat, mudah, dan tidak mementingkan orisinalitas.

Terdapat beberapa alasan atau motif dalam plagiarisme yang dilakukan oleh mereka,
diantaranya yaitu mudahnya mengakses informasi dan mencari sumber referensi tanpa
mengutip atau langsung mengambil karya orang lain di era canggihnya teknologi saat ini,
acuan nilai yang harus dipenuhi tinggi sedangkan mereka melupakan proses baik dibalik hal
itu sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan ujian sehingga dikerjakan
dengan cara yang curang atau cepat dengan motto “yang penting selesai”, rendahnya
pengawasan dan konsekuensi dari plagiarisme kepada mahasiswa yang melakukan plagiat
ketika mengerjakan ujian dan mengerjakan tugas.

Perilaku plagiarisme sangat bertentangan terhadap integritas moral yang baik.


Rendahnya kesadaran terhadap integritas moral menyebabkan pelaku plagiarisme marak
terjadi, mereka tidak menyadari dan menyepelekan akibat atau konsekuensi dari tindakan
plagiarisme yang mereka lakukan. Tindakan plagiarisme dianggap sebagai suatu hal yang
lebih mudah untuk dilakukan daripada menggunakan kemampuan mereka sendiri, padahal
tindakan plagiarisme bisa berakibat fatal terhadap semua pihak karena mempertaruhkan
reputasi dan kredibilitas pembuat karya.

Ada empat jenis plagiarisme berdasarkan modus operandi (cara bertindak) antara lain
plagiarisme total, plagiarisme parsial, auto plagiasi atau self plagiarisme, dan plagiarisme
antarbahasa. Plagiarisme total merupakan tindakan plagiasi yang dilakukan dengan cara
menyalin atau menjiplak hasil karya orang lain secara utuh dan diklaim sebagai hasil karya
sendiri. Plagiarisme parsial merupakan tindakan plagiasi yang dilakukan dengan cara
menyalin atau menjiplak sebagian hasil karya orang lain dengan tujuan untuk menjadikan
sebagai karya dirinya sendiri. Auto plagiasi atau self plagiarisme merupakan tindakan
plagiasi yang dilakukan seseorang terhadap karyanya sendiri baik secara utuh maupun
sebagian. Sedangkan plagiarisme bahasa merupakan tindakan plagiasi yang dilakukan dengan
cara menerjemahkan suatu karya tulis dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia yang
kemudian menjadikannya hasil karya tulis sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.

Plagiarisme dapat dihindari dengan cara meningkatkan kepercayaan dalam diri untuk
mengerjakan suatu karya tulis menggunakan kemampuan diri sendiri tanpa menjiplak karya
orang lain. Kesadaran akan integritas moral sangat diperlukan karena jika integritas moral
diri tinggi, diri tidak akan melakukan tindakan plagiarisme yang nantinya akan merugikan
semua pihak terkait.

Daftar Pustaka
Hudiarini, Sri.2017 “Penyertaan Etika Bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia
Pendidikan Tinggi” dalam Jurnal Moral Kemasyarakatan – Volume 2 (Halaman 1-13)
Fajar, Riska dan Refti.2015 “Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa” dalam Paradigma.Volume
03 Nomor 02
Lako, Andreas.2018 “Plagiarisme Akademik dan Pencegahannya”
https://www.researchgate.net/publication/329828632

Anda mungkin juga menyukai